Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk sosial yang berarti manusia tidak dapat hidup sendiri di
dunia ini. Hal ini mendorong manusia untuk saling berinteraksi satu sama lain, yaitu proses
dimana manusia menyampaikan atau menerima pesan dengan cara yang tepat agar informasi
tersebut dapat dipahami. Dalam berkomunikasi, komunikasi juga dibagi dua menjadi komunikasi
verbal, dimana komunikasi verbal merupakan komunikasi dalam bentuk berbicara dan
mendengar secara langsung, sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang cara
penyampaian pesannya tidak melalui kata-kata.
Komunikasi yang dilakukan sehari-hari sangat berhubungan erat dengan empati,
karena empati merupakan kunci dari sebuah komunikasi yang baik dan efektif. Begitu juga
dengan profesi dokter, komunikasi merupakan salah satu kunci terpenting dalam menjalankan
profesi tersebut, dimana dalam berkomunikasi, seorang dokter dapat melakukan anamnesis dan
menentukan diagnosa. Ironisnya, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, dewasa ini manusia jarang sekali berinteraksi, sehingga individu-individu di era
modern ini sulit berkomunikasi dengan baik dan efektif. Hal inilah yang mendorong penulis
untuk membahas tentang komunikasi dan empati.
Komunikasi
Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaan
pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami. 1
Sedangkan menurut ahli, komunikasi adalah suatu ilmu dan seni penyampaian suatu pesan dari
komunikator kepada komunikan, sehingga tercapai suatu pengertian bersama. 2 Sedangkan tujuan
dari berkomunikasi itu sendiri adalah proses mewujudkan persamaan dua orang.3
Jenis Komunikasi
Jenis Komunikasi dibagi menjadi 3 bentuk, yakni verbal, non-verbal, dan para-verbal
-
Komunikasi verbal, yaitu pesan yang disampaikan dalam bentuk kata-kata atau
ucapan, berisi informasi melalui pembicaraan atau bahasa tulisan. Komunikasi verbal
bergantung pada bahasa. Contoh penggunaan komunikasi verbal adalah ketika
perawat member penjelasan kepada klien lansia, saat dokter membuat catatan
Strategi Komunikasi
akan
mempunyai
kesamaan
pengertian,
sehingga
pesan
yang
disampaikan melalui daya tarik positif, yaitu dengan memberi imbalan, insentif, atau
melalui daya tarik negatif dengan memberi ancaman, denda, dipenjara, dan lain
-
sebagainya.
Kompulsif, upaya menciptakan sesuatu sedemikian rupa sehingga secara tidak
ingin diadopsi, sehingga secara tidak sadar orang lain ikut menerima pesan.
Koersif, yaitu dengan cara memaksa dan memberi hukuman.
Sasaran Komunikasi
Berdasarkan besarnya sasaran yang dituju, sasaran dibedakan menjadi 3 yaitu :4
-
Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasaran berupa kelompok orang dalam
jumlah yang besar dan umumnya tidak dikenal. Dalam menerapkan komunikasi
massa yang baik, kita harus menyusun pesan dengan jelas, tidak rumit dan tidak
Komponen Komunikasi
3
Komunikasi memiliki beberapa komponen utama yang harus ada agar suatu komunikasi
dapat berjalan dengan baik, yaitu :5
-
Pengirim (Sender), yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (Message), yaitu isi atau maksud yang akan disampaikan dari satu pihak ke
mengalirkan suara.
Penerima (Receiver), yaitu pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
Umpan balik (Feedback), yaitu tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan (Protokol), yaitu segala sesuatu yang disepakati oleh para pelaku komunikasi
bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.
Gaya Komunikasi
Gaya berkomunikasi setiap orang berbeda-beda karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :6
-
Latar belakang budaya, karena suatu interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya
Arah Komunikasi
Ada 2 arah dalam berkomunikasi, yaitu :7
-
Komunikasi 1 arah, yakni situasi dimana pengirim tidak memiliki kesempatan untuk
Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada
orang yang terlibat dalam komunikasi. Tujuan dari komunikasi ini adalah memberi kemudahan
dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima pesan.8
Faktor Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif dapat terjadi bila ada 3 hal berikut, yaitu :8
-
Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana maksud oleh
pengirimnya.
Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
R (Respect)
E (Empathy)
A (Audible)
C (Clarity)
H (Humble)
dapat dimengerti.
: Kejelasan dari pesan yang disampaikan.
: Pendengar yang baik, memberi kesempatan bicara.
dahulu.
Orientasikan lansia kepada suara-suara yang didengar disekitarnya.
Orientasikan lansia ke lingkungannya jika dipindahkan ke lingkungan yang
asing.
Komunikasi dengan lansia gangguan pendengaran :2
Orientasikan kehadiran dengan menyentuh
atau
memposisikan
diri
didepannya.
Gunakan bahasa yang sederhana dan berbicara perlahan untuk memudahkan
dengan baik.
Bila perlu, gunakan bahasa tulis dan simbol.
Bila memungkinkan, hadirkan orang yang biasa berkomunikasi lisan dengan
lansia untuk menjadi mediator komunikasi.
Empati
Definisi empati menurut KBBI adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa
atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yg sama dengan orang atau
kelompok lain.1
Keterampilan Empati
Keterampilan empati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut kepada pasien,
melainkan :9
-
Kemampuan Kognitif
Kemampuan Afektif
Kemampuan Perilaku
Level Empati
Berdasarkan tingkat atau level empati seseorang dalam komunikasi, level empati dibagi
menjadi 5 tingkat, yaitu :9
-
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 3-5
Perilaku pasif, yaitu perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu
dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum ada
tindakan yang nyata, contoh : berpikir dan berfantasi.
Perilaku aktif, yaitu perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku
yang dapat diamati secara langsung, berupa tindakan yang nyata, contoh :
mengerjakan soal dan membaca buku.
Perilaku Kebutuhan
Ada 5 hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow, yaitu :11
-
Kesimpulan
Hipotesis diterima, untuk berkomunikasi dengan baik terutama dengan lansia, perlu
adanya komunikasi 2 arah, kompulsif, dan menerapkan prinsip dasar komunikasi efektif.
Daftar Pustaka
1. Alwi H. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2003.h.108,250.
2. Nugroho HW. Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Ed 1. Jakarta: EGC;
2006.h.11,29-32,89-94.
3. Wok S, Ismail N, Hussain MY. Teori-teori komunikasi. Kuala Lumpur: Zaraf; 2003.h.7.
4. Roger B, Gates J, Robert E, Kenwarthy N. Interpersonal communication in nursing
theory and practice. Ed 2. London: Churchill Livingstone; 1995.h.125-7.
5. Mulyana D. Ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya;
2007.h.20.
6. Wiryanto. Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia;
2004.h.45-6.
7. Supratiknya A. Komunikasi antar pribadi. Jakarta: Kanisius; 2010.h.38.
8. Mushandri N, Febriani R, Milanda S. Dasar-dasar komunikasi efektif. Diunduh dari
http://www.slideshare.net/dhiahbw/komunikasi-efektif-makul-dasardasar-komunikasi,
Diakses 13 Oktober 2014.
9. Gunawan S. Komunikasi dan empati. Diunduh dari
https://id.scribd.com/doc/219643502/Makalah-Komunikasi-Dan-Empati, Diakses 13
Oktober 2014.
10. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31494/4/Chapter%20II.pdf
11. Purwanto B. Komunikasi bisnis. Jakarta: Erlangga; 2006.h.28-9.
10