Anda di halaman 1dari 70

KOMUNIKASI MOTIVASI

Modul Pelatihan
Manajemen Kasus Untuk Pasien Tuberkulosis Resistan Obat

2018
Komunikasi Motivasi
Membuat perubahan …

BERUBAH

TIDAK BERUBAH

Harus muncul dari dalam diri sendiri...


…TIDAK selalu mudah!
Komunikasi Motivasi
• Teknik komunikasi berpusat pada pasien untuk memperoleh
perubahan perilaku dengan menghilangkan sikap mendua
Pengertian (setengah-setengah) pasien

• Mengarahkan agar pasien lebih mengungkapkan


keinginan untuk berubah
Tujuan

• Empati
• Hindari Perdebatan
• Mengembangkan Kesenjangan
Prinsip
• Memampukan pasien membuat keputusan
Komunikasi Motivasi

Sikap mendua (Ambivalence)


• Kondisi dimana seseorang
memiliki perasaan yang
bercampur aduk tau
gagasan yang saling
bertentangan mengenai
sesuatu atau seseorang
• Sangat normal
Komunikasi Motivasi
Prinsip Umum

Memampukan
Menunjukan Hindari Mengembangkan Pasien
Empati Perdebatan Kesenjangan Membuat
Keputusan

dengan membimbing pasien pasien dibantu


memahami untuk punya untuk
dan gambaran tentang membuat
kemampuan mengetahui kondisi berbeda keputusan
seseorang alasan yang akan terjadi yang lahir dari
memahami orang mengapa (gambaran positif) dirinya
lain seolah pasien bila pasien sendiri, bukan
mengalami sendiri mengambil mengambil lahir dari
penyakit/masalahn keputusan keputusan untuk petugas
ya. tersebut berubah. kesehatan
Empati>simpati
KETERAMPILAN KUNCI
KOMUNIKASI MOTIVASI
1. REFLEKSI
REFLEKSI adalah...
• Pernyataan (bukan pertanyaan)
• Adalah upaya mengungkapkan
kembali apa yang dirasakan/dialami
pasien

• Membuktikan bahwa kita paham


kondisi psikologis pasien
JANGAN LAKUKAN INI DALAM REFLEKSI

• Menyuruh, mengarahkan atau


memperingatkan
• Terlalu banyak memberi saran, atau
memberi pendapat
• Terlalu banyak menyampaikan perintah
moral atau berkotbah
CONTOH KALIMAT REFLEKSI

Ucapan Pasien :
“Saya tahu saya akan
sembuh bila teratur minum
obat TB setiap hari di
rumah sakit, tetapi bila
saya ijin setiap hari maka
saya akan kehilangan
pekerjaan dan tidak bisa
memberi nafkah kepada
keluarga saya”
Ucapan Tenaga Kesehatan:
“Di satu sisi, anda tahu
dengan teratur minum
obat setiap hari maka
anda akan sembuh,
namun dilain sisi anda
tidak bisa datang
setiap hari ke rumah
sakit karena anda
harus bekerja.”
MANFAAT REFLEKSI
• Petugas kesehatan: • Pasien:
– Berempati – Merasa dimengerti
(menghormati dan – Terdorong untuk
memahami perasaan memberi informasi
pasien) tambahan
– Tidak menghakimi – Dapat mengutarakan
pasien pikiran dan
– Meluruskan penafsiran perasaannya
yang salah dari apa – Lebih menyadari apa
yang dikatakan pasien yang dipikirkan dan
– Menghilangkan dirasakan
kemungkinan
timbulnya masalah
BEBERAPA UNGKAPAN REFLEKSI

• Jadi anda merasa…


• Yang saya dengar adalah bahwa anda…
• Anda sedang berpikir bila…
• Anda…
• Kedengarannya anda…
• Sepertinya anda...
AFIRMASI (PENEGUHAN)
1. Menekankan pada hal-hal yang positif dari
pasien
2. Mengenali dan menerima nilai-nilai yang
dimiliki pasien
3. Mendukung dan memberi semangat atas
usaha yangdilakukan pasien
4. Membantu melibatkan pasien
5. Mengurangi sikap pembelaan diri
6. Pasien menjadi terbuka terhadap informasi
yang mungkin mengancam jiwa pasien
CONTOH kalimat AFIRMASI
– “Anda berusaha keras minggu ini!”
– “Maksud anda baik, walaupun hasilnya
tidak seperti yang Anda inginkan.”
– “Terima kasih sudah datang hari ini, dan
bahkan datang lebih awal!”
– Usaha anda untuk tetap datang minum
obat setiap hari ke Puskesmas sangat
baik sekali, itu membuktikan bahwa anda
mempunyai kemauan yang kuat untuk
sembuh
Terbuka
– Membantu petugas memahami pasien dengan lebih
baik
– Dapat menilai pengetahuan, kebutuhan dan
kekhawatiran pasien
– Menggali informasi lebih dalam

Tertutup
– Bentuk pertanyaan tertutup (jawaban ya/tidak)
– Mengarahkan pasien pada jawaban yang diinginkan
oleh si penanya
–Merupakan bentuk pertanyaan
tertutup
–Mengarahkan pasien pada
jawaban yang diinginkan oleh si
penanya
–Harus dihindari
• Petugas Kesehatan:
“Anda tahu mengenai etika batuk, kan?”

• Petugas Kesehatan:
“Anda sudah minum obat setiap hari,
kan?”
MANFAAT
PERTANYAAN TERBUKA PERTANYAAN TERTUTUP
• Menggali lebih • Memastikan fakta
dalam
• Menilai perilaku
• Mengumpulkan
informasi yang • Mendapatkan
diketahui pasien. informasi spesifik
• Membangun
hubungan
• Menjaga alur
percakapan
Saat anda perlu
memberikan
informasi baru…..
TUJUAN B3
• Mendapatkan informasi tentang
pengalaman dan/atau pengetahuan pasien
sebelumnya
• Menghindari petugas memberikan
informasi yang sudah diketahui pasien
• Mengetahui sejauh mana pemahaman
pasien terhadap informasi yang baru
diberikan
STRATEGI B3
• “Bertanya” : Cari tahu apa yang pasien
sudah ketahui
• “Beritahu” : Beri informasi tambahan sesuai
kebutuhan (dan dengan minta izin)
• “Bertanya” : Lihat reaksi pasien terhadap
informasi baru

Sumber gambar:
google/http://movfreak.blogspot.co.id/2015/
12/kisah-carlo-episode-1-2015.html
DENGAN MINTA IZIN:

– “Apakah anda keberatan bila saya


bercerita sedikit tentang…”

– Meminta izin BUKANLAH


pertanyaan pertama!

– Anda harus menunggu jawaban


pasien!
Contoh Bertanya - 1
• Petugas: “Ceritakan kepada saya apa yang
Ibu ketahui tentang cara melindungi keluarga
ibu dari penularan TB?.”

• Pasien: “Saya tahu saya harus menggunakan


masker. Tapi mustahil bagi saya untuk
menggunakan masker terus menerus. Saya
merasa bahwa orang disekitar saya
memandang saya sebagai orang aneh
dengan memakai masker terus!
Contoh Beritahu (Minta Ijin)
• Petugas : “Jadi walaupun Ibu tahu cara untuk
mencegah penularan, Ibu merasa tidak nyaman
memakai masker. Saya kenal banyak pasien
yang merasakan hal yang sama saat mereka
memakai masker untuk pertama kalinya. Tapi
mereka berusaha dan menemukan cara untuk
bisa memakai masker setiap hari untuk
mencegah penularan TB. Selain pencegahan
penularan menggunakan masker, apakah ibu
mau mendengar cara pencegahan penularan
yang lain?”
• Pasien: “Boleh, Dok!”
Contoh Beritahu (Informasi)
• Petugas: “jadi selain menggunakan
masker, saat batuk ibu juga bisa menutup
mulut dengan lengan bagian dalam. Selain
itu ibu juga harus membuang tissue yang
digunakan untuk menutup mulut pada
tempat sampah dan mencuci tangan
setelah batuk”
Contoh Bertanya - 2
• Petugas : “Bagaimana pendapat ibu?”
PEMBICARAAN
MENGENAI PERUBAHAN
DARI PASIEN TB
Pembicaraan Mengenai Perubahan

Pembicaraan mengenai perubahan


(change talk)

1. Perkataan yang keluar dari diri pasien


2. Merupakan alasan untuk berubah
yang mendukung perubahan perilaku
pasien
Pembicaraan mengenai Perubahan (2)
• Ketika pasien berbicara tentang perubahan dari dirinya
sendiri, mereka lebih mungkin untuk berubah daripada
jika orang lain (dokter, perawat, pendidik sebaya dll)
yang membicarakannya

• Merupakan orientasi komunikasi motivasi


Tahapan Pembicaraan mengenai Perubahan
(Change Talk)
Pembicaraan Mengenai Pembicaraan mengenai
Persiapan Perubahan Menggerakan Perubahan
(Preparatory Change Talk)
(Mobilizing Change Talk)
Ungkapan pasien yang
mengindikasikan sudah mulai Ungkapan yang menandakan
memikirkan kemungkinan untuk penggerakan perubahan pada
berubah pasien yang sedang mengalami
sikap mendua
• Keinginan (Desire)
• Kemampuan (Ability) • Komitmen (Commitment)

• Alasan (Reason) • Ungkapan siap melangkah (Activation)


• Melangkah (Taking steps)
• Kebutuhan (Need)
Contoh Pembicaraan mengenai persiapan
perubahan – Preparatory Change Talk (1)

• Saya mau untuk diperiksa dahaknya.


• Saya ingin bisa berhenti merokok.
• Saya berharap bisa teratur minum obat.
Contoh Pembicaraan mengenai Menggerakkan
Perubahan - Mobilizing Change Talk (1)
– Saya akan mencari cara agar bisa datang ke
Puskesmas setiap hari untuk berobat.
– Saya berjanji akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
– Saya jamin saya akan mulai mengurangi rokok.
PERLAWANAN /
RESISTENSI TERHADAP
PERUBAHAN DARI PASIEN
Perlawanan (Resistensi)

Sustain • Menunjukkan ungkapan dari pasien yang


bertahan untuk tidak berubah (sikap awal)
talk
• Perselisihan. Bukan sesuatu yang normal.
Discord Kadang terjadi antara pasien dan petugas
kesehatan dengan berbagai masalah
tertentu
Cara – cara mengatasi perlawanan yang
bisa dilakukan petugas kesehatan
1. Bergulir bersama perlawanan
Hindari perdebatan dan cari tahu alasan
mereka belum mau berubah karena suatu
alasan tertentu

2. Mendukung sikap awal (supporting status


quo)
a. Merespon dengan refleksi
bisa juga dengan refleksi parafrase dengan
memberikan dugaan yang berlebihan. Terkadang
mereka justru akan memberikan reaksi sebaliknya.
b. Mengembangkan kesenjangan, mengarahkan
pasien untuk bisa lebih membuat keputusan
tepat. Dengan memberikan gambaran hasil
yang bertolak belakang dan
mempertimbangkan alasan-alasan untuk
membuat perubahan
Perselisihan
• Perselisihan merupakan tanda bahwa ada
masalah dalam hubungan kemitraan antara
petugas kesehatan dengan pasien
• Perselisihan dapat terjadi dalam beberapa bentuk
: defensif
(contoh : “ini bukan salah saya”)
• Pasien yang menanggap petugas kesehatan tidak
peduli
(contoh : “dokter tidak peduli pada saya”; “dokter
tidak punya bayangan tentang hidup saya, apa
yang saya alami.”)
Cara – cara mengatasi perlawanan yang bisa
dilakukan petugas kesehatan

Strategi untuk menangani perselisihan kurang-


lebih sama seperti menangani pembicaraan
mengenai sikap awal, yaitu dengan refleksi.
Strategi lainnya adalah meminta maaf atas
kesalahpahaman, melakukan
afirmasi/peneguhan atau mengganti fokus topik
pembicaraan
MEMBANGKITKAN
PEMBICARAAN MENGENAI
PERUBAHAN DARI PASIEN
Memulai Pembicaraan mengenai Perubahan
(Evoking Change Talk)
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk
memulai pembicaraan mengenai perubahan:

1. Pertanyaan terbuka (open question)  Apa yang


ibu ingin lakukan untuk bisa sembuh?
2. Menggunakan skala derajat kepentingan 
seberapa penting keteraturan minum obat bagi
Anda> Kemudian tuntuk ke pertanyaan
berikutnya
3. Menggambarkan hal yang ekstrim - Querying
extremes (baik dan buruk)  Apa menurut ibu Bertahan (Resistance) –
akibat tidka rutin minum obat?
Sisi lain dari percakapan
4. Belajar dari pengalaman dan merencanakan ke
depan (melihat ke belakang dan ke depan)  mengenai perubahan
Apa anda ingat saat sehat, apa yang berubah
dengan situasi sekarang?
Respon terhadap pasien yang mempertahankan sikap
awal (Sustain Talk)

1. Merespon dengan 1. Pertanyaan Terbuka


refleksi 2. Afirmasi (peneguhan)
2. Menekankan Otonomi 3. Refleksi
3. Mengembangkan
Kesejangan
Jenis-Jenis dan Cara Menghindari
Perangkap dalam Komunikasi Motivasi
DESKRIPSI SINGKAT
• Perangkap dalam komunikasi motivasi berarti
hal-hal yang tidak konsisten dengan prinsip
komunikasi motivasi.
PERAN
PETUGAS
KESEHATAN

KOLABORATOR
vs PAKAR
DEFINISI PAKAR DAN KOLABORATOR

• Orang yang mempunyai


PAKAR keahlian dalam
hal/bidang ilmu tertentu

• Orang yang
KOLABORATOR bekerjasama dengan
orang lain

*) KBBI
Peran Petugas Kesehatan sebagai pakar
Manfaat dari peran seorang Kekurangan dari peran
pakar seorang pakar
– Pasien menerima – Masalah pasien sering
informasi tidak terpecahkan
karena pasien tidak
– Menghemat waktu,
diminta bercerita
bisa dipakai untuk
berkomunikasi – Pasien tidak menerima
edukasi dengan cara
dengan pasien lain
yang dapat mereka
– Lainnya? mengerti
Peran Petugas Kesehatan sebagai Kolaborator

Manfaat : Kekurangan :
– Pasien lebih mudah – Butuh lebih banyak
menerima dan mengerti waktu, yang berarti
informasi yang berkaitan waktu untuk pasien lain
dengan dia menjadi berkurang atau
– Isu-isu penting lebih bahkan tidak ada
mudah diidentifikasi dan
ditangani – Petugas kesehatan harus
– Pasien mengandalkan terampil mendengarkan
motivasi dan
kepercayaan diri dari
dalam dirinya sendiri
JENIS-JENIS PERANGKAP
1. Saya pakar
2. Menjadi penyemangat untuk perubahan
(cheerleader for change)
3. Memberi saran tanpa diminta
4. Terlalu dini memfokuskan pada perubahan
5. Menanyakan pertanyaan yang terlalu banyak
sekaligus (bertubi-tubi)
6. Menggurui/menghakimi pasien/mengajarkan
moral.
7. Meragukan kejujuran pasien
8. Perangkap pengkajian.
Perangkap “Saya Pakar”
Merasa sebagai seorang ahli yang paling tau kehidupan
pasien.
Contoh Perangkap: Seharusnya:

• “Bapak sudah 2 bulan • “Hasil pemeriksaan dahak


menelan obat, tetapi hasil bapak saat ini masih positif,
pemeriksaan dahak bapak bisa bapak ceritakan
masih positif karena bapak kendala atau pengalaman
menelan obat tidak teratur” apa yang bapak alami
selama 2 bulan
pengobatan”
Menjadi penyemangat untuk
perubahan
Petugas kesehatan bukan bertugas sebagai
penyemangat pasien.
Contoh Perangkap: Seharusnya:

• “Anda sebaiknya berhenti • “Kira-kira, apa yang bisa


untuk tidakminum obat dan anda lakukan agar anda bisa
mulai patuh demi kesehatan sembuh dari sakit TB?”
anda dan keluarga anda”
Memberi saran tanpa diminta
Petugas kesehatan memberikan saran dengan ijin dari
pasien dan tidak berlebihan.
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “sebelum berangkat ke • “apa yang sudah ibu lakukan
puskesmas untuk minum untuk mengurangi efek
obat, sebaiknya ibu sanping yang ibu rasakan?”
mempersiapkan makanan • “ada beberapa cara lain
kecil atau jus buah agar bisa yang dapat ibu coba untuk
mengurangi efek samping mengurangi rasa mual ibu,
apa boleh saya jelaskan?”
yang mungkin timbul
setelah minum obat TB • “untuk mengurangi mual,
ibu bisa ... Bagaimana
kebal obat” menurut ibu?”
Terlalu Dini Memfokuskan pada Perubahan
Mengacu pada DARN CAT dan alat bantu skala “KEPENTINGAN
DAN KEPERCAYAAN DIRI”
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “ibu harus selalu • “Menurut ibu apa yang
menggunakan masker dapat ibu lakukan untuk
dimanapun kapanpun agar mencegah penularan
tidak menulari orang lain” penyakit ibu kepada
keluarga”
Menanyakan pertanyaan yang terlalu
banyak sekaligus (bertubi-tubi)
Menanyakan pertanyaan yang terlalu banyak sehingga
pasien merasakan sebagai suatu ‘serangan’
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “kenapa ibu tidak datang • “Senang sekali hari ini ibu
untuk minum obat kemarin? bisa datang ke puskesmas
Apa ibu lupa harus datang sesuai jadwal. Kami disini
setiap hari? Apakah ibu khawatir karena ibu tidak
tidak mau sembuh?” datang kemarin. Mengapa
kemarin ibu tidak bisa
datang?”
Menggurui/menghakimi pasien/mengajarkan
moral
Petugas kesehatan adalah mitra diskusi pasien sehingga tidak
perlu menggurui.
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “Selamat pagi Bapak, hari ini • “Selamat pagi Bapak, apa
Bapak tidak memakai masker lagi. kabar hari ini?”
Apakah bapak tahu jika tidak
memakai masker bisa • “Saya lihat hari ini bapak
menularkan penyakit Bapak tidak menggunakan masker,
tersebut kepada anggota keluarga kenapa?”
Bapak? Apalagi bapak juga punya
anak kecil di rumah yang lebih
gampang tertular. Dipakai
maskernya ya Pak.”
Menanyakan Kejujuran Pasien
Semua yang disampaikan pasien diterima oleh petugas
sehingga pasien akan lebih mudah terbuka dan jujur.
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “Anda bilang anda sudah • “Saat ini hasil pemeriksaan
berusaha minum obat dahak masih positif,
teratur, akan tetapi kenapa walaupun bapak sudah
hasil pemeriksaan dahak minum obat secara teratur”
ulang anda menunjukan
kuman tetap positif. Saya
belum melihat kesungguhan
anda dalam minum obat
secara teratur.”
Perangkap Pengkajian
Sebelum menjawab pertanyaan pasien perlu dilakuakan pengkajian
dengan beberapa pertanyaan terbuka. Penting untuk diingat,
meminimalkan jumlah pertanyaan untuk diberikan dan jangan
mengumpulkan informasi yang tidak diperlukan.
Contoh Perangkap: Seharusnya:
• “Apa pendidikan terakhir • “ada beberapa hal yang
bapak? Apa pekerjaan bapak perlu saya lengkapi pada
saat ini? Dimana alamat formulir ini, namun
rumah bapak? Apakah bapak sebelumnya saya ingin tahu
sudah menikah? Berapa
apa yang mungkin keluhan
jumlah anak bapak? Sebutan
bapak saat ini? Apa yang
nama istri dan anak-anak
bapak? Sebutkan usia istri dan bisa saya bantu?”
anak-anak bapak? Dll (sesuai
formulir)”
LANGKAH-LANGKAH
DALAM KOMUNIKASI
MOTIVASI PADA PASIEN TB
1. Langkah Melibatkan (Engaging)
• Proses di mana kedua pihak memulai hubungan yang
saling percaya dan saling menghormati.

• Hal yang harus diperhatikan oleh petugas kesehatan :


– Alasan pasien mendatangi anda.
– Seberapa penting tujuan pasien?
– Bersikap ramah, membuat pasien merasa nyaman.
– Bangun kepercayaan pasien.
– Berikan gambaran positif pada pasien.
2. Langkah Memfokuskan
(Focusing)
• Fokus adalah proses dimana petugas
bekerjasama dengan pasien untuk
mengembangkan dan memelihara arah
percakapan tentang perubahan.

• Tiga sumber fokus:


– Pasien
– Petugas
– Lingkungan/situasi
3. Langkah Membangkitkan
(Evoking)
1. Bertujuan memperkuat motivasi pasien untuk
berubah
2. Adalah proses menimbulkan dan memperkuat
pembicaraan mengenai perubahan (change talk)
3. Gunakan keterampilan:
a. Mengenali pembicaraan tentang perubahan
b. Mengetahui bagaimana membangun dan
menanggapi sikap mendua (bagian dari tahap
perubahan  lihat gambar slide 12)
c. Memperkuat motivasi
d. Mengenali dan menanggapi pembicaraan tentang
mempertahankan dan perselisihan
4. Langkah merencanakan (Planning)
1. Memandu pasien bergerak dari motivasi
untuk berubah ke mengambil keputusan
rencana perubahan spesifik yang pasien
setujui
2. Mengajak, meminta, dan mendengarkan
pengalaman pasien tentang hal yang dapat
diterapkan
3. Negosiasi dan kerjasama dengan
memanfaatkan keahlian/kesanggupan
pasien
Hindari mendorong
pasien untuk berubah
terlalu dini!!!
Tanda-tanda pasien siap untuk
berubah
1. Semakin banyak pembicaraan mengenai
perubahan
2. Bergerak dari pembicaraan mengenai
perubahan yang bersifat persiapan ke yang
bersifat tindakan
3. Semakin kurang pembicaraan mengenai tidak
mau berubah
4. Bertanya mengenai perubahan dan
membayangkan mengenai perubahan
Lakukan evaluasi terhadap
1. Perubahan perilaku
2. Komitmen pasien
3. Masalah yang timbul

BERGERAK MAJU
Bergerak Maju (1)
1. Merencanakan ulang
Saat terjadi sesuatu yang salah dengan
rencana awal atau mungkin rencana itu perlu
disesuaikan.
2. Mengingatkan ulang
a. Saat merasa komitmennya menurun.
b. Saat terjadi kegagalan untuk berubah
sehingga menurunkan rasa percaya diri
pasien akan kemampuan mereka untuk
berubah.
Bergerak Maju (2)
3. Memfokuskan ulang
Memfokuskan ulang saat
bekerjasama dengan pasien dalam
periode waktu yang lama

4. Melibatkan kembali
Ketika pasien terlihat menjauh
Bergerak Maju (3)

Ingat bahwa perubahan perilaku


bukanlah proses seperti garis lurus,
tetapi berupa serangkaian langkah
kecil dan pasien kadang bergerak
maju, kadang bergerak mundur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai