Anda di halaman 1dari 49

KOMUNIKASI UMUM & KOMUNIKASI

DALAM KEPERAWATAN

OLEH :
Edi Santoso, S.Kep Ns.,M.Kep
 KONSEP DASAR KOMUNIKASI
 Kata komunikasi berasal dari kata “to commune”
yang berarti “ menjadikan milik bersama “. Berikut
adalah beberapa pengertian komunikasi.
 Komunikasi adalah pertukaran informasi antara dua
atau lebih manusia, atau dengan kata lain,
pertukaran ide dan pikiran (Kozier & Erb,1995)
 Komunikasi adalah proses pengoperan
lambang yang memiliki arti di antara
individu (William Ablig)
 Komunikasi adalah proses ketika seorang
individu (komunikator) mengoper
perangsang (biasanya lambang bahasa)
untuk mengubah tingkah laku individu yang
lain (komunikan). (Carl I.Hovland)
 Komunikasi adalah proses berbagi (sharing)
informasi atau proses pembangkitan dan
pengoperan arti (Taylor, Lilis, Le Mone)
Berdasarkan berbagai pengertian di atas, dapat
disimpulkan komunikasi :
1. Merupakan kegiatan yang melibatkan dua
orang atau lebih
2. Merupakan bentuk pembagian ide, pikiran
dengan menggunakan lambang
3. Memiliki tujuan terjadi perubahan pada orang
lain
 MANFAAT KOMUNIKASI :
* Komunikasi membantu perkembangan
intelektual
dan sosial kita
* Identitas atau jati diri kita terbentuk melalui
komunikasi dengan orang lain
* Dengan komunikasi yang benar, kita akan
mampu
memahami kenyataan yang ada di sekeliling
kita
* Komunikasi memiliki peran sebagai sarana
pembentuk kesehatan mental
 ELEMEN KOMUNIKASI :
1.Referen / stimulus –memotivasi seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
 Dapat berupa : obyek, pengalaman, emosi , ide

2. Sender / pengirim – orng yang memprakasai


pesan
3. Message / pesan -- informasi yang dikirim atau
diekspresikan oleh pengirim
4. Channel / saluran --- untuk membawa pesan
seperti
melalui sarana visual, pendengaran, taktil.
5. Receiver /penerima – orang yang menerima
pesan yang dikirimkan
6. Feedback/ respons ----tanggapan atau umpan
balik.
SOURCE MESSAGE CHANNEL RECEIVER

-Ketrampilan -Element -Penglihatan -Ketrampilan


berkomunikasi -Struktur -Pendengaran berkomunikasi
-Sikap -Isi -Sentuhan -Sikap
-Pengetahuan -Treatment -Senyuman -Pengetahuan
-Sistem sosial budaya -Kode -Merasakan -Sistem sosial budaya
 PROSES KOMUNIKASI
Pengirim Penerima

Pesan
Encode Decode

Decode Pesan Encode


( respon )

Garis panah putus-putus menunjukkan komunikasi


intrapersonal ( bicara sendiri ). Garis panah
menunjukkan komunikasi interpersonal.
 TINGKATAN KOMUNIKASI
 > Intrapersonal
 > Interpersonal
 > Umum

INTRAPERSONAL : terjadi didalam diri individu,


merupakan model bicara seorang diri / dialog
internal
yang terjadi secara konstan dan tanpa disadari
INTERPERSONAL : interaksi antara dua orang atau
didalam kelompok kecil.
UMUM/PUBLIK : interaksi dengan sekelompok
orang dalam jumlah yang besar.
MACAM-MACAM MODEL KOMUNIKASI :

Model SHANON – WEAPER (1949)


◦ komunikasi searah
◦ komunikasi langsung
◦ adanya hambatan / noise
◦ tanpa ada timbal balik
SUMBER SIGNAL
TRANSMITER PENERIMA TUJUAN
INFORMASI

1. Tingkat kedengaran suara


SUMBER 2. Gangguan persepsi
NOISE
3. Mispersepsi psikososial
4. Hardware/software
5. Lingkungan dll.

