HEMORAGIK POST-PARTUM

KODE DOKUMEN: NOMOR REVISI: HALAMAN:

1/5
TANGGAL Ditetapkan oleh
TERBIT : Direktur RSUD Serpong Utara
PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK

dr.H. Tulus Muladiyono M.A

NIP 19700604 200501 1 007

PENGERTIAN Perdarahan dari saluran genitalia > 500 ml setelah melahirkan

pervaginam atau > 1000 ml setelah melahirkan secara seksio
sesarea
ANAMNESIS Keluhan utama:

- Keluar darah banyak dari kemaluan setelah melahirkan

Keluhan penyerta:

- Pucat

- Pusing, lemas

- Penurunan kesadaran

PEMERIKSAAN 1. Tanda-tanda vital

FISIK
 Syok hipovolemik (nadi > 110 x/mnt; tek.darah sistole < 80
mmHg, diastole < 60mmHg)
 Oligouria (urin < 0,5 cc/KgBB/jam) atau anuria
 Infeksi (suhu > 37,5 ºC)
2. Status generalis

 Konjungtiva anemis
 Akral dingin, capillary refill melambat (> 2 dtk)
3. Status obstetrikus

 Kontraksi lembek
 Tinggi fundus uteri lebih dari 3 jari dibawah umbilikus
 Tampak tali pusat menjulur dari jalan lahir
 Tampak laserasi dari jalan lahir dengan perdarahan aktif
atau hematom
 HEMORAGIK POST-PARTUM

KODE DOKUMEN: NOMOR REVISI: HALAMAN:

2/5
Tampak uterus keluar terbalik dari jalan lahir

KRITERIA 1. 4T : Tone, Tissue, Trauma, Thrombocytopenia

DIAGNOSIS 2. Atonia uteri (Tone)
 Kontraksi uterus tidak ada atau tidak adekuat pasca
persalinan
3. Retensio atau sisa plasenta (Tissue)

 Plasenta tidak lahir atau lahir tidak lengkap setelah 30

menit bayi lahir
4. Inversio uteri (Tissue)
5. Plasenta akreta, inkreta, atau perkreta (Tissue)
6. Laserasi jalan lahir (Trauma)
 Laserasi perineum dengan perdarahan aktif
 Hematom vulva
7. Ruptur uteri (Trauma)

Akut abdomen
Hematuri
Riwayat bekas SC atau persalinan dengan tindakan
(induksi, vakum/forsep,kristeller), partus macet
8. Koagulopati (Thrombocytopenia)

 Trombositopenia : trombosit < 100.000 / mikroliter

 Pemanjangan CT-BT atau PT-aPTT
9. Hemoragik Post-Partum primer

 Timbul dalam 24 jam pasca salin

10. Hemoragik Post-Partum sekunder setelah 24 jam pasca salin

DIAGNOSIS  Hemoragik Intra-Partum

BANDING  Hemoragik Ante-Partum
PEMERIKSAAN  Darah rutin
PENUNJANG  Fungsi koagulasi
 USG
PENATALAKSANA A. HAEMOSTASIS
-
AN
 HEMORAGIK POST-PARTUM

KODE DOKUMEN: NOMOR REVISI: HALAMAN:

3/5
1. H (ask for Help)

 Pertolongan dilakukan dengan pendekatan tim PONEK

2. A (Asses)
 RIMOT (Resusitasi, Infus 2 jalur, Monitor ketat, Oksigen,
Tim)
 Kateter IV 18G dan set transfusi
 Pasang kateter urin
 Cairan kristaloid dan koloid
 Sedia darah dan crossmatch
 Pantau ketat TTV, jumlah darah, saturasi oksigen,
kontraksi, jumlah urin
3. E (Establish Aetiology, Ensure Availability of Blood)
 Nilai kontraksi uterus
 Nilai kelengkapan plasenta
 Temukan sumber perdarahan atau laserasi
 Pastikan kesediaan darah
4. M (Massage the uterus)
 Masase fundus uteri
5. O (Oxytocin infusion)
 Lini ke-1: drip oksitosin 40 i.u (4 ampul) dalam 500 cc RL
dengan kecepatan tetesan 30 tetes/menit
 Lini ke-2: ergometrin dosis awal 0,2 mg i.m/i.v secara
perlahan dengan dosis tambahan 0,2 mg dalam 15 menit.
Pemberian dapat dilanjutkan tiap 2 sampai 4 jam dengan
dosis maksimal 1 mg atau 5 dosis per hari
 Lini ke-3: misorprostol 800-1000 mikrogram per rektal
6. S (Shift to theatre, exclude retained products and
trauma/bimanual compression)
 Siakan tim operasi
 Evakuasi pasien ke kamar operasi
 Eksplorasi sisa plasenta dan trauma
 Kompresi bimanual eksterna dan atau interna selama
transportasi
7. T (Tamponade balloon / uterine packing)
 HEMORAGIK POST-PARTUM

KODE DOKUMEN: NOMOR REVISI: HALAMAN:

4/5
 Tampon balon kondom kateter dengan 300-400 cc cairan
 Evaluasi koagulopati
 Siapkan ICU dan konsultasi hematologi
8. A (Apply compression sutures; B-Lynch/modified)
 Informed consent histerektomi bila tindakan gagal
9. S (Systematic pelvic devascularization)
 Ligasi arteri uterina
 Ligasi arteri ovarika
 Ligasi arteri hipogastrika
10. I (Interventional radiologis, if appropriate)
 Embolisasi ateri uterina
11. S (Subtotal/ total abdominal hysterectomy)
B. TINDAKAN MEDIS
12. Manual plasenta
13. Kuretase
14. Reposisi uterus secara manual
15. Laparotomi
EDUKASI  Asuhan ante-natal risiko tinggi (faktor risiko HPP)
 Kontrasepsi pasca salin
PROGNOSIS  Vitam : dubia ad malam
 Functionam : dubia ad malam
KONSULTASI OBGYN

KEPUSTAKAAN  HKFM. 2016. Panduan Nasional Pelayanan Kedokteran.

Perdarahan Pasca Salin. Jakarta: PB POGI
 Berek, JS. 2007. Berek & Novak's Gynecology. 14th. New York
: Lippincott Williams & Wilkins.
 Cunningham, FG, et al. 2010. Williams Obstetrics. 23rd
Edition. New York : The McGraw-Hill Companies.
 DeCherney, AH, et al. 2007. Current Diagnosis & Treatment:
Obstetrics & Gynecology. 10th Edition. New York : The
McGraw-Hill Companies.
 Hoffman, BL. 2008. Williams Gynecology. 1st Edition. New
York : The McGraw-Hill Companies.
DIBUAT OLEH DITINJAU OLEH DISAHKAN OLEH
 HEMORAGIK POST-PARTUM

KODE DOKUMEN: NOMOR REVISI: HALAMAN:

5/5
NAMA dr. Andi Rosa, Sp.OG dr.H. Tulus
Muladiyono, M.A
dr. Leonardus
Panangian Lubis,
Sp.OG

JABATAN Dokter Spesialis Ketua Komite Medik Direktur

Kebidanan

TANDA TANGAN