Diagnosis dan
dan Manajemen
Manajemen
Krisis
Krisis Hiperglikemia
Hiperglikemia
1
PENDAHULUAN
2
DKA dan HHS adalah Kegawatdaruratan
yang Mengancam Nyawa
3
Karakteristik dari DKA dan HHS
Defisiensi insulin yang absolut (atau Defisiensi insulin yang relatif berat, yang
hampir absolut), yang menyebabkan menyebabkan
•Hiperglikemia berat •Hiperglikemia dan hiperosmolar (dari
•Produksi badan keton kehilangan air melalui urin)
•Asidosis sistemik •Tidak adanya produksi keton ataupun
asidosis yang signifikan
Terjadi dalam hitungan jam hingga 1-2 Terjadi dalam hitungan hari hingga
hari minggu
Paling sering ditemui pada diabetes tipe Biasanya terjadi pada diabetes tipe 2 atau
1, namun mulai meningkat jumlahnya yang sebelumnya tidak mengetahui
pada diabetes tipe 2 bahwa terkena diabetes
Tingkat mortalitas lebih tinggi
4
Definisi Diabetic Ketoacidosis*
Asidosis
*
Ketosis
Hiperglikemia
Disadur dari Kitabchi AE, Fisher JN. Diabetes Mellitus. In: Glew RA, Peters SP, ed. Clinical
Studies in Medical Biochemistry. New York, NY: Oxford University Press; 1987:105.
5
Keluaran Pasien Diabetic Ketoacidosis
(DKA) di Rumah Sakit di Amerika Serikat
9
Defisiensi Insulin
Hiperglikemia
Hiperosmolar
Glikosuria
Δ MS
Dehidrasi
Kehilangan
Gagal ginjal elektrolit
Syok Gagal
Kardiovaskular
10
Defisiensi Insulin
Lipolisis
Keton
Asidosis
Gagal
Kardiovaskular 11
Defisiensi Insulin
Hiperglikemia Lipolisis
Hiperosmolar
Glikouria Asam Lemak Bebas
Δ MS Keton
Dehidrasi
Asidosis
Kehilangan
Gagal Ginjal Elektrolit
Syok Gagal
CV
Kardiovaskular
Collapse 12
Hyperosmolar Hyperglycemic State:
Patofisiologi
13
Krisis Hiperglikemia Diabetikum
14
Penanda Remisi Pasien Dewasa dengan DKA
menuju Normoglikemia
16
Anion Gap Asidosis Metabolik
O O OH O O
CH3 – C – CH2 – C CH3 – C – CH2 – C CH3 – C – CH3
O- H O-
19
Keseimbangan Badan Keton pada DKA
AcAc -OH B
NADH + H+ NAD+
• Pada DKA, ketoasid yang dominan adalah -hydroxybutyric acid
(-OH B), khususnya pada kasus dimana terdapat perfusi
jaringan yang rendah/asidosis laktat
• Selama penyembuhan, terjadi pergeseran keseimbangan
menuju acetoacetic acid (AcAc)
20
Signifikasi Pengukuran Keton
21
Kondisi yang Bersamaan dengan
Keseimbangan(Perubahan Status Redox)
Fulop M, et al. Arch Intern Med. 1976;136:987-990; Marliss EB, et al. N Engl J Med. 1970;283:978-980;
Levy LJ, et al. Ann Intern Med. 1973;79:213-219; Wrenn KD, et al. Am J Med. 1991;91:119-128.
22
Rasio Molar -OH B dibanding AcAc
24
Presentasi Klinis Pasien dengan
Diabetic Ketoacidosis
25
Hasil Laboratorium pada DKA
• Hiperglikemia berat
• Peningkatan keton pada urin dan darah
• Bikarbonat yang rendah
• Anion gap yang tinggi
• pH Arteri yang rendah
• PCO2 rendah (kompensasi respiratori)
26
Keseimbangan Kalium pada DKA
27
Presentasi Klinis
Hyperglycemic Hyperosmolar State
• Dibandingkan dengan DKA, pada HHS
ditemukan keparahan berikut: Dehydration
– Hiperglikemia
– Hipernatremia
– Hiperosmolar
• Dikarenakan masih ada insulin pada keadaan
HHS, proses ketogenesis tidak didapatkan
hingga minimal dan tidak cukup untuk
menyebabkan asidosis yang signifikan
28
Presentasi Klinis
Hyperglycemic Hyperosmolar State
Profil Pasien Karakteristik Penyakit
• Tua • Perkembangannya lebih
• Lebih banyak penyakit bertahap dibanding DKA
komorbid (mingguan vs jam/hari)
• Riwayat diabtes tipe 2, • Perubahan osmolaritas
yang mana mungkin dan status mental
belum diketahui dibandingkan oleh DKA
• Dehidrasi dengan
keadaan menyerupai
syok
29
Defisit Elektrolit dan Cairan
pada DKA dan HHS
Parameter DKA* HHS*
33
Rekomendasi
Terapi
34
Terapi Menggunakan Cairan Infus dan
Dextrose
• Pada kondisi hipovolemik berat, pada 1-2 jam pertama
(tanpa gangguan jantung), diberikan 1-1.5 L 0.9% NaCl
• Setelah pemberian cairan awal resusitasi, atau pada
kondisi dehidrasi ringan, diberikan cairan intravena
sebanyak 250-500 mL/hr
• Hitung jumlah koreksi serum Natrium
- Untuk setiap 100 mg/dL peningkatan glukosa darah,
tambahkan 1.6 mEq/L pada nilai Natrium
– Gunakan 0.45% NaCl if corrected Na normal
– Gunakan 0.9% NaCl if corrected Na <135
• Saat gula darah mencapai 200 mg/dL (DKA) atau 300
mg/dL (HHS), ganti cairan menjadi dextroses 5% dengan
0.45% NaCl pada kecepatan 150-250 mL/hr
35
Guideline Insulin Konvensional
Default is
Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5
column 3
BG mg/dL Insulin units/h Insulin units/h Insulin units/h Insulin units/h Insulin units/h
Default is
Column 1 Column 2 Column 3 Column 4 Column 5
column 3
Insulin Insulin Insulin Insulin Insulin
BG mg/dL
units/hr units/hr units/hr units/hr units/hr
<100 0.1 0.1 0.1 0.1 ←
100-149 0.2 0.2 0.3 0.3 ←
150-199 0.3 0.5 0.6 0.7 ←
200-219 0.5 0.8 1.1 1.3 1.7
220-239 0.6 1.1 1.5 1.9 2.6
240-259 0.8 1.5 2.1 2.7 3.9
260-299 1.0 2.0 3.0 4.0 6.0
300-329 1.1 2.1 3.2 4.2 6.3
330-359 1.1 2.3 3.4 4.6 6.9
360-399 1.3 2.5 3.8 5.0 7.5
400-449 1.4 2.8 4.2 5.6 8.3
450-599 1.6 3.3 4.9 6.6 9.9
≥600 2.0 4.0 6.0 8.0 12.0
DKA HHS
• Gula darah <200 mg/dL • Osmolalitas normal dan
dan 2 kritreria berikut status mental normal
terpenuhi • Diperbolehkan overlap
– HCO3 ≥15 mEq/L sekitar 1-2 jam antara
– pH Vena >7.3 insulin subkutan dengan
– Anion gap ≤12 mEq/L pemberhentian insulin
intravena
43
Penggantian Potassium pada DKA
• K+ >5.2 mEq/L
– Jangan memberikan K+ di awal, cek dulu kadar K+
dengan profil metabolit lain setiap 2 jam
– Pertahankan urine output ~50 mL/hr
• K+ <3.3 mEq/L
– Tahan dosis insulin dan berikan K+ 20-30 mEq/hr
hingga K+ >3.3 mEq/L
• K+ = 3.3-5.2 mEq/L
– Berikan 20-30 mEq K+ pada tiap L of IV fluid untuk
menjaga serum K+ 4-5 mEq/L
44
Penggantian Phospor pada DKA
45
Manajemen Cairan dan Elektrolit pada
HHS
• Penanganan HHS lebih membutuhkan air dan
volume pengganti yang besar ketimbang air
yang dibutuhkan pada kasus DKA
• Untuk mencegah gagal jantung, perhatian
dibutuhkan pada orang tua dengan riwayat
penyakit jantung
• Potassium
– Biasanya tidak meningkat secara signifikan (kecuali
pada kasus gagal ginjal)
– Penggantian dibutuhkan selama penanganan
46
Penyebab Morbiditas dan Mortalitas pada
DKA
• Shock • Gagal ginjal akut
• Hypokalemia selama • Sindroma Gagal
penanganan Repirasi
• Hypoglycemia selama • Thrombosis pembuluh
penanganan darah
• Edema serebri • Penyakit yang
selama penanganan mendasari seperti MI,
• Hypophosphatemia stroke, sepsis,
pancreatitis, pneumonia
47
Titik Rawan Manajemen DKA
48
Titik Rawan Manajemen DKA
49
Menentukan Penyebab dan
Mencegah Kekambuhan
50
Kemungkinan Faktor Pencetus pada
DKA: Diabetes tipe 1
• Tidak mematuhi regimen insulin yang ditetapkan
atau ada masalah psikiatrik
• Insulin error or atau pompa insulin yang rusak
• Manajemen “hari sakit” yang buruk
• Infeksi (intra-abdominal, pyelonephritis, flu)
• Infark Miokard
• Pancreatitis
• Endocrinopathy lain (jarang)
• Terapi steroid, obat atau senyawa lainnya
51
Kemungkinan Faktor Pencetus pada
DKA: Diabetes tipe 2
1. Tidak mematuhi aturan minum obat yang benar
2. Manajemen “hari sakit” yang buruk
3. Dehidrasi
4. Penurunan fungsi ginjal
5. Infekso (intra-abdominal, pyelonephritis, flu)
6. Infark miokard, stroke
7. endocrinopathy lain (jarang)
8. Terapi steroid, obat atau senyawa lainnya
52
Checklist Pemulangan
• Information diet
• Monitor glukosa dengan
stripsnya (dan resep yang
berhubungan)
• Obat-obatan, insulin,jarum
(dengan resep lain)
• Tujuan treatment
• Nomor yang dapat dihubungi
• Gelang “Medic-Alert”
• Pelatihan “Cara bertahan hidup”
53
Edukasi pada Diabetes tipe 1 untuk
mencegah DKA
• Mengenali gejala dan temuan yang memerlukan
kontak dengan penyedia layanan kesehatan
• Mencegah ketoasidosis melalui keahlian
manajemen diri-sendiri:
– Tes Glukosa
– Tes keton urine yang diperlukan
– Memakai insulin sesuai keperluan saat hari sakit
– Menggunakan supplemental insulin saat sakit
• Memperhatikan faktor sosial pasien
54
RANGKUMAN
• DKA dan HHS merupakan keadaan emergensi yang
mengancam nyawa
• Penanganannya berupa
– Perhatian pada faktor-faktor penyebab
– Manajemen cairan dan elektrolit
– Terapi Insulin
– Monitoring pasien
– Pencegahan komplikasi metabolik selama masa pemulihan
– Transisi menjadi terapi jangka panjang
• Edukasi pasien dan rencana pemulangan sebaiknya juga
bertujuan untuk mencegah munculnya kejadian berulang
55
TERIMA KASIH
56