◦ Status nutrisi
◦ Pertumbuhan
◦ Komposisi tubuh
pertumbuhan : LK, PB, TB, BB
TB//U ≥ 2 SD Tinggi
- 2 SD s/d + 2 SD Normal
- 2 SD s/d – 3 SD Pendek ( stunting )
< - 3 SD Sangat pendek ( severely
stunting )
BB//TB atau PB ≥ 2 SD Gemuk
- 2 SD s/d + 2 SD Normal
- 2 SD s/d – 3 SD Kurus (wasting)
< - 3 SD Sangat kurus ( severely
wasting )
Status gizi Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan
Indeks
BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB
kacang-kacangan, apricot.
Gejala : demam → mengantuk dan apatis
Berikan antibiotik spektrum luas
Sering ISPA-B
Tanda infeksi sering tidak jelas.
Pemberian Fe mulai minggu ke-3
Pemberian Fe terlalu dini memperberat infeksinya (?)
Beri vitamin A dosis tinggi saat masuk RS kecuali ada
transisi )
Cara pemberian porsi kecil frekuensi sering.
Terdapat intoleransi laktose : susu bebas laktose/
yoghurt.
Prinsip :
◦ Membantu anak makan sebanyak-banyaknya atau sesuai
kemampuan
◦ Menyusu sesuai kemampuan anak
◦ Merangsang perkembangan fisik dan emosi
◦ Mempersiapkan ibu / pengasuh untuk merawat sepulang dari
rumah sakit.
Diare persisten
Disentri
Otitis Media
Pneumonia
UTI
Infeksi kulit
TB
Cacingan
Malaria
HIV dan AIDS
Jantung
◦ COP menurun 30%
Plasma dan Volume Eritrosit
◦ Hipovolemia → retensi air dan garam
◦ Hipervolemia → gagal jantung
◦ Fase penyembuhan : vol plasma > N
◦ Anemia : Hb 8-10 gr/dl, normokromik
◦ Sum-tul : eritropoisis N, mengandung lemak dan hipoplastik
(lazy marrow)
◦ 4 penyebab anemia pada malnurisi :
hambatan hemopoiesis
Adaptasi penurunan kebutuhan oksigen
Peningkatan kerusakan eritrosit
Infeksi kronik.
Hati
gambaran penting malnutisi pada hati : perlemakan
( fatty liver disease)
malnutrisi : perlemakan di daerah periportal dengan droplet
lemak yang besar.
Infeksi : perlemakan di tengah lobus hati ( centrolobular )
Keracunan : di sentrolobular, dengan droplet lemak yang kecil-
kecil.
Patofisiologi : hambatan transport trigliserida dari hati
ke darah karena kurangnya apoliprotein β untuk
transpor trigliserida dari hati ke darah
Lab : kadar kolesterol total dan kolesterol lipoprotein
β↓
Protein : 3 gr/kg/hr
Pankreas
◦ Atrofi sel asinar dan hilangnya granulazimogen→ penurunan
produksi enzim : lipase, tripsin, amilase.
Saluran Pencernaan
◦ Atrofi mukosa: villus mendatar dan melebar
◦ Kwashiorkor : villi mendatar, kripte : lebih panjang
◦ Marasmus : mukosa lebih langsing dibanding kwashiorkor
◦ Bakterial overgrowth O/K:
Penurunan asam lambung, penurunan motilitas usus, transit time,
penurunan absorbsi karbohidrat.
Ginjal
◦ Hialinisasi glomeruli, pembengkakan dan nekrosis sel tubuli ginjal
◦ Ginjal tidak mampu membuang sodium load: edema.
Kulit dan Rambut
◦ Crazy pavement dan flaky paint
◦ Bercak kemerahan → kehitaman, keras, bersisik dan menonjol →
deskuamasi, eksfoliasi → retakan-retakan
◦ Anogenital : ulserasi
◦ Xerosis/mosaic skin : kering, tipis, mengkilap dan berkerut.
Histologi : atrofi lapisan basalis epidermis disertai hiperkeratosis.
◦ Rambut : tipis, jarang dan mudah dicabut, merah
◦ Bentuk , ukuran dan komposisi batang rambut berkorelasi dengan
kandungan protein dan DNA rambut.
Saraf
◦ Terjadi pelebaran ventrikel pada kwashiorkor
◦ Berat otak menurun 19%
◦ Keterlambatan mielinisasi : Keterlambatan konduksi saraf perifer,
baik konduksi motorik dan sensorik.
◦ Bersifat reversibel
Terimakasih, bantu
aku tumbuh sehat
dengan gizi baik