NIM : V3720023
KELAS :A
PARAF :
BAB 1
ETIKA KOMUNIKASI
https://www.youtube.com/watch?v=xQVtCTNQKv4
Dalam proses komunikasi dapat berjalan dengan baik karena didukung dengan etika yang
baik. Etika berasal dari kata latin “ethicus” atau dari bahasa yunani “ethos” artinya moral,
disimpulkan bahwa etika adalah aturan yang tidak tertulis mengenai moral dan akhlak yang
berlaku secara umum dalam masyarakat. Etika adalah suatu tingkah laku, sikap, dan kebiasaan
manusia dalam pergaulannya di masyarakat yang mengutamakan kejujuran terhadap diri sendiri
dan sesama manusia. Sebagai tenaga farmasis harus memberikan etika yang baik dalam proses
pelayanan masyarakat. Memulai pelayanan dengan senyum, memberi salam, memperkenalkan
diri dan seterusnya.
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah secara umum adalah pembentukan suatu pesan dari proses pemikiran atau
dari perasaan atau perilaku-perilaku yang berasal dari pengirimnya (sender) dan diterima oleh
penerima (receiver). Jadi proses komunikasi terdiri dari 2 atau lebih orang yang terlibat
didalamnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi diklasifikasikan dalam
dua bentuk secara umum. Yang pertama adalah merupakan suatu penyampaian pesan kepada si
penerima pesan. Yang kedua adalah reaksi dari si penemrima pesan artinya adalah feedback dari
penerima pesan sehingga terjadilah obrolan yang melibatkan beberapa orang. Sehingga pesan
yang disampaikan sifatnya :
1. Memberitahukan
Contoh : penyampaian informasi obat kepada pasien mengenai cara pemakaian, efek
samping, interaksi, cara penyimpanan, dll.
2. Menyebarluaskan informasi
Contoh : memberikan edukasi tentang persamaan dan perbedan obat paten dan generik
kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih paham
3. Menggugah partisipasi
Contoh : memberikan edukasi tentang persamaan dan perbedan obat paten dan generik
kepada masyarakat sehingga masyarakat secara tidak langsung tergugah insipirasinya
untuk menyampaikan info tersebut ke orang terdekat nya juga
Komunikasi Horizontal adalah komunikasi antar indiidu yang sifatnya berkedudukan sederajat
dalam suatu organisasi atau dalam pihak lain ada kepentingan dalam organisasai
tersebut.Contoh : Apoteker penanggung jawab apotek A dengan Apoteker penanggung jawab
aptek B atau Apotek C.
- Prinsip Komunikasi
7. Bersifat Sistematik.
Komponen Komunikasi
1. Umum
● Komunikator
● Pesan
● Media
● Komunikasi
● Efek
● lingkungan
2. Aristoteles
● Komunikator
● Pesan
● komunikan
3. David K Berlo
● Sumber
● Lambang
● Pesan
● Saluran
● Penerima
● Pemaknaan
● Umpan balik
Tujuan Komunikasi
1. Perubahan sikap (attitude change) : diharapkan supaya konsumen yang memiliki sikap
kurang baik dapat menjadi baik saat komunikasi dan juga pada farmasis harus bisa
mengontrol sikap supaya konsumen nyaman
2. Perubahan pendapat (opinion change) : diharapkan terjadinya suatu bentuk perubahan
pendaftaraan atau mindset nya sudah bisa berubah yang awalnya mengatakan bahwa
terjadinya memang ada perbedaan yang sifatnya kontras antara obat paten dan generik
dan setelah diberikan informasi sehingga perbedaan yang kontras sudah mulai meredup.
3. Perubahan perilaku (behavior change) : diharapkan konsumen atau pelanggan yang telah
diberikan informasi obatnya misalnya terkait cara penyimpanan, indikasi, kontraindikasi
yang memiliki perilaku yang kurang baik itu dapat diubah perilakunya. Misal antibiotik
harus dihabiskan jangan disisakan, orang yang awalnya itu hanya mengkonsumsi
antibiotik ketika lukanya masih ada atau penyakitnya masih namun ketika sembuh dia
berhenti padahal antibiotiknya masih ada, hal tersebut merupakan hal hal yang perlu
diharapkan adanya perubahan perilaku.
