LAPORAN PRAKTIKUM
:
Nama Haiga Sophia Gunawan
:
N IM V3720027
:
Tanggal Praktikum 11 Maret 2022
:
Pertemuan /Resep 1/ 2
D3 FARMASI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2022
Lampiran I (Format Laporan)
.
I. RESEP
V. Perhitungan Penimbangan
Hasil
Nama Bahan Perhitungan Penimbangan
Perhitungan
Lasal 4 mg 4 mg x 30 = 120 mg 30 tablet
120 mg/ 4 mg
= 30 tablet
300 mg / 10 mg
= 30 tablet
PERHITUNGAN DOSIS
1. Lasal
2. Alloris 10 mg
3. Broxal syr
IP: 15 mg/ 5 ml
Lampiran I (Format Laporan)
Tidak overdosis
R1
1. 30 tablet lasal 4 mg diambil
2. Dimasukkan ke dalam kemasan (plastik klip)
3. Diberi etiket putih
R2
1. 30 tablet alloris 10 mg diambil
2. Dimasukkan ke dalam kemasan (plastik klip)
3. Diberi etiket putih
R3
1. Broxal syrup 2 botol diambil
2. Dimasukkan ke dalam kemasan (plastik klip)
3. Diberi etiket putih
VII. Hasil Dan Etiket
Etiket:
Warna : Putih
Lasal 4 mg Alloris 10 mg
Broxal Syrup
Apotik Sebelas Maret
Jl. Ir Sutami 36 A, Surakarta
SIP : 07072008
R1
Resep pertama yang diberikan adalah dengan sediaan tablet. Tablet Lasal mengandung bahan
aktif salbutamol yang diindikasikan untuk asma bronkial, bronkitis kronis, emfisema, dan
penyakit paru lain dengan komplikasi brokokonstriksi (IAI, 2019). Tablet ini ber
kontraindikasi bagi hipersensitif terhadap salbutamol atau obat agonis adrenoreseptor beta-2
(IAI, 2019). Perlu kehati-hatian pada pasien dengan hipertiroidisme dan diabetes
melitus karena berisiko terjadinya ketoasidosis. Pemantauan kadar glukosa darah perlu
dilakukan. Hentikan pemakaian dengan segera jika pasien mengalami reaksi alergi,
seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya,
karena bisa berakibat yang lebih fatal. Dapat menaikkan risiko hipokalemia apabila
dikonsumsi dengan kortikosteroid diuretik (e.g. loop, thiazide) dan xanthines (e.g.
theophylline). Efek samping yang ditimbulkan dapat berupa rangsangan kardiovaskular,
tremor otot rangka dan hipokalemia (Lutfiyati dkk., 2015). Obat diminum 3 kali sehari, sekali
minum 1 tablet sebelum makan (sebaiknya diminum sekitar 1 jam sebelum makan). Apabila
terlewat meminum obat, segera minum dosis yang terlewat setelah pasien teringat, jika
waktunya sudah mendekati waktu minum dosis selanjutnya lewati dosis yang terlewat dan
kembali ke jadwal normal pasien. Jangan menggandakan dosis dalam keadaan apapun.
Apabila setelah minum obat ini muncul gejala yang lebih parah, maka segera periksakan ke
dokter (MIMS, 2022).
R2
Resep kedua yang diberikan adalah dengan sediaan tablet. Alloris mengandung bahan aktif
loratadin yang diindikasikan untuk rinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal
pada hidung dan mata, rasa terbakar pada mata (IAI, 2019). Kontraindikasi : hipersensitif
terhadap loratadin (IAI, 2019). Obat ini berkhasiat untuk membantu meredakan gejala alergi,
seperti pilek, gatal, mata berair, dan bersin. Ini juga membantu meringankan kondisi kulit
alergi seperti gatal dan kemerahan karena gatal-gatal. Obat ini diminum 1 kali sehari sebelum
atau sesudah makan (sebaiknya diminum sekitar 1 jam sebelum makan atau 1 jam setelah
makan). Cobalah meminum obat ini dengan jam yang sama setiap harinya. Pasien dapat
mengentikan pemakaian apabila sudah merasa baik dan tidak ada alergi lagi, kecuali jika
dokter menginstruksikan sebaliknya. Apabila terlewat meminum obat, segera minum dosis
yang terlewat setelah pasien teringat, jika waktunya sudah mendekati waktu minum dosis
selanjutnya lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal normal pasien. Jangan
menggandakan dosis dalam keadaan apapun. Obat ini dapat menyebabkan kantuk, setelah
meminum obat ini jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang perlu konsentrasi tinggi.
