Anda di halaman 1dari 40

Perdarahan Post Partum (PPP)

Oleh Aminah Alaydrus


Pembimbing : dr. Hj. Helida Abbas,
SpOG.
PENDAHULUAN
PPP
30% penyebab
utama kematian
ibu
Underdiagnosis
ec batasan yang
kurang jelas
Pencegahan :
identifikasi faktor
risiko
Mistreatment :
morbiditas +
mortalitas
hasil dari
kegagalan
obstetri, operasi
ataupun
hemostasis,
DEFINISI
Scr
TRADISIONAL
perdarahan
yang melebihi
500 cc pada
kala II
perdarahan
yang melebihi
500 ml setelah
bayi lahir
ETIOLOGI
Perdarahan dari tempat inplantasi
plasenta
Robekan
Gangguan koagulasi
Gangguan
koagulasi
Retensio
Plasenta
Robekan jalan
lahir
Ruptur uteri
Infersio uteri
Atonia
uteri
TONUS TRAUMA
TROMBIN TISSUE
KLASIFIKASI
PRIMER
dalam 24
jam pertama
SEKUNDER
setelah 24
jam
persalinan
dan biasanya
FAKTOR RISIKO

Seperti FR atonia uteri

Kelainan implantasi dan pembentukan plasenta:
Trauma saat kehamilan dan persalinan
Gangguan koagulasi
MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan Pervaginam
Konsistensi rahim lunak
Fundus uteri naik ( jika pengaliran darah keluar terhalang
oleh bekuan darah atau selaput janin ).
Tanda-tanda syok
TATA LAKSANA

PROFILAKSIS : 10 IU oksitosin
segera setelah anak lahir
Masase uterus
Ergonovin 0,2 IM IV
Kompresi Bimanual
ATONIA UTERI
kegagalan uterus untuk berkontraksi secara
efisien setelah persalinan dan untuk menahan
perdarahan dari pembuluh darah yang berada
pada lokasi perlekatan plasenta
FAKTOR RISIKO
Regangan rahim secara berlebihan (pada Bayi besar,
gemelli, polihidramnion).
Kelelahan akibat persalinan lama
Kehamilan grande-multipara
Primiparitas, multiparitas
Ibu dengan keadaan umum yang jelek ,
anemis atau memiliki penyakit kronis

Adanya mioma uteri yang mengganggu kontraksi
rahim
Infeksi Intraunterin (korioamnionitis)
Persalinan dengan induksi atau augmentasi
Terdapat riwayat atonia unteri sebelumnya.
DIAGNOSIS
Perdarahan masih
aktif setelah
plasenta dan bayi
lahir
TFU sepusat
TATA LAKSANA
Syok hipovolemik
Bergantung
keadaan klinik
Masase fundus uterus
Pada kala III
Manual removal
Perdarahan masih
ada
Merangsang
Kontraksi Uterus
Tindakan alternatif :
Ligasi arteria uterina atau arteri
ovarika
Operasi ransel B Lynch
Histerektomi Supravaginal
Histerektomi Total Abdominal
Tindakan operatif laparatomi atau
histerektomi bila tindakan lain gagal
Uterine packing + Balloon Tamponade
RETENSIO PLASENTA
suatu keadaan dimana
tertinggalnya plasenta
dalam uterus setengah
jam setelah bayi lahir
FAKTOR PREDISPOSISI
Plasenta Previa
Grande multipara
Bekas Seksio Sesarea
Riwayat kuret berulang
Multiparitas
ETIOLOGI
Fungsional Patologi Anatomi
TATA LAKSANA
Manual plasenta
20-40 UI Oksitosin dalam 1000
ml Nacl 60 tpm 40 tpm
Antibiotika profilaksis
INVERSIO UTERI
lapisan dalam uterus (endometrium) turun dan keluar lewat ostium
uteri eksternum
Tampak adanya endometrium yang terbalik pada vulva, dengan atau
tanpa plasenta yang masih melekat
KOMPLIT
mukosa uterus berada dibagian luar
INKOMPLIT
fundus yang menekuk kedalam dan tidak keluar ostium uteri
ETIOLOGI
Tonus otot rahim yang lemah
Tekanan atau tarikan pada fundus ( tekanan
intraabdominal, tekanan dengan tangan dan tarikan pada
tali pusat)
Kanalis servikalis yang longgar
TATA LAKSANA
Uterotonik
Reposisi manual
MgSO4
Intervensi bedah
Reposisi
ROBEKAN JALAN LAHIR
uterus, serviks, vagina dan perineum.
Laserasi vulvovaginal, servikal
hematom vulvoginal, hematome
Eksplorasi
Penjahitan, bila diperlukan
Penggantian darah
RUPTUR UTERI
PRIMER
terjadi pada
uterus yang
intak dan
tanpa
jaringan
parut
SEKUNDER
berhubungan
dengan
adanya insisi
miometrial,
cedera atau
anomali pada
uterus
KOMPLIT
sudah meluas
ke rongga
peritoneal
INKOMPLIT
Membran
mukosa
masih intak
terjadi secara tiba-tiba, diiikuti dengan nyeri
abdominal dan kolaps pembuluh darah
FAKTOR RISIKO
Adanya riwayat operasi seksio sesarea sebelumnya
Persalinan lama
CPD
Gangguan nutrisi
Presentasi abnormal
Abnormalitas janin
Hidrocephalus

