Anda di halaman 1dari 29

RANGKUMAN HARIAN

DASAR KOMUNIKASI

Dosen Mata Kuliah:

Sugeng Riyanto, S.P., M. Si.

Disusun Oleh:

Vivian Elora Nuro (225040107111151)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVESITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
Rangkuman Dasar Komunikasi

Dosen: Bapak Sugeng Riyanto S.P., M.Si.

Nama: Vivian Elora Nuro

NIM: 225040107111151

Kelas: A

22 Agustus 2022

3 Aspek yang harus kita ubah:

1. Knowledge (pengetahuan)
2. Attitude (sikap)
3. Practice (praktek)

Definisi komunikasi
 Latin: Communis
 Persepsi sama dari 2 orang atau lebih
 Secara bahasa (common language)
 Secara simbol (common symbol)

Komunikasi adalah sebuah proses, fenomena.


 Sumber pesan dalam bentuk simbol
 Respon berdasarkan yang diharapkan

Elemen komunikasi:
 Source: Verbal, non verbal, visual, musical
 Message: Berita/ pesan. Dalam bentuk kata-kata atau ekspresi, dan lain
sebagainya.
 Channel: Salurannya. Seperti sosial media, ex: WA, Facebook, dan lain
sebagainya.
 Receiver: Penerima, mentranskrip
 Feedback: Seperti tersenyum, menganggukkan kepala, dan lain-lain.

Komunikasi: Menunjukkan sesuatu yang continue atau berubah


 Elemen:
 Dynamic: Changing all the time. Source – receiver
 On going: Continue and then there is feedback
 Interactive: Components interact with one another
 Interrelated: Berhubungan satu sama lain (saling terkait)
 Interdependent: Any change in one component and affect the other
elements and the system as a whole
 Irreversible: No taking back once it has been said

29 Agustus 2022
Tujuan Komunikasi
1. Inform: Menginformasikan kepada orang lain supaya orang lain paham.
2. Bring about greater understanding: Membuat seseorang lebih paham.
3. Motivate: Memotivasi orang lain supaya melakukan sesuatu.
4. Persuade: Mengajak orang lain untuk melakukan sesuatu
5. Learn a new skill: Mempelajari hal baru
6. Change or adapt a new practice: Beradaptasi dengan hal baru/ praktek
7. To entertain: Untuk menghibur

Level Komunikasi
1. Intrapersonal: Interaksi di dalam tubuh, berinteraksi dengan diri sendiri.
Sehingga hanya satu orang yang terlibat di dalamnya.
2. Interpersonal: Interaksi di luar tubuh, dilakukan oleh dua orang atau lebih.
3. Organizational: Interaksi dalam bentuk organisasi, struktur
4. Mass:
- Umum, komunikasi publik
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain.

Kapan komunikasi itu digunakan?


- Ketika yang disampaikan oleh sumber itu sama dengan penerima

Media Massa
- Sesuatu yang relatif baru dikebudayaan manusia
- Mendistribusikan komunikasi ke banyak orang
- Media yang digunakan: koran, televisi, radio, film, komputer, HP,
internet

Karakter Media Massa


- 1 arah
- Audience has great deal of choice
- Reach large and vast audience
- Aim, message to attract largest audience as possible as
- Influence society and are in turn influenced by society.

Fungsi Media

- Information
- Consensus: Membuat persepsi umum menjadi benar
- Entertaiment
- Advertising
- Development: Komunikasi untuk menyuarakan kebenaran
(underprevilege)

Keuntungan dan Kerugian Media Massa

 Keuntungan:
- Sangat cepat sampai ke orang lain
- Sangat murah jika perorangan
 Kekuranngan:
- Sangat mudah terjadi kesalahpahaman
- Terkadang susah untuk diakses
- Tidak ada feedback
- Sulit membuat spesifik orang

Media Massa pada Agribisnis/ pertanian


 Both crop and livestock was communicated among farmers
 To transfer new information and technology to the users
 To fullfil this need
 Pengaruhnya besar terhadap transformasi teknologi

Major Objectivies
 Untuk membantu petani mengingat. Ex: Whatsupp
 Memfasilitasi dalam membuat keputusan-keputusan penting oleh petani
 Untuk mengkomunikasikan fisibel (mencocokkan harga) teknologi petani
dan menarik petani.