Efek samping lain yang dapat ditimbulkan, yaitu : sakit kepala, kelelahan, gugup, sulit tidur,
mulut kering, ketidaknyamanan perut, nafsu makan meningkat, beri tahu dokter jika muncul
efek samping yang tidak kunjung sembuh, atau muncul efek samping lainnya. Peningkatan
kadar loratadine di dalam darah jika digunakan dengan cimetidine,
Lampiran I (Format Laporan)
clarithromycin, erythromycin, atau fluconazole. Simpan obat di tempat dengan suhu di bawah
suhu 20° C – 25° C, kering, dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung.
Letakkan obat di tempat yang tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Hindari minum alkohol.
Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau justru bertambah
berat (MIMS, 2022).
R3
Resep yang ketiga adalah Broxal syrup. Broxal mengandung bahan aktif ambroksol yang
diindikasikan untuk penyakit saluran pernapasan akut dan kronis disertai sekresi bronkial
abnormal khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis kronis, bronkitis asmatik, dan asma
bronkial (IAI, 2019). Kontraindikasi : Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang
memiliki riwayat alergi obat ambroxol .Pasien yang menderita ulkus pada lambung
penggunaan obat ini harus dilakukan secara hati-hati (IAI, 2019). Obat ini tidak boleh
digunakan dalam jangka waktu yang lama tanpa konsultasi dokter; dalam beberapa kasus
insufisiensi ginjal, akumulasi dari metabolit ambroksol terbentuk di hati. Pemberian
bersamaan dengan antibiotik (amoksisilin sefuroksim, eritromisin, doksisiklin) menyebabkan
peningkatan penerimaan antibiotik kedalam jaringan paru-paru. Reaksi intoleran setelah
pemberian ambroksol pernah dilaporkan tetapi jarang; efek samping yang ringan pada saluran
saluran cerna pernah dilaporkan pada beberapa pasien; reaksi alergi (jarang); reaksi alergi
yang ditemukan: reaksi pada kulit, pembengkakan wajah, dispnea, demam; tidak diketahui
efeknya terhadap kemampuan mengendarai atau menjalankan mesin. Obat disimpan dalam
suhu ruangan (25-30oC), jangan disimpan pada tempat yang lembap dan panas. Obat diminum
setelah makan (sebaiknya obat diminum sekitar 1 jam setelah makan), 3 kali sehari 1 sendok
teh. Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau justru bertambah
berat (MIMS, 2022).
Terapi nonfarmakologis bagi pasien yang menderita penyakit pernapasan antara lain:
menghindari merokok, menghindari kegemukan, dan melakukan kegiatan fisik misalnya
senam asma (Depkes RI, 2007)
Pasien atas nama Tn Sandi (52 th) yang beralamat di Jl. Mangga 2 Jajar SKA mendapatkan
resep untuk ditebus obatnya. Dalam resep yang didapatkan tidak tertera nama, SIP, dan alamat
dokter maka perlu ditanyakan agar mengetahui dari siapa resep tersebut sehingga ada yang
bertanggung jawab atas resep yang diberikan. Pada resep tanda tangan dokter juga tidak
tertera sehingga perlu dimintakan. Jenis kelamin dan berat badan pasien tidak dicantumkan
dalam resep. Akan tetapi, dari di depan nama pasien tertuliskan Tn yang berarti Tuan (pasien
tersebut laki-laki dewasa) untuk berat badan perlu dikonfirmasi langsung. Tablet lasal
mengandung bahan aktif salbutamol yang diindikasikan untuk asma bronkial, bronkitis kronis,
emfisema, dan penyakit paru lain dengan komplikasi brokokonstriksi (IAI, 2019). Alloris
mengandung bahan aktif loratadin yang diindikasikan untuk rinitis alergi, urtikaria kronik,
dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata, rasa terbakar pada mata (IAI, 2019). Broxal
Lampiran I (Format Laporan)
mengandung bahan aktif ambroksol yang diindikasikan untuk penyakit saluran pernapasan
akut dan kronis disertai sekresi bronkial abnormal khususnya pada eksaserbasi dan bronkitis
kronis, bronkitis asmatik, dan asma bronkial (IAI, 2019). Sehingga jika dikombinasikan
menjadi 1, ketiga obat tersebut sangat cocok untuk obat saluran pernapasan. Etiket ketiga
resep tersebut berwarna putih karena merupakan obat yang ditelan. Ketiga resep tersebut tidak
overdosis sehingga tidak perlu dilakukan perubahan dosis.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2019. Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume 52 Jakarta: PT
ISFI Penerbitan.