4. Perubahan sosial (social change): perubahan yang sifatnya menyeluruh artinya baik di
diri sendiri maupun di masyarakat artinya masyarakat sosial.
Fungsi Komunikasi
1. Menyampaikan Informasi
→ menyampaikan suatu informasi yang benar, yang bisa dipertanggung jawabkan. Tidak
boleh menyebarkan sifatnya yang hoax/tidak dapat dipertanggung jawabkan.
2. Mendidik
→ informasi yang memberikan edukasi
3. Menghibur
→ jika kita memberikan suatu bentuk hiburan/senda gurau dalam suatu informasi.
Contohnya saat kita menyampaikan informasi kepada pasien , kita tidak boleh kaku
dibawa santai saja sehingga bisa sedikit menghibur
4. Mempengaruhi
→ misalnya dalam hal pelayanan di apotek, kita bisa menyarankan produk yang
mempunyai isi yang sama dengan obat yang dimaksud pasien dan bisa meyakinkan
pasien atau bersifat persuasif.
Keberhasilan Komunikasi
Komunikasi dikatakan berhasil jika sesuai dengan isi informasi, berita dan komunikator
1. Manusia dan sosial budaya ; perbedaan suku diharapkan tidak mempengaruhi pelayanan
informasi yang baik
2. Kebutuhan yang relevan ; relevansi kebutuhan, keinginan, berita. Farmasis memberikan
informasi yang sesuai dg kenyataannya
3. Ketepatan sarana ; tepat sasaran, tepat metode, tepat dalam proses berbicara. Misal
mendapatkan pasien yang mempunyai barier pendengaran maka kita bisa menggunakan
peraga
Sifat Komunikasi
1. Tatap muka : secara langsung
2. Media : email, televisi, sosial media dll
3. Non Verbal
4. Verbal
Keterampilan Komunikasi
1. Profesional : karena farmasis akan bertemu dengan banyak pasien dg latar belakang
berbeda
2. Komitmen : Pelayanan yang maksimal ke pasien. Orientasinya ke pasien
3. Pharmaceuticals Care : misalnya dalam mengidentifikasi resep
4. Expert : harus punya keahlian dalam pelayanan. Bagaimana farmakokinetik dan
farmakodinamiknya.
Orientasi seorang farmasi adalah pelayanan kepada masyarakat jadi setiap farmasis harus punya
keahlian/keterampilan di bidang farmasi ini.
Expert: Seorang farmasi harus memiliki keahlian dalam pelayanan, artinya seorang
farmasi harus expert dalam penggunaan obat, dan banyak informasi, ilmu, dan pengetahuan
dalam obat itu sendiri. Jika seorang farmasi sudah menguasai ke 4 aspek tersebut, dapat
dikatakan bahwa farmasis tersebut farmasis yang terampil.
Proses Komunikasi:
● Mengucapkan kata-kata, ekspresi wajah, vocal, poster tubuh dan sikap yang lain.
● Pesan dimengerti oleh receiver.
● Metode yang digunakan.
● Informasi dikenali oleh receiver dan tanggap
Artinya adalah berbicara obat atau fokus terhadap topik dan merupakan suatu respon atau
feedback dari suatu sender.
Hambatan komunikasi
1. Proses komunikasi = karena proses kom merupakan hambatan yang paling mendasar
dan luas dalam suatu proses komunikasi karena kompleksitas berbagai macam faktor
misalnya komunikasi dengan orang yang merasa pintar, pasif/pendiam, sok sibuk dan tempat
komunikasi seperti tempat yang bising
2. Fisik = tuna rungu, tuna wicara, tuna netra oleh karena itu komunikator harus
berkomunikasi secara maksimal. Selain itu bantuan pancaindra juga berperan penting dalam
komunikasi artinya pada komunikasi non verbal. Contohnya yaitu melayani pasien yang
lanjut usia, seorang farmasis harus lemah lembut, memaksimalkan volume suara jika
berkomunikasi dengan tuna rungu. Jika tuna wicara menggunakan gerakan tangan atau mulut
agar bisa menangkap yang diucapkan. Untuk pasien tuna wicara bisa membawa rekaman.