5 September 2022
Model Komunikasi
A. Model Aristoteles
Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan
pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka
tepatnya. Aristoteles mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses
komuikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar
(listener).
B. Model Berlo’s SMCR
Model ini dikenal dengan model SMCR (source, message, channel,
receiver). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan bak
seseorang maupun suatu kelompok. Pesan (message) adalah tejemahan
gagasan kedalam model simbol seperti bahasa atau isyarat. Saluran
(channel) adlah medium yang membawa pesan. Penerima (receiver)
adalah orang yang menjadi sasaran komunikasi.
Encodes Decodes
Source Message Channel Receiver

Communication Content Hearing Communication


skills
skills Elements Seeing Attitudes
Attitudes Treatment Touching Knowledge
Knowledge Structure Smelling Social system
Social system Code Tasting Culture
Culture

C. Model Lasswell
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang
menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya
alam masyarakat. Model lasswell sering diterapkan dalam komunikasi
massa. Model tersebut mensyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat
membawa pesan.

WHO – Communicator
SAYS WHAT – Message
IN WHICH CHANNEL – Medium
TO WHOM – Receiver
WITH WHAT EFFECT – Effect

D. Model Schramm
Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatucara untuk
mengatasi masalah noise. Pada model ini, schramm percaya bahwa ketika
komunikasi memberikan umpan balik maka ia akan berada pada posisi
komunikator (source).
TEORI KOMUNIKASI

Kelompok Teori Umum

1. Teori fungsional dan struktural (berkaitan dengan sosial)


2. Teori behavioral dan cognitive (berkaitan dengan psikologi komunikasi)
3. Teori konvensional dan interaksional (berkaitan dengan bahasa)
4. Teori kritis dan interpretif.

Kelompok Teori Kontekstual


1. Komunikasi intrapribadi & antarpribadi
2. Komunikasi kelompok
3. Komunikasi massa
4. Komunikasi organisasi.

Interpersonal
- Terjadi diantara 2 orang atau lebih, bersifat pribadi
- Menggunakan 2 tataran
- Persepsi pandangan kita terhadapt diri sendiri
- Metapersepsi pandangan kita tentang orang lain
- Meta metapersepsi pandangan kita tentang pandangan orang lain
terhadap kita.
Kelompok
- Terjadi 3 atau lebih individu, dengan tujuan berbagi infromasi,
pemecahan masalah & menumbuhkan karakteristik pribadi
- Ada 2 hal yang perlu dipahami
- Norma: Persetujuan berperilaku satu dengan yang lainnya
- Peran: Pola perilaku yang diharapkan.

Massa
- Dilakukan melalui media massa
- Terdiri dari beberapa teori, yaitu
 Teori dasar komunikasi massa
 Teori pengaruh komunikasi massa terhadap individu
 Teori pengaruh komunikasi terhadap masyarakat & budaya.

PERSEPSI
Interpretasi atau pemberian makna terhadap orang atau obyek tertentu

1. Karakteristik Persepsi
 Mensyaratkan kehadiran objek eksternal yang dapat ditangkap oleh
indera
 Adanya informasi untuk diinterpretasikan
 Sifat representative dari penginderaan
2. Sifat Persepsi
 Merupakan pengalaman
 Bersifat selektif (disesuaikan kemampuan indera, minat, situasi &
kondisi)
 Merupakan penyimpulan
 Tidak akurat
 Bersifat evaluative subyektif (sesuai masing-masing individu)
3. Elemen Persepsi
 Sensasi (saat indera merasakan sesuatu, tanpa ada sensasi tidak ada
persepsi)
 Harapan (dipengaruhi minat & situasi dan kondisi)
 Figure & latar belakang
 Perbandingan (membandingkan pengalaman kita dengan orang
lain)
 Konteks diciptakan dengan situasi

KELOMPOK
1. NORMA YANG DIHARAPKAN DALAM KELOMPOK
 Norma sosial : Mengatur hubungan antar anggota kelompok
 Norma prosedural : Mengatur bagaimana kelompok harus beroperasi
 Norma tugas : Mengatur bagaimana suatu tugas harus dikerjakan

2. DUA PERAN DALAM KELOMPOK


 Peran/ Fungsi Tugas: Berupa pemberi informasi , pemberi pendapat,
pencari infromasi dan pemberi aturan
 Peran/ Fungsi Pemeliharaan: Berupa pendorong partisipasi, penyelaras,
penurun ketegangan & penengah persoalan pribadi.

