Konsep Hiperglikemia
merupakan keadaan dimana jumlah glukosa dalam
Hyperglycaemic hyperosmolar
state (HHS)
sering sebagai kejadian awal dari DM tipe 2
kematian > daripada KAD
Etiologi
Krisis hiperglikemia DMTipe2 terjadi karena ada keadaan yang
mencetuskannya antara lain :
Infeksi : meliputi 20 55% dari kasus krisis hiperglikemia dicetuskan oleh
intestinal
Lanjutan..
DMTipe1
sering terjadi karena yang bersangkutan
menghentikan suntikan insulin ataupun
pengobatannya tidak adekuat
Keadaan ini terjadi pada 20-40% kasus KAD.
Patofisiologi
defisiensi insulin, relatif ataupun absolut, pada
Manifestasi Hiperglikemia
Hiperglikemia Sedang belum terlihat tanda dan gejala yang bermakna,
biasanya mengalami osmotik diuresis terjadi karena kontrol gula darah yang
rendah.
Hiperglikemia Berat
Weight loss
Poor wound healing
Dry mouth
Dry or itchy skin
Tingling in feet or heels (Kesemutan pada ekstremitas)
Erectile dysfunction (Disfungsi ereksi)
Recurrent infections, external ear infections (swimmer's ear) (Rentan terjhadap
infeksi)
Cardiac arrhythmia (Peningkatan irama jantung)
Stupor
Coma
Pingsan
(Jauch Chara K, et al,. 2007).
Manifestasi HHS:
Pemeriksaan Diagnostik
Glukosa darah GDS > 200 mg% (Plasma vena). Bila
Hb
Gas darah arteri
Insulin darah
Elektrolit darah
Urinalisis
Ultrasonografi
Urinalisis
Penatalaksanaan
Olahraga (namun jika gula darah diatas 240 mg/dl dan
Pengkajian
Identitas pasien
Data subjektif
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Keluarga
Data objektif
Primary Survey
Airway : kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya
sputum atau benda asing yang menghalangi jalan nafas
Breathing: hiperventilasi, napas bau aseton
Circulation: lemah, tampak pucat ( disebabkan karena
glukosa Intra Sel Menurun sehingga Proses
Pembentukan ATP/Energi Terganggu)
Disability: perubahan kesadaran (jika sudah terjadi
ketoasidosis metabolik)
Secondary Survey
Exposure
Five Intervension
Give Comfort
Head to Toe
Eliminasi
Nutrisi/Cairan
Neurosensori
Nyeri/kenyamanan
Pernapasan
Diagnosa Keperawatan
Kurang volume cairan b/d diuresis osmotik (dari
hiperglikemia).
mellitus
INTERVENSI
KASUS
PEMBAHASAN KASUS
Pengkajian :
Identitas: Ny.R, 56 tahun, Ibu Rumah Tangga
Data subjektif:
Keluhan utama : Nyeri ulu hati dan mual
Riwayat penyakit sekarang: Nyeri ulu hati dan mual (+) sejak
kemarin.
Pasien mengeluh juga demam sejak kemarin, demam terus
menerus dan disertai mengigil. Nafsu makan pasien juga
menurun.
Riwayat penyakit dahulu : sebelumnya pasien belum pernah
mengalami gejala yang sama. Riwayat penyakit DM tidak
tahu karena belum pernah memeriksakannya ke dokter atau
puskesmas.
Riwayat penyakit keluarga: dalam keluarga tidak ada yang
mengalami gejala yang sama.
Data objektif:
Primary Survey
Airway : Vokalisasi baik, nafas paten tidak ada sputum
atau benda asing yang menghalangi jalan nafas.
Breathing: Napas spontan, gerakan dada simetris, tidak
ada penggunaan otot bantu pernafasan, warna kulit
pucat
Circulation : lemah, tampak pucat, suhu 38,60 C, nadi
106x/menit, CRT
Disability : GCS : 3-4-5, pupil isokor.
Secondary Survey
Exposure : Pasien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
Five Intervension:
Pemeriksaan Fisik
Nadi
: 106 kali/menit
RR
: 26 kali/menit
Suhu
: 38,6C
TD
: 82/32 mmHg
Lima intervensi
Head to Toe
Kepala dan wajah : wajah simetris, pucat, tidak ada pernafasan
cc dalam 2 jam
LABORAT
Darah lengkap : HB : 12 mg/dl, leukosit : 11.000,
Diagnosa Keperawatan :
Defisit volume cairan b/d diuresis osmotik (dari
hiperglikemia).
Nyeri b/d proses patologis penyakit
Ansietas b/d kurang informasi tentang penyakit
diabetes melitus
INTERVENSI KASUS