4. Psikologis = hambatan yang merupakan unsur unsur dari kegiatan psikis manusia, mulai
dari perbedaan sifat atau watak yang negatif, berkaitan juga dengan motif bergabung
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses penyampaian yang ada di pikiran atau
informasi informasi yang kita terima dari luar kemudian memberitahukan kepada orang lain lagi,
dimana komunikasi sifatnya berkelanjutan dan interaksi yang terjadi tidak selalu sifatnya
monoton dan pasti sifatnya berubah ubah atau relatif. Komunikasi merupakan interaksi yang
menghubungan antara individu satu dengan individu yang lain dan sifatnya akan profesional.
Proses suatu komunikasi yaitu dimulai dengan adanya komunikator dan adanya komunikan,
komunikator akan menyampaikan pesan kepada komunikan mulai dari pesan yang bersifat sosial
atau berita berita dll, ketika komunikator menyampaikan pesan maka akan diterima oleh
komunikan dalam bentuk persepsi atau pemahaman dari informasi yang telah diberikan apabila
pesan yang diterima berbeda maka akan terjadi feedback untuk menghindari misunderstanding
dan menyamakan arti dari pesan yang disampaikan karena Komunikator ada, komunikan ada,
dan adanya feedback sehingga terbentuklah suatu komunikasi interpersonal yang sifatnya
tentunya baik. Hal ini adalah antari farmasi atau konsumen/pasien yang datang di apotek
Komunikasi interpersonal
- Dalam artian luas : interaksi antara dua orang atau lebih tanpa mempersoalkan kenal atau
tidak dengan lawan bicaranya, dan terjadi dalam segala setting kehidupan sosial.
Contohnya : antara si farmasis, pedagang, penjual, dengan si pembeli, atau si konsumen
atau si pasien. Contoh lain: ada seorang wisata minta tolong dengan warga atau polisi ttg
jalan menuju objek wisata.
- Dalam arti sempit : interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang sudah saling
mengenal dengan baik, dan terjadi di lingkungan tempat kerja atau di kalangan
masyarakat. Contohnya : tenaga farmasis dengan suatu apotek, asisten apoteker
berkomunikasi dengan apoteker penanggung jawab, atau dengan farmasis lainnya.
Ciri-ciri terjadinya komunikasi interpersonal yaitu adanya suatu interaksi dalam suatu ruang dan
waktu terkait hal-hal atau informasi ttg hal-hal yang disampaikan, adanya feedback antara satu
dengan yang lainnya
Proses komunikasi interpersonal yaitu dengan adanya :
- Komunikator melakukan encoding : Encoding merupakan suatu tindakan yang
memformulasikan isi pikiran dalam simbol-simbol atau bentuk kata-kata sehingga
komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaian nya
diyakini sehingga komunikan dapat menerima pesan tersebut dengan baik. Encoding juga
merupakan aktivitas internal dalam diri komunikator yang menciptakan pesan melalui
pemilihan simbol yang sifatnya verbal atau non verbal disusun dengan tata bahasa yang
runtut, dan sesuai dengan karakteristik komunikan.
Contoh : misal ada pasien datang dengan menebus obat keras dengan simbol huruf k
berwarna merah, maka kita dapat menyampaikan informasi tentang obat tersebut
- Komunikator menerima pesan (decoding) : decoding merupakan suatu tindakan dalam
diri komunikan untuk menghasilkan suatu bentuk presepsi, apakah melalui indra
penglihatan, pendengaran, atau bahkan penciuman dan mendapatkan berbagai macam
data dalam bentuk sifatnya mentah, apakah juga mengekspresikan dalam bentuk kata atau
simbol yang mereka maknai.
Contoh : seperti kasus tadi, mungkin pasien memaknai simbol k berbeda dengan makna
yang sebenarnya
1. Memberi Salam
2. Percakapan
3. Peratian Personal
4. Feedback
6. Baasa non-verbal
Membentuk hubungan
1. Memberikan salam
2. Percakapan
3. Perhatian personal
4. Feedback
5. Menunjukkan rasa tertarik dan perhatikan
6. Bahasa non-verbal
Meningkatkan suasana Apotek
1. Menyediakan ruang konseling khusus : karena terkadang ada pasien yang perlu di
konseling khusus untuk konseling tentang keluhannya (keluhan privasi).
2. Menyediakan ruang konseling semi khusus : ruang konseling ini tidak se privat ruang
konseling khusus
3. Penggunaan bahasa non-verbal : dengan senyum kepada konsumen dan gerak gerik yang
membuat nyaman konsumen
4. Meningkatkan suasana secara umum : mensetting layout apotek dengan semenarik
mungkin supaya konsumen tertarik
- Persepsi yaitu memberikan makna pada stimuli indrawi atau menafsirkan informasi yang
tertangkap oleh alat indra. Memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi dan
juga menjadi inti dalam komunikasi
- Persepsi interpersonal : memberikan makna terhadap stimuli indrawi yang berasal dari
seseorang yang berupa pesan verbal maupun non verbal
- Persepsi mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi,
kecermatan dalam mempersepsi stimuli indrawi yang mengantarkan kepada keberhasilan
komunikasi sebaliknya kegagalan dalam mempersepsi semua stimuli akan menyebabkan
miskomunikasi sehingga persepsi adalah inti daripada komunikasi.
- Persepsi itu merupakan suatu pemahaman kita mengenai dunia, kita peroleh melalui
indera. Mata menangkap stimuli karena melihat, telinga mendengar, lidah merasakan dan
lain lain.
- Proses indera menangkap stimuli disebut dengan sensasi. Agar stimuli memiliki makna,
pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Misalnya dalam suatu lingkungan
perapotekan dalam hal ini antara sifat farmacist dengan pasien dimana farmacist sudah
memberi informasi terkait informasi obat baik secara gerak gerik dari tubuhnya
menggunakan tangannya kemudian telah menyampaikan beberapa kalimat terkait
informasi obat tersebut, si komunikan akan menangkap pesan pesan dari farmacist
menggunakan mata dengan cara melihat, mendengar menggunakan telinga tentang apa
yang disampaikan. Kemudian mereka mempersepsikan pesan pesan tersebut dan akhirnya
dibuatlah suatu feedback
Manusia mempunyai lima panca indra. Bahkan ada yang mengatakan manusia
mempunyai “indra keenam” yaitu insting, naluri, dan nurani. Semua indera itu bekerja
otomatis, tanpa diperintah. Contohnya ketika terdapat bunyi, otomatis telinga kita langsung
mendengar dan langsung dipersepsikan bunyi apa itu. Ketika kita berhadapan dengan orang
lain indra keenam kita ini akan bekerja untuk mempersepsikan orang itu, contohnya ketika
menghadapi pasien di apotek dari gerak gerik, postur tubuh, raut wajah disitu kita bisa
mempersepsikan karakter dan perilaku orang itu. Mempersepsi orang lain bukanlah hal yang
mudah. Terkadang kita dihadapkan pada fenomena dimana seseorang sengaja membuka
kesempatan dipersepsi orang lain
→ Jadi terkadang seseorang sengaja membuka dirinya untuk dipersepsi namun yang dia
tunjukan itu karakter yang palsu. Contohnya pada wawancara kerja, perempuan lansia berias
diri terlalu berlebihan, pasien yang membeli obat depresi dsb. Tentunya akan menimbulkan
persepsi yang berbeda kesimpulan dan persepsi itu sifatnya relatif
Persepsi Menghasilkan Makna
Misalnya : Kata “Perempuan” apakah artinya selalu perempuan atau memiliki arti kata lain?
Indra Manusia => stimuli (melakukan sensasi) => menghasilkan makna. Jika makna benar
maka mendukung keberhasilan proses komunikasi
Kendala komunikasi dapat saja berawal dari kekeliruan memberi makna dalam persepsi
tersebut
Filter (Barrier)
● Filter Fisiologis: Menunjukkan pada kondisi dimana perhatian kita hanya tertuju pada
indra kita, dalam menangkap objek secara fisik.
● Filter Psikologis: Membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan
pertimbangan psikologi kita.
Persepsi Inti Komunikasi
● Persepsi sebagai inti komunikasi
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, maka
berkomunikasi secara efektif tidak mungkin dapat tercapai.
● Persepsi (Secara Individu) → menentukan:
1. Kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
2. Memilih seorang teman dan mengabaikan teman lain.
Persepsi → proses internal yang dilalui suatu individu dalam menyeleksi dan mengatur
stimuli yang datang dari luar
Stimuli → suatu hal yang ditangkap oleh indera, dan secara spontan, pikiran dan perasaan
kita akan memberi makna atas stimuli tersebut
BAB 3
KOMUNIKASI EFEKTIF
https://www.youtube.com/watch?v=cpJtsRZtufA
Komunikasi efektif jika gangguan / barrier dapat dihilangkan atau diminimalisir sehingga
membentuk feedback dari komunikan yang berupa pemahaman yang selaras dengan makna
informasi yang disampaikan komunikator. Hal yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat
komunikasi efektif:
1. Menggunakan kata - kata dan emosi yang tepat, misalnya menggunakan kata - kata
umum, mudah dipahami, dan ramah yang dilakukan secara terus menerus.
2. Memperhatikan isyarat - isyarat dari pendegar, hal ini berguna untuk mendapatkan
feedback ataupun pertanyaan. Untuk menajamkan komunikasi efektif dan menjamin
pemahaman komunikan, kita harus mengunakan artikulasi yang jelas dan bermakna
tunggal sehingga kesalahpahaman dapat ditorelir dengam menggunakan cara
mengucapkan kata bermakna tunggal dan berupa urutan (runtut).
Tatalah kalimat-kalimat yang kreatif dengan cara memilih kosakata yang positif, dinamis dan
berkekuatan, karena inilah ‘iklan’ dari kita
Pentingnya komunikasi
1. Pemberi layanan dengan pasien = langsung berhubungan dengan pasien
2. Antar pemberi layanan
Kombinasi antara pemberi layanan dengan pasien dan antar pemberi layanan diharapkan akan
mengahrapkan pasien aman dan segera mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik
Metode Reach
1. Respect
Dalam melakukan komunikasi dengan orang lain harus hormat itu prinsip utama/ saling
menghargai
2. Empaty
Merupakan sesuatu kemampuan orang dalam menempatkan diri dalam kondisi dalam org
lain misalnya seorang farmasi dapat menempatkan dirinya sesuai apa yang dikeluhkan si
pasien
3. Audible
Yaitu dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik pada si pasien dengan menerimanya
dengan baik
4. Clarity
Sikap keterbukaan atau sikap transparasi atau disembunyikan pada diri kita sendiri
sehingga kita percaya diri
5. Humble
Memiliki sifat rendah hati untuk membangun sikap menghargai orang lain/pasien
BAB 4
PUBLIC SPEAKING
https://www.youtube.com/watch?v=ivEgAdctk9Y
Public speaking dalam artian adalah bagaimana kita menyampaikan suatu informasi atau
pesan yang tentnya dalam penyampaiannya yang bersifat lugas, mudah serta padat akan poin2 yg
akan disampaikan dan cepat dipahami oleh pa audiens
1. Disusun mengikuti logika,sistematis,dan tahap demi tahap agar pesan dapat dimengerti
2. Menyesuaikan isi dan cara penyampaian rekan bicara.
3. Pesan disampaikan dengan tujuan mendapat dampak positif yang maksimal.
4. Dalam percakapan/PS,pembicara arus dapat menyesuaikan apa yang disampaikan sesuai
reaksi dari lawan bicaranya atau public.
Menurut Thomas Leech “hal terpenting dalam persiapan untuk melakukan public
speaking adalah membangun rasa percaya diri mengendalikan ra takut dan mengendalikan emosi
kita” jadi ada 3 poin yang disampaikan Thomas Leech dalam suatu persiapan melakukan public
speaking di depan umum yang pertama adalah membangun rasa percaya diri., kemudian
mengendalikan rasa takut, grogi demam panggung dihiraukan saja karena itu adalah sesuatu
yang tak tampak secara, yang terakhir kita harus mengendalikan emosi kita yang berarti kita
harus mengendalikan emosi ketika audience atau masyarakat mulai sudah tidak fokus.
- public speaking merupakan mitos atau fakta? Jadi mitos mitos yang berkmbang dalam
masyarakat dalam aspek public speaking misalnya jika berbicara di depan umum itu
merupakan bakat, padahal faktanya adalah kemampuan berbicara di depan umum itu
berkembang dengan adanya latihan dan praktek. Hal yang menghalangi latihan dari
praktek public speaking yaitu rasa gugup akibat berbagai macam rasa takut.
Kreasi pembukaan
1. Dapatkan perhatian
2. Alami
3. Kredibilitas anda
4. Agenda
Isi Informasi
1. Fakta-fakta
2. Urutan-urutan
3. Referensi
4. Contoh
5. Analogis
6. Pendapat
7. Mudah diikuti
Pertahankan Obyektivitas
1. Berartikah informasi itu untuk saya?
2. Mengapa saya ada disini?
3. Berartikah hal tersebut bagi saya?
Penjelasan
1. Ekspresi wajah yang baik
2. Tersenyum
3. Postur yang mendukung (baik)
4. Penjelasan profesional
Daya Tarik → Audiens Terkesan
Saat publik speaking dimulai kita harus:
● Menguasai Materi
● Menguasai Situasi
Sehingga audiens akan terkesan saat mendengar/melihat kepada kita
Penutupan
1. Pokok: Menyampaikan kesimpulan pokok-pokok atau inti sari dari penyampaian
2. Menanyakan Kesepakatan: artinya apakah audiens sudah paham/mengerti apa yang
sudah disampaikan
3. Menanyakan Aksi
4. Menanyakan Permintaan
BAB 5
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
https://www.youtube.com/watch?v=T1M7Df86Feo
Meningkatkan Kepercayaan Diri Percaya diri (self confidence) yaitu meyakinkan pada
kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melaksanakan tugas dan memilih
pendekatan yang dirasa cukup efektif. Jika melihat bahasa kesehariannya percaya diri dikatakan
sebagai sebutan Pede. Semua orang itu sebenarnya memiliki masalah dengan kepercayaan diri.
Artinya mereka memiliki suatu rasa yang begitu kurang pada suatu bentuk kepercayaan dirinya
sendiri. Ada orang yang merasa telah kehilangan kepercayaannya dirinya mencakup hampir
disekitar seluruh wilayah kehidupannya. Kepercayaan diri masuk ke dalam aset dalam
kehidupan. Apabila kita di dalam lingkungan yang buruk, kita bisa berpikir secara positif atau
maksimal dengan rasa kepercayaan dirinya itu.
Menurut Sigmund Fred “Percaya diri adalah suatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang
berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu” Semakin tinggi
tingkat sugesti, maka seseorang semakin percaya diri yang baik yaitu memiliki makna yang
positif.
Menurut Hambly percaya diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri sehingga mampu
menangani segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri lebih banyak berkaitan dengan
hubungan seseorang dengan orang lain.
Ciri-ciri Individu yang Percaya Diri
1. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai : memiliki tekad yang kuat dalam
menyampaikan hal hal yang ingin disampaikan, kapasitas dalam menyampaikan hal hal
tersebut memadai supaya maksimal
2. Mampu beradaptasi dan berkomunikasi di berbagai situasi : mampu beradaptasi di
lingkungan manapun dan di situasi apapun
3. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi : mampu
membuat suasana yang tidak kondusif menjadi kondusif
Ciri-ciri individu yang percaya diri
4. Selalu merasa tenang disaat mengerjakan sesuatu = kunci keberhasilan dalam
menghadapi suatu masalah. Saat tenang mampu mengeluarkan, ide, pikiran yang cemerlang
karena selalu fokus terhadap masalah.
5. Memiliki kemampuan bersosialisasi = mampu melakukan hubungan sosial yang baik
dalam kalangan apapun
6. Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi masalah
7. Memiliki kecerdasan yang cukup
8. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya
BAB 6
BAHASA VERBAL NON VERBAL
https://www.youtube.com/watch?v=q14kikez1mc
- Komunikasi Verbal
Suatu bentuk komunikasi dalam penyampaian informasi/pesan kepada pihak lain baik
secara lisan ataupun tulisan.
- Bentuk Komunikasi Verbal
Sifatnya yaitu:
1. Mengirim pesan: menyampaikan pesan/informasi yang merupakan suatu bentuk
komunikasi antar dua orang atau lebih.
2. Menerima pesan: menerima pesan dari pengirim pesan Media komunikasi verbal
(modern)
- Media Komunikasi Verbal (modern)
● Surel (Email)
● Voice mail
● Instant messaging
● Video mediated communication
● DLL
- Media komunikasi Verbal ( Tradisional )
● Berdialog ( tatap muka)
● Telepon
● Surat kabar
● Brosur
● Memo
● Buletin
● Dll
Keterbatasan Bahasa
- Bahasa indonesia x bahasa daerah → indonesia banyak sekali bahasa- bahasa daerah
untuk menghindari misunderstanding digunakan bahasa indonesia.
- Bahasa daerah x bahasa daerah → akan jauh apabila adanya komunikasi antara dua
budaya yang berbeda apa bila saat berkomunikasi dengan bahasa daerah masing-masing
Non-Verbal = memiliki pemaknaan tersendiri yang mendukung komunikasi verbal
- Menurut Birdwhistell (1970) menemukan, 65-70% pemaknaan sosial dari interaksi
dikirim melalui perilaku non-verbal.
- Menurut Mehrabian (1971) mengestimasi 93% dari pemaknaan sebuah pesan dapat
diperkirakan bersumber dari komunikasi non-verbal
1.Gestur
2.Ekspresi Wajah
→ Setelah mengatakan sesuatu,ekspresi wajah juga merupkan bagian yang terpenting dalam
komunikasi.
3.Kontak mata
→ Mengindari kontak mata merupakan jalan sukses untuk mengindari terjadinya komunikasi.
4.Kontak fisik
→ Kontak fisik merupakan segala aspek proses komunikasi dan dapat meningkatkan komunikasi
verbal.
Postur tubuh
Jarak personal
Semua punya jarak yang merasa nyaman
1. Area umum : sekitar 3 m atau lebih : untuk orang yang baru pertama kali bertemu
2. Area sosial : 1-3 m : untuk orang yang baru kita kenal
3. Area personal : 0,5 - 1 m : untuk orang yang kita kenal
4. Area sahabat : 0-50 cm : untuk orang dekat kita
Komunikasi Non verbal Penting
1. Pasien beserta anggota keluarga sebenarnya sangat sensitif dengan komunikasi non
verbal tenaga kesehatan dengan alasan yang beragam
2. Pasien terkadang percaya bahwa tenaga kesehatan tidak sepenuhnya jujur pada mereka
3. Pasien dan keluarganya biasanya menggunakan pengamatan non verbal sebagai alat yang
cepat untuk memperoleh informasi sebelum interaksi secara verbal
Komunikasi Tertulis
→ komunikasi tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang sering digunakan dalam berbagai
jenis urusan. Misalnya pada pelayanan kesehatan yaitu laporan pada apotek, penulisan resep,
surat menyurat, hasil laboratorium, laporan keuangan, pembuatan brosur. Didalamnya terdapat
informasi yang penting