Anda di halaman 1dari 41

KOMEDU 1

ETIKA KOMUNIKASI

Etika berasal dari kata latin “ethicus” atau bahasa yunani “ethos”-> moral, disimpulkan bahwa
etika adalah aturan (yang tidak tertulis) mengenai moral dan akhlak yang berlaku secara umum
dalam masyarakat.
etika-> suatu tingkah laku dan kebiasaan manusia dalam pergaulan di masyarakat yang
mengutamakan kejujuran thd diri sendiri dan sesama manusia.

Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah : pembentukan suatu pesan dari proses pemikiran atau dari perasaan atau
perilaku yang berasal dari pengirim kemudian diterima oleh penerima informasi, melibatkan 2
atau lebih orang di dalamnya, baik lgs atau tidak lgs

Komunikasi dibagi bentuknya dalam 2 bentuk secara umum


● Penyampaian pesan kepada penerima pesan
● Reaksi dari penerima pesan (umpan balik) sehingga terjadinya dialog, musyawarah dan
pesannya bersifat
● Memberitahukan : jika sender memiliki suatu info penting (perlu diketahui oleh
masy luas) contoh info obat
● Menyebarluaskan informasi : menyebarkan info seperti apa persamaan dan
perbedaan obat paten dan obat generik karena masyarakat tergolong minim ilmu
terkait perbedaan keduanya
● Menggugah partisipasi: ketika memberitahukan info perbedaan obat tsb,
pendengar akan paham/ berpartisipasi. Usahakan penyampaian info jujur, valid,
dan dapat dipertanggungjawabkan
Komunikasi Menurut Para Ahli
● Berensler dan stainer : proses transmisi/ transpor informasi apakah dalam bentuk ide/
emosi/ keterampilan dan sebagainya.
● Webster : kerja sama/ kolaborasi. Pihak yg satu memberi keterangan kepada pihak yg lain
● Martin P.Anderson : mengerti orang lain dan sebaliknya, untuk dimengerti oleh orang
lain
● Maison Haire : vertikal dan horizontal. Vertikal : bawah ke atas (atasan dan
bawahan) Horizontal (Komunikasi antar individu yg sifatnya berkedudukan sederajat
atau ada kepentingan organisasi) misal APA apotek A dengan APA apotek B.

PRINSIP KOMUNIKASI
1. Suatu proses simbolik
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
3. Mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan
4. Berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan
5. Terjadi dalam konteks ruang dan waktu
6. Melibatkan prediksi (persepsi) peserta komunikasi
7. Bersifat sistematik

JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi satu arah
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (pihak komunikator), dengan tidak
memberi kesempatan kpd penerima pesan untuk memberikan respon/ tanggapan. Ex:
khutbah (jamaah cuma mendengarkan saja), berita di tv/ radio
2. Komunikasi 2 arah/ timbal balik
Bentuk komunikasi yang terjadi saat ketika seseorang memberikan informasi, pesan,
pendapat dan penerima pesan memberikan respon atau tanggapan (ada timbal balik).

KOMPONEN KOMUNIKASI
- UMUM
1. Komunikator
2. Pesan
3. Media
4. Komunikasi
5. Efek
6. Lingkungan
- ARISTOTELES
1. Komunikator
2. Pesan
3. Komunikan
- DAVID K BERLO
1. Sumber
2. Lambang
3. Pesan
4. Saluran
5. Penerima
6. Pemaknaan
7. Umpan balik

TUJUAN KOMUNIKASI
1. Perubahan sikap (attitude change)
Seorang farmasis diharapkan terjadi perubahan sikap, saat melakukan PIO diharapkan
suatu perubahan sikap yang awalnya cepat emosi krn konsumen sombong akhirnya
diubah mnjd sabar, hingga kemudian konsumen juga akan mengerti jadi tidak sombong
lagi.
2. Perubahan pendapat (opinion change)
3. Perubahan perilaku (behavior change)
Diharapkan konsumen yg telah diberikan informasi obat yang memiliki perilaku kurang
baik bisa diubah menjadi baik, misal antibiotik harus dihabiskan
4. Perubahan sosial (social change)
Diartikan perubahan yang sifatnya menyeluruh, baik diri sendiri atau personal maupun
masyarakat atau sosial

FUNGSI KOMUNIKASI
1. Menyampaikan informasi (harus benar, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan)
2. Mendidik (pembagian edukasi)
3. Menghibur (memberikan hiburan atau pelayanan informasi ke pasien dengan tidak kamu,
tetapi dibawa rileks sehingga pasien merasa terhibur)
4. Mempengaruhi (persuasif, pada saat pelayanan pasien dapat mempengaruhi pembelian
obat dari paten ke generik)

KEBERHASILAN KOMUNIKASI
- Jika komunikasi bertindak sesuai dengan isi informasi, berita, atau pesan dari
komunikator
- Tergantung pada 3 aspek
1. Manusia + sosial budaya : sosbud melatarbelakangi pengaruh besar terhadap
individu.
2. Kebutuhan yang relevan : pharmacist memberikan informasi yang sifatnya
relevan sesuai realitas
3. Ketepatan sarana : kesesuaian penggunaan media, sarana, metode, atau cara
penyampaian informasi. Misal pendengaran kurang baik, digunakan media poster,
leaflet supaya mempermudah penyampaian informasi

SIFAT KOMUNIKASI
1. Tatap muka : ada yang sifatnya searah atau dua arah.
2. Menggunakan media : ada yang menggunakan media TV, radio, email, sosmed, dll
3. Non verbal
4. Verbal
KETERAMPILAN KOMUNIKASI
1. Profesional : pharmacist harus profesional karena ia berhadapan langsung dengan banyak
orang
2. Commitment : based oriented, memberikan pelayanan maksimal dalam penyampaian
informasi
3. Pharmaceutical care : identifikasi resep
4. Expert : memiliki keahlian dalam pelayanan

PROSES KOMUNIKASI
- Mengucapkan kata², ekspresi wajah, vikal, postur tubuh, dan sikap yang lain
- Pesan dimengerti oleh receiver
- Metode yang digunakan tepat
- Informasi dikenali oleh receiver dan tanggap

HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Proses komunikasi

karena proses komunikasi adanya kompleksitas berbagai macam faktor, misalnya berbicara
dengan orang selalu merasa paling pintar, berbicara dengan orang yang pasif atau sok sibuk.

2. Fisik

Jenis hambatan berupa cacat pendengaran, tunawicara, tunanetra.

3. Semantik

Hambatan semantik merupakan hambatan mengenai bahasa yang digunakan oleh komuniktor
atau komunikan. Dibagi menjadi 3 yaitu, salah pengucapan kata atau istilah, adanya perbedaan
makna dan pengertian pada kata yang pengucapannya sama, adanya pengertian konotatif.
4. Psikologis

Hambatan karena psikis manusia, perbedaan interest, streotip, motivasi

ELEMEN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

- Mengatur tahapan komunikasi, perlunya pengaturan dalam urutan komunikasi misalnya


memberikan salam, memperkenalkan diri, memperkenalkan status jabatan di apotek

- Komponen model komunikasi interpersonal

- Mencari arti dan pesan, bagaimana pesan asli dari sender diterima receiver

- Kata-kata dan konteks, pemilihan kata yang mudah dipahami

- Kesesuaian antara pesan verbal dan nonverbal

- Mencegah misunderstanding

- Mengembangkan komunikasi lebih lanjut

KOMPONEN MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL

· Komunikator

· Informasi atau pesan

· Komunikan

· Feedback

· Pembatas atau barrier


TANGGUNG JAWAB FARMASIS

Informasi jelas à receiver à feedback

Intinya: Informasi yang jelas kepada penerima agar mendapat pemahaman yang sama, sehingga
memberikan feedback, sehingga tidak terjadi misunderstanding

PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

- Pentingnya persepsi

- Sharing persepsi (sama)

- Feedback untuk mengecek persepsi

- Persepsi, credibility, dan persuasi


PERSEPSI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian yang ada di pikiran atau
info2 dari luar kemudian memberitahukan kepada orang lain lagi dimana komunikasi itu
sifatnya berkelanjutan dan merupakan interaksi yang selalu berubah artinya tidak selalu
monoton, membina suatu hub personal antarindividu

Pemberi pesan akan menyampaikan pesan kepada penerima pesan apakah pesan-pesan
tersebut sifatnya edukasi, sosial, berita informasi terkini, dll. Komunikator (pharmacist),
komunikan (pasien). pesan yang disampaikan oleh komunikator kpd komunikan akan
diterima dan diolah dalam pemikirannya kemudian menghasilkan persepsi/ pemahaman. jika
pemahamannya kurang benar, bisa disampaikan melalui feedback. jika pesan yg diterima itu
berbeda/ melenceng, kita bisa menjelaskan lebih lanjut lagi, memberi pemahaman yang lebih
detail maka terjadi komunikasi interpersonal yang baik. (yang tengah merupakan barrier)
Komunikasi Interpersonal yang sifatnya baik antara Farmasis dengan pasien yang datang ke
apotek
Komunikasi Interpersonal
arti luas
- interaksi antara 2 orang atau lebih, tanpa mempersoalkan kenal atau tidaknya dengan
lawan bicaranya, dan terjadi dalam segala setting kehidupan (contoh wisatawan
mintol untuk ditunjukin arah jalan)
arti sempit
- interaksi 2 orang atau lebih yang sudah saling kenal, dan terjadi di lingkungan tempat
kerja atau di kalangan masyarakat. (contoh: komunikasi TTK dengan APA/ TTK
lainnya, dengan kasir)
ciri ciri terjadi komunikasi interpersonal: terjadi interaksi dalam suatu ruang dan waktu
terkait hal atau info2 yang dibicarakan/ saling disampaikan, timbul feedback, bertukar pikiran

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL


1. komunikator melakukan encoding
suatu tindakan yg memformulasikan isi pikiran ke dalam simbol2 / kata2 sehingga
komunikator merasa yakin dengan pesannya yang disusun dan cara penyampaiannya
diyakini sehingga bisa diterima dengan baik. merupakan aktivitas internal dalam diri
komunikator untuk menciptakan pesan melalui simbol2 yang sifatnya verbal atau non
verbal yg kemudian disusun berdasarkan aturan tata bahasa yang runtut, jelas, tidak
ambigu, disesuaikan dengan karakteristik komunikan. jadi farmasis dapat
memformulasikan isi pikirannya dalam simbol2. misal datang pasien nebus obat
keras, tentu ada simbol k dan warna merah, jadi bisa disampaikan infonya ttg obat
keras, atau dalam kemasan diberi peringatan awas obat keras hanya untuk bagian luar,
jangan ditelan. jadi memformulasikan kata2 ke dalam simbol harus tepat dan jelas
sehingga dapat dimengerti dengan baik
2. komunikan menerima pesan (decoding)
melakukan suatu tindakan atau kegiatan internal dalam diri komunikan untuk
menghasilkan suatu bentuk persepsi mll indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
untuk mendapatkan data yang sifatnya mentah. mempersepsikan dalam bentuk
kata-kata/ simbol. hasil : respon yang mana respon tersebut telah dipahami dan
diputuskan(dipersepsikan) bahwa pesan tsb merupakan suatu hal yang perlu diberikan
suatu tanggapan/ feedback.

Respon hasil Decoding :


● respon positif
pasien/ konsumen memiliki persepsi sama dengan apa yang kita pikirkan. kesamaan
makna dan pemahaman sudah sejalan sehingga tidak ada masalah kedepannya.
● respon netral
masuk kategori hati-hati, dan perlu dilakukan proses komunikasi lebih lanjut. orang”
yang memiliki respon netral biasanya sifatnya acuh tak acuh, cuek dalam menerima
informasi.
● respon negatif
sangat berbahaya, tidak adanya kecocokan pemahaman, kesepahaman antara
komunikator dg komunikan tidak ada. biasanya terjadi pada pasien yang memiliki
karakter sombong, sok tau.

MEMBENTUK HUBUNGAN YANG BAIK


- Memberikan salam
dengan berjabat tangan di awal pertemuan, setelah itu pendekatan tahap demi tahap
akhirnya menjadi bersahabat
- percakapan
dimulai dari percakapan” yang umum dan singkat” aja, disampaikan hal” yang
penting saja mengenai obat yang dibeli konsumen.
- perhatian personal
perkenalan diri, menyebutkan status/ jabatan di apotek, tanya konsumen dengan
menyebut namanya.
- feedback
meminta tanggapan terhadap apa yang telah disampaikan/ informasi yang telah
diberikan kepada pasien, dan feedback yang diharapkan adalah feedback yang baik/
positif.
- menunjukkan rasa tertarik dan perhatian
membutuhkan waktu dalam menjelaskan, memberikan rasa empati.
- bahasa non-verbal
ditampilkan dengan raut wajah misal senyum.

MENINGKATKAN SUASANA APOTEK


- Menyediakan ruang konseling khusus
- menyediakan ruang konseling semi khusus
- penggunaan bahasa non-verbal
- meningkatkan suasana secara umum

PERSEPSI
- Suatu bentuk yang sangat diperlukan dalam proses komunikasi karena persepsi
memberikan makna pada stimuli inderawi atau menafsirkan informasi yang
tertangkap oleh alat indra.
- Persepsi mempunyai peran penting dalam keberhasilan komunikasi.
- Persepsi interpersonal : memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal
dari seseorang (partner komunikasi) yang berupa pesan verbal maupun nonverbal
(Kita memberikan feedback kepada pemberi pesan apa yang kita pahami, tangkap,
apakah sudah selaras atau sejalan dengan pemberi pesan sehingga dapat diperjelas
atau diperbaiki apabila ada kekurangan.
- pemahaman kita mengenai dunia, kita peroleh melalui indra. Mata menangkap stimuli
karena melihat, telinga mendengar, lidah merasakan, dll
- proses indera menangkap stimuli disebut sensasi. Selanjutnya agar stimuli memiliki
makna, pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Misal : suatu lingkungan
apotek dalam hal ini pharmacist dan konsumen telah menyampaikan informasi obat,
konsumen akan menangkap menggunakan mata, telinga kemudian mereka
persepsikan dan disampaikan melalui feedback.
- Manusia memiliki lima panca indra. Bahkan ada yang mengatakan manusia memiliki
indra ke enam, yaitu naluri, insting, dan nurani. Semua indera bekerja secara otomatis
tanpa diperintah (ketika ada bunyi, telinga auto mendengar, pharmacist di apotek
mampu mempersepsikan karakter konsumen yang pertama datang ke apotek).
- Mempersepsi orang lain merupakan hal yang tidak mudah
- terkadang kita dihadapkan pada fenomena dimana seseorang sengaja membuka
kesempatan dispersepsi oleh orang lain (memperlihatkan karakter palsu), misal tes
penerimaan pegawai menyimpulkan hal yang lain pada kenyataan calon yang ada,
perempuan menginjak usia lansia mengecat rambutnya menimbulkan banyak
kesimpulan persepsi, pria badan besar bertato, Pemuda rambut acak²an, berwajah
sedih

Perpesi

- Mempersepsi orang lain tidak mudah dan bersifat relatif

- Persepsi merupakan hal yang menghasilkan makna

Pesan itu terdiri simbol yang tidak memiliki makna, makna akan muncul apabila kita
melakukan persepsi. Persepsi harus membutuhkan kecermatan agar kita dapat
memahami orang secara benar.

