Anda di halaman 1dari 43

Nama : M ZAINAL ABIDIN, S.Kep.

, Ners, Mkes Epid


Tempat,Tgl. Lahir : Kudus, 7 Agustus 1971
Alamat Rumah : Jl. Gedongsari ½ Blora
081325687668 Email: zainalabidinoke@gmail.com
Klinik BP Mulia Husada Gedongsari Blora
Jl. Blora Randublatung Gedongsari Banjarejo Blora
Alamat Kantor Poltekkes : Jl. A. Yani Po Box 2 Blora
 0296 531290
Riwayat Pendidikan :
SD 1 Kudus 1984
SMP Kudus 1987
SMA Kudus 1990
AKPER Muh Semarang 1994
AKTA III IKIP Negeri Semarang 1997
S 1 Keperawatan Univ. Indonesia 2002
Profesi Ners Univ. Indonesia 2003
S2 Epidemiologi Undip 2013
KONSEP DASAR
KOMUNIKASI KEPERAWATAN

OLEH :
M Zainal Abidin, SKep, Ners, Mkes Epid
KOMUNIKASI

PERSEPSI
MELIHAT DARI SISI LAIN?
PENDAHULUAN
 KEPERAWATAN

 PELAYANAN
KEPERAWATAN EFEKTIF

 KEMAMPUAN
KOMUNIKASI

 ↑ KETERAMPILAN
PROFESIONAL
DEFINISI
 KOMUNIKASI ADALAH :
TRANSFER/PENYAMPAIAN
INFORMASI DARI
PENGIRIM KEPADA
PENERIMA
Komunikasi adalah proses pertukaran pikiran, perasaan,
pendapat dan memberikan nasehat pada dua orang atau
lebih yang bekerja sama.

Komunikasi adalah seni untuk menyusun dan


menghantarkan pesan dengan cara yang mudah diterima
dan dipahami oleh orang lain.

Tappen (1995)
Komunikasi di sebuah institusi tidak lepas dari
karakteristik, visi dan misi organisasi tersebut.

Industri jasa kesehatan – khususnya Rumah Sakit adalah


organisasi yang sangat unik dan kompleks karena adanya
berbagai fungsi dan peranan di organisasi tersebut.
Medis
Keperawatan
Penunjang Medis
U m u m / Administrasi
Penelitian menyatakan 70% kesalahan di dunia
kerja adalah hasil dari komunikasi yang buruk…..

Verbal :
Pesan yang
kita
kirimkan
si
7%
ik a
u n
o m
K
Vokal :
Suara yang
kita sampaikan
38 %
Visual :
Bahasa
tubuh kita
55 %
MENGAPA PENTING ?

 Pelayanan Medik di RS sifatnya Multi Disiplin

 Kondisi psikologis pasien, labil

 Keterbatasan daya tahan emosi perawat


terbatas
Arti Penyakit dalam Kehidupan
 Dirasakan sebagai gangguan dalam
kehidupan sehari-hari
 Bisa menyebabkan kecemasan dan
kemarahan, dan rasa frustrasi
 Dis – ease
 Ditafsirkan sebagai HUKUMAN
 Merupakan Kebutuhan yang TIDAK
DICARI, unsought product
Pasien di Rumah Sakit
 Pasien yang baru masuk • Pasien yang mau pulang
 Pasien Inap
• Pasien yang sulit
 Pasien Menangis
wataknya
 Pasien yang Takut
 Pasien dengan • Pasien sebelum Operasi
Disorientasi • Pasien operasi
 Pasien yang sedih dan • Pasien sesudah operasi
depresif
 Pasien yang mengganggu • Pasien yang kecanduan
operasi
Adalah komunikasi antara profesional di bidang yang
berhubungan langsung dengan pasien seperti perawat
dan dokter.

Merupakan cara untuk mengakomodasi agar petugas


mampu memperoleh pengetahuan tentang pasiennya.

Bertujuan agar petugas dapat menghadapi,


mempersepsikan, bereaksi dan menghargai keunikan
pasien yang pada akhirnya dapat mempermudah penca-
paian tujuan keperawatan.
Hubungan perawat – pasien tidak sekedar Hubungan mutualis
tetapi merupakan “a human-to-human relationship”
(Travelbee, 1971).

Ada usaha kedua belah pihak untuk saling memahami.


Perawat menggunakan kemampuan interpersonal untuk
mengembangkan hubungan dengan klien (pasien) yang akan
menghasilkan pemahaman tentang klien (pasien) sebagai
manusia yang utuh.

Hubungan ini bersifat terapeutik yang akan meningkatkan


iklim psikologi yang Kondusif dan memfasilitasi
perkembangan Positif pasien.
Umpan balik Ya, saya mengerti
O… dia mengerti

Decoding

Encoding
KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKAN

Gangguan
UNSUR KOMUNIKASI
1. Sumber/komunikator
2. Isi pesan
3. Media/saluran
4. Penerima/komunikan
 SUMBER
Sumber (yang menyampaikan informasi).
Siapa dia? Seberapa luas/dalam
pengetahuannya tentang informasi yang
disampaikannya?
 Isi pesan (apa yang disampaikan).
Panjang pendeknya, kelengkapannya
perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian,
penerimanya
 Media yang digunakan. Apakah hanya
berbicara? Apakah percakapan
dilakukan secara tatap muka atau melalui
telepon, menggunakan lembar
lipat, buklet, vcd, peraga).
 Penerima (yang diberi informasi).
Bagaimana karakternya? Apa
kepentingannya? (langsung, tidak
langsung).
 Sejalan dengan keterampilan yang termuat
dalam empat unsur ditambah umpan balik
tersebut, diperlukan kemampuan dalam hal-hal
berikut:

1. Cara berbicara,
2. Mendengar
3. Cara mengamati
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan
pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu
komunikasi
 Menurut Kurzt (1998), dalam dunia
kesehatan ada dua pendekatan komunikasi
yang digunakan:

1. Disease centered communication style


atau nurse/doctor centered communication
style.
2. Illness centered communication style atau
patient centered communication style.
Disease centered communication style
 Komunikasi berdasarkan kepentingan
petugas kesehatan dalam usaha
assesment, menegakkan diagnosis, dan
perawatan.
Illness centered communication style
Komunikasi berdasarkan apa yang
dirasakan pasien tentang penyakitnya
yang secara individu merupakan
pengalaman unik. Di sini termasuk
pendapat pasien, kekhawatirannya,
harapannya, apa yang menjadi
kepentingannya serta apa yang
dipikirkannya
MODEL KOMUNIKASI
SHANNON-WEAPER (1949)

SUMBER TRANSMITER SIGNAL PENERIMA TUJUAN


INFORMASI

SUMBER KEBISINGAN
 Tingkat kedengaran suara
Gangguan Persepsi
PESAN

KELEBIHAN :
-KESAMAAN CARA DALAM PENYAMPAIAN PESAN
KETERBATASAN :
-TIDAK TERJADI HUBUNGAN TRANSAKSIONAL
Lagu sama
dinyanyikan
oleh penyanyi
berbeda
menimbulkan
SEJUK …………...
suasana yang
SENDU…………... MEMBARA……………..…….
berbeda.
MENDAYU……… MENGGELORA………………
TEDUH & DAMAI MENERKAM & MENERJANG
Hal ini karena
persepsi
terhadap
keduanya
berbeda.
MODEL SMCR (BERLO, 1960)
TERDIRI ATAS 4 KOMPONEN :
SOURCE (sumber)
MESSAGE (pesan)
CHANNEL (saluran)
RECEIVER (penerima)
SOURCE MESSAGE CHANNEL RECEIVER
- KETERAMPILAN - ELEMEN - MELIHAT - KETERAMPILAN
-SIKAP -STRUKTUR -MENDENGAR -SIKAP
-PENGETAHUAN -I S I -MENYENTUH -PENGETAHUAN
-SISTEM SOSIAL -TINDAKAN -MEMBAU -SISTEM SOSIAL
-KULTUR -LAMBANG -MERASAKAN -KULTUR

KELEBIHAN :
-TERJADI PROSES/TIDAK STATIS
-KOMPLEKSITAS
KETERBATASAN :
-TIDAK ADA FEEDBACK
PENERAPAN DLM PELKES :
-HARUS MEMPERTIMBANGKAN KEMAMPUAN, SOSIOKULTURAL, PENGALAMAN & PENDIDIKAN.
MODEL TERAPEUTIK

 MENEKANKAN PENTINGNYA “RELATIONSHIP” DLM


MEMBANTU KLIEN PADA PELAYANAN KESEHATAN
SECARA LANGSUNG.
 KOMUNIKASI TERAPEUTIK ADALAH KETERAMPILAN U/
MEMBANTU MENGATASI STRES YANG MENGHAMBAT
PSIKOLOGIKAL DAN BELAJAR BAGAIMANA
BERHUBUNGAN EFEKTIF DGN ORG LAIN.
 MODEL INI MEMBANTU/MENDORONG UNTUK
MELAKSANAKAN KOMUNIKASI DENGAN EMPATI,
MENGHARGAI DAN HARMONIS.
KONDISI YANG CLIENT OUTCOMES
DIBUTUHKAN
EMPATHY
CONGRUENCE
N C MERASA PAHAM
KOPING >
EFEKTIF
POSITIF

• Congruence (dpt. Dipercaya, dpt. Diandalkan, konsisten)


• Empathy (melihat permasalahan klien dari sudut
pandang klien, terbuka terhadap ungkapan perasaan dan
keyakinan klien)
• Positip regard (menunjukan kehangatan, atensi, respek)
MODEL KEYAKINAN KESEHATAN (ROSENSTOCK,
1966)
 MENEKANKAN PERSEPSI KLIEN → UPAYA PENCEGAHAN
 DIPENGARUHI TEORI SOSIAL-PSIKOLOGIKAL
→ BAGAIMANA INDIVIDU “MENCARI SEHAT” DAN “MENJAUHI SAKIT”
 MODEL INI DIGUNAKAN U/ MEMPREDIKSI PERILAKU SESEORANG
APAKAH MERASAKAN ADANYA ANCAMAN ATAU MANFAAT DALAM
MEMPERTAHANKAN KESEHATANNYA.
 KOMUNIKASI SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MEMOTIVASI SESEORANG
DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN U/ MEMPERTAHANKAN
KESEHATANNYA.
 ELEMEN MAYOR :
 PERSEPSI INDIVIDU TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN
SUATU PENYAKIT.
 PERSEPSI INDIVIDU TERHADAP MANFAAT DAN BARIER
DALAM MELAKSANAKAN TINDAKAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
 PETUNJUK YANG TERSEDIA U/ MENSTIMULASI INDIVIDU
DLM MELAKSANAKAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENYAKIT.
(BECKER & MAIMAN, 1975)
Lanjut Model Keyakinan Kesehtan

 KELEBIHAN :
- PENERAPAN KOMUNIKASI LEBIH LUAS
- DAPAT MERUBAH PERSEPSI DAN
KEYAKINAN KLIEN SHG PERILAKU SEHAT
KLIEN DPT DITINGKATKAN.
 KETERBATASAN :
- BANYAK YANG ABSTRAK DAN BERSIFAT
KONSEPTUAL.
MODEL INTERAKSI (KING, 1971)

 MENEKANKAN PADA PROSES KOMUNIKASI


ANTARA P-K UNTUK MENENTUKAN SUATU
KEPUTUSAN.
 MENGGUNAKAN PANDANGAN SISTEM DALAM
UPAYA PERAWAT MEMBANTU KLIEN UNTUK
MEMPERTAHANKAN KESEHATAN.
 ADANYA HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA
INDIVIDU DAN SISTEM SOSIAL.
Lanjutan MODEL INTERAKSI (KING, 1971)

PERSEPSI
KESEPAKATAN
AKSI
P
REAKSI INTERAKSI TRANSAKSI

K
AKSI
KESEPAKATAN
PERSEPSI
TINGKATAN KOMUNIKASI
 Komunikasi intrapersonal (bicara seorang diri).
 Ketika perawat mendapati klien dengan ekspresi
wajah menyeringai dan berfikir, “Apakah klien ini
kesakitan ? Apa yang aku lakukan untuk klien ini ?
Kapan Dosis terakhir obat anti nyeri diberikan ?”.
 Komunikasi interpersonal (interaksi dua orang / didalam
kelompok kecil)
 Mengambil riwayat kesehatan, membutuhkan
pertukaran informasi, pertemuan dengan anggota
staf, dokter menguji kemampuan komunikasi perawat
dengan orang yang mungkin memiliki perbedaan
pendapat dan pengalaman.
 Komunikasi publik (interaksi orang dalam jumlah yang
besar)
 Memberikan kuliah
Hubungan terapeutik perawat-klien

DEFINISI
 pengalaman belajar
bersama
 pengalaman untuk
memperbaiki emosi klien.
 perawat memakai diri
sendiri dan teknik
pendekatan yang khusus
 memberi pengertian dan
merubah perilaku klien.
tujuan hubungan terapeutik
 untuk perkembangan klien (Stuart
dan Sundeen, 1987; 96), yaitu:
 Kesadaran diri, penerimaan diri dan
penghargaan diri yang meningkat
 Pengertian yang jelas tentang
identitas diri dan integritas diri
ditingkatkan
 Kemampuan untuk membina
hubungan intim interdependen,
pribadi dengan kecakapan menerima
dan memberi kasih sayang.
 Meningkatkan fungsi dan
kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan
pribadi yang realistis.
PRINSIP KOMUNIKASI
 Mengenal dirinya sendiri (menghayati, memahami dirinya).
 Sikap saling menerima, saling percaya dan saling menghargai.
 Memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.
 Mengetahui kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
 Menciptakan suasana yang kondusif
 Ciptakan suasana tingkatkan motivasi unt pecahkan masalah
 Menguasai perasaan sendiri
 Mampu menentukan batas waktu yang sesuai
 Memahami betul arti empati.
 Kejujuran dan terbuka merupakan dasar terapeutik.
 Mampu berperan sebagai role model
 Disarankan untuk mengekspresikan perasaan
 Altruisme mendapatkan kepuasan dngn menolong orang lain.
 Berpegang pada etika
 Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
ANALISIS KOMUNIKASI
(Kesadaran Diri Johari Window)

TAHU TIDAK TAHU


TTG DIRI TTG DIRI

DI KETAHUI I III
ORANG LAIN PUBLIK BUTA

TIDAK II IV
DIKETAHUI TERSEMBUNYI TAK DISADARI
ORANG LAIN
Lanjutan Johari Window
 Arena publik (PUBLIC)
 Kuadran (I) TERBUKA dimana kita saling
mengetahui. Kita tahu orang lain juga tahu.
Perilaku, Perasaan, Perilaku, Pikiran.
 Ruang privat (PRIVATE)
 Kuadran (II) TERSEMBUNYI dimana kita tahu
dan orang lain ngga tahu ( Rahasia )
 Kuadran buta (BLIND)
 Kuadran (III) BUTA / GELAP dimana kita tidak
tahu tetapi justru orang lain tahu.
 Kuadran tak diketahui (UNKNOWN)
 Kuadran (IV) TAK DISADARI / TAK TERLIHAT
dimana kita tidak tahu dan mereka juga tidak
tahu.
Tiga Prinsip memahami Fungsi
pribadi (Johari Window)
 Perubahan didalam salah satu kuadran
jiwa akan mempengaruhi seluruh kuadran
lainya.
 Makin kecil kuadran I (Publik Area), makin
lemah / buruk kualitas komunikasi.
 Pembelajaran interpersonal, bila
perubahan telah terjadi maka kuadran I
menjadi lebih luas, dan satu atau lebih
kuadaran lainya menjadi lebih kecil.
Thanks for your attention.
See you again in the next lecture.

Anda mungkin juga menyukai