Grande multipara
Jaringan parut dehisens pada luka operasi Seksio sesarea
tranversal.
Adanya riwayat Kehamilan EktopIk sebelumnya
Adanya manipulasi pada miometrium yang
menyebabkan trauma
DIAGNOSIS
Perdarahan intraabdominal, dengan atau tanpa perdarahan pervaginam
Nyeri perut hebat (dapat berkurang setelah ruptura terjadi)
Syok atau takikardia
Adanya cairan bebas intraabdominal
Hilangnya gerak dan denyut jantung janin
Bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas
Dapat didahului oleh lingkaran konstriksi (Bandls ring)
Nyeri raba/tekan dinding perut
Bagian-bagian janin mudah dipalpasi
TATA LAKSANA
Perbaiki keadaan cairan
Stabil SC!
Laparatomi
Histerektomi
GANGGUAN KOAGULOPATI
terdapat riwayat hal
yang sama pada
persalinan
sebelumnya
FAKTOR RISIKO
Solutio plasenta
IUFD (Intra Uterine Fetal Death)
Eklampsia
Emboli cairan ketuban
Sepsis.
4,8

MANIFESTASI KLINIS
Adanya perembesan dari bekas tusukan/kanulasi/lokasi suntikan/operasi.
Hematuria
Petekia, perdarahan subkonjungtiva dan mukosa
Darah tidak membeku
Terjadinya atonia uteri sekunder akibat peningkatan FDP.
HASIL LAB
waktu perdarahan,
waktu pembekuan
Tes protombin serta PTT ( Partial Thromboplastin
Time), trombositopenia, hipofibrinogenemia
Adanya FDP (Fibrin
Degradation Product).
Jumlah hitung
trombosit
Protrombin
Time
International normalised
ratio (INR)
Activated partial
thromboplastin time (aPTT)
Fibrinogen
level
TATA LAKSANA
4 unit sel darah
merah
4 unit Fresh Frozen
Plasma
10 unit
kriopresipitat
Single dose
Trombosit (setelah
8-10 Unit transfusi
sel sarah merah)
DAFTAR PUSTAKA
1. Kalina, M, Tinkoff G., and Fulda G. Massive Postpartum
Hemorrhage : Recombinant Factor VIIa Use is Safe but Not
Effective 83 (4) 2011 : 109-112
2. Mclintock , M and H. James. Obstetric hemorrhage (9) 2011:
144151.
3. Rath, W. H. Postpartum hemorrhage update on problems of
definitions and diagnosis 2011 : pg 421-428.
4. Prawirohardjo, Sarwono. Perdarahan Pasca Persalinan (PPP) dalam
Ilmu Kebidanan . ed keempat. Tridasa Printer : Jakarta. 2010 hal
522-529.
5. B-Lynch , C. And friends. Pathophysiology of postpartum
Hemorrhage and third stage of labor dalam A Textbook of
POSTPARTUM HEMORRHAGE. Sapiens Publishing : Dumfriesshire.
2006 hal 66-67.

5. B-Lynch , C. And friends. Obstetric Trauma dalam A Textbook of
POSTPARTUM HEMORRHAGE. Sapiens Publishing : Dumfriesshire.
2006 hal 70-78.
6. Cunningham, F. Gary. and friends. Obstetrical Hemorrhage dalam
Williams Obstetric 24th Edition. McGraw-Hills Education. 2014
hal 780-792.
Cunningham, F. Gary. and friends. Obstetrical Hemorrhage dalam
Williams Obstetric 24th Edition. McGraw-Hills Education. 2014
hal 808-811.
7. Sastrawinata, Sulaiman, Djamhoer Martaadisoebrata dan Firman
F. W. Patologi kala III dan IV dalam Ilmu Kesehatan Reproduksi :
Obstetri Patologi Edisi 2. EGC dan Padjajaran Medical Press :
Jakarta. . 2005 hal 171-177.
8. Kementrian Kesehatan Republic Indonesia. Perdarahan Pascasalin
dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Jakarta. 2013 hal 101-108.

9. Queensland Maternity and Neonatal Clinical
Guidelines Program. Primary Postpartum
Haemorrhage dalam Queensland clinical
guidelines. Queensland. 2012 hal 16-25.
10. Souza, J.P. The Prevention of Postpartum
Hemorrhage in the Community 10:10 2013.
11. Manuaba, Ida Bagus Gde. Gangguan Kalla III
Persalinan dalam Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta. 1998. Halaman 295-
312.

Anda mungkin juga menyukai