Anda di halaman 1dari 16

PARASITOLOGI DR NURUL

NO. NAMA CACING DEFINISI EPIDEMIOLOGI MORFOLOGI SIKLUS HIDUP DIAGNOSIS, GEJALA KLINIS
PENGOBATAN, DAN
PROGNOSIS
1. Ascaris  Habitat → usus  Kosmopolit, daerah  Badan bulat Telur matang Diagnosis:  Gangguan yang
lumbricoides halus tropis dng udara memanjang, masuk ke Usus a. menemukan telur disebabkan cacing dewasa
 Manusia → lembab kedua ujung halus → menetas dan cacing dewasa  Gejala yang timbul dapat
STH satu2nya hospes  Erat hub dengan lancip → larva dalam tinja terjadi pada saat berada di
definitif higiene & sanitasi  Jantan: 15-30 menembus selama masa paru-paru.
 Nematoda usus  Terutama pada anak cm x 3-5 mm dinding usus → intestinal, →  Penderita mengalami
terbesar umur 5-9 thn  Betina: 22-35 masuk pembuluh Antelmintik atau gejala gangguan usus
 Berwarna putih cm x 3-6 mm. darah/saluran keluar dengan ringan seperti mual, nafsu
kekuningan –  Cacing betina limfe → sendirinya melalui makan berkurang, diare
merah muda, menghasilkan mengikuti aliran mulut/anus. atau konstipasi.
cacing mati 100-200 ribu darah → masuk b. Pengobatan masal  Efek yang serius terjadi
berwarna putih butir telur ke jantung → dengan bila cacing-cacing
sehari, masuk alat pemberian menggumpal dalam usus
semasa hidup pernafasan → albendazol 400 sehingga terjadi obstruksi
cacing (6-12 naik ke trakea → mg 2 kali setahun usus (ileus).
bln) batuk → Pengobatan:  Pada keadaan tertentu
 Umur cacing kelambung → a. Obat lama → cacing dewasa
dewasa 1 – 2 usus halus Sejak piperasin, tiabendazol, mengembara ke saluran
tahun telur matang heksilresorkinol & empedu, apendiks atau ke
 Ukuran telur tertelan sampai hetrazan  efek bronkus dan menimbulkan
P: 60 – 70 cacing dewasa samping keadaan gawat darurat
mikron L: 40 bertelur → 2-3 b. Baru: pirantelpamoat, sehingga kadang-kadang
– 50 Mikron bulan mebendasol, perlu tindakan operatif
albedazol, levamisol
Prognosis:
Baik
2. Trichuris  Cacing cambuk /  Kosmopolit  Cacing betina  Ditemukan pada  Cacing Trichuris pada
trichiura whipworm  Daerah tropis, panas lebih besar pemeriksaan tinja manusia terutama hidup
 Habitat di dalam & lembab  Sehari cacing rutin di sekum, dapat juga
STH usus besar  Tanah yg paling baik betina  Penderita ditemukan di kolon
 Manusia → untuk menghasilkan terutama anak asendens.
hospes defenitif perkembangan telur 3000-4000 dengan infeksi  Pada infeksi berat
 Trichuriasis yiitu tanah yg telur berat dan terutama pada anak,
hangat, basah dan  Pematangan menahun, tersebar di seluruh kolon
teduh. telur pada menunjukan dan rektum.
 Paling sering tanah 3-5 gejala nyata  Menimbulkan iritasi dan
menyerang anak 1-5 minggu seperti diare yang peradangan mukosa usus.
