MODUL TRAINING
PASIEN SUPORTER TB KEBAL OBAT
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga Aisyiyah Community TB-HIV Care dapat terus berkontribusi dalam
permasalahan kesehatan di Indonesia, khususnya untuk penanggulangan TB di Indonesia.
Permasalahan TB di Indonesia walaupun sudah sejak lama ditanggulangi, namun kasus TB masih
terus berkembang, antara lain angka drop out semakin tinggi, didukung oleh penanganan kasus TB
yang tidak adekuat, tidak sesuai dengan standar pengobatan TB (ISTC/ International Standards for
TB Care). Tingginya angka drop out ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu munculnya kasus
TB Resisten Obat (TB MDR).
Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 2 di Dunia untuk Negara dengan beban tinggi TB,
disertai dengan perkiraan jumlah kasus TB MDR 2% diantara kasus baru. Diperkirakan setiap
tahunnya jumlah kasus TB MDR sebesar 6300 kasus. Dengan tingkat kesulitan pengobatan yang
lebih tinggi, karena waktu pengobatan yang lebih panjang (18-24 bulan), obat yang diminum lebih
banyak, dan dengan efek samping yang lebih berat, hal ini membuat angka drop out sangat tinggi
dalam pengobatan TB MDR.
Dengan modul ini, diharapkan Pasien Suporter mendapatkan motivasi yag tinggi untuk menolong
orang lain, memiliki pengetahuan yang cukup dan kemampuan serta keterampilan yang lengkap
untuk melaksanakan pendampingan pasien TB MDR sampai sembuh.
Aisyiyah yang mempunyai tujuan mencerahkan bangsa dalam masalah penanggulangan TB MDR
berorientasi untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama dan menguatkan semangat pasien
untuk dapat sembuh, sehingga dapat beribadah, beramal secara optimal sebagaimana landasan
semangat Al Maun.
Akhirnya, saya harapkan dengan modul ini dapat bermanfaat untuk Aisyiyah berkontribusi dalam
penanggulangan TB MDR di Indonesia.
Wassalamualaikum. Wr.Wb
1|Page
PENGANTAR MODUL
2|Page
Apa yang akan kita lakukan pada pertemuan ini?
Untuk memulai pelatihan, bapak dan ibu pasien supporter akan diajak terlebih dahulu
membahas hal-hal berikut:
Untuk menjadi pendamping pasien Tuberkulosis Kebal Obat (TB Kebal Obat/TB MDR),
dalam hal ini menjadi pasien supporter komunitas, seorang pasien supporter harus
mengetahui tugas-tugasnya, agar tidak terjadi tumpang tindih peran dan tugas dengan
PMO dalam hal ini adalah petugas kesehatan. Pasien supporter juga dapat memahami
perannya dengan lebih baik sebagai pasien supporter.
Diakhir pembelajaran bab ini, diharapkan pasien supporter memahami tugas nya sebagai
pasien supporter yang baik. Karenanya diharapkan calon pasien supporter dapat mencapai
tujuan akhir pembelajaran, sebagai berikut:
3|Page
Untuk dapat menjalankan tugas dan perannya sebagai pasien supporter, diharapkan
pasien supporter memiliki:
1. Empati terhadap orang sakit
2. Kesabaran
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Kemampuan berkomunikasi yang baik
5. Mau belajar
6. Kemampuan menjadi pendengar yang baik
7. Kemampuan memotivasi
5) Memberikan edukasi bagi keluarga pasien terkait pengobatan rutin yang harus
dijalani pasien
4|Page
11)Melakukan koordinasi rutin bulanan dengan SSR
EVALUASI KEGIATAN
Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Tugas Pasien Suporter
Komunitas.
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.
Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.
Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang apa saja tugas Pasien
Suporter Komunitas dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.
5|Page
PENGANTAR MODUL
6|Page
Setelah mengetahui tugas-tugas dari seorang pasien supporter, bapak/ibu pasien
supporter akan mempelajari hal-hal sebagai berikut:
A. Apa itu TB
B. Dimana terdapat kuman TB
C. Apa gejala penyakit TB
D. Apa itu TB Kebal Obat
E. Penyebab timbulnya TB Kebal Obat
F. Orang yang beresiko terkena TB Kebal Obat
G. Pencegahan terjadinya TB Kebal Obat
H. Upaya pencegahan penularan infeksi TB Kebal Obat
Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter TB Kebal Obat, tentu saja harus
mengetahui tentang TB dan TB Kebal Obat agar pasien supporter dapat memahami apa
yang dialami oleh pasien dan memberikan informasi yang benar tentang TB Kebal Obat,
sehingga mampu mendampingi pasien TB Kebal Obat.
7|Page
pembungkus paru, otak, jantung,kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal,
saluran,kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
Gejala TB Paru terdiri dari 1 gejala utama dan gejala tambahan. Pada TB Paru, gejala utama
harus ada ditambah 2 gejala tambahan.
Berat Demam
badan berkepanjanga
menurun n
Batuk
mengeluarkan
darah
8|Page
menurun dan Nyeri Berkeringat di
dada malam hari
walau tanpa
aktifitas
9|Page
Apakah terjadinya TB Kebal Obat dapat dicegah?
Berikut adalah upaya-upaya pencegahan penularan infeksi yang dapat dilakukan oleh
bapak/ibu pasien supporter selama mendampingi pasien TB Kebal Obat, dan juga dapat
dilakukan oleh pasien ataupun keluarga pasien:
1. Bapak/Ibu pasien suporter selalu mengingatkan kepada pasien TB Kebal Obat untuk
menggunakan masker
2. Saat berkomunikasi dengan pasien TB Kebal Obat, bapak/ibu pasien supporter
hendaknya menjaga jarak aman (minimal 1 meter dari pasien)
3. Saat bapak/ibu pasien supporter berinteraksi dengan pasien TB Kebal Obat,
hendaknya dalam ruangan yang bersirkulasi baik. Jika tidak memungkinkan, ajaklah
pasien berkomunikasi di teras rumah.
4. Bapak/Ibu pasien supporter mengajarkan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
membiasakan mencuci tangan dengan baik dan benar.
5. Bapak/Ibu pasien supporter mengajarkan etika batuk kepada pasien.
6. Bapak/Ibu pasien supporter memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien
untuk menjaga sirkulasi udara yang baik di rumah.
EVALUASI KEGIATAN
Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Informasi Dasar TB
Kebal Obat
10 | P a g e
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.
Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.
Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Informasi Dasar TB
Kebal Obat dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.
11 | P a g e
PENGANTAR MODUL
Pada Bab III ini bapak/ibu pasien supporter akan mempelajari tentang:
12 | P a g e
A. Siapa yang dapat memastikan diagnosa pasien TB Kebal Obat dan menentukan
rencana pengobatan
B. Dimanakah penentuan diagnosa TB Kebal Obat ditentukan
C. Pengobatan dan pemantauan TB Kebal Obat
D. Dimanakah pengobatan TB Kebal Obat dan pemeriksaan pemantauan pengobatan
dapat dilakukan
E. Efek samping obat selama pengobatan
Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat hanya dapat ditentukan sebagai
pasien TB Kebal Obat oleh Tim Ahli Klinis RS Rujukan PMDT.
Tim Ahli Klinis (TAK) RS Rujukan PMDT yang akan menentukan diagnosa TB Kebal Obat
berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan. TAK pula yang kemudian akan menentukan:
13 | P a g e
Kesembuhan pasien
Setiap pasien TB Kebal Obat akan didampingi oleh petugas kesehatan yang berperan
sebagai PMO (Pengawas menelan Obat).
Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat hanya dapat dipastikan di RS Rujukan
PMDT (Programmatic Management of Drug resistant TB). RS ini jumlahnya terbatas dan
tidak semua propinsi di Indonesia memiliki RS PMDT.
Seseorang yang diduga sebagai pasien TB Kebal Obat akan dilakukan pemeriksaan dahak:
mikroskopik, pemeriksaan dahak biakan, pemeriksaan dahak terhadap kekebalan obat.
Juga akan dilakukan berbagai pemeriksaan penunjang lainnya (foto dada, pemeriksaan
darah, dll).
Demikian juga untuk pemeriksaan pemantauan rutin pengobatan hanya dapat dilakukan di
RS Rujukan PMDT.
Berbeda dengan pasien TB biasa yang mendapatkan pengobatan DOTS biasa, pada pasien
TB Kebal Obat akan mendapatkan pengobatan DOTS PLUS, dimana jumlah obat lebih
banyak, lama pengobatan lebih panjang, efek samping obat lebih banyak dan berat.
Diperlukan kepatuhan pengobatan yang lebih tinggi agar dapat menyelesaikan pengobatan
sehingga tidak menjadi TB Kebal Obat tingkat lanjut (TB XDR) yang lebih parah dan sangat
sulit disembuhkan.
Fase awal (0-8 bulan): obat minum ditelan setiap hari (7 hari dalam seminggu) dan
suntikan diberikan 5 hari dalam seminggu (senin-jumat).
Fase lanjutan (9-18/24 bulan): obat minum ditelan selama 6 hari dalam seminggu
(hari minggu pasien tidak minum obat)
14 | P a g e
1. Evaluasi Utama (pemeriksaan dahak dan biakan dahak) dilakukan 1x tiap bulan
(pada tahap awal) & 1 x tiap 2 bulan (pada tahap lanjutan)
2. Evaluasi Penunjang (evaluasi klinis termasuk berat badan, uji kepekaan obat, foto
toraks, pemeriksaan laboratorium lainnya) yang dilakukan setiap bulan sampai
pengobatan selesai.
Kelainan fungsi hati (mata dan kulit pasien kekuningan), kelainan fungsi ginjal (bengkak
pada kaki, jumlah urin berkurang, tubuh terasa lemah, sesak nafas), perdarahan
lambung (muntah darah, BAB mengandung darah), gangguan pendengaran (tuli),
gangguan penglihatan (kesulitan membedakan warna merah dan hijau), kejang,
gangguan psikotik
EVALUASI KEGIATAN
Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Pemeriksaan dan
Pengobatan pasien TB Kebal Obat
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.
16 | P a g e
Cek (√) Keterampilan dan Pengetahuan yang Dicapai
Dapat menjelaskan siapa yang dapat memastikan diagnosa pasien TB
Kebal Obat dan menentukan rencana pengobatan
Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.
Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Pemeriksaan dan
Pengobatan pasien Tb Kebal Obat dan siap untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.
17 | P a g e
PENGANTAR MODUL
18 | P a g e
Mengapa kita perlu mempelajari tentang pendampingan pasien TB Kebal Obat
Diharapkan Bapak/Ibu pasien supporter memahami proses pendampingan pasien TB
Kebal Obat, apa saja kendala yang biasa ditemukan saat pendampingan dan bagaimana
cara mengatasinya.
Proses pengobatan TB Kebal Obat membutuhkan waktu yang panjang, disertai dengan
banyak kendala seperti adanya efek samping obat dan masalah psikososial. Hal ini
menyebabkan tidak cukup seorang pasien hanya didampingi oleh nakes sebagai PMO,
karena terbatasnya jumlah PMO dan juga terbatasnya waktu oleh PMO untuk menjadi
pendengar kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pasien.
Untuk itu dibutuhkan pihak lain, dalam hal ini disebut Pasien Suporter yang dapat lebih
intensif mendampingi pasien TB Kebal Obat, memastikan pasien melakukan pengobatan
dan pemeriksaan rutin sampai pengobatan dinyatakan selesai oleh TAK RS PMDT.
19 | P a g e
Untuk dapat mendampingi, dibutuhkan hubungan komunikasi yang baik dengan pasien.
karena itulah sejak awal pasien dinyatakan sebagai pasien TB kebal Obat, bapak/ibu pasien
supporter sudah mulai berinteraksi dengan pasien.
Bapak/ibu pasien supporter juga harus membina hubungan yang baik dengan PMO
(petugas kesehatan) agar proses pendampingan dapat berjalan lancar.
Apa saja efek samping yang dapat ditimbulkan dari pengobatan TB –MDR ?
20 | P a g e
Kelainan fungsi hati (mata dan kulit pasien kekuningan),
Kelainan fungsi ginjal (bengkak pada kaki, jumlah urin berkurang, tubuh
terasa lemah, sesak nafas),
Perdarahan lambung (muntah darah, BAB mengandung darah),
Gangguan pendengaran (tuli),
Gangguan penglihatan (kesulitan membedakan warna merah dan hijau),
kejang,
Gangguan psikotik
Kejang
Tendinitis
Syok anafilaktik
Reaksi toksik lergi menyeluruh
hipotiroid
21 | P a g e
Menghindari alcohol dan
rokok karena akan
memperberat keluhan
3 Mual muntah, ringan Eto,PAS. Z,E,Lfx Lanjutkan pengobatan OAT
Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
Minum hangat dan makan
dengan porsi kecil tapi sering
Menelan obat dengan
makanan ringan dan diberi
jarak waktu
Pakai minyak angina atau
aroma terapi
Jika keluhan tidak membaik
hubungi dokter yang
menangani
22 | P a g e
aspirin
Istirahat cukup
Pakai minyak angina atau
aromaterapi
7 Pusing berputar Km,Cm,Eto Informasikan ke dokter
(vertigo), petugas di RS atau satelit
Perubahan posisi perlahan-
lahan dari duduk berdiri,
mirin kanan kiri
Pejamkan mata bernafas
panjang dan usahakan tidur
8 Nyeri sendi, Z, Lfx Lanjutkan pengobatan OAT
Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
Aktifitas fisik ringan,
kompres hangat sendi yang
nyeri
Pemijatan dengan minyak
gosok
Dengan berjalannya waktu,
pasien bisa berkompromi
dengan rasa nyeri tanpa
memerlukan pengobatan
efek samping
Hindari makanan yang
menyebabkan linu seperti
kacang, emping, jeroan dll
9 sulit tidur, Lfx,Moxi Lanjutkan pengobatan OAT
Minum OAT pagi hari jauh
dari waktu tidur pasien
Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
Dukungan keluarga pasien
agar tetap merasa nyaman
dan bisa mengatur jam
tidurnya
10 Perubahan perilaku : Cs,Lfx,Eto Informasikan ke dokter
rasa cemas, bingung, petugas di RS atau satelit
murung, sedih atau Dukungan keluarga
senang tanpa alasan,
23 | P a g e
sulit mengontrol diri Banyak berdoa dan
beraktifitas
11 Nyeri Ulu hati PAS,Eto Lanjutkan pengobatan OAT
Informasikan ke dokter
petugas di RS atau satelit
Makan porsi kecil tapi sering
Kompres hangat di perut
Minum susu
Hndari makanan yang pedas
dan asam
12 Air liur berlebihan Eto Makan permen atau es batu
Efek samping tidak
berbahaya namun pasien
perlu membiasakan diri
24 | P a g e
4 Gangguan penglihatan Etambutol Informasikan segera ke
(kesulitan dokter/petugas kesehatan
membedakan warna
merah dan hijau),
kejang,
5 Perubahan Perilaku Cs Informasikan segera ke
berat (ingin bunuh diri, dokter/petugas kesehatan
bicara
sendiri,halusinasi) Jangan biarkan pasien
sendirian, damping apabila
dirujuk ke fasyankes
Catatan :
Z = Pirazinamid
Eto = Etionamid
PAS
E = Etambutol
Km = Kanamicin
Cm = Capriomicin
Lfx = Levofloxazin
Cs = Cicloserin
Mangkir dan usaha pencegahan (solusi)
Seorang pasien TB Kebal Obat yang tidak menjalani /lalai menjalani pengobatan disebut
sebagai “pasien mangkir”. Kejadian mangkir terjadi karena adanya kendala yang muncul
selama proses pengobatan. Bapak/Ibu pasien supporter harus mencegah hal ini, dan jika
terjadi mangkir, dalam waktu kurang dari 24 jam pasien sudah harus ditemukan dan
dimotivasi untuk melanjutkan pengobatan.
Berikut penyebab pasien mangkir dan solusi yang bisa dijalankan:
1. Pasien merasa lebih baik Berikan penjelasan bahwa gejala memang sudah
hilang, tapi proses penyakit masih berjalan. Jika
pengobatan dihentikan, gejala yang timbul akan makin
parah dan pengobatan semakin sulit.
2. Pasien mengalami efek Dengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien. Motivasi
samping obat pasien untuk datang ke UPK untuk mendapatkan
penanganan. Penting untuk menjadi pendengar yang
25 | P a g e
baik bagi pasien.
Laporkan terjadinya efek samping obat kepada Nakes
dan rencana tindak lanjut penanganan efek samping
obat.
3. Pasien merasa tidak nyaman Kebanyakan kasus pasien merasa tidak nyaman karena
untuk pergi ke UPK lama menunggu pelayanan, juga karena sikap dari
petugas kesehatan. Dampingi pasien selama menunggu
di UPK sampai ketidaknyamanan hilang. Kehadiran
bersama-sama dengan pasien TB Kebal Obat yang lain
juga bisa menjadi solusi.
Koordinasikan juga ketidaknyamanan ini dengan
Nakes.
4. Atasan di tempat kerja Pasien Suporter dapat menawarkan kepada pasien
membuat pasien untuk berbicara kepada atasan akan pentingnya
terlambat/tidak dapat datang pengobatan.
pengobatan
5. Penyalahgunaan alkohol atau Jelaskan bahwa penggunaan alkohol dan obat
obat terlarang terlarang dapat memperburuk kondisi dan
mempengaruhi pengobatan.
Laporkan kepada Nakes untuk mengatasi lebih lanjut.
Diskusikan kepada keluarga, untuk memberikan
dukungan kepada pasien
6. Pasien merasa sendirian atau Dengarkan keluhan pasien dengan sabar.
depresi atau kurang dukungan Ajak pasien untuk bergabung dlm pertemuan
kelompok sebaya.
Diskusikan dengan keluarga, untuk memberikan
dukungan kepada pasien.
EVALUASI KEGIATAN
Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Pendampingan pasien
TB Kebal Obat
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.
26 | P a g e
mendampingi pasien TB Kebal Obat
Dapat menjelaskan kendala/kesulitan yang muncul dalam pengobatan
TB Kebal Obat
Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.
Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Pendampingan
Pengobatan pasien TB Kebal Obat oleh Pasien Suporter dan siap untuk melanjutkan ke
BAB berikutnya.
27 | P a g e
PENGANTAR MODUL
28 | P a g e
Apa tujuan mempelajari Bab ini?
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi efektif
2. Mampu menjelaskan kegunaan komunikasi efektif bagi pasien supporter
3. Mampu menjelaskan bagaimana melaksanakan komunikasi efektif
4. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menghambat komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seseorang kepada
pihak lain yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Komunikasi efektif adalah proses dua arah, apabila pesan diterima dan dimengerti
sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, dan pesan ditindaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Dalam menjalankan tugas sebagai pasien supporter, dibutuhkan komunikasi yang baik,
apalagi dengan kondisi pasien TB Kebal Obat yang lebih sensitif dan adanya
kecenderungan depresi. Hubungan yang baik dalam mendampingi pasien TB Kebal Obat
diawali dengan komunikasi yang baik. Komunikasi tidak sekedar berbicara atau memberi
nasihat, namun memerlukan ketrampilan bertanya, mendengarkan, mencoba memahami
apa yang menjadi kebutuhan pasien dan menunjukkkan sikap peduli terhadap kondisi
pasien.
1. Listening (mendengarkan)
Kemampuan untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain dengan
penuh perhatian, sikap netral dan aktif dalam pembicaraan dengan hangat.
Berusaha menjadi pendengar yang baik dan memahami apa yang disampaikan oleh
lawan bicara, dan memberikan umpan balik sesuai situasi dan kondisi
Proses aktif mendengarkan pikiran, pembicaraan, bahasa tubuh, reaksi orang lain
dengan menggunakan panca indera (kontak mata, telinga, hati/emosi/empati)
untuk menggali dan mengetahui apa yang diharapkan oleh pasien.
29 | P a g e
Teknik Listening:
Mendengarkan dengan penuh konsentrasi, memberikan respon yang sesuai
dengan isi pembicaraan, dan menyimpulkan isi dari apa yang disampaikan
Mendengarkan dengan penuh perhatian, sabar, dan menunjukkan bahasa
tubuh yang sesuai
Mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak menyepelekan
Memperhatikan mata, gerakan tubuh, mimik wajag dan menorong orang
untuk merasa nyaman dan percaya
Tidak memotong pembicaraan, tidak menggurui dan tidak memvonis
Bersifat terbuka dan menunjukkan empati
2. Empati
Empati adalah bentuk kepedulian, merasakan apa yang dirasakan oleh lawan bicara,
membayangkan apabila kita berada di posisinya dan berusaha mengerti
keadaannya.
Empati menunjukkan rasa pengertian yang timbul dari semua masalah yang
dihadapi dan memberikan bantuan apa yang dibutuhkan oleh orang lain.
Cara menunjukkan atau kemampuan untuk peduli melalui bahasa tubuh, tatapan
mata dan sentuhan.
Empati diekspresikan sesuai dengan respon yang diharapkan oleh lawan bicara.
Teknik Empati:
Bertanya bagaimana perasaan lawan bicara dan menunjukkan respon yang
sesuai. contoh: saat lawan bicara bicara bercanda, kita ikut tertawa. Jika
lawan bicara sedih, kita juga menunjukkan hal yang sama
Menggunakan bahasa yang halus, terutama jika lawan bicara menggunakan
bahasa yang sensitive.
Membangkitkan jiwa, emosi dan perasaan serta memberikan respon dengan
perasaan dan interest yang sama
Memberikan sentuhan terapeutik dan memberikan umpan balik yang positif
3. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap pasien yang akan kita gali informasinya
dengan menentukan tempat, waktu dan kesempatan yang sesuai. Proses
pengamatan dilakukan dengan pernuh perhatian, tahap demi tahap, melihat
berbagai macam hal yang berkaitan dengan pasien, sehingga kita mengerti dan
memahami situasi yang ada dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan.
Teknik Observasi:
30 | P a g e
Mata melihat dengan cermat, merasakan dan mendengar apa yang
disampaikan pasien dengan baik
Dilakukan dengan panca indera atau menggunakan ukuran
Menyerap semua data/informasi yang menunjang pengamatan dan menggali
informasi dengan baik dan santun
Melihat/mengamati dan mengajak berdiskusi terhadap permasalahan yang
terjadi pada pasien
4. Motivasi
Suatu kegiatan yang bisa menggerakkan/merangsang/menimbulkan semangat
usaha seseorang, dengan cara memberi dorongan dan kepercayaan, sehingga
menumbuhkan semangat/harapan hidup, meningkatkan rasa percaya diri dan
memiliki mental/psikis yang kuat
Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus sehingga pasien terus mendapatkan
dorongan untuk meraih tujuan tertentu.
Teknik Motivasi:
Memberikan contoh/masalah orang lain yang lebih berat tetapi orang
tersebut bisa menghadapi masalah tersebut dengan baik
Memberikan apresiasi kepada pasien untuk hal-hal baik yang dilakukan,
sehingga pasien terdorong untuk melakukan lebih baik lagi.
1. Bahasa
2. Pendidikan
3. Sikap/Gaya Komunikasi
4. Budaya
Sehingga bapak/ibu pasien supporter harus mengetahui latar belakang pasien yang
didampingi dan menyesuaikan komunikasi yang dilakukan berdasarkan latar belakang
tersebut.
Contoh gaya komunikasi yang menghambat yang sebaiknya dihindari oleh bapak/ibu pasien supporter:
Gaya Contoh
31 | P a g e
Meremehkan “Begitu saja kok susah”
Menganalisa “kalau diperhatikan, anda ini sepertinya terlalu cengeng”
Menyalahkan “Nah itulah akibatnya jika ibu tidak menurut”
Memarahi “bapak ini bagaimana sih, obat kok tidak diminum”
Mencap “kamu ini memang tidak punya kesadaran untuk sembuh”
Adapun sebaiknya bapak/ibu pasien supporter membangun komunikasi yang baik dengan
memberikan semangat, kalimat-kalimat yang positif, sebagai contoh:
“Wah bapak hebat sekali, selalu tepat waktu datang untuk minum obat”
“Rasa mual nya pasti tidak enak ya bu, apa yang bisa saya bantu?”
EVALUASI KEGIATAN
Selamat, bapak dan ibu telah menyelesaikan pembelajaran tentang Komunikasi Efektif.
Untuk sama-sama mengevaluasi kegiatan pelatihan ini, marilah kita mengisi kolom
dibawah ini dengan tanda rumput (√) sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
bapak / ibu telah capai.
32 | P a g e
Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menghambat komunikasi
Jika Ya, Tanyakan hal tersebut kepada fasilitator yang mendampingi latihan bapak dan
ibu.
Jika Tidak, maka bapak dan ibu sudah cukup memahami tentang Komunikasi Efektif dan
dapat melanjutkan ke Bab selanjutnya.
33 | P a g e
PENGANTAR MODUL
34 | P a g e
35 | P a g e