Anda di halaman 1dari 10

ASKEP PERDARAHAN POST PARTUM

1. Pengkajian
a. Data Biografi (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll)
b. Riwayat Obstetri/Persalinan yang lalu
1) Gravida, partus, abortus.
2) Lamanya gestasi.
3) Riwayat persalinan : normal, sc, dengan bantuan.
4) Tipe anestesi dan penyulit.
5) Banyaknya perdarahan.
6) BB lahir bayi.
7) Komplikasi ibu selama kehamilan
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit tertentu yang dapat
memperberat/menimbulkan komplikasi pada ibu hamil misal: penyakit
hipertensi, diabetes, TB paru, dll.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Aktifitas/istirahat
 Kelelahan berlebihan
2) Sirkulasi
 Kehilangan darah 400-500 ml (kehilangan pervagina), 600-
800 (kehilangan pada saat sc).
 Riwayat anemia kronis.
 Defek koagulasi congenital/insiden.
 Idiopatik trombositopenia purpura.
3) Integritas ego
 cemas, ketakutan, khawatir.
4) Seksualitas
 Persalinan lama atau diinduksi, mendadak/traumatic
penggunaan frosep anesthesia umum, terapi tokolitik (terapi
obat untuk mengurangi motilitas uterus).
 Kelahiran sulit atau manual dari plasenta.
 Kelahiran vagina setelah sesaria (VABC).
 Pemeriksaan plasenta setelah kelahiran menunjukan hilangnya
fragmen-fragmen plasenta, robekan/bukti terlilit pembuluh
darah.
5) Penyuluhan /pembelajaran
 Haemoragi pasca partum sebelumnya
 Hipertensi diinduksi oleh kehamilan
 Uterin atau tumor servikal
 Grand multipara
 Menerima aspirin terus menerus/berlebihan
Menurut waktunya HPP dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Haemoragi pasca partum awal (sampai 24 jam setelah kelahiran).
Dimana dapat tanda-tanda sebagai berikut:
a) Sirkulasi
 Perubahan tekanan darah /nadi,
 Pelambatan pengisian kapiler,
 Pucat,kulit dingin, lembab,
 Perdarahan vena gelap dari uterus ada secara externa atau
episiotomi, rembesan kateter intravena, perdarahan gusi
(tanda-tanda koagulasi intravaskular diseminata [KID]),
 Haemoragi berat /gejala syok di luar proporsi jumlah
kehilangan darah (inversi uterus)
b) Eliminasi
 Kesulitan berkemih dapat menunjukan hematoma dari
porsi atas vagina
c) Nyeri / ketidak nyamanan
 Sensasi nyeri terbakar / robekan (laserasi),
 Nyeri vulva/vagina/pelvis punggung berat (hematoma),
 Nyeri uterus lateral, nyeri panggul, nyeri tekan abdominal
(atoni uterin, fragmen plasenta tertahan ) uterin berat dan
nyeri abdominal (inversi uterus).
d) Keamanan
 Laserasi jalan lahir,
 Hematoma.
e) Seksualitas
 Pembesaran uterus lunak dan menonjol, perdarahan merah
terang dari vagina,
 Uterus kuat, agak menonjol,
 Kehamilan baru, dapat mempengaruhi over distensi uterus,
 Abrupsio plasenta, plasenta previa.

2) Haemoragi pasca partum lambat (24-28 jam setelah kelahiran )


Data-data yang dapat ditemukan antara lain:
a) Sirkulasi
 Rembesan kontinu/perdarahan tiba-tiba,
 Dapat tampak pucat/anemia.
b) Nyeri / ketidak nyamanan
 Nyeri tekan uterus (Fragmen plasenta tertahan),
 Ketidak nyamanan vagina/pelvis, sakit punggung.
c) Keamanan
 Rabas lokhial bau busuk,
 Pecah ketuban dini.
d) Seksualitas
 Tinggi fundus /badan uterus gagal kembali pada ukuran
dan fungsi sebelum kehamilan,
 Leukorea
 Terlepasnya jaringan.
e. Pemeriksaan diagnostik
1) Golongan darah : Rh, golongan ABO, pencocokkan silang
2) Darah lengkap : Hb/Ht menurun, sel darah putih meningkat laju
sedimentasi meningkat
3) Kultur uterus dan vagina : Infeksi pasca partum
4) Koagulasi : FDP/FSP meningkat, fibrinogen menurun, masa
protombin memanjang pada adanya KID, masa tromboplastin
parsial diaktivasi, masa tromboplastin parsial (APTT/PTT)
5) Sonografi : Menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit volume cairan b.d kehilangan cairan vaskuler berlebihan.
b. Ansietas b.d krisis situasi, ancaman perubahan status keshatan ,respon
fisiologis (pelepasan katekolamin).
c. Pola nafas tidak efektif b.d kecemasan
d. Nyeri akut b.d agen injury fisik
e. Resiko infeksi b.d trauma jaringan, status cairan tubuh (lokhial)
penurunan Hb, prosedur invasive.
f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
tindakan b.d kurang informasi.

3. Rencana Tindakan Keperawatan


a. Dx.1 Devisit volume cairan b.d kehilangan vaskular berlebihan
Tujuan dan Kriteria Hasil:
NOC :
- Fluid balance
- Hydration
- Nutritional status : Food and fluid intake
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … deficit volume cairan
teratasi dengan kriteria hasil :
- Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urin
normal
- Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan.
- Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
- pH urin dalam batas normal
- Intake oral dan intravena adekuat
Intervensi
NIC :
- Monitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik (jika diperlukan)
- Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN, Hmt,
osmolalitas urin, albumin, total protein)
- Monitor vital sign setiap 15mnt – 1 jam
- Kolaborasi pemberian cairan IV
- Monitor status nutrisi
- Berikan cairan oral
- Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
- Atur kemungkinan tranfusi
- Persiapan untuk tranfusi
- Pasang kateter jika perlu
- Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
b. Dx.2 Ansietas b.d krisis situasi, ancaman perubahan status kesehatan,

respon fisiologis (pelepasan katekolamin).

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC :

- Kontrol kecemasan
- Koping
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … kecemasan teratasi
dengan kriteria hasil :
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk
mengontrol cemas
- Vital sign dalam batas normal
- Postur tubuh, ekspresi wajah, Bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan
Intervensi
NIC :
Anxiety reduction (penurunan kecemasan)
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
- Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi rasa
takut
- Berikan informasi factual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
- Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
- Instruksikan pada klien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Identifikasi tingkat kecemasan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
- Kelola pemberian obat anti cemas

c. Dx.3 Pola nafas tidak efektif b.d kecemasan

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC :

- Respiratory status : Ventilation


- Respiratory status : Airway patency
- Vital sign status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … pasien menunjukkan
keefektifan pola nafas, dibuktikan dengan kriteria hasil:
- Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
- Tanda- tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
pernafasan)
Intervensi
NIC :
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
- Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan
- Monitor respirasi dan status O2
- Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
d. Dx.4 Nyeri akut b.d agen injury fisik

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC :

- Pain level
- Pain control
- Comfort level
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … pasien tidak
mengalami nyeri dengan kriteria hasil:
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
managemen nyeri
- Mampu mengenal nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
- Tanda vital dalam rentang normal
- Tidak mengalami gangguan tidur
Intervensi
NIC :
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi
- Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
- Kurangi factor presipitasi nyeri
- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non farmakologi
- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik
pertama kali

e. Dx.5 Resiko infeksi b.d trauma jaringan, status cairan tubuh (lokhial)

penurunan Hb, prosedur invasive.

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC :

- Immune status
- Knowledge : Infection control
- Risk control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … pasien tidak
mengalami infeksi dengan kriteria hasil:
- Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
- Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
- Jumlah leukosit dalam jumlah normal
- Menunjukkan perilaku hidup sehat
- Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
Intervensi
NIC :
- Pertahankan teknik aseptic
- Batasi pengunjung bila perlu
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotic
- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
- Pertahankan teknik isolasi jika perlu
- Inspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas dan
drainase
- Monitor adanya luka
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Kaji suhu badan setiap 4 jam
f. Dx. 7 Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan

tindakan b.d kurangnya informasi.

Tujuan dan Kriteria Hasil:

NOC :

- Kowlwdge : dessease process


- Kowldge : health behavior
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … pasien menunjukkan
pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:
- Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur ytang dijelaskan
secara benar
- Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/ tim kesehatan lainnya
Intervensi
NIC :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
- Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat
- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit
dengan cara yang tepat
- Gambarkan proses penyakit dengan cara yang tepat
- Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara yang tepat
- Sediakan informasi kepada pasien tentang kondisi dengan cara yang
tepat
- Diskusikan pemilihan terapi atau penanganan
- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second
opinion dengan cara yang tepat
- Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan dengan cara yang
tepat.

Anda mungkin juga menyukai