thn  Telur sering diselingi  Pada tempat
menetas di dengan sindrom perlekatannya terjadi
usus halus, disentri yang pendarahan.
cacing berat dan  Menghisap darah
dewasa menahun, kadang hospesnya, sehingga
menetap di disertai prolapsus dapat menyebabkan
usus besar rectum anemia.
selama  Infeksi berat
beberapa sering disertai
tahun dengan infeksi
cacing lainnya
atau protozoa.
 Infeksi ringan
biasanya tidak
memberikan
gejala klinis jelas
atau sama sekali
tanpa gejala,
3. Cacing  N. Americanus →  Kosmopolit ,  Morfologi  Larva yang menembus
tambang necatoriasis terutama daerah kedua cacing kulit dapat menimbulkan
Necator  Ancylostoma khatulistiwa mirip rasa gatal.
americanus & duadenale →  Prevalensi→30-50%  Perbedaan  Bila larva dalam jumlah
Ancylostoma ancylostomiasis di berbagai daerah khas besar melewati paru-paru,
duadenale  Habitat : usus di Indonesia terutama mungkin terjadi bronchitis
halus → jejunum  Banyak daerah pada betina, atau pneumonitis.
STH  Hospes definitif : perkebunan karet N.  Ancylostomiasis pada
manusia dan kopi, Americanus hakekatnya menahun,
 Cacing dewasa pertambangan menyerupai namun dapat
hidup berwarna  Hidup di tanah pasir, huruf S, menimbulkan gejala akut,
putih keabu- liat, lumpur yg A.duadenale dan biasanya tidak
abuan sampai tertutup daun dan menyerupai nampak sampai adanya
kemerahan gembur, yg huruf C anemia.
tercampur humus  NA→ 9000-  Gejala lainnya merasa
dan terlindung dari 10.000 tlr lemah. Pusing, jantung
sinar langsung. /hari menunjukan hipertrofi,
 Paling sering  AD→ 10.000- dan nadi yang cepat.
menyerang org 20.000  Anak-anak yang
dewasa laki2 tlt/hari mengalami infeksi berat
 Di Ina paling sering  Dpt bertahan ada kemungkinan
NA dari pada AD hidup di menunjukan
Pencegahan tanah 2 keterbelakangan fisik,
 Higiene dan sanitasi minggu mental dan seksual.
lingkungan  Larva dpt
 MCK yg sehat dan menembus
teratur kulit
 Penyuluhan  Cacing
dewasa dpt
hidup ± 10
thn.
4. Strongyloides  Hidup bebas di    Diagnosis:  Kulit → creeping eruption
stercoralis tanah /sbg a. Mengakibatkan  Usus → gangguan pada
parasit penyakit saluran pencernaan, dapat
STH  Manusia strongilodiasis. berlasung menahun.
merupakan b. Diagnosis dengan  Terjadi autoinfeksi dan
hospes utama menemukan telur hiperinfeksi
cacing ini, pd tinja  Eosinofilia/hipereosinofilia
walaupun ada c. Menemukan larva
yang ditemukan rabditiform dalam
pada hewan tinja segar, dalam
 Ditemukan juga biakan atau dalam
pada anjing & aspirasi
kucing duodenum
d. Dalam biakan 2 x
24 jam
menghasilkan
larfa filariform dan
cacing dewasa
Terapi:
a. Albendazol 400
mg 1 – 2x/hari
selama hari
b. Mebendazol 100
mg 3 x 1 selama 2
– 4 minggu
Prognosis:
Tergantung keparahan
penyakit

1. Enterobius  Hospes definitif Pencegahan Diagnosis


vermicularis manusia.  Memutuskan rantai a. Menemukan
(Cacing kermi)  Nama daur hidup dengan: telur dengan
penyakitnya  Defekasi di kakus anal swab
NON STH adalah oksiuriasis  Pengobatan masal
atau entrobiasis.  Menjaga kebersihan
 Akan bersarang  Pemberian
di usus besar, penyuluhan kepada
pada malam hari, masyarakat
biasanya cacing mengenai sanitasi
betina menaruh lingkungan
telurnya di
daerah anus.
 Waktu daur
hidup → 2
minggu – 2 bulan

CESTODA CACING YANG PENTING

1. Taenia  Hospes: manusia  Manusia terinfeksi Cacing dewasa Terapi  Perut tidak enak
saginata  Hospes karena makan  Berwarna  Obat lama:  Anoreksia, eosinofilia,
perantara: sapi, daging sapi mentah putih tembus kuinakrin, obstruksi usus
Cyclophylidea kerbau  Ternak terinfeksi cahaya armodiakuin,  Proglotid bergerak keluar
 Penyakit: karen makan  Panjang 4-12 niklosamid melalui anus Diagnosis
Taeniasis rumput yang m, dapat  Obat baru:  Menemukan telur dalam
saginata terkontaminasi tinja mencapai 24 Mebendazole, tinja
manusia m prazikuantel,  Proglotid dalam tinja
Pencegahan: Skoleks bitiono
 Menghilangkan  Bentuk
sumber infeksi persegi
 Menjaga empat
kontaminasi  Diameter 1,5
tanah dengan – 2 mm
tinja  4 buah batil
 Pemeriksaan isap (sucker)
daging sapi  Tanpa kait –
 Memasak kait
daging sapi Telur
sampai matang  Ukuran 30-
40µm
 Bentuk bulat,
kulit tebal,
halus
 Berisi masa
bulat
bergranula
Proglotid
 Jumlah
segmen
dapat
mencapai
1000- 2000
buah
 Lubang
genital
berada
didekat ujung
posterior
 Jumlah
uterus 15 –
30 buah
 Menghasilka
n 100.000
telur
2. Taenia solium  Penyakit:  Frekuensi infeksi Telur Diagnosis:  Nyeri ulu hati, diare,
Taeniasis solium T.solium pada  Ukuran 30-  Pemeriksaan tinja obstipasi, eosinofilia,
Cyclophylidea  Hospes: manusia manusia berbeda- 40µm dapat ditemukan peritonitis
 H.Perantara: babi beda di dunia.  Bentuk bulat telur  Menderita sistiserkosis
 Kebiasaan  Kulit sangat  Penemuan (infestasi stadium larva)
menghidangkan tebal, halus, proglotid gravid pada jaringan subkutis,
makanan dan adat dengan garis- dan skoleks mata, otot, otak, hati,
keagamaan yang garis silang dengan rostelum limpa
berhubungan  Warna kulit pada tinja  Epilepsy, meningo-
dengan daging babi kuning gelap- Pengobatan ensefalitis, hidrosefalus
 Frekuensi parasit coklat, isi  Niclosamide internus bila ada
pada babi, yang di kuning terang  Prazikuantel sumbatan aliran cairan
beberapa negeri abu-abu serebrospinal
mencapai 25 % Cacing dewasa
Pencegahan  Panjangnya
 Sanitasi 2-4m, dan
lingkungan dapat
 Tidak mencapai 8
mengkonsumsi m
daging mentah Skolek
atau setengah  Bentuknya
matang bulat, dengan
 Tidak buang diameter
tinja di 1mm
sembarang  Mempunyai 4
tempat alat isap, dan
rostelum
dengan dua
deret kait
yang
melingkar

