Anda di halaman 1dari 313

Ny.

Cantik, 67 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan tidak bisa


berjalan sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya pasien merasa nyeri
dan baal pada kakinya. Pasien memiliki riwayat dislipidemia,
hiperkolesterolemia, dan DM sejak 5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan TD 130/80mmHg, HR 90x/menit
lemah, RR 20x/menit, T 37,5°C. Pemeriksaan penunjang
didapatkan total kolesterol 220mg/dL, trigliserida 900mg/dL.
Apakah hal yang mungkin mendasari keluhan pasien?
A. Arteriosklerosis
B. Stroke
C. Arteri takayasu
D. Thromboplhebitis
E. Atherosklerosis
PENJELASAN

Atheroskler
osis
• Penebalan dinding arteri
akibat akumulasi/deposit
lemak
• Faktor Risiko :
Non-modifiable : Usia, Jenis
kelamin, riwayat keluarga,
kelainan genetik
Modifiable : Hiperlipidemia,
hipertensi, rokok, diabetes
PENJELASAN

Patofisiologi
Atherosklerosis
PENJELASAN

Manifestasi
Atherosklerosis
PENJELASAN

Analisis

Soal
Nyeri dan baal pada kakinya merupakan
manifestasi aterosklerosis pada arteri di
tungkai bawah
• Faktor risiko pada pasien ialah usia,
dislipidemia, hiperkolesterolemia, dan DM
• Adanya ≥3 faktor risiko meningkatkan risiko
cardiac attack 7x
• Tatalaksana bersifat infividual, atasi faktor
risiko dengan olah raga teratur, diet, anti
dislipidemia dan pemberian OHO
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Arteriosklerosis  pengerasan pada


pembuluh darah (hilangnya elastisitas)
B. Stroke  akibat dari proses atherosklerosis
C.Arteri takayasu  inflamasi granulomatosa
arteri besar, etiologi :unknown
D.Thromboplhebitis  terbentuknya bekuan
darah akibat inflamasi vena (sering saat
pemasangan infus)
Tn. Nathan, 53 tahun datang dengan keluhan lemas, mual dan tidak
bisa BAB sejak 4hari lalu. Tiga bulan sebelumnya, pasien dirawat di RS
karena patah tulang paha akibat jatuh dari tempat tidur. Selain itu,
pasien juga pernah menjalani riwayat operasi batu ginjal 2x. Riwayat
hipertensi dan diabetes disangkal. Pada pemeriksaan didapatkan TD
150/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, T 37,0oC. Di bagian
depan leher terdapat benjolan yang ikut dengan penelanan, berbatas
tegas, ukuran lentikular, tidak nyeri dan tidak ada tanda radang.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 98, FT4 1,3 ng/dL dan
TSH 0,2 U/ml. Diagnosis yang mungkin pada pasien adalah …
A. Hipotiroid
B. Hiperparatiroid
C. Karsinoma tiroid
D. Hipoparatiroid
E. Hipertiroid
PENJELASAN
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
PENJELASAN

Klasifikasi
PENJELASAN

• Adenoma di kelenjar paratiroid --> menghasilkan hormon PTH berlebih --->


hiperkalsemia
• PTH berlebih --> meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan aktivitas osteoklas-->
osteoporosis (bone pain)
PENJELASAN
Primary
hyperparathyroidism
• Etiology : 85% of cases, caused by a single
adenoma.
• Treatment :
• Calcium levels >12 mg per dL should be immediately and
aggressively treated
• saline rehydration followed by furosemide (Lasix) diuresis,
calcitonin, and bisphosphonates
• Surgical excision of the abnormal parathyroid glands
• Pharmacotherapy : Estrogen therapy (reduce serum
calcium) in postmenopausal women
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipotiroid  Peningkatan BB, tidak tahan


dingin, konstipasi
C.Karsinoma tiroid  massa di leher cepat
membesar, gejala infiltrasi (suara serak dll)
D.Hipoparatiroid  bradikardi, long Q T
interval, konstipasi, peningkatan BB,
hiporefleks
E.Hipertiroid  Penurunan BB, takikardi,
diare, tidak tahan panas
y. Manik, 45 tahun datang ke RS dengan keluhan penurunan berat
badan drastis, yaitu dari 52 kg menjadi 41 kg dalam 3 bulan terakhir
meskipun nafsu makan meningkat. Keluhan disertai sering terbangun
malam hari untuk BAK dan menjadi lebih sering haus. Riwayat
hipertensi dan diabetes sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, T 36,9oC.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDP 180 mg/dL, GD2PP, 320
mg/dL, GDS 320 mg/dL, HbA1C 12,1%. Terapi apakah yang tepat
diberikan untuk pasien tersebut?
A. Modifikasi gaya hidup dan kombinasi metformin + glimepirid
B. Diet dan olahraga tanpa medikamentosa dahulu
C. Rawat inap dahulu
D. Insulin rapid acting tiap kali makan
E. Modifikasi gaya hidup dan insulin long acting
PENJELASAN

Diabetes Melitus
• Kelompok
penyakit
metabolik
berupa
hiperglikemia
akibat kelainan
sekresi insuli,
kerja insulin
atau keduanya
PENJELASAN

Klasifikasi
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Profil OHO
PENJELASAN

Analisis Soal
• Terdapat gejala khas 4P pada pasien (Poliuria,
Polifagi, Polidipsi dan Penurunan BB) disertai
GDP ≥ 126 mg/dl dan GD2PP ≥ 200 mg/dl
 Tegak diagnosis DM
• Tatalaksana disesuaikan dengan nilai HbA1C
≥9% saat pertama kali diagnosis dimulai
dengan modifikasi gaya hidup dan pemberian
2 kombinasi OHO ( Metformin dan Glimepirid)
An. Jelita, usia 3 tahun, dibawa ibunya ke PKM dengan
keluhan belum bisa berjalan sendiri meskipun sudah sering
dilatih sejak usianya 1 tahun. Anak lahir cukup bulan dengan
BB lahir 3500 gram. Sejak lahir, anak diberikan ASI sampai
sekarang. Pasien tidak mau minum susu formula dan sulit
makan. Pada pemeriksaan di dapatkan kedua kaki anak
tampak melengkung seperti huruf ‘O’. Apakah kemungkinan
diagnosis yang mendasari terjadinya keluhan pada anak?
A. Hiperkalsemia
B. Hipokalsemia
C. Osteomalasia
D. Rickets
E. Dwarfism
PENJELASAN

Defisiensi Vitamin D
• Akibat dari paparan
sinar matahari
inadekuat;
malabsorpsi;
anak vit D sedikit
di ASI.
• Anak  rickets 
tungkai melengkung.
• Dewasa 
osteomalasia.
PENJELASAN
PENJELASAN

Manifestasi
– Anak: mulai berjalan terlambat, lebih sering
duduk, tungkai tampak bengkok, rachitic
rosary, craniotabes (areas of thinning and
softening of bones of the skull), kifoskoliosis,
atau gangguan pertumbuhan tulang lainnya.
– Dewasa: mialgia dan nyeri tulang periosteum,
terutama saat ditekan pada sternum atau
tibia.
PENJELASAN

• Diagnosis
– Cek kadar serum 25-hydroxyvitamin D (25[OH]D)
untuk deteksi status vit D.
– 21-29 ng/mL (52.5-72.5 nmol/L): insufisiensi
vitamin D.
– < 20 ng/mL (< 50 nmol/L): defisiensi vitamin D.

• Radiografi
• Untuk bayi dan anak <3 tahun  foto lutut
anterior  tampak metafisis (widening and
cupping ) dan epifisis femur dan tibia.
PENJELASAN

tulang iga yang


melebar pada
costochondral
joints
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Terapi rickets  Vit D 15,000 mcg (600,000 U). Vitamin
D (cholecalciferol) disimpan dalam tubuh dalam jangka
waktu lama. Calcitriol dan calcidiol memiliki waktu
paruh lebih singkat, tidak cocok untuk terapi.
• ASI mengandung sedikit vit D dan forfor sehingga
nutrisinya tidak cukup terutama untuk bayi lahir
kurang.
• Untuk bayi lahir kurang, direkomendasikan suplemen
Vit D selain dari ASI.
• Penting juga paparan sinar matahari yang adekuat.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiperkalsemia  QT interval memendek,


takikardia
B.Hipokalsemia  chovstek sign dan trosseau
sign (+), parestesi, kejang, QT interval
memanjang pada EKG
C. Osteomalasia  defisiensi vit D pada dewasa
E. Dwarfism  Kekurangan growth hormone
An. Hermione, 1,5 tahun, dibawa kedua orangtuanya ke dokter dengan
keluhan terlihat lesu dan tidak mau makan ataupun minum. Pada
pemeriksaan, pasien tampak apatis, BB 6 kg, TB 65 cm, tampak wajah
seperti orang tua dan iga gambang. Perut pasien tampak membesar,
kedua tungkai bawahnya edema dan lemak subkutis berkurang.
Pernyataan yang benar terkait kondisi pasien adalah?
A. Pemberian zat besi diberikan sejak fase stabilisasi
B. Koreksi elektrolit dan menangani infeksi dapat dilakukan sejak fase
rehabilitasi
C. Fase transisi diberikan asupan kalori dengan F-75
D. Asupan kalori bertahap ditujukan untuk mencegah refeeding
syndrome
E. Fase stabilisasi menangani hipoglikemi, hipotermi dan hipotensi
PENJELASAN
PENJELASAN

Gizi Buruk/KEP-Kurang Energi Protein


• Diagnosis gizi buruk ditegakkan atas dasar klinis dan atau
antoprometri
1. Terlihat sangat kurus dan atau edema  tahun 2013, WHO update
severe acute malnutrition hanya memasukkan edema bilateral
sebagai tanda malnutrisi berat yang dapat dijadikan dasar diagnosis.
Pasien yang “tampak sangat kurus” harus memenuhi salah satu
kriteria antropometri di bawah untuk dinyatakan sebagai malnutrisi
berat.
2. Antropometri
a.Anak usia <5 tahun (WHO): z-score BB/TB < -3,00 SD
b.Anak dengan organomegali: LLA < 11,5 cm atau LLA/U <
70%
PENJELASAN

Manifestasi Klinis Kwashiorkor Marasmus


Gagal tumbuh + +
Kurus (wasting) + + (sangat jelas)
Edema + (terkadang tidak terlalu jelas) -
Perubahan rambut + (sering) + (jarang)
Perubahan status mental + (sangat sering) + (sangat jarang)
Dermatosis flaky paint + (sering) -
Nafsu makan - +
Anemia + (berat) + (tidak terlalu berat)
Lemak subkutan + tapi berkurang -
Wajah Edematosa Kulit mengkerut,seperti
monyet/orang tua
Infiltrasi hepar oleh lemak + -

Derajat edema Perhatikan: malnutrisi energi protein 


hypoalbuminemia  edema punggung kaki bilateral
•+ : kedua punggung kaki
dan/atau asites. Namun, edema punggung kaki
•++: tungkai dan lengan bawah bilateral penting utk diagnosis MEP karena asites
dapat merupakan false positive (misalnya: karena
•+++: seluruh tubuh (Wajah dan
organomegali)
perut)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PENJELASAN
PENJELASAN

Asupan kalori harus bertahap: mencegah refeeding syndrome


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian zat besi diberikan sejak fase stabilisasi


 salah, seharusnya rehabilitasi
B.Koreksi elektrolit dan menangani infeksi dapat
dilakukan sejak fase rehabilitasi  salah, sejak fase
stabilisasi
C. Fase transisi diberikan asupan kalori dengan F-75
 salah, seharusnya F-100
E. Fase stabilisasi menangani hipoglikemi, hipotermi
dan hipotensi  salah seharusnya dehidrasi, bukan
hipotensi
Ny. Siri, 29 tahun, datang dengan keluhan benjolan di leher yang
semakin membesar sejak 6 bulan lalu. Keluhan disertai nyeri
menelan dan penurunan BB dari 60 kg menjadi 50 kg dalam 2
bulan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa di leher yang
ikut bergerak dengan penelanan, ukuran 3x3x2 cm, soliter,
konsistensi keras, immobile. Setelah di biopsi, ditemukan sel
tiroid yang membesar dengan rasio nukleus dan sitoplasma
mendekati 1, mitosis abnormal, dan ditemukan “Orphan Annie
Eyes”. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini?
A. Anaplastic thyroid carcinoma
B. Hurthle cell carcinoma
C. Medullary thyroid carcinoma
D. Follicular thyroid carcinoma
E. Papillary thyroid carcinoma
PENJELASAN

Kanker Tiroid
• a painless, palpable, solitary thyroid
nodule.
• Nodul tiroid curiga keganasan: usia >60
thn dan < 30 thn
• Gejala tidak berat kecuali anaplastik
(cepat membesar dalam hitungan
minggu)
• Diagnosis : FNAB, TSH level, USG
PENJELASAN

Papillary Thyroid
Carcinoma
PENJELASAN

Papillary thyroid carcinoma


• PTC is a major differentiated adenocarcinoma which consists of 90% of thyroid
cancers
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anaplastic thyroid carcinoma  sangat agresif,


histologi: pleomorphic
B.Hurthle cell carcinoma  varian FTC yang invasif,
dengan prognosis yang lebih buruk
C.Medullary thyroid carcinoma  lebih jarang
terjadi, histologi: oval, spindle, or polyhedral.
Terdapat deposit amyloid.
D.Follicular thyroid carcinoma  sering metastasis
ke tulang/paru dibandingkan PTC
Tn. Demodex, usia 25 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan
berat badan sulit naik dan merasa lemas. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan banyak gigi yang sudah copot disertai kemerahan pada
gusi dan kulit yang pecah-pecah disekitar bibir. Selain itu, bila ada
luka pada tubuh pasien, proses penyembuhannya cukup lama.
Apakah yang perlu dikonsumsi pasien untuk mengurangi gejalanya?
A. Gandum dan beras merah
B. Daging merah dan dairy products
C. Sayur tauge
D. Jeruk dan strawberry
E. Susu sapi dan putih telur
PENJELASAN
PENJELASAN

Scurvy

• Defisiensi vitamin C (asam askorbat)


• Vitamin C penting untuk pembentukan
kolagen
• Gejala: 4H (hiperkeratosis, hemorrhagic,
hypochondriasis, hematologic
abnormalities.)
• Gangguan pembentukan kolagen: (luka
sulit sembuh, gangguan pertumbuhan
tulang, perdarahan gusi, gigi tanggal,
perdarahan)
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Oral ascorbic acid 1
g/day for the first 3-5
days, followed by 300-
500 mg/day for 1 week.
• IV: 200 mg IV daily, and
treatment should not
exceed 7 days.
• High vitamin C diet
PENJELASAN

Effects of Deficiency and


Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity
Asam Folat Raw green leafy vegetables, Maturation of RBCs Deficiency: Megaloblastic
fruits, organ meats (eg, liver), Synthesis of purines, anemia, neural tube birth
enriched cereals and breads pyrimidines, and defects, confusion
methionine
Development of fetal
nervous system
Niasin (nicotinic Liver, red meat, fish, poultry, Oxidation-reduction Deficiency: Pellagra (dermatitis,
acid, legumes, whole-grain or reactions glossitis, GI and CNS
nicotinamide) enriched cereals and breads Carbohydrate and cell dysfunction)
metabolism Toxicity: Flushing
Riboflavin Milk, cheese, liver, meat, eggs, Many aspects of Deficiency: Cheilosis, angular
(vitamin B2) enriched cereal products carbohydrate and protein stomatitis, corneal
metabolism vascularization
Integrity of mucous
membranes
Tiamin (vitamin Whole grains, meat (especially Carbohydrate, fat, amino Deficiency: Beriberi (peripheral
B1) pork and liver), enriched cereal acid, glucose, and alcohol neuropathy, heart failure),
products, nuts, legumes, metabolism Wernicke-Korsakoff syndrome
potatoes Central and peripheral
nerve cell function
Myocardial function
PENJELASAN
Effects of Deficiency and
Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity

Vitamin A As preformed vitamin: fish liver Formation of rhodopsin (a Deficiency: Night blindness,
(retinol) oils, liver, egg yolks, butter, photoreceptor pigmentin perifollicular hyperkeratosis,
vitamin A–fortified dairy the retina) xerophthalmia, keratomalacia,
products Integrity of epithelia increased morbidity and
As provitamin carotenoids: dark Lysosome stability mortality in young children
green and yellow vegetables, Glycoprotein synthesis Toxicity: Headache, peeling of
carrots, yellow and orange fruits skin, hepatosplenomegaly, bone
thickening, intracranial
hypertension, papilledema,
hypercalcemia

Vitamin B Organ meats (eg, liver), whole- Many aspects of nitrogen Deficiency: Seizures, anemia,
group grain cereals, fish, legumes metabolism (eg, neuropathies, seborrheic
(pyridoxine, transaminations, porphyrin dermatitis
pyridoxal, and heme synthesis, Toxicity: Peripheral neuropathy
pyridoxamine) tryptophan conversion
to niacin)
Nucleic acid biosynthesis
Fatty acid, lipid, and amino
acid metabolism

Vitamin B12 Meats (especially beef, pork, Maturation of RBCs, neural Deficiency: Megaloblastic
(cobalamins) and organ meats [eg, liver]), function, DNA synthesis, anemia, neurologic deficits
poultry, eggs, fortified cereals, myelin synthesis and repair (confusion, paresthesias, ataxia)
milk and milk products, clams,
oysters, mackerel, salmon
PENJELASAN
Nutrient Principal Sources Functions Effects of Deficiency and Toxicity

Vitamin C Citrus fruits, tomatoes, potatoes, Collagen formation Deficiency: Scurvy (hemorrhages,
(ascorbic acid) broccoli, strawberries, sweet Bone and blood vesselhealth loose teeth, gingivitis, bone
peppers Carnitine, hormone, and defects)
amino acid formation
Wound healing

Vitamin D Direct ultraviolet B irradiationof Calcium and phosphate Deficiency: Rickets (sometimes
(cholecalciferol,er the skin (main source), fortified absorption with tetany), osteomalacia
gocalciferol) dairy products (main dietary Mineralization and repairof Toxicity: Hypercalcemia, anorexia,
source), fish liver oils, fatty fish, bone renal failure, metastatic
liver Tubular reabsorptionof calcifications
calcium
Insulin and thyroid function,
improvement of immune
function, reduced risk of
autoimmune disease

Vitamin E (alpha- Vegetable oils, nuts Intracellular antioxidant Deficiency: RBC hemolysis,
tocopherol, other Scavenger of free radicals in neurologic deficits
tocopherols) biologic membranes Toxicity: Tendency to bleed

Vitamin K Green leafy vegetables (especially Formation of prothrombin, Deficiency: Bleeding due to
(phylloquinone, collards, spinach, and salad other coagulation factors,and deficiency of prothrombinand
menaquinones) greens), soy beans, vegetable oils bone proteins other factors, osteopenia
Bacteria in the GI tractafter
neonatal period
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gandum  Tinggi vitamin


B
B. Daging merah  Tinggi Fe
C. Sayur tauge  Tinggi vitamin
E
E. Susu sapi  Tinggi Ca
Tn. Bundar, usia 60 tahun, datang ke PKM dengan keluhan sering
terbangun malam hari untuk BAK. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
lingkar perut 100 cm, BB = 90 kg, TB = 170 cm. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan GDP 200 mg/dl, kolesterol total 300 mg/dL.
Diet yang disarankan dokter adalah rendah kalori dan rendah lemak.
Oleh karena itu, bagaimana pernyataan yang tepat terkait nutrisi
medis pasien?
A. Asupan lemak menyumbang 35-40% total kebutuhan kalori
B. Asupan protein menyumbang 5% total kebutuhan kalori
C. Asupan karbohidrat menyumbang 45-60% total kebutuhan kalori
D. Pemanis alternatif tidak boleh digunakan sebagai pengganti gula
E. Pada pasien nefropati diabetik belum-HD perlu peningkatan
asupan protein menjadi 2 g/kgBB/hari
TATALAKSANA

Terapi nutrisi medis (salah satu pilar penatalaksanaan DM


tipe 2)
• Lemak menyumbang 20-25%
• Prinsip: sama dengan kebutuhan kalori (tidak melebihi
30%)
masyarakat umum, yakni • Lemak jenuh <7% kalori, lemak
seimbang dan sesuai tak jenuh ganda <10%, sisanya
lemak tak jenuh tunggal
dengan kebutuhan kalori • Batasi makanan dengan lemak
• Karbohidrat menyumbang jenuh dn trans seperti daging
berlemak dan susu full cream
45-60% total asupan energi • Protein menyumbang 10-20%
• Terutama berserat tinggi asupan energi
• Gula diperbolehkan • Pada pasien dengan nefropati
diabetik, penurunan asupan
• Pemanis alternatif protein menjadi 0,8 g/kgBB (atau
diperkenankan asal tidak 10% kebutuhan energi, dengan
65% di antaranya bernilai biologik
melebihi batas aman tinggi)
• Dianjurkan makan 3 • Pasien sudah HD perlu
kali/hari, dengan selingan meningkatkan asupan protein
menjadi 1-1,2 g/kgBB
seperti buah/makanan lain
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia, 2015
TATALAKSANA

Menghitung kebutuhan
kalori
• Dengan BB ideal (BBI) Broca • Faktor pemodifikasi
– BBI = 90% x (TB dalam cm – 100)
• Untuk pria <160 cm dan wanita <150 • Usia
cm, tidak perlu dikalikan 90% • >40 tahun kurangi 5% setiap
– Klasifikasikan IMT (BB kurang <18,5; dekade (sampai 59 tahun);
BB normal 18,5-22,9; BB lebih >23,0) 60-69 tahun kurangi 10%; di
atas 70 tahun kurangi 20%
– Setelah mempertimbangkan faktor
pemodifikas, hidung dengan: • Aktivitas fisik/pekerjaan
• Laki-laki: 30 kal/kgBB • Istirahat 10%; aktivitas
• Perempuan: 25 kal/kgBB ringan 20%; sedang 30%;
berat 40%; sangat berat 50%
• Dengan kalori minimal 1000-1200
untuk prempuan, 1200-1600 untuk • Stres metabolik
laki-laki • Tambah 10-30% tergantung
beratnya stres metabolik
• BB
• Gemuk: kurangi 20-30%
• Kurus: tambah 20-30%

Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia,2015


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asupan lemak menyumbang 35-40% total


kebutuhan kalori  salah, seharusnya 20-25%
B. Asupan protein menyumbang 5% total kebutuhan
kalori  salah, seharusnya 10-20%
D.Pemanisan alternatif tidak oleh digunakan sebagai
pengganti gula  salah, dieprbolehkan
E.Pada pasien nefropati diabetik belum-HD perlu
peningkatan asupan protein menjadi 2 g/kgBB/hari
 salah, seharusnya asupan protein dikurangi
An. Masayu, 15 tahun, datang dengan keluhan gatal di pegelangan
tangan kanan dan jari manis kanannya sejak 1 minggu lalu. Keluhan
dirasakan setelah pasien menggunakan perhiasan yang baru dibelikan
oleh kedua orang tuanya. Terdapat riwayat alergi susu pada pasien
saat masih bayi. Tidak ada riwayat demam. Pada pemeriksaan status
lokalis ditemukan plak eritematosa, berbatas tidak tegas, ukuran
numuler hingga plakat, menyerupai bentuk gelang dan cincin pada
pergelangan tangan kanan dan jari manis kanan dengan papul multiple
dan skuama kasar berwarna putih diatasnya. Apa edukasi yang tepat
diberikan pada pasien?
A. Hindari menggunakan perhiasan berbahan emas
B. Hindari menggunakan perhiasan berbahan platinum
C. Hindari menggunakan perhiasan berbahan silver
D. Hindari menggunakan perhiasan berbahan nikel
E. Hindari menggunakan perhiasan berbahan mutiara
PENJELASAN

Dermatitis Kontak terhadap Nikel


PENJELASAN

Dermatitis Kontak Alergi


• Contoh kasus DKA
• Gatal kulit akibat reaksi alergi
• Alergi nikel yang terhadap suatu substansi yang
dijadikan rantai jam berkontak dengan kulit.
tangan
– Reaksi kulit dapat terjadi beberapa
• Alergi terhadap bahan jam, hari, hingga tahun setelah
plaster luka (rosin) kontak pertama
• Dermatitis tangan pada – Beratnya reaksi kulit tidak berbanding
• pekerja pabrik karet lurus dengan jumlah allergen yg
• Dermatitis fotokontak terpapar
•  alergi terhadap • Karakteristik umum lesi DKA:
sunscreen atau sabun
antibakteri yang timbul – Sebagian besar: lesi hanya mencakup
setelah paparan area kulit tempat kontak dengan
terhadap sinyal allergen terjadi
matahari – Dapat merah, bengak, dan melepuh
• Lainnya: DKA thdp atau kering dan kasar
parfum, cat rambut,
obat topikal
PENJELASAN

Dermatitis Kontak Iritan


• Salah satu bentuk dermatitis kontak
• Terjadi karena kulit rusak akibat friksi, faktor lingkungan (suhu dingin),
paparan berlebihan terhadap air, ataupun bahan kimia seperti cairan
asam, alkali, detergen, maupun pelarut
• Tingkat keparahan dermatitis bergantung pada:
– Jumlah dan kekuatan zat iritan
– Durasi (seberapa lama) dan frekuensi (seberapa sering) paparan terhadap
iritan
– Kerentanan kulit masing-masing individual  dipengaruhi oleh
tebal/tipisnya kulit di suatu lokasi, produksi minyak pelembab, dan adanya
kecenderungan atopi
– Faktor lingkungan: suhu dan kelembaban

http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN

• Patogenesis
– Kerusakan kulit akibat iritan > kemampuan kulit utk
beregenerasi
– Iritan ↓jumlah minyak dan pelembab alami pada kulit
 ↑penetrasi iritan ke bagian kulit lebih dalam 
menginisiasi inflamasi
• Klasifikasi
DKI akut
– Terpapar dengan iritan kuat (cairan asam atau basa kuat),
biasanya tidak sengaja/kecelakaan  bengkak, lepuh,
nyeri, merah.
DKI kronis kumulatif
– Terpapar iritan lemah seperti air, sabun, atau detergen
dalam waktu cukup lama (beberapa minggu) 
kering, gatal, dan kulit retak
– Disintegrasi kulit  luka dg krusta dan keropeng

http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Mencegah paparan dengan iritan/alergen potensial
• Jika paparan pada kulit telapak tangan: gunakan sarung tangan
• Akibat iritan kuat yg menyebabkan luka bakar kimiawi: irigasi +
antidote topical spesifik
• Simptomatik: antihistamin oral utk ↓ gatal
• Prinsip umum:
– Penggunaan krim pelembab
– Steroid topical untuk ↓ inflamasi: secara umum  potensi
sedang (flucinolone acetonide)
– Antibiotik apabila ada infeksi sekunder
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-allergy.html
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
PENJELASAN
Penunjang : Tes Tempel
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hindari menggunakan perhiasan berbahan emas


 tidak menyebabkan alergi
B.Hindari menggunakan perhiasan berbahan
platinum  tidak menyebabkan alergi
C. Hindari menggunakan perhiasan berbahan silver
 tidak menyebabkan alergi
E. Hindari menggunakan perhiasan berbahan mutiara
 tidak menyebabkan alergi
Tn. Ganteng, 45 tahun, berobat ke Puskesmas dengan keluhan
kedua tangannya terasa nyeri dan semakin merah sejak 1 minggu
lalu. Pasien diketahui merupakan pekerja bangunan. Pemeriksaan
status lokalis ditemukan makula eritematosa berbentuk numular,
multipel, batas tegas pada telapak dan jari-jari tangan sinista dan
desktra disertai efloresensi sekunder berupa erosi eritema akibat
garukan pasien.
Apakah pemeriksaan penunjang yang dianjurkan selanjutnya
dilakukan pada pasien tersebut?
A. Patch test
B. Skin prick test
C. IgE spesifik
D. IgE total
E. Biopsi
PENJELASAN

Dermatitis Kontak Iritan


• Salah satu bentuk dermatitis kontak
• Terjadi karena kulit rusak akibat friksi, faktor lingkungan (suhu dingin),
paparan berlebihan terhadap air, ataupun bahan kimia seperti cairan
asam, alkali, detergen, maupun pelarut
• Tingkat keparahan dermatitis bergantung pada:
– Jumlah dan kekuatan zat iritan
– Durasi (seberapa lama) dan frekuensi (seberapa sering) paparan terhadap
iritan
– Kerentanan kulit masing-masing individual  dipengaruhi oleh
tebal/tipisnya kulit di suatu lokasi, produksi minyak pelembab, dan adanya
kecenderungan atopi
– Faktor lingkungan: suhu dan kelembaban

http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN

• Patogenesis
– Kerusakan kulit akibat iritan > kemampuan kulit utk
beregenerasi
– Iritan ↓jumlah minyak dan pelembab alami pada kulit
 ↑penetrasi iritan ke bagian kulit lebih dalam 
menginisiasi inflamasi
• Klasifikasi
DKI akut
– Terpapar dengan iritan kuat (cairan asam atau basa kuat),
biasanya tidak sengaja/kecelakaan  bengkak, lepuh,
nyeri, merah.
DKI kronis kumulatif
– Terpapar iritan lemah seperti air, sabun, atau detergen
dalam waktu cukup lama (beberapa minggu) 
kering, gatal, dan kulit retak
– Disintegrasi kulit  luka dg krusta dan keropeng

http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Mencegah paparan dengan iritan/alergen potensial
• Jika paparan pada kulit telapak tangan: gunakan sarung tangan
• Akibat iritan kuat yg menyebabkan luka bakar kimiawi: irigasi +
antidote topical spesifik
• Simptomatik: antihistamin oral utk ↓ gatal
• Prinsip umum:
– Penggunaan krim pelembab
– Steroid topical untuk ↓ inflamasi: secara umum  potensi
sedang (flucinolone acetonide)
– Antibiotik apabila ada infeksi sekunder
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-allergy.html
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
PENJELASAN
Penunjang : Tes Tempel
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Skin prick test  untuk


kasus alergi
C.IgE spesifik  untuk kasus
alergi
D.IgE total  untuk kasus
alergi
E. Biopsi  tidak berhubungan
Ny. Vinci, 35 tahun datang dengan keluhan adanya bercak
kemerahan yang bersisik tebal warna keputihan yang semakin
meluas di seluruh tubuh sejak 6 bulan lalu.
Keluhan hilang timbul. Paman pasien juga mengalami hal yang
sama. Bercak terutama ditemukan di lipat siku, lutut dan
bokong. Apakah tatalaksana farmakologi yang tepat untuk
pasien tersebut?
A. Asam salisilat 1%
B. Asam salisilat 5%
C. Asam salisilat 0,5%
D. Salep Fluticason Propionat 0,5%
E. Salep Hidrocortison 1%
PENJELASAN

Psoriasis
• Disebabkan oleh autoimun, kronik – residif
• Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama kasar berlapis-lapis dan
transparan, gatal ringan, piting nail, kelainan sendi
• 3 tanda:
– Fenomena tetesan lilin ( k h a s ) skuama berubah jadi putih dengan
goresan
– Fenomena auspitz ( k h a s )  bila skuama dikerok maka akan
memperlihatkan gambaran bintik-bintik perdarahan
– Fenomena k o b n e r  trauma pada lokasi tubuh lain dapat menimbulkan
kelainan sama

• PENUNJANG : BIOPSI histopatologi  gambaran hiperkeratosis dan


papilomatosis (meskipun secara klinis diagnosis bisa ditegakkan)
PENJELASAN

Lokasi predileksi
TATALAKSANA
TATALAKSANA

• Salicylic acid is the most commonly used as keratolytic


compounds. In concentrations of 5% and above, it
exerts an increasingly potent, rapid, and deep
keratolytic effect on the stratum corneum which leads
to descaling
TATALAKSANA

Klasifikasi Steroid
Topikal
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asam salisilat 1%  konsentrasi salah


C. Asam salisilat 0,5%  konsentrasi salah
D.Salep Fluticason Propionat 0,5%  konsentrasi
salah, seharusnya 0,005%
E.Salep Hidrocortison 1%  steroid potensi lemah
(potensi VII), tidak cocok untuk psoriasis
Ny. Ani, usia 60 tahun, datang dengan keluhan bercak hitam di pipinya
yang muncul sejak 1 bulan lalu. Bercak tidak disertai gatal dan keluhan
lainnya. Pasien bekerja sebagai seorang petani dan jarang memakai UV
protector. Status lokalis pasien berupa makula hiperpigmentasi,
berbatas tegas, multipel, ukuran lentikular hingga numular, terlokalisir di
region maksila sinistra. Gambaran lesi pasien sebagai berikut :
Bagaimakah mekanisme terjadinya keluhan pada pasien tersebut?
A. Displasia sel melanosit
B. Proliferasi sel melanosit dan displasia sel epidermis
C. Hiperproliferasi sel epidermis dan anaplasia sel basal
D. Proliferasi sel melanosit dan displasia sel basal
E. Hiperproliferasi sel epidermis dan peningkatan pigmentasi sel basal
PENJELASAN

MELASMA  peningkatan melanosit


PENJELASAN

• Faktor risiko :
- Sinar UV
- Hormonal

• Tatalaksana :
- Pencegahan dengan sun block SPF minimal 30
- Hidrokuinon
PENJELASAN

Lentigo Solaris
Definisi :
Makula pigmentasi, berbatas tegas
Etiologi :
belum diketahui pasti, namun
berhubungan dengan dermatitis atopi, pajanan
sinar matahari, sindrom Xerosis pigmentosa, dll
Histologi :
Hiperplasia epidermis dan peningkatan
pigmentasi sel basal
PENJELASAN

Histologi
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Krim treonin 0,05% + hidrokuinon 4% + fluocinolon
acetonide 0,01%
• Cryotheraphy (lebih efektif disbanding TCA)
• TCA

Pencegahan
• UV protector dengan SPF-30
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Displasia sel melanosit  salah, ini mengarah ke


kanker
B.Proliferasi sel melanosit dan displasia sel
epidermis  salah, harusnya hiperproliferasi
epidermis
C.Hiperproliferasi sel epidermis dan anaplasia sel
basal  salah, harusnya peningkatan pigmentasi sel
basal
D. Proliferasi sel melanosit dan displasia sel basal 
salah
Ny. Tertawa, 28 tahun, hamil 12 minggu datang dengan keluhan gatal di
tangan, kaki dan bokong sejak 4 hari lalu. Pasien baru saja pulang dari
kampungnya dan menceritakan bahwa saudaranya di kampung juga
mengalami hal serupa. Gatal terutama dirasakan malam hari. Tidak ada
keluhan demam. Pada pemeriksaan ditemukan multipel papul dan vesikel
di interdigiti manus dan pedis serta region gluteal dekstra-sinistra dengan
ekskoriasi di atasnya. Apakah tatalaksana yang dapat diberikan pada
pasien?
A. Krim permethrin 5%
B. Salep Sulfur Presipitatum 5%
C. Losion benzyl bezoat 10%
D. Gel Gamexan 1%
E. Krim permethrin 0,5%
PENJELASAN

Skabies
• Gudik, budukan, gatal agogo
• Infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei
• Gejala klinis  2 dari 4 tanda kardinal:
– Pruritus nocturna
– Menyerang kelompok
– Ditemukan terowongan
– Ditemukan tungau
• Pemeriksaan penunjang:
– Congkel papul di ujung terowongan  taruh di kaca objek
 lihat dengan mikroskop
– Menyikat kulit  tamping di kertas putih  lihat dengan kac
pembesar
– Biopsi irisan  lihat dengan mikroskop
– Biopsi eksisional  periksa dengan pewarnaan HE
TATALAKSANA

Tata Laksana Skabies


Tn. Bermuda, 48 tahun, datang berobat dengan keluhan kulit
kemerahan dan bersisik pada siku, lutut disertai dengan gatal. Pada
pemeriksaan ditemukan plakat eritematosa dan skuama putih tebal
mikaseus diatasnya pada regio ekstensor, pantat, siku dan lutut.
Dokter melakukan pemeriksaan dengan cara melepas skuama dari
kulit dan tampak bintik-bintik perdarahan pada lesi. Apakah nama
pemeriksaan tersebut?
A. Nikolsky sign
B. Koebner phenomenon
C. Auspitz sign
D. Hertog sign
E. Fenomema tetesan lilin
PENJELASAN

Psoriasis
• Disebabkan oleh autoimun, kronik – residif
• Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama kasar berlapis-lapis dan
transparan, gatal ringan, piting nail, kelainan sendi
• 3 tanda:
– Fenomena tetesan lilin ( k h a s ) skuama berubah jadi putih dengan
goresan
– Fenomena auspitz ( k h a s )  bila skuama dikerok maka akan
memperlihatkan gambaran bintik-bintik perdarahan
– Fenomena k o b n e r  trauma pada lokasi tubuh lain dapat menimbulkan
kelainan sama

• PENUNJANG : BIOPSI histopatologi  gambaran hiperkeratosis dan


papilomatosis (meskipun secara klinis diagnosis bisa ditegakkan)
PENJELASAN

Tanda kulit Psoriasis

Fenomena tetesan Auspitz sign Kobner Phenomenon


lilin
PENJELASAN

Lokasi predileksi
TATALAKSANA
TATALAKSANA

• Salicylic acid is the most commonly used as keratolytic


compounds. In concentrations of 5% and above, it
exerts an increasingly potent, rapid, and deep
keratolytic effect on the stratum corneum which leads
to descaling
TATALAKSANA

Klasifikasi Steroid Topikal


TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nikolsky sign  pada


SJS/TEN/SSSS
B. Koebner phenomenon
D.Hertog sign  lipatan infraorbital
dan pucat pada muka pada pasien
alergi
E. Fenomema tetesan lilin
Tn. Misaki, usia 40 tahun, berobat ke RS dengan keluhan lepuh pada
kulitnya yang memberat sejak 2 hari lalu. Pasien merasa nyeri namun tidak
gatal. Tidak ada riwayat minum obat atau alergi sebelumnya. Satu minggu
sebelumnya timbul sariwan yang cukup banyak di mulutnya. Tidak ada
riwayat keluhan sama sebelumnya. Apakah etiologi yang mendasari
terjadinya keluhan tersebut?
A. Autoantibodi terhadap IgG terhadap hemidesmosom
B. Reaksi hipersensitivitas tipe III
C. Autoantibodi IgG terhadap permukaan sel keratinosit
D. Autoantibodi IgM terhadap hemidesmosom
E. Reaksi hipersensitivitas tipe 1
PENJELASAN
PENJELASAN

Patofisiologi
• Penyakit autoimun yang
menyerang permukaan
sel keratinosit pada kulit
dan membrane mukosa
sehingga muncul blister
berisi cairan
PENJELASAN

Tatalaksana : Steroid sistemik adalah manajemen


utama untuk kasus pemfigus vulgaris
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Autoantibodi terhadap IgG terhadap


hemidesmosom  Patogenesis Pemfigus bulosa
B. Reaksi hipersensitivitas tipe III  kompleks
antigen antibody di sirkulasi, seperti SLE
D. Autoantibodi IgM terhadap hemidesmosom 
tidak ada autoantibodi IgM
E.Reaksi hipersensitivitas tipe 1  pada kasus alergi
dan shock anafilaktik
By. Televonela, usia 10 bulan, dibawa ibunya ke RS karena hampir
seluruh kulit di tubuhnya melepuh sejak 1 hari lalu. Tiga hari
sebelumnya, pasien demam dan batuk pilek lalu diberikan obat
parasetamol dan puyer oleh dokter. Pada awalnya lepuh muncul di
perut lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kejadian ini baru pertama
kali dialaminya. Tidak ada riwayat alergi. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan suhu 39,2oC, tampak bula kendur multipel generalisata
dengan dasar eritema dan teraba seperti sand-papper like. Apakah
penyebab terjadinya keluhan pada pasien?
A. Autoantibodi IgG terhadap hemidesmosom
B. Toksin yang dihasilkan Staphylococcus aureus
C. Hiperproliferasi keratinosit
D. Infeksi kulit superfisial oleh Streptococcus pyogens
E. Reaksi hipersentivitas tipe III
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Autoantibodi IgG terhadap hemidesmosom 


Patofisiologi pemphigus bulosa
B. Hiperproliferasi keratinosit  likenifikasi
D. Infeksi kulit superfisial oleh Streptococcus pyogens
 Impetigo
E.Reaksi hipersentivitas tipe III  kompleks antigen
antibody di sirkulasi (co:SLE)
An. Charmeleon, usia 12 tahun, dibawa kedua orang tuanya berobat ke
dokter, dengan keluhan lenting-lenting pada badan dan wajah sejak 2
hari lalu. Riwayat demam 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu 38,90C, RR 34x/menit. Status eflorosensi didapatkan
vesikel multipel generalisata, lentikuler, dasar eritem, dengan sebagian
lenting sudah pecah. Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa 2
minggu lalu teman sekelasnya juga mengalami hal yang sama. Apakah
pemeriksaan penunjang yang tepat untuk pasien?
A. Tzanck test
B. Pewarnaan Giemsa
C. Pewarnaan Gram
D. Pewarnaan KOH
E. Ziehl Nelson
PENJELASAN

VARISELA
chickenpox = cacar air

– Demampapul, vesikel tear drops, eritematosa.


– Penyebaran di badan  ke muka dan ekstremitas 
sentrifugal/cephalocaudal. Gatal (+).
– Dx: tes tzanck  sel datia berinti banyak
– Terapi topikal:
• Vesikel: bedak, agar vesikel tidak pecah  ditambah mentol,
lotio calamin untuk mengurangi gatal.
• Vesikel pecah: kompres antiseptik  PK 1:10000
– Terapi sistemik
• Antivirus
Bermanfaat diberikan dalam 24 jam setelah muncul erupsi kulit
Bayi/ anak: 4 x 20 – 40 mg/kg selama 5 – 7 hari
Dewasa 5 x 800 mg/hari selama 5 – 7 hari
• Simptomatik
Antipiretik  jangan salisilat
Antipruritus  efek sedatif
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pewarnaan Giemsa  untuk pewarnaan


jaringan
C. Pewarnaan Gram  pewarnaan bakteri
D. Pewarnaan KOH  pewarnaan jamur
E. Ziehl Nelson  pewarnaan BTA
Tn. Ksatria, usia 28 tahun, mengalami memar sejak 6 hari lalu.
Pada awalnya memar berwarna merah lalu saat ini berubah
menjadi hijau pucat. Ia menanyakan pada temannya yang
kuliah di kedokteran mengenai perubahan warna tersebut.
Apakah hal yang mendasari perubahan warna tersebut?
A. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
B. Mediator inflamasi berupa histamine dan bradikinin
C. Rendahnya kadar oksigen pada jaringan
D. Pemecahan biliverdin dari sel darah merah
E. Fibrinolisis daripada area lesi
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Perubahan warna
1. Merah  vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas menyebabkan darah terkumpul,
sehingga Hb yang kaya Fe menyebabkan
warna hematoma berwarna merah
2. Biru/Ungu  rendahnya suplai oksigen ke
area luka
3. Kehijauan  Pemecahan biliverdin pada
“pooled blood”
4. Kuning/Coklat  Kadar bilirubin yang tinggi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah


 tanda awal inflamasi
B.Mediator inflamasi berupa histamine dan
bradykinin  menyebabkan peningkatan
permeabilitas vascular dan rasa nyeri
C. Rendahnya kadar oksigen pada jaringan 
menyebabkan warna kebiruan
E. Fibrinolisis  tidak berhubungan
Tn. Cakeup, usia 44 tahun, datang dengan keluhan kaki kirinya
semakin bengkak sejak 1 minggu lalu. Saat ini kulit tampak
kemerahan dan berwarna lebih gelap disertai dengan nyeri
berdenyut dan gatal. Pada status dermatologis ditemukan
makula eritema soliter, ukuran plakat dengan
hiperpigmentasi di sekitarnya dengan nyeri saat penekanan.
Pasien bekerja sebagai sales dengan durasi berdiri >8 jam
sehari. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien
tersebut?
A. Dermatitis statis
B. Dermatitis numularis
C. Deep vein thrombosis
D. Selulitis
E. Erisipelas
PENJELASAN

Dermatitis stasis
Sekuele dari Insufisiensi vena kronik
• Gatal di tungkai bawah
• Hiperpigmentasi
cokelat kemerahan
 tanda awal
• Sering terjadi di
maleolus medial
• Edema dependen
 bila disanggah,
akan menghilang.
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Stocking kompresi  hindari bila ada
gangguan arteri
• Topikal steroid  triamsinolon 0,1% salep
untuk mengurangi gatal
• Sistemik  pentoksifilin (kontroversial)
• Ligasi pembuluh darah
• Pencegahan infeksi
Emedicine.com
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Dermatitis numularis
C. Deep vein thrombosis
D. Selulitis
E. Erisipelas
Tn. Potter, usia 38 tahun datang ke klinik dokter keluarga dengan
keluhan sering muncul sariawan di beberapa tempat di sekitar
mulut. Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam 1 minggu
namun muncul kembali 3-4 bulan kemudian. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan ulkus multipel di langit-langit rongga mulut dan
mukosa buccal yang tertutup selaput putih. Pasien bekerja di
perusahaan asing dengan beban kerja yang sangat berat. Apakah
terapi yang tepat untuk pasien?
A. Gentamycin
B. Acyclovir
C. Triamcinolon
D. Metronidazol
E. Klindamisin
PENJELASAN

Aphtous ulcer
• = aphthosis, aphthous stomatitis, canker sores
• Ulkus pada membran mukosa mulut
• Penyebab: Tidak diketahui dengan jelas; dapat
berkaitan dengan:
• Stres emosional
• Trauma mekanik
• Defisiensi nutrisi (vit B, besi, asam folat)
• Biasanya diawali dengan papul kekuningan yang
dikelilingi halo eritematosa  pecah menjadi
ulkus dengan tepi meninggi dan dilapisi membran
putih/kuning/keabuan
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tidak ada tatalaksanadefinitive untuk aphthous ulcer → sebagian
besar sembuh dalam1 – 2 minggu.
• Pemberian obat untuk: ↓ nyeri dan membantu proses penyembuhan
luka
Nn. Merona, 21 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan ibu
jari kaki kanan semakin nyeri sejak 1 minggu lalu. Pasien sering
menggigit dan mencabuti kuku ibu jarinya. Demam disangkal.
Pada pemeriskaan ditemukan edema periungual pedis dekstra,
batas tidak tegas, ukuran lentikular dengan dasar eritema dan
dasar kuku berwarna kuning. Apakah diagnosis yang paling
mungkin dari kasus diatas?
A. Tinea unguium
B. Kandidiasis intertriginosa
C. Nail psoriasis
D. Paronikia
E. Onychomycosis
PENJELASAN

Paronikia
• Infeksi jaringan lunak di sekitar kuku berupa selulitisyang
dapat berkembang menjadi abses
• Terdapat 2 jenis:
• Paronikia akut: nyeri, pus (+), penyebab paling sering:
Staphylococcus
• Paronikia kronis: infeksijamur
• Tanda dan gejala:
• Perbatasan antara kuku dan kulit: bengkak, merah, dan nyeri;
fluktuasi (+) jk sudah terbentuk abses
• Permukaan kuku menebal dengan perubahan warna → biasanya
pd infeksi jamur
• Tatalaksana:
• Bengkak tanpa abses: kompres hangat 3-4 x sehari
• antibiotik
• Abses → insisi drainase
http://emedicine.medscape.com/article/1106062-overview
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tinea unguium
C. Kandidiasis intertriginosa
D.Nail psoriasis  kuku
bersisik, riwayat psoriasis (+)
E.Onychomycosis  infeksi
jamur kuku
Tn. Joko, usia 32 tahun, berobat ke dokter dengan keluhan benjolan
leher yang semakin membesar sejak 1 tahun lalu. Pada awalnya
benjolan tidak neyri dan tidak merah namun semakin lama,
benjolan menjadi seperti bisul, merah, nyeri lalu pecah. Pasien
memiliki riwayat batuk lama yang tidak sembuh-sembuh. Pada
status lokalis ditemukan tampak benjolan multipel yang
berkonfluensi di regio coli sinistra, diameter 7 cm, immobile,
konsistensi benjolan beragam, pada bagian yang lunak keluar cairan
kental seperti nanah, dinding ungu bergaung, skin bridge (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Limfadenopati
B. Limfoma Hodgkin
C. Selulitis
D. Skrofuloderma
E. Limfangitis
PENJELASAN

Skrofuloderma
• Salah satu bentuk tuberculosis kutis yang terjadi akibat penjalaran langsung organ subkutis yg
terinfeksi M. tuberculosis (biasanya KGB)
• Predileksi: leher, ketiak, lipat paha

Limfadenitis TB: Periadenitis: Perlunakan KGB


Hasil akhir: abses
perluasan dan perlekatan dengan dengan konsistensi
berkonfluensi jaringan sekitar KGB beragam dingin

Meluas menjadi ulkus


yg KHAS:
• Bentuk memanjang
Sembuh spontan: • Tepi ireguler
sikatriks/jembatan • Dinding bergaung Pembentukan fistel
kulit • Kulit sekitar: livid
• Jaringan granulasi (+) pus (+)
PENJELASAN

• Pemeriksaan penunjang: Prinsip


– Darah tepi dan LED
– Tuberkulin hasil (+) > 10 mm
– Pewarnaan Ziehl-Neelsen: BTA (+)

• Tatalaksana
– Topikal: jika ulkus, kompres PK 1:5000
– Oral:
• Tahap intensif (2 bulan), RHZE, dosis sama dengan tx TB paru
• Tahap lanjutan (4 bulan) RH, dosis sama dengan tx TB paru

Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


FKUI
Panduan praktik klinis PERDOSKI2011
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Limfadenopati  istilah umum penyakit pada


nodus limfa
B.Limfoma Hodgkin  keganasan limfoid, tanda
khas PA berupa owl’s eye
C.Selulitis  infeksi profunda kulit berbatas
tidak jelas
E. Limfangitis  inflamasi pembuluh limfa
An. Papa, usia 1,5 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas akibat
koreng disekitar hidung dan mulutnya sejak 4 hari lalu. Awalnya
koreng berupa lenting lalu pecah dan mengeluarkan cairan
kekuningan yang mengering. Demam disangkal. Pada
pemeriksaan ditemukan gambaran sebagai berikut
Tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien tersebut ialah?
A. Eritromisin oral
B. Asam fusidat topikal
C. Ketoconazol topikal
D. Salep vaseline
E. Acyclovir salep
PENJELASAN

Impetigo Krustosa
• Suatu penyakit infeksi kulit
yang disebabkan oleh infeksi
S.β-hemolitikus
• Anamnesis: keropeng di
daerah mulut dan hidung
• PF: krusta madu dikelilingi
makula eritematosa
• Terapi:
– Jk banyak pus atau krusta 
kompres
– Antibiotik topical
– Salep/Krim mupirocin 2%; asam Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI

fusidat 2%; neomisin &


basitrasin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Eritromisin oral  Bukan DOC


C. Ketoconazol topical  anti jamur
D. Salep Vaseline  tidak ada efek antimikroba
E. Acyclovir salep  antivirus
An. Debora, 3 bulan, dibawa kedua orang tuanya ke dokter karena adanya
jaringan warna kemerahan di wajah, dekat mata kanannya yang semakin
membesar. Saat lahir, jaringan tersebut tidak ada dan baru muncul saat
usianya 2 minggu. Pada status lokalis ditemukan plak eritema berbatas
tugas berbentuk lobulus dan keras pada perabaan. Pada pemeriksaan
didapatkan lesi seperti ini :
Penyataan yang tepat pada pasien tersebut?
A. Mencapai ukuran maksimum sebelum usia 9 bulan
B. Pertumbuhan dekat mata dapat berpotensi ambliopia
C. Pertumbuhan akan semakin progresif menjelang dewasa
D. Kortikosteroid tidak dapat digunakan pada kasus tersebut
E. Elektrokoagulasi merupakan terapi utama
PENJELASAN

Hemangioma
• Tumor jinak, suatu hamartoma pembuluh darah
(dapat terjadi di seluruh organ, namun yang
terlihat di sini adalah di kulit)
• Klasifikasi:
– Hemangioma kapiler, yang umumnya merupakan
strawberry nevus (hemangioma simpleks)
 dibicarakan lebih lanjut karena yang
paling umum
– Hemangioma kavernosum
– Telangiektasia, termasuk di antaranya nevus flameus
PENJELASAN

Hemangioma Kapiler
• Simpleks
Waktu lahir / beberapa hari sesudah lahir mulai muncul
– Membesar, merah menyala, tegang, berbentuk lobular, batas tegas
dan keras
– Involusi spontan (memucat warna di sentral, lesi menjadi kurang
tegang, dan menjadi lebih mendatar)
– Diagnosis secara klinis: besar maksimum tercapai 9-12 bulan
umumnya, berubah menjadi merah gelap
– Hati-hati jika tumbuh di lokasi dekat mata, dapat terjadi ambliopia
• Tatalaksana:
– Konservatif: umumnya involusi spontan di umur 12 bulan – 5 tahun
terus regresi
– Pembedahan jika pertumbuhan cepat atau mengganggu aksis visual
– Selain pembedahan: radiasi dan kortikosteroid bisa dipertimbangkan.
– Sklerotik agent dan elektrokoagulasi sebagai adjuvan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mencapai ukuran maksimum sebelum usia 9


bulan  salah, seharusnya setelah usia 9-12 bulan
C.Pertumbuhan akan semakin progresif menjelang
dewasa  salah, umumnya regresi spontan saat
usia 10-12 tahun
D.Kortikosteroid tidak dapat digunakan pada kasus
tersebut  salah, seharusnya dapat
dipertimbangkan
E. Elektrokoagulasi merupakan terapi utama 
salah, ini merupakan terapi adjuvan
Ny. Paijah, 30 tahun, dibawa tetanganya karena mengalami luka bakar di
seluruh lengan kanan, kiri dan perutnya akibat terkena ledakan gas LPG di
rumahnya. Pasien mengeluhkan nyeri yang sangat hebat. Pada pemeriksaan
ditemukan bula dan eritema di seluruh lengan dekstra, sinistra dan
abdomen. BB pasien = 50 kg.
Bagaimana pemberian cairan pada pasien tersebut?
A. 2700 cc RL dalam 6 jam pertama + 2700 cc dalam 18 jam berikutnya
B. 2700 cc RL dalam 12 jam pertama + 2700 cc dalam 12 jam berikutnya
C. 2700 cc RL dalam 8 jam pertama + 2700 cc dalam 16 jam berikutnya
D. 3600 cc RL dalam 6 jam pertama + 3600 cc dalam 18 jam berikutnya
E. 3600 ccRL dalam 8 jam pertama + 3600 cc dalam 16 jam berikutnya
PENJELASAN

Luas Luka Bakar

• Rule of 9
• Dewasa
berbeda
dengan
anak
TATALAKSANA

Terapi cairan
PENJELASAN

Analisis kasus
• Luas luka bakar:
- Seluruh area lengan kanan = 9 %
- Seluruh area lengan kiri = 9 %
- Seluruh perut= 9 %

• Terapi cairan awal:


- 27 x 4 x 50 = 5400 cc
- Dalam 8 jam pertama:
2700 cc
Dalam 16 jam berikut:
2700 cc
Nn. Gempita, usia 29 tahun, datang ke klinik dengan keluhan pilek
dengan hidung tersumbat. Pasien juga mengeluhkan ingusnya kental
berwarna kehijauan dan berbau busuk. Keluhan lain berupa
demam, bersin, batuk, nyeri tenggorokan dan nyeri telinga
disangkal. Dari pemeriksaan rinoskopi anterior tampak kavum nasi
dipenuhi krusta kehijauan dan saat krusta diangkat, tampak mukosa
konka atrofi. Penyebab keluhan pasien di atas adalah...
A. Infeksi pneumonia
B. Infeksi stafilokokus
C. Infeksi klebsiella
D. Infeksi streptokokus
E. Infeksi virus
PENJELASAN

Rhinitis Atrofi

• Infeksi hidung kronik


• Atrofi progresif pada mukosa dan tulang konka
• Mukosa hidung menghasilkan sekret yang kental
dan cepat mengering sehingga terbentuk krusta
yang berbau busuk  karakteristik
• Wanita lebih sering terkena, usia dewasa muda
• Pada pemeriksaan histopatologi tampak metaplasia
epitel torak bersilia menjadi epitel kubik atau epitel
gepeng berlapis, silia menghilang, lapisan
submukosa menjadi lebih tipis, kelenjar
berdegenerasi atau atrofi.
Rhinitis Atrofi
• Etiologi: infeksi Klebsiella
ozaena, defisiensi Fe,
defisiensi vitamin A, sinusitis
kronik, kelainan hormonal,
penyakit kolagen
• Gejala dan tanda klinis: napas
berbau, ingus kental
berwarna hijau, ada krusta/
kerak hijau, hiposmia, sakit
kepala, dan hidung tersumbat.
• Pemeriksaan hidung: rongga
hidung sangat lapang, konka
inferior dan media menjadi
hipotrofi atau atrofi, ada
sekret purulen, dan krusta
berwarna hijau.
TATALAKSANA

Terapi: konservatif & medikamentosa

• Konservatif : Obat cuci hidung agar bersih


dari krusta dan bau busuk hilang
• Medikamentosa : Antibiotik spektrum luas.
Dapat diberikan preparat Vit A, Fe
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Infeksi pneumonia
• B. Infeksi stafilokokus
• D. Infeksi streptokokus
• E. Infeksi virus

Jawaban lain tidak tepat


Tn. Pipit, usia 51 tahun, adalah karyawan pabrik pemotong besi
yang ditugaskan di bagian produksi. Lingkungan kerjanya bising
dengan suara mesin yang begitu keras, sehingga Tn. Pipit
berisiko tinggi mengalami noise induced hearing loss (NIHL) bila
tidak menggunakan alat pelindung yang sesuai. Berapakah nilai
ambang batas dan lama pajanan yang diizinkan untuk
mencegah terjadinya gangguan pendengaran?
A. 97 dB dalam 30 menit
B. 100 dB dalam 30 menit
C. 88 dB dalam 8 jam
D. 94 dB dalam 4 jam
E. 85 dB dalam 4 jam
PENJELASAN

Noise Induce Hearing Loss


(NIHL)
• Akibat paparan bising berlebihan
– Intensitas s e d a n g  perubahan silia dan hensenbody
– Intensitas keras dan l a m a  kerusakan struktur sel rambutspt
mtokondria, granula lisosom, lisis sel dan robekan membran
reisner
• Diagnosis
– Riwayat bekerja di lingkungan bising
– Tes p e n a l a  tulisensorineural
– Pemeriksaan audiologi k h u s u s  fenomena rekrutmen
(pendengaran lebih sensitif terhadap kenaikan intensitas bunyi
yang kecil)
– Sulit komunikasi dengan latar belakang bising (cocktail party
deafness)
Nilai Ambang Batas Bising
• Efek tergantung
– Intensitas
– Frekuensi
– Lama paparan
– Jenis bising
– Sensitivitas individu
• Peraturan
– Permenakertrans No. 13
Tahun 2011
TATALAKSANA

Tidak ada terapi spesifik

• Cegah progresi NIHL (hindari merokok,


pajanan obat ototoksik, kontrol DM,
hiperlipidemia, dan penyakit kardiovaskular)
• Pada tahap akut, kombinasi terapi oksigen
hiperbarik dan korikoid cukup signifikan
• Future treatment: neural stem cell
Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

• B. 100 dB dalam 30 menit: seharusnya 15


menit.
• C. 88 dB dalam 8 jam: seharusnya 4 jam.
• D. 94 dB dalam 4 jam: seharusnya 1 jam.
• E. 85 dB dalam 4 jam: seharusnya 8 jam
Ny. Bulbul, usia 32 tahun, berobat ke poliklinik karena merasakan
nyeri di telinga kanan dan pendengaran berkurang sejak tiga hari
lalu. Pasien menyangkal demam, keluar cairan dari telinga, riwayat
trauma telinga, maupun keluhan lain. Namun selama satu minggu
terakhir pasien menderita batuk pilek. Dari pemeriksaan didapatkan
nyeri tarik pinna, dan hasil otoskopi tampak seperti gambar di
bawah:
Kemungkinan kondisi yang dialami pasien tersebut adalah…
A. Otosklerosis
B. OE sirkumskripta
C. OME
D. Miringitis bulosa
E. OMA fase supurasi
PENJELASAN

Miringitis Bulosa

• Inflamasi membran timpani: hiperemis,


refleks cahaya menurun/ hilang,
tampak suram.
• Khas  bulla di membran timpani.
• Gejala: nyeri pada daerah telinga yang
onsetnya 2-3 hari terakhir sebab bulla
terbentuk pada area yang kaya akan
persarafan pada epitel terluar
membran timpani, gangguan
pendengaran, nyeri ketika pinna ditarik.
TATALAKSANA

Terapi: sama dengan OMA tanpa bulla

• Pada beberapa kasus dapat diberikan


antibiotik topikal maupun antibiotik
sistemik. Bisa diberikan tambahan analgesik
(NSAID). Hindari memecahkan bulla karena
dapat memicu infeksi sekunder.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Otosklerosis: salah karena seharusnya MT


tampak schwartze sign.
• B. OE sirkumskripta: salah karena
seharusnya liang telinga luar tampak
peradangan lokal.
• C. OME: salah karena seharusnya tampak
MT suram.
• E. OMA fase supurasi: salah karena
seharusnya tampak MT suram dan
menonjol.
Ny. Umi, usia 56 tahun, mengeluh pusing berputar sejak tiga
bulan lalu, hilang timbul, namun memberat sejak satu minggu
terakhir. Keluhan tidak dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala.
Namun disertai keluhan lain berupa telinga berdenging dan
penurunan pendengaran saat pusing tersebut kambuh. Pasien
menyangkal riwayat merokok, konsumsi alkohol, maupun
penyakit lain. Saat diperiksa juga tidak ditemukan adanya defisit
neurologis. Kemungkinan penyebab keluhan pasien tersebut
adalah…
A. Hidrops emdolimfe
B. Tumor otak yang menekan nervus vestibular
C. Debris melayang di kanal semisirkularis
D. Atrofi sel rambut pendengaran
E. Infeksi bakteri di telinga tengah
PENJELASAN

Meniere Disease

• Kelainan telinga dalam


• Hidrops endolimf idiopatik
– Peningkatan tekanan hydraulic
dalam sistem endolimfatik
• Gejala
– Tuli sensorineural
– Vertigo
– Tinitus
– Rasa penuh ditelinga
TATALAKSANA

Terapi Medikamentosa

• Diuretik (Tiazid)
• Vestibulosupresan
PILIHAN JAWABAN LAIN

• B. Tumor otak yang menekan nervus vestibular:


salah karena pada kasus tidak ada defisit
neurologis.
• C. Debris melayang di kanal semisirkularis:
salah karena ini kasus BPPV dan di kasus tidak
ada pemicu gerakan kepala.
• D. Atrofi sel rambut pendengaran: salah karena
ini kasus presbiakusis dan tidak menyebabkan
vertigo.
• E. Infeksi bakteri di telinga tengah: salah karena
pada kasus tidak ditemui gejala dan tanda
radang.
An. Jerry 1 tahun, datang dengan keluhan leher tidak bisa
menoleh ke kanan. Riwayat persalinan lama. Hasil
pemeriksaan didapati TTV dalam batas normal, lain-lain
dalam batas normal kecuali ditemukan spasme otot
sternocleidomastoid dan trapezius kanan, dengan nyeri
tekan (+). Tatalaksana yang paling tepat adalah…
A. Benztropin
B. Natrium diclofenak
C. Triheksifenidil
D. Haloperidol
E. Injeksi botulinum toksin
PENJELASAN

• Adalah sebutan untuk


Tortikolis
distonia otot leher yang
menyebabkan kekakuan
gerak dan posisi leher.
• Dapat berupa kongenital
atau acquired
• Paling sering disebabkan
karena “salah bantal”
• PF : khas : tonic head and
neck postures
Tortikolis

• Spasme m. sternocleidomastoideus
TATALAKSANA

Terapi Medikamentosa
• Antikolinergik (triheksifenidil)
• Dopamin agonis (Pramipeksol)
• Beta bloker non selektif (Propanolol)
• Antikonvulsan (Primidone)
• NSAID (Ibuprofen)
• Pelemas otot (Eperisone)
• Anxiolitik (Klonazepam)
• Antipsikotik gen2 (Risperidon)
• Injeksi botulinum toksin
http://emedicine.medscape.com/article/115
2543-medication#showall
TATALAKSANA

Tatalaksana Konservatif
• Antikolinergik (triheksifenidil, benztropin) efektif, tetapi
lebih jarang digunakan untuk tortikolis yang terlokalisir.
• Injeksi botulinum toksin adalah pilihan terapi yang
paling populer
• Obat lain yang selektif seperti pelemas otot (baklofen)
bila disertai dengan blefarospasme atau distonia pada
rahang.
• Biasanya dikombinasi dengan fisioterapi (masase, terapi
pemanasan)
• Bila terapi konservatif gagal, pertimbangkan terapi
bedah (stimulasi otak, denervasi)
http://emedicine.medscape.com/article/115
2543-medication#showall
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Benztropin  jarang digunakan untuk


kasus yang terlokalisir
• B. Natrium diklofenak  antinyeri
• C. Triheksifenidil  jarang digunakan untuk
kasus yang terlokalisir
• D. Haloperidol  lebih tepat menggunakan
antipsikotik generasi 2
Tn. Jofroy, usia 67 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan hidung
kiri terasa tersumbat disertai keluar cairan bercampur darah. Keluhan
lain berupa nyeri kepala sisi kiri yang hilang timbul, telinga kiri terasa
penuh dan sering terdengar suara seperti bisikan air. Pasien memiliki
riwayat merokok aktif selama dua puluh tahun namun menyangkal
kebiasaan konsumsi alkohol. Keluhan di telinga, seperti nyeri, keluar
cairan, maupun penurunan pendengaran disangkal. Pada pemeriksaan
teraba massa di regio colli sinistra, diameter 3 cm, tanda radang (-),
mobilitas (-), dan tidak nyeri tekan. Dari pemeriksaan rinoskopi
didapatkan massa di koana sinistra dengan permukaan tidak rata, batas
tegas, dan berbenjol. Kondisi yang paling mungkin dialami pasien
tersebut adalah…
A. Polip nasofaring
B. Polip antrokoana
C. Adenoma pleomorfik
D. Kanker nasofaring
E. Angiofibroma nasofaring
PENJELASAN

Kanker Nasofaring (KNF)


• Berasal dari epitel nasofaring.
• Berkaitan dengan infeksi Epstein Barr Virus.
• Gejala:
– Obstruksi nasal (kongesti, sekret nasal, epistaksis)-78%
– Gangguan pendengaran (akibat sumbatan tuba eusthacius atau
ekstensi langsung ke telinga)-73%
– Palsy nervus kranialis (ekstensi tumor ke basis kranii)
– Nyeri kepala-61%
– Massa leher-63%
• Tanda:
– Massa leher + limfadenopati tidak nyeri-80%
– Palsy nervus kranialis-25%
– Massa nasofaring, tersering fossa Rosenmuller
• DD: polip nasal; limfoma; rhabdomiosarkoma
PENJELASAN

Kanker Nasofaring (KNF)


• Merokok berkaitan dengan peningkatan risiko mortalitas KNF
dan diperkirakan juga berpengaruh dalam menyebabkan KNF.
TATALAKSANA

Terapi Utama & Adjuvan

• Terapi utama: radioterapi.


• Kemoterapi sebagai ajuvan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Polip nasofaring salah karena ini tidak


disertai keluhan di telinga dan massa leher.
• B. Polip antrokoana: salah karena ini tidak
disertai keluhan di telinga dan massa leher.
• C. Adenoma pleomorfik: salah karena ini
kanker kelenjar liur.
• E. Angiofibroma nasofaring: salah karena ini
sering pada anak dan keluhan utama
epistaksis berulang.
An. Syantiek, usia 2 tahun, dibawa orang tuanya ke puskesmas
karena keluar cairan berbau busuk dari hidung kanan sejak satu
minggu yang lalu. Keluhan lain, berupa bersin bersin, pilek, nafas
sesak, demam, disangkal. Saat diperiksa, ditemukan massa padat
dengan mukus kental berbau. Tatalaksana yang tepat pada kasus di
atas adalah…
A. Nasal toilet dengan irigasi NaCl 0,9%
B. Ekstraksi dengan hook
C. Hisap dengan vacuum
D. Antibiotik dan pseudoefedrin
E. Polipektomi
PENJELASAN

Benda Asing Hidung


• Pada anak-anak
• Diagnosisnya berdasarkan kecurigaan (presumtif)
• Gejala dan tanda :
- hidung tersumbat
- sekret purulen berbau busuk unilateral
• Pemeriksaan fisik : rinoskopi anterior, posterior
TATALAKSANA

Tatalaksana : ekstraksi
• Pengambilan disarankan menggunakan Hook
• Masukkan hook dengan pengait secara
horizontal
• Setelah pengait melewati benda asing, putar 90
derajat  pengait dalam posisi vertikal
• Tarik keluar benda asing
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Nasal toilet dengan irigasi NaCl 0,9% 


pada kasus rhinitis atrofi
• C. Hisap dengan vacuum  bukan pilihan
utama
• D. Antibiotik dan pseudoefedrin  dapat
diberikan setelah dilakukan ekstraksi
• E. Polipektomi  pada polip nasal
Tn. Putra, usia 51 tahun, mengeluh sulit mendengar terutama di
tempat berisik. Pasien adalah karyawan pabrik pemotong besi
yang ditugaskan di bagian produksi. Lingkungan kerjanya bising
dengan suara mesin yang begitu keras. Pasien bekerja selama 8
jam sehari tanpa menggunakan alat pelindung yang sesuai. Apa
gambaran audiometri yang sesuai dengan kondisi pasien ?
A. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction (BC) < 25 dB
B. Terdapat celah yang signifikan antara Air Conduction
(AC) dan Bone Conduction (BC)
C. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction (BC)
mengalami penurunan secara gradual
D. Adanya takik (notch) pada nada frekuensi tinggi
E. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction (BC)
mengalami penurunan secara gradual disertai dengan
celah signifikan
PENJELASAN

Noise induce hearing loss


Sinonim = Gangguan pendengaran akibat bising
PATOGENESIS
- Stimulasi bising
- Bising dg intensitas 85dB atau lebih dapat merusak
organ Corti terutama reseptor bunyi 3000-6000 Hz
disertai kerusakan terberat pada reseptor bunyi
4000 Hz
NIHL
• DIAGNOSIS
– Riwayat bekerja di lingkungan bising jangka panjang (≥ 5
tahun)
– Sulit komunikasi dengan latar belakang bising (Cocktail
party deafness)
– Dapat disertai tinitus
– Tes p e n a l a  tulisensorineural
– Pemeriksaan audiologi k h u s u s  fenomenarekrutmen
(pendengaran lebih sensitif terhadap kenaikan intensitas
bunyi yang kecil)
– Audiometri nada murni tuli sensorineural pada 3000-
6000 Hz disertai takik patognomonik pada 4000 Hz
Nilai Ambang Batas Bising
• Efek tergantung
– Intensitas
– Frekuensi
– Lama paparan
– Jenis bising
– Sensitivitas individu
• Peraturan
– Permenakertrans No, 13
Tahun 2011
• Air bone gap: AC dan BC berbeda > 10 dB
• Mixed: Ac dan BC sama-sama turun, ada bone gap
TATALAKSANA

Tidak ada terapi spesifik

• Cegah progresi NIHL (hindari merokok,


pajanan obat ototoksik, kontrol DM,
hiperlipidemia, dan penyakit kardiovaskular)
• Pada tahap akut, kombinasi terapi oksigen
hiperbarik dan korikoid cukup signifikan
• Future treatment: neural stem cell
Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction


(BC) < 25 dB  normal
• B. Terdapat celah yang signifikan antara Air
Conduction (AC) dan Bone Conduction (BC)
 tuli konduktif
• C. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction
(BC) mengalami penurunan secara gradual
 tuli sensorineural
• E. Air Conduction (AC) dan Bone Conduction
(BC) mengalami penurunan secara gradual
disertai dengan celah signifikan  tuli
campuran
An. Tedy, usia 12 tahun, mengeluhkan nyeri di belakang telinga
kiri sejak tiga hari lalu. Keluhan lain berupa demam dan keluar
cairan bau dari telinga kiri hilang timbul sejak dua bulan. Pada
pemeriksaan telinga, tampak benjolan di belakang telinga kiri
yang kemerahan, nyeri tekan, fluktuasi (-). Apa pemeriksaan
penunjang yang tepat ?
A. Foto waters
B. Foto caldwell
C. Foto schuller stenvers
D. Foto submentoverteks
E. Foto panoramik
PENJELASAN

Mastoiditis Akut
• Mastoiditis akut adalah suat infeksi bakteri
pada prosesus mastoideus hasil dari infeksi
yang lama pada telinga tengah
• Bakteri yang didapat pada mastoiditis
biasanya sama dengan bakteri yang didapat
pada infeksi telinga tengah
• Bakteri paling sering: streptococcus aureus
(gram negatif)
Mastoiditis Akut

• Pemeriksaan fisik didapatkan


– Kemerahan pada kompleks mastoid
– Keluarnya cairan baik bening maupun berupa
lendir (warna bergantung dari bakteri)
– Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan)
– Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan
nanah)
– Proses peradangan yang tetap melebar ke bagian
dan organ lainnya.
– Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnnya
Mastoiditis
Mastoiditis
• Infeksi bakteri pada tulang mastoid.
• Dapat menyebabkan meningitis dan abses otak.
• Biasanya didahului oleh OMA yang tidak
mendapatkan pengobatan adekuat.
• Diagnosis
– Demam tinggi
– Pembengkakan di mastoid.
Penunjang
• Foto Schuller: menilai mastoid, kanalis
akustikus eksternus, TMJ
• Gold standar : CT scan
Komplikasi Mastoiditis
• Posterior extension to the occipital bone to create
an osteomyelitis of calvaria or a Citelli abscess
• Lateral extension to form a subperiosteal abscess
• Inferior extension to form a Bezold abscess

Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Foto waters te r u ta m a untuk menilai


sinus maksilaris
• B. Foto caldwell  terutama untuk menilai
sinus frontalis
• D. Foto submentoverteks
• E. Foto panoramik
Ny. Wardah, usia 29 tahun, berobat ke poliklinik karena mengeluh
gatal di telinga kiri sejak enam hari lalu dan dua hari terakhir pasien
merasakan ada cairan kental dari telinga kirinya. Keluhan lain
berupa demam, nyeri telinga, penurunan pendengaran, disangkal.
Keluhan ini baru pertama kali dialami. Dari pemeriksaan fisik
tampak meatus akustikus eksterna hiperemis dan terdapat debris
warna putih seperti kapas, sedangkan membran timpani sulit dinilai.
Pemeriksaan penunjang yang sebaiknya disarankan untuk
menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah…
A. CT scan kepala
B. Swab dan pemeriksaan KOH
C. Rontgen schuller
D. Swab dan kultur
E. Swab dan pewarnaan gram
PENJELASAN

Otomikosis
• Otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur
• Etiologi: Pytirosporum dan Aspergilus.
• Predisposisi: cuaca yang lembab, adanya serumen,
instrumentasi pada telinga, status pasien
yang immunocompromised , dan peningkatan
pemakaian preparat steroid dan antibiotik topikal.
• Gejala
– Otalgia
– Otorrhea
– Kehilangan pendengaran
– Rasa penuh pada telinga
– Gatal
– Tinnitus
PENJELASAN

• PF: Otomikosis
– Liang telinga merah, ditutupi oleh skuama, dapat
meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga
– Cairan serosanguinos.
– Akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa
berfilamen putih dan panjang

• Preparat langsung: skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa


dengan KOH 10 %
– Hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat
ditemukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.
TATALAKSANA

Prinsip tatalaksana
• Higienitas
• Asam asetat 2-5 % dalam alkohol
• Antifungal
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. CT scan kepala: salah karena ini tidak


berkaitan dengan otomikosis.
• C. Rontgen schuller: salah karena ini
berguna untuk diagnosis mastoiditis.
• D. Swab dan kultur: salah karena ini
berkaitan dengan infeksi bakteri.
• E. Swab dan pewarnaan gram : salah karena
ini berkaitan dengan infeksi bakteri.
An. Miko, usia 8 tahun, mengeluhkan nyeri saat daun telinga
ditekan maupun ditarik, dan terkadang juga keluar cairan
kekuningan. Keluhan penurunan pendengaran, telinga berdenging,
demam, disangkal. Pasien sering mengorek-ngorek telinganya
dengan bulu ayam. Dari pemeriksaan, tampak meatus akustikus
eksterna edema, hiperemis, sekret (+), membran timpani sulit
dievaluasi. Tatalaksana yang paling tepat ?
A. Neomisin tetes telinga tanpa tampon
B. Tampon dengan Neomisin tetes telinga
C. tampon dengan Ofloksasin tetes telinga
D. Suspensi H2O2 3 %
E. Miringotomi
• SIRKUMSKRIPTA
PENJELASAN – 1/3 luar  adnexa kulit (+)  furunkel
– ETIOLOGI: S.aureus
– GEJALA: nyeri (tidak ada jar. Longgar) saat menekan
perikondrium atau membuka mulut, ggn
pendengaran
• DIFUS
OE AKUT
– 2/3 dalam  kulit liang telinga hiperemis dan
edema tidak jelas batasnya
– ETIOLOGI: Pseudomonas
KLASIFIKASI – GEJALA: nyeri tekan tragus, liang telinga sempit,
OTITIS EKSTERNA sekret bau

• Infeksi difus
OE MALIGNA
• Terutama pada orang tua atau imunokompromise
• ETIOLOGI: P. Aeruginosa
• GEJALA: rasa gatal + nyeri, pembekakan liang telinga,
paralisis facial jika iritasi n.VII, dapat ditemui
pertumbuhan abnormal jaringan granulasi (massa) di
liang telinga luar
TATALAKSANA

• BERSIHKAN LIANG TELINGA  langkah awal untuk


mempercepat penyembuhan dan meningkatkan daya
penetrasi obat
• Antibiotik dalam bentuk tampon lebih efektif
• Topikal antibiotik
– Kombinasi Neomisin & Polimiksin B
– Ofloxacin atau ciprofloxacin h i n d a r i pada anakkarena
mengganggu kartilago
– Gentamicin
• Topikal steroid  membantu megurangi inflamasi
– Hydrokortison
– Dexametason
– Prednison
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Neomisin tetes telinga tanpa tampon 


pada OE difusa lebih efektif dengan tampon
• C. tampon dengan Ofloksasin tetes telinga
 ofloksasin tidak cocok untuk anak-anak
• D. Suspensi H2O2 3 %  pada OMA
perforasi
• E. Miringotomi  pada OMA supurasi
Nn. Ervina, usia 25 tahun, merasakan mual dan muntah setiap kali
naik kapal laut. Saat diperiksa di poliklinik, tanda vital dan
pemeriksaan lain dalam batas normal. Namun ia tidak mau
merasakan hal yang sama karena setiap bulan ia harus menaiki
kapal laut untuk keperluan kerja. Terapi apa yang paling tepat
untuk pasien tersebut?
A. Cetirizine
B. Scopolamine
C. Betahistin
D. Metoklorpramid
E. Loratadine
PENJELASAN

Motion Sickness
• Otak menerima input gerakan dari vestibular, visual, dan
proprioseptif.
• Mekanisme motion sickness hingga sekarang masih
kontroversial. Diduga kuat melibatkan seluruh reseptor
tersebut.
• Gejala : mual, muntah, pusing, lemas, fatigue, pucat,
keringatan.
• Gejala tersebut dapat bertahan meski sudah tidak
mengalami stimulus goyangan  disebut mal de debarque
• Sopite syndrome  motion sickness berat dengan gejala
apatis, depresi untuk bepergian, hilang konsentrasi.
TATALAKSANA

• Diet tinggi karbohidrat dan kurang lemak,


maksimal makan 2 jam sebelum naik
kendaraan.
• Antikolinergik  scopolamin (preventif
+ akut)
• Antihistamin  dimenhidrinat, cinnarizine
(preventif + akut)
• Simpatomimetik  kafein, amfetamin (akut
saja)
• Lain-lain  ondansetron, benzodiazepin
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Cetirizine: salah karena ini termasuk AH


generasi 2..
• C. Betahistin: salah karena ini terutama
untuk vertigo.
• D. Metoklorpramid: salah karena ini bukan
terapi pilihan pertama.
• E. Loratadine: salah karena ini termasuk AH
generasi 2.
Tn. Mamud, usia 39 tahun, jatuh dari sepeda dan tampak darah
keluar dari hidung. Kesadaran dan tanda tanda vital baik. Pada
pemeriksaan rinoskopi anterior tampak hiperemis dan darah (+).
Hasil pemeriksaan rinoskopi posterior tampak dalam batas
normal. Tindakan yang sebaiknya segera dilakukan untuk
pasien tersebut adalah…
A. Pemasangan tampon anterior selama 2 hari
B. Pemasangan tampon anterior selama 4 hari
C. Pemasangan tampon anterior dan posterior selama 2
hari
D. Pemasangan tampon posterior selama 2 hari
E. Pemasangan tampon posterior selama 4 hari
PENJELASAN
EPISTAKSIS

EPISTAKSIS ANTERIOR EPISTAKSIS POSTERIOR


• UNILATERAL (umumnya darah • SERING BILATERAL SAMPAI
berhenti spontan) TERLIHAT DI FARING (biasa pada
• PEMBULUH: PLEKSUS KIESSELBACH ORANG TUA)
ATAU A.ETMOIDALIS ANTERIOR • PEMBULUH: A. ETMOIDALIS
• PENCETUS: PANAS, UDARA DINGIN POSTERIOR, A. SFENOPALATINA
DAN KERING, MENGOREK-NGOREK • PENCETUS = EPISTAKSIS ANTERIOR +
HIDUNG ASPIRIN JANGKA LAMA, LEUKEMIA
TATALAKSANA

EPISTAKSIS

EPISTAKSIS ANTERIOR EPISTAKSIS POSTERIOR


• TATALAKSANA: TEKAN • TATALAKSANA: PASANG
CUPING HIDUNG (10-15 TAMPON BELLOCQ 72 JAM (+
MENIT); TAMPON ANTERIOR tampon anterior). INDIKASI
(+ vaselin, salep antibiotic, RAWAT !!
epinefrin)
PILIHAN JAWABAN LAIN

• B. Pemasangan tampon anterior selama 4 hari:


kurang tepat dalam waktu pemasangan, terlalu
lama.
• C. Pemasangan tampon anterior dan posterior
selama 2 hari: kurang tepat karena kasus
adalah epistaksis anterior saja.
• D. Pemasangan tampon posterior selama 2
hari: salah karena rinoskopi posterior normal.
• E. Pemasangan tampon posterior selama 4
hari: salah karena rinoskopi posterior normal.
Dokter Wahyono hendak memimpin sebuah diskusi mengenai
kantin sehat, yang terdiri dari anak sekolah menengah pertama
berjumlah 15 orang. Dari seluruh anak tersebut, dr. Wahyono
membaginya menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang
untuk melakukan diskusi terlebih dahulu, baru kemudian semua
kelompok kecil tersebut bersatu menjadi grup besar. Metode
yang digunakan dokter tersebut adalah…
A. Brainstorming
B. Ceramah
C. Snowballing
D. Buzz group
E. Simulation
PENJELASAN
Metode Pendidikan

Kelompok
Memilih metode pendidikan kelompok yang
harus diingat:
–Besarnya kelompok sasaran
–Tingkat pendidikan formal sasaran
–Kelompok besar metodenya lain dengan
kelompok kecil
–Efektivitas metode juga tergantung pada
besarnya sasaran pendidikan
Kelompok besar • C e ra m a h  pendidikan tinggi &rendah.
• Seminar  presentasi ahli tentang isu untuk pendidikan
(>15 orang) menengah ke atas.
Metode Pendidikan Kelompok

• Diskusi kelompok: ada 1 pemimpin diskusi


• Curah pendapat (brain storming): pemimpin beri
masalah, peserta beri tanggapan, dicatat di
flipchart/papan tulis
• Bola Salju (snow balling): peserta dibuat berpasangan
Kelompok kecil untuk diskusi  ber 4  ber 8 dan seterusnya
(<15 orang) • Kelompok-kelompok kecil (Buzz group): dibagi jd
kelompok kecil untuk diskusi  bergabung
• Memainkan peranan (role play): beberapa pegang peran
• Permainan simulasi (simulation game): roleplay +
diskusi

• Ceramah umum (public speaking)


• Pidato-pidato/diskusi melalui media elektronik, TV, radio
Pendidikan Massa • Simulasi, dialog pasien-dokter atau petugas kesehatan di
media massa
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Brainstorming  pemimpin kelompok


memancing dengan satu masalah, lalu tiap peserta
memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan
(curah pendapat).
• B. Ceramah  pada kelompok besar dengan tingkat
pendidikan tinggi amupun rendah
• C. Snowballing  Kelompok dibagi dalam pasangan-
pasangan  bergabung menjadi satu  tiap-tiap
pasangan sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian
seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi
seluruh anggota kelompok.
• E. Simulation  gabungan role play dengan diskusi
kelompok.
Tn. Cucuk, usia 33 tahun, datang ke RS Wira dengan keluhan benjolan
di punggung sejak 6 bulan yang lalu. Dari anamnesis dan pemeriksaan,
dokter bedah mencurigai pasien tersebut menderita lipoma. Dokter
memutuskan melalukan biopsi eksisi dan mengirimkan jaringan hasil
eksisi ke RS lain karena ketiadaan dokter PA di RS Wira. Upaya apakah
yang dilakukan dokter tersebut?
A. Rujukan sarana
B. Rujukan tenaga
C. Rujukan bahan
D. Rujukan operasional
E. Rujukan medis
PENJELASAN
Konsultasi Vs

Rujukan
KONSULTASI : upaya meminta bantuan
profesional penanganan suatu kasus penyakit
yang sedang ditangani oleh seorang dokter
kepada dokter lainnya yang lebih ahli.
• RUJUKAN : upaya melimpahkan wewenang
dan tanggung jawab penanganan kasus
penyakit yang sedang ditangani oleh seorang
dokter kepada dokter lain yang sesuai.
Rujukan Medis
• Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
untuk masalah kedokteran.
• Tujuan: untuk menyembuhkan penyakit dan
atau memulihkan status kesehatan pasien.
• Jenis:
– Rujukan pasien
– Rujukan ilmu pengetahuan
– Rujukan bahan
Rujukan Kesehatan
• Pelimpahan wewenang & tanggungjawab
untuk masalah kesehatan masyarakat.
• Tujuan: untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan ataupun mencegah penyakit
yang ada di masyarakat.
• Jenis:
– Rujukan tenaga
– Rujukan sarana
– Rujukan operasional
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Rujukan sarana: salah karena ini bagian rujukan


kesehatan untuk mengirim peralatan medis/ non
medis.
• B. Rujukan tenaga: salah karena ini bagian rujukan
kesehatan untuk mengirimkan tenaga kesehatan/
dokter.
• D. Rujukan operasional: salah karena ini bagian
rujukan kesehatan untuk melimpahkan wewenang
dan tanggung jawab penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat.
• E. Rujukan medis: kurang tepat karena ini istilah
besar yang berarti pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab untuk masalah kedokteran.
Dokter Liliani adalah dokter penanggung jawab dalam pelaksanaan
program poli Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas
Loreng. Poli MTBS adalah poli yang memadukan kesehatan ibu dan
anak, gizi, promosi kesehatan, dan pengobatan. Asas yang
dilaksanakan puskesmas dengan menyelenggarakan poli MTBS
adalah…
A. Asas pertanggung jawaban wilayah
B. Asas pemberdayaan masyarakat
C. Asas keterpaduan program
D. Asas keterpaduan sektor
E. Asas rujukan
PENJELASAN

Asas Penyelenggaraan Puskesmas


1. Asas pertanggung jawaban wilayah
2. Asas pemberdayaan masyarakat
3. Asas keterpaduan
1. Lintas program
2. Lintas sektoral
4. Asas rujukan
1. Rujukan medis
2. Rujukan masyarakat
Asas pertanggung jawaban wilayah
• Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya.
• Contoh:
– Menggerakan pembangunan berbagai sektor tingkat
kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
– Memantau dampak berbagai upaya pembangunan
terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
– Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama/
primer secara merata dan terjangkau di wilayah
kerjanya.
Asas pemberdayaan masyarakat
• Puskesmas wajib memberdayakan perorangan,
keluarga, dan masyarakat agar berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.
• Contoh kegiatan:
– Upaya pembinaan pengobatan tradisional, taman
obat keluarga (TOGA)
– Upaya kesehatan sekolah, dokter kecil, penyertaan gru
dan ortu wali murid, pos kesehatan pesantren
(POSKETREN)
– Tabungan ibu bersalin
Asas keterpaduan
• Lintas program
– MTBS: keterpaduan KIA, gizi, promkes, pengobatan.
– UKS: keterpaduan kesehatan lingkungan, promkes,
pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi
remaja, dan kesehatan jiwa.
• Lintas sektoral
– UKS: keterpaduan sekolah dengan camat, lurah, kepala
desa, pendidikan agama.
– Upaya KIA: keterpaduan sektor kesehatan dengan lurah,
organisasi profesi, organisasi kemasyarakat, PKK.
– Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah, pertanian, pendidikan, agama,
koperasi, dunia usaha, PKK.
Asas rujukan
• Rujukan upaya kesehatan perorangan/ medis
– Rujukan pasien
– Rujukan ilmu pengetahuan
– Rujukan bahan
• Rujukan upaya kesehatan masyarakat
– Rujukan tenaga
– Rujukan sarana
– Rujukan operasional
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Asas pertanggung jawaban wilayah


 puskesmas bertanggung jawab
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
• B. Asas pemberdayaan masyarakat 
memberdayakan perorangan, keluarga, dan
masyarakat agar berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.
• D. Asas keterpaduan sektor  lintas sektor
kesehatan, agama, pendidikan, dsb
• E. Asas rujukan  rujukan pasien, bahan,
tenaga, saran, dsb
Di suatu wilayah kerja puskesmas, terdapat kejadian luar biasa
demam berdarah dengue. Kemudian dr. Hartanto yang bekerja di
puskesmas tersebut hendak melakukan upaya kesehatan melalui
program fogging dan pemberian bubuk abate pada setiap keluarga.
Upaya kesehatan yang dilakukan dokter puskesmas tersebut
adalah…
A. Upaya kesehatan masyarakat tersier
B. Upaya kesehatan masyarakat sekunder
C. Upaya kesehatan masyarakat primer
D. Upaya kesehatan perorangan sekunder
E. Upaya kesehatan perorangan primer
PENJELASAN
PENJELASAN

SKN 2009
– UKP :
- Primer, dilaksanakan oleh dokter di faskes primer
(puskesmas)
- Sekunder, dilaksanakan oleh dokter spesialis di faskes
sekunder (RS tipe C, D)
- Tersier, dilaksanakan oleh dokter subspesialis di faskes
tersier (RS tipe A, B)
– UKM :
- Primer , menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten yang
didelegasikan ke puskesmas
- Sekunder, menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten
- Tersier, menjadi tanggung jawab dinkes provinsi, kemenkes
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Upaya kesehatan masyarakat tersier


• B. Upaya kesehatan masyarakat sekunder
• D. Upaya kesehatan perorangan sekunder
• E. Upaya kesehatan perorangan primer

Sesuai penjelasan di slide sebelumnya


Grafik di atas mengambarkan kasus difteri. Bagaimana Anda
menyimpulkan pola epidemiologi penyakit difteri di atas?
A. Point source epidemic
B. Continuous common source epidemic
C. Propagated epidemic
D. Endemic outbreak
E. Intermitent outbreak
PENJELASAN

KURVA
Point source  hanya ada
1 puncak kurva.
Contoh : merebaknya hepatitis
A pada suatu waktu, setelah itu
jumlah penderitanya lama2
berkurang.

Intermiten  persebarannya
“musiman” , ada periode jeda
bebas penyakit.
Contoh : DBD pada bulan-
bulan tertentu.
Propagated  pola penyakit
mudah menyebar. Ciri khas :
ada beberapa puncak kurva,
makin lama bisa makin tinggi.
Kurva sempat turun
menunjukkan masa inkubasi
saat menular ke orang lain.
Contoh : penderita difteri
makin lama makin banyak
karena menular lewat udara.

Continuing  pajanan ada


terus menerus.
Contoh : kasus diare tetap ada
selama pipa air bersih masih
rusak.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Point source epidemic  hanya ada


1 puncak kurva
• B. Continuous common source epidemic 
pajanan ada terus-menerus
• D. Endemic outbreak
• E. Intermitent outbreak  ada periode
bebas penyakit, persebaran musiman
Dalam suatu desa didapati bahwa jumlah kematian bayi usia
dibawah 1 tahun adalah 5 anak, sedangkan dibawah 5 tahun adalah
15 anak. Sedangkan jumlah kelahiran yang terjadi dalam waktu yang
sama di desa tersebut ada 120 anak, diantaranya terdapat 20 anak
lahir mati. Berdasarkan data di atas, berapakah rerata kematian
bayi/ infant mortality rate nya?
A. A. 5/120 x 1000
B. B. 15/120 x 1000
C. C. 5/100 x 1000
D. D. 15/100 x 1000
E. E. 20/100 x 1000
PENJELASAN

IMR (Infant Mortality Rate)


• Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur
satu tahun) yang terjadi pada kelahiran hidup per 1000 bayi.
• IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan
penduduk.

Rumus: IMR=(D/P)x1.000

Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun = dalam kasus ada 5
anak
P=jumlah kelahiran bayi hidup dalam waktu yang sama = dalam kasus 120
lahir – 20 lahir mati = 100 lahir hidup
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. 5/120 x 1000
• •D.B.15/100
15/120x x1000
1000
• E. 20/100 x 1000

• Jawaban lain tidak ada yang tepat


Akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus penyakit langka di
beberapa wilayah di Negara Indonesia yang sebelumnya
sudah marak terjadi di negara Filipina, Malaysia, dan
Singapura. Diduga penyakit tersebut berasal dari Laos yang
kemudian menyebar dengan sangat cepat. Dari data di atas,
termasuk kejadian apakah penyakit tersebut?
A. Endemik
B. Epidemik
C. Sporadik
D. Pandemik
E. KLB
PENJELASAN

Pandemi Vs Epidemi Vs Endemi Vs


sporadik
PENJELASAN

KLB
• Apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
– Sebelumnya tidak dikenal atau tidak ada.
– Kejadian/ kematian meningkat terus menerus
selama 3 kurun waktu berturut turut.
– Kejadian/ kematian meningkat 2 kali lipat
dibandingkan kurun waktu sebelumnya.
– Jumlah penderita baru dalam satu bulan
menunjukkan kenaikan 2 kali lipat dibanding
penderita baru di bulan/ rata-rata bulan
sebelumnya.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Endemik: kejadian penyakit yang


berlangsung menetap, sudah dapat
diprediksi sebelumnya.
• B. Epidemik: kejadian penyakit yang baru,
meningkat, atau tidak dapat diprediksi
sebelumnya.
• C. Sporadik: kejadian jarang yang terjadi
dalam periode waktu yang tidak teratur.
• E. KLB: salah karena tidak memenuhi kriteria
KLB.
Aborsi adalah tindakan yang dilarang menurut undang undang di
Indonesia, kecuali dengan beberapa ketentuan yang tercantum dalam
undang undang kesehatan pasal 75 No. 36 tahun 2009. Meski ada
beberapa ketentuan aborsi boleh dilakukan, ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi, salah satunya mengenai usia kehamilan, yakni
sebelum hari.
A. 20
B. 30
C. 40
D. 50
E. 60
PENJELASAN

Ketentuan aborsi
• Ketentuan aborsi dalam UU No. 36 Tahun 2009
tetap ada batasan-batasan yang tidak boleh
dilanggar misalnya kondisi kehamilan maksimal 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir.
• Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No. 36
Tahun 2009, tindakan medis (aborsi), sebagai
upaya untuk menyelamatkan ibu hamil dan atau
janinnya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta pertimbangan tim ahli.
Pada dasarnya, setiap orang dilarang melakukan
aborsi berdasarkan Pasal 75 ayat (1) UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”).
Pengecualian terhadap larangan melakukan aborsi
diberikan hanya dalam 2 kondisi berikut:
• Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak
usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa
ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit
genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun
yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
• Kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. 20
• B. 30
• D. 50
• E. 60

• Jawaban lain tidak ada yang tepat


Nn. Marlinda, usia 29 tahun, seorang mahasiswi yang ditemukan
meninggal dunia di rumah kontrakannya dalam kondisi tidak
berpakaian. Setelah diperiksa, pihak kepolisian mencurigai ia
sebagai korban pemerkosaan dengan tersangka kekasihnya sendiri.
Dokter forensik hendak memeriksa ada tidaknya bukti
persetubuhan, yakni dengan memeriksa cairan mani dari…
A. Obyek di sekitar korban
B. Vestibulum
C. Forniks lateral
D. Forniks anterior
E. Forniks posterior
PENJELASAN

Pemeriksaan Persetubuhan
• Sperma dalam vagina  post-koitus
– Masih bergerak dalam waktu 4 – 5 jam
– Masih bisa ditemukan tidak bergerak sampai 24-36 jam
– Bila korban perempuan meninggal  masih bisa ditemukan 7-8
hari
• Pemeriksaan persetubuhan:
– Penentuan ada cairan mani dalam labia minor/ vagina diambil
dari forniks posterior
– Adanya ejakulasi pada persetubuhan atau perbuatan cabul melalui
penentuan adanya cairan mani pada pakaian, seprai, kertas tissue,
dsb.
• Teknik pengambilan lendir vagina  swab atau pipet pasteur
• Spekulum  forniks posterior
• Anak-anak/ selaput darah masih utuh  dibatasi dari vestibulum saja.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Obyek di sekitar korban


• B. Vestibulum
• C. Forniks lateral
• D. Forniks anterior

Jawaban lain tidak tepat


Seorang jenasah pria ditemukan di sungai oleh warga yang
sedang memancing. Jenasah tersebut dalam kondisi telanjang,
tangan dan kaki terikat. Polisi bekerja sama dengan dokter
puskesmas setempat untuk mencari penyebab kematian
jenasah tersebut. Hasil pemeriksaan tampak buih di hidung
dan mulut jenasah, kulit keriput, juga beberapa lebam di
kepala dan leher. Tes diatom (+). Kemungkinan mekanisme
kematian jenasah tersebut adalah…
A. Bunuh diri
B. Trauma benda tumpul
C. Mati lemas
D. Pembunuhan
E. Tenggelam
PENJELASAN

• Penyebab kematian: • Mekanisme kematian:


perlukaan atau penyakit Kekacauan fisik yang
yang menimbulkan dihasilkan oleh penyebab
kekacauan fisik sehingga kematian
menghasilkan kematian – Contoh: perdarahan,
– Contoh: luka tembak, kerusakan jaringan otak
luka tusuk, kanker – Beberapa penyebab
bisa memiliki
• Cara kematian: mekanisme yang sama
menjelaskan bagaimana – satu penyebab bisa
penyebab kematian itu menghasilkan kematian
datang. Cara kematian bisa melalui beberapa
dikelompokkan menjadi: mekanisme
wajar, pembunuhan,
bunuh diri, kecelakaan,
atau tidak dapat dijelaskan
Alamiah (penyakit : difteri, fibrosis paru)
Sebab
Trauma mekanik: cekik, gantung, jerat
Asfiksia
Keracunan: sianida

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; Simpson Forensic Medicine
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Bunuh diri: salah karena ini termasuk cara


kematian.
• B. Trauma benda tumpul: salah karena ini
termasuk penyebab kematian.
• D. Pembunuhan: salah karena ini termasuk
cara kematian.
• E. Tenggelam: salah karena ini termasuk
penyebab kematian.
Tn. Keki, usia 36 tahun, adalah korban kekerasan oleh
tetangganya. Ia ditusuk dengan pisau dapur tepat di dada. Di
rumah sakit, dokter melakukan pemeriksaan dan tampak luka
terbuka di bagian dada kanan, tepi rata, tidak ada jembatan
jaringan, ukuran 3 cm x 0.5 cm, tepi dapat disatukan,
menembus jaringan paru. Derajat luka dan pasal yang sesuai
dengan kondisi pasien tersebut adalah…
A. Luka ringan, KUHP pasal 351
B. Luka sedang, KUHP pasal 352
C. Luka berat, KUHP pasal 353
D. Luka sedang, KUHP pasal 91
E. Luka berat, KUHP pasal 90
PENJELASAN

Hukum Pidana Indonesia terkait


Penganiayaan:

Penganiayaan ringan (Pasal Penganiayaan yang


Penganiayaan sedang (Pasal menimbulkan luka berat
352 (1) KUHP) 
351 (1) KUHP)  (Pasal 351 (2) KUHP) 
Penganiayaan yang tidak
penganiayaan yang penganiayaan yang
menimbulkan penyakit atau
halangan untuk menyebabkan ‘penyakit’ menimbulkan luka berat.
akibat kekerasan tersebut Batasan “luka berat”
menjalankan jabatan atau
pekerjaan. pada penderita dideskripsikan dalam Pasal
90 KUHP

Sumber: Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka (Maj Kedokt Indon, Vol 60, 2010)
Luka Berat Menurut Pasal
90 KUHP
Luka berat adalah luka yang memenuhi satu atau lebih kriteria
berikut:
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan
akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
• Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencariaan;
• Kehilangan salah satu panca indera;
• Mendapat cacat berat;
• Menderita sakit lumpuh;
• Terganggunya daya pikir selamat empat minggu lebih; atau
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A. Luka ringan, KUHP pasal 351


• B. Luka sedang, KUHP pasal 352
• C. Luka berat, KUHP pasal 353
• D. Luka sedang, KUHP pasal 91

Jawaban lain tidak tepat karena luka


menembus jaringan paru sehingga
menimbulkan bahaya maut untuk pasien.
Ny. Letisia, usia 23 tahun, datang ke UGD ditemani polisi untuk
meminta surat visum atas laporannya berupa korban
penganiayaan oleh ayah tiri. Nona tersebut mengaku sering
dipukuli dan ditampar oleh ayah tirinya. Saat diperiksa, tampak
darah keluar dari lubang hidung kiri, juga lebam di daerah pipi
dan kelopak mata kiri. Pasien dianjurkan untuk dirawat inap guna
pemulihan kondisi. Selama pasien dirawat, visum apakah yang
dibuat oleh dokter yang memeriksa pasien tersebut?
A. Visum sementara
B. Visum lanjutan
C. Visum definitif
D. Visum tetap
E. Visum medikolegal
PENJELASAN

Visum et repetum
• Visum et repertum adalah salah satu alat bukti
yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal
184 KUHAP.
• Jenis VeR:
– 1. visum et repertum perlukaan (termasuk
keracunan).
– 2. visum et repertum kejahatan susila.
– 3. visum et repertum jenasah.
– 4. visum et repertum psikiatrik.
Jenis Visum
• Visum definitif
– Dibuat seketika, ketika korban tidak perlu perawatan
(luka ringan)
• Visum sementara
– Dibuat untuk sementara waktu karena korban
memerlukan pengobatan, kualifikasi luka belum
ditulis.
• Visum lanjutan
– Lanjutan dari visum sementara, dibuat oleh dokter
saat luka korban sudah sembuh/ korban pindah RS/
pulang paksa.
PILIHAN JAWABAN LAIN

• B. Visum lanjutan: salah karena pasien


masih dirawat.
• C. Visum definitif: salah karena pasien
memerlukan perawatan.
• D. Visum tetap: tidak ada istilah ini.
• E. Visum medikolegal: tidak ada istilah ini.

Anda mungkin juga menyukai