Dampak yang terjadi pada


NOISE adalah terjadinya
mispersepsi
Yang dapat berakibat fatal dalam
menjalin hub. Interpersonal.
MODEL LASWELL
Model sederhana yang pada umunya digunakan pada
komunikasi massa.
Ciri-cirinya adalah :
◦ menganggap komunikator sangat powerful
◦ mampu mempengaruhi komunikan
◦ pesan membawa efek dalam diri komunikan
◦ unsur-unsur yang terlibat dengan menggunakan
lima pertanyaan : who ( komunikator), says what,
in which channel, to whom (penerima pesan ),
with what
◦ effect ( efek komunikasi yang dihasilkan)

WHO Says what? In Which Channel To whom Whit what effect


(COMMUNICATOR) (Massage) (Medium) (Receiver) (Effect)
Model SMCR ( Model Berlo )
Pada model komunikasi ini minimal harus terdapat 4 (empat)
komponen, yaitu:
Source (S), Message (M), Channel (C), & Receiver (R)
Source
Sumber dalam proses komunikasi adalah :
1. siapa yang mempunyai informasi/berita
2. bagaimana kredibilitas & kompetensi dari sumber tersebut.
Sumber disini sebagai rujukan terhadap tindakan pelayanan
yang diterapkan oleh perawat, hendaknya memperhatikan :
1) Pengetahuan
2) Ketrampilan
3) Sikap
4) Sistem sosial yang berlaku
5) Budaya yang dianut dll.
Message
yang diperhatikan :
 apakah pesan tersebut urgen untuk disampaikan?
 apakah pesan tersebut bersifat personal atau umum?
 apakah pesan tersebut mampu untuk dilaksanakan atau

tidak?
 apakah pesan tersebut disampaikan dengan jelas &

pastikan pesan dapat diterima dengan benar?


 Pada kondisi bagaimana pesan tersebut disampaikan ?
 Kepada siapa pesan tersebut perlu disampaikan?
 Dengan cara bagaimanapesan disampaikan?
Channel
 Media yang digunakan sangat berpengaruh terhadap keefektifan
dan keberhasilan komunikasi dan juga persepsi, persepsi yang
salah akan mempengaruhi makna dari pesan yang disampaikan.
Contoh : Ketika perawat mengauskultasi suara nafas pasien
sesak, perawat tidak menemukan suara ronchi,
karena stetoskop yang digunakan menutup.
Receiver
 Penerima pesan hendaknya juga sama dengan sumber harus
memiliki : pengetahuan, swikap, ketrampilan, sistem sosial dan
budaya yang berlaku.

SOURCE MESSAGE CHANNEL RECEIVER

-Ketrampilan -Element -Penglihatan -Ketrampilan


berkomunikasi -Struktur -Pendengaran berkomunikasi
-Sikap -Isi -Sentuhan -Sikap
-Pengetahuan -Treatment -Senyuman -Pengetahuan
-Sistem sosial budaya -Kode -Merasakan -Sistem sosial budaya
MODEL LEARY (1950)
Model ini menerangkan bahwa komunikasi merupakan
proses transaksional dan multidimensi, dimana aspek
relationship dan interaksi antar individu sangat
mempengaruhi pelaksanaan komunikasi.

Terdapat 2 dimensi yaitu :


1) Dominance – Submission
Pada dimensi ini, ada pihak yang kuat atau menguasai,
maka disisi lain ada pihak yang lemah atau dikuasai.
umum terjadi pada komunikasi satu arah, misalnya :
antara bos dengan pembantu, pimpinan dan karyawan,
antara petugas kes. atau perawat dengan klien.
2) Love – Hate
a. Disini ada pihak yang dicintai ada pula yang dibenci
b. Model ini tidak tepat bila diaplikasikan oleh tenaga
kesehatan khususnya perawat, sebagai tenaga
kesehatan yang selalu berhubungan dengan klien,
perawat dituntut untuk selalu menunjukkan sikap
bersahabat, menenangkan, ramah dan simpatik.
c. Walaupun terkadang harus berhadapan dengan klien
yang rewel dan sombong sekalipun.

Dominance

Hate Love

Submission
Model KEYAKINAN KESEHATAN

1. Dicetuskan oleh Rosenstock(1966), menekankan


pada persepsi klien sebagai upaya pencegahan
penyakit.
2. Persepsi klien menjadi faktor utama dalam
3. menjaga atau meningkatkan derajat kes.nya.
4. Model ini dipengaruhi oleh teori sosial, psikologikal
5. Dimana individu ” mencari sehat” & ”menjauhi
sakit”.
6. Komunikasi disini sangat diperlukan untuk
memotivasi seseorang dalam pengambilan keputusan
untuk mempertahankan kesehatannya.
Elemen utama (mayor) disampaikan oleh :
Becker& Maiman ( 1975) yaitu :

◦ Persepsi individu terhadap tingkat keparahan suatu


penyakit.
◦ Persepsi individu terhadap manfaat & barier dalam
melaksanakan tindakan pencegahan penyakit
◦ Petunjuk tersedia untuk menstimulasi individu dalam
◦ melaksanakan tindakan pencegahan penyakit.
Variabel Demografi *dirasakan bermanfaat
( umur, ras , etnik dll.) dalam melaksanakan
variabel sosiopsikologikal tindakan pencegahan
(kepribadian, tujuan rujukan, *ada halangan mel.tind.
kelompok, dll.

*Dirasakan ringan
pada penyakit X Kemungkinan
Dirasakan adanya ancaman
* Dirasakan ringan merekomendasikan
pada penyakit Y Tindakan pencegahan

Pedoman tindakan :
* Berita media massa
* Nasehat
* Peringatan dari terapis
*Keadaan sakit dari
anggota keluarga
* Artikel koran & majalah
MODEL INTERAKSI KING

1. Model ini menekankan pada proses komunikasi yang terjadi


antara Perawat – Klien, karena perawat perlu menjelaskan
prosedur tindakan yang akan dilakukan, resiko-resiko yang
mungkin terjadi pada klien yang di akibatkannya.
2. Tentunya biaya yang akan dikeluarkan dalam tindakan
tersebut, semua harus dikomunikasikan agar keputusan yang
dibuat oleh klien merupakan keputusan yang tepat dan
terbaik bagi klien.
3. Perawat perlu mengkaji dan menganalisa, tidak terfokus
Pada satu masalah karena saling terkait.
4. Disini ditekankan perlu adanya hubungan timbal balik
antara individu dan sistem sosial yang berlaku.
MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN

Berfokus pada transaksi antara profesional


kesehatan klien yang sesuai dengan
permasalahan kesehatan klien.
Komunikasi ini mencakup tiga faktor
mayor :
Relationship, ada 4 tipe :
 Profesional kesehatan – profesional kesehatan.
 Profesional kesehatan – klien
 Profesional kesehatan – orang lain yang berpengaruh
 Klien – orang lain yang berpengaruh
Hub. Interpersonal, sikap positif, pengetahuan,
pengalaman masa lalu, dan faktor sosial ekonomi dapat
mempengaruhi relationship.
Profesional Kesehatan adalah seseorang yang mempunyai latar
belakang pendidikan kesehatan, training dan pengalaman dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien, meliputi : perawat,
Dokter, fisioterapis, tenaga kesehatan,administrasi dsb.

Klien adalah seseorang yang menerima pelayanan kesehatan


secara langsung, yang mempunyai citra pribadi yang mandiri,
yang mempunyai pilihan bebas dalam mencari dan memilih bantuan serta
bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Orang lain yang berpengaruh adalah orang yang mendukung


baik dukungan moril, material maupun emosionaldengan klien
untuk mempertahankan kesehatannya.
MODEL SCHRAUMN
Model ini menjelaskan pentingnya pengalaman
dalam proses komunikasi. Dalam hal ini Schraumn
membuat 3 model : 1. menggunakan unsur source,
encoder, signal, decorder dan destination tanpa
transmiter dan receiver.
Source Encoder Decoder Destination
signal
2. merupakan penyempurnaan dari model yang
pertama dengan menggabungkan unsure source
dengan encoder dalam satu aspek dan unsure
decorder dengan destination.
Disini juga dilengkapi adanya unsure field of
experience ( bidang pengalaman) yang akan
mempengaruhi terjadinya komunikasi.