CESTODA CACING YANG KURANG PENTING


1. Hymenolepis  Disebut : cacing Pencegahan Panjang Diagnosis 
nana kerdil (dwarf  Meningkatkan tubuhnya 2 - 4 a. Klinis
tapeworm) kebersihan cm dan lebar  Pada infeksi
 Tersebar luas di lingkungan dan badan 0,7 - 1 yang ringan tidak
seluruh dunia, higiene pribadi milimeter. banyak
terutama di terutama pada anak Skoleks menimbulkan
daerah yang  Mengobati  Berbentuk keluhan
beriklim panas. penderita bulat,  Akibat
 Cacing dewasa  Serta membasmi berukuran autoinfeksi
hidup di dalam tikus dan hewan kecil interna,
usus bagian distal mengerat lainnya  Rostelum penderita dapat
ileum manusia dapat mencegah yang pendek mengalami
dan berbagai penularan parasit dan infeksi berat
jenis binatang ini. dilengkapi dengan jumlah
pengerat dengan satu cacing di dalam
(rodensiasia) baris kait. usus yang bisa
seperti tikus dan  Terdapat mencapai 2000
mencit yang empat buah ekor.
bertindak alat isap yang  Infeksi berat
sebagai hospes berbentuk cacing ini pada
reservoir seperti anak
mangkuk menimbulkan
Proglotid asthenia,
 Cacing ini penurunan berat
memiliki badan, hilangnya
segmen nafsu makan,
matur yang sukar tidur, nyeri
berbentuk perut, muntah-
trapezium muntah, pusing
 Mempunyai 3 dan keluhan
buah testis neurologik
dan ovarium Selain itu dapat
yang memiliki terjadi reaksi
2 lobus. alergi pada anak-
 Terdapat anak yang
sebuah sensitif.
lubang  Anemi sekunder
kelamin dengan eosinofili
(genital pore) antara 4 sampai
yang terletak 16 persen.
di bagian sisi  Diare berdarah
kiri dari dan gejala
segmen sistemik berat
 Segmen lainnya dapat
gravid cacing juga terjadi.
berisi 80-180 b. Penunjang
butir telur Pemeriksaan tinja
yang berada untuk menemukan
di dalam telur cacing yang khas
kantung telur bentuknya.
Telur Pengobatan
 Berbentuk Dewasa: niklosamid
lonjong atau diberikan sebanyak 1
bulat gram dosis tunggal,
 Ukuran sedangkan untuk anak
sekitar 30x45 0,5 gram.
mikron.
 Mempunyai
dua lapis
selaput tipis
(membran)
jernih yang
membungkus
embrio yang
mempunyai 6
kait
(hexacanth
embryo).
 Didaerah
kutub telur
terdapat
penebalan
membran
yang
merupakan
tempat
keluarnya 4-8
helai filamen
2. Hymenolepis   Kosmopolit  Ukuran Diagnosis Klinis 
diminuta  Cacing dewasa panjang 10- Penderita yang
hidup di dalam usus 60 cm terinfeksi cacing ini
halus tikus dan dengan lebar umumnya hanya
mencit, Manusia, 3-5 mm. mengalami gangguan
terutama anak-anak  Jumlah kesehatan yang ringan
berumur di bawah segmen dan pendek waktunya
tiga tahun tubuh yang karena cacing ini
Pencegahan berkisar hanya hidup antara
Pencegahan dilakukan antara 800 lima sampai tujuh
dengan menjaga dan 1000 minggu di dalam usus
kebersihan makanan buah penderita.
dan minuman serta Skoleks Penunjang
memasaknya dengan  Kepala cacing Pemeriksaan tinja
baik. Pemberantasan berbentuk untuk menemukan
tikus di lingkungan gada, dengan telur cacing ini
hunian harus dilakukan rostelum Pengobatan
tidak Kuinakrin (atabrin)
mempunyai
kait.
 Mempunyai 4
alat isap yang
berukuran
kecil.
Proglottid
 Cacing ini
mempunyai
segmen
matur yang
panjangnya
sekitar 2,5
mm
 Segmen
gravid berisi
uterus
berbentuk
kantung yang
penuh berisi
telur.
Telur
 Ukuran
sekitar 58 x
86 mikron,
tidak
mempunyai
filamen
 Bentuk bulat
3. Diphylidium  Dipylidium Pencegahan Cacing dewasa Diagnosis klinis 
caninum caninum  Menghindari kontak  Panjang 70  Hewan yang
dilaporkan dari langsung dengan cm terinfeksi tampak
berbagai tempat anjing.  Strobila yang gelisah dan lemah
di di seluruh  Mengobati manusia terdiri dari karena mengalami
dunia, karena dan binatang yang 60- 175 gangguan
luasnya sebaran terinfeksi proglotid. pencernaan.
anjing.  Pinjal dan tuma Skoleks  Manusia yang
 Cacing ini anjing diberantas  Kepala cacing menderita
terdapat di menggunakan berbentuk dipilidiasis
dalam usus halus insektisida belah ketupat menunjukkan
anjing, kucing (rhomboidal keluhan maupun
dan karnivora scolex) gejala yang
lainnya cacing  Mempunyai 4 umumnya sangat
dewasa hidup alat isap yang ringan.
parasitik. lonjong dan  Anak-anak yang
 Manusia menonjol. menderita infeksi
terinfeksi cacing  Terdapat ringan kadang-
ini, terutama rostelum kadang
anak-anak yang bersifat menunjukkan
berumur di retraktil, gejala klinis ringan
bawah umur 8 mempunyai berupa gangguan
tahun bentuk perut, nyeri
 Adanya kontak seperti daerah
erat dengan kerucut yang epigastrium, diare
anjing peliharaan dilengkapi atau terjadi reaksi
yang ada di dengan 30- alergi.
rumah 150 kait yang  Penderita juga
 Hospes definitif: berbentuk mengalami
anjing dan kucing duri mawar penurunan berat
yang badan.
tersusun Penunjang
melengkung  Pemeriksaan tinja
transversal untuk
Proglottid matur menemukan
Proglottid gravid segmen cacing
Telur yang khas
 Bentuknya bentuknya.
bulat  Kadang-kadang di
 Diameter 35- daerah perianal
60 mikron atau pada tinja
 Mengandung penderita
onkosfer ditemukan
yang kelompok-
mempunyai 6 kelompok telur
buah kait. cacing ini (egg
 Telur cacing ball)
terbungkus Pengobatan
dalam  Niklosamid per
kantung yang oral
masing-  Dapat digunakan
masing kuinakrin (atabrin)
kantung  albendazol atau
berisi 15-25 Mebendazol
butir telur.  Kombinasi obat
dan pembedahan
Tindakan Operasi
Tindakan
pembedahan hanya
dapat dilakukan
terhadap kista tunggal
yang terdapat di
permukaan organ.

