● Pasal 2
1. Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat
persetujuan.
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.
3. Persetujuan sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat
informasi yang adequate tentang perlunya tindakan medik yang bersangkutan serta
risiko yang dapat ditimbulkannya.
4. Cara penyampaian dan isi informasi disesuaikan dengan tingkat pendidikan
serta kondisi dan situasi pasien.
● Pasal 3
1. Setiap tindakan medik yang mengandung risiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis
yang ditanda-tangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
2. Tindakan medik yang tidak termasuk sebagaimana dimaksud dalam pasal ini tidak
diperlukan persetujuan tertulis, cukup persetujuan lisan.
3. Persetujuan sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat diberikan secara nyata--nyata atau
secara diam--diam.
● Pasal 8
1. Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar dan sehat
mental.
2. Pasien dewasa sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah yang telah berumur 21 (duapuluh
satu) tahun atau telah menikah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
290/Menkes/PER/iii/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
● Pasal 2
1. Semua tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat
persetujuan.
2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan secara tertulis maupun
lisan.
3. Persetujuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat
penjelasan yang diperlukan tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan.
● Pasal 3
Ayat 1: Setiap tindakan kedokteran yang mengandung risiko tinggi harus memperoleh
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
● Pasal 4
1. Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau mencegah
kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan kedokteran.
2. Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan dicatat di dalam rekam medik
3. Dalam hal dilakukannya tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dokter
atau dokter gigi wajib memberikan penjelasan sesegera mungkin kepada pasien setelah
pasien sadar atau kepada keluarga terdekat
● Pasal 13
1. Persetujuan diberikan oleh pasien yang kompeten atau keluarga terdekat
2. Penilaian terhadap kompetensi pasien sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi sebelum tindakan kedokteran dilakukan
3. Dalam hal terdapat keraguan persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya, dokter
atau dokter gigi dapat melakukan permintaan persetujuan ulang
Komunikasi Efektif- Informed consent- KONSELING
PROSES LAYANAN
DILAKUKAN
PENGERTIAN KONSELING
1. Salah satu jenis komunikasi
interpersonal
2. Tujuan membantu klien agar
mampu mengenali dirinya,
memahami masalahnya,
menetapkan alternatif pemecahan
masalahnya ambil keputusan
utk mengatasi masalahnya
3. Sesuai keadaan & kebutuhan
dirinya yg disadari & bukan karena
terpaksa /terbujuk (Nakes?),
melainkan dg kesadarannya
sendiri (ttg informed consent).
LANGKAH-LANGKAH
KONSELING
S : Salam / sapa /sambut
A : Ajak bicara
J :Jelaskan / bantu
I : Ingatkan pada hal-hal yang penting
Sambut kedatangan klien dg memberi
salam & berikan perhatian (mulai
menciptakan hubungan yang baik).
Reference: Rogers, E.M. (2003). Diffusion of innovations (5th ed.). New York: Free Press.
Normal Curve Adopsi Kebiasaan Baru (AKB)
Figure Adopter Categorization on the Basis of Innovativeness (Source: Diffusion of Innovations, fifth edition by Everett M.
Rogers. Copyright (c) 2003 by The Free Press. Reprinted with permission of the Free Press: A Division of Simon & Schuster.)
Trus “nyambung”
dng pasien/kelg Kata dan kalimat
Buat ringkasan apa
yg telah sederhana
disampaikan (jargon medis-)
Bahasa Tubuh-KNV
(senyum, tatap
mata, nada, sikap
Pertanyaan efektif dsb)
S
h
a
r
i
n
CREDITS: This presentation template
g was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
FKM UI Pendamping:
Analisa dampak Covid-19 terhadap pelayanan
KIA di DKI Jakarta
Survei Google form Tujuan menghimpun
informasi dampak Covid-19 bagi pelayanan
KIA (program, SDM, Prasarna, Masalah
terkait kebijakan dan usulan solusi masalah)
Isian: 15-20 menit
● Depkes. Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku. Bagi Fasilitator, Narasumber, Peserta
dan Penyelenggara. Diterbitkan oleh Depkes RI dengan dukungan dari USAID Indonesia-Health
Services Program, 2008.
● Hubley, John. Communicating Health. An action guide to health education and health promotion. The
MacMillan Press LTD, 1993
● Northouse, Peter G dan Northouse, Laurel L. Health Communication. A Handbook for Health
Professionals, Prentice Hall, Inc. 1985.
● World Medical Association (WMA). Wma Declaration Of Helsinki – Ethical Principles For Medical
Research Involving Human Subjects. 2018. Diakses pada: https://www.wma.net/policies-post/wma-
declaration-of-helsinki-ethical-principles-for-medical-research-involving-human-subjects/