Anda di halaman 1dari 51

BAB II

Penerapan Pengelolaan Sistem Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit

2.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto


2.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Kepresidenan Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad merupakan rumah sakit tentara Belanda yang
didirikan pada tahun 1836 dengan nama Groot Militaire Hospitaal Weltevreden. Rumah sakit
ini dibangun oleh Belanda dengan tujuan untuk merawat tentara Belanda yang sakit maupun
terluka dalam peperangan.
Pada masa penjajahan Jepang 8 Maret 1942 rumah sakit ini tetap berfungsi sebagai
rumah sakit militer dibawah komando angkatan darat Jepang dengan nama Rikugu Byoin.
Setelah jepang menyerah pada tentara sekutu 15 Agustus 1945 dan diproklamirkan
kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Rikugu Byoin kembali
dikuasai oleh tentara sekutu (KNIL), yang berubah nama menjadi Militaire geneeskundige
Dienst (Rumah sakit jawatan kesehatan Angkatan Darat) yang dikenal dengan nama "Leger
Hospitaal Batavia".
Sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 29 Desember
1949 yang merupakan pengakuan terhadap kedaulatan Republik Indonesia, maka di putuskan
untuk melakukan pengalihan instalasi militer kepada pemerintah RI termasuk "Leger
Hospitaal Batavia". Pada tanggal 26 Juli 1950 Belanda menyerahkan rumah sakit ini kepada
Republik Indonesia melalui Letkol Dr. Satrio, sedangkan untuk pengelolaannya didatangkan
tenaga kesehatan dari daerah. Setelah konsolidasi barulah diadakan rehabilitasi bangunan
fisik yang dimulai sejak tahun 1956 - 1970, dan periode pembangunan dimulai dari tahun
1970 sampai sekarang berdasarkan surat keputusan Presiden RI nomor 31 tahun 1971 yaitu
tanggal 26 Juli 1971.
Pada tanggal 4 Agustus 1977 dengan surat edaran Kajankesad no. SE/18A/HI/1977
menetapkan sebutan untuk rumah sakit Gatot Soebroto menjadi : "Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Soebroto" yang disingkat menjadi RSPAD Gatot Soebroto. RSPAD
Gatot Soebroto didirikan diatas tanah tidak kurang dari 12,5 Hektar. Sejak terbitnya
keputusan Kasad no Kep/30/V1985 tanggal 27 Mei 1985 Jankesad berubah menjadi
Direktorat Kesehatan Angkatan Darat yang disingkat menjadi Ditkesad,nama RSPAD Gatot
Soebroto tidak berubah sampai kini.
Sebagai salah satu rumah sakit tingkat I dilingkungan TNI dan rumah sakit tipe A
penyebutan dikalangan Kementerian Kesehatan, RSPAD Gatot Soebroto memiliki logo yang
digunakan sebagai Branding untuk memudahkan masyarakat mengenalnya

Logo RSPAD Gatot Soebroto.

Logo tersebut merupakan Logo yang dimiliki oleh RSPAD Gatot Soebroto. Seperti
Logo pada umumnya, logo tersebut mempunyai makna tersendiri dibalik sejarahnya yaitu,
tulisan Hesti Wira Sakti yang mempunyai arti mengejar keperwiraan dan kesaktian, bintang
yang melambangkan pancasila, lambang burung yang dipakai adalah burung garuda,
sayapnya menunjukan tahun, bulu ekor merupakan bulan dan bulu kaki merupakan tanggal,
jika diurutkan sebagai tanggal dari jumlah tersebut yaitu 26 Oktober 1945 yang merupakan
tanggal berdirinya Kesehatan Angkatan Darat. Warna Kuning dari logo tersebut mempunyai
arti perwira, sedangkan warna hijau yang digunakan sama seperti warna daun sambiloto yang
dipercaya sebagai obat mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Mengingat RSPAD
Gatot Soebroto merupakan bagian dari Kesehatan Angkatan Darat logo di atas mempunyai
relevansi yang kuat untuk digunakan sebagai Branding rumah sakit.
RSPAD Gatot Soebroto sebagai salah satu badan pelaksana Kesehatan Angkatan
Darat yang bertugas pokok menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi perumahsakitan di
tingkat pusat dan sebagai pusat rujukan tertinggi di jajaran Kesehatan Angkatan Darat,
dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan berdasarkan dengan dinamika perkembangan
yang ada, baik dari aspek spektrum penyakit maupun kemajuan teknologi. Salah satu upaya
untuk mempertahankan mutu pelayanan kesehatan adalah melalui kegiatan akreditasi rumah
sakit yang telah dimulai sejak tahun 1998 yaitu RSPAD Gatot Soebroto terakreditasi 12
pelayanan kesehatan, kemudian tahun 2002 terakreditasi 16 pelayanan kesehatan yang ke I
dan tahun 2008 terakreditasi 16 pelayanan kesehatan yang ke II. Tahun 2013 RSPAD Gatot
Soebroto telah melaksanakan penilaian akreditasi nasional versi 2012 oleh Komisi Akreditasi
Rumah Sakit ( KARS ) dengan hasil kelulusan Paripurna dan pada tahun 2014 terakreditasi
berstandar internasional dari Joint Commission International (JCI) yang bermarkas di
Amerika Serikat.
2.1.2 Visi dan Misi RSPAD Gatot Soebroto

a. Visi
Menjadi Rumah Sakit berstandar Internasional, rujukan utama dan Rumah
Sakit Pendidikan serta merupakan kebanggaan prajurit dan masyarakat.
b. Misi
1) Menyelenggarakan fungsi rumah sakit tingkat pusat dan rujukan
tertinggi bagi rumah sakit TNI AD dalam rangka mendukung tugas
pokok TNI AD.
2) Menyelenggarakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang bermutu
secara menyeluruh untuk prajurit PNS TNI AD dan keluarga serta
masyarakat.
3) Mengembangkan keilmuan secara berkesinam- bungan.
4) Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan
berkelanjutan.
5) Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan
penelitian bagi tenaga kesehatan.

2.1.1 Jenis Layanan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

1. Fasilitas pelayanan medik

Pelayanan 24 jam terdiri dari ambulance, apoteker, laboratorium, radiologi,


bank darah, instalasi gawat darurat.

2. Fasilitas Pelayanan Dengan Paviliun dr.R.Dermawan, PS.

Paviliun dr.R.Darmawan,PS merupakan bagian dari Gatot Soebroto Ditkesad,


untuk pelayanan rawat inap, dengan motto “kami mengutamakan pelayanan
dengan SIMPATIK”, Senyum Ikhlas, Mutu, Profesional, Antisipasi, Tanggap,
Informatik, Kekeluargaan.
3. Pelayanan dengan pavilion dr. Imam Sudjudi

Paviliun dr.Imam Sudjudi merupakan pelayanan rawat inap untuk perawatan


kebidanan dan memiliki system rawat gabung dengan bayinya, sebagai wujud
Rumah Sakit sayang bayi.

4. Pelayanan dengan Paviliun Anak

Kamar perwatan khusus untuk anak, tersedia ruang rawat inap unuk perwatan
kebidanan dan memiliki system rawat gabung dengan bayinya, sebagai wujud
Rumah Sakit sayang bayi.

5. Pelayanan dengan Perawatan Non Paviliun

Pelayanan perawatan Non Paviliun, tersedia kamar perawatan rawat inap kelas
I, kelas II dan kelas III yang meliputi perawatan umum, perawatan bedah,
perawatan paru, perawatan anak, perawatan jiwa, perawatan jantung, perawatan
(Obesitas dan Ginekologi), Unit stroke, perawatan intensip (ICU)

6. Pelayanan dengan Medical Cheek Up

Medical Cheeck up berfungsi untuk mengetahui keadaan kesehatan lebih awal


sangat berharga disamping mengetahui kondisi kesehatan untuk dapat mencegah
penyakit secara dini. Pelayanan Kesehatan dilayani oleh dokter Spesialis, serta
paramedic berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu, untuk menunjang
pemeriksaan dengan menggunakan alat diagnostic mutakhir yang ditangani oleh
Dokter Spesialis.

7. Penunjang Pelayanan Kesehatan dengan Kekuatan Listrik

Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sehingga pelayanan


penunjang khusus di bidang masing-masing, adapun pelayanan penunjang di
setiap bagian meliputi pelayanan penunjang kesehatan untuk membantu
menegakkan diagnose penyakit yaitu Radiologi Diagnostik, Radiologi Terapi,
Radiologi Intervensi, Paru, Penyakit Dalam dan Kebidanan melaksanakan
tindakan Endoskopi dan Laser, Kedokteran Nuklir, Laboratorium, Pelayanan
Penunjang Kesehatan untuk mengobati penyakit.
8. Penunjang Pelayanan Kesehatan Dengan Listrik

Penunjang pelayanan kesehatan dengan kekuatan listrik meliputi, Departemen


Anak, Departemen Bedah, Departemen Kebidanan, Departemen Penyakit Dalam,
Departemen Gigi dan Mulut, departemen jantung, departemen Kulit dan kelamin,
Departemen mata, departemen Paru, departemen Kesehatan Jiwa, Instalasi
Rehabilitas Medik, Departemen Saraf, Departemen THT.

2.1.2 Sejarah Singkat Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

Sebelum terbentuknya Unit Gizi,tempat pengadaan dan penyelenggaraan


makanan di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad disebut Si Diamak (Seksi penyediaan
makanan) / Institusinya hanya setingkat Seksi yg dipimpin oleh Militer berpangkat
Mayor. Pimpinan RSPAD GS Ditkesad mengusulkan perlu adanya perubahan dari unit
kerja atau bagian, salah satu bagian yang dipandang perlu adanya perubahan adalah Seksi
penyelenggaraan dan penyediaan makanan / Si Diamak. Maka pada tgl 25 April 2002
terjadi perubahan dari Si Diamak menjadi Unit Gizi yg dipimpin oleh seorang Militer
berpangkat Letnan Kolonel dan dikukuhkan keberadaanya di RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad sesuai dengan keputusan Kasad Nomor : Kep / 9 / I / 2004 tanggal 30 Januari
2004.
Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad merupakan salah satu unit kerja yang
melayani makan pasien rawat inap, baik yang mendapatkan pelayanan diet makanan
biasa / standar rumah sakit, maupun yang mendapatkan pelayanan diet khusus sesuai
dengan penyakit yang diderita. Pelayanan makanan untuk pasien rawat inap saat ini
sudah menjadi bagian dari terapi dalam langkah penyembuhan pasien dilakukan secara
terkordinasi dengan upaya medis lainnya, bahkan untuk kasus – kasus yang sangat
spesifik dibicarakan bersama Tim Komite Medik.
Saat ini Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dalam upaya proses
perubahan menjadi Instalasi, yang nantinya dijabat oleh seorang Militer berpangkat
Kolonel, mengingat besarnya beban tugas pelayanan gizi di RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad sebagai Rumah Sakit Tingkat I dan sebagai Rumah Sakit rujukan tertinggi di
jajaran TNI AD.RSPAD GS Ditkesad bertugas pokok menyelenggarakan pelayanan
perumahsakitan tertinggi di jajaran TNI AD, melalui upaya-upaya pelayanan kesehatan
kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan promotif
dan preventif dalam rangka mendukung tugas pokok Ditkesad.
2.1.3 Misi dan Tujuan Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

a. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan pasien untuk menunjang aspek promotif,preventif,kuratif dan
rehabilitatif serta meningkatkan kualitas hidup.
2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.
3) Mengembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) terapan.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Memberikan pelayanan gizi dengan memperhatikan berbagai aspek
gizi dan penyakit dalam upaya penyembuhan
2) Tujuan Khusus
 Melaksanakan fungsi rujukan tertinggi bagi RS di lingkungan
TNI AD serta masyarakat umum, khususnya bagi pelayanan gizi
 Penegakkan diagnosa gangguan gizi dan metabolisme zat gizi
berdasarkan anamnesa, antropometri, gejala klinis dan biokimia
tubuh (laboratorium).
 Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan keadaan gizi.
 Penyelenggaraan evaluasi terhadap preskripsi diet yang
diberikan sesuai perubahan serta cara pengolahan bahan
makanan.
 Tercapainya sumber daya manusia baik kuantitas maupun
kualitas yang mampu mendukung pelayanan gizi di RSPAD
Gatot Soebroto Ditkesad.
 Penyelenggaraan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik.
 Melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan pengembangan
di bidang gizi.
2.1.4 Pengorganisasian Unit Gizi Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot
Soebroto

Pengorganisasian pelayanan gizi rumah sakit di RSPAD Gatot Soebroto


Ditkesad dilaksanakan oleh Unit Gizi yang mengacu pada Skep Kasad Nomor
KEP / 50 / XII / 2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad.

Organisasi Pelaksanaan. Organisasi pelaksanaan pelayanan gizi rumah sakit


disusun sebagai berikut :

a. Struktur Organisasi.

KANIT GIZI

KAPOK
MIN

KASI DIAMAK KAUR KASI KASI LUH


RIKMAK DISIMAK KONS GIZI

STAF S
FUNG
GIZI

b. Tugas dan Tanggung jawab.

1) Kepala Unit (Kanit) Gizi.

a. Merencanakan dan menyiapkan sarana, prasarana dan bahan


makanan untuk pelayanan gizi.
b. Merencanakan, menyiapkan dan mendistribusikan makanan
kepada pasien rawat inap.
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan konsultasi dan
penyuluhan gizi bagi pasien atau keluarganya.
d. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan gizi terapan
sebagai upaya pengembangan keilmuan serta profesionalisme.
e. Menyusun, mengevaluasi, dan mengembangkan piranti lunak di
bidang gizi.
f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan gizi rumah sakit
dalam rangka peningkatan, penguasaan ilmu bagi personel gizi
maupun petugas kesehatan lainnya.
g. Melaksanakan pembinaan nutrisionis di jajaran gizi.
h. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ka RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad.

2) Kasi Penyediaan Makanan (Kasidiamak).

a. Menyusun program kerja seksi penyediaan makanan.


b. Mengatur pelaksanaan penyusunan menu.
c. Mengatur pelaksanaan pemesanan dan penerimaan bahan
makanan.
d. Mengatur pelaksanaan penyimpanan bahan makanan.
e. Mengatur pelaksanaan distribusi makanan di Sidiamak.
f. Mengatur pelaksanaan penggunaan alat, serta hygiene dan
sanitasi.
g. Mengatur pelaksanaan penilaian mutu makanan.
h. Mengatur pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Sidiamak.
i. Melaksanakan penelitian di bidang pengadaan makanan.
j. Melaksanakan pembinaan petugas gizi di Sidiamak.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kanit.

3) Kasi Distribusi Makanan (Kasidisimak).

a. Menyusun program kerja Sidisimak.


b. Mengatur dan menyusun standar pelayanan gizi pasien ruang rawat
inap.
c. Mengatur pelaksanaan permintaan makanan.
d. Mengatur dan melaksanakan distribusi makanan pasien.
e. Mengatur pelaksanaan penyuluhan gizi pasien rawat inap.
f. Mengatur dan melaksanakan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain
dalam pelayanan gizi pasien.
g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi ruang rawat
inap.
h. Melaksanakan pembinaan pelayanan gizi ruang rawat inap.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kanit.

4) Kasi Penyuluhan dan Konsultasi Gizi (Kasiluhkons Gizi).

a. Menyusun program kerja Siluhkons Gizi.


b. Mengatur dan menyusun standar pelayanan gizi pasien ruang
rawat jalan.
c. Melaksanakan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat jalan.
d. Bekerjasama dengan Sidisimak dalam mengatur dan
melaksanakan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat inap.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi ruang
rawat jalan.
f. Melaksanakan pembinaan pelayanan gizi ruang rawat jalan.
g. Melaksanakan kegiatan litbang gizi terapan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kanit.

5) Staf Fungsional.

a. Dokter Spesialis Gizi Klinik.


b. Nutrisionis.

6) Kepala Kelompok Administrasi (Kapokmin).

a. Menyusun program kerja kelompok administrasi.


b. Mengatur pelayanan surat menyurat Unit Gizi
c. Mengatur pelaksanaan pemeliharaan inventaris.
d. Mengatur pelaksanaan pencatatan dan pelayanan kegiatan
Unit Gizi.
e. Melaksanakan tugas lain dari Kanit.

7) Kepala Urusan Pemeriksaan Makanan (Kaur Rikmak).

a. Menyusun program kerja Urrikmak.


b. Melaksanakan pengecekan bahan makanan.
c. Melaksanakan pengecekan terhadap penyimpanan bahan
makanan.
d. Melaksanakan pengecekan pada saat pengolahan bahan
makanan.
e. Melaksanakan uji cita rasa makanan.
f. Melaksanakan penilaian mutu makanan.
g. Melaksanakan pengawasan distribusi makanan
h. Melaksanakan evaluasi hasil makanan.
2.2 Sumber Daya Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
2.2.1 Tenaga

Jumlah staf yang bekerja di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto sebanyak 97 orang,
yang terdiri dari berbagai tingkat kepangkatan militer, golongan PNS dan juga honorer.
Adapun penggolongan ketenagaan dengan rincian sebagai berikut :

a. Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Jumlah (Orang)
1 Militer 6
2 PNS 54
3 Pegawai honorer 37
Jumlah 97

b. Status Kepangkatan / golongan


No Status Pangkat/golongan Jumlah
Kepegawaian
Kolonel 2
1 Militer Letnal kolonel 2
Mayor 2
JUMLAH 6
III/D 6
III/C 3
III/B 4
III/A 4
2 PNS II/D 10
II/C 13
II/B 1
II/A 10
I/C 3
JUMLAH 54
3 HONORER 37
JUMLAH TOTAL 97
c. Susunan Personel Berdasarkan Jabatan
Jumlah
No
Jabatan (orang)
1. Kepala Unit Gizi 1
2. Kepala kelompok administrasi 1
3. Pengatur administrasi rencana makanan 1
4. Pengatur pelayanan 1
5. Staf Fungsional Gizi 3
6. Seksi penyedia makanan 71
7. Konsultasi dan penyuluhan gizi 3
8. Seksi pelayanan gizi rawat inap 16
Jumlah 97

2.2.2 Biaya

Biaya pelayanan gizi rumah sakit adalah biaya yang telah atau akan dikeluarkan
dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan gizi rumah sakit, dan salah satunya
meliputi biaya untuk kegiatan penyelenggaraan makanan pasien.

Biaya makan per orang di rumah sakit kepresidenan RSPAD gatot soebroto
sebanyak Rp.40.000/hari . Perhitungan biaya makanan pasien tersebut berdasarkan
besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan makanan tanpa
memperhitungkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead lainnya. Hal ini karena untuk
biaya makan pasien belum menggunakan unit cost tetapi masuk ke dalam biaya akomodasi
rawat inap di rumah sakit. Hanya saja yang membedakan dari segi penyajian yaitu pasien
berpangkat diatas kolonel disajikan dalam piring sedangkan yang lainnya dalam kotak nasi
plastik (tupperware)

2.2.3 Peraturan

Personel di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad bekerja menggunakan


sistem jam kerja shift kecuali nutrisionis, staf fungsional dan staf pengatur
administrasi. Pembagian shift terbagi menjadi tiga shift, yaitu
 shift pagi pukul 07.00 - 15.00 WIB,
 shift siang pukul 12.00 – 19..00 WIB,
 shift malam pukul 21.00 – 07.00 WIB.
Sehingga jam kerja efektif tiap shift unit gizi RSPAD Gatot Soebroto yaitu 8 jam.
Tenaga pengolah makanan dalam melaksanan tugas nya memiliki beberapa peraturan

1. Menggunakan sendal khusus yang telah disediakan


2. Menggunakan baju yang telah ditentukan
3. Menggunakan tutup kepala hingga menutup rambut dan telinga
4. Menggunakan masker atau tutup mulut
5. Menggunakan handglove sewaktu mengolah makanan
6. Melakukan tugas sesuai shift dan pembagian kerja yang telah ditentukan.

2.2.4 Sarana Prasarana RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

2.2.4.1 Fasilitas
RSPAD Gatot Soebroto memiliki fasilitas peralatan medis yang canggih seperti
CTScan, Mamografi, Ultrasonografi, Echocardiografi, MRI, 5 Tesia, MSCT 64 slide,
Arthroscopy Spine Surgery, Linac CT simulator, Digital Substraction Angiography 3D
(DSA-3D), USG 4 Dimensi.

2.2.4.2 Kapasitas Tempat Tidur


Rumah Sakit kepresidenan RSPAD gatot soebroto memiliki kapasitas 532
tempat tidur, yang tersebar di 6 lantai dan dibagi menjadi beberapa ruangan

No Ruangan/lantai Jumlah tempat tidur


1 I / PU 17
2 II / PU 25
3 III / PU 28
4 IV /PU 49
5 V / PU 36
6 VI / PU 44
7 ICU 20
8 III/BEDAH 7
9 IV/BEDAH 24
10 V / BEDAH 37
11 VI/BEDAH 27
12 I / IKA 28
13 II/ IKA 54
14 BAYI 18
15 I/OBS & Bayi Rawat Gabung 17
16 II/GYN 22
17 I/PARU 12
18 II/KARD 18
19 IV/PARU 22
20 JIWA 20
21 STROKE 7
JUMLAH 532

2.2.4.3 Sarana di Unit Gizi


1. Ruangan Nutrisionist
2. Ruangan administrasi
3. Ruangan Pengawas
4. Ruangan Persiapan
5. Ruangan Pengolah
a. Pengolahan makanan diet
b. Pengolahan makanan biasa
c. Pengolahan makanan pokok
d. Pengolahan sayur biasa
e. Pengolahan sayur diet
f. Pengolahan makanan VIP (Paviliun)
6. Ruang Pemeriksaan
7. Gudang I
8. Gudang II
9. Gudang alat
10. Ruang Sonde
11. Ruangan peralatan
12. Ruang pembersih dan apd
13. Ruang pemeriksaan bahan makanan
14. Ruang Penerimaan
15. Ruang Penyimpanan Lauk hewani dan Nabati
16. Ruang istirahat perempuan dan laki-laki

3 Inventaris Alat Ruangan Pengolahan Makanan dan Distribusi


No Nama Barang Merk/Type Jumlah Tahun
Perolehan
1 Meja Stainless 29 buah
2 Blower Kwali Range Getra 3 buah 2013
3 Boilingpan UW 4 buah
4 Kulkas chiller 6 pintu Sanyo 1 buah
5 Kulkas freezer mega box 1 Nayati 1 buah
pintu
6 Kulkas chiller mega box 1 Nayati 1 buah
pintu
7 Kulkas Chiller 2 pintu Nayati 1 buah
8 Alat pemeriksaan Telur 1 buah
9 Timbangan Digital cap 60 Kg ACS 1 buah 2013
10 Meja stainless Kecil 2 buah
11 Lemari alat stainless 2 pintu 1 buah
12 Box Kayu (tempat pisau) 5 buah
13 Kulkas 2 pintu GEA 2 buah
14 Box wrafing 3 buah
15 Gilingan bumbu elektrik Optima 1 buah 2013
16 Kompor 1 tungku Rinai 5 buah
17 Kompor 1 tungku Angelopo 2 buah
18 Kompor 2 tungku Rrinai 2 buah
19 Kompor 2 tungku Rinai 2 buah
20 Pemanas makanan elektrik Brainmarie 2 buah
21 Presure cooker (presto) Getra RC 12 2 buah 2013
22 Timbangan digital cap 15 kg ACS 1 buah 2013
23 Timbangan digital cap 15 kg CUB Matter 1 buah 2013
toledo
24 Water heater 2 buah 2013
25 Meja kayu Ariston 1 buah
26 Kursi lipat Citos 1 buah
27 Telepon 1 buah
28 Tempat penyimpanan alat 3 buah 2013
stainless
29 Troly kecil stainless 3 buah 2010
30 Meja trolly 3 susun stainless 3 buah 2014
31 Ttroly besar stainless (alat 1 buah 2012
angkut barang)
32 Troly makanan stainless 1 buah 2005
tertutup
33 Ember plastik 2 buah
34 Tempat air stainless 1 buah
35 Panci stainless 2 buah
36 Penggorengan besar 1 buah
aluminium besar
37 Penggorengan besar 4 buah
aluminium sedang
38 Penggorengan besar 4 buah
aluminium kecil
39 Exoss pan 2 buah 2014
40 Exoss pan 1 buah 2012
41 Tempat sampah plastik 5 buah
42 Jam dinding mekanik RSPAD 1 buah
GS
43 Jam dinding biasa 1 buah
44 Lemari kayu (loker) 2 pintu 6 buah

2.2.5 Konsumen

Unit gizi Rumah sakit kepresidenan RSPAD Gatot soebroto merupakan suatu unit
penyelenggaraan makanan yang melayani masyarakat dari berbagai kalangan diantaranya
pasien dinas, jaminan kesehatan nasional (Angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara ,
polri, departemen), BPJS (KJS dan mandiri), swasta dan honor sertajuga menyediakan
makanan untuk dokter jaga, pegawai dan beberapa staf .

2.3 Proses Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot


Soebroto, Jakarta Pusat.
2.3.1 Perencanaan Anggaran Biaya

Penyusunan anggaran belanja makanan (PABM) adalah kegiatan perhitungan jumlah


biaya yang diperlukan untuk penyediaan bahan makanan bagi konsumen yang dilayani di
Rumah Sakit
Penyusunan anggaran makanan belanja makanan di Rumah Sakit adalah
tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperluakan untuk memenuhi
kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen yang dilayani sesuai
dengan standar kecukupan gizi, dietetic, dan sumber daya Rumah Sakit
Perencanaan anggaran belanja bahan makanan mencakup anggaran untuk pasien dinas
dan pasien non dinas.
1. Pasien Dinas
Perencanaan anggaran belanja bahan makanan ditentukan oleh Supra
system sesuai dengan ketentuan penggunaan Uang Lauk Pauk (ULP) pasien TNI

2. Pasien Non Dinas / Umum


Perencanaan anggaran belanja bahan makanan ditentukan oleh Yanmasum
berdasarkan perencanaan kebutuhan bahan makanan dari Unit Gizi dengan
sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data tentang macam dan jumlah pasien rawat inap tahun
sebelumnya
b. Membuat standar kecukupan gizi (standar porsi) ke dalam berat kotor
bahan makanan
c. Menghitung perkiraan indeks harga makanan perorang perhari perpasien
sebagai bahan makanan Yanmasium
d. Menghitung perkiraan anggaran belanja makanan setahun sesuai diet
pasien
e. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada Ka RSPAD tembusan
kepada Diektur Pembina Penunjang Umum (Dirbinjangum) dan Kabina
Yanmasum, selanjutnya diproses sesuai dengan mekanisme pengajuan
pengadaan barang-barang umum
f. Perkiraan rencana anggaran diusulkan setiap akhir tahun untuk tahun
anggaran berikutnya

2.3.2 Perencanaan Menu

Perencanaan menu merupakan kegiatan penyusunan menu yang akan diolah


untuk memenuhi gizi pasien yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Perencanaan ini di
rencanakan oleh Sidiamak unit gizi dan tim penyusun menu Sidiamak.Tujuannya
Tersedianya daftar menu sesuai standar porsi dan standar resep yang akan diolah untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien yang dilandasi gizi seimbang

Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto menggunakan jenis menu


non pillihan dengan siklus 10 hari, dan menu tanggal 31 menggunakan menu hari ke-lima.
Pemberian buah hanya pada makan siang dengan ketentuan tanggal ganjil adalah buah
pisan dan tanggal genap adalah buah pepaya. Menu di Rumah Sakit (RSPAD) Gatot
soebroto tidak dibedakan berdasarkkan kelas perawatan hanya sajayang membedakannya
dari segi tempat penyajian makanan.

Prosedur yang dilakukan dalam perencanaan menu di Rumah Sakit (RSPAD)


Gatot Soebroto adalah :
1. Membuat rincian macam dan pasien yang akan dilayani
2. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia
3. Menyesuaikan penyusunan menu dengan macam dan jumlah tenaga
4. Mempertimbangkan kebiasaan makan mayoritas pasien, musim, dan keadaan
pasar
5. Menetapkan siklus menu 10 hari yang akan dipakai
6. Menetapkan standar porsi
Standar Porsi Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto

Nasi
Pagi 150 gram
Siang 125 gram
Malam 125 gram
Nasi Tim/Bubur 75 gram
Ayam 135 gram
Ayam cincang 50 gram
Ikan 50 gram
Ikan cincang 50 gram
Daging 50 gram
Tempe 50 gram
Tahu 50 gram
Sayur 100 gram
Buah 100 am
7. Menyusun menu dengan cara sebagai berikut:
a. Mengumpulkan berbagai jenis hidangan, mengelompokkan berdasarkan jenis
makanan (lauk hewani, nabati, sayuran, buah, dan snack) sehingga
memungkinkan variasi yang lebih banyak
b. Menyusun pola menu dan master menu yang memuat garis besar frekuensi
penggunaan bahan makanan hariandengan siklus menu yang berlaku
c. Memasukkan hidangan yang serasi warna, komposisi, konsistensi, bentuk dan
variasinya, kemudian disusun berturut-turut untuk karbohidrat, lauk hewani,
lauk nabati, sayur, buah, dan snack
d. Menyiapkan formulir penilaian yang meliputi pola menu, kombinasi warna,
tekstur, konsistensi, rasa, aroma, ukuran, bentuk potongan, temperature
makanan, pengulangan menu penyajian, dan sanitasi
e. Menilai menu dengan beberapa cara penilaian
f. Melakukan survey untuk mengetahui tanggapan pasien
g. Membuat perbaikan menu dan selanjutnya menu siap untuk dilaksanakan

Menu di Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto dikelompokkan


berdasarkan bentuk makanan yaitu makanan biasa, makanan diit (Makanan Lunak,
makanan saring dan makanan cair). Menu disusun secara berkala dengan frekuensi 6
bulan sekali.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan menu di


Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto antara lain :

1) Dilihat dari faktor konsumen


a. Faktor usia (bayi, anak, dewasa, manula)
b.Kebiasaan makan yang dipengaruhi oleh kondisi daerah,
keadaan lingkungan dan sosial budaya, agama, tingkat
pengetahuan gizi, serta kondisi fisik.
2) Dilihat dari keterbatasan produksi dan pelayanan meliputi peralatan
yang tersedia, waktu yang digunakan dalam pengolahan, jumlah tenaga
yang menangani, ketrampilan dari tenaga yang dimiliki, ketersediaan
bahan makanan yang bisa digunakan.

2.3.3 Perencanaan Kebutuhan Bahan Makanan

Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah suatu proses untuk menetapkan


jumlah, macam dan kualitas bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan. Perhitungan kebutuhan
bahan makanan merupakan kegiatan penting dari kegiatan-kegiatan dalam sistem
penyelenggaraan makanan. Tujuan dari perencanaan bahan makanan adalah tersedianya
tafsiran kebutuhan bahan makanan dalam kurun waktu tertentu untuk konsumen dan
pegawai menurut masing-masing jenis bahan makanan.
Prosedur yang digunakan dalam menentukan kebutuhan bahan makanan adalah

1. Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahana makanan
apakah termasuk dalam:
a) Bahan makanan segar
b) Bahan makanan kering
2. Hitung semua kebutuhan bahan makanan satu per satu dengan cara:
a) Tentukan jumlah konsumen rata-rata yang dijalani
b) Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam satu siklus menu
(menggunakan siklus menu 10 hari)
c) Tetapkan kurun waktu untuk bahan-bahan makanan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan,
dan 1 tahun)
d) Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan
menggunakan kalender
Contoh: bila menu yang digunakan 10 hari maka dalam 1 bulan (30
hari) berlaku 3 kali siklus. Bila 1 bulan ada 31 hari maka berlaku 3 kali siklus
ditambah untuk tanggal 31
e) Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun waktu yang
ditetapkan ( 1 bulan, 3 bualan, 6 bulan, dan 1 tahun)
f) Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan yang telah dilengkapi
dengan spesifikasinya

Di RSPAD Gatot Soebroto perencanaan kebutuhan bahan makanan dihitung dan


dilakukan oleh tenaga gudang setiap harinya. Kebutuhan bahan makanan ditentukan
melalui siklus menu, kekuatan pasien , jenis diit , dan standar porsi. Penentuan jumlah
pasien oleh tenaga gudang bekerja sama dengan petugas dibagian administrasi . jumlah
pasien diketahui melalui laporan yang diberikan bagian administrasi melalui formulir
kekuatan pasien.
2.3.4 Pengadaan/Logistik Bahan Makanan

2.2.1.1 Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanan


Pemesanan bahan makanan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
produksi makanan. Di dalam pemesanan bahan makanan dibahas mengenai dasar dalam
pemesanan bahan makanan, jadwal pemesanan bahan makanan, perencanaan anggaran
belanja, staf yang terlibat dalam pemesanan bahan makanan, serta alur pemesanan bahan
makanan.

Pemesanan makanan di Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto


dilakukan bersamaan dengan pendaftaran pasien baru serta yang bisa dilakukan melalui
telepon dari perawat bagian ke bagian gizi dan melalui lembar permintaan makan pasien
baru yang dibawa oleh pramusaji masing masing ruangan saat pengambilan snack pada
pukul 08.00 – 09.30. pemesanan makanan berdasarkan status gizi dan kebutuhan pasien
serta dalam pelaksanaannya dilakukan secara setara tanpa membedakan kelas perawatan
atau status pasien. Pasien yang baru masuk akan di catat dan dipindahkan ke buku pasien
baru, lalu di pindahkan pada buku kekuatan pasien dan di buat rekapan serta merincikan
jumlah pasien yang dilayani, dan jenis diit / makanan pasien. Apabila terdapat pasien
yang baru masuk atau pulang bagian administrasi akan merevisi rekapan dan perincian.

Form Kekuatan Pasien Form Pasien Baru


Form Kekuatan Pasien

2.2.1.2 Penerimaan Bahan Makanan


Penerimaan bahan makanan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
setelah bahan makanan datang. Di dalam penerimaan bahan makanan dibahas
mengenai waktu diterimanya bahan makanan, ada atau tidak panitia khusus
penerimaan, penggunaan spesifikasi dalam penerimaan, ada atau tidak uji
organoleptik dalam penerimaan, ada atau tidak ruang khusus untuk penerimaan,
peralatan yang harus ada di ruang penerimaan serta keadaan di ruang penerimaan
bahan makanan.

Penerimaan dilakukan saat bahan makanan yang di pesan sampai di lokasi


penerimaan. Penerimaan bahan makanan dilakukan pada rentang waktu pukul 05.30 –
07.30. Dalam penerimaan bahan makanan terdapat panitia penerimaan yang berasal
dari unit gizi. Penitia yang menerima bahan makanan tidak memiliki spesifikasi
makanan akan tetapi bahan makanan yang diterima adalah bahan yang dalam keadaan
segar dan tidak rusak. Bahan makanan yang diterima di lakukan uji organoleptik
seperti melihat kesegaran sayur, mengecek kematangan buah, kesegaran daging,
ayam, dan ikan.
Akan tetapi untuk telur tidak dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
alat uji telur di ruang penerimaan. keadaan daging yang diterima berwarna merah
segar, kenyal, tidak berbau, dan tidak berlendir. Keadaan ayam yang diterima segar,
tidak berbau, tidak berlendir, dan bersih. Keadaan ikan yang diterima tidak berbau
busuk dan tidak berlendir. Keadaan makanan dalam kemasan yang diterima berlabel
dan bermerek, terdaftar , kemasan utuh dan tidak kadarluasa.
Bahan makanan yang tidak sesuai spesifikasi sebagian dikembalikan dan
sebagian lagi di olah menjadi makanan lain. Penerimaan bahan makanan di unit gizi
RSPAD Gatot Soebroto dilakukan di ruang penerimaan yang bisa di akses oleh mobil
barang. Ruang penerimaan bahan makanan di RSPAD makanan telah terdapat
peralatan berupa timbangan lantai 200 kg, meja penerimaan bahan makanan dan
kereta dorong bahan makanan. Tidak tersedia tempat sampah di ruang penerimaan
bahan makanan. Di ruang penerimaan tersedia alat pengusir serangga berupa tirai
berwarna kuning yang berfungsi untuk mencegah serangga masuk ke ruang produksi
secara keseluruhan ruang penerimaan dalam keadaan bersih.

Mobil angkutan bahan makanan dari suplayer

Meja Penerimaan Tirai Pengusir Serangga


Timbangan 200 Kg

2.2.1.3 Penyimpanan Bahan Makanan


Penyimpanan bahan makanan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
produksi makanan. Di dalam penyimpanan bahan makanan dibahas mengenai ada
atau tidak ruangan khusus untuk penyimpanan, cara penyimpanan, ada atau tidak
petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap ruang penyimpanan, ada atau tidak
pengontrolan stok/persediaan bahan makanan kering serta keadaan ruang
penyimpanan.

Penyimpanan bahan makanan merupakan tata cara menata, menyimpan,


memelihara keamanan bahan makanan kering atau basah baik kualitas maupun
kuantitas di gudang bahan makanan kering atau basah.
Penyimpanan bahan makanan di RSPAD Gatot Soebroto di bedakan menjadi
ruang penyimpanan kering dan penyimpanan bahan segar. Di ruang penyimpanan
bahan makanan kering bahan makanan disimpan berkelompok menurut jenisnya. Di
ruang penyimpanan kering di lengkapai dengan rak rak yang bertingkat dan bahan
makanan yang di simpan tidak langsung menyandar ke dinding. Terdapat alat
pengatur suhu di ruang penyimpanan kering , semua bahan makanan kering yang di
simpan di beri tanggal penerimaan. Pengeluaran bahan makanan dari gudang
menggunakan system FIFO (First in first out) dan FEFO (First expired First out). Di
gudang penyimpanan bahan makanan terdapat petugas penyimpanan yang akan
mengeluarkan bahan makanan berdasarkan permintaan tertentu. Ruang penyimpanan
bahan makanan kering di kunci apabila tidak di gunakan.
Penyimpanan Bahan Makanan Kering

Terdapat ruang penyimpanan dingin di unit gizi RSPAD Gatot Soebroto


berupa chiller sebanyak 7 unit yang terbagi untuk masing masing bahan makanan
dengan jenis yang sama. Suhu ruang penyimpanan dingin diperiksa secara teratur oleh
petugas quality control setiap hari. Ruang penyimpanan dingin dalam keadaan bersih
karena dibersihkan secara berkala dengan di adakannya kurve setiap hari kamis oleh
seluruh staf dan petugas di unit gizi dan ruang penyimpanan dingin di kunci bila tidak
di gunakan agar bahan makanan yang disimpan terjamin kualitasnya.
Ruang Penyimpanan Dingin
2.2.1.4 Persiapan Bahan Makanan
Persiapan makanan merupakan serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan
makanan yang meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong,
mengupas, mengocok dan merendam.
Persiapan bahan makanan bertujuan untuk:
1) Tersedianya racikan yang tepat dari berbagai macam bahan makanan untuk
berbagai macam bahan makanan untuk berbagai hidangan dalam jumlah yang
sesuai dengan menu yang berlaku, standar porsi dan jumlah konsumen
2) Tersedianya racikan bumbu sesuai dengan standar bumbu atau standar resep
yang berlaku, menu dan jumlah konsumen

Persiapan bahan makanan ini meliputi :


1) Persiapan alat dan tempat persiapan pengolahan bahan makanan / cek alat,
jumlah dan jenis alat serta kebersihan alat dan tempat
2) Bahan makanan yang telah tersedia dimasing masing tempat pengolahan di
cek kembali berdasarkan standar resep, menu dan jumlah konsumen / passien
yang dilayani
3) Lakukan koreksi jika terdapat ketidaksesuaian bahan makanan dengan cara
menambah atau mengurangi bahan makanan tersebut
4) Lakukan pencampuran / perendaman yang memerlukan proses tersebut
sebelum diolah
5) Setelah alat, tempat dan bahan makanan siap
6) Proses selanjutnya masuk ke tahap pengolahan bahan makanan

1) Jadwal Persiapan
Kegiatan persiapan bahan makanan untuk makan pagi di Rumah Sakit
Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto dimulai pada malam sebelumnya, yaitu pada
pukul 20.00 WIB. Untuk persiapan bahan makanan untuk makan siang dilakukan
pada pagi hari pukul 07.00. Sedangkan persiapan untuk makan sore dilakukan pada
pukul 13.00.

Waktu Makan Menu Jadwal Persiapan


Makan pagi Makanan pokok 02.00 – 03.00 WIB
05.00-07.00 WIB Lauk hewani 21.00 – 22.00 WIB
Hidangan sayur 21.00 – 22.00 WIB
Makan Siang Makanan pokok 07.30 – 08.00 WIB
11.30-13.30 WIB Lauk hewani 07.15 – 08.00 WIB
Lauk nabati 07.15 – 08.00 WIB
Hidangan sayur 07.15 – 08.00 WIB
Buah 10.00 – 11.00 WIB
Makan sore Makanan pokok 14.00 – 14.30 WIB
17.00-19.00 WIB Lauk Hewani 13.30 – 14.30 WIB
Lauk Nabati 13.30 – 14.30 WIB
Hidangan Sayur 13.30 – 14.30 WIB

Untuk jadwal makanan enteral (sonde) disesuaikan dengan jadwal makan pasien.

2) Persiapan Bumbu
Kegiatan persiapan bumbu meliputi membersihkan, mengupas dan menggiling
atau menumis. Setelah digiling, bumbu dibagi berdasarkan menu dan porsi makanan.
Bumbu yang akan disimpan, harus ditumis dulu agar bisa bertahan lebih lama.
3) Persiapan Makanan Pokok (beras)
Persiapan makanan pokok meliputi, penghitungan berat yang diperlukan,
pencucian dan pengolahan. Beras yang sudah ditimbang kemudian dicuci dengan air
mengalir dan dimasak. Untuk bubur, dimasak dengan perbandingan air 1:6. Untuk nasi
tim perbandingan air nya adalah 1:4. Dan nasi biasa 1:2.

4) Persiapan Lauk Hewani


Lauk hewani yang diterima oleh bagian gudang dalam keadaan yang bersih dan
sudah dipotong-potong berdasarkan porsi per pasien. Persiapan lauk hewani meliputi
kegiatan pembersihan lauk dengan air yang bersih.

Untuk makanan sonde, lauk yang sudah dibersihkan di giling hingga halus
kemudian di bagi sesuai porsi pasien.

5) Persiapan Lauk Nabati


Lauk nabati yang diterima oleh petugas gudang kemudian diserahkan kebagian
persiapan masakan, kemudian lauk hewani dipotong-potong sesuai dengan porsi pasien.

6) Persiapan Hidangan Sayur


Sayur adalah serangkaian kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan-bahan
makanan serta bumbu sebelum dilakukan pemasakan. Persiapan hidangan sayur
bertujuan untuk :
1) Untuk menghasilkan bentuk dan ukuran sesuai dengan standar porsi
2) Untuk menghilangkan kotoran, tanah, bahan peptisida dan hewan seperti ulat,
cacing yang tidak diperlukan
Persiapan pengolahan sayur:
a) Sayur Daun
Seperti bayam, kangkung, daun melinjo, sawi, dan daun caisim
a) Sayur ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pasien
b) Buang akar dan pangkal batang (bonggol) sayur
c) Cuci sayuran dalam air mengalir di bak pencucian sayuran
d) Potong-potong batang dan daun sayuran
b) Sayur Umbi
Seperti wortel, kentang
a) Sayur ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pasien
b) Kupas kulit sayuran
c) Cuci sayuran dalm air mengalir di bak pencucian, bila sayuran mudah
berubah warna menjadi kecoklatan rendam dalam air
d) Potong sayuran sesuai dengan bentuk yang diinginkan
c) Sayur Buah
Seperti terong, tomat, mentimun, cabai dan labu
a) Sayur ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pasien
b) Buang tangkai sayur (terong, cabai, tomat, labu air), potong kedua ujung
sayur kemudian gosok-gosok (ketimun), sayur dipotong jadi dua kemudian
digosok-gosok untuk mengeluarkan getah (labu siam)
c) Cuci sayuran dalam air mengalir di bak pencucian
d) Potong sayuran sesuai dengan bentuk yang diinginkan
d) Sayuran Polong
Seperti kapri, kacang panjang, bunci
a) Sayur ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pasien
b) Buang kedua ujung atau bagian sayuran yang terdapat ulat
c) Cuci sayuran dalam air mengalir di bak pencucian
d) Potong sayuran sesuai yang diinginkan
e) Sayuran Bunga
Seperti brokoli, kembang kol
a) Sayur ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan pasien
b) Potong tonggol sayuaran kemudian dipotong dalam bentuk yang lebih
kecil
c) Rendam sayuaran dalam air yang dilarutkan garam selama ±5 menit
Bilas sayuran dengan air mengalir
7) Persiapan Buah
Proses persiapan buah meliputi, membersihkan, mengupas, memotong, dan
membungkus. Buah yang biasa digunakan di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot
Soebroto adalah pepaya dan pisang. Persiapan buah pepaya yaitu mngupas kulit, dan
memotong-motong sesuai porsi per pasien. Persiapan pisang dilakukan dengan
membersihkan dan memotong kedua ujungnya. Kemudian buah pepaya akan di bungkus
dengan plastic wrapping.

8) Persiapan Hidangan Snack


Proses persiapan bahan makanan untuk snack di RS ini tidak dapat diamati. Hal
itu dikarenakan snack untuk pasien di Rumah Sakit Kpresidenan RSPAD Gatot
Soebroto di peroleh dari supplier. Bagian gudang RS memesan snack kepada supplier,
dan bagian administrasi akan menerima snack tersebut. Bagian ADM akan membagikan
snack sesuai dengan perincian snack pasien. Untuk snack pasien DM diberikan buah
pepaya. Dimana persiapannya meliputi pengupasan, pemotongan, dan pembungkusan.

2.3.5 Sistem Produksi Makanan

Pengolahan bahan makanan adalah proses kegiatan terhadap bahan makanan


yang telah dipersiapkan menurut prosedur yang telah ditentukan dengan menambahkan
bumbu standar menurut resep, jumlah klien, serta perlakuan spesial yaitu pemasakan
dengan air, lemak, pemanasan dalam rangka mewujudkan masakan dengan cita rasa yang
tinggi. Tujuan dari pengolahan adalah meningkatkan nilai gizi makanan, meningkatkan
nilai cerna makanan, menambah aroma serta membunuh kuman yang berbahaya atau
mengilangkan racun makanan sehingga terjamin dan aman untuk dikonsumsi oleh
manusia.
Pengolahan/pemasakan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah
(memasak) bahan makanan mentah menjadi makann yang siap dimakan, makan tersebut
haris berkualitas dan aman untuk dikonsumsi sehingga pasien tidak ragu untuk
menyantap makanan tersebut, baik makanan biasa maupun makanan khusus/berdiet.
1. Pembagian Dapur Produksi
a. Pengolahan makanan pokok
Beras sebagai makanan pokok diolah dengan menggunakan lemari rice cooker dan
bowler fill dengan takaran air panas yang telah ditentukkan. Pada lemari rice cooker
terdapat 12 loyang, dimana satu lonyang dapat memasak 3 kg beras. Untuk memasak nasi
dengan menggunakan lemari ini membutuhkan waktu selama 1 jam.

b. Pengolahan makanan DIET

c. Pengolahan makanan biasa


d. Pengolahan sayur

e. Pengolahan sonde
2. Jadwal pengolahan dan pendistribusian
a. Makan Pagi
- Jadwal pengolahan : Lauk hewani dan nabati jam 21.00 dan dipanaskan saat
akan didistribusikan yaitu pukul 03.30. Sayuran diolah jam 03.00
- Jadwal pendistribusian : pukul 04.00-06.00
b. Makan siang
- Jadwal pengolahan : Untuk lauk hewani, nabati, buah dan sayuran pukul
07.30-11.00
- Jadwal pendistribusian : 11.00-13.00|

c. Makan malam
- Jadwal pengolahan : Semua bahan makanan diolah pukul 13.30-16.00
- Jadwal pendistribusian : pukul 16.00-18.00
3. Pengolahan Makanan Pokok
Pengolahan makanan pokok dibagi menjadi tiga bagian yaitu nasi biasa, nasi
tim, dan bubur. Untuk nasi biasa dengan bahan beras pulen menggunakan
perbandingan air 1:1, sedangkan nasi biasa dengan bahan beras biasa menggunakan
perbandingan air 1:1.5. Untuk nasi tim menggunakan perbandingan air 1:4, dan bubur
menggunakan perbandingan air 1:6. Di RSPAD Gatot Subroto beras yang dimasak
untuk menjadi nasi sebanyak + 25 kg, untuk nasi tim berasnya sebanyak + 2 kg dan
untuk bubur sebanyak + 5 kg.
Berikut proses pengolahan nasi biasa, nasi tim dan nasi bubur :

a. Beras dicuci hingga bersih kemudian dimasukkan dalam wadah pemasak nasi .
b. Masukkan wadah yang berisi beras dalam steamer penanak nasi dan tambahkan
air. Untuk nasi tim air yang digunakan lebih banyak

c. Terakhir tutup steamer, dan masak nasi dan nasi tim selama 1 1/5 jam hingga nasi
matang.

d. Nasi dan nasi tim yang telah matang bisa dicetak menggunakan mangkuk khusus
seperti gambar dibawah.
Berikut proses pengolahan bubur :

Beras yang telah di cuci dengan bersih dimasukan dalam wadah besar yang
berisi air, kemudian ditunggu hingga 1 jam sampai bubur matang. Agar tidak lengket
bubur sesekali diaduk.

4. Pengolahan Lauk Hewani


Pengolahan lauk hewani dilakukan di dua tempat, yaitu pengolahan lauk
hewani untuk pasien berdiet dan pengolahan lauk hewani untuk pasien non diet.
 Pengolahan lauk hewani pasien berdiet pada menu ke 9 “Fuyunghay”
Bahan sayur campuran fuyunghay ditumis hingga matang, kemudian di
campurkan dengan telur yang telah dikocok. Setelah tercampur rata telur di masak
diatas cetakan sampai matang. Pengolahan lauk hewani ini dibagi pula untuk pasien
dengan rendah garam dan pasien diit non rendah garam.

 Pengolahan lauk hewani pasien non diet “fuyunghay”


Untuk pengolahan lauk hewani pasien non diet, resep fuyunghai ditambahkan
cabe merah sedangkan pada pasien berdiet tidak ditambahkan.

Untuk pasien dengan diet lunak atau cincang, lauk hewani seperti daging dan
ikan dihancurkan dan dibentuk seperti bola-bola dengan berat 1 porsinya 50 gr.
Sedangkan untuk anak-anak lauk hewani dihancurkan dicetak dengan berbagai bentuk
agar anak termotovasi untuk memakannya.

 Pengolahan lauk hewani untuk makanan sonde


Di ruang sonde lauk hewani yang digunakan adalah putih telur, daging ayam,
daging sapi yang dicincang.
Telur ayam direbus kemudian dikupas dan diambil putihnya untuk digunakan
dalam campuran memebuta makanan cair. Penggunaan putih telur dalam campuran
dikarenan putih telur memilki protein yang lebih tinggi dan memilki kolesterol yang
rendah, sehingga aman bagi pasien.

Daging yang telah dicindcang dibentuk bulat-bulat dan direbus dalam air. Sisa
air perebusan daging (kaldu) digunakan sebagai cairan air untuk membuat makanan
disonde.
5. Pengolahan Lauk Nabati
Pengolahan lauk nabati dibagi atas pengolahan lauk nabati berdiet dan lauk
nabati non diet. Lauk nabati yang digunakan terdiri dari tempe dan tahu.
Berikut ini contoh pengolahan makanan diet untuk lauk hewani “tempe keri”

Tempe yang telah dipersiapkan dimasukakkan dalam bumbu kari yang telah
dibuat. Tempe direbus hingga matang.
6. Pengolahan sayuran
Sayuran yang digunakan di penyelenggaraan rumah sakit ini terdiri dari bayam,
kangkung, labu siam, kacang panjang, wortel, labu air, jagung putren, oyong, dan
daun melinjo.

Berikut ini pengolahan sayur di rumah sakit :

Pengolahan sayur biasa seperti sayur bayam setelah dipersiapkan dimasak dalam
wadah besar dengan air. Sayur dimasak hingga layu. Sayur untuk pasien diabetes mellitus
diberi 2 macam dan untuk pengolahannya tersendiri di tempat pengolahan makanan diet,
seperti gambar dibawah ini :

Pengolahan tumis kacang panjang untuk pasien DM dimasak terpisah dengan


pengolahan sayur biasa.

7. Pengolahan Snack
Rumah Sakit Kepresidenan Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto tidak membuat
macam-macam snack untuk pasien. Snack seperti kue dipesan ditempat lain dan telah
mempunyai rekanan tersendiri. Rumah sakit hanya membuat snack seperti agar-agar,
pemberian buah pepaya untuk pasien DM dan pembuatan bubur sum-sum atau bubur
belirium untuk pasien yang menggunakan sonde. Ini adalah gambar pembuatan snack agar-
agar :

8. Pemorsian Hidangan
Hidangan yang telah selesai dimasakan akan didistribusikan ke pasien.
Hidangan di masukkan dalam tempat yang telah dipersiapkan masing-masing ruangan
pasien dengan jenis diet yang telah ditentukan.

 Makanan pokok dihidangkan dengan porsi : nasi biasa 250 gr, nasi tim 225gr ,
dan bubur 450gr

 Lauk hewani dihidangkan dengan porsi : ayam 135 gr (dengan tulang) dan
daging 50 gr serta ikan 75 gr.
 Lauk nabati dihidangkan dengan porsi : tahu 50 gr dan tempe 50 gr.

 Sayuran dihidangkan dengan porsi 100 gr.

 Snack diberikan satu porsi untuk satu pasien dan hanya diberikan satu kali
pada pagi hari

 Pemberian buah hanya dilakukan satu kali yaitu pada saat makan siang. Buah
yang biasa diberikan yaitu pepaya dan pisang.

 Pemorsian makanan di ruang sonde


Berikut ini penyajian makanan biasa dan makanan diet :

Prosedur Permintaan Dan Penyajian Makanan Enteral

1. Pengertian
Permintaan dan penyajian makanan enteral adalah serangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan makanan dalam bentuk cair / blendarais buatan rumah
sakit maupun produk pabrikan / komersil yang diberikan kepada penderita melalui
oral atau pipa (sonde). Makanan enteral ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi
secara keseluruhan mauoun sebagai suplemen.
2. Tujuan
a. Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi optimal sesuai kebutuhan dalampenyerapan,
mempertahankan atau memperbaiki status gizi penderita guna membatu
mempercepat penyembuhan
b. Sebagai makanan tambahan pada pasien yang belum dapat terpenuhi kebutuhan
gizinya dari makanan biasa
c. Menyediakan makanan enteral sesuai dengan porsi, frekuensi penyajian dan
tersedia makanan enteral yang aman dari kontaminasi
3. Prosedur
a. Pasien dilakukan pengkajian status gizi
b. Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakitnya
c. Dokter berkoordinasi dengan ahli gizi untuk menetapkan macam dan jenis
makanan enteral sesuai dengan status gizi dan penyakit pasien serta cara
pemberiannya dicatat dalam rekam medis
d. Ahli gizi mencatat dalam buku amprahan makanan dan berkoordinassi dengan
petugas penyaji makanan tentang cara pemberian makanan pasien meliputi
instruksi tentang jenis diet, tahapan penyajian, waktu pemberian
e. Cara pemesanan
1) Produk enteral komersil yang akan diberikan dibuat pemesanan dalam lembar
permintaan makanan tambahan diet khusus dengan mencantumkan ruang
perawatan, nama dokter / ahli gizi, tanggal permintaan, jenis diet, takaran
penyajian waktu pemberian, identitas pasien (nama pasien, no RM, tanggal
lahir, pangkat, NRP/NIP, status pasien dan kesatuan). Selanjutnya ahli gizi /
petugas penyaji makanan mengirim lembar permintaan makanan tambahan
diet khusus ke bagian Si Diamak Unit Gizi
2) Makanan cair dan blenderais dilakukan pemesanan sesuai dengan instruksi
dokter / ahli gizi yang tercatat di rekam medis. Jumlah dan jenis diet serta
frekuensi pemberian dilakuakn sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien.
Pemesanan langsung dicatat pada lembaramprahan makan pasien meliputi
jumlah dan frekuensi pemberian makanan cair / blenderais.
3) Makanan enteral cair RS / blenderais selanjutnya akan disediakan / dibuatoleh
petugas sonde Unit Gizi dan didistribusikan kepada pasien melalui petugas
penyaji makanan Ruang Rawat Inapp.
4) Makanan enteral komersial disajikan oleh petugas penyaji makanan sesuai
takaran penyajian, dan waktu pemberian sesuai dengan arahan dari nutrisionis.
Apabila makanan enteral komersial akan disediakan keluarga pasien maka
nutrisionis memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang
cara pembuatan, takaran penyajian dan waktu penyajian.

2.3.6 Sistem Distribusi dan Penyaluran Makanan

Pendistribusian makanan merupakan serangkaian kegiatan penyaluran


makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani
(makanan biasa maupun makanan diit), dengan tujuan agar pasien mendapat makanan
sesuai dengan kebutuhn diitnya. Tujuan Pendistribusian makanan :

1. Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi pasien.


2. Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit atau ganggguan kesehhatan melalui
makanan.
3. Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan

Pendistribusian makanan di ruang penyediaan makanan dilaksanakan pada jam


a. Makan Pagi jam 05.00 – 07.00 WIB
b. Snack Pagi jam 08.00 – 09.30 WIB
c. Makan Siang jam 11.30 – 13.30 WIB
d. Makan Sore jam 16.00 – 19.00 WIB

Pendistribusian makanan di Rumah Sakit Kepresidenan (RSPAD) Gatot Soebroto


akan dilakukan dengan secara sentralisasi. Proses pendistribusian makanan di rumah sakit ini
yaitu:

1) Administrasi Sie Diamak atau nutritionist ruangan membuat etiket


makanan nyang berisi Nama, No.Rm, Tanggal lahir dan Diit
2) Petugas pelaksanana menempel etiket pada tutup tempat makan pasien
3) Petugas pelaksanana mendistribusikan makanan sesuai dengan diitnya
yang terdiri dari karbohidrat, lauk hewanni, lauk nabati sayur dan buah
4) Petugas pelaksanana menutup tempat makanan sesuai dengan diitnya

Makanan didistribusikan dengan plato plastik untuk pasien umum, alat hidang
berbahan keramik digunakan untuk pasien di ruangan 1 Paru, 1 PU, 3 PU,3 Bedah,4 bedah
dan 6 bedah, sedangkan untuk pegawai seperti dokter jaga menggunakan rantang. Makanan
yang telah disiapkan dimeja pendistribusian makanan diberikan kepada pamusaji yang
bertanggung jawab dimasing-masing ruangan, dimana di RSPAD gatot soebroto agar
pendistribusian makanannya tidak berantakan dan tidak tertukar pembagian makanananya
dibagi menjadi 10 loket

1. Loket 1 : bagian administrasi dan pengambilan snack


2. Loket II : Pengambilan buah
3. Loket III : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai II/PU dan III/ Bedah
4. Loket IV : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai 1/PU dan III/ PU
5. Loket V : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai V/PU dan VI/ PU
6. Loket VI : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai stroke dan Icu
7. Loket VII : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan
makanan untuk lantai IV/bedah dan V/ bedah
8. Loket VIII : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan
makanan untuk lantai VI/Bedah , I/Paru dan III paru
9. Loket IX : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai II/Jantung, I/Ika dan II/ Ika
10. Loket X : Penyerahan tempat makanan dan pengambilan makanan
untuk lantai pav.amino, I/OBS dan II Obgyn

Pendistribusian buah
Pendistribusian buah merupakan serangkaian kegiatan penyaluran buah
berdasarkan siklus menu pada saat jam siang sesuai dengan jumlah pasien, jenis
makanan pasien yang dilayani ( makanan biasa maupun makanan berdiet. Prosedur
pendistribusian buah :
1) Hasil permintaan diit dari ruang rawat inap dicatat dalam Daftar Permintaan
Makanan Pasien
2) Petugas administrasi sie diamak membuat rekapan permintaan buah sesuai
dengan kekuatan pasien dan diit pasien dari setiap ruang rawat inap
3) Petugas administrasi sie diamak melakukan pencatatan hasil rekapan buah pada
buku distribusi buah
4) Bagian gudang mengeluarkan buah sesuai dengan siklus buah pasien sesuai
dengan jumlah rekapan buah
5) Petugas pendistribusian buah melakukan pencucian buah yang akan
didistribusikan ke ruang rawat inap (khusus buah pepaya) sesuai dengan jumlah
dan diit pasien.
6) Timbang buah pepaya (standar untuk 1 orang 100 gram) dihitung sesuai dengan
kebutuhan pasien
7) Untuk buah pisang standar (50 gram) per buah dihiung berdasarkan kekuatan
pasien masing-masing ruang rawat inap .
8) Pembagian buah
a) Untuk pasien dengan makanan biasa dan makanan lunak mendapatkan
buah pepaya atau pisang
b) Untuk pasien dengan diit rendah protein hanya mendapat buah pepaya
9) Petugas pendistribusian sie diamak unit gizi melakukan serah terima dengan
petugas pramusaji ruangan dengan kekuatan pasien dan diit pasien dari setiap
ruang rawat inap
10) Sebelum buah di bawa keruang perawatan, petugas pramusaji memeriksa dan
menghitung kembali buah yang disesuaikan dengan kekuatan makan pasien dan
diit pasien serta membutuhkan tanda tangan pada buku ditribusi buah.

Pendistribusian Snack
Pendistribusian snack adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan
berupa kudapan atau kue sebagai makanan selingan diantara waktu makan pagi
dengan makan siang atau diantara waktu makan siang dengan waktu makan malam
sesuai dengan jumlah pasien , jenis makanan pasien yang dilayani (makanan biasa
atau makanan berdiet), Snack di RSPAD Gatot subroto tidak diolah di rumah sakit
melainkan dipesan dari luar tetapi tetap di kontrol dari segi jenis dan jumlah snack.

Prosedur pembagian snack


1) Petugas pramusaji ruangan rawat inap memberikan permintaan diit
kepetugas sie diamak
2) Petugas administrasi sie diamak membuat rekappan permintaan snack
sesuai dengan kekuatan pasien dan diit pasien setiap ruangan rawat inap
3) Pasien yang mendapatkan snack pukul 09.00 Wib adalah pasien dinas,
askes TNI, askes departemen dan swasta,
4) Pembagian snack
a. Untuk pasien dengan makanan biasa dan makanan lunak
mendapat snack kue sebanyak 1 buah
b. Untuk pasien dengan diit diabetes melitus (DM) hanya
mendapat snack pepaya sebanyak 100 gram
c. Untuk pasien dengan diit rendah protein (RP) hanya
mendapat snack agar-agar sebanyak 1 buah
5) Petugas administrasi sie diamak melakukan serah terima dengan petugas
pramusaji ruangan sesuai dengan kekuatan pasien dan diit pasien dari
setiap ruang rawat inap.
6) Sebelum snack dibawa keruang perawatan, petugas pramusaji memeriksa
dan menghitung kembali snack yang disesuaikan dengan kekuatan makan
pasien dan diit pasien.

Tempat makan pasien umum (tupperware)

Piring tempat makan untuk pasien yang berpangkat diatas kolonel (Ruangan
ruangan 1 Paru, 1 PU, 3 PU,3 Bedah,4 bedah dan 6 bedah)

Rantang, Tempat makan untuk dokter jaga, petugas ruangan


Trolley untuk mengangkut makanan pasien ke ruangan

2.3.7 Sistem Pengawasan Mutu Makanan

Tujuannya adalah agar makanan yang dihasilkan sesuai dengan standar.


Prosedur quality control adalah :
1. bahan makanan yang datang diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang telah di
tentukan.
2. Bahan makanan diperiksa kadar zat yang bersifattoksik (Boraks, formalin, methanil)
3. Bahan makanan yang telah di uji siap untuk diolah.
4. Bahan makanan yang telah di olah di uji secara organoleptik meliputi rasa, warna,
tekstur, dan tingkat keempukan.
5. Membuat laporan

Prosedur penyediaan contoh produk makanan (Retain Food)


Contoh produk makanan merupakan suatu kegiatan menyiapkan hidangan yang telah
diolah dengan menu yang telah di tetapkan, sebagai contoh apabila terjadi complain atau
kejadian keracunan Quality control adalah pengawasan bahan makanan mulai dari tahap
persiapan sampai makanan di distribusikan.makanan. Tujuannya adalah agar tersedianya
produk makanan sebagai contoh apabila terjadi keracunan makanan.
Prosedur nya :
1. Ambil masing masing 30 gr(1 potong ) dari semua produk makanan yang telah di
olah (nasi, bubur, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah)
2. Masukan contoh produk di dalam plastic kemudian di tutup rapat
3. Beri label pada contoh produk makanan yang terdiri dari nama masakan dan jam
selesai pemasakaan.
4. Simpan contoh produk makanan pada lemari pendingin (Freezer) dengan suhu –
10o C sampai dengan dengan – 4oC selama 3 hari
5. Setelah tiga hari pastikan tidak terjadi keluhan dari pasien produk retain produk
food, kemudian keluarkan dari freezr dan bersihkan
6. Lakukan setiap hari dan setiap proses pemasakan.
2.4 Hasil Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Keresidenan (RSPAD) Gatot
Soebroto

2.4.1 Nilai Gizi dan Cita Rasa Makanan

Analisis Nilai Gizi Menu Makanan Biasa Di RSPAD Gatot Subroto

Nilai Gizi
Siklus Hari
Karbohidrat
Ke- Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr)
(gr)
1 2228.32 71.19 50.55 426.70
2 2223,08 79,64 44,85 406
3 2270.63 76.53 51.94 360.78
4 2683.112 84.5612 87.195 392.435
5 2276,33 78,002 51,77 372,22
6 2445.776 92.22 59.475 401.565
7 2402.94 69.807 65.51 372.155
8 2334.31 68.61 57.84 386.48
9 2425,8 73,49 59,20 391,73
10 2368.836 71.8556 58.225 383.42

Analisis Nilai Gizi Menu Makanan Diet Di RSPAD Gatot Subroto

Siklus Hari Nilai Gizi


Ke- Energi (kal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat
(gr)
1 1804.22 65.36 56.99 253.50
2 1581,77 65,57 36,52 254,65
3 1668.12 55.27 49.40 272.97
4 1862.22 73.694 64,855 246,03
5 1634,49 61,451 46,77 243,67
6 1729.826 77.955 59.35 246.42
7 1940.006 70.8206 78.28 237.335
8 1806.24 65.51 55.31 267.84
9 1893,48 62,67 62,33 270,155
10 1523.426 59.7356 40.925 228.125

2.4.2 Harga Makanan


Harga Makanan yang di selenggarakan di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto
berdasarkan BPJS adalah Rp.40000/org/hari, yaitu terdiri dari 3 x makanan pokok,1 x
snack ,dan 1 x buah.

2.4.3 Waktu Pendistribusian Makanan


2.4.3.1 Di Instalasi Gizi
Di instansi gizi
- Makan pagi : pendistribusian pukul 04:00 WIB- 04:45 WIB
- Makan siang : Penditribusian pukul 10:00 WIB – 11:30 WIB
- Makan Malam :Pendistribusian pukul 15:30 WIB – 16:30 WIB

2.4.3.2 Sampai ke Pasien

Sampai pada pasien


- Makan Pagi :06:00 – 07:00 wib
- Makan Siang :11:00 – 12:00 wib
- Makan Malam :16:30 – 17:30 WIB

2.4.4 Jumlah Porsi

Jumlah porsi dalam standar menu makanan


No Nama Bahan Standar porsi
1 Beras MB pagi 125 gr
2 Beras MB siang 150 gr
3 Beras MB malam 125 gr
4 Beras ML 75 gr
5 Ikan tenggiri 80 gr
6 Ikan cincang 50 gr
7 Daging ayam 135 gr
8 Daging ayam cincang 50 gr
9 Daging sapi 50 gr
10 Daging sapi cincang 50 gr
11 telur 50 gr
12 Tahu 50 gr
13 tempe 50 gr
14 sayur 100 gr
15 Buah 100 gr

Jumlah porsi makanan yang disediakan dirumah sakit berdasarkan kekuatan


pasien dengan penambahan ± 5 porsi yang dipergunakan ketika ada pasien baru

2.4.5 Pelayanan Makanan Kepada Pasien

Pelayanan makanan di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto kepada


pasien melalui pramusaji yang telah dibagi tugasnya untuk setiap ruangan, pramusaji yang
bertugas mengambil makanan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh unit gizi jumlah
pramusaji di rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto sebanyak 31 orang, Pramusaji mengambil
makanan pasien ke loket pendistribusian makanan dan mengantarkan makanan ke setiap
ruangan masing-masing.

2.4.6 Kepuasan Konsumen


Penilaian Kepuasan konsumen di Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto dilihat
dari sisa makanan Pasien. Penilaian sisa makan pasien baru dilaakukan pada makanan
biasa sedangkan pada makanan lunak belum dilakukan penilaian sisa makanan pasien.

Berdasarkan tabel di atas frekuensi sisa makanan untuk pasien dengan makan biasa
setiap bulannya menurun mulai dari bulan januari 2016- juli 2016. Data terakhir di dapat
kan pada bulan juli dengan frekuensi 0,88% yaitu dari 114 pasien terdapat 2 pasien
memiliki sisa makanan dengan frekuensi pasien diagnosa DHF 28% dan pasien batu
empedu 15%. Namun penelitian untuk penilaian sisa makanan lunak pasien belum ada di
lakukan di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

Anda mungkin juga menyukai