Anda di halaman 1dari 2

Skema Kasus Skenario 1

tutorial blok 5.2

Wanita
27 tahun

Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum : Tampak lemah
Kesadaran: Compos Mentis
Anamnesis Tekanan Darah: 140/90 mmHg ↑ (110/90-120/80 mmHg)
KU: Lemas, tidak bisa beraktivitas. Nadi: 82x/menit reguler
Onset : 1 minggu Respiratory Rate: 24x/menit ↑ (12-20x/menit)
Keluhan Tambahan: mual, sakit kepala, sulit tidur, Suhu: 37,5 OC (36,5-37,5 OC)
luka pada kaki sebelah kanan, dan demam 1 minggu. BB saat di UGD: 75 kg
RPS: lemas sejak 3 bulan lalu, memberat 1 minggu ini, TB: 160 cm
haus dan lapar sejak 6 bulan, berat badan turun 15 kg IMT : 75 : 1,6² = 75 : 2,56 = 29,29 (obesitas 1) (25-29,9)
dalam 2 bulan walaupun pasien mengeluh banyak Kepala:
makan, sebelumnya BB pasien 90 kg, sering buang air Mata: konjuntiva anemis (+), icterik (-)
kecil di malam hari, 5-6x. Tiga minggu yang lalu kaki Leher: tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan KGB; JVP tidak ada
peningkatan
kiri pasien menginjak paku dan tidak berobat. Pada saat
Thorax: Simetris, Deformitas (-), Luka (-), Sikatriks (-)
datang, kaki kiri pasien bengkak, makin melebar, basah, Pulmo:
dan berbau. Auskultasi: terdengar suara vesicular di seluruh lapang paru
RPD: belum pernah memeriksakan keluhannya di Cor:
faskes, meminum jamu pegalinu di toko jamu 2 hari Perkusi: terkesan tidak ada pembesaran jantung
sekali setiap lemas. Auskultasi: BJ I & II reguler
Abdomen: Hepar & Lien tidak teraba; shifting dullness (-), BU normal
RPK: Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi dan Ekstremitas: ulkus diabetic
diabetes melitus yang tidak terkontrol. Kulit: Acanthosis Nigricans

Hipotesis
Diabetes melitus tipe 2 : lemas, mual, sering lapar dan
haus, sering BAK, BB turun, terdapat luka pada kaki
yang sulit sembuh, Riwayat orangtua diabetes melitus
dan hipertensi
Syndroma metabolic : lemas, mual, sering lapar dan
haus, sering BAK, BB turun, terdapat luka pada kaki Hipotesis
1. Diabetes melitus tipe 2 : adanya ulkus diabetic, Acanthosis
yang sulit sembuh, Riwayat orangtua diabetes melitus
Nigricans, penurunan BB,tampak lemah
dan hipertensi, obesitas
2. Diabetes melitus tipe 1 : adanya ulkus diabetic, Acanthosis
Diabetes melitus tipe 1 : lemas, mual, sering lapar dan
Nigricans, penurunan BB,tampak lemah 2. Syndroma metabolic :
haus, sering BAK, BB turun, terdapat luka pada kaki ulkus diabetic, hipertensi, obesitas
yang sulit sembuh, Riwayat orangtua diabetes melitus 3. Anemia : tampak lemah, konjungtiva anemis
Disangkal:
dan hipertensi 1. Dehidrasi (disangkal): walau tampak lemah dan terdapat
Anemia : lemas, tidak bisa beraktivitas, sakit kepala penurunan BB, namun tidak ada tanda2 dehidrasi lainnya
(bibir dan mukosa oral kering, mata cekung, penurunan
Dehidrasi : lemas, merasa haus
turgor kulit)
Diagnosis klinis
Diabetes Melitus dengan komplikasi ulkus
diabetic, hipertensi, dyslipidemia serta anemia:

GDS tinggi, HbA1c meningkat, total cholestrol


meningkat, HDL cholestrol menurun, LDL cholestrol
meningkat, trigliserida meningkat, Glucosa Urine +2,
dan mikroalbuminuria + Pemeriksaan Penunjang
Hb: 8,5 mg/dL ↓ (F:12-14 mg/dL, M:13-16 mg/dL)
Leukosit: 15.000/uL ↑ (5.000 – 10.000 /uL)
Trombosit: 450.000 mg/dL ↑ (150.000 – 400.000 mg/dL)
MCV: 63 fL ↓(80-86 fL)
MCH: 20 pg ↓ (27-33 pg)
MCHC: 25% ↓ (32-36%)
GDS: 420 mg/dL ↑ (<100 mg/dL)
HbA1c: 11,3% ↑ (5,7 – 6,4%)
Ureum: 22 mg/dL (8-24 mg/dL)
Kreatinin: 0,6 mg/dL
Total Cholestol: 350 mg/dL↑(200-240 mg/dL)
Cholestrol HDL: 30 mg/dL ↓ (40-60 mg/dL)
Diagnosis Banding Cholestrol LDL: 180 mg/dL ↑ (<100 mg/dL)
1. Syndrome metabolic : GDS tinggi, HbA1c meningkat, total Trigliserida: 350 mg/dL ↑ (<150 mg/dL)
cholestrol meningkat, HDL cholestrol menurun, LDL cholestrol Aseton: (-)
meningkat, trigliserida meningkat, Glucosa Urine +2, Urinalisis:
Microalbuminuria + Glucosa Urine +2
2. Anemia : HB menurun, MCV MCH MCHC menurun Microalbuminuria +

Tatalaksana
Terapi farmakologis:
1. Obat Hipoglikemik Oral (OHO) → Metformin (500-850, 2-
3x sehari), sulfonil urea (gliquidone 30mg 1x1)
2. Anti Kolesterol → statin (dosis awal: 20mg 1x1, malam
hari)
3. Anti Hipertensi → ACEi (captopril 12,5 mg 2x1) atau ARB
(candesartan 8 mg 1x1)
Prognosis
Terapi khusus:
1. Edukasi perawatan kaki Prognosis diabetes melitus ditentukan oleh modifikasi
- tidak boleh berjalan tanpa alas kaki gaya hidup pasien, kontrol gula darah yang baik, dan
follow up secara teratur. Harapan hidup rata-rata sekitar
- menjaga kebersihan kaki 70% dengan kelangsungan hidup lebih dari 18 tahun.
2. Tata laksana gizi klinis Sekitar 75% penderita diabetes meninggal karena
- makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori komplikasi vascular.
dan zat gizi tiap individu
- manajemen penurunan BB (modifikasi diet, perubahan gaya
hidup)
3. Latihan fisik

Anda mungkin juga menyukai