Anda di halaman 1dari 24

DASAR KOMUNIKASI DAN

KOMUNIKASI
KESEHATAN
PLENO TOPIK 9
CASE!!
EVIDENCE!!
DEFINISI
• KOMUNIKASI → “Sebuah proses penyampaian pikiran
a
a
tu

informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara

tertentu sehingga seseorang tersebut mengerti betul apa

yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau

informasi”
(Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)
“ setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan

DEFINISI (KURTZ, 1998)
KOMUNIKASI KESEHATAN → komunikasi dalam bidang

kesehatan (antara dokter/dokter gigi dengan pasien)

• Disease centered communication style/doctor centered


communication style → berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha
menegakkan diagnosis (penyelidikan & penalaran klinik mengenai tanda dan
gejala)

• Ilness centered communication style/patient centered


communication style → berdasarkan apa yang dirasakan pasien
tentang penyakitnya yang secara individu (pengalaman unik, kekhawatirannya,
harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang dipikirkannya)
FUNGSI KOMUNIKASI (WILLIAN I. GORDEN (DALAM DEDDY MULYANA, 2005)

• Sebagai komunikasi sosial


(memupuk hubungan, aktualisasi diri, kerjasama antar masyarakat)

• Sebagai komunikasi ekspresif


(menyampaikan perasaan/emosi → nonverbal, ekspresif
→  demonstrasi)

• Sebagai komunikasi ritual


(unsur keagamaan/keyakinan/ideologi → tradisi)

• Sebagai komunikasi instrumental


(menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,
menggerakan tindakan → jangka pendek – pujian,
empati ; jangka panjang – berunding, berpidato)
RUANGLINGKUPKOMUNIKASI
KESEHATAN (NOTOATMODJO, 2007)

• Pencegahan Penyakit (Preventif) → utama, lebih murah, tidak


na
istn

• Promosi Kesehatan (Promotif) → DHE, kontrol diet, kontrol


lingkungan

• Pengobatan (Kuratif) → penderitaan lebih lama, biaya lebih besar

• Rehabilitasi (Rehabilitatif) → rehabilitasi fisik, mental, sosial, estetis


ELEMENDALAMMODELPROSESKOMUNIKAS
I
(SCHERMERHORN, HUNT&OSBORN(1994))
ELEMENDALAMMODELPROSESKOMUNIKAS
I
(SCHERMERHORN, HUNT&OSBORN(1994))
ELEMENDALAMMODELPROSESKOMUNIKAS
I
(SCHERMERHORN, HUNT&OSBORN(1994))
MODELPROSESKOMUNIKASI
(SCHERMERHORN,HUNT &OSBORN, 1994)
1. Komunikator (source) → orang/sumber
yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus
2. Komunikan (receiver) → pihak yang menerima stm
i uu
ls
dan memberikan respon terhadap stimulus tersebut
3. Pesan (message) → isi stimulus yang dikeluarkan o
elh
komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima)
4. Saluran (media) → alat atau sarana yang digunakan
komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi
kepada komunikan
5. Encoding → pengalihan gagasan ke dalam pesan
6. Decoding → pengalihan pesan ke dalam gagasan
7. Umpan balik (feed back) → reaksi terhadap pesan

8. Gangguan (noise) → efek internal atau eksternal akibat


dari peralihan pesan

9.Bidang pengalaman (field of experience) → 


bidang/ruang yang menjadi latar belakang informasi dari
pengirim dan penerima

10.Pertukaran makna (shared meaning) → bidang atau


ruang pertemuan (tumpang tindih) yang tercipta kerena
kebersamaan

11.Konteks (context) → situasi, suasana atau lingkungan fsik,


nonfisik (sosiologis-antropologis, psikologis, politik, ekonomi)
Kemampuan dalam komunikasi yang penting:

(RUSMANA, 2009)

- Cara berbicara, termasuk cara bertanya (kapan menggunakan


pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan terbuka),
menjelaskan, klarifikasi, parafrase, intonasi.
- Cara mendengar, termasuk memotong kalimat.
- Cara mengamati (observasi) agar dapat memahami yang tersirat di
balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan
kata/kalimatnya, gerak tubuh).
- Cara menjaga sikap selama berkomunikasi dengan pasien
(bahasa tubuh) agar tidak mengganggu komunikasi, misalnya
karena pasien keliru mengartikan gerak tubuh, raut muka dan
sikap dokter.
4KEINGINA
NPASIEN
YANGHARUSDIPENUHIUNTUKMEMBANGUNHUBUNGANYANGBAIKANTARADOKTERDANPASIEN:
(RUSMANA, 2009)

• 1. Merasa ada jalinan dengan dokter dan mengetahui


bahwa pasien memperoleh perhatian penuh dari dokter
• 2. Mengetahui bahwa dokter dapat fokus pada setiap
tindakan pengobatan dan interaksinya
• 3. Merasa rileks dan bebas dari kekhawatiran pada
suasana ruang praktek
• 4. Mengetahui bahwa dokternya dapat diandalkan
KARAKTERISTIKKOMUNIKASI (ROSIHAN, 2006)

1. Komunikasi merupakan proses simbolis


2. Proses sosial
3. Proses satu arah, interaksi dan transaksional
4. Koorientasi (interaksi 2 orang dan fokus pada satu topik perhatian tertentu)
5. Aktivitas yang bersifat purposif
6. Mendorong interpretasi individu
7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran
makna
8. Komunikasi terjadi dalam konteks
LIMASASARANPOKOK
DALAMPROSESKOMUNIKASI (GORDEN,
1978)
• 1. Membuat komunikan mendengarkan atau
melihat apa yang komunikator katakan
• 2. Membuat komunikan memahami apa yang
mereka dengar atau lihat
• 3. Membuat komunikan menyetujui apa yang
telah
mereka dengar
• 4. Membuat komunikan mengambil tindakan yang
sesuai dengan maksud komunikator, dan
maksudnya dapat diterima oleh komunikan
• 5. Memperoleh umpan balik dari komunikan
TUJUANKOMUNIKASI
KESEHATAN(YUSA, 2006)
1. Relay information

2. Enable informed decision making

3. Promote peer information exchange and


emotional support

4. Promote self care

5. Manage demand for health services


TUJUANKOMUNIKASI
KESEHATAN (YUSA, 2006)
•Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter
-pasien).
• Membantu penentuan rencana perawatan bersama pasien
(berdasarkan
kepentingan, kemamuan dan kemampuan finansial).
• Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah
kesehatan pasien.
• Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya
tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
• Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-
langkah
MANFAATPROSESKOMUNIKASI (KKI,
2006)

• Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima


pelayanan medis dari dokter/ institusi pelayanan medis.
• Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang
merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
• Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi & tindakan
medis.

• Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pasien


fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.
LANGKAH-LANGKAH
KOMUNIKASI EFEKTIFDOKTER-PASIEN(KKI,
2006)
• Sikap profesional dokter → menunjukkan
kemampuan
dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai peran dan fungsinya, mampu
mengatur diri sendiri seperti ketepatan waktu, dan mampu menghadapi
berbagai tipe pasien, serta mampu bekerja sama dengan profesi kesehatan
yang lain → akan membuat rasa nyaman, aman, percaya dari pasien

• Pengumpulan informasi → proses anamnesis


akua
rt

• Penyampaian informasi yang akurat

• Proses langkah-langkah komunikasi →


REFERENSI
• Alo Liliweri, Rosihan Adhani. 2006. Dasar-dasar Komunikasi
Kesehatan. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
• Reni Agustina, Fauzi Eka. 2019. Buku Ajar Komunikasi
Kesehatan.
Jakarta: Prenadamedia Group.
• Gita Sekar. 2015. Empati dan Komunikasi. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
• Kurtz, S.Silverman, J&Drapper. 1998. Teaching and Learning
Communication Skills in Medicine. Oxon: Radcliffe Medical Press.
• Lloyd M, Bor R. 1996. Communication Skills for Medicine.
Edinburgh: Shurchill Livingstone.
THANKS FOR ATTENTION..
SE E YA.. ON THE N E X TME E T I NG

Anda mungkin juga menyukai