Anda di halaman 1dari 25

Tugas Farmasi III

MANAR SITI DENARI SUBUR


1765050168

D E PA RT E M E N FA R M A K O L O G I D A N T E R A P I
PERIODE 15 JUNI – 27 JUNI 2020
FA K ULTAS KE DO K T E R A N U N I V E R S I TA S K E D O K T E R A N I N D O N E S I A
J A KA RTA T I M U R
2020
Dosis
Takaran jumlah obat yang dapat menghasilkan efek terapi pada
fungsi tubuh yang terkena gangguan

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Dosis berdasarkan fungsi:
1. Dosis awal/loading dose: dosis awal yg dibutuhkan untuk
tercapainya konsentrasi obat yang diinginkan dalam darah
2. Dosis pencegahan; jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi
agar pasien tidak terkena penyakit
3. Dosis terapi: dosis obat digunakan unutk terapi jika sudah terkena
penyakit
4. Dosis lazim: dosis yg secara umum digunakan untuk terapi
5. Dosis maksimal: dosis maksimal yang dapat digunakan unutk
pengobatan penyakit. Bila dosis maksimal dilampaui
menimbulkan gejala toksik
6. Dosis letal: dosis yang melebihi dosis terapi akibatkan kematian
Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti
Dosis
Dosis Toksik
Terapi/lazim

Dosis Dosis Dosis


Minimal Maksimal Maksimal
Berdasarkan umur
1.  Rumus Young (< 8 tahun)

n = umur dalam tahun

Contoh: Anak usia 6 tahun. Ibuprofen dosis dewasa 600mg, 3,2 g. dosis anak?
/ 1x minum
r/ hari

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


2.  Rumus Dilling (≥8 tahun)

n = umur dalam tahun

Contoh: Anak usia 10 tahun. Ibuprofen dosis dewasa 600mg, 3,2 g. dosis anak?
/ 1x minum

r/ hari

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


  Rumus Fried (bayi)
3.

Contoh: Bayi usia 4 bulan. Diberikan paracetamol 500 mg, 3 gr. Berapa dosis
bayi?
= 13,3 mg /1x minum
= 80 mg /hari

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Berdasarkan Berat Badan
 Rumus Thermich
 𝐷𝑀 = 𝑛 𝑥 𝐷𝑀 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎
70

n = berat badan dalam kilogram


Contoh: anak usia 7 thn, BB 20 kg diberikan paracetamol 500 mg, 3 gr. Dosisnya?
Dosis max: = 50 mg/1x minum
Dosis max: = 300 mg/hari

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Contoh Bentuk Sediaan
Eritromisin
Padat
1. Dothrocyn (eritromisin 500 mg)  Yarindo Farmatama
◦ Indikasi: Infeksi saluran nafas atas dan bawah ringan-sdang, infeksi kulit. Intertinal amoebiasis,
pengobatan sifilis pada pasien alergi penisilin. Uteritis gonokokal.
◦ KI: hipersensitif, ggn fungsi hati yang berat
◦ IO: penggunaan Bersama ergotamine, teofilin, digoksin, antikoagulan
◦ Dosis: Dewasa: 250 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam. Anak: sehari 30-50 mg/KgBB dalam 3-4
dosis terbagi
◦ Kemasan: box 10 strip x 10 kaplet

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


2. Erysanbe (eritromisin stearate 500 mg)
◦ Indikasi: infeksi saluran nafas, kulit, dan jaringan lunak, pneumonia, GO
◦ KI: hipersensitif
◦ ES: ggn pencernaan, reaksi alergi, ototoksik, colitis pseudomembran
◦ Dosis: dewasa: sehari 4x500 mg tab; anak 30-50 mg/kgBB sehari dibagi dalam 4 dosis
◦ Kemasan: dus 10x10 tablet

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


3. Trovilon (eritromisin stearate 250 mg)  Ifars
◦ Indikasi: infeksi saluran bagian atas /bawah yang disebabkan Streptococus pyogenes dan strep.
Pneumonia. Infeksi kulit dan jar lunak yang disebabkan strep pyogenes dan strep. Aureus. Infeksi
amebiasis intestinal, sifilis
◦ Dosis: Dewasa 250 mg tiap 6 jam atau 500 mg tiap 12 jam. Anak-anak 30-50 mg/kgBB sehari dalam
3-4 dosis
◦ Kemasan: dus 10x10 kap

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


Cair
1. Opithrocin (Eritromisin 200 mg/ml)  Otto
◦ Indikasi: infeksi bakteri yang sensitif spt bronchitis akut dan kronis, difteri, selulitis, pyelitis, gonorea
◦ KI: hipersensitif
◦ ES: ggn ringan pada sal pencernaan
◦ Dosis: dewasa: sehari 3x500 mg; anak 30-50 mg/kgBB sehari dibagi dalam 4 dosis
◦ Kemasan: Botol 60 ml sirup kering

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


2. Kemothrocin (Eritromisin 200 mg/5 ml)
◦ Indikasi: bronchitis, tonsillitis, faringitis, sinusitis, otitis media, disfteria, pneumonia, ISK
◦ KI: hipersensitif
◦ ES: mual, muntah, diare
◦ Dosis: dewasa: sehari 4x10 ml, Anak sehari 30-50 mg.kgBB dibagi 4 dosis
◦ Kemasan: Botol 60 ml susp.

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


3. Eryra (eritromisin 200 mg/5 ml)  Rama Emerald Multi Sukses
◦ Indikasi: bronchitis, faringitis, ISK, sifilis, gonorea, infeksi jaringan lunak dan kulit, otitis, meningitis
◦ KI: hipersensitif, ggn fungsi hati berat
◦ IO: teofilin  ↑ level serum teofilin; karbamazepin  ↑ toksisitas karbamazepin; antikoagulan 
↑ efek antikoagulan; digoksin ↑level serum digoksin
◦ ES: mual, muntah, abdominal pain, anorexia, Rx hipersensitif
◦ Dosis: dewasa: 400 mg 4 kali sehari atau 600-800 tiap 12 jam; anak 30-50 mg/kgBB sehari dibagi
dalam 4 dosis
◦ Kemasan: Botol 100 ml sirup kering

Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO). 2017. PT ISFI: Jakarta


Topikal
1. Erymed (eritromisin cream 2%)
◦ Indikasi: jerawat
◦ KI: kehamilan pada trimester I, ibu menyusui, sedang konsumsi vitamin a
◦ Dosis: oleskan 1x sehari terutama pada jerawat yang terutama yang infeksi
◦ Kategori kehamilan C
◦ Kemasan: tube 20 gr
2. Eryderm (topical solution 2%)
◦ Indikasi: jerawat
◦ ES: kemerahan, gatal, panas, melepuh tanda alergi lainnya
◦ Dosis: 2x sehari oleskan tipis
◦ Kemasan: botol 60 ml
3. Erythromycin ophthalmic ointment 5%
◦ Indikasi: konjungtivitis
◦ KI: iritasi mata, hipersensitif
◦ ES: kemerahan, reaksi hipersensitif
◦ Perhatian: ujung aplikator jangan samapi mengenai mata
◦ Dosis: 2x tiap 4-12 jam
◦ Kemasan: tube 3.5 g
Peraturan Resep
Resep

Permintaan tertulis dari dokter, dokter hewan, dokter gigi kepada apotek unutk
menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Komponen Resep
1. Inscriptio : Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, tanggal penulisan resep
2. Invocatio : permintaan tertulis dokter dalam Bahasa latin R/ (Recipe) artinya ambilah
atau berikanlah sebagai kata pembuka
3. Prescriptio : Nama, bentuk, dosis, jumlah obat dan cara pembuatan obat bila racikan
4. Signatura : cara pemakaian obat (jumlah perminum, waktu minum)
5. Subscriptio : paraf/ttd. Ttd  obat narkotika. Paraf  obat bebas, bebas terbatas, keras,
psikotropika
6. Pro : nama, umur pasien. Tambah berat badan bila pasien anak
 Tanda seru/paraf dokter untuk resep melebihi dosis maksimum

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Invocatio

Contoh
Resep
Salinan Resep
1. Nama dan alamat apotek

2. Nama dan nomor SIK apoteker


pengelola apotek

3. Tandatangan atau paraf apoteker

4. Tanda det (detur) untuk obat


yang sudah diserahkan, dan atau
tanda nedet (ne detur) untuk
obat yang belum diserahkan

5. Nomor resep dan tanggal


pembuatan

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Ketentuan Lain Salinan Resep
1. Salinan resep harus ditandatangani oleh APA (bila tidak ada dapat dilakukan oleh apoteker
pendamping, asisten apoteker kepala dengan mencantumkan nama terang dan status yang
bersangkutan)
2. Resep/salinan resep harus dirahasiakan
3. Resep/salinan resep hanya boleh diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang
merawat penderita, penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku

Widyaningsih, W. Pendalaman Materi Farmasi. 2018. Kemendikbud Kemenristekdikti


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai