2. Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep dasar komunikasi dan
konseling
PERTEMUAN I ( PERTAMA )
Pokok Bahasan
1. Pengertian komunikasi
2. Tujuan dan fungsi komunikasi
3. Unsur – unsur komunikasi
4. Jenis komunikasi
5. Faktor yang mempengaruhi komunikasi
6. Bentuk komunikasi :
- Komunikasi massa
- Komunikasai interpersonal
- Komunikasi intrapersonal
- Komunikasi kelompok
Materi :
1. Pengertian Komunikasi.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih, sedangkan
menurut cherry dalam Stuart (1983) komunikasi berasal dari kata communico yang
artinya membagi.
Beberapa pengertian komunikasi yang dijabarkan oleh beberapa ahli :
1). Harrold D Lasswell yang dikutip Cangara ,h ( 2004), menerangkan tindakan
komunikasi adalah menjawab pertanyaan “ siapa yang menyampaikan, apa yang
disampaikan , melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya “
2). Book dalam Robbins dan Jones (1982) mendefinisikan komunikasi adalah suatu
transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya
dengan cara membangun hubungan antara sesama, melalui pertukaran informasi
untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain, serta berusaha mengubah sikap
dan tingkah laku itu.
3). Rogetr dan d.lawrence Kincaid (1981) menjelaskan komunikasi sebagai suatu
proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam
4). Duldt – Bettey yang dikutip Sduryani 92006) mendefinisikan komunikasi
sebagai sebuah proses penyesuaian dan adaptasi yg dinamis antara dua orang atau
lebih dalam sebuah interaksi tatap muka dan terjadi pertukaran ide, makna, petrasaan
dan perhatian.
Fungsi komunikasi
Dalam aktivitas keseharian fungsi komunikasi sangat luas dan menyentuh
pada banyak aspek kehidupan. Beberapa fungsi komunikasi tersebut antara lain :
1). Informasi, pengumpulan, penyimpanan,pemrosesan, penyebaran berita,
data,gambar, fakta, pesan, opini dan komentar yg dibutuhkan agar dapat dimengerti
dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat
mengambil keputusan yg tepat
2). Sosialisasi
Dengan komunikasi sesuatu yg ingin disampaikan dapat disebarluaskan
kemasyarakat luas. Fungsi sosialisaasi ini sangat efektif bila dilakukan dengan
pendekatan yg tepat, misalnya komunikasi massa baik lansung maupun tidak
langsung ( melalui media).
3). Motivasi
Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasive dan argumentative dapat
berfungsi sebagai penggerak semangat, pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu yg diinginkan oleh komunikator.
4). Perdebatan dan diskusi
Suatu permasalahan yg masih kontroversial atau polemik dalam hubungan
dengan masalah - masalah publik dapat dibahas dan diselesaikan dengan
menggunakan komunikasi yg intens baik melalui debat maupun diskusi
5). Pendidikan
Proses pengalihan atau tranformasi ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk
mendorong perkembangan intelektual,pembentukan watak serta membentuk
ketrampilan dan kemahiran dapat dilakukan melalui komunuikasi yg baik dan efektif
6). Memajukan kehidupan
Contoh dari fungsi komunikasi ini adalah menyebarkan kebudayaan dan sewni
dengan maksud melestarikan warisan masa lalu,membuat leaflet,booklet yg berisi
tentang bagaimana hidup sehat, membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas
dan kebutuhan estetika dll
7). Hiburan
Dunia entertainment telah banyak muncul dari produk komunikasi, misalnya
lawak,menyanyi, drama,sastra ,seni dll
8). Integrasi
Adanya kesempatan untuk memperoleh berbagai informasi dan pesan yg
dipeerlukan dapat mempengaruhi seseorang dalam bersikap, berperilaku dan pola
fikir serta sebagai sarana untuk menghargai dan memahami pandangan orang lain
dapat diperoleh dari komunikasi yg dilakukan.
4. Jenis komunikasi
Ada 3 ( tiga ) jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non verbal yang
dimanifestasikan secara terapeutik :
1). Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah pertukaran informasi secara verbal terutama
berbicara secara tatap muka ( face to face),komunikasi verbal lebih akurat dan tepat
waktu. Kata atau kalimat digunakan sebagai alat atau simbol untuk mengekspresi
kan ide atau perasaan ,membangkitkan respon emosional dan memori,mengartikan
objek serta melakukan observasi. Keuntungan komunikasi verbal dengan tetap muka
diantaranya adalah memungkinkan tiap individu untuk berinteraksi secara langsung,
selain itu dapat dilakukan secara cepat dan langsung,terhindar dari kesalah pahaman
dan informasi secara jelas.
Beberapa hal yang penting dalam berkomunikasi secara verbal sbb :
a. Penggunaan bahasa
Tingkat pendidikan klien, pengalaman dan kemampuan berbahasa seperti
bahasa Inggeris,bahasa Indonesia dll penting sekali dipertimbangkan oleh konselor
dalam berkomunikasi .Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi memerlukan kata-
kata yg jelas,ringkas dan sederhana.Kejelasan dalam memilih kata-kata diperlukan
agar kata-kata yg digunakan tidak memilih arti yang salah .Pesan yg ringkas
menunjukkan informasi yg dikirimkan singkat dan penyimpangan,sehingga dapat
terhindar dari kebingungan dalam membedakan sesuatu yg penting dan kurang
penting.Sederhana dalam memilih bahasa dalam berkomunikasi.
b. Kecepatan
Kecepatan dalam berbicara dapat mempengaruhi komunikasi verbal.
Seseorang yang dalam keadaan cemas atau sibuk,biasanya berbicara dengan cepat
dan akan lupa untuk berhenti bicara, sehingga dapat menyebabkan pendengar
kesulitan dalam memproses pesan dan menyusun respon yang diberikan.Komunikasi
verbal dengan kecepatan yang sesuai akan memberikan kesempatan bagi pembicara
untuk berpikir jernih tentang apa yg diucapkan dan juga dapat menjadikan seseorang
pendengar yang efektif.
c. Nada suara ( voice tone)
Nada suara dapat menunjukkan gaya dan ekpresi yg digunakan dalam bicara,
selain itu dapat mempengaruhi arti kata. Pengaruh dari bicara dengan suara keras
akan berbeda dengan suara yang lembut atau lemah. Suara keras akan menunjukkan
seorang yg berbicara dengan terburu-buru,tidak sabar,sindiran tajam atau marah.
Salah satu komunikasi verbal yg penting dalam keperawatan adalah interviu.
Merupakan salah satu cara untuk mendapatkan data dari klien dalam tahap
pengkajian dengan tujuan spesifik seperti riwayat kesehatan ,identifikasi kebutuhan
dasar dan risiko serta menentukan perubahan spesifik dari tingkat kesehatan dan
pola hidup klien.
Komunikasi verbal yang efektif harus memenuhi syarat :
a. Jelas dan ringkas
Komunikasi yang efektif merupakan komunikasi dengan menggunakan kata-
kata sederhana,ringkas dan langsung. Semakin sedikit kata-kata yg digunakan
semakin kecil terjadi kerancuan,kejelasan dapat dicapai dengan berbicara lambat dan
sejelas mungkin.Penggunaan contoh dapat menjadikan penjelasan mudah dipahami.
Pengulangan bagian yg penting merupakan salah satu cara untuk memperjelas
komunikasi.Penerima pesan perlu mengetahui unsur-unsur seperti
apa,mengapa,bagaimana,kapan,siapa dan dimana . Misalnya : Katakan dimana anda
merasakan nyeri ?,kalimat ini lebih baik dari pada :” Saya ingin Anda
menyampaikan kpd saya bagian mana yang anda rasakan sakit /”
b. Perbendaharaan kata
Proses komunikasi tidak akan berhasil, jika pengiriman pesan tidak mampu
memahami kata,ucapan dan bahasa. Ada berbagai istilah tehnis yang digunakan
dalam keperawatan,kebidanan dan kedokteran.kalau istilah ini digunakan oleh
perawat atau petugas kesehatan yg lain dalam berkomunikasi dengan klien,maka
klien akan menjadi bingung dan tidak mampu mengikuti atau mempelajari informasi
yg diberikan.Sampaikanlah pesan dengan istilah yg dimengerti klien.
c. Jeda dan kesempatan berbicara
Jeda yang lama dan pengalihan yg cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin
akan menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu dari
klien.Kecepatan dan tempo bicara yg tepat turut menentukan keberhasilan
komunikasi verbal. Jeda penting dilakukan untuk memberikan penekanan pada hal-
hal tertentu,selain juga dapat memberikan waktu kpd penerima informasi utk
mendengarkan dan memahami arti dari kata yg telah disampaikan. Jeda dapat
dilakukan dengan memikirkan terlebih dahulu kata -kata yg akan disampaikan
sebelum kembali berbicarta. Perawat bisa menanyakan kpd klien apakah ia
berbicara terlalu lambat atau cepat atau perlu diulang kembali atau tidak.
d.Arti denotatif dan konotatif
Suatu kata dikatakan mempunyai arti denotatif apabila memiliki pengertian
yang sama terhadap kata yang dipergunakan, sedangkan arti konotatif merupakan
pikiran,perasaan, atau ide yg terdapat dalam suatu kata. Kata serius akan dipahami
klien sebagai kondisi mendekati kematian,tetapi tidak dengan perawat,perawat
menggunakan kata kritis untuk menjelaskan keadaan yg mendekati kematian.Pada
saat berkomunikasi dengan klien,perawat harus berhati- hati dalam memilih kata –
kata sehingga tidak mudah disalah artikan,terutama sangat penting ketika
menjelaskan tujuan terapi,jenis terapi dan kondisi klien.
e. Waktu dan relevansi
Waktu juga menentukan keberhasilan komunikasi,waktu yang tepat sangat
penting diperlukan agar komunikan mampu menangkap pesan.Bila klien sedang
sedih,menangis,atau kesakitan bukan waktu yg tepat, untuk menjelaskan risiko
operasi. Walaupun pesan diucapkan dengan jelas dan singkat,tetapi waktu yg tidak
tepat dapat menghalangi penerimaan pesan secara tepat. Oleh Oleh karena itu
perawat harus peka terhadap ketepatan waktu untuk berkomunikasi,begitu pula
komunikasi verbal akan lebih bermakna jika pesan yang disampai kan berkaitan
dengan minat dan kebutuhan klien itu sendiri.
f. Humor
Humor dapat merangsang produksi hormon katekolamin dan hormon lain yang
dapat menimbulkan perasaan sehat,meningkatkan toleransi terhadap rasa
sakit,mengurangi ansietas , memfasilitasi relaksasi pernafasan dan juga dapat
menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidakmampuan untuk
berkomunikasi dengan klien. Menurut Dugan bahwa tertawa membantu mengurangi
ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres dan meningkatkan
keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien.
2).Komunikasi Non Verbal
Adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata.Komunikasi ini
merupakan komunikasi yg menggunakan mimik, gerakan-gerakan,pantonim dan
bahasa isyarat. Bahasa isyarat memerlukan keahlian atau pengalaman dalam
mengartikan suatu isyarat,kesalahan dalam memahami isyarat menimbulkan
kesalahan dalam penafsiran Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non verbal yg
disampaikan klien mulai pengkajian sd evaluasi askep,karena isyarat non verbal
menambah arti terhadap pesan verbal ,karena mendektesi kondisi dan menentukan
kebutuhan asuhan keperawatan.
Komunikasi non verbal yang dapat dinilai dari klien
a. Metakomunikasi
Adalah suatu pendapat atau penilaian terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan
antara yang berbicara,yaitu pesan yg ada pada pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi tidak hanya tergantung pada pesan tetapi pada hubungan antara
pembicara dengan lawan bicaranya misalnya tersenyum saat sedang marah.
b. Penampilan individu (self performance)
Bentuk tubuh,cara berpakaian dan cara berhias menunjukkan kepribadian,status
sosial ,pekerjaan agama,budaya dan konsep diri seseorang. Penampilan seseorang
merupakan hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Kesan
pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama, 84% kesan terhadap
seseorang adalah berdasarkan penampilannya ( Poter dan Perry,1993).Perawat yg
memperhatikan penampilan diri dapat menimbulkan citra diri profesional yg positif.
Penampilan secara fisik sangat mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan
askep,karena klien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan
perawat.Walaupun penampilan tidak sepenuhnya mencerminkan kemampuan
perawat,tetapi klien akan menerima lebih bila perawat berpenampilan sesuai dengan
keinginan klien.
c. Intonasi suara
Intonasi suara terkadang mempunyai dampak yg salah bagi perawat.
d. Ekspresi wajah
Sering digunakan sebagai dasar yg penting dalam menentukan pendapat
interpersonal.Hasil suatu penelitian menunjukkan ada 6 keadaan emosi utama yg
tampak melalui ekspresi wajah yaitu terkejut, takut,marah.jijik,senang dan
sedih.Kontak mata sangat penting dalam melakukan komunikasi
interpersonal.Perawat sebaiknya tidak memandang kebawah ketika sedang berbicara
dengan klien,oleh karena pembicaraan dilakukan dalam posisi duduk sehingga kontak
mata dengan klien. Orang yg mempertahankan kontak mata selama berbicara sebagai
orang yg dapat dipercaya dan mampu menjadi pengamat yg baik.
e. Sikap tubuh dan langkah
Perawat dalam memosisikan dan mengatur tubuh serta langkah nya dapat
mengambarkan sikap,emosi,konsep diri dan keadaan fisik.Perawat dapat
mengumpulkan informasi yg bermanfaat dengan mengamati sikap tubuh dan langkah
klien. Langkah seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor fisik seperti bentuk
fisik, rasa nyeri,mengonsumsi obat tertentu,fraktur atau kondisi fisik yang lemah.
f. Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian yg penting dalam hubungan perawat klien, akan tetapi
harus tetap memperhatikan norma sosial. Rasa kasih sayang,dukungan emosional dan
perhatian dapat disampaikan melalui sentuhan.Perawat dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan menyentuh klien seperti ketika melakukan pemeriksaan fisik
atau membantu klien berpakaian. Kondisi sakit membuat klien bergantung kpd
perawat sehingga terbentuk kontak interpersonal dan sulit untuk menghindari
sentuhan.Sentuhan bermanfaat ketika membantu klien,tetapi perlu diperhatikan
apakah penggunaan sentuhan dapat dimengerti dan diterima oleh klien.
3).Komunikasi berdasarkan sifatnya
a. Komunikasi satu arah.
Adalah komunikasi yang bersifat koersif dapat berbentuk perintah,instruksi dan
sifatnya memaksa dengan menggunakan sanksi- sanksi (A.W.Wijaya,1998;100).
Contohnya Kepala ruangan memerintahkan pada stafnta untuk serah terima pasien
setiap pergantian shift,dokter menginstruksikan kpd bidan agar menghitung DJJ setiap
15 menit pada proses persalinan.
b. Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah lebih bersifat informatif,kooperatif,responsif,persuasif dan
memerlukan hasil umpan balik ( feedback). Contohnya :pada tim dalam ruangan
kamar operasi yg melaku pembedahan ,dan tim harus kooperatif.Perawat melakukan
pemasangan infus setelah berkomunikasi dengan dokter untuk lokasi pemasangan
infus tsb. Dengan demikian tujuan yang diinginkan akan mudah tercapai berkat
adanya komunikasi yg baik dan sikap kooperatif dari masing-masing pihak.
6, Bentuk komunikasi
A. Komunikasi Massa .
Ada beberapa definisi mengenai komunikasi massa antara lain :
1). De fleur dan Mc Quail : Komunikasi massa adalah suatu proses melalui media
apa komunikator tsb menyebarluaskan pesan-pesannya secara luas dan terus
menerus serta menciptakan makna –makna,sehingga diharapkan dapat
mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam.
2). De Vito, Komunikasi masssa adalah milik umum,setiap orang dapat
mengetahui pesan-pesan .Komunikasi melalui media massa ,karena
komunikasi berjalan cepat maka pesan yg akan disampaikan kpd khalayak
akan silih berganti tanpa mengenal waktu.