12 September 2022
Prinsip-Prinsip Komunikasi
Prinsip 1: Komunikasi adalah proses symbolic
Prinsip 2: Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Prinsip 3: Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan
Prinsip 4: Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Prinsip 5: Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Prinsip 6: Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Prinsip 7: Komunikasi itu bersifat sistemik
Prinsip 8: Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
Prinsip 9: Komunikasi bersifat nonsekuensial
Prinsip 10: Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional
Prinsip 11: Komunikasi bersifat irreversible
Prinsip 12: Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Unsur-unsur Komunikasi Pertanian:


 Sumber (source)
Dalam komunikasi pertanian, sumber komunikasi adalah mereka yang
memberikan informasi penyuluhan pertanian.
 Penerima pesan (receiver)
Dalam komunikasi pertanian, penerima pesan/ sasaran utama dari kegiatan
penyuluhan adalah para petani beserta keluarganya.
 Saluran (channel)
Channel pesan meliputi penggunaan metode, teknik, dan media yang
relevan dengan tujuan pesan. Dalam komunikasi pertanian, semakin
banyak indera yang dirangsang melalui berbagai channel akan membuat
proses penyampaian pesan penyuluhan lebih efektif.
 Efek (effect)
Efek komunikasi pertanian dapat berupa perubahan yang diharapkan
terjadi, seperti perubahan perilaku para pertani setelah diberikan
penyuluhan. Efek ini diharapkan dapat menjadi hal yang positif bagi
kemajuan para petani yang merupajab perilaku utama sektor pertanian.

Proses Komunikasi Pertanian


1. Menciptakan kesadaran, yaitu upaya yang dilakukan untuk menarik
perhatian dan menimbulkan kesadaran para penerima pesan (petani)
mengenai adanya sesuatu yang baru.
2. Menggugah perasaan, yaitu upaya untuk menimbulkan perasaan terbuka
pada petani akan sesuatu yang abru, yang sudah disadari pada tahap
sebelumnya. Sehingga para petani memiliki kemauan untuk mengetahui
dan belajar lebih banyak.
3. Membangkitkan keinginan, yaitu upaya untuk menumbuhkan keinginan
dalam diri para petani untuk melakukan hal-hal baru yang disampaikan
dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
4. Meyakinkan, yaitu upaya untuk meyakinkan para petani untuk yakin,
tidak ragu, dan tidak takut untuk melakukan hal-hal baru.
5. Menggerakkan, yaitu upaya yang dilakukan untuk mendorong para petani
melakukan cara atau hal baru yang diajarkan, dan dapat mempraktekannya
secara berkelanjutan.

 Komunikasi adalah proses simbolik


Komunikasi merupakan bagian dari proses sosial tentunya memiliki peran
penting program-program pembangunan di daerah salah satunya sektor
pertanian.
 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Faktor terakhir yang diprediksikan dapat mmepengaruhi perilaku petani
dalam mengelola lahan pertanian adalah penyuluhan pertanian.
Penyuluhan pertanian diukur dengan sudah pernah dan tidak pernah
mengikuti penyuluhan pertanian.
 Komunikasi punya dimensi isi dan dimensi hubungan
Setiap individu punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya
tetapi juga topik-topik. Dimensi isi dari kritik sosial adalah pesan kritik
tersebut. Sementara dimensi hubungan yaitu bagaimana cara
menyampaikan pesan tersebut.
 Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Hal ini juga sejalan dengan salah satu prinsip komunikasi, yaitu
komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan dan
komunikasi memiliki tujuan.
 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Tidak terbatas, dalam artian sempit pada interaksi sosial dan komunikasi
yang dilakukan dengan segala aspek sosial yang mendukung dinilai
sebagai latar terjadinya proses interaksi.
 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Dipengaruhi oleh komunikasi mereka dengan orang tua terkait dengan
pesan
 Komunikasi itu bersifat sistemik
Terhadap layanan kontak petani yang memerlukan umpan balik yang
bersifat segera.
 Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Keberhasilan suatu komunikasi dipengaruhi oleh unsur-unsur komunikasi
seperti definisi komunikasi Lasswell. Dalam proses komunikasi semakin
mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah sebuah komunikasi.
 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Yaitu kearifan lokal pendidikan dan penyuluhan, regenerasi petani, peran
riset dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Sudah bukan
rahasia lagi betapa sejak puluhan tahun petani padi kita tidak dapat ikut
serta.

19 September 2022
Message: Bentuk dari teknik penyajian pesan merupakan pesan merupakan salah
satu faktor menentukan berhasil tidaknya upaya persuasi.

 PENENTU PESAN EFEKTIF ADA 2:


 Struktur Pesan
 Daya Tarik Pesan (Appeals)

 STRUKTUR PESAN
Struktur pesan menunjukkan pengorganisasian pada elemen-elemen dari
pesan.
“Message sidedness” (sisi pesan)
“Order of presentation” (urutan penyajian)
“Conclusion drawing” (penarikan kesimpulan)
MESSAGE SIDEDNESS
“satu sisi” (one-sided)
“dua sisi” (two-sided)
 HAL YANG DIPERTIMBANGKAN ONE-SIDED DAN TWO-SIDED
- Tingkat pendidikan
- Pendapat khalayak tentang isu atau hal yang akan dijadikan pokok
pesan
- Counter arguments

 ORDER OF PRESENTATION (URUTAN PENYAJIAN)


- “climax versus anticlimax order” berhubungan dengan one-sided
- “regency and primacy” hubungan dengan two-sided

 MODEL “CLIMAX ORDER”


- Menunjukkan pada cara penyusunan pesan dimana argumen
terpenting/terkuat dari isi pesan ditempatkan pada bagian akhir.
- Tepat bagi kelompok khalayak yang punya tingkat perhatian atau
kepentingan yang “tinggi” atas ide atau produk yang dikomunikasikan.