4. Echinococcus Cacing pita ikan ( fish  Banyak daerah di Dewasa memiliki Klinis 
granulosus tapeworm) yang dunia, antara lain  panjang 10 Di dalam usus
hidup di dalam usus dari Eropa Tengah, meter. manusia menimbulkan
halus (ileum) Amerika, Jepang dan  Segmen gangguan
manusia, anjing, Afrika Tengah tubuhnya gastrointestinal yang
kucing, serigala dan Pencegahan berwarna menyebabkan
hewan pemakan ikan  Penyebarannya kelabu terjadinya defisiensi
ini menimbulkan menjaga agar kekuningan, vitamin B12 sehingga
difilobotriasis pada lingkungan perairan dengan penderita mengalami
manusia dan hewan- tidak tercemar oleh bagian anemia pernisiosa.
hewan pemakan ikan tinja manusia, tengah Penunjang
misalnya dengan tubuhnya Pemeriksaan tinja
membuat kakus berwarna penderita untuk
yang tidak gelap karena menemukan telur
berhubungan adanya cacing dan segmen
langsung dengan uterus yang cacing yang khas
sungai atau saluran penuh berisi bentuknya.
irigasi. telur. Pengobatan
 Ikan yang akan Skoleks (scolex)  Prazikuantel
dimakan harus  berbentuk  Niklosamid
dimasak dengan mirip sendok,  Atabrin
baik sebelum dengan
dimakan. panjang
 Anjing dan kucing antara 2-3
yang berada di mm dan lebar
daerah endemis 1 mm.
penyakit ini jangan  Di bagian
diberi makan ikan kepala
mentah terdapat dua
lekukan yang
berbentuk
celah
(bothria),
yang pertama
terletak di
permukaan
bagian dorsal
dan celah
yang lain
terletak di
permukaan
tubuh
sebelah
ventral.
Skoleks tidak
mempunyai
rostelum
maupun kait.
Proglotid
Telur.
 Berukuran
sekitar 70x 45
mikron
 berbentuk
lonjong
 berwarna
coklat
 mempunyai
operkulum
pada salah
satu
ujungnya dan
terdapat
tonjolan kecil
(knob) di
ujung lainnya

TREMATODA
1 Fasciola buski  Trematoda  Cacing dewasa Pemeriksaan  Ulkus atau abses di
terbesar pada  Ukuran 2 – penunjang tempat perlekatannya
manusia 7,5 x 0,8 – 2 Ditemukan Telur  Perdarahan jika erosi
 HD: Manusia, cm dalam tinja kapiler
babi, anjing,  Lonjong tebal Terapi  Ileus → cacing dalam
kelinci  Kutikulum di  Prazikuantel jumlah banyak
 Penyakitnya: tutupi duri  Niklosamid  Infeksi berat →
Fasiolopsiasis kecil letak  Diklorofe intoksemia dan sensitisasi
melintang  Kel GIT lainnya
 Batil isap
kepala
berukuran ¼
ukuran batil
isap perut
 Mempunyai
sal cerna
 Dua Testis
bercabang
letak di
bagian
posterior
cacing
 Vitelaria letak
ke lateral
sekum
Telur
 Lonjong
 Dinding
transparan
 Operkulum di
salah satu
kutubnya
 130 – 140 x
80 – 85
mikron
 Setiap ekor
cacing dapat
bertelur
15000 –
48000 telor •
Menetas 3
hari – 7
minggu

Anda mungkin juga menyukai