Misal : dituliskan kata “PEREMPUAN’ ada yang berpersepsi jenis kelamin

Indra manusia itu menangkap stimulus lali dipersepsikan hingga terbentuk mana,
apabila benar maka akan mendukung proses komunikasi. Kendala komunikasi dapat
berawal dari kekeliruan memberi makna dalam persepsi tersebut.

FILTER (BARRIER)

- Filter fisiologis

Filter fisiologis menunjukkan pada kondisi dimana perhatian kita hanya tertuju pada
hal yang menarik indra kita, terfokus apa yang kita sampaikan

- Filter psikologis

Membatasi perhatian kita terhadap stimulus yang berkenan dengan pertimbangan


psikologis kita

Contoh; memperhatikan rekan kerja yg bekerja di apotek yg memiliki kesibukan sama


dengan kita

Persepsi merupakan inti dari komunikasi karena jika tidak akurat maka tidak tercapai
komunikasi efektif. Ada 2 hal yang menentukan, kita memilih pesan dan
mengabaikan pesan yang lain dan memilih seorang teman dan mengabaikan teman
yang lain. Bila persepsi positif, maka akan terbentuk komunikasi yang nyaman.

Contoh: dalam kasus, datang pria kekar dan memiliki tato dan perawakan kuat, kalau
mempersepsikan orang tsb dengan konotasi yang baik maka komunikasi secara
interpersonal akan berjalan nyaman, jika negatif maka berusaha membatasi diri
sehingga tidak berkomunikasi secara mendalam dengan orang tsb.

- Dapat disimpulkan bahwa persepsi itu proses internal yang dilalui individu dalam
menyeleksi dan mengatur stimulus yang datang dari luar

- Stimuli itu merupakan suatu hal yang ditangkap indera dan secara spontan pikiran
dan perasaan kita akan memberi makna atas stimulus tsb

- Persepsi proses individu dalam memahami kontak individu dengan sekelilingnya.


Informasi ditangkap oleh indra dengan cara mendengar, melihat, meraba,
mencium, dan merasa. Stimuli dikirim ke otak untuk dipelajari dan
diinterpretasikan sehingga menimbulkan feedback, lalu direspons kembali apabila
juga sudah sepaham sehingga dapat tercapai kom.interpersonal.
KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI
Komunikasi terjadi antara 2 orang atau lebih yang saling bertukar pikiran, ada feedback
karena ada info yg telah dipahami. komunikator merupakan suatu orang yang memberi pesan
dalam bentuk encode, penerima pesan akan menerjemahkan dalam bentuk decode yang
kemudian akan mempersepsikan pesan yang telah diterimanya, kemudian memberi feedback
dan dilihat persepsi nya sama atau tidak antara sender dan receiver. sifatnya berkelanjutan,
proses interaksi tidak monoton, akan membina hubungan antar individu. sangat penting untuk
farmasis di apotek yang berkomunikasi dengan pasien, jika pasien memiliki pengobatan yang
berkelanjutan karena penyakit kronis

GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI


1. Aksen : aksen orang lain terdengar asing, jadi salah paham
2. pengucapan yang benar : kalau berbicara jangan terlalu cepat, jika ada kata2 yang
susah/ asing bisa diperlambat saat mengucapkan
3. logat: tidak ada masalah jika terjadi di satu suku, tapi bisa jadi masalah di wilayah
lain, sehingga komunikasi bisa efektif
4. hal-hal lain yang tidak baik/ tidak nyaman: misal lingkungan ramai sehingga bising
gangguan bisa dihilangkan agar komunikasi efektif. feedback harus selaras dengan makna
dasar dari info yang disampaikan komunikator.

KOMUNIKASI EFEKTIF
1. menggunakan kata-kata dan emosi yang tepat
untuk menggambarkan apa yang ingin dikatakannya, kalimatnya harus umum untuk
pasien awam. harus dilakukan terus menerus dalam pelayanan info obat
2. memperhatikan isyarat” dari pendengar
untuk memperoleh feedback saat kita mengajukan pertanyaan.

untuk menajamkan suatu kom efektif, perlu membuat artikulasi jd jelas dan bermakna
tunggal sehingga tidak terjadi salah paham. makna tunggal (memberi urutan/ uraian
runtut jika ada lebih dari 1 pesan yang akan disampaikan) misal indikasi, dosis, cara
penggunaan, penyimpanan, dll

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN (EDUKASI)


melakukan suatu pelayanan informasi obat di apotek sebenernya kita memberikan suatu
bentuk edukasi kepada pasien
- edukasi terkait penyakit
- edukasi terkait obat
cara penggunaan, cara penyimpanan, dosis
- edukasi pasien hal yang harus dihindari
kontraindikasi, interaksi” obat
- edukasi terkait gizi, dll
bagaimana mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi sehingga secara tidak
langsung dengan penggunaan terapi obat mampu menghasilkan suatu efek kepada
seseorang yang sakit yang dulunya memiliki kualitas hidup yang buruk secepat
mungkin dapat menjadikan kualitas hidupnya menjadi lebih baik.

SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF


1. tepat waktu
memberikan informasi obat saat pasien datang ke apotek untuk menebus obat, jangan
menunda nunda memberikan informasi suatu obat.
2. lengkap
pesannya harus lengkap tidak ada yang kurang dan jangan dilebihkan takutnya tidak
valid.
3. akurat dan jelas
jangan menyampaikan hal/ informasi kepada pasien yang sifatnya ambigu atau
samar”, harus jelas.
4. mudah dipahami (receiver)
menggunakan bahasa yang umum, awam. tidak perlu menggunakan bahasa medis
atau ilmiah.

KOMUNIKASI YANG BAIK


- meminimalisir terjadinya masalah
- menghindari terjadinya pertikaian
gimana caranya? tips : komunikasi yang didasari dengan pengertian yang baik dan bijaksana
akan menghapus segala bentuk persoalan, oleh karena itu tingkatkan komunikasi secara
modern.

KALIMAT SEDERHANA
sederhanakan bahasa dan segala istilah, sehingga siapa saja (pasien) yang sedang melakukan
percakapan dengan kita dapat menangkap esensi kalimat yang disampaikan. point penting :
dapat diterima oleh pasien

KALIMAT TEPAT DIWAKTU YANG TEPAT


memilih diksi/ kata-kata yang pas untuk tempat yang sesuai = akan melancarkan komunikasi.
perlu diingat bahwa tidak semua kata dapat digunakan di segala tempat, karena setiap lokasi
memiliki nuansa yang berbeda. contoh : sebagai tenaga farmasis yang seumuran
menggunakan bahasa yang gaul (sudah tepat pada waktunya) akan tetapi saat melayani pasien
kita tidak menggunakan kata” gaul tapi menggunakan bahasa formal/ semi formal, pada suatu
pemanduan acara harus menggunakan kalimat yang formal.

PERKATAAN YANG MUDAH DIMENGERTI


gunakan cara berbicara yang membumi dengan pilihan materi yang dapat dimengerti oleh
orang” di sekitar kita.

PESAN SEDERHANA DAN SINGKAT


lebih baik jika kita dapat meringkas apa yang ingin kita sampaikan yang tercantum dalam
kalimat” singkat, tepat, padat, dan memikat. hal yang terpenting yaitu poin dari pesan yang
disampaikan ada di dalamnya.

FOKUS KE INTI PEMBICARAAN


Selalu fokus pada apa yang tengah dibicarakan. Hal - hal yang tidak berhubungan dengan
topik pembicaraan harus disensor dan dibuang untuk tidak mengaburkan konsentrasi.

KALIMAT YANG MENCERMINKAN SIKAP


Tatalah kalimat - kalimat yang kreatif dengan cara memilih kosakata yang positif, dinamis,
dan berkekuatan karena inilah bagian dari iklan diri kita. disebut juga branding diri kita
terhadap pasien. Apabila berkomunikasi dengan baik maka kesan moral kita terlihat baik
terhadap pasien.

MENGHINDARI BERBICARA DENGAN DIRI SENDIRI


Jangan berbicara kepada diri sendiri ketika tampil di depan umum. Tataplah seluruh hadirin
dan senyumlah kepada setiap orang

MENGUASAI PEMBICARAAN
Menjaga diri agar tidak terlibat dalam perbincangan dengan materi yang tidak diketahui atau
dikuasai. Oleh karena kebanyakan bicara akan semakin menunjukkan kelemahan diri sendiri.

TIDAK BANYAK BICARA


Kebiasaan berbicara terlalu banyak harus dapat dikendalikan supaya pesan yang ingin
disampaikan terjaga elegan dan berwibawa.

MENYADARI KEMAMPUAN
Sadarilah kemampuan diri sendiri karena hal ini merupakan kunci utama saat kita
berkomunikasi dengan orang lain sesuai dengan apa yang kita kuasai.

STRATEGI DAN TARGET KOMUNIKASI


Gunakan strategi yang bertujuan mencapai sesuatu ketika melakukan komunikasi. Mampu
menuangkan pada kerangka yang jelas sebelum menyampaikan secara terbuka.

MEMAHAMI HAL - HAL YANG SIFATNYA TERSIRAT


Mencari tau apa yang diinginkan oleh orang lain. Sudah mampu mengetahui apa yang
diinginkan pasien. Mencari tau, dengan memberikan pertanyaan - pertanyaan atau yang
lainnya supaya efektif dalam mencapai target.

Tatalah kalimat yang kreatif dengan cara memilih kosakata yang positif, dinamis, dan
berkekuatan karena ini lah iklan dari diri kita.

PENTINGNYA KOMUNIKASI

- Pemberian layanan dengan pasien


- Antar pemberi layanan, contohnya adalah farmasis dengan farmasis lainnya dalam
memberikan informasi obat. Mungkin farmasis yang lainnya memiliki pemahaman
terkait obat tertentu, sehingga dia harus melakukan diskusi dengan farmasis lain

METODE REACH

- Respect, artinya dalam melakukan komunikasi dengan orang lain, rasa hormat adalah
sebagai prinsip yang utama
- Empaty, artinya yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi
yang dihadapi orang lain, misal orang lagi sakit, maka kita harus mampu
mendengarkan sebelum meminta didengarkan
- Audible, adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Apakah pesan dapat
diterima dengan baik dengan menggunakan alat seperti poster, buletin dll untuk
menghindari banyak penafsiran
- Clarity, dapat diartikan sebagai sikap keterbukaan atau transparansi, sehingga dapat
timbul rasa kepercayaan dari pasien.
- Humble, artinya kita harus rendah hati, yang merupakan unsur untuk membangun
rasa menghargai orang lain
Public Speaking
Kita belajar bagaimana menyampaikan suatu informasi atau pesan yang dalam penyampaiannya
bersifat lugas, mudah, serta padat akan poin-poin, dan cepat diserap audiens.

Sejarah Public Speaking


Sejarah retorika yang paling terkenal praktik public speaking dalam bentuk retorika telah banyak
diterapkan dalam masyarakat kuno.
Masa yang lalu keputusan yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan masyarakat, diambil dalam sebuah musyawarah besar yang dihadiri oleh
warga warga yang polis misalnya kota-kota di yunani yang biasanya dikelilingi oleh
tembok-tembok dengan benteng-benteng yang tinggi. Jadi musyawarah itu dilakukan
warga-warga yang sifatnya polis/ orang-orang yang memiliki derajat status tinggi. Orang yang
berhak hadir dalam rapat akan memberi suatu pendapat atau opini dari dirinya sendiri yang
tercatat sebagai warga bebas secara hukum (bukan budak/ tahanan) sehingga terjadi perubahan
politik dari monarki jadi demokrasi. Kemudian dari hal yang bersifat monarki jadi demokrasi
sehingga memacu kesadaran masyarakat untuk mengungkapkan pendapat secara bebas. Oleh
karena itu kemampuan berbicara di depan umum sgt penting untuk memberikan suatu pengaruh/
intervensi keputusan dalam suatu rapat/ pertemuan politik.

“Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”


Sukarno-Presiden 1 Indonesia
Karena sejarah memberikan suatu wawasan bahwa awal mulanya terciptanya sesuatu

Perspektif Public Speaking


- Pidato - > gabungan antara teater dan pernyataan politik
Jaman sejarah yunani kuno orang-orang menyampaikan aspirasi dengan teater
- Pidato - > komunikasi pribadi antara pemimpin dan rakyatnya
Zaman rasisme pemimpin kasta tinggi yang berhak untuk berbicara dan membuat
kebijakan dalam wilayah tertentu. rakyat nya dibungkam untuk tidak berbicara dan hanya
melaksanakan saja.
Noonan P., 2006 (Filsuf)

PERAN PUBLIC SPEAKING


1. Mengembangkan diri pribadi
Dapat membuat personal kita menjadi lebih berkembang lagi yang sebelumnya masih
minim ilmu/ pasif untuk mengungkapkan suatu informasi yang sangat penting/ candaan
saja/ bahasa awam saja. Bila kita dapat melakukan public speaking kita tidak takut untuk
diminta bicara di depan orang banyak misal di dunia kerja/ keluarga, kita bisa
menyampaikan ide/ gagasan kita dengan lebih efektif hingga memberi kepuasan ide kita
diterima atau direalisasikan oleh penerima pesan. Sekarang banyak perusahaan yang
meminta pelamar kerjanya untuk proposal program kerja yang akan dilakukan oleh
mereka nantinya jika sudah diterima. Proposal-proposal ini sebelumnya harus
dipresentasikan. Ide yang telah dituangkan dalam proposal tsb akan terdengar menarik
atau tidak tergantung pada pembicara mempresentasikannya. Pelamar yang bisa
presentasi dengan baik akan diterima kerja. Makin banyak berlatih semakin baik untuk
presentasi di depan orang lain dan ide kita diterima orang banyak.
2. Mempengaruhi dunia sekitar
Dapat mempengaruhi orang” yang berada di sekitar kita. Perubahan yang terjadi di
masyarakat itu seringkali berawal dari ide” satu orang yang ditularkan kepada orang lain.
Dalam skala kecil misalnya berupa ide menggalang warga lingkungan untuk melakukan
kegiatan kebersihan bersama. Dalam skala besar misal tjd perubahan pada suatu
komunitas yang lebih besar, beberapa komunitas misalnya di suatu kota terdapat warga
menentukan jam belajar bagi anak, untuk keluarga dilarang menyalakan tv dan anak
diwajibkan untuk belajar, keluarga yang melanggar akan ditegur oleh tetangga sendiri sbg
bentuk kontrol sosial. Contoh lain: menggencarkan untuk edukasi terkait penggunaan
antibiotik, mengedukasi suatu komunitas.
3. Meningkatkan karir
Akan diberi suatu penghargaan yaitu mendapatkan promosi jabatan

PERSAMAAN PUBLIC SPEAKING DAN PERCAKAPAN


1. Disusun mengikuti logika, sistematis, dan tahap demi tahap agar pesan dapat dimengerti
Misal : saat ibu menjelaskan bagaimana cara memasak pada temannya, seorang apoteker
mengajarkan kpd temannya dalam suatu rs/puskesmas/apotek bagaimana cara meracik
suatu obat yang yang diresepkan dalam bentuk puyer (mempersiapkan yang diperlukan,
alat dan bahan, cara menyiapkan bahan, cara meracik, cara finishing/pengemasan),
seorang koki di tv menjelaskan bagaimana cara membuat masakan yang enak.
2. Menyesuaikan isi dan cara penyampain dengan rekan bicara
Misal : melakukan komunikasi dengan rekan yang masih milenial jadi mudah dimengerti,
tp jika kita berhadapan dengan pasien lansia kita harus menggunakan bahasa” yang semi
formal.
3. Pesan disampaikan dengan tujuan mendapat dampak positif dan maksimal
Misal : saat kita menceritakan lelucon kepada teman, seorang farmasi menyampaikan
informasi terkait obat kpd seseorang yang memiliki karakter yang arogan maka kita harus
memberikan suatu penyampaian yang sifatnya kalem, halus. Misal diberikan senyuman,
bahasa santun dan sopan.
4. Dalam percakapan/PS, pembicara harus dapat menyesuaikan apa yang disampaikan
sesuai reaksi dari lawan bicaranya atau publik.
Pembicara harus dapat menyesuaikan apa yang disampaikan sesuai dengan reaksi lawan
pembicara, Pembicara harus bisa mendengarkan masukan yang diberikan baik dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Ps ini harus peka terhadap tata bahasa, ucapan, ekspresi
wajah ataupun reaksi” fisik dari lawan bicara / publik yang menyebabkan komunikasi
menjadi efektif

PERBEDAAN PUBLIC SPEAKING DAN PERCAKAPAN


1. Pesan yang disampaikan melalui public speaking lebih terstruktur
Waktu yang tersedia untuk melakukan ps biasanya terbatas, dan pembicara tidak bisa
diinterupsi bila ada hal yang disampaikan yang tidak dipahami oleh public, oleh karena
itu pembicara harus mempersiapkan segala sesuatunya agar pesan yang disampaikan
dapat dipahami oleh public sesuai dgn tujuan si pembicara, pembicara juga harus
mengantisipasi pertanyaan yang mungkin muncul dari public serta bagaimana cara
menjawabnya. Sedangkan percakapan sifatnya biasa
2. Public speaking menggunakan tata bahasa yang lebih formal dibandingkan percakapan
Bahasa gaul, jargon tidak biasa, tata bahasa yang buruk tidak digunakan dalam ps. Setiap
kalimat harus diucapkan dengan benar, tidak menyinggung publik, bisa dipahami public.
Apalagi pesan yang disampaikan dalam ps tidak bisa diralat begitu saja, maka harus
berhati-hati dalam menyampaikan pesan, seorang farmasis informasi yang disampaikan
harus benar” valid dan dapat dipertanggungjawabkan kpd si pasien jika melakukan suatu
penyuluhan/sosialisasi.
3. Public speaking memerlukan metode penyampaian yang berbeda dari percakapan
Pada waktu ngobrol dapat dilakukan dengan cepat, bisa pakai tanya jawab. Sedangkan
Dalam ps harus menyesuaikan volume, intonasi suara agar dapat didengar jelas oleh
audien yang banyak, harus menggunakan postur tubuh yang baik dan benar dan
menggunakan bahasa tubuh yang sopan serta menghindari kebiasaan buruk yang tidak
enak dilihat oleh public, misal : menggaruk wajah, menyisir nyisir rambut, mengetuk jari
di meja saat panelis.

KENAPA HARUS MENGUASAI PUBLIC SPEAKING?


1. Banyak orang sukses berawal dari good speaker
Memiliki skills yang terus dilatih dan dikembangkan sehingga diundang di acara - acara
atau seminar nasional maupun internasional dan sukseslah orang tersebut
2. Tuntutan zaman dan teknologi
Kondisi Covid yang menyebabkan pertemuan yang dilakukan daring sehingga
membutuhkan kemampuan public speaking. Linier dengan perkembangan zaman dan
kondisi yang terus berkembang
3. Tuntutan profesi
Orientasi pharmacist di bidang pelayanan yang membutuhkan publik speaking untuk
menyampaikan informasi obat dan alkes kepada pasien
4. Persaingan
Jabatan di perusahaan atau suatu posisi yang menginginkan posisi yang lebih sehingga
tercipta persaingan dan dibutuhkan lah publik speaking sebagai bahan pertimbangan

PERCAYA DIRI SAAT PUBLIK SPEAKING


1. Demam panggung adalah wajar
2. Memanfaatkan kecemasan untuk menghasilkan presentasi yang luar biasa
Kecemasan yang sudah ada atau secara tiba - tiba harus tetap dimanfaatkan dengan luar
biasa
3. Gunakan kekuatan visualisasi diri
Visualisasikan diri bahwa kita mampu dan harus percaya diri
4. Ketahuilah bahwa grogi tidak terlihat
Ada dirasakan, tetapi tidak ada wujudnya sehingga tidak perlu dihiraukan. Tetap jaga
gesture tubuh dan tetap ramah pada audiens.
5. Lakukan yang terbaik, bukan sempurna
Kesempurnaan hanya milik pencipta
6. Jangan bandingkan diri dengan orang lain
Jika diambil perbandingan, ini termasuk langkah keliru karena kita punya metode sendiri
untuk percaya diri.

Hal terpenting dalam persiapan untuk melakukan public speaking adalah membangun
rasa percaya diri, mengendalikan rasa takut, dan mengendalikan emosi kita.
“Thomas Leech”
MITOS FAKTA
Mitos kemampuan public speaking muncul karena bakat, faktanya kemampuan ini berkembang
karena latihan dan praktik. Penghalangnya adalah rasa gugup yang timbul karena rasa takut
PUBLIC SPEAKING SAAT PRESENTASI
Bertujuan untuk:
1. To inform: memberikan informasi, baik itu informasi yang baru, mengulangi yang sudah
ada, maupun tambahan - tambahan yang sebelumnya sudah ada
2. To persuade: mengubah atau membentuk sikap audiens terhadap suatu subjek. Contohnya
pada penggunaan antibiotik apabila telah sembuh pengobatannya dihentikan
3. To mobilize: meminta audiens melakukan sesuatu setelah mendengar presentasi. Audiens
benar - benar merealisasikan apa yang sudah disampaikan

Faktor penting dalam penyampaian pesan:


- Kualitas suara
kualitas suara harus lantang dan jangan lemah
- Bahasa dan kata-kata yang digunakan
harus bersifat umum, sopan, dan formal
- Penampilan adalah kesan pertama
diusahakan agar berpenampilan yang menarik sehingga tercipta kesan sebagai seorang
public speaker yang memiliki kredibilitas dan skill
- Komunikasi non verbal
Artinya melakukan gesture tubuh semisal menggunakan tangan
- Persiapan mental
Merupakan faktor yang penting agar tidak cemas dan grogi
- Siapkan pesannya
Informasi dan materi harus benar-benar siap dan menguasai materi yang disampaikan
agar tidak bimbang

Elemen penting dalam public speaking


1. Memahami audiens
2. Persiapan materi
3. Sampaikan dengan yakin
4. Kontrol situasi

Memahami audiens
Jadi kita harus mengetahui audiens kita seperti apa melalui beberapa aspek seperti memahami
usia, alokasi waktu, jangan sampai audiens yang sudah tua akan merasa cepat bosan
Persiapan materi
Jangan sampai materi yang disampaikan terlihat tidak yakin
Sampaikan dengan yakin
Pesan yang disampaikan harus yakin sehingga audiens akan percaya
Kontrol situasi
Misalnya situasi sudah mulai gaduh, sehingga harus dicarikan solusi agar tenang

Pada saat pembukaan, antusias sangat tinggi dan mulai menurun pada 6 - 8 menit pertama pada
bagian isi dan pada bagian penutup meningkat lagi.

KREASI PEMBUKAAN
- Dapatkan perhatian
- Bersifat alami (tidak dibuat-buat agar dapat konsisten)
- Kredibilitas (eksistensi sebagai public speaker)
- Agenda

Isi informasi, harus


- Fakta-fakta
- Runtut
- Adanya referensi dan bukan khayalan saja
- Menunjukkan contoh yang real dalam masyarakat
- Analogis (memberikan gambaran) agar dapat memberikan pemahaman dengan audiens yang
mudah
- Pendapat-pendapat yang ahli
- Mudah diikuti (tidak membuat audiens dalam melakukan sesuatu yang telah disampaikan
dalam materi)

Bertanya kepada diri sendiri


Berartikah hal ini buat saya?
Apakah info yang saya berikan itu spesifik?
Apabila kita mampu menjawab dengan positif, maka objektivitas dapat dipertahankan

Saat memberikan penjelasan, perlu diperhatikan:


- Ekspresi wajah yang baik
- Tersenyum
- Postur yang mendukung
- Penjelasan yang disampaikan harus profesional

Daya tarik pribadi muncul juga dari penampilan. Penampilan harus diperhatikan sehingga
audiens akan terkesan. Pada saat menjelaskan materi maka dibutuhkan
- Penguasaan materi
- Penguasaan situasi, contoh: mengenali audiens meliputi jenis kelamin, usia, status sosial,
pendidikan, jabatan, dan latar belakang budaya,
sehingga apabila kedua ini dikuasai maka akan memberikan kesan yang positif

PENUTUPAN
- Pokok/intisari yang telah disampaikan
- Menanyakan kesepakatan, apakah si audiens paham maknanya
- Menanyakan aksi, setelah seminar ini akan direalisasikan atau hanya di iyakan saja
- Menanyakan permintaan, apa saja kendala yang dihadapi jika kita ingin merealisasikan suatu
hal
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Komunikasi Verbal= suatu bentuk komunikasi dalam penyampaian informasi atau pesan
kepada pihak lain baik secara lisan ataupun tulisan. untuk menerima pesan seseorang bisa
mendengar atau membaca. dapat pula didefinisikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang
menggunakan bahasa verbal sebagai simbol. simbol menggunakan satu kata/ lebih. Simbol
saling terkait satu dengan lainnya dan dipahami sebagai sarana komunikasi.

Bentuk Komunikasi Verbal


1. Mengirim Pesan
menyampaikan pesan atau informasi yang merupakan suatu bentuk komunikasi antar
2 orang atau lebih dimana isi dari komunikasi atau percakapan tersebut merupakan
suatu informasi yang tentunya bisa dianggap penting misalnya kalau di pelayanan
kesehatan seperti penyampaian informasi obat, kontraindikasi, efek samping obat, dll
2. Menerima pesan
Misal menerima informasi terkait penyakit2 yang diderita, exercises yang harus
dilakukan, penerima pesan harus paham terkait info yang telah disampaikan pemberi
pesan

Media Komunikasi Verbal (Modern)


1. Surel (Email)
2. Voice Mail
3. Instant Messaging
eg: W,. IG, Line, FB
4. Video Mediated Communication
eg: video conference
5. Dll
Media Komunikasi Verbal (Tradisional)
(Tidak bergantung pada komputer, tetapi masih digunakan sampai sekarang dan paling
efektif, tidak akan timbul miscommunication)
1. Berdialog (tatap muka)
Ngobrol satu orang dengan orang lain, diskusi panelis, workshop, conference
2. telepon
3. surat kabar
4. brosur, leaflet,poster
5. memo
6. buletin
7. dll
Aspek Komunikasi Verbal
1. Kosakata (Vocabulary)
perbendaharaan kata. komunikasi itu tidak akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. oleh karena itu, pengolahan kata
menjadi penting dalam suatu hal atau suatu proses komunikasi sehingga baik si
pemberi pesan, ataupun si penerima pesan itu mendapatkan suatu pemahaman atau
persepsi yang sama tentunya nanti, sehingga informasinya bisa dikatakan efektif
karena sudah saling mengerti (mempunyai kesamaan persepsi)
2. intonasi
Memengaruhi arti pesan sehingga pesan akan menjadi lain nantinya jika diucapkan
dengan intonasi suara yang berbeda.misalnya adanya dialek-dialek yang berbeda antar
daerah tempat tinggal. terkadang hal tersebut membuat komunikasi tidak efektif,
penerima pesan tidak terlalu familiar dgn logat pemberi pesan
3. ritme (kecepatan)
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan berbicara dapat diatur
dengan baik tidak terlalu cepat atau lambat
4. Lugas
Singkat dan jelas agar lebih efektif. langsung pada pokok permasalahan sehingga
lebih mudah dimengerti.

KETERBATASAN BAHASA
- bahasa Indonesia x bahasa daerah
sejumlah kata dalam bahasa daerah juga digunakan dalam bahasa indonesia atau
sebaliknya. misal : menggunakan kosa kata “sok” dalam bahasa sunda artinya
silahkan/ monggo, tp dalam b.indo artinya sombong. “jait” dalam bahasa sunda
artinya silahkan angkat, tp dalam b.indo artinya menjahit. “beli” kalau orang bali
artinya kakak laki” tp bindo artinya membeli. “tulang” bahasa orang batak artinya
paman/om, tp di bindo artinya komponen penyusun tubuh manusia.
- bahasa daerah x bahasa daerah
suatu barier bahasa yang cukup berat karena menggunakan bahasa daerah masing”
jadi kalau berbicara bisa tidak nyambung sama sekali. konsekuensi nya akan
mengalami kesalahan” dalam berkomunikasi.

NON-VERBAL
● Birdwhistell (1970)
menemukan 65-70% pemaknaan sosial dari interaksi dikirim melalui perilaku
non-verbal.
● Mehrabian (1971)
mengestimasi 93% dari pemaknaan sebuah pesan dapat diperkirakan bersumber dari
komunikasi non-verbal.
perhatian terhadap komunikasi non verbal (body language) menjadi sangat penting krn
variabel ini memegang peranan dalam keseluruhan proses komunikasi. misal : saat berbicara
secara ga sengaja refleks menggerakan tangan, mata. itu artinya menunjukkan bahwa kita
melakukan komunikasi” yang tadinya verbal kemudian dibarengi dengan komunikasi non
verbal.

BAHASA TUBUH
ex:
1. Gestur
merupakan suatu bentuk hal dari komunikasi verbal yg menunjukkan apakah kita tertarik
atau antusias dalam melakukan suatu komunikasi. misal : gestur tubuh gerak
kemana-mana. gerakan tangan terutama digunakan jika mengutamakan sesuatu atau
membantu menggambarkan sesuatu, misalnya mengacungkan jempol untuk isyarat tanda
jadi/ok.
2. Ekspresi wajah
setelah mengatakan sesuatu, ekspresi wajah juga merupakan bagian yang terpenting dalam
komunikasi. ekspresi wajah menggambarkan suasana hati dan emosi dengan mata dan
mulut dan merupakan tanda yg paling dominan. ekspresi wajah juga merupakan hal” yang
sifatnya memberikan suatu bentuk semangat, welcome/tidaknya kita dalam melayani
pasien di apotek.
3. Kontak Mata
Menghindari kontak mata merupakan jalan sukses untuk menghindari terjadinya
komunikasi. Walaupun kontak mata tidak ada interupsi atau penyampaian sebelumnya,
menjadi kurang nyaman tentunya dan membuat keberhasilan komunikasi berkurang.
Langsung saja menggunakan kontak mata.
4. Kontak Fisik
Merupakan segala aspek proses komunikasi dan dapat meningkatkan komunikasi verbal.
Misal, menepuk bahu atau tangan orang ketika orang tampak tidak fokus atau tidak
tertarik sehingga komunikasi kembali efektif. Akan tetapi, terkadang ada pasien yang
berbeda jenis kelamin yang datang di apotek, pada kasus ini kontak fisik sebaiknya tidak
dilakukan. Karena setiap orang memiliki budaya atau keimanan sendiri - sendiri.
5. Postur tubuh
- Posisi tertutup: tangan menyilang
Ketika ada orang yang berdiri dengan menyilangkan tangannya maka dapat diartikan
orang itu berpostur sifat negatif (tidak mau memulai suatu percakapan atau obrolan)
- Posisi kaki: arah tujuan
Ketika kaki orang tidak mengarah ke kita maka orang itu ingin pergi. Ketika
menyampaikan seadanya maka jelas ia ingin pergi.
- Postur tubuh positif: arah tubuh
Arah tubuh menghadap ke kita ga serong kemana - mana. Duduk yang rileks.
6. Jarak personal
Sangat perlu diperhatikan. Semua punya jarak yang merasa nyaman :
- Area umum: Sekitar 3 m lebih (dapat dipilih ketika melakukan percakapan pada orang
yang pertama kali bertemu)
- Area sosial : 1 - 3 m (dapat dipilih ketika melakukan percakapan pada orang yang
baru dikenal)
- Area personal: 0,5 - 1 m (dapat dipilih ketika melakukan percakapan pada orang yang
sudah dikenal)
- Area sahabat: 0 - 50 cm (dapat dipilih ketika melakukan percakapan pada suami, istri,
anak, sahabat, kerabat)
KOMUNIKASI NONVERBAL PENTING
Dalam pelayanan kesehatan akan memberikan suatu pemahaman kepada pasien
1. Pasien beserta anggota keluarganya sebenarnya sangat sensitif dengan komunikasi
nonverbal tenaga kesehatan dengan alasan yang beragam.
2. Pasien terkadang percaya bahwa tenaga kesehatan tidak sepenuhnya jujur pada
mereka. (Banyak kebenaran yang bocor dengan perilaku nonverbal)
3. Pasien dan keluarganya biasanya menggunakan pengamatan nonverbal sebagai alat
yang cepat untuk memperoleh informasi sebelum interaksi yang bersifat verbal
(misalnya raut wajah tenaga medis)
4. Pasien sering mengandalkan komunikasi nonverbal ketika mereka merasakan atau
melihat para praktisi terlalu sibuk atau tidak dapat didekati (misal pasien datang ke
apotek ternyata tenaga medis berlalu lalang dan terlihat sibuk sehingga tidak
mengganggu atau memulai percakapan)
Risma

MANFAAT KOMUNIKASI NON-VERBAL

1. Tenaga medis atau farmasis dapat mengetahui orang yang datang ke apotek itu
memiliki misalnya suatu masalah sebelum mereka berbicara secara verbal, sehingga kita
dapat mengarahkan obrolan kita ke arah yang tidak bertolak belakang. Komunikasi non
verbal menjadi cara yang efektif untuk memperoleh informasi

2. Dalam konteks usia, misalnya seorang lansia itu tidak dapat berbicara secara verbal
dengan baik untuk menyampaikan keperluannya apa aja, jadi farmasis mengandalkan
komunikasi non verbal untuk memahami dan memperkirakan kebutuhan pasien

Contoh : apabila pasien memegang kepala, berarti pasien sedang sakit kepala seperti migrain

3. Membuat atau memberikan suatu pesan antar tenaga kesehatan bahwa mereka
memiliki kesibukan masing-masing.

4. Saat situasi darurat, komunikasi non-verbal menjadi lebih efektif untuk dilakukan
KOMUNIKASI TERTULIS

Komunikasi tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang sering digunakan dalam
berbagai jenis urusan, misalnya surat menyurat, pembuatan resep, hasil laboratorium, laporan
keuangan, dalam pembuatan brosur.

PRINSIP KOMUNIKASI TERTULIS:

1. Lengkap

2. Ringkas

3. Penuh dengan pertimbangan

4. Konkrit

5. Jelas

6. Sopan

7. Benar

FUNGSI KOMUNIKASI TERTULIS

- Sebagai dokumentasi contohnya surat yang diarsipkan dalam waktu yang lama

- Tanda bukti tertulis yang bersifat otentik, misalnya suatu surat bentuk persetujuan
jika ingin diberikan penanganan

- Alat pengingat/berpikir jika diperlukan

- Jaminan keamanan, misalnya surat jalan


- Pedoman atau acuan dalam bertindak, misalnya surat perintah

KEUNTUNGAN KOMUNIKASI TERTULIS

1. Adanya dokumen tertulis

2. Menyebarkan informasi di masyarakat, misalnya dengan leaflet, poster dan buletin

3. Dapat menegaskan, menafsirkan, dan menjelaskan komunikasi lisan, artinya di


apotek kita dapat memberitahu terkait brosur yang tersedia

4. Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman, seperti surat pemesanan di apotek

5. Memberikan analisa dan evaluasi

6. Untuk keperluan penelitian

KERUGIAN KOMUNIKASI TERTULIS

1. Butuh waktu yang lama

2. Mengeluarkan biaya yang mahal

3. Cenderung lebih formal, misal harus ada nomor, instansi

4. Berpotensi menimbulkan masalah karena salah persepsi

5. Feedback yang agak sulit

6. Bentuk dan isinya tidak dapat diubah jika telah dibuat

7. Jika penulisan narasi/diksi kurang baik, maka dapat membingungkan di pembaca


MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI
Definisi
Percaya diri (self confidence) yaitu meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement)
diri sendiri dalam melaksanakan tugas dan memilih pendekatan yang dirasa cukup efektif.
kepercayaan diri merupakan suatu bentuk investasi penting dalam diri untuk melakukan
aktivitas sosial meskipun berada di lingkungan yang buruk tetap bisa melakukan kegiatan
positif

percaya diri merupakan suatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri
seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu (Sigmund Fred)
misalnya jika hanya memiliki tingkatan sugesti yang rendah maka akan sulit untuk
membangun kepercayaan diri.

percaya diri merupakan keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu menangani segala
situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan hubungan seseorang
dengan orang lain (Hambly)
rekan bicara menilai bahwa kita memiliki kapasitas untuk menyampaikan info2 atau pesan
yang valid jika kita PD.
kita juga tidak akan merasa canggung jika didepan orang banyak apabila kita PD

CIRI-CIRI INDIVIDU YANG PERCAYA DIRI


- Memiliki potensi dan kemampuan yang memadai
artinya memiliki tekad yang kuat dalam mengembangkan atau menyampaikan hal-hal
yang ingin disampaikan.
- mampu beradaptasi dan berkomunikasi di berbagai situasi
Situasi baik maupun buruk. Buruk : ketegangan dalam perdebatan dia tetap tenang.
bisa berkomunikasi di semua lapisan masyarakat
- mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di berbagai situasi
Orang yang PD mampu membuat suasana jadi netral kembali
- Selalu merasa tenang di saat mengerjakan sesuatu
karena kunci keberhasilan menghadapi sesuatu adalah dalam sikap yang tenang.
karena dengan ketenangan bisa mampu mengeluarkan ide yang cemerlang karena bisa
fokus.
- memiliki kemampuan bersosialisasi
setelah melakukan sosialisasi audiens bisa tergugah (antusias) terhadap apa yang kita
sampaikan
- selalu bereaksi positif di dalam menghadapi masalah
misal dengan tetap tegar, sabar, tabah dalam menghadapi persoalan hidup yang berat
justru makin memperkuat rasa percaya dirinya, makin berat masalah/aktivitas yang
datang padanya maka dia akan semakin memperkuat rasa percaya dirinya
- memiliki kecerdasan yang cukup
kecerdasan merupakan bagaimana kita mengeluarkan trik” , tips” dalam menghadapi
suatu masalah atau mencari jalan lain yang dapat ditempuh untuk segera
menyelesaikan masalah tsb.
- memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya
mental, misalnya bukan tipe orang yang cemas, gugup, nervous saat berbicara di atas
panggung, ketika akan melakukan sosialisasi, memiliki rasa pd yang tinggi karena
mampu melakukan sosialisasi edukasi atau penyampaian informasi kpd orang lain.
fisik, misal : memiliki penampilan yang baik dan bagus

SIFAT INDIVIDU YANG PERCAYA DIRI


1. mampu memikul tanggung jawab
segala bentuk hal dalam menyampaikan atau yang lain dia selalu akan mampu
memikul tj dari hal” yg telah dilakukan, misal: dalam suatu pembicaraan, edukasi,
sosialisasi, penyuluhan, dll.
2. tidak mudah frustasi
diberikan kritikan atau evaluasi tidak mudah frustasi, akan tetapi akan menerima
evaluasi itu yang kemudian langsung akan melakukan evaluasi pada diri sendiri dan
dia tidak merasa itu suatu bentuk hujatan, cacian atau hal” yang negatif akan tetapi
hal” yang positif dan akan membangun suatu bentuk kekurangan dari dirinya.
3. memiliki emosi yang stabil
apabila diberi kritikan atau evaluasi tidak mudah emosi.
4. mampu menerima tantangan dan tugas baru
memiliki perasaan yang suka akan tantangan, karena tantangan merupakan suatu
bentuk atau hal” yang dapat mengembangkan kepercayaan dirinya lebih baik dan
meningkat.
5. bersifat independen
tidak bergantung pada orang lain.
6. menghargai diri dan usaha sendiri
tidak menyalahkan dirinya sendiri, tetapi merasa sudah cukup thp apa yang sudah
dilakukan.
7. mudah berkomunikasi dan membantu orang lain
mudah komunikasi dengan siapapun tidak memandang itu siapa kenal atau tidak. dari
kalangan atas atau bawah.

MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI


1. biasakan memberanikan diri
tetap rileks, menarik napas yang panjang
2. membiasakan untuk selalu berinisiatif
selalu berinisiatif dalam setiap kesempatan tanpa menunggu perintah dari orang lain.
3. selalu bersikap mandiri
tidak selalu bergantung pada orang lain.
4. mau belajar dari kegagalan
misal: sikap mental harus dibuat lebih kuat dalam menerima sebuah kegagalan dan
harus bisa mengambil hikmah serta pelajaran dari kegagalan tersebut. setelah itu
melakukan evaluasi diri apa saja yang menyebabkan kegagalan tsb supaya kegagalan
yang sebelumnya tidak terulang lagi.
5. tidak mudah menyerah
bukan tipe mudah putus asa, menguatkan kemauan dalam melangkah, bersikap sabar
menghadapi masalah, dan mau berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah. Apabila
sudah menemukan kegagalan jangan terhanyut ataupun stagnan segera bangkit dan
melangkah lagi. Orang sukses yang banyak mengalami kegagalan dan segera bangkit.
6. membangun pendirian yang kuat
pendirian yang kuat teruji jika dihadapkan masalah dan pengaruh negatif tersebut
sebagai imbas dari proses interaksi sosial. Individu yang percaya diri selalu yakin
dengan dirinya dan tidak mengubah pendirian walaupun banyak pengaruh negatif di
sekitarnya. Berdiri tegak dengan argumentasi yang telah disampaikan dan tidak
mengacuhkan hal yang bersifat negatif yang ada disekitarnya.

AKIBAT KURANG PERCAYA DIRI


1. tidak memiliki keputusan melangkah yang decisive
selalu berpikir atau memiliki progres yang bersifat ngambang antara melangkah atau
diam antara melangkah atau mundur.
2. Mudah frustasi atau give up
tekanan yang telah menimpa dari kegagalan harus diimbangi dengan percaya diri
supaya tidak mudah menyerah
3. kurang termotivasi untuk maju
Takut bangkit lagi setelah kegagalan, menghilangkan trauma - trauma yang pernah
terjadi supaya tidak terpendam dan terkhayal hal tersebut secara terus menerus
sehingga dapat termotivasi untuk bangkit.
4. canggung dalam menghadapi orang
malu atau ga enakan kemudian tidak mampu bersosialisasi yang baik.
5. memiliki harapan yang tidak realistis
6. terlalu perfeksionis
dikarenakan kurang percaya sendiri sehingga ingin selalu sempurna terlihat orang
lain. Takut dihujat apabila tidak sempurna.
7. terlalu sensitif
tidak terbuka atas evaluasi dan kritik dan kemudian cepat emosional

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA PERCAYA DIRI


1. Internal
- kemampuan pribadi : rasa percaya diri hanya timbul pada saat seseorang
mengerjakan sesuatu yang memang mampu dilakukan
- keberhasilan seseorang : ketika mendapatkan apa yang diharapkan
memperkuat rasa percaya diri
- Keinginan : ketika seseorang menghendaki sesuatu maka akan terus belajar
dari kesalahan yang telah diperbuat untuk mencapai keinginan tadi
- tekad yang kuat : harus maksimal
- konsep diri : bagaimana seorang individu memandang dirinya secara positif
ataupun negatif, mengenal kelebihan dan kekurangan, merupakan gambaran
yang dimiliki individu, seperti kondisi fisik, emosional, psikologis, sosial,
aspirasi, dan presentasi. Setiap individu akan mengembangkan dirinya sesuai
dengan konsep diri. Bagaimana ia mampu berperilaku sebagaimana persepsi
yang diterimanya, baik dari dalam diri sendiri, orang lain, dan ideal
individunya. Individu dengan konsep diri yang positif cenderung
mengembangkan dirinya ke arah yang positif (percaya diri dan problem
solving) sedangkan individu dengan konsep diri yang negatif cenderung
mengembangkan dirinya ke arah yang negatif (rasa inferior dan pesimis)
2. Eksternal
- lingkungan keluarga : lingkungan pertama yang mempengaruhi rasa percaya
diri pada seseorang yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari - hari.
pendidikan pertama setiap individu. Apabila baik maka rasa percaya diri akan
berkembang dengan baik begitupun sebaliknya.
contoh : anak hanya diasuh oleh orang tua dengan pengasuh pasti akan
berbeda rasa kepercayaan dirinya.
- pendidikan formal : artinya di sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA kemudian
kuliah. sekolah merupakan lingkungan kedua yang paling memberikan ruang
untuk mengekspresikan rasa kpd teman.
contoh : bagaimana cara anak sekolah memupuk keberanian untuk bertanya.
anak dilatih berdiskusi dan berdebat mengerjakan soal didepan kelas. anak
yang memiliki kepercayaan diri baik akan berani. selain itu bersaing
memperebutkan ranking, maka mereka akan memiliki semangat untuk meraih
prestasi unggul, aktif mengikuti ekstrakurikuler, berpidato atau public
speaking
- Pendidikan non-formal : modal utama untuk memiliki rasa percaya harus
memiliki kelebihan yang membuat orang lain merasa kagum, ini dapat
didapatkan melalui pendidikan non formal, seperti ikut seni vokal, pelatihan
bahasa asing, kerohanian atau keagamaan.

FAKTOR KEPERCAYAAN DIRI


1. pola asuh
merupakan hal yang demokratis kepada anak untuk memberi kebebasan
2. kematangan usia
dalam hal ini dlm usia remaja, memiliki memasuki kematangan yang awal
3. jenis kelamin
si pria memiliki mindset yang lebih daripada perempuan
4. penampilan fisik
daya tarik fisik membuat penilaian terhadap orang lain sehingga memberikan dampak
5. hubungan keluarga
seorang individu yang memiliki hubungan maka akan mengembangkan pola
kepribadian yang sama, kalau hubungan harmonis maka akan memberikan pandangan
yang positif terhadap orang tersebut
6. teman sebaya
pola kepribadian seperti konsep diri

Anda mungkin juga menyukai