 MODEL “ANTICLIMAX ORDER”


- Kalau argumen terpenting/ terkuat tersebut ditempatkan di posisi awal
- Bagi kelompok khalayak yang diduga tingkat perhatian kepentigan
“rendah” terhadap ide atau produk.

 MODEL “PYRAMIDAL ORDER”


- Seentara kalau ditempatkan di tengah-tengah disebut.

 MODEL “PRYMACY”
- Model menunjukkan pada teknik penyajian atau penyusunan pesan
dimana aspek-aspek positif/kekuatan dari ide atau produk ditempatkan
di bagian awal
- Namun beberapa studi menunjukkan bahwa model “prymary order”
lebih tepat diterapkan bagi isu-isu/topik-topik yang “controversial”
dan/atau “populer”, atau bagi kelompok-kelompok khalayak sasaran
yang punya kepentigan perhatian yang tinggi.

 MODEL “RECENCY”
- Kalau aspek-aspek positif/kekuatan dari ide atau produk ditempatkan
di bagian akhir
- Sementara bagi isu-isu/topik-topik yang tidak begitu populer dan/atau
tidak “controversial” serta bagi kelompok khalayak sasaran yang
diduga tidak punya kepentingan/ perhatian. Model “recency order”
dipandang lebih efektif.

 CONCLUSION DRAWING
- Penarikan kesimpulan atas isi penjelasan tentang suatu ide atau produk
yang dikomunikasikan dapat dilakukan secara langsung dan jelas
(explicit) dan dapat juga dilakukan secara tidak langsung (implicit)

 MESSAGE APPEALS (DAYA TARIK PESAN)


- “Fear (threat) appeals”, adalah suatu tampilan pesan yang
menonjolkan unsur-unsur “ancaman”, “bahaya”.
- “Emotional appeals”, memberikan penekanan pada hal yang bersifat
emosional.
- “Humor appeals”, dipandang cukup efektif dan menarik perhatian dan
ingatan (recall) khalayak atau pesan yang dikomunikasikan. Namun
dampak persuasinya terhadap khalayak teoritis dipandang “rendah”.

MACAM MACAM PESAN


A. Pesan Verbal
Semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Menurut
Deddy Mulyana, 2005.
Seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-
simbol tersebut yang digunakan dan dipahami satu komunitas. Menurut
Jalaludin Rakhmat, 1994.
Alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan dan hanya
dapat dipahami bila ada kesepakatan antara anggota-anggota kelompok
sosial untuk menggunakannya.
 Fungsi Pesan Verbal
1. Menurut Larry L. Barker, 2005.
Memiliki 3 fungsi, yaitu:
a. Penamaan
Menunjuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan,
atau orang, dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk
dalam komunikasi.
b. Interaksi
Menekankan berbagai gagasan dan emosi yang dapat
mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan.
c. Transmisi Informasi
Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang
lain.
2. Menurut Cansandra L. Book, 1980.
Ada 3 fungsi, yaitu:
a. Mengenal dunia disekitar kita
Mempelajari apa saja yang menarik minat kita
b. Berhubungan dengan orang lain
Dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang
disekitar kita.
c. Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita
Memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami,
mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan-
tujuan.

 Keterbatasan Pesan Verbal


1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek
2. Bersifat ambigu dan kontekstual
3. Mengandung bias budaya
4. Percampuradukkan fakta, penafsiran dan penilaian.

B. Pesan Nonverbal
Komunikasi yang menggunakan pesan-pesan nonverbal.
Klarifikasi pesan non verbal menurut Jalaludin Rakhmat (1994):
1. Pesan kinesik
2. Pesan proksemik
3. Pesan artifaktual
4. Pesan paralinguistik

1. Pesan Kinesik Terdiri dari Tiga Komponen Utama:


a. Pesan fasial ialah menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan
maksud tertentu.
b. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti
mata dan tangan untuk menyampaikan berbagai makna
c. Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.

 Makna dari Pesan Postural Terbagi Menjadi 3 yaitu


a. Immediasy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap
individu yang lain
b. Power yaitu mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator
c. Responsiveness yaitu individu dapat bereaksi secara emosional kepada
lingkungan secara positif dan negatif.