3). Bitter. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah orang besar.
4). Gerbner. Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinu serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat individu.
5). Rakhmat .Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar ,heterogen dan anonim,melalui media cetak
atau elektrolnik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak
dalam waktu yang singkat.
6). Severin dan Tankard Jr. Komunikasi massa adalah sebagian
ketrampilan,sebagian seni dan sebagian ilmu.
7). Littlejohn dalam buku Theories of human communication menjelaskan
komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media membuat dan
mentransmisikan pesan kepada khalayak (massal) dan proses bagaimana pesan
itu dicari,digunakan,dipahami dan dipengaruhi oleh audiens.
Daftar Pustaka
1). Abdul Nasir (2009) Komunikasi dalam keperawatan :teori dan aplikasi,Salemba
Medika Jakarta
2). Tri Anjaswarni , Komunikasi dalam keperawatan, Kementerian Kesehatan R.I
B.P.P,S.D.M. K
3). Tannes D , Seni Komunikasi efektif ( Membangun Relasi dengan gaya
percakapan).
3). Suryani ( 2014) Komunikasi terapeutik Teori dan praktik ,EGC Jakarta
4). Herri zan Piter,S.Psi ( 2011) Pengantar Komunikasi Konseling dalam praktik
kebidanan , KencanabPrenada Media Group Jakarta
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jl. Beliang No. 110 Telp/Faks. (0536) 3227707 Palangka Raya
4. Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami prinsip – prinsip hubungan antar manusia
PERTEMUAN II ( KEDUA)
Pokok Bahasan
Konsep hubungan antar manusia
7. Pengertian hubungan antar manusia
8. Tujuan hubungan antar manusia
9. Tehnik hubungan antar manusia
10. Manajemen hubungan antar manusia
MATERI :
1. Konsep hubungan antar manusia
Hubungan antar manusia merupakan dasar terjadinya interaksi dan
komunikasi antara tenaga kesehatan sebagai petugas pelayanan kesehatan
dengan klien sebagai pemanfaat layanan kesehatan. Hubungan yang terjalin
dengan baik akan mempermudah pengalihan ilmu pengetahuan ,perilaku dan
budaya kesehatan. Proses interaksi sering melibatkan perasaan dan kata – kata yg
diucapkan dalam komunikasi yang mencerminkan perasaan dan emosi seseorang
dalam berkomunikasi. Hubungan antar manusia pada pelayanan kesehatan yang
terjadi antara perawat dan klien merupakan hubungan terapeutik. Keperawatan
merupakan tindakan pelayanan untuk membantu mengurangi, meringankan atau
menghilangkan masalah kesehatan klien, baik. masalah fisik, psikis, sosial
maupun masalah kegiatab spiritual klien. Tindakan keperawatan merupakan
proses hubungan yang aktif antara perawat dengan klien. Pelayanan keperawatan
yang efektif memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dari perawat atau
tenaga kesehatab yang lain. Komunikasi merupakan ketrampilan profesional yang
harus dimiliki oleh perawat profesional agar terjalin hubungan yang terapeutik,
2. Pengertian hubungan antar manusia
Berikut ini merupakan pengertian HAM menurut beberapa ahli :
1). Hugo Cabot dan Joseph A Kahl(1967): HAM adalah suatu sosiologi yg
konkret karena meneliti situasi kehidupan,khususnya masalah interaksi
dengan pengaruh dan psikologisnya.Jadi interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yg mencakup kecakapan
dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2). H.Bonner (1975): Interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yg satumempengaruhi,mengubah dan
memperbaiki perilaku individu lain atau sebaliknya
3). Keith Davis” Human Relation at work” adalah interaksi antara seseorang
dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekar yaan.
Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggungjawab dalam suatu
kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yg
memotivasi untuk bekerjasama secara produktif,sehingga dicapai kepuasan
ekonomi, psikologis dan sosial
Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antar pribadi.
Hubungan antar manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-
kepentingan individual. Hubungan antar manusia diartikan sebagai suatu proses
interaksi antar individu untuk mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu
keserasian
3. Tujuan Hubungan Antar Manusia
Adalah memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis
dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian
dengan konflik seminimal mungkin.
Selain itu dpt memenuhi kebutuhan antar individu yg satu dengan yg lain, mem
peroleh pengetahuan dan informasi baru,menumbuhkan sikap kerjasama, meng
hilangkan sikap egois/paling benar,menghindari dari sikap stagnan karena
manusia adalah “ homo socius’ mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan
orang lain serta memberikan bantuan.
Hubungan antar manusia bukanlah hubungan tanpa arah dan tujuan,hubungan
yang baik adalah suatu proses yang mempunyai arah dan tujuan.
