Anda di halaman 1dari 62

adalah penyakit menular, disebabkan mycobacterium tuberculosis ( M.

TB )
bisa menyerang siapa pun, kapan pun dan dimana pun
terutama menyerang organ paru, bisa juga organ lain
bukan karena keturunan atau guna-guna
 tahan asam
 tahantahan asam
dingin
 tahanpanas
sensitif dingin / sinar matahari / UV
  sangat
sangat sensitif( panas
aerobik butuh/ oksigen
sinar dan
matahari
butuh / UVasam )
kondisi
 aktif sangat
atauaerobik
dormant ( butuh
vs lingkungan
 sangat oksigen dan asam
lambat membelah) vs
aktif / dormant vs lingkungan
kronisitas
 sangat lambat membelah vs
kronisitas
resiko infeksi tergantung : sumber infeksi, kepadatan kuman di
udara dan lamanya menghirup udara berkuman
kuman masuk paru-paru, akan menyebabkan peradangan ( reaksi kuman
vs antibodi ), 4-6 minggu setelah paparan ( ronsen : kompleks primer ),
tanpa gejala / tidak khas

9
Purnomo Hadi
tergantung
konsentrasi kuman yang masuk
dan daya tahan tubuh
bisa terjadi beberapa bulan / beberapa tahun kemudian :

1. kuman mati, infeksi berhenti, tidak sakit


2. atau kuman ‘ tidur ‘, gejala (-)
3. kuman berkembang, menjadi sakit TB, gejala (+)
mengetahui ada tidak nya kuman TB di dalam
dahak pasien ( untuk penegakan diagnosis,
pemantauan hasil pengobatan, dan mengetahui
hasil akhir pengobatan
mengetahui kekuatan penularan ( jumlah kuman )
mengetahui M.TB sensitif / M.TB resisten

masalah : sulit keluar dahak


19
Delivering A Better Way

hasil akurat jawaban cepat mudah

4 © Cepheid – Confidential.
tidak bisa melihat kuman
melihat tingkat kerusakan
paru, pada awal penyakit
kerusakan tidak tampak
gambaran ronsen paru bisa
sama, dengan penyebab
yang berbeda
ronsen paru untuk skrining,
dilanjut kan periksa dahak
‘ heliotherapy ‘ -- > berjemur untuk membunuh M.TB
terapi dengan di setrum
diperkenalkan untuk mengobati TB tahun 1910 di Meksiko
terapi ultraviolet
dipakai untuk mengobati TB sampai tahun 1930
1. menyembuhkan pasien TB
2. mencegah kematian karena TB
3. mencegah kekambuhan TB
4. memutus mata rantai penularan TB
5. mencegah resistensi obat TB
6. mengurangi dampak ekonomi dan sosial
1. paduan obat yang mengandung minimal 4 macam obat
untuk mencegah terjadinya resistensi
2. dosis yang tepat, sesuai berat badan
3. ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung PMO
sampai selesai pengobatan
4. diberikan dalam jangka waktu yang cukup, terbagi dalam
tahap awal untuk menjamin konversi serta tahap lanjutan
untuk mencegah kekambuhan
obat paket gratis, di semua faskes
PMO di rumah

penyuluhan kepada pengawasan


pasien dan PMO oleh petugas menelan obat dan injeksi oleh petugas
kesehatan kesehatan
semua obat ada resiko efek samping,
bentuk-berat ringan nya sangat individu per orang tidak sama
penting !
mengenali gejala dan kejadian efek samping obat
segera mencari bantuan ke faskes terdekat
gg. pencernakan dan fungsi hati : mual, muntah, sebah-mbeseseg,
nyeri perut , tidak nafsu makan
gg. tulang-otot-persendian : nyeri otot, nyeri sendi, pegel-linu,
peningkatan kadar asam urat darah
gg. pendengaran : denging, dengung, gembreng, kurang dengar, sd
bila berat bisa terjadi ke-tulian , ireversibel
gg. penglihatan : menyempit, buta warna
gg. kejiwaan dan perilaku halusinasi, katatonik, depresi, cepat
marah, gampang tersinggung
adalah TB yang disebabkan oleh kuman TB yang sudah kebal
tidak bisa di bunuh oleh obat TB biasa
penanganan nya lebih rumit : obat lebih banyak, jangka
waktu lebih lama, efek samping lebih berat, lebih mahal
ketersediaan obat untuk TB resisten obat : terbatas
jumlah obat lebih banyak ; jangka waktu pengobatan lebih lama
efek samping obat lebih berat dan lebih mahal
TB bisa disembuhkan, jangan di kucilkan, ajak berobat supaya tidak menulari
sekitarnya,
47
Investigasi Kontak ( IK ) pemeriksaan TB terhadap semua orang
yang terpajan sumber infeksi TB

• menemukan pasien TB dan TB laten, serta memberikan


penanganan yang tepat dengan segera.
• mencegah sakit yang lebih berat
• mencegah sakit pada kontak yang sehat melalui
penyuluhan hidup bersih dan sehat.
• menghentikan penularan TB di masyarakat.
Tim pelaksana
• Puskesmas  penanggungjawab pelaksanaan IK :

petugas • identifikasi kontak


kesehatan • mengerahkan dan mengkoordinir kader
• pemeriksaan lanjutan, penegakan diagnosis serta tatalaksana pada
kontak yang dirujuk.

pelaksana
• Pelaksana lapangan, mendapat pelatihan dan alat bantu
untuk :
kader
kesehatan • kunjungan rumah dan penapisan TB pada kontak dewasa
• melaksanakan KIE
• pendampingan pada pasien dan kontaknya.
kasus semua pasien TB yang merupakan kasus pertama yang
ditemukan di suatu rumah atau tempat-tempat lain ( kantor,
indeks sekolah, tempat penitipan anak, lapas / rutan, panti, dsb ).

orang yang terpajan / berkontak dengan kasus indeks,


kontak misalnya orang serumah, sekamar, satu asrama, satu tempat
kerja, satu kelas, atau satu penitipan / pengasuhan
istilah

orang yang tinggal serumah minimal satu malam, atau sering


kontak tinggal serumah pada siang hari dengan kasus indeks dalam
serumah 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks mulai mendapat obat
anti tuberkulosis ( OAT ).

orang yang tidak tinggal serumah, tetapi sering bertemu


kontak dengan kasus indeks dalam waktu yang cukup lama, yang
erat intensitas pajanan/berkontaknya hampir sama dengan
kontak serumah.
koordinasi dengan puskesmas untuk

kontak untuk kader


Investigasi mendapat daftar kontak pasien TB

kontak dewasa : kunjungan rumah kontak anak


( usia di bawah 15 tahun ) :
bawa ke puskesmas untuk
tanyakan gejala TB dan faktor risiko
pemeriksaan

jika ada batuk > 2 minggu jika tidak ada batuk > 2 minggu

Edukasi :
rujuk / dampingi ke puskesmas
atau ambil contoh uji dahak • PHBS
untuk pemeriksaan lebih lanjut • waspadai timbulnya gejala TB
• segera periksa ke puskesmas bergejala
52
tutup batuk

Anda mungkin juga menyukai