Anda di halaman 1dari 60

HASIL PELAKSANAAN,

DUKUNGAN & HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN


KEGIATAN SURVEILANS GIZI

Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi NTT


KUPANG, 28 – 30 November 2019
SISTEMATIKA

1 PENDAHULUAN 4 GAMBARAN STATUS GIZI

2 CAPAIAN INDIKATOR 5 MASALAH YANG DITEMUI


PROGRAM GIZI DALAM PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI (e-PPGBM)

3 INPUT DATA MELALUI 6 SOLUSI YANG DAPAT


e-PPGBM PROVINSI NTT DITEMPUH
Pendahuluan
ARAH PERBAIKAN
GIZI
Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui :
a. perbaikan pola konsumsi makanan yang
Arah perbaikan gizi sesuai dengan gizi seimbang;
adalah : b. perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas
MENINGKATNYA fisik, dan kesehatan;
c. peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
MUTU GIZI perorangan yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan
dan masyarakat (UU teknologi; dan
36 tahun 2009) d. peningkatan sistem
kewaspadaan pangan dan gizi.

direktur gizi masyarakat_doddy_12 Mei 2016 4


UPAYA PERBAIKAN GIZI



√ √


PENANGANAN STUNTING
80% 20%
SP
ES IBU BAYI BAYI s/d 2 Balita REMAJA CALON
IFI HAMIL
ANC BARU th PENGANTI
K BERKUALITAS : LAHIRKN
PELAYANAN •Kespro remaja
N
•Konseling
10 T BERKUALITAS •ASI eksklusif •Konseling: Gizi
•P4K •Inisiasi Menyusu Dini •Imunisasi dasar •Pemantauan HIV/AIDS, •Pelayanan
•Vit K 1 inj lengkap pertumbuhan NAPZA dll KB
•Buku KIA •Pemberian makan
•Imunisasi Hep B & •Fe (TTD)
•ANC terpadu •Rumah Tunggu •Penimbangan •PKRT
•Kelas Ibu Hamil perkembanga •Upaya Kes Sklh
•Kemitraan Bidan •Vit A
•Fe & asam folat n •PMT
Dukun •MTBS
•PMT ibu hamil •KB pasca persalinan
•PMT •Upaya Kes Sklh
•TT ibu hamil •PONED-PONEK •PMT

GIZI : PMT IMD & ASI ASI & PMT PMT Fe 1 Makan
Makan gizi tab/minggu
BUMIL EKS seimbang Bergizi seimbang bergizi
ST KEK
POLA ASUH, LINGKUNGAN SEHAT DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
U
N SE
NS

TI
N
ITI
F
AKSI KONVERGENSI
G
Sasaran Program Kesga 2019
No Kab/Kota Penduduk CBR Bumil Bulin PUS Bayi
1 KOTA KUPANG 423,800 0.02031 9,468 9,038 78,827 8,607
2 KUPANG 387,479 0.02533 10,796 10,306 72,071 9,815
3 TTS 465,970 0.02694 13,809 13,181 86,670 12,553
4 TTU 251,993 0.02490 6,902 6,588 46,871 6,275
5 BELU 216,783 0.02425 5,783 5,520 40,322 5,257
6 ALOR 204,380 0.02685 6,036 5,762 38,015 5,488
7 LEMBATA 140,390 0.02441 3,770 3,598 26,113 3,427
8 FLORES TIMUR 253,818 0.02191 6,117 5,839 47,210 5,561
9 SIKKA 318,920 0.02184 7,662 7,313 59,319 6,965
10 ENDE 272,988 0.02173 6,525 6,229 50,776 5,932
11 NAGEKEO 144,414 0.02434 3,867 3,691 26,861 3,515
12 NGADA 161,196 0.02449 4,342 4,145 29,982 3,948
13 MANGGARAI TIMUR 283,313 0.02579 8,037 7,672 52,696 7,307
14 MANGGARAI 333,912 0.02570 9,440 9,011 62,108 8,582
15 MANGGARAI BARAT 269,029 0.02812 8,322 7,943 50,039 7,565
16 SUMBA BARAT DAYA 338,427 0.02550 9,493 9,061 62,947 8,630
17 SUMBA BARAT 127,872 0.02928 4,119 3,931 23,784 3,744
18 SUMBA TENGAH 71,801 0.02550 2,014 1,922 13,355 1,831
19 SUMBA TIMUR 255,601 0.02745 7,718 7,367 47,542 7,016
20 ROTE NDAO 165,807 0.02763 5,039 4,810 30,840 4,581
21 SABU RAIJUA 94,406 0.02550 2,648 2,528 17,560 2,407
22 MALAKA 189,220 0.02452 5,104 4,872 35,195 4,640
  NTT 5,371,519 0.02550 147,010 140,328 999,103 133,645
CBR Kabupaten/Kota Tahun 2019
SPM KESEHATAN
Pasal 6 PP 2/2018
KABUPATEN KOTA
1. pelayanan kesehatan ibu hamil
2. pelayanan kesehatan ibu bersalin
PROVINSI
3. pelayanan kesehatan bayi baru lahir
1. pelayanan kesehatan bagi
4. pelayanan kesehatan balita
penduduk terdampak krisis
5. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
kesehatan akibat bencana
6. pelayanan kesehatan pada usia produktif
dan/atau berpotensi
7. pelayanan kesehatan pada usia lanjut
bencana provinsi. 8. pelayanan kesehatan penderita hipertensi
2. pelayanan kesehatan bagi 9. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
10.pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
penduduk pada kondisi
11.pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
KLB provinsi 12.pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus)
PR-KESMAS DLM RENSTRA

KEADA TARGET TARGET


SASARAN DAN INDIKATOR RPJMD SATUAN
AN awal 2019 2020

SASARAN 2 : Kematian Ibu Orang 163 0 0


Meningkatnya akses
Kematian Bayi Orang 1.044 0 0
& kualitas layanan
kesehatan Kematian Balita Orang 1.174 0 0
SASARAN 3: Balita Stunting % 40,3 38 33,5
Terwujudnya
Penanggulangan
Balita Wasting % 15,8 12 10,5
masalah Gizi balita
Under weight % 28,3 26 23,0
PEMENUHAN MUTU :

PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS


PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA SPM BIDANG KESEHATAN
NO PERNYATAAN STANDAR
NO PERNYATAAN STANDAR
1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai Setiap penderita hipertensi mendapatkan
8
standar. pelayanan kesehatan sesuai standar.
2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai 9 Setiap penderita Diabetes Melitus
standar. mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan standar.
sesuai standar. 10 Setiap orang dengan gangguan jiwa
4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai (ODGJ) mendapatkan pelayanan
standar. kesehatan sesuai standar.
5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining 11 Setiap orang dengan TB mendapatkan
kesehatan sesuai standar. pelayanan TB sesuai standar.
12 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. standar.
7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. 11
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
PERNYATAAN STANDAR STANDAR KUANTITAS
Setiap ibu hamil Standar kuantitas adalah Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4)
mendapatkan dengan ketentuan:
pelayanan antenatal 1. Satu kali pada trimester pertama.
sesuai standar. 2. Satu kali pada trimester kedua.
Pemerintah Daerah 3. Dua kali pada trimester ketiga
tingkat kabupaten/kota
wajib memberikan STANDAR KUALITAS
pelayanan kesehatan Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T, meliputi:
ibu hamil sesuai standar 1. Pengukuran berat badan.
kepada semua ibu hamil 2. Pengukuran tekanan darah.
di wilayah kerja 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
tersebut dalam kurun 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
waktu satu tahun. 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
Pelayanan antenatal 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
sesuai standar meliputi: 8. Tes Laboratorium.
1. Standar kuantitas. 9. Tatalaksana/penanganan kasus.
2. Standar kualitas. 10. Temu wicara (konseling).
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis kebidanan, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
    Jumlah ibu hamil yang  
    mendapatkan pelayanan antenatal  
Persentase ibu   sesuai standar di wilayah kerja  
hamil   kabupaten/kota tersebut dalam  
mendapatkan   kurun waktu satu tahun  
pelayanan = x 100 %
kesehatan ibu   Jumlah sasaran ibu hamil di  
hamil wilayah kerja kabupaten/kota
 
PERHITUNGAN tersebut dalam kurun waktu satu
  tahun yang sama
KINERJA
 Nominator yang dihitung adalah Ibu hamil yang telah selesai menjalani masa kehamilannya (bersalin) di akhir
tahun berjalan
 Ibu hamil yang belum selesai menjalani masa kehamilannya pada akhir tahun berjalan tidak di hitung sebagai
nominator akan tetapi dihitung sebagai nominator dan denominator pada tahun berikutnya.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU
JASA
No Barang Jumlah Fungsi

1
Vaksin Tetanus Difteri (Td); 1 ampul x Sejumlah sasaran ibu Pencegahan Tetanus pada ibu dan
hamil/10 (tergantung status tetanus pada bayi saat persalinan
imunisasi ibu)
2 Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah ibu hamil Pencegahan anemia defisiensi besi
dan defisiensi asam folat

3 Alat deteksi risiko ibu hamil


a. tes kehamilan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui hamil atau tidak

b. pemeriksaan Hb Sejumlah ibu hamil - Mengetahui anemia atau tidak

c. pemeriksaan golongan darah Sejumlah ibu hamil - Mengetahui golongan darah ibu
hamil sebagai persiapan mencari
pendonor darah bila terjadi
komplikasi

d. Pemeriksaan glukoprotein urin Sejumlah ibu hamil x 15% - Mengetahui diabetes dan risiko pre
eklamsi dan eklamsi
4
Kartu ibu/rekam medis ibu Sejumlah ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
PERNYATAAN STANDAR
Setiap ibu bersalin 1. Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten/kota
mendapatkan pelayanan dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data
persalinan sesuai standar.
riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi
Pemerintah Daerah tingkat
Kabupaten/Kota wajib dari hasil survei/ riset yang terjamin validitasnya, yang
memberikan Pelayanan ditetapkan oleh Kepala Daerah.
Kesehatan Ibu Bersalin sesuai 2. Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal
standar kepada semua ibu (APN) sesuai standar.
bersalin di wilayah kerja a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
kabupaten/kota tersebut b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
dalam kurun waktu satu
•Dokter dan bidan, atau
tahun.
•2 orang bidan, atau
Pelayanan persalinan sesuai •Bidan dan perawat.
standar meliputi: 3. Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku
1)Persalinan normal. Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
2)Persalinan komplikasi Dasar dan Rujukan.
   
   
Persentase ibu bersalin Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan  
mendapatkan pelayanan pelayanan persalinan sesuai standar di  
persalinan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja 
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu  
tahun. x 100 %

PERHITUNGAN Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja  


kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
KINERJA satu tahun yang sama.

STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA

No Barang Jumlah Fungsi


1 Formulir partograf
Sejumlah sasaran ibu bersalin - Instrumen pemantauan persalinan

2 Kartu ibu (rekam medis) Terintegrasi dengan ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu

3 Buku KIA - Pencatatan kesehatan ibu dan


Terintegrasi dengan ibu hamil
anak sampai umur 6 tahun
- Media KIE bagi ibu dan
keluarganya
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
PERNYATAAN STANDAR STANDAR KUANTITAS
Setiap bayi baru lahir Kunjungan minimal 3 kali selama masa periode neonatal dengan
mendapatkan pelayanan ketentuan :
kesehatan neonatal esensial 1. Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam
sesuai standar. Pemerintah 2. Kunjungan Neontal 2 ( KN2) 3-7 hari
daerah tingkat 3. Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8-28 Hari
kabupaten/kota wajib STANDAR KUALITAS
memberikan pelayanan 1. Pelayanan neonatal esensial saat lahir (0-6 Jam) meliputi :
kesehatan bayi baru lahir a. Pemotongan dan perawatan tali pusat
sesuai standar kepada semua b. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
c. Pencegahan perdarahan (injeksi vitamin K1)
bayi usia 0-28 hari di wilayah
d. Pemberian salep/tetes mata antibiotik
kerjanya dalam kurun waktu e. Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0)
satu tahun. 2. Pelayanan Neonatal Setelah Lahir ( 6-28 Hari) meliputi:
a. Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
PELAYANAN BAYI BARU LAHIR b. Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM
SESUAI STANDAR MELIPUTI : c. Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas Pelayanan kesehatan atau belum
1. Standar Kuantitas mendapatkan Vitamin K
2. Standar Kualitas d. imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga
kesehatan
e. Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter/ dokter spesialis anak, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat

Jumlah bayi baru lahir usia 0- 28 hari yang


PERHITUNGAN mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru
KINERJA lahir sesuai dengan standar dalam kurun waktu
satu tahun
x
Presentase bayi baru lahir mendapatkan 100%
pelayanan kesehatan bayi baru lahir =
 
Jumlah sasaran bayi lahir di wilayah kerja
kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
 