Source Encoder Decoder Destination


Signal
Model ketiga ini Schraum menggambarkan dua
pelaku komunikasi yang melakukan fungsi encoder,
interpreter, dan decoder.
Setiap pelaku komunikasi bertindak sebagai
encoder dan decoder, sehingga membentuk
komunikasi yang aktif.
Message

Encoder Encoder
Interpreter Interpreter
Decoder Decoder

Message
 Komunikator
Adalah individu atau kelompok yang memiliki
kemampuan dan ketrampilan untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain
(komunikan). Fungsi komunikator/sumber
adalah menyiapkan dan mengirim pesan
sehingga pesan dapat diterjemahkan secara
lengkap dan sesuai yang diharapkan, syarat
komunikator yang baik adalah :
1. Memiliki tujuan dalam melakukan komunikasi
2. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang
pesan yang disampaikan
3. Memiliki ketrampilan yang memadai untuk
membangun hubungan/relasi
Review
 Komunikan
Adalah individu, kelompok atau massa yang
diharapkan menerima pesan yang disampaikan
oleh komunikator atau sumber.
Syarat komunikan yang baik :
1. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk
menangkap dan menerjemahkan pesan
2. Memiliki cukup atensi untuk menerima pesan
yang disampaikan oleh komunikator
3. Memiliki ketrampilan untuk merespon pesan
yang disampaikan.
 Pesan
Adalah produk aktual dari sumber/komunikator. Isi
pesan dapat berupa ide/gagasan, perintah, informasi
dan ungkapan perasaan. Pesan yang efektif adalah
pesan yang dapat dipahami (decodable) oleh
komunikan secara utuh dan tidak menimbulkan bias
atau distorsi pesan. Syarat pesan yang baik :
1. Sesuai konteks (situasi komunikasi)
2. Singkat dan jelas
3. Menggunakan saluran yang mudah dipahami oleh
komunikator dan komunikan
4. Memungkinkan pengulangan dan penegasan pesan
 Saluran
Adalah media yang dipilih untuk menyampaikan pesan,
melalui pancaindra, sehingga mencapai sasaran
(komunikan).
Saluran dapat merupakan media lisan dengan target
indera pendengaran; media tulisan berupa gambar, peta,
symbol, gerakan tubuh, mimik wajah dengan target
indera penglihatan ataupun media sentuhan
(menggenggam tangan, mengusap) dengan target indera
peraba.
 Syarat saluran yang baik :
1. Dipahami/dimengerti oleh komunikator dan
komunikan
2. Meminimalkan kesalahan persepsi
3. Menggunakan teknik yang merangsang lebih dari satu
indera, misalnya mengajar dengan menggunakan
suara, gamabar dan gerakan tubuh (peragaan)
 Umpan Balik
Umpan balik adalah reaksi atau respon komunikan
setelah mendapat pesan dari komunikator. Dengan
umpan balik, komunikator dapat mengevaluasi apakah
pesan yang disampaikan telah diterima dengan baik oleh
komunikan.
 Syarat Komunikasi Efektif
Beberapa syarat yang selanjutnya dikenal dengan Tujuh
C dalam komunikasi (The Seven C’s of Communication),
yaitu :
1. Credibility (kredibilitas). Adalah pengakuan
komunikan terhadap keberadaan komunikator. Posisi
dan kedudukan dalam strata sosiokultural tertentu
mempengaruhi pengakuan dan kredibilitas seseorang
2. Context (konteks). Situasi dan kondisi relevan
dengan keadaan si penerima pesan
3. Content (Isi). Merupakan materi yang akan
disampaikan sebagai pesan oleh komunikator, yang
berpengaruh bagi penerima pesan
4. Clarity (kejelasan) Pesan yang disampaikan oleh
komunikator diterima dan dimengerti oleh penerima
5. Continuity dan consistency (kontinuitas dan
konsistensi). Pesan yang disampaikan konsisten dan
berkesinambungan dan tidak menyimpang dari topic
dan tujuan komunikasi yang telah ditetapkan
6. Channel (saluran). Saluran yang digunakan dalam
komunikasi sesuai dan memungkinkan penerimaan
yang baik oleh komunikan
7. Capability of audience (kemampuan komunikan).
Materi (isi pesan) dan teknik penyampaian pesan
disesuaikan dengan kemampuan penerimaan sasaran,
sedangkan pesan itu sendiri mudah diterima dan tidak
membingungkan.
Jenis Komunikasi
Komunikasi berdasarkan bentuk
1. Komunikasi verbal, merupakan pertukaran informasi
dengan menggunakan kata-kata, baik dalam bentuk
lisan maupun tertulis. Komunikasi verbal bergantung
pada bahasa.
Contoh : penggunaan komunikasi verbal adalah ketika
perawat memberi penjelasan kepada klien, saat dokter
membuat catatan perkembangan atau saat ahli gizi
membuat catatan pelimpahan wewenang.
 Komunikasi nonverbal, merupakan pertukaran informasi
tanpa penggunaan bahasa/kata-kata. Komunikasi non verbal
disebut juga bahasa tubuh (body language). Informasi dapat
dikomunikasikan kepada orang lain secara nonverbal dengan
berbagai cara, seperti penggunaan sentuhan, kontak mata,
ekspresi wajah, postur, gerak tubuh, posisi tubuh, kondisi fisik
umum, gaya berpakaian, suara dan keadaan diam (senyap)
3. Komunikasi berdasarkan konteks, berdasarkan
konteks komunikasi dapat dibedakan atas konteks formal
dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi
yang terjadi dalam lingkungan (setting) peran formal,
misalnya hubungan petugas kesehatan di rumah sakit.
Sedangkan komunikasi non formal terjadi dalam
lingkungan social, misalnya pembicaraan antara suami
dan istri, di antara anak-anak dan sebagainya.
3. Komunikasi berdasarkan umpan balik, berdasarkan
umpan balik yang timbul dalam suatu komunikasi,
komunikasi dibedakan atas bentuk komunikasi satu
arah dan dua arah. Komunikasi satu arah adalah
komunikasi yang tidak memerlukan umpan balik dari
komunikan, contoh adalah komunikasi media
elektronik, media cetak.
Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang
memerlukan umpan balik.
Model komunikasi ini banyak digunakan.
Komunikasi bentuk ini memungkinkan unsur-unsur
manusia yang terlibat saling memberi umpan balik atas
informasi yang dikomunikasikan, misal saat
berbincang-bincang, pada suatu diskusi.
5. Komunikasi berdasarkan jumlah peserta
komunikasi, berdasarkan jumlah orang yang terlibat,
komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi
perorangan, komunikasi kelompok dan komunikasi
massa.
Komunikasi perorangan adalah komunikasi yang
melibatkan dua orang saja dalam suatu setting
komunikasi.
Komunikasi kelompok adalah proses pertukaran
informasi yang melibatkan lebih dari dua orang,
umumnya tiga sampai 10 orang, sedangkan
komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan
banyak orang, misal komunikasi pada radio, spanduk
dan iklan, ceramah, dll.
 KOMUNIKASI VERBAL disebut juga
KOMUNIKASI ORAl

Kozier a.l.(2000), menyatakan bahwa pada


komunikasi oral perawat harus
mempertimbangkan:
1. Kecepatan dan intonasi
2. Kesederhanaan
3. Jelas dan ringkas
4. Waktu dan relevansi
5. Adaptabilitas
6. Kredibilitas
7. Humor
>Kecepatan dan Intonasi<
Kecepatan berbicara, intonasi adalah nada,
akses atau perubahan nada bicara . Hal ini
menggambarkan ketertarikan, kebahagiaan,
kecemasan, kebosanan, marah takut atau
depresi.
>Kesederhanaan<
Pilihan kata-kata yang umumnya dapat
dimengerti,
Perawat harus mengklarifikasi bahwa klien
memahami makna kata-kata dalam cara yang
sama dengan pemahaman perawat
>Jelas dan ringkas<
Tidak memiliki kesalahan bermakna, mudah dipahami

 Waktu dan relevansi<


Aspek penting dari komunikasi yang efektif, klien
nyeri, bingung , saat itu tidak tepat diberikan
petunjuk yang komplek.Penerima tidak tertarik/
kurang diperhatikan.

>Adaptabilitas<
Jika klien tampak bingung setelah diberi petunjuk
maka perawat harus mengklarifikasi

>Kredibilitas<
Dapat dipercaya dan dapat diandalkan, saat
komunikasi perawat harus konsisten dan jujur.
>Humor<
Dapat menurunkan ketegangan, tawa dapat
melepaskan endorfin yang meningkatkan rasa
sejahtera.

