-Zahrah Pricila
-Celine Night
-Anastasia W. Karini
-Adelaide Wreta Gina
-Linda Sapira
Berdasarkan DeVito (2014, Ch. 1), jelaskan apa yang dimaksud dengan:
1. Konteks Komunikasi (physical, social-psychological, temporal, cultural)
a. Physical context: Setting / tempat dimana komunikasi itu terjadi. Tempat
tersebut mempengaruhi apa & bagaimana seseorang akan menyampaikan suatu
pesan.
b. The social & psychological context: Hubungan status dan norma budaya
memegang peran yang penting dalam komunikasi.
c. The temporal (or time) context: Konteks ini bersangkutan dengan waktu yang
tepat untuk berkomunikasi.
d. The cultural context: Konteks ini berhubungan dengan norma, kepercayaan, dan
cara-cara melakukan sesuatu yang dilakukan oleh segelintir orang dan biasanya
budaya tersebut akan dilakukan turun temurun karena sudah jadi tradisi. Tradisi
tersebut dikatakan “essentialism” karena budaya sangat dijunjung tinggi
orang-orang. Bahkan, Hofstede menganggap budaya sebagai “collective
programming of mind.” Tradisi tersebut akan berdampak pada cara seseorang
melakukan segala hal.
Sumber
Senthamarai, T. & Chandran, M. R. 2015. Context in Communication: A Linguistic Study of the
Interaction between the Chinese and the Indians in Chennai, India.
http://www.questjournals.org/jrhss/papers/vol3-issue12/E3123235.pdf (20 Agustus 2019)
Komunikasi memberikan efek pada satu atau lebih banyak orang yang terlibat dalam
tindakan komunikasi. Secara umum jenis efek dibedakan menjadi 3, yaitu :
■ Efek afektif adalah perubahan pada sikap, nilai-nilai, kepercayaan, dan emosi.
Contohnya, saat kita menjadi ketakutan ketika menonton horor terbaru film,
efeknya sebagian besar afektif.
1. Communication is Purposeful
2. Communication is Transactional
Perilaku komunikasi itu mau melibatkan verbal, gerakan, atau kombinasi keduanya,
semuanya adalah sebuah paket sinyal.
7. Communication is Punctuated
8. Communication is Inevitable, Irreversible, and Unrepeatable
1. Model S - R
Model stimulus - respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini
dibpengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beralihan behavioristik. Model
tersebut menggambarkan tentang hubungan stimulus - respon.
Model ini menunjukan komunikasi sebagai proses aksi reaksi yang sangat sederhana. S-R
mengasumsi bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat non verbal, gambar-gambar,
dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan
cara tertentu. Atau proses ini sebagai pertukaran pemindahan informasi atau gagasan.
Sebagai contoh ketika seseorang yang anda kagum atau menarik perhatian anda tersenyum
kepada anda kagum atau menarik perhatian anda tersenyum kepada anda ketika berpapasan di
jalan, boleh jadi anda akan membalas senyumannya karena anda senang.
Sumber: John c. Zacharis dan Coleman C. Bender, Speech comunication : A rasional Approach .
New York : John wiley & Sons, 1976 hlm 35
2. Model Aristoteles
Model ini disebut sebagai model retoris. Komunikasi dalam model ini terjadi ketika
seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada pendengar dalam upaya
mengubah sikap mereka.
Model aristoteles adalah komunikasi retoris atau yang kini lebih dikenal dengan
komunikasi publik atau pidato.
Model ini bersifat persuasi, yaitu komunikasi yang mempengaruhi atau meyakinkan
orang lain.
3. Model lasswell
1. Who : siapa
2. Says what : mengatakan apa
3. In which channel : di saluran mana
4. To whom : kepada siapa
5. With what effect? : dengan efek apa
Model ini di kebuka akan harold lasswell yang menggambarkan proses komunikasi dan
fungsi-fungsi yang diembangnya dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi yaitu
pengawasan lingkungan, yang meningkatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya peluang
dalam lingkungan, kedua kolerasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon
lingkungan, dan ketiga transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.
Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah dengan satu aliran yang
lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima.
Model lasswell diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan bahwa
lebih dari satu saluran dapat membawa pesan.
Sumber: John c. Zacharis dan Coleman C. Bender, Speech comunication : A rasional Approach .
New York : John wiley & Sons, 1976 hlm 35
Model yang sering disebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalah
model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya.
Weaver mengembangkan konsep shanno untuk menerapkannya pada semua bentuk
komunikasi. Untuk menjawab pertanyaan “ apa yang terjadi pada informasi sejak saat dikirimkan
hingga diterima?” model itu melukiskan suatu sumber yang menyandi atau menciptakan pesan
dan menyampaikannya melalui saluran kepada seorang penerima yang mencipta ulang pesan
tersebut.
Model ini juga dapat diterapkan kepada konteks komunikasi seperti komunikasi antar pribadi,
komunikasi publik atau komunikasi massa. Sayangnya model ini memberikan gambaran yang
parsial mengenai komunikasi.
Sumber: werner J. Severin dan James w. Tankard, jr. Communication Theories: origins,
methods, and uses in the mass media. New york: longman, 1992, hlm 39