Pendahuluan
Diabetes mellitus (DM) atau disebut diabetes saja merupakan penyakit
gangguan metabolic menahun akibat pancreas tidak memproduksi cukup insulin
atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Salah
satu komplikasi akut/emergency dari kondisi hiperglikemik pada penyakit DM
adalah Hyperosmolar hyperglycemic state (HHS). 1
Epidemiologi4
1. Statistik Amerika Serikat
Tidak ada studi berbasis populasi dari HHS yang telah dilakukan. Menurut
National Hospital Discharge Survey AS ada sekitar 10.800 kejadian tahunan
untuk tahun 1989-1991. Inseiden keseluruhan HHS kurang dari 1 kasus per
1000 orang/tahun sehingga secara signifikan kurang umum daripada DKA.
Dengan meningkatnya kejadian DM tipe 2, maka kejadian HHS kemungkinan
akan meningkat juga.
HHS memiliki usia rata-rata onset awal decade ketujuh kehidupan. Rata-
rata usia pasien HHS adalah 60 tahun. Laporan kejadian kasus yang paling
sering dipublikasikan adalah usia 57-69 tahun. HHS juga dapat terjadi pada
orang yang lebih muda.
3. Demografi sehubungan dengan jenis kelamin
Tidak ada perbedaan jenis kelamin yang pernah tercatat pada penelitian
HHS. Namun beberapa data menunjukan bahwa prevalensi wanita lebih tinggi
sedikit dibandingkan pada laki-laki. Dalam Survey Discharge US National
Hospital dari 10.800 kejadian, 3700 orang adalah laki-laki dan 7.100 adalah
perempuan.
Faktor Pencetus
HHS biasanya terjadi pada orang tua dengan DM yang mempunyai
penyakit penyerta yang mengakibatkan menurunnya asupan makanan. Faktor
pencetus dapat terbagi menjadi enam kategori : infeksi, pengobatan, non-
compliance, DM yang tidak terdiagnosis, penyalahgunaan obat dan penyakit
penyerta. Infeksi adalah penyebab utama HHS (57,1%), penyebab umum
terbanyak penyakit infeksi adalah pneumonia dan jarang pada penyebab bakteri
gram negative pada penyakit infeksi saluran kemih dan sepsis. Kepatuhan yang
buruk dalam pengobatan DM juga menjadi kasus yang cukup sering (21%).
Diabetes yang tidak terdiagnosis sering dikaitkan dengan keadaan hyperglycemic
hyperosmolar karena kegagalan untuk mengenali secara dini penyakit. Miokard
infark, penyakit cerebrovaskuler, emboli paru dan thrombosis mesenterika telah
dilaporkan menjadi faktor pencetus HHS. 5
Secara klinis HHS akan sulit dibedakan dengan KAD terutama bila hasil
laboratorium seperti konsentrasi glukosa darah, keton dan analisis gas darah
belum ada hasilnya. Berikut pegangan beberapa gejala dan tandanya 5,9:
1. sering ditemukan pada usia lanjut yaitu usia lebih dari 60 tahun, semakin muda
semakin berkurang dan pada anak belum pernah ditemukan
Tatalaksana
Penatalaksanaan HHS memerlukan monitoring ketat terhadap kondisi
pasien dan responnya terhadap terapi yang diberikan. Pasien harus dirawat dan
sebagian besar dari pasien tersebut harus dirawat di ruang intensif atau
intermediate. Tujuan dari penatalaksaan ini adalah 10:
1. Menormalkan osmolaritas
2. pengganti elektrolit
5. pencegahan
1. Penatalaksanaan Medikamentosa
a. Terapi Cairan
3. Pencegahan11
Hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan adalah perlunya
penyuluhan mengenai pentingnya pemantauan konsentrasi glukosa darah dan
compliance yang tinggi terhadap pengobatan yang diberikan. Hal lain yang
juga perlu diperhatikan adalah adanya akses terhadap persediaan air. Jika
pasien tinggal sendiri, teman atau anggota keluarga terdekat sebaiknya secara
rutin menengok pasien untuk memperhatikan adanya perubahan status mental
dan kemudian menghubungi dokter jika hal tersebut ditemui .
Pada tempat perawatan, petugas yang terlibat dalam perawatan harus
diberikan edukasi yang memadai mengenai tanda dan gejala HHS dan juga
edukasi mengenai pentingnya asupan cairan yang memadai dan pemantauan
yang ketat .
Prognosis
6. Silva E.F et.al. 2017. Risk Factors and Complication in Type 2 Diabetes
Outpatients. Endocrinologist, Universidade Estadual de Montes Claros
(Unimontes), Montes Claros, MG, Brazil. Vol. 63 p : 621-627