BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
EBP3KH adalah singkatan dari Empati dan Bioetik untuk Pengembangan
Pribadi dan Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora yang merupakan suatu
pembelajaran yang digunakan untuk melatih empati, bioetik, dan komunikasi
dalam lingkup sosial budaya dan humaniora, sehingga dapat menguji perilaku
seseorang mahasiswa kedokteran menjadi perilaku yang sesuai dengan
kepribadian dan profesi dokter. Untuk menjadi seorang dokter, terdapat hal yang
menjadi point perhatiannya, yaitu komunikasi.
Keterampilan berkomunikasi dokter - pasien dalam praktik sehari-hari
menjadi satu kompetensi yang wajib dimiliki dokter. Komunikasi dokter pasien
merupakan komunikasi dua arah dengan tujuan kesembuhan, dilandasi kesetaraan
dan empati, ada kesepakatan tak tertulis bahwa pasien mempercayakan dirinya
kepada dokter yang mengobatinya dan dokter wajib simpan rahasia jabatan.1
Dokter adalah profesi mulia yang mendapat kepercayaan data kehormatan
dari pasien. Oleh karena itu harus menjunjung tinggi perilaku mulia, yaitu jujur,
empati, kasih sayang, peka nilai, mau mendengar aktif, memberi tanggapan
positif, tidak menghakimi, sabar, ikhlas, tidak emosional, terbuka,kompeten,
berpengetahuan luas tentang kedokteran dan kesehatan, namun tetap sadar bahwa
setiap orang mempunyai keterbatasan.1
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi Komunikasi
Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang
berarti membuat sama. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi
berarti mengirim pesan.4 Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang
sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena
setiap masyarakat
kesempatan individu itu untuk tetap hidup. 5 Konsep komunikasi menurut John R.
Wenburg, William W. Wilmoth dan Kenneth K Sereno dan Edward M Bodaken
terbentuk menjadi 3 tipe:4
1. Searah: pemahaman ini bermula dari pemahaman komunikasi yang
berorientasi sumber yaitu semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan
seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon
penerima.
2. Interaksi: pandangan ini menganggap komunikasi sebagi proses sebabakibat, aksi-reaksi yang arahannya bergantian.
3. Transaksi: konsep ini tidak hanya membatasi unsur sengaja atau tidak
sengaja, adanya respon teramati atau tidak teramati namun juga seluruh
transaksi perilaku saat berlangsungnya komunikasi yang lebih cenderung
pada komunikasi berorientasi penerima.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik
sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles hanya sekedar berkisar
pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika
dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi
SUMBER
PESAN
MEDIA
UMPAN
BALIK
PENERI
MA
EFEK
Lingkungan
a.Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu
orang, tetapip bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau
lmbaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikastor atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender atau encode.
b. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya
diterjemahkan dengan kata message, content atau information.
c. Media
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai
saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap
sebagai media komunikasi.
d.Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa saja satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau
negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,
sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah
akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
e.Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa
terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang, karena pengaruh juga
bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
f.Umpan balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk
daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan
balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum
sampai pada penerima.
g.Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni
lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi
waktu.
2.3 Proses Komunikasi
Sumber komunikasi atau komunikator mengawali proses komunikasi dengan
pesan yang dikemas dengan pengkodean tertentu berupa simbol simbol. Pesan
adalah sesuatu yang dikomunikasikan. Semuanya itu disampaikan dengan
kemasan kode tertentu.5
Unsur-unsur dalam proses komunikasi ini meliputi:4
a. Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang.
10
Perasaan
bisa
berupa
keyakinan,
kepastian,
keragu-raguan,
11
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang
secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam
komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan
pikiran seseorang kepada orang lain.
Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang
konkrit maupun yang abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi
pada saat sekarang, melainkan juga yang terjadi pada waktu yang lalu dan masa
mendatang. Adalah berkat kemampuan bahasa, maka kita dapat mempelajari ilmu
pengetahuan sejak ditampilkan oleh Aristoteles, Plato dan Sokrates; dapat menjadi
manusia yang beradab dan berbudaya; dan dapat memperkirakan apa yang akan
terjadi pada tahun, dekade, bahkan abad yang akan datang.
2. Proses komunikasi secara sekunder4
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.Seorang komunikator
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena komunikan
karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan
lainnya adalah media kedua yang
12
Lisan
komunikasi
dimana
komunikatornya
yang
13
Komunikasi
kelompok
termasuk
jenis
komunikasi
interpersonal
3. Komunikasi Massa
Komunikasi ini melibatkan pihak komunikan dalam jumlah besar, kepada
masyarakat umum atau biasa kita sebut publik. Contoh komunikan ini
adalah siaran radio, berita koran,acara TV. Komunikasi jenis ini dapat
diklasifikasikan menjadi klasifikasi verbal dan non verbal.
2.5 Komunikasi Efektif8
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi ditujukan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan
adanya pertukaran informasi dan kesamaan makna antara komunikator dan
komunikan.6
14
15
Dengan melaksanakan point point tersebut akan terciptanya hubungan dokterpasien yang harmonis dan terwujudnya komunikasi efektif.
16
BAB III
17
TIDAK
ADA
ADA
secara
bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab
Pengamatan dilakukan tiga kali dengan pasien yang berbeda. Menurut hasil
pengamatan, sebagian besar pasien berbicara secara aktif mengenai keluhan
keluhannya. Menjelaskan keluhan dengan menggunakan gerakan gerakan kecil.
Dokter pada umumnya tidak memperkenalkan diri, akan tetapi langsung ke poin
keluhannya.
b.
Mengajukan Pertanyaan
18
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
yang
mendalam
Mendengarkan Aktif
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
19
Menunjukkan empati
Merangkum
d.
Memberikan Informasi
TIDA
KETERAMPILAN
ADA
K ADA
sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
20
Menanggapi
TIDA
KETERAMPILAN
ADA
K ADA
pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan
tepat
ADA
K
ADA
21
ADA
intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
ADA
22
Perilaku
Ada
Tidak Ada
Wajah Pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Marah
Kontak Mata
Senang
Puas
Gerak-gerik Pasien
Gelisah
Suara Pasien
Terbata-bata
Lancar Berbicara
Terdengar jelas
23
Berdasarkan
pengamatan,
pasien
yang
berobat
ke
poli
umum
mengenai
keluhan
keluhan
yang
dialaminya.
Bahkan
dalam
KETERAMPILAN
TIDAK
ADA
ADA
salam
Menyilakan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara
secara
bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab
24
b.
Mengajukan Pertanyaan
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
c.
Mendengarkan Aktif
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
Memberikan Informasi
25
TIDA
KETERAMPILAN
ADA
K ADA
sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
Menanggapi
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan
tepat
Dalam memberikan tanggapan kepada pasien, dokter tidak melakukan
evaluasi, asumsi, memotong pembicaraan. Melainkan dokter dengan sabar
mendengarkan penjelasan dari pasien dan apabila ada pertanyaan dokter
26
ADA
K
ADA
pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu..atau hm..hm
apalagi..
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk
menunjukkan pengertian
27
g. Non-verbal Behavior
TIDAK
KETERAMPILAN
ADA
ADA
intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
Perilaku
Ada
Tidak Ada
Wajah Pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Marah
Kontak Mata
Senang
Puas
Gerak-gerik Pasien
Gelisah
28
Suara Pasien
Terbata-bata
Lancar Berbicara
Terdengar jelas
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa dokter sebagian
besar telah memenuhi persyaratan perilaku dokter dalam mengangani pasien.
29
Akan tetapi, terdapat beberapa poin yang sering terlupakan ataupun tidak
dilakukan oleh dokter, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Namun, hal tersebut dapat terjadi karena terdapat faktor faktor yang menjadi
penghambat terciptanya komunikasi efektif dan perilaku dokter sesuai dengan
daftar tilik. Beberapa faktor penghambatnya antara lain :
a. Waktu yang terbatas
b. Kurangnya pengetahuan atau kurangnya pemahan dengan bioetik
c. Kelelahan
4.2 Saran
Menjadi seorang dokter merupakan suatu kewajiban untuk memberikan
pelayanan sebaik- baiknya kepada masyarakat. Sebaiknya dokter harus
meningkatkan
kemampuan
untuk
menerapkan
komunikasi
efektif
dan
memperbaiki lagi perilaku dokter dengan pasien. Karena apabila seorang dokter
telah berhasil menciptakan komunikasi efektif kepada pasien dan juga berlaku
baik kepada pasien, pasien akan merasa nyaman dan senang berobat dan
menjelaskan keluhan keluhan yang dialaminya.