Hubungan antar manusia mempunyai lima tahap yaitu
a. Kontak:
Tahap pertama pada hubungan antar manusia adalah membuat
kontak.Beberapa macam persepsi alat indera adalah melihat,mendengar dan
membau. Selama tahap ini dalam empat menit pertama interaksi awal,individu
tersebut harus memutuskan apakah ingin melanjutkan hubungan atau tidak. Pada
tahap inilah penampilan fisik begitu penting karena dimensi fisik paling terbuka
untuk diamati secxara mudah. Namun kualitas-kualitas lain seperti sikap
bersahabat,kehangatan,keterbukaan dan kedinamisan juga terungkap pada saat
ini.Jika menyukai hubungan pada tahap ini,maka individu tersebut dapat
melanjutkan ke tahap kedua.
b. Keterlibatan
Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih lanjut ketika mengikat
diri untuk lebih mengenal individu lain dan juga mengungkapkan diri. Jika ini
merupakan hubungan persahabatan maka kedua pihak mungkin melakukan
sesuatu yang merupakan minat bersama.
c. Keakraban
Pada tahap keakraban,ada rasa saling keterikatan atau
ketergantungan.Kemungkinan pada tahap ini terbina hubungan primer ( primary
relationship), dimana rasa persahabatan dan saling percaya akan timbul.
d. Perusakan
Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan ketika ikatan
diantara kedua belah pihak melemah.Pada tahap ini mulai ada rasa bahwa
hubungan yang telah terjalin tidaklah sepenting sebelumnya.Jika tahap ini
berlanjut berarti memasuki tahap pemutusan.
e. Pemutusan
Terjadi pemutusan ikatan yang mempertalikan kedua pihak.Jika bentuk
ikatan tersebut adalah perkawinan maka pemutusan hubungan dilambangkan
dengan perceraian walaupun pemutusan hubungan actual dapat berupa hidup
berpisah.
d. Perusakan
Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan ketika ikatan
diantara kedua belah pihak melemah.Pada tahap ini mulai ada rasa bahwa
hubungan yang telah terjalin tidaklah sepenting sebelumnya.Jika tahap ini
berlanjut berarti memasuki tahap pemutusan.
3.1. Faktor-faktor dalam hubungan antar manusia
3.1.1. Faktor yang mendasari interaksi sosial
Interaksi sosial melibatkan individu secara fisik maupun psikologis.Faktor
utama dalam proses internalisasi antara lain ;
a.Imitasi dalah keadaan seseorang yg mengikuti sesduatu diluar
dirinya/meniru.Hal yg perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai
minat dan perhatian yg besar,sikap menjunjung tinggi,pandangan meniru
akan memperoleh penghargaan sosial yg tinggi.
b.Sugesti adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa
kritik lebih dulu.
Syarat untuk mempermudah sugesti adalah :
1). Hambatan berpikir,akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima
secara langsung
2). Pikiran terpecah-pecah/disasosiasi,mengalami pemikiran yang pecah-
pecah
3). Otoritas/prestise,menerima pandangan dari seseorang yg memiliki
prestise sosial tinggi.
4). Mayoritas,menerima pandangan mayoritas
5). Kepercayaan penuh,penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih
lanjut
c.Identifikasi adalah proses yg berlangsung secara sadar,irasional,berdasarkan
perasaan, dan berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi
sistem norma-norma yg ada. Menurut Sigmund Frued “identifikasi”
merupakan cara belajar norma dari orang tua
d.Simpati adalah perasaan tertarik individu terhdp org lain yg timbul atas dasar
penilaian perasaan.
3.1.2. Faktor yang menentukan interaksi sosial
Cara seseorang melakukan interaksi sosial dengan menggunakan
komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal.
Faktor-faktor yg dapat menumbuhkan hubungan personal yg baik antara lain:
a. Rasa percaya
Secara ilmiah “percaya” didefinisikan mengandalkan perilaku org untuk
mencapai tujuan yg dikehendaki,yg pencapaiannya tidak pasti dan dalam
situasi yg penuh resiko (Eiddin,1967:224-234). Keuntungan rasa percaya kpd
org lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal dan mengurangi
hambatan interpersonal.Sejak tahap pertama dlm hubungan interpersonal
sampai tahap akhir, ”percaya” menentukan efektivitas komunikasi.
Bila klien sdh percaya kpd kita.Hal ini akan membuka saluran
komunikasi ,memperjelas pengiriman dan penerimaan informasi,serta
memperluas peluang komunikan utk mencapai maksudnya.Hilangnya
kepercayaan kpd org lain akan menghambat perkembangan hubungan
intrapersonal yg akrab.
Faktor yg menumbuhkan rasa percaya adalah :
1). Menerima :
Kemampuan berhubungan dengan org lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan. Menerima adalah sikap yg melihat org lain sebagai
manusia,sebagai individu yg patut dihargai.Menerima berarti tidak menilai
pribadi org berdasarkan perilakunya yg tidak kita senangi. Betapapun
jeleknya prilakunya menurut persepsi kita,kita tetap berkomunikasi dg dia
sebagai personal, bukan sebaai objek
2). Empati :
Memahami orang lain yg tidak mempunyai arti emosional bagi kita.
Berempati artinya membayangkan diri kita pada kejadian yg menimpa orang
lain.
3). Kejujuran :
Menyebabkan perilaku kita dapat diduga (predictable).Ini mendorong
orang lain untuk percaya pada kita.
b. Sikap suptif
Sikap yg mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yg
terjadi dalam interaksi sosial.Orang yg bersikap defensif bila ia tidak
menerima,tidak jujur dan tidak empati.Dengan sikap defensif komunikasi
interpersonal akan gagal,karena org defensif akan lebih banyak melindungi
diri dari ancaman yg ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami perasaan org lain.
Jack R Gibb mengemukakan enam perilaku yg menimbulkan sikap
sportif.Iklim defensif meliputi :
1).Evaluasi dan deskriptipsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap org
lain,memuji atau mengecam.Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau
persepsi tanpa melakukan penilaian.
2).Kontrol dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah
orang lain,mengendalikan,mengubah sikap,pendapat dan
tindakannya.Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk
bekerjasama mencari pemecahan masalah.
3).Strategi dan spontanitas.Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi
utk mempengaruhi orang lain.Spontanitas artinya sikap jujur.
4).Netralitas dan persamaan. Superioritas artinya sikap impersonal, memper
lakukan orang lain sebagai objek.Empati artinya memperlakukan orang lain
sebagaimana mestinya.
5).Superioritas dan persamaan.Superioritas artinya seseorg lebih tinggi
statusnya,kekuasaan,kemampuan,intelektual,kekayaan atau
kecantikan.persamaan adalah sikap memperlakukan seseorg secara horisontal
dan demokratis.
6).Kepastian dan profesionaslisme. Individu yg memiliki kepastian bersifat
dogmatis,egois dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak.
Profesionalisme adalah kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
4. Tehnik-tehnik Hubungan Antar Manusia
Tehnik hubungan antar manusia terbagi atas:
1) . Tindakan social
Tidak semua tindakan manusia dinyatakan sebagai tindakan social ,suatu
tindakan baru dinyatakan sebagai tindakan sosial apabila subjeknya
dihubungkan dengan individu-individu lain.
Menurut Max Weber ,tindakan sosial adalah tindakan seorang individu
yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat.
Selain itu dapat juga dikatakan bahwa tindakan sosial adalah tindakan
yang dilakukan aktor dengan memperhitungkan keberadaan orang lain.
Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 macam dilihat
dari cara dan tujuan tindakan itu dilakukan,yaitu :
a. Tindakan rasional instrumental : tindakan yg menghitungkan
kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara efisiensi dengan
efektivitas
b. Tindakan rasional berprestasi nilai : tindakan yg berkaitan dengan
nilai dasar dalam masyarakat
c. Tindakan tradisional: tindakan yg dilakukan berdasarkan
pertimbangan adat istiadat atau kebiasaan.
d. Tindakan afektif : tindakan yg dilakukan seseorang atau kelompok
berdasarkan perasaan atau emosi
2). Kontak Sosial
Kata kontak (bahasa inggris : contact) berasal dari bahasa Latin “con”
atau “cum” yang berarti bersama-sama dan kata tangere yang berarti
menyentuh. Jadi kontak sosial berarti sama-sama menyentuh.Sebagai
gejala sosial,kontak sosial tidak berarti harus selalu bersinggungan
secara fisik,tetapi dapat berarti berhubungan ,berhadapan,atau bertatap
muka antaradua orang individu atau kelompok.Individu atau kelompok
yang satu menyampaikan suatu aksi berupa pesan yang mempunyai
tujuan tertentu bagi si pelaku.Sebaliknya individu atau kelompok lainnya
akan bereaksi untuk menanggapi pesan tadi.
• Wujud suatu pesan dapat berupa gerakan atau isyarat anggota badan
tertentu yang mempunyai symbol atau makna seperti anggukan
kepala,kedipan mata,senyuman dan gerakan tangan.
• Macam dari kontak sosial yaitu :
a. Kontak Sosial menurut Cara atau Metode
a).Kontak Sosial Primer : pada kontak sosial ini melibatkan
sedikitnya dua orang untuk saling memberikan dan menerima
informasi.
b). Kontak Sosial Sekunder : pada kontak sosial ini melibatkan
minimal dua orang dengan menggunakan alat bantu (media
komunikasi) misalnya : telepon,surat dll.
b. Kontak Sosial menurut Jumlah Pelaku
a). Kontak Sosial Antarindividu : Kontak sosial antarpribadi
dengan kepentingan intern pribadi tersebut.misalnya :
menyapa,berjabat tangan
b). Kontak Sosial Antar Kelompok : Kontak sosial dilakukan
dengan bersama-sama dan melibatkan banyak orang .misalnya
: bermain voly
c). Kontak Sosial Antarkomunal dan Individu
5. Teori hubungan antar manusia
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa
dan siapa bergantung ,bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian,
sebab jika hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup,
manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi
anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau
ibu,tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi
lain ia adalah adik.
a). Teori Peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang
mengatur apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Jika
seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika
menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur
sutradara. Dan dalam hal ini masyarakatlah sebagi penonton dan sekaligus
sutradara kehidupan
b). Teori Permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa, dan
orang tua. Masing-masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu
manja, tidak mengerti tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan
sadar akan tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat memahami dan
memaklumi kesalahan oranglain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat
anak kecil menangis terguling-guling ketika minta jajanan tidak dipenuhi, tetapi
orang akan heran jika ada orang tua yang masih kekanak-kanakan.Suasana
rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa dan
orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan.
Dalam membina hubungan antar manusia ada 5 (lima) kualitas atau ancaman
umum yang harus dipertimbangkan,yaitu :
• Keterbukaan (openness)
• Empati (emphathy)
• Sikap mendukung (suppotriveness)
• Sikap positif (positiveness)
• Kesetaraan (equality)
6. Manajemen Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia akan efektif apabila pihak yang melakukan
komunikasi dapat mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak secara
efektif. Manajemen hubungan antar manusia yang efektif lebih mengutamakan
orang lain agar merasa menjadi tokoh penting. Masing-masing pihak
berkontribusi pada saat melakukan hubungan.Penggunaan bertanya dan
mendengar efektrif merupakan manajemen hubungan yang efektif. Manajemen
hubungan yg efektif menyampaikan kesesuaian dan saling memperkuat antara
pesan verbal dan nonverbal.
Manajemen hubungan antarmanusia dapat dilakukan melalui :
• Pemantauan diri (self monitoring):
Pemantauan diri adalah manipulasi citra yang ditampilkan kepada pihakj lain
( Synder,1986). Pemantauan diri yang cermat selalu Pemantauan diri yang cermat
selalu menyesuaikan perilaku menurut umpan balik dari orang lain untuk
perbaikan kearah yang baik. Efektivitas pemantauan diri akan mempunyai lebih
apabila pihak tsb melakukan pengungkapan diri,membuka diri dan memantau diri
secara efektif.
• Daya ekspresi ( Expressivennss ).
Mengacu pada ketulusan Dalam melakukan hubungan antarmanusia.
Penekanan daya ekspresi lebih kepada keterbukaan, keterlibatan,umpan
balik,serta tanggung jawab atas pikiran dan perasaan. Tanggung jawab berbicara
dan mendengarkan. Daya ekspresi diwujudkan dalam kecepatan,nada,volome dan
ritme suara untuk mengisyaratkan keterlibatan dan perhatian dengan otot-otot
wajah mencerminkan keterlibatan.Gerakan tubuh dengan gaya dan frekwensi
yang sesuai untuk mengkomunikasikan keterlibatan.
• Orientasi yang kepada orang lain ( oriented to other).
Mengacu kepada kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan
orang lain. Orientasi ini mencakup proses komunikasi, perhatian dan minat
terhadap apa yang dikatakan lawan bicara.Pihak melakukan komunikasi dengan
berorientasi kepada orang akan melihat situasi dan interaksi dari sudut pandang
lawan bicara dengan menghargai perbedaan pandangannya dengan empati.
Orientasi kepada orang lain akan memberikan umpan balik yang cepat dan
pantas serta menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perasaan dan
pikiran.
Daftar Pustaka
1). Abdul Nasir (2009) Komunikasi dalam keperawatan :teori dan aplikasi,Salemba
Medika Jakarta
2). Tri Anjaswarni , Komunikasi dalam keperawatan, Kementerian Kesehatan R.I
B.P.P,S.D.M. K
3). Tannes D , Seni Komunikasi efektif ( Membangun Relasi dengan gaya
percakapan).
3). Suryani ( 2014) Komunikasi terapeutik Teori dan praktik ,EGC Jakarta
4). Herri zan Piter,S.Psi ( 2011) Pengantar Komunikasi Konseling dalam praktik
kebidanan , KencanabPrenada Media Group Jakarta
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jl. Beliang No. 110 Telp/Faks. (0536) 3227707 Palangka Raya
6. Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang komunikasi terapeutik yang efektif
Pokok Bahasan :
1. Komunikasi terapeutik yang efektif
2. Pengertian komunikasi terapeutik yang efektif
3. Proses komunikasi terapeutik yang efektif
4. Unsur – unsur dalam membangun Komunikasi terapeutik yang efektif
5. Tehnik komunikasi terapeutik yang efektif
6. Dimensi hubungan
Materi
1 Komunikasi terapeutik yang efektif
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan paling
bermakna dalam perilaku manusia. Pada profesi keperawatan dan kebidanan
,komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metode utama dalam
mengimplementasikan proses keperawatan atau manajemen. Sebagai tenaga
profesional perawat dan bidan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
dalam memberikan asuhan.
Hubungan penga Tidak saling terkait dan Ada keterlibatan dan meng
laman dengan menggunakan gunakan pengetahuan yang
topik percakapan pengetahuan yg tidak terkait.
berhubungan
Orientasi waktu Masa lalu dan men Masa lalu dan mendatang
datang
Fase Tugas
Pra inter Eksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri. Analisis
aksi kekuatan dan kelemahan profesional diri. Dapatkan data awal
tentang klien jika mungkin. Buat rencana pertemuan pertama
6. Dimensi hubungan
Kehadiran diri secara psikologis dapat dibagi dalam 2 (dua0 dimensi yaitu
dimensi respon dan dimensi tidakan (Stuart dan Sunden ,1987)
a. Dimensi Respon
Dimensi respons yang harus dimiliki oleh Perawat ada 4 ( empat) hal
( Nurjannah I,2001) yaitu :
1). Kesejatian
Kesejatian adalaH pengiriman pesan pada orang lain tentang gambaran
diri kita yg sebenarnya ( Smith dalam Prayitno,1999). Kesejatian dapat
ditunjukkan dengan adanya kesamaan antara verbal dan non verbal
(kongruen) .Lawan dari kongruen yaitu adanya ketidaksamaan antara
bentuk verbal dan non verbal. Kesejatian tsb dipengaruhi oleh kepercayaan
diri,persepsi terhadap orang lain dan lingkungan.
2). Empati
Empati adalah kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain,serta
memahami bagaimana perasaan orang lain dan apa yg menyebabkan
seseorang bereaksi terhadap terhadap suatu hal tanpa emosi kita terlarut
dalam emosi orang lain (Smith dalam Prayitno,1999). Respon empat harus
mencakup unsur-unsur seperti keakuratan ( ketepatan pengungkapan verbal
terhadap perasaan atau masalah klien), kejelasan ( ungkapan empati harus
jelas mengenai topik tertentu dan sesuai dengan apa yg dirasakan oleh
orang tsb ), kealamiahan ( menggunakan kata- kata sendiri ), kehangatan
( kehangatan dalam aspek verbal dan non verbal ), kesejatian ( kesamaan
antara respon verbal dan non verbal serta ketertarikan dan perhatian
diperlukan dalam menunjukkan empati ),
3). Respek atau hormat
Respek menurut Egan cit Susan Smith (dalam Prayitno,1999) adalah
kesediaan untuk bekerja dengan klien,menunjukkan sikap siap sedia,
ketertarikan pada masalah klien, memahami keunikan dan melakukan
pendekatan untuk penyelesaian masalah. Perilaku respek menurut Smith
( 1992) ditunjukkan dengan melihat kearah klien,memberikan perhatian yg
tidak terbagi,memelihara kontak mata, senyum pada saat yg tepat, bergerak
kearah klien , memahami keunikan dan melakukan jabat tangan atau
memberikan sentuhan yang lembut.
4). Konkret
Perawat menggunakan terminologi yg spesifik dan bukan abstrak pada
saat berdiskusi dengan klien mengenai perasaan ,pengalaman dan tingkah
lakunya.Fungsi dari ini adalah dapat mempertahankan respon perawat
terhadap perasaan klien dan dapat memberikan penjelasan akurat tentang
suatu masalah sehingga dapat mendorong klien memikirkan masdalah
yang spesifik ( Stuart dan Sundeen,1988).
b. Dimensi Tindakan
Dimensi tindakan menurut Stuart dan Sundeen (dalam Purba JM,2008)
memiliki komponen-komponen yaitu konfrontasi,kesegaraan,pengungkapan
diri perawat,kararsis emosional dan bermain peran.Dimensi ini harus
diaplikasikan dalam konteks kehangatan, penerimaan dan pengertian yg
dibentuk oleh dimensi responsif.Dimensi- dimensi tsb akan dijelaskan
melalui uraian berikut ini :
1). Konfrontasi
Konfrontasi adalah ekspresi perawat terhadap klien yg berbeda dan hal
ini bermanfaat untuk memperluas kesadaran diri klien. Carkhoff ( dalam
Purba JM,2008) mengidentifikasi tiga kategori konfrontasi yaitu sbb :
a). Ketidaksesuaian antara konsep diri ( ekspresi klien tentang dirinya)
dan ideaL diri diri (cita-cita klien).
b). Ketidak sesuaian antara ekspresi non verbal dan perilaku klien
c). Ketidaksesuaian antara pengalaman klien dengan perawat.
Konfrontasi seharusnya atau sebaliknya dilakukan secara asertif
bukan agresif,sehingga sebelum perawat melakukan konfrontasi
perawat dapat mengkaji tingkat hubungan saling percaya dengan
klien, tingkat kecemasan dan kekuatan klien,mekanisme koping klien
serta waktu yg tepat. Konfrontasi sangat berguna bagi klien yg telah
mempunyai kesadaran diri tetapi perilakunya masih belum
menunjukkan adanya perubahan.
2). Keterbukaan
Keterbukaan dapat dilakukan ketika memberikan informasi tentang
diri,ide, nilai,perasaan, dan sikapnya sendiri. Hal ini berguna untuk
memfasilitasi kerjasama,proses belajar dan katarsih atau dukungan
klien.Bahwa peningkatan keterbukaan antara perawat dengan klien dapat
menurunkan tingkat kecemasan perawat klien. Pernyataannya ini
berdasarkan pada penelitian yg dilakukan oleh Jhonson.
3). Kesegeraan
Kesegeraan ini terjadi apabila hubungan perawat- klien difokuskan dan
digunakan untuk mempelajari fungsi klien dalam hubungan interpersonal
lainnya. Perawat harus sensitif terhadap perasaan klien dan keinginan
utk membantu dengan segera atau secepatnya.
4). Bermain Peran
Bermain peran dapat dilakukan untuk membangkitkan situasi tertentu
guna meningkatkan penghayatan klien terhadap hubungan interpersonal
dan memperdalam kemampuannya untuk melihat situasi dari sudut
pandang lain. Selain itu juga memberikan kesempatan klien mencoba
situasi yang baru dalam lingkungan yg aman
5). Katarsis Emosional
Perawat harus bisa mendorong klien untuk membicarakan hal-hal yg
sangat mengganggunya dengan tujuan mendapatkan efek
terapeutik.Dengan demikian perawat harus dapat mengkaji kesiapan
klien untuk mendiskusikan masalahnya. Apabila klien mengalami
kesulitan mengekspresikan perasaannya,seyogyanya perawat dapat
membantu dengan mengekspresikan perasaannya kedalam situasi klien
tsb. Kemampuan perawat atau bidan dalam menerapkan teknik
komunikasi terapeutik memerlukan latihan,kepekaan dan ketajaman
perasaan sebab keberhasilan komunikasi tidak dipengaruhi oleh
kemampuan seseorang melainkan oleh dimensi nilai, waktu dan ruang.
Hal ini dapat dilhat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan
kepuasan bagi perawat sendiri.
Daftar Pustaka
1). Abdul Nasir (2009) Komunikasi dalam keperawatan :teori dan aplikasi,Salemba
Medika Jakarta
2). Tri Anjaswarni , Komunikasi dalam keperawatan, Kementerian Kesehatan R.I
B.P.P,S.D.M. K
3). Tannes D , Seni Komunikasi efektif ( Membangun Relasi dengan gaya
percakapan).
3). Suryani ( 2014) Komunikasi terapeutik Teori dan praktik ,EGC Jakarta
4). Herri zan Piter,S.Psi ( 2011) Pengantar Komunikasi Konseling dalam praktik
kebidanan , KencanabPrenada Media Group Jakarta