Anda di halaman 1dari 36

PR TB AISYIYAH

Hanya digunakan untuk internal Aisyiyah Community TB-HIV Care

MODUL TRAINING
PASIEN SUPORTER TB KEBAL OBAT

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga Aisyiyah Community TB-HIV Care dapat terus berkontribusi dalam
permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya untuk penanggulangan TB di Indonesia.

Permasalahan TB di Indonesia walaupun sudah sejak lama ditanggulangi, namun kasus TB masih
terus berkembang, antara lain angka drop out semakin tinggi, didukung oleh penanganan kasus TB
yang tidak adekuat, tidak sesuai dengan standar pengobatan TB (ISTC/ International Standards for
TB Care). Tingginya angka drop out ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu munculnya kasus
TB Resisten Obat (TB MDR).

Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 2 di Dunia untuk Negara dengan beban tinggi TB,
disertai dengan perkiraan jumlah kasus TB MDR 2% diantara kasus baru. Diperkirakan setiap
tahunnya jumlah kasus TB MDR sebesar 6300 kasus. Dengan tingkat kesulitan pengobatan yang
lebih tinggi, karena waktu pengobatan yang lebih panjang (18-24 bulan), obat yang diminum lebih
banyak, dan dengan efek samping yang lebih berat, hal ini membuat angka drop out sangat tinggi
dalam pengobatan TB MDR.

Sama seperti penanggulangan TB reguler, dalam pengobatan TB MDR keterlibatan Aisyiyah


Communiy TB-HIV Care sangat diperlukan. Diharapkan dalam pengobatan TB MDR ada pihak yang
dapat mendampingi pasien, memberikan motivasi pasien untuk terus melakukan pengobatan dan
pemeriksaan rutin sampai masa pengobatan selesai, mendampingi agar tidak putus asa melalui
pendekatan psikoreligius.

Dengan modul ini, diharapkan Pasien Suporter mendapatkan motivasi yag tinggi untuk menolong
orang lain, memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan serta keterampilan yang lengkap
untuk melaksanakan pendampingan pasien TB MDR sampai sembuh.

Aisyiyah yang mempunyai tujuan mencerahkan bangsa dalam masalah penanggulangan TB MDR
berorientasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan menguatkan semangat pasien
untuk dapat sembuh, sehingga dapat beribadah, beramal secara optimal sebagaimana landasan
semangat Al Maun.

Akhirnya, saya harapkan dengan modul ini dapat bermanfaat untuk Aisyiyah berkontribusi dalam
penanggulangan TB MDR di Indonesia.

Wassalamualaikum. Wr.Wb

1|Page
PENGANTAR MODUL

2|Page
Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

Untuk memulai pelatihan, bapak dan ibu pasien supporter akan diajak terlebih dahulu
membahas hal-hal berikut:

A. Siapa Pasien Suporter Komunitas


B. Apa persyaratan menjadi Pasien Suporter Komunitas
C. Apa tugas seorang Pasien Suporter Komunitas

Mengapa kita perlu mengetahui tentang tugas seorang Pasien Suporter?

Untuk menjadi pendamping pasien Tuberkulosis Kebal Obat (TB Kebal Obat/TB MDR),
dalam hal ini menjadi pasien supporter komunitas, seorang pasien supporter harus
mengetahui tugas-tugasnya, agar tidak terjadi tumpang tindih peran dan tugas dengan
PMO dalam hal ini adalah petugas kesehatan. Pasien supporter juga dapat memahami
perannya dengan lebih baik sebagai pasien supporter.

Apa tujuan mempelajari bab ini?

Diakhir pembelajaran bab ini, diharapkan pasien supporter memahami tugas nya sebagai
pasien supporter yang baik. Karenanya diharapkan calon pasien supporter dapat mencapai
tujuan akhir pembelajaran, sebagai berikut:

1. Mampu menjelaskan siapa Pasien Suporter Komunitas


2. Mampu menyebutkan persyaratan yang harus dimiliki oleh Pasien Suporter
Komunitas
3. Mampu mempraktikkan tugas Pasien Supporter

A. Siapa Pasien Supporter Komunitas


Siapakah Pasien Supporter Komunitas?
“Pasien Supporter Komunitas adalah orang yang mendampingi pasien TB Kebal Obat
saat berobat dan melakukan pemeriksaan rutin”

B. Apa persyaratan menjadi Pasien Supporter Komunitas

3|Page
Untuk dapat menjalankan tugas dan perannya sebagai pasien supporter, diharapkan
pasien supporter memiliki:
1. Empati terhadap orang sakit
2. Kesabaran
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Kemampuan berkomunikasi yang baik
5. Mau belajar
6. Kemampuan menjadi pendengar yang baik
7. Kemampuan memotivasi

C. Apa tugas Pasien Supporter Komunitas

Apa tugas/peran Pasien Suporter Komunitas?


Pasien supporter melakukan kegiatan-kegiatan dalam penanggulangan TB Kebal Obat,
yang bertujuan agar pasien TB Kebal Obat dapat menyelesaikan pengobatan.

Adapun tugas Pasien Suporter sebagai berikut:

1) Mengetahui rencana tindak lanjut pengobatan pasien dari petugas kesehatan

2) Mendampingi pasien TB Kebal Obat saat berobat dan pemeriksaan rutin

3) Memberikan motivasi/arahan jika pasien menunjukkan akan mangkir

4) Memberikan motivasi bagi pasien

5) Memberikan edukasi bagi keluarga pasien terkait pengobatan rutin yang harus
dijalani pasien

6) Memberikan edukasi pencegahan dan pengendalian infeksi bagi pasien dan


keluarga

7) Memberikan edukasi pola hidup sehat yang menunjang kesembuhan

8) Melaporkan kepada tenaga kesehatan jika terjadi efek samping obat

9) Melakukan koordinasi rutin dengan PMO (tenaga kesehatan)

10)Melakukan pencatatan dan pelaporan

4|Page
11)Melakukan koordinasi rutin bulanan dengan SSR

EVALUASI KEGIATAN

Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Tugas Pasien Suporter
Komunitas.

Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.

Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai


Dapat menjelaskan tentang siapa Pasien Suporter Komunitas

Dapat menyebutkan menyebutkan persyaratan yang harus dimiliki


oleh Pasien Suporter Komunitas

Dapat menggambarkan praktik melaksanakan tugas Pasien Suporter

Adakah kolom ceklis yang belum terisi?

Adakah hal yang kurang jelas selama pelatihan ini?

Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.

Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang apa saja tugas Pasien
Suporter Komunitas dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.

5|Page
PENGANTAR MODUL

Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

6|Page
Setelah mengetahui tugas-tugas dari seorang pasien supporter, bapak/ibu pasien
supporter akan mempelajari hal-hal sebagai berikut:

A. Apa itu TB
B. Dimana terdapat kuman TB
C. Apa gejala penyakit TB
D. Apa itu TB Kebal Obat
E. Penyebab timbulnya TB Kebal Obat
F. Orang yang beresiko terkena TB Kebal Obat
G. Pencegahan terjadinya TB Kebal Obat
H. Upaya pencegahan penularan infeksi TB Kebal Obat

Mengapa kita perlu mempelajari tentang informasi dasar TB Kebal Obat?

Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter TB Kebal Obat, tentu saja harus
mengetahui tentang TB dan TB Kebal Obat agar pasien supporter dapat memahami apa
yang dialami oleh pasien dan memberikan informasi yang benar tentang TB Kebal Obat,
sehingga mampu mendampingi pasien TB Kebal Obat.

Apa tujuan mempelajari Bab ini?

Diakhir pembelajaran, diharapkan bapak/ibu pasien supporter memahami informasi dasar


tentang TB dan TB Kebal Obat dan mampu menerapkan pengetahuannya untuk
mendampingi pasien TB Kebal Obat. Untuk itu diakhir pembelajaran bapak/ibu pasien
supporter dapat mencapai tujuan pembelajaran:

1) Mampu menjelaskan tentang TB


2) Mampu menjelaskan dimana terdapat kuman TB
3) Mampu menjelaskan gejala penyakit TB
4) Mampu menjelaskan tentang TB Kebal Obat
5) Mampu menjelaskan penyebab timbulnya TB Kebal Obat
6) Mampu menjelaskan siapa orang yang beresiko terkena TB Kebal Obat
7) Mampu menjelaskan pencegahan terjadinya TB Kebal Obat
8) Mampu menjelaskan dan menjalani upaya pencegahan penularan infeksi TB Kebal
Obat

Apa itu TB?


TB atau Tuberkulosis adalah “Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. TB dapat menyerang seluruh tubuh, namun juga paling
banyak menyerang paru yang disebut sebagai TB Paru”. Tuberkulosis yang menyerang
organ tubuh lain selain paru disebur sebagai TB Ekstra Paru misalnya; selaput

7|Page
pembungkus paru, otak, jantung,kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,
saluran,kencing, alat kelamin, dan lain-lain.

Dimana terdapat Kuman TB


Kuman TB terdapat di dahak pasien atau debu di udara yang berasal dari percikan dahak
pasien TB yang batuk/bersin.
Kuman TB hidup di daerah yang memiliki udara banyak, misalkan di ruangan dengan
percikan dahak yang mengandung kuman atau di dalam paru-paru orang yang sehat.
Kuman TB dapat hidup dan tertidur bertahun-tahun di dalam paru-paru orang yang sehat
dan dapat juga menyebar ke organ-organ tubuh lain selain paru-paru sehingga
menimbulkan penyakit TB ekstra paru.

Apakah gejala TB Paru?

Gejala TB Paru terdiri dari 1 gejala utama dan gejala tambahan. Pada TB Paru, gejala utama
harus ada ditambah 2 gejala tambahan.

Gejala utama TB paru adalah


Batuk berdahak terus menerus
lebih dari 2 Minggu

Gejala tambahan lainnya yaitu :

Berat Demam
badan berkepanjanga
menurun n

Batuk
mengeluarkan
darah

Nafsu makan Sesak nafas

8|Page
menurun dan Nyeri Berkeringat di
dada malam hari
walau tanpa
aktifitas

Apa itu TB Kebal Obat?


Tuberkulosis/TB kebal Obat adalah keadaan dimana pasien TB sudah tidak mempan
diobati dengan pengobatan TB DOTS biasa. Dengan gejala mirip dengan TB Biasa
Kuman Mycobacterium Tuberculosa sudah kebal terhadap obat TB DOTS biasa.

Penyebab timbulnya TB Kebal Obat


Penyakit TB Kebal Obat timbul karena 2 hal:
1. Tertular dari percikan dahak pasien TB Kebal Obat
2. Pasien TB yang tidak menyelesaikan pengobatan karena:
a. Kelalaian petugas: diagnosa dan penentuan pengobatan yang tidak tepat,
penyuluhan kepada pasien yang tidak memadai
b. Kelalaian pasien: tidak teratur minum obat, tidak mematuhi anjuran petugas
selama pengobatan, menghentikan pengobatan Tb secara sepihak
c. Kelalaian Program: persediaan dan kualitas OAT (obat anti tuberculosis)
yang kurang

Siapakah orang yang beresiko terkena TB Kebal Obat?


Semua orang yang mempunyai gejala TB (gejala utama: batuk berdahak lebih dari 2
minggu; dan adanya gejala tambahan: nafsu makan menurun, berat badan menurun, batuk
berdarah, berkeringat malam hari tanpa aktifitas, sesak nafas dan nyeri dada) ditambah
dengan adanya riwayat:

1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2


2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta
menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bulan
4. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan pengobatan.
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), kategori 1 dan kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB MDR
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian OAT

9|Page
Apakah terjadinya TB Kebal Obat dapat dicegah?

Kejadian TB Kebal Obat dapat dicegah dengan berbagai hal berikut:

1. Pasien TB harus mengikuti petunjuk pengobatan dari petugas kesehatan selama


menjalani pengobatan TB
2. Pasien TB tidak boleh menghentikan pengobatan secara sepihak
3. Terduga TB yang sudah dinyatakan sebagai pasien TB harus menjalani pengobatan
paket standard TB (DOTS), tidak menggunakan obat lepasan ataupun menggunakan
obat herbal.
4. Pasien yang dinyatakan sebagai pasien TB Kebal Obat harus menggunakan masker
agar tidak menulari orang-orang disekitarnya.

Adakah upaya-upaya pencegahan penularan infeksi TB Kebal Obat?

Berikut adalah upaya-upaya pencegahan penularan infeksi yang dapat dilakukan oleh
bapak/ibu pasien supporter selama mendampingi pasien TB Kebal Obat, dan juga dapat
dilakukan oleh pasien ataupun keluarga pasien:

1. Bapak/Ibu pasien suporter selalu mengingatkan kepada pasien TB Kebal Obat untuk
menggunakan masker
2. Saat berkomunikasi dengan pasien TB Kebal Obat, bapak/ibu pasien supporter
hendaknya menjaga jarak aman (minimal 1 meter dari pasien)
3. Saat bapak/ibu pasien supporter berinteraksi dengan pasien TB Kebal Obat,
hendaknya dalam ruangan yang bersirkulasi baik. Jika tidak memungkinkan, ajaklah
pasien berkomunikasi di teras rumah.
4. Bapak/Ibu pasien supporter mengajarkan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
membiasakan mencuci tangan dengan baik dan benar.
5. Bapak/Ibu pasien supporter mengajarkan etika batuk kepada pasien.
6. Bapak/Ibu pasien supporter memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien
untuk menjaga sirkulasi udara yang baik di rumah.

EVALUASI KEGIATAN

Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Informasi Dasar TB
Kebal Obat

10 | P a g e
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.

Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai


Dapat menjelaskan tentan TB

Dapat menjelaskan dimana terdapat kuman TB

Dapat menjelaskan gejala penyakit TB

Dapat menjelaskan tentang TB Kebal Obat

Dapat menjelaskan penyebab timbulnya TB Kebal Obat

Dapat menjelaskan siapa orang-orang yang beresiko terkena TB Kebal


Obat

Dapat menjelaskan pencegahan terjadinya TB Kebal Obat

Dapat menjelaskan dan mampu melaksanakan upaya pencegahan


penularan infeksi TB kebal Obat

Adakah kolom ceklis yang belum terisi?

Adakah hal yang kurang jelas selama pelatihan ini?

Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.

Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Informasi Dasar TB
Kebal Obat dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.

11 | P a g e
PENGANTAR MODUL

Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

Pada Bab III ini bapak/ibu pasien supporter akan mempelajari tentang:

12 | P a g e
A. Siapa yang dapat memastikan diagnosa pasien TB Kebal Obat dan menentukan
rencana pengobatan
B. Dimanakah penentuan diagnosa TB Kebal Obat ditentukan
C. Pengobatan dan pemantauan TB Kebal Obat
D. Dimanakah pengobatan TB Kebal Obat dan pemeriksaan pemantauan pengobatan
dapat dilakukan
E. Efek samping obat selama pengobatan

Mengapa kita perlu mempelajari tentang pemeriksaan dan pengobatan pasien TB


Kebal Obat?
Bapak/Ibu pasien supporter dalam mendampingi pasien TB Kebal Obat tentu harus tahu
bagaimana seseorang dinyatakan sebagai pasien TB Kebal Obat. Juga harus mengetahui
rencana pengobatan dan pemeriksaan pemantauan kemajuan pengobatan. Yang nantinya
sebelum mendampingi pasien TB Kebal Obat, informasi ini akan didapatkan dari petugas
kesehatan yang bertugas sebagai PMO (Pengawas Menelan Obat).

Apa tujuan mempelajari Bab ini?


Diakhir pembelajaran, diharapkan bapak/ibu pasien supporter memahami pemeriksaan
dan pengobatan pasien TB Kebal Obat. Untuk itu diakhir pembelajaran bapak/ibu pasien
supporter dapat mencapai tujuan pembelajaran:
1. Mampu menjelaskan siapa yang dapat memastikan diagnosa pasien TB Kebal Obat
dan menentukan rencana pengobatan
2. Mampu menjelaskan dimanakah penentuan diagnosa TB Kebal Obat ditentukan
3. Mampu menjelaskan pengobatan dan pemantauan pengobatan TB Kebal Obat
4. Mampu menjelaskan dimanakah pengobatan TB Kebal Obat dan pemeriksaan
pemantauan pengobatan dapat dilakukan
5. Mampu menjelaskan efek samping obat

Penentuan diagnosa dan rencana pengobatan pasien TB Kebal Obat

Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat hanya dapat ditentukan sebagai
pasien TB Kebal Obat oleh Tim Ahli Klinis RS Rujukan PMDT.

Tim Ahli Klinis (TAK) RS Rujukan PMDT yang akan menentukan diagnosa TB Kebal Obat
berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan. TAK pula yang kemudian akan menentukan:

 Kapan pengobatan dimulai


 Paduan Obat DOTS Plus
 Jadwal pemeriksaan rutin selama pengobatan
 Kemajuan pengobatan berdasarkan pemeriksaan dahak rutin
 Perpindahan tahap pengobatan (dari fase awal ke fase lanjutan)

13 | P a g e
 Kesembuhan pasien

Setiap pasien TB Kebal Obat akan didampingi oleh petugas kesehatan yang berperan
sebagai PMO (Pengawas menelan Obat).

Dimanakah penentuan diagnosa TB Kebal Obat dapat dilakukan

Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat hanya dapat dipastikan di RS Rujukan
PMDT (Programmatic Management of Drug resistant TB). RS ini jumlahnya terbatas dan
tidak semua propinsi di Indonesia memiliki RS PMDT.

Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat akan dilakukan pemeriksaan dahak:
mikroskopik, pemeriksaan dahak biakan, pemeriksaan dahak terhadap kekebalan obat.
Juga akan dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang lainnya (foto dada, pemeriksaan
darah, dll).

Demikian juga untuk pemeriksaan pemantauan rutin pengobatan hanya dapat dilakukan di
RS Rujukan PMDT.

Pengobatan dan Pemantauan pengobatan TB Kebal Obat


Seseorang yang sudah dinyatakan sebagai pasien TB Kebal Obat oleh TAK RS Rujukan
PMDT akan menjalani pengobatan.

Berbeda dengan pasien TB biasa yang mendapatkan pengobatan DOTS biasa, pada pasien
TB Kebal Obat akan mendapatkan pengobatan DOTS PLUS, dimana jumlah obat lebih
banyak, lama pengobatan lebih panjang, efek samping obat lebih banyak dan berat.

Diperlukan kepatuhan pengobatan yang lebih tinggi agar dapat menyelesaikan pengobatan
sehingga tidak menjadi TB Kebal Obat tingkat lanjut (TB XDR) yang lebih parah dan sangat
sulit disembuhkan.

Pengobatan TB Kebal Obat terdiri atas 2 fase:

 Fase awal (0-8 bulan): obat minum ditelan setiap hari (7 hari dalam seminggu) dan
suntikan diberikan 5 hari dalam seminggu (senin-jumat).

 Fase lanjutan (9-18/24 bulan): obat minum ditelan selama 6 hari dalam seminggu
(hari minggu pasien tidak minum obat)

Pemantauan Pengobatan TB MDR ada DUA macam: (dilakukan di RS Rujukan TB MDR)

14 | P a g e
1. Evaluasi Utama (pemeriksaan dahak dan biakan dahak) dilakukan 1x tiap bulan
(pada tahap awal) & 1 x tiap 2 bulan (pada tahap lanjutan)
2. Evaluasi Penunjang (evaluasi klinis termasuk berat badan, uji kepekaan obat, foto
toraks, pemeriksaan laboratorium lainnya) yang dilakukan setiap bulan sampai
pengobatan selesai.

J adwal Pemantauan Pengobatan TB MDR

Frekuensi yang dianjurkan


Pemantauan Bulan pengobatan
0 1 2 3 4 5 6 8 10 12 14 16 18 20 22
Evaluasi Utama
Pemeriksaan dahak dan Setiap bulan sampai konversi, bila sudah konversi setiap 2

biakan dahak bulan
Evaluasi Penunjang
Evaluasi klinis (termasuk
BB) Setiap bulan sampai pengobatan selesai atau lengkap
Pengawasan oleh PMO
Uji kepekaan obat* √
Foto toraks √ √ √ √
Kreatinin serum** √ √ √ √ √ √ √
Kalium serum** √ √ √ √ √ √ √
Thyroid stimulating √ √ √ √
hormon ()***
Enzim hepar (SGOT, √ Evaluasi secara periodik
SGPT)#
Tes kehamilan √
Hb dan Leukosit∞ √ Berdasarkan indikasi

Dimanakah pengobatan dan pemantauan rutin pengobatan dapat dilakukan?


Setelah ditentukan diagnosa, paduan obat, jadwal pemeriksaan rutin oleh TAK RS Rujukan
PMDT, pengobatan dapat dilanjutkan sesuai kesediaan pasien, biasanya sesuai dengan
lokasi tempat tinggal pasien. Jika pasien tinggal berdekatan dengan RS Rujukan PMDT,
pengobatan dapat diteruskan di RS Rujukan PMDT. Tetapi, jika lokasi tempat tinggal pasien
jauh dari RS Rujukan PMDT, pasien dapat meneruskan pengobatan di Puskesmas Satelit
terdekat yang sudah dipersiapkan untuk dapat meneruskan pengobatan.

Pemeriksaan pemantauan rutin pengobatan TB Kebal Obat tidak dapat dilakukan di


puskesmas satelit. Pemeriksaan pemantauan rutin pengobatan hanya dapat dilakukan di
RS Rujukan PMDT.

Efek samping obat selama pengobatan


Obat DOTS Plus untuk TB Kebal Obat menimbulkan banyak efek samping. Yang seringkali
efek samping ini menyebabkan pasien tidak tahan dan tidak mau melanjutkan pengobatan.
15 | P a g e
Hal ini tentu saja sangat berbahaya karena penyakit TB Kebal Obat nya justru akan
bertambah parah dan semakin sulit diobati dan disembuhkan.

A. Efek samping ringan dan sedang yang sering muncul:


Reaksi alergi kulit, baal/kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, mual muntah, tidak
nafsu makan, diare, sakit kepala, pusing berputar (vertigo), nyeri sendi, sulit tidur,
gangguan elektrolit (dengan gejala: kelelahan, nyeri otot, kejang, baal, kelemahan
tungkai, perubahan prilaku, terlihat bingung), depresi, perubahan prilaku, gangguan
lambung, nyeri di tempat suntikan

B. Efek samping berat:

Kelainan fungsi hati (mata dan kulit pasien kekuningan), kelainan fungsi ginjal (bengkak
pada kaki, jumlah urin berkurang, tubuh terasa lemah, sesak nafas), perdarahan
lambung (muntah darah, BAB mengandung darah), gangguan pendengaran (tuli),
gangguan penglihatan (kesulitan membedakan warna merah dan hijau), kejang,
gangguan psikotik

EVALUASI KEGIATAN

Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Pemeriksaan dan
Pengobatan pasien TB Kebal Obat

Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.

16 | P a g e
Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai
Dapat menjelaskan siapa yang dapat memastikan diagnosa pasien TB
Kebal Obat dan menentukan rencana pengobatan

Dapat menjelaskan dimanakah penentuan diagnosa TB Kebal Obat


ditentukan

Dapat menjelaskan pengobatan dan pemantauan TB Kebal Obat

Dapat menjelaskan dimanakah pengobatan TB Kebal Obat dan


pemeriksaan pemantauan pengobatan dapat dilakukan

Dapat menjelaskan efek samping yang ditimbulkan oleh obat selama


pengobatan TB Kebal Obat

Adakah kolom ceklis yang belum terisi?

Adakah hal yang kurang jelas selama pelatihan ini?

Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.

Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Pemeriksaan dan
Pengobatan pasien Tb Kebal Obat dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.

17 | P a g e
PENGANTAR MODUL

Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

Pada Bab IV ini bapak/ibu pasien supporter akan mempelajari tentang:

A. Apa yang dimaksud dengan pendampingan oleh pasien supporter


B. Bagaimana seorang pasien supporter bisa menjadi pendamping pasien TB Kebal
Obat
C. Kendala dalam mempertahankan rutinitas pengobatan TB Kebal Obat
D. Efek samping dari pengobatan TB-MDR dan cara mengatasinya
E. Mangkir dalam pengobatan TB Kebal Obat dan usaha pencegahan mangkir

18 | P a g e
Mengapa kita perlu mempelajari tentang pendampingan pasien TB Kebal Obat
Diharapkan Bapak/Ibu pasien supporter memahami proses pendampingan pasien TB
Kebal Obat, apa saja kendala yang biasa ditemukan saat pendampingan dan bagaimana
cara mengatasinya.

Apa tujuan mempelajari Bab ini?


Diakhir pembelajaran, diharapkan bapak/ibu pasien supporter memahami proses
pendampingan pasien TB Kebal Obat. Untuk itu diakhir pembelajaran bapak/ibu pasien
supporter diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran:
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan pendampingan oleh pasien
suporter
2. Mampu menjelaskan bagaimana seorang pasien supporter dapat mendampingi
pasien TB Kebal Obat
3. Mampu menjelaskan kendala/kesulitan yang muncul dalam pengobatan TB
Kebal Obat
4. Mampu menjelaskan efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan TB MDR
dan bagaimana cara mengatasinya
5. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan mangkir dan usaha
pencegahan mangkir

Pendampingan oleh Pasien Suporter

Proses pengobatan TB Kebal Obat membutuhkan waktu yang panjang, disertai dengan
banyak kendala seperti adanya efek samping obat dan masalah psikososial. Hal ini
menyebabkan tidak cukup seorang pasien hanya didampingi oleh nakes sebagai PMO,
karena terbatasnya jumlah PMO dan juga terbatasnya waktu oleh PMO untuk menjadi
pendengar kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pasien.

Untuk itu dibutuhkan pihak lain, dalam hal ini disebut Pasien Suporter yang dapat lebih
intensif mendampingi pasien TB Kebal Obat, memastikan pasien melakukan pengobatan
dan pemeriksaan rutin sampai pengobatan dinyatakan selesai oleh TAK RS PMDT.

Bagaimana seorang pasien supporter bisa menjadi pendamping pasien TB Kebal


Obat
Bapak/Ibu pasien supporter akan dihubungi oleh Tim SSR Aisyiyah jika RS Rujukan PMDT
menemukan pasien TB Kebal Obat dan membutuhkan pendampingan.
Bapak/Ibu pasien supporter akan dipertemukan dengan pasien yang akan didampingi, juga
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan tentang rencana pengobatan dan jadwal
pemeriksaan rutin.

19 | P a g e
Untuk dapat mendampingi, dibutuhkan hubungan komunikasi yang baik dengan pasien.
karena itulah sejak awal pasien dinyatakan sebagai pasien TB kebal Obat, bapak/ibu pasien
supporter sudah mulai berinteraksi dengan pasien.
Bapak/ibu pasien supporter juga harus membina hubungan yang baik dengan PMO
(petugas kesehatan) agar proses pendampingan dapat berjalan lancar.

Kendala dalam mempertahankan rutinitas pengobatan TB Kebal Obat


Dalam proses pengobatan TB Kebal Obat banyak kendala yang muncul, dan hal ini harus
dapat dicegah dan diantisipasi.
Berikut beberapa kendala:

1. Rujukan pasien TB Kebal Obat ke Puskesmas Satelit tidak sampai


2. Pasien merasa telah sehat
3. Adanya efek samping obat
4. Pelayanan RS Rujukan PMDT/Puskesmas Satelit yang tidak nyaman
5. Masalah keluarga atau masalah di tempat kerja
6. Pasien pindah berobat ke UPK (Unit Pelayanan Kesehatan) lain tanpa
pemberitahuan
7. Pasien pindah ke daerah lain tanpa pemberitahuan
8. Pasien tidak datang berobat karena hal-hal lainnya

Apa saja efek samping yang dapat ditimbulkan dari pengobatan TB –MDR ?

1. Efek samping ringan dan sedang yang sering muncul:


 Reaksi alergi kulit,
 Baal/kebas/kesemutan pada tangan dan kaki,
 Mual muntah,
 Tidak nafsu makan,
 Diare,
 Sakit kepala,
 Pusing berputar (vertigo),
 Nyeri sendi,
 sulit tidur,
 Gangguan elektrolit (dengan gejala: kelelahan, nyeri otot, kejang, baal,
kelemahan tungkai, perubahan prilaku, terlihat bingung),
 Depresi,
 Perubahan perilaku,
 Gangguan lambung,
 Nyeri di tempat suntikan

2. Efek samping sedang-berat:

20 | P a g e
 Kelainan fungsi hati (mata dan kulit pasien kekuningan),
 Kelainan fungsi ginjal (bengkak pada kaki, jumlah urin berkurang, tubuh
terasa lemah, sesak nafas),
 Perdarahan lambung (muntah darah, BAB mengandung darah),
 Gangguan pendengaran (tuli),
 Gangguan penglihatan (kesulitan membedakan warna merah dan hijau),
kejang,
 Gangguan psikotik
 Kejang
 Tendinitis
 Syok anafilaktik
 Reaksi toksik lergi menyeluruh
 hipotiroid

Saat mendampingi pasien, pasien supporter diharapkan dapat


melaporkan secepat mungkin kepada petugas kesehatan jika
menemukan efek samping.
Efek Samping Kemungkinan Penyebab Dan Tindakan Penanganan Adalah
Sebagai Berikut :

No Efek Samping Kemungkinan OAT Tindakan


Penyebab
1 Reaksi alergi kulit Z,E,Eto,PAS,Km,Cm  Lanjutkan pengobatan OAT
ringan  Beri bedak gatal
(kemerahan,gatal)
Reaksi alergi kulit, Z,E,Eto,PAS,Km,Cm  Informasikan ke dokter
sedang anpa demam petugas RS atau satelit
 Jika pasien demam berikan
obat penurun demam
(paracetamol) dan kompres
hangat
2 Baal/kebas/kesemutan Cm, Km, Eto.Lfx  Lanjutkan pengobatan OAT
pada tangan dan kaki  Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Aktifitas ringan
menggerakkan tangan dan
kaki scara rutin
 Kompres hangat

21 | P a g e
 Menghindari alcohol dan
rokok karena akan
memperberat keluhan
3 Mual muntah, ringan Eto,PAS. Z,E,Lfx  Lanjutkan pengobatan OAT
 Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Minum hangat dan makan
dengan porsi kecil tapi sering
 Menelan obat dengan
makanan ringan dan diberi
jarak waktu
 Pakai minyak angina atau
aroma terapi
 Jika keluhan tidak membaik
hubungi dokter yang
menangani

Mual muntah, berat Eto,PAS. Z,E,Lfx  Informasikan ke dokter


petugas di RS atau satelit
untuk penanganan lebih
lanjut
4 Tidak nafsu makan, Z,Eto,Lfx  Lanjutkan pengobatan OAT
 Makan dengan porsi kecil
tapi sering
 Minum susu minimal 2 jam
sebelum atau sesudah
minum obat
 Aktifitas fisik dan istirahat
cukup
 Dukungan keluara perlu
5 Diare, PAS  Lanjutkan pengobatan OAT
 Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Makan dengan porsi kecil
tapi sering
 Banyak minum
6 Sakit kepala, ETO.Cs  Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Minum paracetamol atau

22 | P a g e
aspirin
 Istirahat cukup
 Pakai minyak angina atau
aromaterapi
7 Pusing berputar Km,Cm,Eto  Informasikan ke dokter
(vertigo), petugas di RS atau satelit
 Perubahan posisi perlahan-
lahan dari duduk berdiri,
mirin kanan kiri
 Pejamkan mata bernafas
panjang dan usahakan tidur
8 Nyeri sendi, Z, Lfx  Lanjutkan pengobatan OAT
 Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Aktifitas fisik ringan,
kompres hangat sendi yang
nyeri
 Pemijatan dengan minyak
gosok
 Dengan berjalannya waktu,
pasien bisa berkompromi
dengan rasa nyeri tanpa
memerlukan pengobatan
efek samping
 Hindari makanan yang
menyebabkan linu seperti
kacang, emping, jeroan dll
9 sulit tidur, Lfx,Moxi  Lanjutkan pengobatan OAT
Minum OAT pagi hari jauh
dari waktu tidur pasien
 Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Dukungan keluarga pasien
agar tetap merasa nyaman
dan bisa mengatur jam
tidurnya
10 Perubahan perilaku : Cs,Lfx,Eto  Informasikan ke dokter
rasa cemas, bingung, petugas di RS atau satelit
murung, sedih atau  Dukungan keluarga
senang tanpa alasan,
23 | P a g e
sulit mengontrol diri  Banyak berdoa dan
beraktifitas
11 Nyeri Ulu hati PAS,Eto  Lanjutkan pengobatan OAT
 Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
 Makan porsi kecil tapi sering
 Kompres hangat di perut
 Minum susu
 Hndari makanan yang pedas
dan asam
12 Air liur berlebihan Eto  Makan permen atau es batu
 Efek samping tidak
berbahaya namun pasien
perlu membiasakan diri

13 Nyeri di tempat Km,Cm  Lanjutkan pengobatan OAT


suntikan  Suntikan diberikan di tempat
yang bergantian
 Berikan kompres dinging
pada tempat suntikan
14 Rasa logam di lidah Eto  Makan permen atau es batu
 Efek samping tidak
berbahaya namun pasien
perlu membiasakan diri

Efek samping berat yang perlu diwaspadai

No Efek Samping Kemungkinan Tindakan


OAT Penyebab
1 Kelainan fungsi hati Z,Eto,PAS,E,Lfx Informasikan segera ke
(mata dan kulit pasien dokter/petugas kesehatan
kekuningan),
2 Kelainan fungsi ginjal Km,Cm Informasikan segera ke
(bengkak pada kaki, dokter/petugas kesehatan
jumlah urin berkurang,
tubuh terasa lemah,
sesak nafas),
3 Gangguan pendengaran Km,Cm Informasikan segera ke
(tuli), dokter/petugas kesehatan

24 | P a g e
4 Gangguan penglihatan Etambutol Informasikan segera ke
(kesulitan dokter/petugas kesehatan
membedakan warna
merah dan hijau),
kejang,
5 Perubahan Perilaku Cs  Informasikan segera ke
berat (ingin bunuh diri, dokter/petugas kesehatan
bicara
sendiri,halusinasi)  Jangan biarkan pasien
sendirian, damping apabila
dirujuk ke fasyankes

 Beri dukungan keluarga

6 Kejang Cs, Lfx Informasikan segera ke


dokter/petugas kesehatan

Catatan :
Z = Pirazinamid
Eto = Etionamid
PAS
E = Etambutol
Km = Kanamicin
Cm = Capriomicin
Lfx = Levofloxazin
Cs = Cicloserin
Mangkir dan usaha pencegahan (solusi)
Seorang pasien TB Kebal Obat yang tidak menjalani /lalai menjalani pengobatan disebut
sebagai “pasien mangkir”. Kejadian mangkir terjadi karena adanya kendala yang muncul
selama proses pengobatan. Bapak/Ibu pasien supporter harus mencegah hal ini, dan jika
terjadi mangkir, dalam waktu kurang dari 24 jam pasien sudah harus ditemukan dan
dimotivasi untuk melanjutkan pengobatan.
Berikut penyebab pasien mangkir dan solusi yang bisa dijalankan:

No Penyebab pasien mangkir Solusi

1. Pasien merasa lebih baik Berikan penjelasan bahwa gejala memang sudah
hilang, tapi proses penyakit masih berjalan. Jika
pengobatan dihentikan, gejala yang timbul akan makin
parah dan pengobatan semakin sulit.
2. Pasien mengalami efek Dengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien. Motivasi
samping obat pasien untuk datang ke UPK untuk mendapatkan
penanganan. Penting untuk menjadi pendengar yang

25 | P a g e
baik bagi pasien.
Laporkan terjadinya efek samping obat kepada Nakes
dan rencana tindak lanjut penanganan efek samping
obat.
3. Pasien merasa tidak nyaman Kebanyakan kasus pasien merasa tidak nyaman karena
untuk pergi ke UPK lama menunggu pelayanan, juga karena sikap dari
petugas kesehatan. Dampingi pasien selama menunggu
di UPK sampai ketidaknyamanan hilang. Kehadiran
bersama-sama dengan pasien TB Kebal Obat yang lain
juga bisa menjadi solusi.
Koordinasikan juga ketidaknyamanan ini dengan
Nakes.
4. Atasan di tempat kerja Pasien Suporter dapat menawarkan kepada pasien
membuat pasien untuk berbicara kepada atasan akan pentingnya
terlambat/tidak dapat datang pengobatan.
pengobatan
5. Penyalahgunaan alkohol atau Jelaskan bahwa penggunaan alkohol dan obat
obat terlarang terlarang dapat memperburuk kondisi dan
mempengaruhi pengobatan.
Laporkan kepada Nakes untuk mengatasi lebih lanjut.
Diskusikan kepada keluarga, untuk memberikan
dukungan kepada pasien
6. Pasien merasa sendirian atau Dengarkan keluhan pasien dengan sabar.
depresi atau kurang dukungan Ajak pasien untuk bergabung dlm pertemuan
kelompok sebaya.
Diskusikan dengan keluarga, untuk memberikan
dukungan kepada pasien.

EVALUASI KEGIATAN

Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Pendampingan pasien
TB Kebal Obat

Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.

Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai


Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan pendampingan oleh
pasien supporter

Dapat menjelaskan bagaimana seorang pasien supporter dapat

26 | P a g e
mendampingi pasien TB Kebal Obat
Dapat menjelaskan kendala/kesulitan yang muncul dalam pengobatan
TB Kebal Obat

Dapat menjelaskan efek samping pengobatan dan bagaimana cara


mengatasinya

Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan mangkir dan usaha


pencegahan mangkir

Adakah kolom ceklis yang belum terisi?

Adakah hal yang kurang jelas selama pelatihan ini?

Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.

Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Pendampingan
Pengobatan pasien TB Kebal Obat oleh Pasien Suporter dan siap untuk melanjutkan ke
BAB berikutnya.

27 | P a g e
PENGANTAR MODUL

Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

Pada Bab V ini bapak/ibu pasien supporter akan mempelajari tentang:

A. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi efektif


B. Apa kegunaan komunikasi efektif bagi pasien suporter
C. Bagaimana melaksanakan komunikasi efektif
D. Faktor yang menghambat komunikasi

Mengapa bapak/ibu perlu mempelajari komunikasi efektif


Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter, bapak/ibu harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat mengarahkan, memotivasi dan
menunjukkan kepedulian terhadap pasien yang didampingi.

28 | P a g e
Apa tujuan mempelajari Bab ini?

Diakhir pembelajaran, bapak/ibu pasien supporter diharapkan mencapai tujuan


pembelajaran:

1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi efektif
2. Mampu menjelaskan kegunaan komunikasi efektif bagi pasien supporter
3. Mampu menjelaskan bagaimana melaksanakan komunikasi efektif
4. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menghambat komunikasi

Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi efektif

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seseorang kepada
pihak lain yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Komunikasi efektif adalah proses dua arah, apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, dan pesan ditindaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.

Apa kegunaan komunikasi efektif bagi pasien supporter

Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter, dibutuhkan komunikasi yang baik,
apalagi dengan kondisi pasien TB Kebal Obat yang lebih sensitif dan adanya
kecenderungan depresi. Hubungan yang baik dalam mendampingi pasien TB Kebal Obat
diawali dengan komunikasi yang baik. Komunikasi tidak sekedar berbicara atau memberi
nasihat, namun memerlukan ketrampilan bertanya, mendengarkan, mencoba memahami
apa yang menjadi kebutuhan pasien dan menunjukkkan sikap peduli terhadap kondisi
pasien.

Bagaimana melakukan komunikasi efektif

Berikut beberapa hal untuk melakukan komunikasi efektif:

1. Listening (mendengarkan)
Kemampuan untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain dengan
penuh perhatian, sikap netral dan aktif dalam pembicaraan dengan hangat.
Berusaha menjadi pendengar yang baik dan memahami apa yang disampaikan oleh
lawan bicara, dan memberikan umpan balik sesuai situasi dan kondisi
Proses aktif mendengarkan pikiran, pembicaraan, bahasa tubuh, reaksi orang lain
dengan menggunakan panca indera (kontak mata, telinga, hati/emosi/empati)
untuk menggali dan mengetahui apa yang diharapkan oleh pasien.

29 | P a g e
Teknik Listening:
 Mendengarkan dengan penuh konsentrasi, memberikan respon yang sesuai
dengan isi pembicaraan, dan menyimpulkan isi dari apa yang disampaikan
 Mendengarkan dengan penuh perhatian, sabar, dan menunjukkan bahasa
tubuh yang sesuai
 Mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak menyepelekan
 Memperhatikan mata, gerakan tubuh, mimik wajag dan menorong orang
untuk merasa nyaman dan percaya
 Tidak memotong pembicaraan, tidak menggurui dan tidak memvonis
 Bersifat terbuka dan menunjukkan empati

2. Empati
Empati adalah bentuk kepedulian, merasakan apa yang dirasakan oleh lawan bicara,
membayangkan apabila kita berada di posisinya dan berusaha mengerti
keadaannya.
Empati menunjukkan rasa pengertian yang timbul dari semua masalah yang
dihadapi dan memberikan bantuan apa yang dibutuhkan oleh orang lain.
Cara menunjukkan atau kemampuan untuk peduli melalui bahasa tubuh, tatapan
mata dan sentuhan.
Empati diekspresikan sesuai dengan respon yang diharapkan oleh lawan bicara.

Teknik Empati:
 Bertanya bagaimana perasaan lawan bicara dan menunjukkan respon yang
sesuai. contoh: saat lawan bicara bicara bercanda, kita ikut tertawa. Jika
lawan bicara sedih, kita juga menunjukkan hal yang sama
 Menggunakan bahasa yang halus, terutama jika lawan bicara menggunakan
bahasa yang sensitive.
 Membangkitkan jiwa, emosi dan perasaan serta memberikan respon dengan
perasaan dan interest yang sama
 Memberikan sentuhan terapeutik dan memberikan umpan balik yang positif

3. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap pasien yang akan kita gali informasinya
dengan menentukan tempat, waktu dan kesempatan yang sesuai. Proses
pengamatan dilakukan dengan pernuh perhatian, tahap demi tahap, melihat
berbagai macam hal yang berkaitan dengan pasien, sehingga kita mengerti dan
memahami situasi yang ada dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan.

Teknik Observasi:

30 | P a g e
 Mata melihat dengan cermat, merasakan dan mendengar apa yang
disampaikan pasien dengan baik
 Dilakukan dengan panca indera atau menggunakan ukuran
 Menyerap semua data/informasi yang menunjang pengamatan dan menggali
informasi dengan baik dan santun
 Melihat/mengamati dan mengajak berdiskusi terhadap permasalahan yang
terjadi pada pasien

4. Motivasi
Suatu kegiatan yang bisa menggerakkan/merangsang/menimbulkan semangat
usaha seseorang, dengan cara memberi dorongan dan kepercayaan, sehingga
menumbuhkan semangat/harapan hidup, meningkatkan rasa percaya diri dan
memiliki mental/psikis yang kuat
Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus sehingga pasien terus mendapatkan
dorongan untuk meraih tujuan tertentu.

Teknik Motivasi:
 Memberikan contoh/masalah orang lain yang lebih berat tetapi orang
tersebut bisa menghadapi masalah tersebut dengan baik
 Memberikan apresiasi kepada pasien untuk hal-hal baik yang dilakukan,
sehingga pasien terdorong untuk melakukan lebih baik lagi.

Faktor-faktor yang menghambat proses komunikasi

Beberapa faktor yang dapat menghambat proses komunikasi:

1. Bahasa
2. Pendidikan
3. Sikap/Gaya Komunikasi
4. Budaya

Sehingga bapak/ibu pasien supporter harus mengetahui latar belakang pasien yang
didampingi dan menyesuaikan komunikasi yang dilakukan berdasarkan latar belakang
tersebut.

Contoh gaya komunikasi yang menghambat yang sebaiknya dihindari oleh bapak/ibu pasien supporter:

Gaya Contoh

31 | P a g e
Meremehkan “Begitu saja kok susah”
Menganalisa “kalau diperhatikan, anda ini sepertinya terlalu cengeng”
Menyalahkan “Nah itulah akibatnya jika ibu tidak menurut”
Memarahi “bapak ini bagaimana sih, obat kok tidak diminum”
Mencap “kamu ini memang tidak punya kesadaran untuk sembuh”

Adapun sebaiknya bapak/ibu pasien supporter membangun komunikasi yang baik dengan
memberikan semangat, kalimat-kalimat yang positif, sebagai contoh:

“Wah bapak hebat sekali, selalu tepat waktu datang untuk minum obat”

“Rasa mual nya pasti tidak enak ya bu, apa yang bisa saya bantu?”

EVALUASI KEGIATAN

Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Komunikasi Efektif.

Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.

Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai


Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi dan
komunikasi efektif

Dapat menjelaskan kegunaan komunikasi efektif bagi pasien supporter

Dapat menjelaskan bagaimana melaksanakan komunikasi efektif

32 | P a g e
Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menghambat komunikasi

Adakah kolom ceklis yang belum terisi?

Adakah hal yang kurang jelas selama pelatihan ini?

Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.

Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Komunikasi Efektif dan
dapat melanjutkan ke Bab selanjutnya.

33 | P a g e
PENGANTAR MODUL

Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?

Pada Bab V ini bapak/ibu pasien supporter akan mempelajari tentang:

A. Pencatatan dan Pelaporan dalam pendampingan pasien TB MDR


B. Manfaat Pencatatan dan Pelaporan dalam pendampingan pasien TB MDR

Mengapa bapak/ibu perlu mempelajari Pencatatan dan Pelaporan


Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter, bapak/ibu harus memiliki
kemampuan untuk melakukan pencatatan dalam bentuk format yang sudah ditentukan dan
melaporkan secara rutin.

34 | P a g e
35 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai