Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 Komunikasi antar pribadi

Nama : Maulana Aditya Putra


Nim : 2271501054

1. Jelaskan pengertian komunikasi dan berikan contohnya !


2. Lingkungan (konteks) komunikasi dibagi menjadi 3 dimensi, sebutkan dan jelaskan
3. Sebutkan dan jelaskan serta berikan contoh tentang elemen elemen komunikasi
4. Tujuan/motif komunikasi, sebutkan dan berikan penjelasannya?

Jawab :

1. Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak
saja dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau
penampilan pribadi atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna (Walsrom 1992).
Contohnya : Komunikasi yg berlangsung diantara 2 orang yg mempunyai hubungan yang
mantap dan jelas. Misal: pramuniaga-pembeli, orang tua-anak, pewawancara-orang yang
diwawancarai, dan sebagainya. Hampir tidak komunikasi diadik bukan KAP bahkan orang
asing yang menanyakan alamat termasuk KAP. Peserta dalam hubungan diadik diperluas
sampai kelompok kecil orang (3 atau 4 orang)

2.Lingkungan Komunikasi
Adalah Ruang/bangsal/taman di mana komunikasi berlangsung konteks/lingkungan fisik,
artinya lingkungan nyata/berwujud (tangible/dapat diraba).

• Lingkungan (konteks) komunikasi memiliki 3 dimensi:

1. Dimensi fisik
Apapun bentuknya komunikasi (apakah komunikasi antar pribadi, Organisasi, dan lain-
lain) mempunyai pengaruh tertentu atas kandungan Pesan kita (apa yang kita
sampaikan) selain bentuk pesan (bagaimana kita Menyampaikannya). Misal: dalam
berkomunikasi komunikator harus melihat terlebih dahulu Siapa komunikannya,
apakah ia pacarnya, dosennya, ayah-ibunyakah, Karena hal ini akan berpengaruh
terhadap bentuk pesan yang akan disampaikan.
2. Dimensi sosial-psikologis
Tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran dan Permainan yang
dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat dimana mereka berkomunikasi.
Konteks ini juga mencakup rasa persahabatan/permusuhan, formalitas/informalitas,
situasi serius/senda gurau.
Misal: komunikasi yang dibolehkan pada suatu pesta wisuda mungkin tidak
dibolehkan di rumah sakit.

3. Dimensi Temporal
Dimensi ini mencakup waktu dalam sehari maupun waktu dalam Hitungan sejarah di
mana komunikasi berlangsung. Misal: ada sebagian orang yang beranggapan pagi hari
bukanlah waktu Yang ideal/cocok untuk berkomunikasi, tapi ada juga yang
beranggapan Justru pagi hari di mana pikiran kita masih fresh lebih mudah untuk
Berkomunikasi dan menyampaikan gagasan. Waktu dalam sejarah Tidak kurang
pentingnya, karena kelayakan dan dampak dari suatu pesan Bergantung, sebagian
pada waktu atau saat dikomunikasikan.Misal: pesan-pesan tentang sikap dan nilai
rasial, seksual, keagamaan Disampaikan dan ditanggapi dalam berbagai waktu
sepanjang sejarah.

3. Elemen komunikasi

1. Sumber dan Penerima.


Setiap orang yg terlibat dlm komunikasi adalah sumber (atau Pembicara) sekaligus penerima
(atau pendengar). Satu kesatuan yang Tak terpisahkan. Ketika anda mengirimkan pesan, anda
juga menerima Pesan. Anda menerima pesan anda sendiri, dan anda menerima pesan dari
Orang lain, baik secara visual, pendengaran, rabaan, atau penciuman.Ketika anda berbicara
dengan orang lain, anda memandangnya Untuk mendapatkan tanggapan, dukungan,
pengertian, simpati, Persetujuan, dan sebagainya. Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non
Verbal, anda menjalankan fungsi sebagai penerima.

2. Encoding-Decoding
Encoding adalah tindakan menghasilkan pesan, misal: berbicara, menulis, dan sebagainya.
Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara/ke atas selembar
kertas kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Decoding adalah
tindakan menerima pesan, Misal: mendengarkan, membaca, dan sebagainya. Dengan
menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda
menguraikan kode tadi. Encoder adalah pembicara/penulis, Decoder
pendengar/pembaca.Encoding dan decoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan
untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan
(bersamaan/serempak). Ketika anda berbicara (encoding), anda juga menyerap tanggapan
dari pendengar (decoding).

3. Kompetensi Komunikasi
-hal
seperti: pengetahuan ttg peran lingkungan (konteks) dlm mempengaruhi kandungan
(content) dan bentuk pesan komunikasi.Misal: pengetahuan bahwa suatu topik mungkin
layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tapi mungkin tidak
layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain.Atau: pengetahuan tatacara perilaku non

kompetensi komunikasi. Mempelajari kompetensi komunikasi seperti mempelajari tatacara


makan dengan sendok dan garpu (table manner) melalui pengamatan kita terhadap orang
lain, melalui petunjuk eksplisit (jelas), coba-coba, dan sebagainya. Bila berhasil

berbicara. Serta anda akan tahu apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya

4. Pesan dan Saluran


Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan
melalui salah satu/kombinasi dari panca indera kita. Bentuk pesan bisa verbal (lisan/tertulis),
bisa juga non verbal (tanpa kata). Misal: busana yang kita kenakan berkomunikasi, cara
berjalan, berjabat tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan tersenyum.
Segala hal pada diri kita dapat melakukan komunikasi.Saluran komunikasi media yang dilalui
pesan. Jarang komunikasi hanya melalui satu saluran, biasanya dua atau tiga saluran yang
berbeda scr simultan. Misal: dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan
(saluran suara), tetapi kita juga memberi isyarat tubuh dan menerima isyarat secara visual
(saluran visual), kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori), kita juga
saling menyentuh (saluran taktil), dan sebagainya.

5. Umpan Balik dan Umpan Maju


Umpan balik informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari
anda atau orang lain. Misal: dengan cara berbicara dengan orang lain, anda juga mendengar
diri anda sendiri. Anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri, anda mendengar apa
yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, melihat apa yang anda tulis.Proses
berbagi makna melalui perilaku verbal & non-verbal. (Deena R. Levine & Mara B. Adelman,
1993). Komunikasi terjadi jika suatu sumber membangkitkan respon penerima melalui
penyampaian suatu pesan dlm bentuk tanda/simbol verbal/non-verbal, tanpa hrs
memastikan dulu bhw kedua pihak tsb punya sistem simbol yg sama. (Andrea L. Rich, 1974).
Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak saja
dilakukan seccara lisan dan tertulis Melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau
penampilan pribadi atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna (Walsrom 1992)
selain umpan balik dari diri anda sendiri anda juga menerima umpan balik dari orang lain.
Misal: kerutan dahi/senyuman, anggukan/gelengan kepala, tepukan dibahu/tamparan di pipi,
dan lain-
mengantarkan pesan kita dengan pernyataan seperti: “Mungkin saya salah dalam hal ini,
tetapi …”, “Saya ingin anda mengetahui secara persis apa yang terjadi …”, atau “Jangan salah
paham, tetapi …”. Pesan-pesan tersebut Mengisyaratkan kepada pendengar tentang pesan
yang akan segera disampaikan.

6. Gangguan/Noise
Gangguan/noise adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.
Gangguan/noise ada dalam sistem komunikasi bila membuat pesan yang disampaikan
berbeda dengan pesan yang diterima. Tiga Macam Gangguan dalam Komunikasi:

1) Gangguan fisik adalah interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain ada
orang lain berbicara. Misal: desingan mobil yang Lewat, dengungan komputer,
kacamata, dan sebagainya.
2) Gangguan psikologis adalah interferensi kognitif atau mental Pemikiran yang sudah
ada di kepala kita. Misal: prasangka dan bias (berat sebelah) pada sumber-penerima,
pikiran yang sempit.
3) Gangguan semantik adalah pembicara dan pendengar memberi arti yang berlainan
salah mengartikan makna. Misal: orang berbicara dengan bahasa yang berbeda,
menggunakan jargon/istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar.

7. Efek komunikasi ada 3:


a. Dampak intelektual/kognitif: anda memperolehpengetahuan/belajar
bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu
b. Dampak afektif: anda mungkin memperoleh sikap baru/mengubah sikap,
keyakinan, emosi, dan perasaan anda.
c. Dampak psikomotorik/konatif/behavior: anda mungkin memperoleh cara-cara
atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola/melukis, selain juga perilaku
verbal dan non verbal yang patut.
8. Etik dan Kebebasan
Karena komunikasi mempunyai dampak dan konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam
setiap tindak komunikasi. Misal: dalam mempromosikan suatu produk kadang kita
membesar-besarkan/berlebihan, berbohong dalam kampanye pemilu ini tidak etis (tidak
seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, namun prinsip-prinsip komunikasi yang etis
sulit untuk dirumuskan). Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena terkait dgn falsafah
hidup pribadi seorang sehingga sulit untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap
orang.Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi harus dipedomani oleh apa yang kita
anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektif. Apakah komunikasi itu etis
atau tidak, landasannya adalah Gagasan kebebasan memilih (notion of choice) serta asumsi
bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri.
1) Komunikasi Etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan
kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurat.
2) Komunikasi Tidak Etis bila mengganggu kebebasan memilih Seseorang dengan
menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan Informasi yang relevan dalam
menentukan pilihan.
3) Komunikasi yang tidak etis
yang secara normal tidak akan dipilihnya, dan tidak mengambil pilihan yang secara
normal akan dipilihnya.
4)
membantu mereka untuk menentukan pilihan sendiri. Kita mengasumsikan bahwa
orang lain sudah cukup umur dan dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka
melaksanakan pilihannya sendiri secara bebas. Misal: anak-anak berusia 5-6 tahun
tidak akan siap memilih sendiri menu makan, waktu tidur, jenis obat, acara TV, dan
sebagainya, sehingga harus ada orang lain yang memilihkan untuk mereka. Begitu juga
dengan orang yang memiliki keterbelakangan mental, harus ada orang lain yang
mengambil keputusan untuk pilihan mereka.Situasi lingkungan kehidupan seseorang
dapat membatasi kebebasan memilih. Misal: seorang anggota militer tidak bisa
memilih mengenakan jins dibanding seragam militernya. Kebebasan memilih yang kita
miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan Pilihan mereka sendiri.

4. Tujuan/motif komunikasi.

1. Menemukan.
Penemuan diri (personal discovery) anda berkomunikasi dengan Orang lain, anda belajar
mengenai diri sendiri dan juga orang lain. Persepsi Diri anda sebagian besar dihasilkan dari
apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya
dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadi. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri
dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan,
pemikiran, dan perilaku kita. Kita akan menyadari ternyata perasaan kita tidak jauh beda
dengan orang lain, juga akan mendapatkan pengukuhan positif yang membuat kita merasa
“normal”. Cara lain kita melakukan penemuan diri dengan proses perbandingan sosial.melalui
perbandingan kemampuan, prestasi, pendapat, sikap, nilai, dan kegagalan kita dengan orang
lain. Kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membandingkan diri kita
dengan orang lain. Komunikasi juga memungkinkan kita menemukan dunia luar. Dunia yang
dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini kita mengandalkan beragam media
komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olah raga, perang, masalah
kesehatan dan lain-lain.Informasi-informasi yang kita dapatkan dari media dapat kita
diskusikan dengan orang lain.

2.Berhubungan
Motivasi kita yang paling kuat dalam berkomunikasi adalah Berhubungan dengan orang lain,
membina dan memelihara hubungan dengan orang lain. Kita ingin merasa dicintai dan
disukai, kemudian kita Juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Misal: berkomunikasi
dengan teman dekat di sekolah, kampus, kantor, Dan barangkali dengan menggunakan
telepon/HP. anda berbincang-Bincang dengan orang tua, anak-anak, mitra kerja, dan saudara
anda.

3. Meyakinkan
Media massa sebagian besar ada yang meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku
kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong
minat beli kita thd produk-produk. Sekarang kita mungkin lebih banyak bertindak sebagai
konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi mungkin saja tidak
lama lagi barangkali kitalah yang akan merancang pesan-pesan itu. Misal: bekerja di surat
kabar, menjadi editor sebuah majalah, bekerja di biro iklan, presenter TV, dan sebagainya.
Kita banyak menghabiskan waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi baik sebagai
sumber maupun penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha
mengubah sikap dan perilaku orang Lain. Misal: kita berusaha mengajak seseorang mencoba
menu diet baru Yang ditayangkan di TV, dan sebagainya.

4.Bermain

Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Misal:
mendengarkan lawakan, mengobrol, musik, dan film yg bertujuan untuk menghibur diri.
Namun banyak juga dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain.
Misal: menceritakan Lelucon/teka teki, cerita yg menarik, dan sebagainya. Adakalanya
hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya juga merupakan cara untuk mengikat
perhatian orang lain shg kita dapat Mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai