Anda di halaman 1dari 33

NAMA : FEBRIANTI HARAHAP

NIM : V3720023
KELAS :A
PARAF :

BAB 1
ETIKA KOMUNIKASI
https://www.youtube.com/watch?v=xQVtCTNQKv4

Dalam proses komunikasi dapat berjalan dengan baik karena didukung dengan etika yang
baik. Etika berasal dari kata latin “ethicus” atau dari bahasa yunani “ethos” artinya moral,
disimpulkan bahwa etika adalah aturan yang tidak tertulis mengenai moral dan akhlak yang
berlaku secara umum dalam masyarakat. Etika adalah suatu tingkah laku, sikap, dan kebiasaan
manusia dalam pergaulannya di masyarakat yang mengutamakan kejujuran terhadap diri sendiri
dan sesama manusia. Sebagai tenaga farmasis harus memberikan etika yang baik dalam proses
pelayanan masyarakat. Memulai pelayanan dengan senyum, memberi salam, memperkenalkan
diri dan seterusnya.

Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah secara umum adalah pembentukan suatu pesan dari proses pemikiran atau
dari perasaan atau perilaku-perilaku yang berasal dari pengirimnya (sender) dan diterima oleh
penerima (receiver). Jadi proses komunikasi terdiri dari 2 atau lebih orang yang terlibat
didalamnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi diklasifikasikan dalam
dua bentuk secara umum. Yang pertama adalah merupakan suatu penyampaian pesan kepada si
penerima pesan. Yang kedua adalah reaksi dari si penemrima pesan artinya adalah feedback dari
penerima pesan sehingga terjadilah obrolan yang melibatkan beberapa orang. Sehingga pesan
yang disampaikan sifatnya :
1. Memberitahukan
Contoh : penyampaian informasi obat kepada pasien mengenai cara pemakaian, efek
samping, interaksi, cara penyimpanan, dll.
2. Menyebarluaskan informasi
Contoh : memberikan edukasi tentang persamaan dan perbedan obat paten dan generik
kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih paham
3. Menggugah partisipasi
Contoh : memberikan edukasi tentang persamaan dan perbedan obat paten dan generik
kepada masyarakat sehingga masyarakat secara tidak langsung tergugah insipirasinya
untuk menyampaikan info tersebut ke orang terdekat nya juga

Komunikasi menurut Ahli


1. Berensler & Stainer = Komunikasi adalah proses transmisi/ transport informasi dalam
emosi atau tampilan dengan bentuk ide atau simbol.
2. Webster = komunikasi adalah kerjasama/ kolaborasi
3. Martin P. Anderson = Komunikasi adalah cara mengerti orang lain atau sebaliknya
4. Maison Haire = Komunikasi dibagi menjadi vertikal dan horizontal misal antara atasan
dengan bawahan sepeti apoteker penanggung jawab dengan apoteker pemilik apotek serta
APJ dengan staf keuangan apotek.

Komunikasi Horizontal adalah komunikasi antar indiidu yang sifatnya berkedudukan sederajat
dalam suatu organisasi atau dalam pihak lain ada kepentingan dalam organisasai
tersebut.Contoh : Apoteker penanggung jawab apotek A dengan Apoteker penanggung jawab
aptek B atau Apotek C.

- Prinsip Komunikasi

1. Suatu proses simbolik

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

3. Menpunyai dimensi isi dan dimensi hubungan

4. Berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan


5. Terjadi dalam konteks ruang dan waktu

6. Melibatkan prediksi (persepi) peserta komunikasi.

7. Bersifat Sistematik.

Jenis komunikasi ada 2 yaitu :


1. Komunikasi satu arah
Adalah seorang penerima pesan kepada orang lain dan penerima tidak menanggapi pesan
tersebut
2. Komunikasi dua arah/timbal balik
Adalah merupakan suatu bentuk yang terjadi saat ketika seseorang mengirim
pesan,mengeluarkan ide atau pendapat dan si penerima pesanan ini tadi menanggapi.

Komponen Komunikasi
1. Umum
● Komunikator
● Pesan
● Media
● Komunikasi
● Efek
● lingkungan
2. Aristoteles
● Komunikator
● Pesan
● komunikan
3. David K Berlo
● Sumber
● Lambang
● Pesan
● Saluran
● Penerima
● Pemaknaan
● Umpan balik

Tujuan Komunikasi
1. Perubahan sikap (attitude change) : diharapkan supaya konsumen yang memiliki sikap
kurang baik dapat menjadi baik saat komunikasi dan juga pada farmasis harus bisa
mengontrol sikap supaya konsumen nyaman
2. Perubahan pendapat (opinion change) : diharapkan terjadinya suatu bentuk perubahan
pendaftaraan atau mindset nya sudah bisa berubah yang awalnya mengatakan bahwa
terjadinya memang ada perbedaan yang sifatnya kontras antara obat paten dan generik
dan setelah diberikan informasi sehingga perbedaan yang kontras sudah mulai meredup.
3. Perubahan perilaku (behavior change) : diharapkan konsumen atau pelanggan yang telah
diberikan informasi obatnya misalnya terkait cara penyimpanan, indikasi, kontraindikasi
yang memiliki perilaku yang kurang baik itu dapat diubah perilakunya. Misal antibiotik
harus dihabiskan jangan disisakan, orang yang awalnya itu hanya mengkonsumsi
antibiotik ketika lukanya masih ada atau penyakitnya masih namun ketika sembuh dia
berhenti padahal antibiotiknya masih ada, hal tersebut merupakan hal hal yang perlu
diharapkan adanya perubahan perilaku.
4. Perubahan sosial (social change): perubahan yang sifatnya menyeluruh artinya baik di
diri sendiri maupun di masyarakat artinya masyarakat sosial.
Fungsi Komunikasi
1. Menyampaikan Informasi
→ menyampaikan suatu informasi yang benar, yang bisa dipertanggung jawabkan. Tidak
boleh menyebarkan sifatnya yang hoax/tidak dapat dipertanggung jawabkan.
2. Mendidik
→ informasi yang memberikan edukasi
3. Menghibur
→ jika kita memberikan suatu bentuk hiburan/senda gurau dalam suatu informasi.
Contohnya saat kita menyampaikan informasi kepada pasien , kita tidak boleh kaku
dibawa santai saja sehingga bisa sedikit menghibur
4. Mempengaruhi
→ misalnya dalam hal pelayanan di apotek, kita bisa menyarankan produk yang
mempunyai isi yang sama dengan obat yang dimaksud pasien dan bisa meyakinkan
pasien atau bersifat persuasif.

Keberhasilan Komunikasi
Komunikasi dikatakan berhasil jika sesuai dengan isi informasi, berita dan komunikator
1. Manusia dan sosial budaya ; perbedaan suku diharapkan tidak mempengaruhi pelayanan
informasi yang baik
2. Kebutuhan yang relevan ; relevansi kebutuhan, keinginan, berita. Farmasis memberikan
informasi yang sesuai dg kenyataannya
3. Ketepatan sarana ; tepat sasaran, tepat metode, tepat dalam proses berbicara. Misal
mendapatkan pasien yang mempunyai barier pendengaran maka kita bisa menggunakan
peraga
Sifat Komunikasi
1. Tatap muka : secara langsung
2. Media : email, televisi, sosial media dll
3. Non Verbal
4. Verbal
Keterampilan Komunikasi
1. Profesional : karena farmasis akan bertemu dengan banyak pasien dg latar belakang
berbeda
2. Komitmen : Pelayanan yang maksimal ke pasien. Orientasinya ke pasien
3. Pharmaceuticals Care : misalnya dalam mengidentifikasi resep
4. Expert : harus punya keahlian dalam pelayanan. Bagaimana farmakokinetik dan
farmakodinamiknya.
Orientasi seorang farmasi adalah pelayanan kepada masyarakat jadi setiap farmasis harus punya
keahlian/keterampilan di bidang farmasi ini.

Expert: Seorang farmasi harus memiliki keahlian dalam pelayanan, artinya seorang
farmasi harus expert dalam penggunaan obat, dan banyak informasi, ilmu, dan pengetahuan
dalam obat itu sendiri. Jika seorang farmasi sudah menguasai ke 4 aspek tersebut, dapat
dikatakan bahwa farmasis tersebut farmasis yang terampil.
Proses Komunikasi:
● Mengucapkan kata-kata, ekspresi wajah, vocal, poster tubuh dan sikap yang lain.
● Pesan dimengerti oleh receiver.
● Metode yang digunakan.
● Informasi dikenali oleh receiver dan tanggap
Artinya adalah berbicara obat atau fokus terhadap topik dan merupakan suatu respon atau
feedback dari suatu sender.

Hambatan komunikasi

1. Proses komunikasi = karena proses kom merupakan hambatan yang paling mendasar
dan luas dalam suatu proses komunikasi karena kompleksitas berbagai macam faktor
misalnya komunikasi dengan orang yang merasa pintar, pasif/pendiam, sok sibuk dan tempat
komunikasi seperti tempat yang bising

2. Fisik = tuna rungu, tuna wicara, tuna netra oleh karena itu komunikator harus
berkomunikasi secara maksimal. Selain itu bantuan pancaindra juga berperan penting dalam
komunikasi artinya pada komunikasi non verbal. Contohnya yaitu melayani pasien yang
lanjut usia, seorang farmasis harus lemah lembut, memaksimalkan volume suara jika
berkomunikasi dengan tuna rungu. Jika tuna wicara menggunakan gerakan tangan atau mulut
agar bisa menangkap yang diucapkan. Untuk pasien tuna wicara bisa membawa rekaman.

3. Semantik = bahasa yang digunakan oleh komunikator maupun komunikan. Dibagi


menjadi 3 yaitu salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara. Perbedaan
makna atau pengertian pada kata yang pengucapannya sama.

4. Psikologis = hambatan yang merupakan unsur unsur dari kegiatan psikis manusia, mulai
dari perbedaan sifat atau watak yang negatif, berkaitan juga dengan motif bergabung

Elemen Komunikasi Interpersonal


- Mengatur tahapan komunikasi seperti memberi salam, memperkenalkan diri
- Komponen model komunikasi interpersonal
- Mencari arti dari pesan, artinya mencari arti dari pesan yang disampaikan sehingga pesan
yang diterima oleh pasien sesuai dengan yang diinginkan oleh si pemberi informasi
- Kata kata dan konteks
- Kesesuaian antara pesan verbal dan non-verbal
- Mencegah misunderstanding
- Mengembangkan komunikasi lebih lanjut

Komponen model komunikasi interpersonal


- Komunikator (sender)
- informasi/pesan
- Komunikan (receiver)
- Feedback
- Pembatas (barrier)

Tanggung Jawab seorang Farmasis


- Informasi jelas, artinya informasi yang diberikan harus jelas
- Receiver, sebagai pasien harus mendengarkan farmasis dalam menyampaikan informasi
dengan fokus dan memberikan antusias terkait informasi yang diberikan dan sebagai
farmasis harus menyampaikan informasi tersebut dengan halus dan sopan
- Feedback, seorang farmasis harus mencari tahu apakah informasi yang diberikan kepada
pasien sudah tepat dan pasiennya sudah paham atau belum untuk mencegah adanya
misunderstanding antara farmasis dan juga seorang pasien.

Persepsi dan komunikasi


- Pentingnya persepsi
- Sharing persepsi (sama)
- Feedback untuk mengecek persepsi
- Persepsi, credibility dan persuasi
BAB 2
PERSEPSI INTERPERSONAL
https://www.youtube.com/watch?v=Tg-IWOqBCKg

Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian yang ada di pikiran atau
informasi informasi yang kita terima dari luar kemudian memberitahukan kepada orang lain lagi,
dimana komunikasi sifatnya berkelanjutan dan interaksi yang terjadi tidak selalu sifatnya
monoton dan pasti sifatnya berubah ubah atau relatif. Komunikasi merupakan interaksi yang
menghubungan antara individu satu dengan individu yang lain dan sifatnya akan profesional.
Proses suatu komunikasi yaitu dimulai dengan adanya komunikator dan adanya komunikan,
komunikator akan menyampaikan pesan kepada komunikan mulai dari pesan yang bersifat sosial
atau berita berita dll, ketika komunikator menyampaikan pesan maka akan diterima oleh
komunikan dalam bentuk persepsi atau pemahaman dari informasi yang telah diberikan apabila
pesan yang diterima berbeda maka akan terjadi feedback untuk menghindari misunderstanding
dan menyamakan arti dari pesan yang disampaikan karena Komunikator ada, komunikan ada,
dan adanya feedback sehingga terbentuklah suatu komunikasi interpersonal yang sifatnya
tentunya baik. Hal ini adalah antari farmasi atau konsumen/pasien yang datang di apotek
Komunikasi interpersonal
- Dalam artian luas : interaksi antara dua orang atau lebih tanpa mempersoalkan kenal atau
tidak dengan lawan bicaranya, dan terjadi dalam segala setting kehidupan sosial.
Contohnya : antara si farmasis, pedagang, penjual, dengan si pembeli, atau si konsumen
atau si pasien. Contoh lain: ada seorang wisata minta tolong dengan warga atau polisi ttg
jalan menuju objek wisata.
- Dalam arti sempit : interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang sudah saling
mengenal dengan baik, dan terjadi di lingkungan tempat kerja atau di kalangan
masyarakat. Contohnya : tenaga farmasis dengan suatu apotek, asisten apoteker
berkomunikasi dengan apoteker penanggung jawab, atau dengan farmasis lainnya.

Ciri-ciri terjadinya komunikasi interpersonal yaitu adanya suatu interaksi dalam suatu ruang dan
waktu terkait hal-hal atau informasi ttg hal-hal yang disampaikan, adanya feedback antara satu
dengan yang lainnya
Proses komunikasi interpersonal yaitu dengan adanya :
- Komunikator melakukan encoding : Encoding merupakan suatu tindakan yang
memformulasikan isi pikiran dalam simbol-simbol atau bentuk kata-kata sehingga
komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaian nya
diyakini sehingga komunikan dapat menerima pesan tersebut dengan baik. Encoding juga
merupakan aktivitas internal dalam diri komunikator yang menciptakan pesan melalui
pemilihan simbol yang sifatnya verbal atau non verbal disusun dengan tata bahasa yang
runtut, dan sesuai dengan karakteristik komunikan.

Contoh : misal ada pasien datang dengan menebus obat keras dengan simbol huruf k
berwarna merah, maka kita dapat menyampaikan informasi tentang obat tersebut
- Komunikator menerima pesan (decoding) : decoding merupakan suatu tindakan dalam
diri komunikan untuk menghasilkan suatu bentuk presepsi, apakah melalui indra
penglihatan, pendengaran, atau bahkan penciuman dan mendapatkan berbagai macam
data dalam bentuk sifatnya mentah, apakah juga mengekspresikan dalam bentuk kata atau
simbol yang mereka maknai.
Contoh : seperti kasus tadi, mungkin pasien memaknai simbol k berbeda dengan makna
yang sebenarnya

Respon merupakan bentuk efektifitas komunikasi dalam hasil decoding


1. Respon positif= si pasien memiliki presepsi seperti yang kita maksud artinya proses
komunikasi berjalan dengan baik serta adanya persamaan persepsi antara sender dan
receiver.
2. Respon Netral= dikatakan waspada dan perlu dilakukan proses komunikasi lebih lanjut,
misal sikap acuh tak acuh dalam menerima informasi obat yang disampaikan oleh tenaga
kesehatan.
3. Respon Negatif= dapat dikatakan tidak adanya kecocokan atau saling bertolak belakang
antara proses komunikasi dengan sender dan receiver. Misal pada pasien yang memiliki
sifat sombong, angkuh, merasa paling benar dan tidak mau mendengarkan.

Respon netral dan respon negative harus di antisipasi.


Cara Membentuk Hubungan yang baik

1. Memberi Salam

2. Percakapan

3. Peratian Personal

4. Feedback

5. Menunjukan rasa tertarik dan peratian

6. Baasa non-verbal

Membentuk hubungan
1. Memberikan salam
2. Percakapan
3. Perhatian personal
4. Feedback
5. Menunjukkan rasa tertarik dan perhatikan
6. Bahasa non-verbal
Meningkatkan suasana Apotek
1. Menyediakan ruang konseling khusus : karena terkadang ada pasien yang perlu di
konseling khusus untuk konseling tentang keluhannya (keluhan privasi).
2. Menyediakan ruang konseling semi khusus : ruang konseling ini tidak se privat ruang
konseling khusus
3. Penggunaan bahasa non-verbal : dengan senyum kepada konsumen dan gerak gerik yang
membuat nyaman konsumen
4. Meningkatkan suasana secara umum : mensetting layout apotek dengan semenarik
mungkin supaya konsumen tertarik
- Persepsi yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi atau menafsirkan informasi yang
tertangkap oleh alat indra. Memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi dan
juga menjadi inti dalam komunikasi
- Persepsi interpersonal : memberikan makna terhadap stimuli indrawi yang berasal dari
seseorang yang berupa pesan verbal maupun non verbal
- Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi,
kecermatan dalam mempersepsi stimuli indrawi yang mengantarkan kepada keberhasilan
komunikasi sebaliknya kegagalan dalam mempersepsi semua stimuli akan menyebabkan
miskomunikasi sehingga persepsi adalah inti daripada komunikasi.
- Persepsi itu merupakan suatu pemahaman kita mengenai dunia, kita peroleh melalui
indera. Mata menangkap stimuli karena melihat, telinga mendengar, lidah merasakan dan
lain lain.
- Proses indera menangkap stimuli disebut dengan sensasi. Agar stimuli memiliki makna,
pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Misalnya dalam suatu lingkungan
perapotekan dalam hal ini antara sifat farmacist dengan pasien dimana farmacist sudah
memberi informasi terkait informasi obat baik secara gerak gerik dari tubuhnya
menggunakan tangannya kemudian telah menyampaikan beberapa kalimat terkait
informasi obat tersebut, si komunikan akan menangkap pesan pesan dari farmacist
menggunakan mata dengan cara melihat, mendengar menggunakan telinga tentang apa
yang disampaikan. Kemudian mereka mempersepsikan pesan pesan tersebut dan akhirnya
dibuatlah suatu feedback

Manusia mempunyai lima panca indra. Bahkan ada yang mengatakan manusia
mempunyai “indra keenam” yaitu insting, naluri, dan nurani. Semua indera itu bekerja
otomatis, tanpa diperintah. Contohnya ketika terdapat bunyi, otomatis telinga kita langsung
mendengar dan langsung dipersepsikan bunyi apa itu. Ketika kita berhadapan dengan orang
lain indra keenam kita ini akan bekerja untuk mempersepsikan orang itu, contohnya ketika
menghadapi pasien di apotek dari gerak gerik, postur tubuh, raut wajah disitu kita bisa
mempersepsikan karakter dan perilaku orang itu. Mempersepsi orang lain bukanlah hal yang
mudah. Terkadang kita dihadapkan pada fenomena dimana seseorang sengaja membuka
kesempatan dipersepsi orang lain
→ Jadi terkadang seseorang sengaja membuka dirinya untuk dipersepsi namun yang dia
tunjukan itu karakter yang palsu. Contohnya pada wawancara kerja, perempuan lansia berias
diri terlalu berlebihan, pasien yang membeli obat depresi dsb. Tentunya akan menimbulkan
persepsi yang berbeda kesimpulan dan persepsi itu sifatnya relatif
Persepsi Menghasilkan Makna
Misalnya : Kata “Perempuan” apakah artinya selalu perempuan atau memiliki arti kata lain?
Indra Manusia => stimuli (melakukan sensasi) => menghasilkan makna. Jika makna benar
maka mendukung keberhasilan proses komunikasi
Kendala komunikasi dapat saja berawal dari kekeliruan memberi makna dalam persepsi
tersebut
Filter (Barrier)
● Filter Fisiologis: Menunjukkan pada kondisi dimana perhatian kita hanya tertuju pada
indra kita, dalam menangkap objek secara fisik.
● Filter Psikologis: Membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan
pertimbangan psikologi kita.
Persepsi Inti Komunikasi
● Persepsi sebagai inti komunikasi
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, maka
berkomunikasi secara efektif tidak mungkin dapat tercapai.
● Persepsi (Secara Individu) → menentukan:
1. Kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
2. Memilih seorang teman dan mengabaikan teman lain.

Persepsi → proses internal yang dilalui suatu individu dalam menyeleksi dan mengatur
stimuli yang datang dari luar

Stimuli → suatu hal yang ditangkap oleh indera, dan secara spontan, pikiran dan perasaan
kita akan memberi makna atas stimuli tersebut

Persepsi proses individu dalam memahami kontak/hubungan dengan dunia sekelilingnya.


Informasi/stimuli ditangkap oleh indera dengan cara mendengar, melihat, meraba, mencium,
dan merasa. Stimuli dikirim ke otak untuk dipelajari dan diinterpretasikan. Kemudian
timbullah feedback yang direspon kembali jika dirasa sepemahaman maka terjadi komunikasi
yang baik. Namun jika persepsi beda maka tenaga farmasis harus mengulangi lagi
menjelaskan lebih lanjut atas informasi yang disampaikan shg diharapkan komunikasi
intrapersonal yang baik

BAB 3
KOMUNIKASI EFEKTIF
https://www.youtube.com/watch?v=cpJtsRZtufA

- encode (komunikator) : yang memberikan pesan berupa persepsi dan ide


- decode (komunikan) : yang menerima pesan berupa pengertian dan persepsi
- proses komunikasi sifatnya berkelanjutan dan prose interaksinya selalu berubah/relatif
- Gangguan dalam komunikasi :
1. aksen : salah pengertian saat mendengarnya

Gangguan/Penghalang dalam komunikasi


2. Pengucapan yang benar: dalam proses komunikasi diperlukan pengucapan yang benar
seperti pelafalan ejaan, pelafalan kosakata, pelafalan kalimat; Pengucapan tidak terlalu
cepat atau dengan irama yang tenang
3. Logat: Perbedaan logat antara daerah a dan daerah b dalam berkomunikasi
4. Hal-hal lain yang tidak baik/nyaman: Ketika berada di lingkungan tertentu yang dimana
lingkungan itu terdapat hal-hal yang membuat noise dalam berkomunikasi sehingga
komunikasi terganggu

Komunikasi efektif jika gangguan / barrier dapat dihilangkan atau diminimalisir sehingga
membentuk feedback dari komunikan yang berupa pemahaman yang selaras dengan makna
informasi yang disampaikan komunikator. Hal yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat
komunikasi efektif:
1. Menggunakan kata - kata dan emosi yang tepat, misalnya menggunakan kata - kata
umum, mudah dipahami, dan ramah yang dilakukan secara terus menerus.
2. Memperhatikan isyarat - isyarat dari pendegar, hal ini berguna untuk mendapatkan
feedback ataupun pertanyaan. Untuk menajamkan komunikasi efektif dan menjamin
pemahaman komunikan, kita harus mengunakan artikulasi yang jelas dan bermakna
tunggal sehingga kesalahpahaman dapat ditorelir dengam menggunakan cara
mengucapkan kata bermakna tunggal dan berupa urutan (runtut).

Komunikasi dalam Pelayanan (Edukasi)


=> Edukasi atau pengetahuan kepada pasien
1. Edukasi terkait penyakit => penyakit si pasien
2. Edukasi terkait obat => cara penggunaan, penyimpanan, dosis
3. Edukasi pasien hal yang harus dihindari => kontraindikasi, interaksi antar obat
4. Edukasi terkait gizi => bagaimana mengkonsumsi makan minuman bergizi kemudian
secara tidak langsung dengan penggunaan terapi / obat diharapkan dapat memberikan
efek/khasiat yang cepat bagi orang yang sakit.

Syarat Komunikasi Efektif


1. Tepat waktu
Artinya adalah memberikan informasi obat saat pasien datang, jangan menunda-nunda
2. Lengkap
Penyampaian informasi tidak ada yang kurang dan jangan dilebihkan tambahan yang
tidak valid.
3. Akurat dan jelas
Jangan menyampaikan informasi yang bersifat ambigu atau samar-samar
4. Mudah dipahami (receiver)
Menggunakan bahasa yang umum atau awam, bukan bahasa medis atau ilmiah
Dengan menerapkan keempat syarat diatas maka harapannya penerima pesan mudah
memahaminya dan kesalahan serta kesalahpahaman dapat diminimalkan

Komunikasi yang Baik


- Meminimilasir terjadinya masalah
- Menghindari terjadinya pertikaian

Kalimat yang sederhana


→ Sederhanakan bahasa dan segala istilah, sehingga siapa saja (pasien) yang sedang melakukan
percakapan dengan kita dapat menangkap esensi kalimat yang disampaikan

Kalimat tepat diwaktu yang tepat


→ Memilih diksi/kata-kata yang pas untuk tempat yang sesuai. Sehingga akan melancarkan
komunikasi. Perlu diingat bahwa tidak semua kata dapat digunakan di segala tempat, karena
setiap lokasi memiliki nuansa yang berbeda. Contoh kita sebagai tenaga farmasis mengobrol
dengan teman sebaya menggunakan bahasa yang gaul (sesuai dan tepat pada waktunya), namun
berbeda kita berhadapan dengan pasien kita pastinya menggunakan bahasa yang formal maupun
semi formal. Kita juga tidak bisa menggunakan bahasa non formal ketika di sebuah acara
penting.

Perkataan yang Mudah dimengerti


→ Gunakan cara bicara yang membumi/umum dengan pilihan materi yang dapat dimengerti oleh
orang-orang disekitar kita

Pesan Sederhana dan Singkat


→ Perumusan kalimat dalam bentuk pesan singkat, tepat, padat dan memikat. Hal terpenting
yaitu poin dari pesan/esensi yang disampaikan ada di dalamnya. Kalimat yang terlalu panjang
tentunya akan melelahkan pendengarnya dan juga melelahkan pembicaranya. Esensi percakapan
yang dapat ditangkap oleh pendengar, esensi yang dapat disampaikan menggunakan kalimat
yang singkat akan menghemat waktu dan energi hal ini dilakukan untuk mendapatkan feedback
dalam percakapan. Komunikasi harus sederhana dan poin yang kita sampaikan terdapat pada
kalimat yang kita sampaikan.

- FOKUS KE INTI PEMBICARAAN


Selalu fokus ke inti pembicaraan. Hal yang tidak berkaitan dengan topik pembicaraan
harus dibuang atau disensor
- KALIMAT YANG MENCERMINKAN SIKAP
Gunakan kalimat yang kreatif dengan pemilihan kosakata yang positif, dinamis, dan
berkekuatan. Karena hal tersebut menjadi iklan bagi diri kita
- MENGHINDARI BERBICARA DENGAN DIRI SENDIRI
Jangan berbicara kepada diri sendiri saat tampil di depan umum. Tataplah seluruh hadirin
dan senyum kepada setiap orang
- MENGUASAI PEMBICARAAN
Menjaga diri agar tidak terlibat dalam perbincangan dengan materi yang tidak diketahui
atau dikuasai. Oleh karena kebanyakan bicara akan semakin menunjukkan kelemahan diri
sendiri
- TIDAK BANYAK BICARA
Kebiasaan berbicara terlalu banyak harus dapat dikendalikan
- MENYADARI KEMAMPUAN
Sadarilah kemampuan diri sendiri karena hal ini merupakan kunci utama saat kita
berkomunikasi dengan orang lain sesuai dengan apa yang kita kuasai
- STRATEGI DAN TARGET KOMUNIKASI
Gunakan strategi yang bertujuan mencapai sesuatu ketika melakukan komunikasi atau
harus memiliki target sebelum menyampaikan secara terbuka. Apa yang pertama kali
setiap orang lihat adalah cara dia berkomunikasi bisa dilihat langsung baik buruknya dan
bagaimana cara orang tersebut mengapresiasikan pikirannya,komunikasi adalah cerminan
kita sendiri.
- MEMAHAMI HAL-HAL TERSIRAT
Mencari tahu apa yang diinginkan oleh orang lain atau memahami hal-hal yang bersifat
tersirat dan komunikasi akan berjalan dengan kondusif

Tatalah kalimat-kalimat yang kreatif dengan cara memilih kosakata yang positif, dinamis dan
berkekuatan, karena inilah ‘iklan’ dari kita

Pentingnya komunikasi
1. Pemberi layanan dengan pasien = langsung berhubungan dengan pasien
2. Antar pemberi layanan
Kombinasi antara pemberi layanan dengan pasien dan antar pemberi layanan diharapkan akan
mengahrapkan pasien aman dan segera mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik
Metode Reach
1. Respect
Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain harus hormat itu prinsip utama/ saling
menghargai
2. Empaty
Merupakan sesuatu kemampuan orang dalam menempatkan diri dalam kondisi dalam org
lain misalnya seorang farmasi dapat menempatkan dirinya sesuai apa yang dikeluhkan si
pasien
3. Audible
Yaitu dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik pada si pasien dengan menerimanya
dengan baik
4. Clarity
Sikap keterbukaan atau sikap transparasi atau disembunyikan pada diri kita sendiri
sehingga kita percaya diri
5. Humble
Memiliki sifat rendah hati untuk membangun sikap menghargai orang lain/pasien

BAB 4
PUBLIC SPEAKING
https://www.youtube.com/watch?v=ivEgAdctk9Y

Public speaking dalam artian adalah bagaimana kita menyampaikan suatu informasi atau
pesan yang tentnya dalam penyampaiannya yang bersifat lugas, mudah serta padat akan poin2 yg
akan disampaikan dan cepat dipahami oleh pa audiens

SEJARAH PUBLIC SPEAKING


Sejarah retorika yang paling terkenal praktik public speaking dalam bentuk retorika telah banyak
diterapkan dalam masyarakat yunani kuno. Quotes pak soekarno “Jangan sekali-sekali
meninggalkan sejarah”

Perspektif public speaking (noonan O., 2016) :


- Pidato adalah gabungan antara teater dan pernyataan politik
- Pidato adalah komunikasi pribadi antara pemimpin dan rakyatnya
Peran publik speaking:
1. Mengembangkan diri pribadi : dapat membuat personal kita lebih berkembang lagi yang
awalnya masih pasif dalam menyatakan informasi-informasi
Contoh : adanya keseringan berlatih akan memudahkan kemampuan penyampaian
presentasi selanjutnya
2. Mempengaruhi dunia sekitarnya : mempengaruhi orang-orang di sekitar kita
Contoh : misal ide untuk melakukan kebersihan lingkungan bersama, menentukan jam
belajar pada anak, gencaran edukasi penggunaan antibiotik
3. Meningkatkan karir : Karena kita dapat melakukan public speaking tidak perlu ketakutan
saat adanya kemungkinan untuk berbicara di depan banyak orang, dapat menyampaikan
ide-ide kita dengan efektif dan dapat memberi kepuasan da diterima untuk direalisasikan
oleh penerima pesan,
Contoh : jika atasan melihat kita dapat berbicara dengan orang lain dengan baik maka
kita dianggap memiliki kredibilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk naik jabatan

Persamaan Public Speaking dan percakapan

1. Disusun mengikuti logika,sistematis,dan tahap demi tahap agar pesan dapat dimengerti
2. Menyesuaikan isi dan cara penyampaian rekan bicara.
3. Pesan disampaikan dengan tujuan mendapat dampak positif yang maksimal.
4. Dalam percakapan/PS,pembicara arus dapat menyesuaikan apa yang disampaikan sesuai
reaksi dari lawan bicaranya atau public.

Perbedaan public speaking dan percakapan


1. Pesan yang disampaikan melalui public speaking lebih terstruktur
2. Public speaking menggunakan tata bahasa yang lebih formal dibandingkan percakapan
3. Public speaking memerlukan metode penyampaian yang berbeda dari percakapan

Kenapa harus menguasai Public Speaking


1. Banyak orang sukses dari good speaker : harus melatih berbicara di depan umum
2. Tuntunan zaman dan teknologi : zaman sekarang karena adanya virus public speaking
dengan media daring, maka dari itu dengan mengikuti teknologi dan zaman maka bisa
disesuaikan
3. Tuntutan profesi : bagaimana cara menginformasikan tentang sesuatu kepada orang,
sebagai contoh yaitu farmasis (bagaimana cara menginformasikan obat atau alkes kepada
konsumen dengan baik)
4. Persaingan : jika kita sudah menjabat suatu posisi, pasti kita ingin menjadi posisi yang
tinggi, disitulah terjadi persaingan dan bagaimana skill kita dalam public speaking untuk
bisa meningkatkan jabatan kita

Percaya diri dalam public speaking


1. Demam panggung adalah wajar
2. Memanfaatkan kecemasan untuk menghasilkan presentasi yang luar biasa
3. Gunakan kekuatan visualisasi diri
4. Ketahuilah bahwa grogi tidak terlihat
5. Lakukan yang terbaik, bukan sempurna
6. Jangan bandingkan diri dengan orang lain

Menurut Thomas Leech “hal terpenting dalam persiapan untuk melakukan public
speaking adalah membangun rasa percaya diri mengendalikan ra takut dan mengendalikan emosi
kita” jadi ada 3 poin yang disampaikan Thomas Leech dalam suatu persiapan melakukan public
speaking di depan umum yang pertama adalah membangun rasa percaya diri., kemudian
mengendalikan rasa takut, grogi demam panggung dihiraukan saja karena itu adalah sesuatu
yang tak tampak secara, yang terakhir kita harus mengendalikan emosi kita yang berarti kita
harus mengendalikan emosi ketika audience atau masyarakat mulai sudah tidak fokus.
- public speaking merupakan mitos atau fakta? Jadi mitos mitos yang berkmbang dalam
masyarakat dalam aspek public speaking misalnya jika berbicara di depan umum itu
merupakan bakat, padahal faktanya adalah kemampuan berbicara di depan umum itu
berkembang dengan adanya latihan dan praktek. Hal yang menghalangi latihan dari
praktek public speaking yaitu rasa gugup akibat berbagai macam rasa takut.

Public Speaking saat Presentasi


→ To inform, memberikan informasi baru, informasi yang telah ada, menambahkan topik-
topik/informasi yang beredar di masyarakat.
→ To persuade, membentuk atau mengubah sikap audien tentang suatu subjek misalnya
penggunaan antibiotik, disitulah perlu diberikan pengetahuan dan juga pemahaman dalam bentuk
edukasi sehingga pasien/masyarakat dan paham sehingga akan mengubah sikapnya pada
penggunaan antibiotik.
→ To mobilize, untuk meminta audien melakukan sesuatu setelah mendengarkan presentasi kita
sehingga mereka benar-benar merealisasikan apa yang sudah disampaikan

Faktor Penting dalam Penyampaian Pesan


1. Kualitas suara
→ suara jangan cempreng, lemah, terlalu down ketika melakukan public speaking.
Haruslah suara kita lantang.
2. Bahasa dan kata-kata yang digunakan
→ Bahasa yang digunakan haruslah sopan, formal dan penggunaan katanya bersifat
umum supaya mudah dipahami
3. Penampilan adalah kesan pertama
→ berpenampilan yang sangat menarik menjadikan kesan pertama yang baik bagi audien
4. Komunikasi non-verbal
→ Melakukan gerakan/gestur tubuh
5. Persiapan mental
→ siapkan mental supaya tidak cemas, grogi, nervous kita supaya hilang
6. Siapkan pesannya
→ Haruslah bisa menguasai pesan/informasi yang akan kita sampaikan, jangan sampai
kita belum menguasai dan menjadikan ketika kita public speaking tidak yakin

Elemen Penting Public Speaking


1. Memahami audiens, kita harus tau audiens kita sehingga kita bisa memahami keadaan
dan bisa membawakan suasana.
2. Persiapan materi, kita harus bisa menguasai materi sehingga ketika kita menyampaikan
materi kita tidak ragu.
3. Sampaikan dengan yakin, sehingga audiens juga bisa yakin terhadap apa yang kita
sampaikan
4. Kontrol situasi, harus mengontrol situasi.
Grafik Antusias Audiens

Kreasi pembukaan
1. Dapatkan perhatian
2. Alami
3. Kredibilitas anda
4. Agenda
Isi Informasi
1. Fakta-fakta
2. Urutan-urutan
3. Referensi
4. Contoh
5. Analogis
6. Pendapat
7. Mudah diikuti

Pertahankan Obyektivitas
1. Berartikah informasi itu untuk saya?
2. Mengapa saya ada disini?
3. Berartikah hal tersebut bagi saya?
Penjelasan
1. Ekspresi wajah yang baik
2. Tersenyum
3. Postur yang mendukung (baik)
4. Penjelasan profesional
Daya Tarik → Audiens Terkesan
Saat publik speaking dimulai kita harus:
● Menguasai Materi
● Menguasai Situasi
Sehingga audiens akan terkesan saat mendengar/melihat kepada kita
Penutupan
1. Pokok: Menyampaikan kesimpulan pokok-pokok atau inti sari dari penyampaian
2. Menanyakan Kesepakatan: artinya apakah audiens sudah paham/mengerti apa yang
sudah disampaikan
3. Menanyakan Aksi
4. Menanyakan Permintaan

BAB 5
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
https://www.youtube.com/watch?v=T1M7Df86Feo
Meningkatkan Kepercayaan Diri Percaya diri (self confidence) yaitu meyakinkan pada
kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melaksanakan tugas dan memilih
pendekatan yang dirasa cukup efektif. Jika melihat bahasa kesehariannya percaya diri dikatakan
sebagai sebutan Pede. Semua orang itu sebenarnya memiliki masalah dengan kepercayaan diri.
Artinya mereka memiliki suatu rasa yang begitu kurang pada suatu bentuk kepercayaan dirinya
sendiri. Ada orang yang merasa telah kehilangan kepercayaannya dirinya mencakup hampir
disekitar seluruh wilayah kehidupannya. Kepercayaan diri masuk ke dalam aset dalam
kehidupan. Apabila kita di dalam lingkungan yang buruk, kita bisa berpikir secara positif atau
maksimal dengan rasa kepercayaan dirinya itu.

Menurut Sigmund Fred “Percaya diri adalah suatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang
berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu” Semakin tinggi
tingkat sugesti, maka seseorang semakin percaya diri yang baik yaitu memiliki makna yang
positif.

Menurut Hambly percaya diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu
menangani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan
hubungan seseorang dengan orang lain.
Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri
1. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai : memiliki tekad yang kuat dalam
menyampaikan hal hal yang ingin disampaikan, kapasitas dalam menyampaikan hal hal
tersebut memadai supaya maksimal
2. Mampu beradaptasi dan berkomunikasi di berbagai situasi : mampu beradaptasi di
lingkungan manapun dan di situasi apapun
3. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi : mampu
membuat suasana yang tidak kondusif menjadi kondusif
Ciri-ciri individu yang percaya diri
4. Selalu merasa tenang disaat mengerjakan sesuatu = kunci keberhasilan dalam
menghadapi suatu masalah. Saat tenang mampu mengeluarkan, ide, pikiran yang cemerlang
karena selalu fokus terhadap masalah.
5. Memiliki kemampuan bersosialisasi = mampu melakukan hubungan sosial yang baik
dalam kalangan apapun
6. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi masalah
7. Memiliki kecerdasan yang cukup
8. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya

→ Ciri ciri individu yang percaya diri


- memiliki kemampuan bersosialisasi
- Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi masalah
- Memiliki kecerdasan yang cukup
- Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya
→ Sifat Individu yang Percaya Diri
- Mampu memikul tanggung jawab
Bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan kepadanya
- Tidak mudah frustasi
Menganggap kritik kekurangan dari dirinya untuk membangun dirinya sendiri
- Memiliki emosi yang stabil
Sabar ketika dikritik, dijadikan sebagai evaluasi
- Mampu menerima tantangan dan tugas baru
Memiliki perasaan suka terhadap challenge/hal hal yang baru
- Bersifat independen
tidak bergantung dengan orang lain, tidak mudah meminta bantuan orang lain
- Menghargai diri dan usaha sendiri = Ketika melakukan sesuatu dengan hasil yang kurang
maksimal mampu menerima hasil tersebut tanpa menyalahkan diri sendiri kemudian
memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik
- Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain = akan mudah melakukan komunikasi,
mampu berkomunikasi dengan siapa saja (kenal gak statusnya bagaimana)

→ Memupuk Rasa Percaya Diri :


- Biasakan memberanikan diri = berlatih memberanikan diri dengan bernafas panjang,
releks,
- Membiasakan untuk selalu berinisiatif = selalu berinisiatif dalam setiap kesempatan
- Selalu bersikap mandiri = melakukan segala sesuatu terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan mandiri tidak bergantung pada orang lain, tidak perlu meminta tolong orang
tua, kerabat, jika tidak bisa kita menanamkan diri bahwa sebenarnya kita bisa.
- Mau belajar dari kegagalan = sikap mental harus dirubah dalam menerima sebuah
kegagalan dan dapat mengambil hikmah atau pembelajaran dari kegagalan tersebut,
mengevaluasi diri, mencari bagaimana caranya agar kegagalan tidak terulang kembali
- Tidak mudah menyerah = tidak cepat putus asa, menguatkan kemampuannya untuk
melangkah, bersikap sabar dalam menghadapi rintangan dan hambatan, berpikir kritis
untuk menyelesaikan masalah, jangan terhanyut dalam kegagalan
- Membangun Pendirian yang kuat = pendirian yang kuat teruji jika kita dihadapkan dalam
berbagai masalah, pengaruh negatif dari imbas sosial, individu yang percaya diri tidak
berkomitmen untuk mempertahankan diri sendiri, dan tidak mendengarkan hal-hal yang
bersifat negatif dalam lingkungannya
Memupuk rasa percaya diri
1. Biasakan memberanikan diri
2. Membiasakan untuk selalu berinisiatif
3. Selalu bersikap mandiri
4. Mau belajar dari kegagalan
5. Tidak mudah menyerah
6. Membangun pendirian yang kuat

Akibat kurang percaya diri


1. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive
2. Mudah frustasi atau give-up
3. Kurang termotivasi untuk maju
4. Canggung dalam menghadapi orang
5. Memilki harapan yang tidak realistis
6. Terlalu perfeksionis
7. Terlalu sensitif
→ Akibat kurang percaya diri
1. Tidak memiliki keputusan melangkah yang dicissive
2. Mudah frustasi atau give up
3. Kurang termotivasi untuk maju
4. Canggung dalam menghadapi orang
→ bisa dikatakan pemalu, tidak enakan (jika rasa pecaya diri kurang) tidak mampu
sosialisai yang baik, bisa dikatakan introvest
5. Memilki harapan yang tidak realistis
→ misal harapan A tapi realitisnya b
6. Terlalu perfeksionis
→ perfeksionis terlalu tinggi karena rasa percaya diri yang kurang pada dirinya sendiri
jadi dia ingin semua sempurna,
7. Terlalu sensitif
→ menanggapi dalam dengan emosi yang tinggi

Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri


1. Faktor internal : contohnya kemampuan pribadi (karena mampu melakukan sesuatu
menjadi percaya diri), keberhasilan seseorang (ketika mendapatkan apa yang diinginkan
atau dicita citakan), keinginan artinya seseorang menghendaki sesuatu untuk
mendapatkannya, tekat yang kuat (rasa percaya diri muncul ketika mempunyai tekad
yang kuat), konsep diri (bagaimana seorang individu dalam memandang dirinya baik
positif atau negatif)

Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri


1. Internal
Konsep diri: gambaran bagaimana seorang individu menilai diri sendiri secara positif dan
negatif dalam kondisi fisik, psikologis, dan prestasi. Setiap individu akan
mengembangkan diri tentang persepsi yang diinginkan. Contohnya jika seseorang
mempunyai konsep diri ke arah positif maka akan mempunyai kepercayaan diri yang
tinggi sedangkan jika seseorang mempunyai konsep diri ke arah negatif maka akan
mempunyai rasa inferior dan pesimis.
Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri
2. Eksternal
- Lingkungan keluarga: lingkungan pertama bagi manusia yang akan menentukan
pembentukan rasa percaya diri (suatu bentuk keyakinan untuk mempercayai
dirinya sendiri), jika lingkungan yang baik maka akan membuat suatu individu
tumbuh menjadi seseorang yang memiliki kepercayaan tinggi. Sebaliknya jika
hidup di dalam lingkungan yang kurang mendukung tidak menutup kemungkinan
akan membuat kurangnya tumbuh rasa percaya diri yang dimiliki suatu individu.
- Pendidikan Formal yaitu dari sekolah mulai dari Sekolah Dasar hingga Tingkat
Perkuliahan. Sekolah bisa dikatakan Lingkungan kedua bagi anak dimana sekolah
adalah lingkungan paling berperan bagi anak setelah lingkungan keluarga.
Sekolah memberikan ruang pada anak untuk mengekspresikan rasa percaya
dirinya terhadap teman-temannya.
- Contohnya mengekspresikan dirinya terhadap teman-temannya yaitu
dengan berani bertanya, Peran Guru juga dibutuhkan dalam bertanya,
Anak dilatih untuk berdiskusi, berdebat, mengerjakan soal di depan kelas.
Anak-anak yang memiliki rasa percaya diri yang baik dari awal akan
berani mengerjakan soal di depan kelas.
- Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
- Mengikuti kegiatan-kegiatan yang sifatnya membentuk karakter atau
percaya diri
- Pendidikan yang sifatnya Non Formal, salah satu modal utama untuk memiliki
kepercayaan diri yang kuat adalah memiliki kelebihan tertentu yang berarti bagi
diri sendiri dan orang lain. Contohnya mengikuti kursus bahasa asing, seni vokal,
keterampilan dunia kerja, pendidikan kerohanian atau keagamaan, kegiatan
jurnalistik

-Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri


1.Internal
2.Eksternal
Menjadi seorang yang percaya diri mempunyai kelebihan tertentu yang beraryi bagi diri
sendiri dan orang lain karena memiliki suatu kelebihan dapat pendidikan non formal
seperti kursus bahasa asing,seni vokal,keterampilan dunia kerja,pendidikan" kerohanian
atau keagammaan,kegiatan jurnalistik.
-Faktor Kepercayaan Diri menurut Hurlocks
1. Pola Asuh
2. Kematangan Usia (Remaja --> dapat menyesuaikan diri)
3. Jenis Kelamin
4. Penampilan Fisik
5. Hubungan keluarga (apabila dalam keluarag mempunyai hubungan erat akan
memeberikan pandangan yang positif dalam individu untuk membentuj identitas dirinya)
6. Teman Sebaya
-Cerminan konsep temen" kepada dirinya
-Berada dalam tekanan untuk mengembangkan kepribadian yang diakui kelompok
Yang artinya anak" yang memiliki mental yang kuat akan membentuk kepribadian dan
mengembangkan ciri" kepribadian yang dapat diakui oleh temannya,yanf dimunculkan
adalah kelebihan" annya

BAB 6
BAHASA VERBAL NON VERBAL
https://www.youtube.com/watch?v=q14kikez1mc

- Komunikasi Verbal
Suatu bentuk komunikasi dalam penyampaian informasi/pesan kepada pihak lain baik
secara lisan ataupun tulisan.
- Bentuk Komunikasi Verbal
Sifatnya yaitu:
1. Mengirim pesan: menyampaikan pesan/informasi yang merupakan suatu bentuk
komunikasi antar dua orang atau lebih.
2. Menerima pesan: menerima pesan dari pengirim pesan Media komunikasi verbal
(modern)
- Media Komunikasi Verbal (modern)
● Surel (Email)
● Voice mail
● Instant messaging
● Video mediated communication
● DLL
- Media komunikasi Verbal ( Tradisional )
● Berdialog ( tatap muka)
● Telepon
● Surat kabar
● Brosur
● Memo
● Buletin
● Dll

Aspek komunikasi verbal


- Kosakata
- Intonasi
- Ritme (kecepatan)
- Lugas (singkat, padat, dan jelas)

Keterbatasan Bahasa
- Bahasa indonesia x bahasa daerah → indonesia banyak sekali bahasa- bahasa daerah
untuk menghindari misunderstanding digunakan bahasa indonesia.
- Bahasa daerah x bahasa daerah → akan jauh apabila adanya komunikasi antara dua
budaya yang berbeda apa bila saat berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing
Non-Verbal = memiliki pemaknaan tersendiri yang mendukung komunikasi verbal
- Menurut Birdwhistell (1970) menemukan, 65-70% pemaknaan sosial dari interaksi
dikirim melalui perilaku non-verbal.
- Menurut Mehrabian (1971) mengestimasi 93% dari pemaknaan sebuah pesan dapat
diperkirakan bersumber dari komunikasi non-verbal

Contoh komunikasi verbal (bahasa tubuh/body language)


1. Gesture : bentuk hal yang menentukan apakah kita tertarik terhadap komunikasi
2. Ekspresi wajah : jika ekspresi lawan pembicara mulai berubah mengkerut sudah
menandakan bahwa lawan bicara sudah tidak tertarik
3. Kontak mata : kalau melakukan percakapan dengan kontak mata menandakan bahwa
saling respect. Apabila tidak bisa menatap mata secara langsung dapat melihat bagian
wajah disekitar mata jadi seolah-olah melihat matanya
4. Kontak fisik : dapat diartikan bahwa misal orang tidak fokus lagi maka bisa kita tepuk
agar fokus lagi
5. Postur tubuh : merupakan kesan pertama yang harus dijadikan bagus serta menarik
sehingga audiens lebih menarik dan dapat menerima pesan secara efektif.
6. Jarak personal : perlu diperhatikan jika terlalu dekat dengan seseorang yang sudah kita
kenal, jika belum dikenal jangan terlalu dekat karena dikhawatirkan dapat membuat
receiver tidak nyaman terutama disituasi pandemi ini.

1.Gestur

→ Gerakan tangan terutama digunakan jika mengutamakan sesuatu atau membantu


menggambarkan sesuatu. Misalnya memberikan isyarat untuk memberi kode tanda jempol, stop,
atau sudah selesai.

2.Ekspresi Wajah
→ Setelah mengatakan sesuatu,ekspresi wajah juga merupkan bagian yang terpenting dalam
komunikasi.

3.Kontak mata

→ Mengindari kontak mata merupakan jalan sukses untuk mengindari terjadinya komunikasi.

4.Kontak fisik

→ Kontak fisik merupakan segala aspek proses komunikasi dan dapat meningkatkan komunikasi
verbal.

5.Postur tubuh dibai menjadi 3 :

- Posisi Tertutup → Tangan menyilang

- Posisi Kaki → Arah Tujuan

- Posisi Tubuh Yang Positif → Arah Tubuh

Postur tubuh

1. Posisi tertutup ->jangan menyilang


2. Posisi kaki -> arah hujan
3. Postur tubuh yang positif -> arah tubuh

Jarak personal
Semua punya jarak yang merasa nyaman
1. Area umum : sekitar 3 m atau lebih : untuk orang yang baru pertama kali bertemu
2. Area sosial : 1-3 m : untuk orang yang baru kita kenal
3. Area personal : 0,5 - 1 m : untuk orang yang kita kenal
4. Area sahabat : 0-50 cm : untuk orang dekat kita
Komunikasi Non verbal Penting
1. Pasien beserta anggota keluarga sebenarnya sangat sensitif dengan komunikasi non
verbal tenaga kesehatan dengan alasan yang beragam
2. Pasien terkadang percaya bahwa tenaga kesehatan tidak sepenuhnya jujur pada mereka
3. Pasien dan keluarganya biasanya menggunakan pengamatan non verbal sebagai alat yang
cepat untuk memperoleh informasi sebelum interaksi secara verbal

Manfaat komunikasi non verbal


- Telah terjadi banyak kasus pasien yang mengalami depresi, komunikasi non verbal
menjadi cara yang efektif untuk memperoleh informasi.
- Dalam konteks usia: misalnya seorang lansia terkadang tidak dapat berkomunikasi
secara verbal dengan baik untuk menyampaikan keperluannya apa saja. Pada kondisi
seperti ini tenaga kesehatan mengandalkan komunikasi yang melalui komunikasi non
verbal, misalnya ekspresinya, gerak geriknya untuk memahami dan memperkirakan
kebutuhan kliennya.
Manfaat Komunikasi Non-Verbal
- Komunikasi antar tenaga kesehatan → kesibukan masing-masing
- Saat situasi emergency, komunikasi non-verbal menjadi lebih efektif untuk dilakukan

Komunikasi Tertulis
→ komunikasi tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang sering digunakan dalam berbagai
jenis urusan. Misalnya pada pelayanan kesehatan yaitu laporan pada apotek, penulisan resep,
surat menyurat, hasil laboratorium, laporan keuangan, pembuatan brosur. Didalamnya terdapat
informasi yang penting

Prinsip Komunikasi Tertulis


1. Lengkap
2. Ringkas
3. Pertimbangan
4. Konkrit
5. Jelas
6. Sopan
7. Benar
Fungsi Komunikasi Tertulis
- Dokumentasi, contohnya surat yang lama diarsipkan.
- Tanda bukti tertulis yang bersifat otentik, misalnya surat persetujuan
- Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang sudah diarsipkan
- Jaminan keamanan, misalnya surat untuk melakukan perjalanan
- Pedoman/acuan dalam bertindak, misalnya surat keputusan, surat pengangkatan

Keuntungan Komunikasi Tertulis


1. Adanya dokumen tertulis
2. Menyebarkan informasi di masyarakat
3. Dapat menegaskan menafsirkan dan menjelaskan komunikasi lisan
4. Sebagai bukti penerimaan dan pengiriman
5. Memberikan analisa dan evaluasi
6. Untuk keperluan penelitian
Kerugian Komunikasi Tertulis
1. Butuh waktu yang lama
2. Mengeluarkan biaya yang mahal/tinggi
3. Cenderung lebih formal
4. Berpotensi menimbulkan masalah karena kesalahan persepsi
5. Feedback yang agak susah
6. Bentuk dan isinya tidak dapat diubah jika telah dibuat
7. Jika penulisan narasi / diksi kurang baik maka dapat membingungkan pembaca

Anda mungkin juga menyukai