2. Pesan Proksemik
Pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak dua ruang
3. Pesan Artifaktual
Pesan yang diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan
kosmetik.
4. Pesan Paralinguistik
Pesan non verbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan
verbal.

 Fungsi Pesan Non Verbal


1. Menurut L. Knapp, 1994. Ada lima fungsi:
- Repetisi
- Substitusi
- Kontradiksi
- Komplemen
- Aksentuasi

 Repetisi
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, misalnya
setelah mengatakan penolakan saya menggelengkan kepala.
 Substitusi
Menggantikan lambang-lambang verbal, misalnya tanpa sepatah katapun
kita berkata, kita menunjukkan persekutuan dengan menganggukkan
kepala.
 Kontradiksi
Menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan
verbal, misalnya anda “memuji” prestasi teman dengan mencibirkan bibir,
seraya berkata “hebat, kamu memang hebat.”
 Komplemen
Melengkapi dan memperkaya makna pesan non verbal, misalnya air muka
anda menunjukkan penderitaan yang tidak terungkapkan dengan kata-kata.
 Aksentuasi
Menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya, misalnya anda
mengungapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja.

Menurut Dale G. Leathers, alasan mengapa pesan nonverbal sangat signifikan:


- Menentukan makna dalam komunikasi interpersonal
- Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan
- Menyapaikan makna dan maksud yang relatif bebas
- Mempunyai fungsi metakomunikatif
- Merupakan cara komunikasi yang lebih efisien
- Merupakan sarana sugesti yang paling tepat.

26 September 2022
Peran Komunikasi dan Perubahan Penggunaan Teknologi Baru
 Aplikasi Kegiatan Dalam Berkomunikasi
Menurut Charles Cooly (dalam Mardikanto,2009) mengartikan
komunikasi sebagai suatu mekanisme yang memungkinkan atau
menyebabkan adanya hubungan antar manusia. Sehingga hasil dari proses
komunikasi adalah terjadinya komunikasi antarpribadi-pribadinya yang
ditandai oleh adanya tindakan pengungkapan oleh pihak seseorang atau
lebih, pengamatan secara sadar maupun tidak sadar oleh pihak-pihak lain.
Dalam konteks pembangunan pertanian di pedesaan, komunikasi ini
sangat menentukan:
1) Apakah paket teknologi (inovasi) yang diberikan itu dapat
diterapkan oleh petani atau tidak (aspek teknik)
2) Apakah komunikasi yang dilakukan dapat mengubah pola
pertanian tradisional dengan pola pertanian modern yang lebih
efisien (aspek ekonomis)
3) Apakah diseminasi teknologi ke dalam alam masyarakat desa
tersebut sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat atau
tidak (aspek sosial).

 Kegiatan Komunikasi dan Penyuluhan


Tujuan komunikasi penyuluhan pedesaan
- Informatif
- Persuasif
- Entertaiment
- Mengubah perilaku
- Meningkatkan kemampuan petani dibidang usaha
- Sebagai konsekuensi dan peningkatan pendapatan masyarakat desa
- Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat desa dalam pembangunan.

 Komunikasi Dalam Penggunaan Teknologi Tepat Guna


- Manfaat dari teknologi tepat guna bagi masyarakat yang
menerimanya adalah bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dari sudut
kuantitatif manfaat teknologi tepat guna adalah:
1) Produk yang dihasilkan meningkat
2) Tenaga kerja yang dipergunakan banyak
3) Keuntungan yang diperoleh maningkat
4) Lebih efektif dan efisien dari segi pelaksanaannya
- Sedangkan dari sudut kualitatif manfaat teknologi tepat guna,
adalah:
1) Mutu produk yang dihasilkan meningkat/baik
2) Kesejahteraan, kesehatan, dan keselamatan kerja lebih
terjamin
3) Pengetahuan serta keterampilan masyarakat bertambah
4) Bertambah positifnya sikap masyarakat terhadap setiap
paket teknologi baru
5) Kelestarian lingkungan lebih terjamin
- Dalam penerapan teknologi tepat guna di pedesaan harus
memperhatikan pula ciri-ciri teknologi pedesaan yang meliputi:
1) Bergerak di bidang produksi dan konsumsi untuk
kebutuhan lokal
2) Pada umumnya masi sederhana dan berisfat tradisional
3) Dimiliki secara turun temurun

 Hambatan Komunikasi dalam Penggunaan Teknologi Pedesaan


- Hambatan yang dihadapi ketika suatu lembaga (pemerintah dan
LSM) dan seorang komunikator memasuki daerah kerja yang baru
adalah:
1) Lembaga/komunikator tersebut belum mengenal secara
baik tempat, masalah, kebutuhan, bio-geo-fisik, sosial
ekonomi dan budaya masyarakat dimana dia bertugas
2) Di pihak masyarakat/petani, mereka belum mengenal secara
baik tentang cara kerja, dan harapan-harapan mereka pada
petugas.
3) Masyarakat pada umumnya memiliki pengetahuan yang
rendah atau terbatas sehingga mereka sendiri belum
melakukan analisis terhadap segala permasalahan dan
kebutuhan yang sedang berkembang saat itu, baik untuk
diri sendiri maupun untuk masyarakat secara menyeluruh
4) Belum ada hubungan saling percaya antara
lembaga/komunikator dengan masyarakat setempat
5) Lembaga/komunikator tersebut belum mampu menggali
kekuatan-kekuatan yang ada dalam wilayah kerjanya.
- Dilihat dari aspek usaha yang dilaksanakan para petani di
pedesaan, hambatan komunikasi ini juga timbul karena:
1) Terdapat variasi kondisi alam, sosial ekonomi dan budaya
masyarakat
2) Keragaan usaha tani yang tinggi. Di desa, kita akan sulit
menemukan petani yang memiliki hanya satu usaha saja.
Kebanyakan mereka mencampur adukkan usaha yang satu
dengan usaha yang lain dan bervariasi antara petani yang
satu dengan yang lainnya.
3) Karena keragaan yang tinggi tersebut maka akan muncul
kebutuhan dan masalah yang berbeda pada saat yang sama
4) Salah pendekatan awal yang dikembangkan oleh
komunikator sendiri.

 Efektivitas Komunikasi Interpersonal


Kriteria-Kriteria:
1) Persiapan materi penyuluhan atau isi pesan dapat berupa folder
2) Dalam materi tersebut harus disebutkan tujuan, kelebihan dan
kelemahan baik secara ekonomis, kemudahan secara teknik
mau[un kelemahan yang mungkin akan timbul di kemudian hari
3) Materi yang diberikan merupakan hasil kajian yang mendalam saat
melakukan studi orientasi awal sehingga benar-benar
menggambarkan masalah kebutuhan masyarakat pada saat itu
4) Penggunaan alat bantu ataupun bahan-bahan yang secara langsung
dengan praktik materi yang akan kita komunikasikan
5) Penggunaan metode
6) Sikap berbicara
7) Hal lain yang juga penting dalamn komunikasi interpersonal dalam
hal penggunaan “body language” adalah:
a. ‘posture’ atau ‘stance’
b. ‘eye contact’ atau kontak mata komunikator dengan audience
c. ‘facial expression’ atau ekspresi wajah
 Prasyarat Seorang Komunikator Penyuluhan Pedesaan
Prasyarat atau prakondisi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Independen terbatas yang bermoral bagi seorang penyuluh. Tujuan
independensi bermoral bagi seorang komunikator ini adalah:
a. Membentuk iklim kondusif bagi pelaksanaan fungsi seorang
komunikator
b. Pemberian status independensi “terbatas adalah agar mereka
dapat melakukan aktivitas dalam masyarakat secara bebas”
c. Untuk mengurangi atau mempersempit “gestation period antara
perencanaan dari bawah
2) Pada setiap jenjang pendidikan petuugas komunikator atau
penyuluh pedesaan; seperti: Sekolah pertanian, pembangunan
(SPP), atau program diploma di beberapa perguruan tinggi untuk
mendidik calon komunikator atau di tingkat akademi pertanian,
maka kurikulum akademik yang diberikan seharusnya lebih banyak
memuat tentang masalah-masalah kemasyarakatan pedesaan
khususnya mata kuliah yang secara langsung membahas kegiatan
komunikasi pedesaan.
3) Pola perekrutan tenaga komunikator atau penyuluh pedesaan harus
didasarkan atas pertimbangan potensi dan kompetensi
4) Untuk memupuk dinamika kerja sama para komunikator atau
penyuluh di pedesaan dibutuhkan suatu forum dialog konsultasi
informatif (forum DKI)

KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEDESAAN


 Kilas Balik Pembangunan Jangka Panjang Pertama
 Sasaran terakhir dari pelaksanaan komunikasi penyuluhan suatu program
inovatif ke dalam masyarakat pedesaan adalah untuk menumbuhkan peran
serta aktif masyarakat pedesaan terhadapt pelaksanaan program inovatif.
Komunikasi dikatakan berhasil apabila para petani di pedesaan secara aktif
ikut ambil bagian untuk melaksanakan mengembangkan serta melestarikan
program inovatif yang diberikan itu dalam kehidupan mereka.
 Penyebab isu sentral dalam pembangunan nasional Indonesia selama
PJPT-1:
1. Rendahnya peran serta aktif masyarakat
2. Rendahnya aspek dan kualitas masyarakat
3. Ketidak pedulian program yang bersangkutan dengan masalah
sosial ekonomi dan budaya masyarakat setempat
4. Ketidaklancaran pelayanan input penunjang inovasi
5. Lemahnya koordinasi aparat pelayanan dari interaksi terkait
 Dalam sejarah pembangunan suatu bangsa biasanya digunakan 2 macam
pendekatan, yaitu:
1) Pendekatan cetak biru
2) Pendekatan interactive or social learning process
 Pengembangan komunikasi penyuluhan inovasi ke dalam masyarakat
pedesaan khususnya di bidang pembangunan pertanian haruslah
berpedoman pada konsep pembangunan pertanian yang disebut Regional
Specialization in Agricultural Production
 Partisipasi dan Pendekatan Arus Balik
 Saat ini masalah partisipasi masyarakat dalam pembangunan menjadi topik
yang sangat penting dan menarik. Ketimpangan hasil pembangunan
disinyalir bahwa rendahnya peran serta dari masyarakat sebagai salah satu
faktor penyebab. Maka dari itu, peran serta aktif saat ini menjadi semakin
penting.
 Usaha yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan peran serta aktif
masyarakat dalam pembangunan, yaitu:
1) Kilas balik yaitu refleksi dan intropeksi setiap program
pembangunan
2) Memberikan definisi yang jelas apa itu peran serta aktif
masyarakat.

 Proses Partispasi
 Menurut Rogers dalam Cirus, L., & Simonova (2020), partisiapsi
adalah tingkat keterlibatan anggota sistem sosial dalam proses
pengambilan keputusan. Partisipasi ditunjukkan untuk
menungkatkan tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat peran
serta aktif masyarakat.
 Analisis proses partisipasi masyarakat mencakup 4 hal, yaitu:
1) Tahap penumbuhan ide untuk membangun dan perencanaan
2) Tahap pengambilan keputusan
3) Tahap pelaksanaan dan evaluasi
4) Tahap pembagian keuntungan ekonomis atau benefit class
 Pendekatan Arus Balik
Pendekatan arus balik yang dimaksud disini adalah pelaksanaan setiap
program pembangunan yang dikomunikasikan kepada masyarakat
didasarkan pada analisis yang cermat dan mendalam tentang kondisi sosial
budaya dan alam sehingga tumbuh rasa memiliki dan tanggung jawab
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan setiap program
pembangunan.
 Koordinasi Partisipasi
1) Meningkatkan mutu pengawasan
2) Mewujudkan pola kerja KISS
3) Keandalan petugas lapangan
4) Perbaikan aspek eksternal
5) Partisipasi yang dituntut
6) Saling menolong dan melengkapi dalam melaksanakan tugas di
lapangan
 Melakukan Lokakarya Tentang Komunikasi Pedesaan
 Lokakarya merupakan forum ilmiah yang membahas berbagai
pengalaman lapangan dengan kajian ilmiah untuk mencari jalan
pemecahan terhadap berbagai persoalan yang sedang berkembang
dan yang dihadapi oleh para petugas dan atau para petani
dilapangan.
 Keuntungan gagasan untuk mengembangkan kegiatan lokakarya:
1) Menghemat biaya
2) Menunjang program peningkatan SDM di pedesaan
3) Mewujudkan rasa percaya diri masyarakat
4) Materi yang dibahas dan studi lapangan langsung mengenai
masalah dan kebutuhan masyarakat desa pada saat itu
5) Pengalaman dan berbagai kendala yang dihadapi petani
6) Mendukung program pengembangan diversifikasi bahan
pangan no-beras
7) Sesuai dengan motto penyuluh pertanian.
 Pola Peran Serta Aktif Masyarakat Pedesaan
 Partisipasi terbagi ke dalam dua pola
1) Pola partisipasi secara individu
2) Pola partisipasi secara kelompok
Dudung (1985), menggunakan istilah pola partisipasi
kelompok penelitian karena:
 Tanggapan yang diantisipasikan adalah respons
dalam ikatan kelompok
 Tindakan yang diharapkan hasil dari proses
pengambilan keputusan oleh kelompok
 Bekerjanya ‘social control’ dalam kelompok
 Sesuai dengan kebutuhan strategi pembangunan
 Hasil penelitian Dudung membuktikan bahwa partisipasi petani di
dalam kelompok dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
 Manfaat rencana kerja kelompok
 Pengakuan kelompok terhadap karya anggota
 Kebenaran norma yang dijadikan alat pengukur
 Kemampuan kelompok inti dan kelompok khusus
untuk menyelesaikan masalah
 Manfaat informasi yang diterima
 Kepemimpinan kelompok inti
 Pengakuan dan dukungan sesama anggota
 Keuntungan ekonomis yang didapat
 Kelancaran pelayanan sarana

 Komunikasi Program Inovatif dan Dinamika Kelompok


 Program IDT saat ini menggantung dua masalah utama, yaitu:
1) Aspek organisatoris dalam kelompok
2) Aspek manajemen pelaksanaan program
 Mangomunikasikan suatu paket program inovatif ke dalam suatu
sistem sosial masyarakat, memiliki dua dimensi pokok, yaitu:
a. Dimensi dinamika kelompok dimensi efektivitas program
inovatif itu sendiri.
 Dimensi Dinamika Kelompok
 Di dalam suatu kelompok para anggota akan berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Interaksi sosial yang terjadi di dalam
kelompok ini tidak berbeda dengan interaksi osial yang terjadi
salam sistem sosial suatu masyarakat artinya interaksi tersebut
memiliki implitasi yang sama yaitu bisa menyatukan dan bisa
memecah belahkan keutuhan kehilangan kelompok.
 Dalam interaksi, akan terjadi dua bentuk interaksi sosial yaitu,
proses asosiasi dan proses disosiasi
 Bentuk Asosiasi
Bentuk asosiasi merupakan interaksi sosial yang mengarah ke bentuk
perpecahan atau merenggangkan isolidaritas, yaitu:
A. Kerjasama
B. Akomodasi
C. Asimilasi
 Bentuk Disosiasi
Bentuk disosiasi merupakan interaksi sosial yang mengarah ke bentuk
perpecahan atau merenggangkan solidaritas, yaitu:
A. Persaingan
B. Kontroversial
C. Konflik
 Agar terhindar dari perpecahan atau kerenggangan solidaritas antar
kelompok, berikut pendekatan psikologis yang menyebutkan bahwa
tingkat kedinamisan suatu kelompok bergantung pada 8 faktor, yaitu:
 Tujuan kelompok
 Struktur kelompok
 Fungsi tugas
 Pembinaan kelompok
 Kesatuan kelompok
 Suasana/atmosfir kelompok
 Tekanan pada kelompok
 Efektivitas kelompok

 Strategi Praktis dalam Melakukan Patisipasi


 Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan program pembangunanmasa
lalu serta mengantisipasi perkembangan rakyat di masa depan dan
memahami masyarakat saat ini, maka sudah saatnya bahwa dalam
menerapkan setiap program ataupun inovasi ke dalam masyarakat
haruslah didahului oleh kegiatan persiapan sosial. Maka di dalam
melakukan persiapan sosial pada masyarakat sebelum mereka
menerima se=uatu program inovatif, dapat dibagi ke dalam dua
tahap.
 Tahap Persiapan
 Upaya menciptakan iklim prakondisi yang kondusif.
Tujuannya untuk pengenalan petugas dan program oleh
masyarakat, motivasi dan memperoleh dukungan dari
masyarakat, memberikan penjelasan tentang program atau
inovasi yang akan diberikan, secara ekonomu
menguntungkan dan secara teknik dapat dilaksanakan oleh
masyaakat maupun oleh lembaga pemberi program itu
sendiri.
 Untuk mencapai tujuan diatas maka hal yang harus
dilakukan adalah:
1) Minta dukungan dan pendapat masyarakat
bterutama kaum elite desa sebelum musyawarah
dimulai.
2) Mengadakan pendekatan dengan berbagai lembaga
pendekatan dengan berbagai lembaga sosial yang
ada dalam masyarakat yang bersangkutan, baik
LKMD maupun lembaga swadaya masyarakat.
 Tahap Proses Pelaksanaan Musyawarah
1) Pertemuan musyawarah yang dibuka oleh tokoh
masyarakat setempat
2) Penjelasan maksud dan tujuan musyawarah
3) Mengemukakan pendapat untuk mencapai mufakat.

 Strategi Praktis Menggali Kebutuhan Masalah


 Pengalaman para praktisi pengembangan masyarakat, terutama
oleh para LSM atau LPSM dalam menggali kebutuhan myata
masyarakat desa dan masalah yang sedang mereka hadapi pada
saat itu serta upaya menanggulanginya melalui kegiatan awal
atau program awal.
 Upaya menanggulanginya melalui kegiatan awal adalah
sebagai berikut:
 Pendekatan dengan tokoh masyarakat secara formal
maupun non formal
 Mengadakan silaturahmi yaitu berbaur dengan
masyarakat sekitar
 Melakukan kegiatan survei sosial ekonomi yang
melibatkan tokoh masyarakat setempat
 Melakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul
melalui survei
 Melakukan evaluasi kembali terhadap hasil analisis
 Membuat rencana kerja bersama masyarakat
 Pelaksanaan program bersama masyarakat
 Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program
bersama masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai