Atheroskler
osis
• Penebalan dinding arteri
akibat akumulasi/deposit
lemak
• Faktor Risiko :
Non-modifiable : Usia, Jenis
kelamin, riwayat keluarga,
kelainan genetik
Modifiable : Hiperlipidemia,
hipertensi, rokok, diabetes
PENJELASAN
Patofisiologi
Atherosklerosis
PENJELASAN
Manifestasi
Atherosklerosis
PENJELASAN
Analisis
•
Soal
Nyeri dan baal pada kakinya merupakan
manifestasi aterosklerosis pada arteri di
tungkai bawah
• Faktor risiko pada pasien ialah usia,
dislipidemia, hiperkolesterolemia, dan DM
• Adanya ≥3 faktor risiko meningkatkan risiko
cardiac attack 7x
• Tatalaksana bersifat infividual, atasi faktor
risiko dengan olah raga teratur, diet, anti
dislipidemia dan pemberian OHO
PILIHAN JAWABAN LAIN
Manifestasi Klinis
PENJELASAN
Klasifikasi
PENJELASAN
Diabetes Melitus
• Kelompok
penyakit
metabolik
berupa
hiperglikemia
akibat kelainan
sekresi insuli,
kerja insulin
atau keduanya
PENJELASAN
Klasifikasi
PENJELASAN
Kriteria Diagnosis
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Profil OHO
PENJELASAN
Analisis Soal
• Terdapat gejala khas 4P pada pasien (Poliuria,
Polifagi, Polidipsi dan Penurunan BB) disertai
GDP ≥ 126 mg/dl dan GD2PP ≥ 200 mg/dl
Tegak diagnosis DM
• Tatalaksana disesuaikan dengan nilai HbA1C
≥9% saat pertama kali diagnosis dimulai
dengan modifikasi gaya hidup dan pemberian
2 kombinasi OHO ( Metformin dan Glimepirid)
An. Jelita, usia 3 tahun, dibawa ibunya ke PKM dengan
keluhan belum bisa berjalan sendiri meskipun sudah sering
dilatih sejak usianya 1 tahun. Anak lahir cukup bulan dengan
BB lahir 3500 gram. Sejak lahir, anak diberikan ASI sampai
sekarang. Pasien tidak mau minum susu formula dan sulit
makan. Pada pemeriksaan di dapatkan kedua kaki anak
tampak melengkung seperti huruf ‘O’. Apakah kemungkinan
diagnosis yang mendasari terjadinya keluhan pada anak?
A. Hiperkalsemia
B. Hipokalsemia
C. Osteomalasia
D. Rickets
E. Dwarfism
PENJELASAN
Defisiensi Vitamin D
• Akibat dari paparan
sinar matahari
inadekuat;
malabsorpsi;
anak vit D sedikit
di ASI.
• Anak rickets
tungkai melengkung.
• Dewasa
osteomalasia.
PENJELASAN
PENJELASAN
Manifestasi
– Anak: mulai berjalan terlambat, lebih sering
duduk, tungkai tampak bengkok, rachitic
rosary, craniotabes (areas of thinning and
softening of bones of the skull), kifoskoliosis,
atau gangguan pertumbuhan tulang lainnya.
– Dewasa: mialgia dan nyeri tulang periosteum,
terutama saat ditekan pada sternum atau
tibia.
PENJELASAN
• Diagnosis
– Cek kadar serum 25-hydroxyvitamin D (25[OH]D)
untuk deteksi status vit D.
– 21-29 ng/mL (52.5-72.5 nmol/L): insufisiensi
vitamin D.
– < 20 ng/mL (< 50 nmol/L): defisiensi vitamin D.
• Radiografi
• Untuk bayi dan anak <3 tahun foto lutut
anterior tampak metafisis (widening and
cupping ) dan epifisis femur dan tibia.
PENJELASAN
Tatalaksana
• Terapi rickets Vit D 15,000 mcg (600,000 U). Vitamin
D (cholecalciferol) disimpan dalam tubuh dalam jangka
waktu lama. Calcitriol dan calcidiol memiliki waktu
paruh lebih singkat, tidak cocok untuk terapi.
• ASI mengandung sedikit vit D dan forfor sehingga
nutrisinya tidak cukup terutama untuk bayi lahir
kurang.
• Untuk bayi lahir kurang, direkomendasikan suplemen
Vit D selain dari ASI.
• Penting juga paparan sinar matahari yang adekuat.
PILIHAN JAWABAN LAIN
Kanker Tiroid
• a painless, palpable, solitary thyroid
nodule.
• Nodul tiroid curiga keganasan: usia >60
thn dan < 30 thn
• Gejala tidak berat kecuali anaplastik
(cepat membesar dalam hitungan
minggu)
• Diagnosis : FNAB, TSH level, USG
PENJELASAN
Papillary Thyroid
Carcinoma
PENJELASAN
Scurvy
TATALAKSANA
• Oral ascorbic acid 1
g/day for the first 3-5
days, followed by 300-
500 mg/day for 1 week.
• IV: 200 mg IV daily, and
treatment should not
exceed 7 days.
• High vitamin C diet
PENJELASAN
Vitamin A As preformed vitamin: fish liver Formation of rhodopsin (a Deficiency: Night blindness,
(retinol) oils, liver, egg yolks, butter, photoreceptor pigmentin perifollicular hyperkeratosis,
vitamin A–fortified dairy the retina) xerophthalmia, keratomalacia,
products Integrity of epithelia increased morbidity and
As provitamin carotenoids: dark Lysosome stability mortality in young children
green and yellow vegetables, Glycoprotein synthesis Toxicity: Headache, peeling of
carrots, yellow and orange fruits skin, hepatosplenomegaly, bone
thickening, intracranial
hypertension, papilledema,
hypercalcemia
Vitamin B Organ meats (eg, liver), whole- Many aspects of nitrogen Deficiency: Seizures, anemia,
group grain cereals, fish, legumes metabolism (eg, neuropathies, seborrheic
(pyridoxine, transaminations, porphyrin dermatitis
pyridoxal, and heme synthesis, Toxicity: Peripheral neuropathy
pyridoxamine) tryptophan conversion
to niacin)
Nucleic acid biosynthesis
Fatty acid, lipid, and amino
acid metabolism
Vitamin B12 Meats (especially beef, pork, Maturation of RBCs, neural Deficiency: Megaloblastic
(cobalamins) and organ meats [eg, liver]), function, DNA synthesis, anemia, neurologic deficits
poultry, eggs, fortified cereals, myelin synthesis and repair (confusion, paresthesias, ataxia)
milk and milk products, clams,
oysters, mackerel, salmon
PENJELASAN
Nutrient Principal Sources Functions Effects of Deficiency and Toxicity
Vitamin C Citrus fruits, tomatoes, potatoes, Collagen formation Deficiency: Scurvy (hemorrhages,
(ascorbic acid) broccoli, strawberries, sweet Bone and blood vesselhealth loose teeth, gingivitis, bone
peppers Carnitine, hormone, and defects)
amino acid formation
Wound healing
Vitamin D Direct ultraviolet B irradiationof Calcium and phosphate Deficiency: Rickets (sometimes
(cholecalciferol,er the skin (main source), fortified absorption with tetany), osteomalacia
gocalciferol) dairy products (main dietary Mineralization and repairof Toxicity: Hypercalcemia, anorexia,
source), fish liver oils, fatty fish, bone renal failure, metastatic
liver Tubular reabsorptionof calcifications
calcium
Insulin and thyroid function,
improvement of immune
function, reduced risk of
autoimmune disease
Vitamin E (alpha- Vegetable oils, nuts Intracellular antioxidant Deficiency: RBC hemolysis,
tocopherol, other Scavenger of free radicals in neurologic deficits
tocopherols) biologic membranes Toxicity: Tendency to bleed
Vitamin K Green leafy vegetables (especially Formation of prothrombin, Deficiency: Bleeding due to
(phylloquinone, collards, spinach, and salad other coagulation factors,and deficiency of prothrombinand
menaquinones) greens), soy beans, vegetable oils bone proteins other factors, osteopenia
Bacteria in the GI tractafter
neonatal period
PILIHAN JAWABAN LAIN
Menghitung kebutuhan
kalori
• Dengan BB ideal (BBI) Broca • Faktor pemodifikasi
– BBI = 90% x (TB dalam cm – 100)
• Untuk pria <160 cm dan wanita <150 • Usia
cm, tidak perlu dikalikan 90% • >40 tahun kurangi 5% setiap
– Klasifikasikan IMT (BB kurang <18,5; dekade (sampai 59 tahun);
BB normal 18,5-22,9; BB lebih >23,0) 60-69 tahun kurangi 10%; di
atas 70 tahun kurangi 20%
– Setelah mempertimbangkan faktor
pemodifikas, hidung dengan: • Aktivitas fisik/pekerjaan
• Laki-laki: 30 kal/kgBB • Istirahat 10%; aktivitas
• Perempuan: 25 kal/kgBB ringan 20%; sedang 30%;
berat 40%; sangat berat 50%
• Dengan kalori minimal 1000-1200
untuk prempuan, 1200-1600 untuk • Stres metabolik
laki-laki • Tambah 10-30% tergantung
beratnya stres metabolik
• BB
• Gemuk: kurangi 20-30%
• Kurus: tambah 20-30%
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
• Patogenesis
– Kerusakan kulit akibat iritan > kemampuan kulit utk
beregenerasi
– Iritan ↓jumlah minyak dan pelembab alami pada kulit
↑penetrasi iritan ke bagian kulit lebih dalam
menginisiasi inflamasi
• Klasifikasi
DKI akut
– Terpapar dengan iritan kuat (cairan asam atau basa kuat),
biasanya tidak sengaja/kecelakaan bengkak, lepuh,
nyeri, merah.
DKI kronis kumulatif
– Terpapar iritan lemah seperti air, sabun, atau detergen
dalam waktu cukup lama (beberapa minggu)
kering, gatal, dan kulit retak
– Disintegrasi kulit luka dg krusta dan keropeng
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Mencegah paparan dengan iritan/alergen potensial
• Jika paparan pada kulit telapak tangan: gunakan sarung tangan
• Akibat iritan kuat yg menyebabkan luka bakar kimiawi: irigasi +
antidote topical spesifik
• Simptomatik: antihistamin oral utk ↓ gatal
• Prinsip umum:
– Penggunaan krim pelembab
– Steroid topical untuk ↓ inflamasi: secara umum potensi
sedang (flucinolone acetonide)
– Antibiotik apabila ada infeksi sekunder
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-allergy.html
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
PENJELASAN
Penunjang : Tes Tempel
PILIHAN JAWABAN LAIN
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
• Patogenesis
– Kerusakan kulit akibat iritan > kemampuan kulit utk
beregenerasi
– Iritan ↓jumlah minyak dan pelembab alami pada kulit
↑penetrasi iritan ke bagian kulit lebih dalam
menginisiasi inflamasi
• Klasifikasi
DKI akut
– Terpapar dengan iritan kuat (cairan asam atau basa kuat),
biasanya tidak sengaja/kecelakaan bengkak, lepuh,
nyeri, merah.
DKI kronis kumulatif
– Terpapar iritan lemah seperti air, sabun, atau detergen
dalam waktu cukup lama (beberapa minggu)
kering, gatal, dan kulit retak
– Disintegrasi kulit luka dg krusta dan keropeng
http://www.dermnetnz.org/dermatitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Mencegah paparan dengan iritan/alergen potensial
• Jika paparan pada kulit telapak tangan: gunakan sarung tangan
• Akibat iritan kuat yg menyebabkan luka bakar kimiawi: irigasi +
antidote topical spesifik
• Simptomatik: antihistamin oral utk ↓ gatal
• Prinsip umum:
– Penggunaan krim pelembab
– Steroid topical untuk ↓ inflamasi: secara umum potensi
sedang (flucinolone acetonide)
– Antibiotik apabila ada infeksi sekunder
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-allergy.html
http://www.dermnetnz.org/derm
atitis/contact-irritant.html
PPK PERDOSKI 2011
PENJELASAN
PENJELASAN
Penunjang : Tes Tempel
PILIHAN JAWABAN LAIN
Psoriasis
• Disebabkan oleh autoimun, kronik – residif
• Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama kasar berlapis-lapis dan
transparan, gatal ringan, piting nail, kelainan sendi
• 3 tanda:
– Fenomena tetesan lilin ( k h a s ) skuama berubah jadi putih dengan
goresan
– Fenomena auspitz ( k h a s ) bila skuama dikerok maka akan
memperlihatkan gambaran bintik-bintik perdarahan
– Fenomena k o b n e r trauma pada lokasi tubuh lain dapat menimbulkan
kelainan sama
Lokasi predileksi
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Klasifikasi Steroid
Topikal
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Faktor risiko :
- Sinar UV
- Hormonal
• Tatalaksana :
- Pencegahan dengan sun block SPF minimal 30
- Hidrokuinon
PENJELASAN
Lentigo Solaris
Definisi :
Makula pigmentasi, berbatas tegas
Etiologi :
belum diketahui pasti, namun
berhubungan dengan dermatitis atopi, pajanan
sinar matahari, sindrom Xerosis pigmentosa, dll
Histologi :
Hiperplasia epidermis dan peningkatan
pigmentasi sel basal
PENJELASAN
Histologi
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Krim treonin 0,05% + hidrokuinon 4% + fluocinolon
acetonide 0,01%
• Cryotheraphy (lebih efektif disbanding TCA)
• TCA
Pencegahan
• UV protector dengan SPF-30
PILIHAN JAWABAN LAIN
Skabies
• Gudik, budukan, gatal agogo
• Infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei
• Gejala klinis 2 dari 4 tanda kardinal:
– Pruritus nocturna
– Menyerang kelompok
– Ditemukan terowongan
– Ditemukan tungau
• Pemeriksaan penunjang:
– Congkel papul di ujung terowongan taruh di kaca objek
lihat dengan mikroskop
– Menyikat kulit tamping di kertas putih lihat dengan kac
pembesar
– Biopsi irisan lihat dengan mikroskop
– Biopsi eksisional periksa dengan pewarnaan HE
TATALAKSANA
Psoriasis
• Disebabkan oleh autoimun, kronik – residif
• Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama kasar berlapis-lapis dan
transparan, gatal ringan, piting nail, kelainan sendi
• 3 tanda:
– Fenomena tetesan lilin ( k h a s ) skuama berubah jadi putih dengan
goresan
– Fenomena auspitz ( k h a s ) bila skuama dikerok maka akan
memperlihatkan gambaran bintik-bintik perdarahan
– Fenomena k o b n e r trauma pada lokasi tubuh lain dapat menimbulkan
kelainan sama
Lokasi predileksi
TATALAKSANA
TATALAKSANA
Patofisiologi
• Penyakit autoimun yang
menyerang permukaan
sel keratinosit pada kulit
dan membrane mukosa
sehingga muncul blister
berisi cairan
PENJELASAN
VARISELA
chickenpox = cacar air
Perubahan warna
1. Merah vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas menyebabkan darah terkumpul,
sehingga Hb yang kaya Fe menyebabkan
warna hematoma berwarna merah
2. Biru/Ungu rendahnya suplai oksigen ke
area luka
3. Kehijauan Pemecahan biliverdin pada
“pooled blood”
4. Kuning/Coklat Kadar bilirubin yang tinggi
PILIHAN JAWABAN LAIN
Dermatitis stasis
Sekuele dari Insufisiensi vena kronik
• Gatal di tungkai bawah
• Hiperpigmentasi
cokelat kemerahan
tanda awal
• Sering terjadi di
maleolus medial
• Edema dependen
bila disanggah,
akan menghilang.
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Stocking kompresi hindari bila ada
gangguan arteri
• Topikal steroid triamsinolon 0,1% salep
untuk mengurangi gatal
• Sistemik pentoksifilin (kontroversial)
• Ligasi pembuluh darah
• Pencegahan infeksi
Emedicine.com
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Dermatitis numularis
C. Deep vein thrombosis
D. Selulitis
E. Erisipelas
Tn. Potter, usia 38 tahun datang ke klinik dokter keluarga dengan
keluhan sering muncul sariawan di beberapa tempat di sekitar
mulut. Sariawan biasanya sembuh sendiri dalam 1 minggu
namun muncul kembali 3-4 bulan kemudian. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan ulkus multipel di langit-langit rongga mulut dan
mukosa buccal yang tertutup selaput putih. Pasien bekerja di
perusahaan asing dengan beban kerja yang sangat berat. Apakah
terapi yang tepat untuk pasien?
A. Gentamycin
B. Acyclovir
C. Triamcinolon
D. Metronidazol
E. Klindamisin
PENJELASAN
Aphtous ulcer
• = aphthosis, aphthous stomatitis, canker sores
• Ulkus pada membran mukosa mulut
• Penyebab: Tidak diketahui dengan jelas; dapat
berkaitan dengan:
• Stres emosional
• Trauma mekanik
• Defisiensi nutrisi (vit B, besi, asam folat)
• Biasanya diawali dengan papul kekuningan yang
dikelilingi halo eritematosa pecah menjadi
ulkus dengan tepi meninggi dan dilapisi membran
putih/kuning/keabuan
TATALAKSANA
Tatalaksana
• Tidak ada tatalaksanadefinitive untuk aphthous ulcer → sebagian
besar sembuh dalam1 – 2 minggu.
• Pemberian obat untuk: ↓ nyeri dan membantu proses penyembuhan
luka
Nn. Merona, 21 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan ibu
jari kaki kanan semakin nyeri sejak 1 minggu lalu. Pasien sering
menggigit dan mencabuti kuku ibu jarinya. Demam disangkal.
Pada pemeriskaan ditemukan edema periungual pedis dekstra,
batas tidak tegas, ukuran lentikular dengan dasar eritema dan
dasar kuku berwarna kuning. Apakah diagnosis yang paling
mungkin dari kasus diatas?
A. Tinea unguium
B. Kandidiasis intertriginosa
C. Nail psoriasis
D. Paronikia
E. Onychomycosis
PENJELASAN
Paronikia
• Infeksi jaringan lunak di sekitar kuku berupa selulitisyang
dapat berkembang menjadi abses
• Terdapat 2 jenis:
• Paronikia akut: nyeri, pus (+), penyebab paling sering:
Staphylococcus
• Paronikia kronis: infeksijamur
• Tanda dan gejala:
• Perbatasan antara kuku dan kulit: bengkak, merah, dan nyeri;
fluktuasi (+) jk sudah terbentuk abses
• Permukaan kuku menebal dengan perubahan warna → biasanya
pd infeksi jamur
• Tatalaksana:
• Bengkak tanpa abses: kompres hangat 3-4 x sehari
• antibiotik
• Abses → insisi drainase
http://emedicine.medscape.com/article/1106062-overview
PILIHAN JAWABAN LAIN
B. Tinea unguium
C. Kandidiasis intertriginosa
D.Nail psoriasis kuku
bersisik, riwayat psoriasis (+)
E.Onychomycosis infeksi
jamur kuku
Tn. Joko, usia 32 tahun, berobat ke dokter dengan keluhan benjolan
leher yang semakin membesar sejak 1 tahun lalu. Pada awalnya
benjolan tidak neyri dan tidak merah namun semakin lama,
benjolan menjadi seperti bisul, merah, nyeri lalu pecah. Pasien
memiliki riwayat batuk lama yang tidak sembuh-sembuh. Pada
status lokalis ditemukan tampak benjolan multipel yang
berkonfluensi di regio coli sinistra, diameter 7 cm, immobile,
konsistensi benjolan beragam, pada bagian yang lunak keluar cairan
kental seperti nanah, dinding ungu bergaung, skin bridge (+).
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini?
A. Limfadenopati
B. Limfoma Hodgkin
C. Selulitis
D. Skrofuloderma
E. Limfangitis
PENJELASAN
Skrofuloderma
• Salah satu bentuk tuberculosis kutis yang terjadi akibat penjalaran langsung organ subkutis yg
terinfeksi M. tuberculosis (biasanya KGB)
• Predileksi: leher, ketiak, lipat paha
• Tatalaksana
– Topikal: jika ulkus, kompres PK 1:5000
– Oral:
• Tahap intensif (2 bulan), RHZE, dosis sama dengan tx TB paru
• Tahap lanjutan (4 bulan) RH, dosis sama dengan tx TB paru
Impetigo Krustosa
• Suatu penyakit infeksi kulit
yang disebabkan oleh infeksi
S.β-hemolitikus
• Anamnesis: keropeng di
daerah mulut dan hidung
• PF: krusta madu dikelilingi
makula eritematosa
• Terapi:
– Jk banyak pus atau krusta
kompres
– Antibiotik topical
– Salep/Krim mupirocin 2%; asam Sumber : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI
Hemangioma
• Tumor jinak, suatu hamartoma pembuluh darah
(dapat terjadi di seluruh organ, namun yang
terlihat di sini adalah di kulit)
• Klasifikasi:
– Hemangioma kapiler, yang umumnya merupakan
strawberry nevus (hemangioma simpleks)
dibicarakan lebih lanjut karena yang
paling umum
– Hemangioma kavernosum
– Telangiektasia, termasuk di antaranya nevus flameus
PENJELASAN
Hemangioma Kapiler
• Simpleks
Waktu lahir / beberapa hari sesudah lahir mulai muncul
– Membesar, merah menyala, tegang, berbentuk lobular, batas tegas
dan keras
– Involusi spontan (memucat warna di sentral, lesi menjadi kurang
tegang, dan menjadi lebih mendatar)
– Diagnosis secara klinis: besar maksimum tercapai 9-12 bulan
umumnya, berubah menjadi merah gelap
– Hati-hati jika tumbuh di lokasi dekat mata, dapat terjadi ambliopia
• Tatalaksana:
– Konservatif: umumnya involusi spontan di umur 12 bulan – 5 tahun
terus regresi
– Pembedahan jika pertumbuhan cepat atau mengganggu aksis visual
– Selain pembedahan: radiasi dan kortikosteroid bisa dipertimbangkan.
– Sklerotik agent dan elektrokoagulasi sebagai adjuvan
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Rule of 9
• Dewasa
berbeda
dengan
anak
TATALAKSANA
Terapi cairan
PENJELASAN
Analisis kasus
• Luas luka bakar:
- Seluruh area lengan kanan = 9 %
- Seluruh area lengan kiri = 9 %
- Seluruh perut= 9 %
Rhinitis Atrofi
• A. Infeksi pneumonia
• B. Infeksi stafilokokus
• D. Infeksi streptokokus
• E. Infeksi virus
Miringitis Bulosa
Meniere Disease
Terapi Medikamentosa
• Diuretik (Tiazid)
• Vestibulosupresan
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Spasme m. sternocleidomastoideus
TATALAKSANA
Terapi Medikamentosa
• Antikolinergik (triheksifenidil)
• Dopamin agonis (Pramipeksol)
• Beta bloker non selektif (Propanolol)
• Antikonvulsan (Primidone)
• NSAID (Ibuprofen)
• Pelemas otot (Eperisone)
• Anxiolitik (Klonazepam)
• Antipsikotik gen2 (Risperidon)
• Injeksi botulinum toksin
http://emedicine.medscape.com/article/115
2543-medication#showall
TATALAKSANA
Tatalaksana Konservatif
• Antikolinergik (triheksifenidil, benztropin) efektif, tetapi
lebih jarang digunakan untuk tortikolis yang terlokalisir.
• Injeksi botulinum toksin adalah pilihan terapi yang
paling populer
• Obat lain yang selektif seperti pelemas otot (baklofen)
bila disertai dengan blefarospasme atau distonia pada
rahang.
• Biasanya dikombinasi dengan fisioterapi (masase, terapi
pemanasan)
• Bila terapi konservatif gagal, pertimbangkan terapi
bedah (stimulasi otak, denervasi)
http://emedicine.medscape.com/article/115
2543-medication#showall
PILIHAN JAWABAN LAIN
Tatalaksana : ekstraksi
• Pengambilan disarankan menggunakan Hook
• Masukkan hook dengan pengait secara
horizontal
• Setelah pengait melewati benda asing, putar 90
derajat pengait dalam posisi vertikal
• Tarik keluar benda asing
PILIHAN JAWABAN LAIN
Mastoiditis Akut
• Mastoiditis akut adalah suat infeksi bakteri
pada prosesus mastoideus hasil dari infeksi
yang lama pada telinga tengah
• Bakteri yang didapat pada mastoiditis
biasanya sama dengan bakteri yang didapat
pada infeksi telinga tengah
• Bakteri paling sering: streptococcus aureus
(gram negatif)
Mastoiditis Akut
Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN
Otomikosis
• Otitis eksterna yang disebabkan oleh jamur
• Etiologi: Pytirosporum dan Aspergilus.
• Predisposisi: cuaca yang lembab, adanya serumen,
instrumentasi pada telinga, status pasien
yang immunocompromised , dan peningkatan
pemakaian preparat steroid dan antibiotik topikal.
• Gejala
– Otalgia
– Otorrhea
– Kehilangan pendengaran
– Rasa penuh pada telinga
– Gatal
– Tinnitus
PENJELASAN
• PF: Otomikosis
– Liang telinga merah, ditutupi oleh skuama, dapat
meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga
– Cairan serosanguinos.
– Akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa
berfilamen putih dan panjang
Prinsip tatalaksana
• Higienitas
• Asam asetat 2-5 % dalam alkohol
• Antifungal
PILIHAN JAWABAN LAIN
• Infeksi difus
OE MALIGNA
• Terutama pada orang tua atau imunokompromise
• ETIOLOGI: P. Aeruginosa
• GEJALA: rasa gatal + nyeri, pembekakan liang telinga,
paralisis facial jika iritasi n.VII, dapat ditemui
pertumbuhan abnormal jaringan granulasi (massa) di
liang telinga luar
TATALAKSANA
Motion Sickness
• Otak menerima input gerakan dari vestibular, visual, dan
proprioseptif.
• Mekanisme motion sickness hingga sekarang masih
kontroversial. Diduga kuat melibatkan seluruh reseptor
tersebut.
• Gejala : mual, muntah, pusing, lemas, fatigue, pucat,
keringatan.
• Gejala tersebut dapat bertahan meski sudah tidak
mengalami stimulus goyangan disebut mal de debarque
• Sopite syndrome motion sickness berat dengan gejala
apatis, depresi untuk bepergian, hilang konsentrasi.
TATALAKSANA
EPISTAKSIS
SKN 2009
– UKP :
- Primer, dilaksanakan oleh dokter di faskes primer
(puskesmas)
- Sekunder, dilaksanakan oleh dokter spesialis di faskes
sekunder (RS tipe C, D)
- Tersier, dilaksanakan oleh dokter subspesialis di faskes
tersier (RS tipe A, B)
– UKM :
- Primer , menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten yang
didelegasikan ke puskesmas
- Sekunder, menjadi tanggung jawab dinkes kabupaten
- Tersier, menjadi tanggung jawab dinkes provinsi, kemenkes
PILIHAN JAWABAN LAIN
KURVA
Point source hanya ada
1 puncak kurva.
Contoh : merebaknya hepatitis
A pada suatu waktu, setelah itu
jumlah penderitanya lama2
berkurang.
Intermiten persebarannya
“musiman” , ada periode jeda
bebas penyakit.
Contoh : DBD pada bulan-
bulan tertentu.
Propagated pola penyakit
mudah menyebar. Ciri khas :
ada beberapa puncak kurva,
makin lama bisa makin tinggi.
Kurva sempat turun
menunjukkan masa inkubasi
saat menular ke orang lain.
Contoh : penderita difteri
makin lama makin banyak
karena menular lewat udara.
Rumus: IMR=(D/P)x1.000
Keterangan :
D=jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun = dalam kasus ada 5
anak
P=jumlah kelahiran bayi hidup dalam waktu yang sama = dalam kasus 120
lahir – 20 lahir mati = 100 lahir hidup
PILIHAN JAWABAN LAIN
• A. 5/120 x 1000
• •D.B.15/100
15/120x x1000
1000
• E. 20/100 x 1000
KLB
• Apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:
– Sebelumnya tidak dikenal atau tidak ada.
– Kejadian/ kematian meningkat terus menerus
selama 3 kurun waktu berturut turut.
– Kejadian/ kematian meningkat 2 kali lipat
dibandingkan kurun waktu sebelumnya.
– Jumlah penderita baru dalam satu bulan
menunjukkan kenaikan 2 kali lipat dibanding
penderita baru di bulan/ rata-rata bulan
sebelumnya.
PILIHAN JAWABAN LAIN
Ketentuan aborsi
• Ketentuan aborsi dalam UU No. 36 Tahun 2009
tetap ada batasan-batasan yang tidak boleh
dilanggar misalnya kondisi kehamilan maksimal 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir.
• Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No. 36
Tahun 2009, tindakan medis (aborsi), sebagai
upaya untuk menyelamatkan ibu hamil dan atau
janinnya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta pertimbangan tim ahli.
Pada dasarnya, setiap orang dilarang melakukan
aborsi berdasarkan Pasal 75 ayat (1) UU No. 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (“UU Kesehatan”).
Pengecualian terhadap larangan melakukan aborsi
diberikan hanya dalam 2 kondisi berikut:
• Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak
usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa
ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit
genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun
yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
• Kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
PILIHAN JAWABAN LAIN
• A. 20
• B. 30
• D. 50
• E. 60
Pemeriksaan Persetubuhan
• Sperma dalam vagina post-koitus
– Masih bergerak dalam waktu 4 – 5 jam
– Masih bisa ditemukan tidak bergerak sampai 24-36 jam
– Bila korban perempuan meninggal masih bisa ditemukan 7-8
hari
• Pemeriksaan persetubuhan:
– Penentuan ada cairan mani dalam labia minor/ vagina diambil
dari forniks posterior
– Adanya ejakulasi pada persetubuhan atau perbuatan cabul melalui
penentuan adanya cairan mani pada pakaian, seprai, kertas tissue,
dsb.
• Teknik pengambilan lendir vagina swab atau pipet pasteur
• Spekulum forniks posterior
• Anak-anak/ selaput darah masih utuh dibatasi dari vestibulum saja.
PILIHAN JAWABAN LAIN
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; Simpson Forensic Medicine
PILIHAN JAWABAN LAIN
Sumber: Visum et Repertum Perlukaan: Aspek Medikolegal dan Penentuan Derajat Luka (Maj Kedokt Indon, Vol 60, 2010)
Luka Berat Menurut Pasal
90 KUHP
Luka berat adalah luka yang memenuhi satu atau lebih kriteria
berikut:
• Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan
akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut;
• Tidak mampu terus-menerus untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencariaan;
• Kehilangan salah satu panca indera;
• Mendapat cacat berat;
• Menderita sakit lumpuh;
• Terganggunya daya pikir selamat empat minggu lebih; atau
• Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
PILIHAN JAWABAN LAIN
Visum et repetum
• Visum et repertum adalah salah satu alat bukti
yang sah sebagaimana tertulis dalam pasal
184 KUHAP.
• Jenis VeR:
– 1. visum et repertum perlukaan (termasuk
keracunan).
– 2. visum et repertum kejahatan susila.
– 3. visum et repertum jenasah.
– 4. visum et repertum psikiatrik.
Jenis Visum
• Visum definitif
– Dibuat seketika, ketika korban tidak perlu perawatan
(luka ringan)
• Visum sementara
– Dibuat untuk sementara waktu karena korban
memerlukan pengobatan, kualifikasi luka belum
ditulis.
• Visum lanjutan
– Lanjutan dari visum sementara, dibuat oleh dokter
saat luka korban sudah sembuh/ korban pindah RS/
pulang paksa.
PILIHAN JAWABAN LAIN