KOMUNIKASI NON VERBAL = Bahasa tubuh


- Kontak mata … memahami interaksi &

komunikasi
- Ekspresi wajah …menunjukkan emosi/perasaan

yang mendasari komunikasi verbal


- Gerakan tubuh….berdiri, duduk, enggerakkan

tubuh
- Gestur…gerakan tangan dan tubuh
- Sentuhan…. saat sentuhan dianggap tidak
semestinya, klien akan menarik tangannya
apabila perawat menyentuhnya.
- Penampilan…pakaian dapat menunjukkan
posisi atau status seseorang.

HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan komunikasi diidentifikasikan :
 Gagal untuk mendengarkan
 Ketidaktepatan menginterprestasikan pesan
yang disampaikan klien
 Menempatkan kebutuhan perawat diatas keb.
Klien.
Secara umum HAMBATAN komunikasi adalah sbb.:
A. KEHIDUPAN BERKELOMPOK
1)Perbedaan individu : - usia, keadaan emosi
Perbedaan dalam kemampuan mendengarkan
Perbedaan dalam Penafsiran ( Semantik)
Perbedaan status :- pencairan informasi
- penyaringan informasi
2)Hambatan yang ditimbulkan oleh suasana
Psikologis
> Kepribadian seseorang
> Pengaruh kelompok khusus terhadap suasana
3)Hambatan dalam mekanika komunikasi
-kurang jelas, kurang cakap, tidak ada rencana
tertentu
B.KEHIDUPAN INDIVIDU/PERORANGAN
# Perbedaan makna : pengertian yang tidak sama
# Tanda-tanda yang tidak dipahami, suara mungkin
terlalu lemah, artikulasi tidak baik
# Gerakan tidak terkait, gerak gerik pembicara
mengganggu perhatian pendengar
# Penampilan yang berlebihan
# Perbedaan status, pembicara dan pendengar
# Kesulitan-kesulitan personal
# Miskin gagasan/ide
# Bau menusuk, bau badan , mulut, pakaian
#Kesehatan yang buruk, keadaan sekitar tidak
nyaman
MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI :
- Sederhanakan bahasa
- Dengarkan secara aktif
- Tahan emosi
- Mengatasi penglihatan/persepsi yang berbeda
- Mengatasi komunikasi verbal dan non verbal

yang tidak sesuai


 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
1. Manusia :
a) Tingkat pengetahuan
b) Perkembangan
c) Sosiokultural
d) Jenis kelamin
e) Peran dan tanggungjawab
f) Atensi (perhatian)
g) Sikap
h) Persepsi (pendapat)
i) Hubungan
j) Status fisik, mental dan emosional
2. Pesan :
k) Isi pesan
l) Penyampaian pesan
3. Lingkungan :
a) Stimulus eksternal
b) Nilai dan budaya/adat
c) Jarak dan teritori

Karakteristik Dasar Komunikasi


1. Komunikasi memerlukan sedikitnya dua orang
2. Hubungan yang terbentuk merupakan hasil
kegiatan komunikasi
3. Komunikasi terjadi secara kontinu dan berulang-
ulang
4. Seseorang yang melakukan komunikasi melakukan
pertukaran pesan secara verbal dan non verbal
5. Komunikasi verbal dan non verbal berlangsung
simultan
6. Seseorang yang melakukan komunikasi berespon
terhadap pesan yang mereka dapat
7. Pesan yang diterima (oleh komunikan) tidak selalu
sama dengan arti pesan yang dimaksud sebelumnya
(oleh komunikator) atau seperti yang diharapkan
komunikator
8. Pertukaran pesan memerlukan pengetahuan
9. Pengalaman masa lalu mempengaruhi pengiriman
pesan dan interpretasi pesan oleh penerima pesan
dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu
10. Komunikasi dipengaruhi oleh cara seseorang menilai
dirinya sendiri dan oleh materi yang dikomunikasikan
11. Posisi seseorang dalam suatu system sosiokultural
dapat mempengaruhi proses komunikasi

Anda mungkin juga menyukai