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
DAN/ATAU JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1 Vaksin Hepatitis B 0 Sejumlah sasaran Bayi Pencegahan infeksi Hepatitis B
Baru Lahir
2 Vitamin K1 Injeksi
Sejumlah sasaran Bayi
Pencegahan perdarahan
Baru Lahir
3
Salep/tetes mata antibiotic Sejumlah sasaran Bayi Pencegahan infeksi mata
Baru Lahir
4 Sejumlah Pencatatan hasil pemeriksaan fisik Bayi
Formulir Bayi Baru Lahir
Baru Lahir
sasaran Bayi Baru Lahir
5 Formulir MTBM
Sejumlah 3 x sasaran Pencatatan hasil pemeriksaan Bayi Baru
Bayi Baru Lahir Lahir dengan menggunakan
Pendekatan MTBM untuk bayi sehat
dan sakit
6 Buku KIA
Terintegrasi dengan ibu - Pencatatan kesehatan ibu dan anak
hamil sampai umur 6 tahun
- Media KIE bagi ibu dan keluarganya
4 Pelayanan kesehatan balita
PERNYATAAN STANDAR Pelayanan kesehatan balita sehat
Setiap balita mendapatkan 1.Pelayanan Kesehatan Balita Usia 0-11 bulan
pelayanan kesehatan sesuai 2.Pelayanan Kesehatan balita Usia 12-23 Bulan
standar. Pemerintah Daerah 3.Pelayanan Kesehatan Balita Usia 24- 59 bulan
Tingkat Kabupaten/Kota wajib Pelayanan Balita sakit adalah Pelayanan balita mengunakan pendekatan Manajemen
memberikan pelayanan
Terpadu Balita Sakit (MTBS)
kesehatan sesuai standar
Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan:
kepada semua balita di wilayah
1)Penimbangan minimal 8 kali setahun
kerja kabupaten/kota tersebut 2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali /tahun
dalam kurun waktu satu tahun. 3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
Setiap balita (0-59 Bulan) 4)Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun
5)Pemberian imunisasi dasar lengkap
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar. Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan:
1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan)
2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
PELAYANAN KESEHATAN 3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun
BALITA BERUSIA 0-59 BULAN 4)Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
5)Pemberian Imunisasi Lanjutan
MELIPUTI
1. Pelayanan Balita Sehat Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
2. Pelayanan Balita sakit 1)Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan)
2)Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun
3)Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun
a. Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun berjalan,
Standar jumlah dan kualitas personil/ SDM kesehatan: tidak di hitung sebagai cakupan. Perhitungan balita usia 0-11
1. Tenaga Kesehatan : bulan dilakukan setelah balita berulang tahun yang pertama
a. Dokter atau (balita genap berusia 1 tahun/12 bulan).
b. Bidan atau b. Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun berjalan
c. Perawat tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 24-35 bulan.
d. Gizi Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang kedua (balita
2. Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi genap berusia 2 tahun/24 bulan)
tertentu : c. Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun berjalan
a. Guru PAUD tidak di hitung sebagai cakupan balita usia 36-59 bulan.
b. Kader Kesehatan Perhitungan di lakukan setelah berulang tahun yang ketiga (balita
genap berusia 3 tahun/36 bulan)

PERHITUNGAN
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Pelayanan
KINERJA Kesehatan sesuai Standar 1
+ Jumlah Balita usia 24-35 bulan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2
+ Balita usia 36-
59 bulan mendapakan pelayanan sesuai standar 3

__________________________________ X100%
Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
= Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Kabupaten/kota
sesuai Standar
tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU
JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1 Sesuai Kebutuhan
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Pemeriksaan perkembangan balita
instrumen standar lain yang berlaku
2 Formulir DDTK Sesuai Kebutuhan Pencatatan hasil Pelayanan
3 Buku KIA
Sejumlah sasaran ibu hamil + jumlah Media informasi dan Pencatatan Kesehatan
balita yang tidak mempunyai buku KIA Ibu dan Anak sampai dengan umur 6 tahun
4 Vitamin A Biru Sesuai standar  
5 Vitamin A Merah
6 Sesuai standar
Vaksin imunisasi dasar : Memberikan kekebalan tubuh dari
HB0 BCG penyakit.
Polio IPV
DPT-HB-Hib
Campak Rubell

7
Vaksin imunisasi Lanjutan :
DPT-HB-Hib
Campak Rubella

8 Jarum suntik dan BHP Pemberian imunisasi pada balita


9
Peralatan anafilaktik Pengobatan bila terjadi syok anafilaktik
akibat penyuntikan
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
PERNYATAAN STANDAR SKRINING KESEHATAN
Setiap anak pada usia pendidikan dasar
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib
melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/MI dan
pada anak usia pendidikan dasar di dalam dan luar
SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di
satuan pendidikan dasar di wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
ajaran.
PELAYANAN KESEHATAN USIA meliputi:
PENDIDIKAN DASAR SESUAI STANDAR a. Penilaian status gizi.
MELIPUTI : b. Penilaian tanda vital.
1. Skrining kesehatan.
c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
2. Tindaklanjut hasil skrining
kesehatan. d. Penilaian ketajaman indera.
Keterangan: Dilakukan pada anak kelas 1 TINDAK LANJUT SKRINING KESEHATAN meliputi:
sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal
e. Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia
7 sampai 15 tahun diluar sekolah. f. Melakukan rujukan jika diperlukan
g. Memberikan penyuluhan kesehatan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
a.Tenaga kesehatan:
1. Dokter/ dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
6. Guru
7. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor

     
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
   
Persentase anak usia pendidikan
  pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di  
dasar yang mendapatkan pelayanan   wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
 
   
kesehatan sesuai standar   satu tahun ajaran  
x 100 %
=
PERHITUNGAN    
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang
KINERJA
ada di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut
dalam kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
No Barang DAN/ATAU JASA Jumlah Fungsi
1
Buku Rapor Kesehatanku Sesuai jumlah peserta didik di - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
sekolah/madrasah dan
- Media KIE
2
Buku Pemantauan Kesehatan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di luar - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
satuan pendidikan dasar seperti di pondok dan
- Media KIE
pesantren, panti/LKSA dan lapas/LPKA/posyandu
remaja
3
Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan dasar
kesehatan
4
Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah anak usia pendidikan dasar per kesehatan ke sekolah/madrasah
- pencatatan dan pelaporan
sekolah dan remaja di dalam sekolah/madrasah,
sekolah
5
Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia jumlah,pondok pesantren, panti/LKSA dan kesehatan di pondok pesantren/ panti/
sekolah dan remaja di luar lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas LKSA/lapas/LPKA/ posyandu remaja
sekolah.
- Pencatatan dan pelaporan
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif
PERNYATAAN STANDAR Pelayanan kesehatan usia produktif
Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 1. Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi
tahun mendapatkan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
sesuai standar. Pemerintah Daerah dan/atau UKBM.
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan 2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam
kesehatan sesuai standar kepada warga setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
negara usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya menular meliputi:
dalam kurun waktu satu tahun. a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF SESUAI perut.
STANDAR MELIPUTI :
b. Pengukuran tekanan darah.
1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga
c. Pemeriksaan gula darah.
d. Anamnesa perilaku berisiko.
berencana.
3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
penyakit tidak menular.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan :
1) Dokter, atau
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
5) Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan
   
PERHITUNGAN    
   
KINERJA   Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota yang mendapat  
   
Persentase orang usia 15–59   pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun  
tahun mendapatkan skrining waktu satu tahun x 100 %
=
kesehatan sesuai standar
   
Jumlah orang usia 15–59 tahun di kab/kota di kab/kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1 Pedoman dan media KIE Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan skrining
kesehatan sesuai standar

2  Alat ukur berat badan Sesuai jumlah sasaran Melakukan skrining kesehatan
 Alat ukur tinggi badan
 Alat ukur lingkarperut
 Tensimeter
 Glukometer
 Tes strip gula darah
 Lancet
 Kapas alcohol
 KIT IVA tes

3 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan


pelaporan Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit Tidak
Menular (SI PTM)
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

PERNYATAAN STANDAR Pelayanan kesehatan usia lanjut


Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas 1.Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang
mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
dan/atau kunjungan rumah.
sesuai standar. Pemerintah Daerah Tingkat
2.Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining
Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan
yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit
kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining menular dan penyakit tidak menular meliputi:
usia lanjut sesuai standar pada Warga Negara a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan gula darah
dalam kurun waktu satu tahun.
d. Pemeriksaan kolesterol
e. Pemeriksaan gangguan mental
PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT SESUAI f. Pemeriksaan gangguan kognitif
STANDAR MELIPUTI : g. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
1. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. h. Anamnesa perilaku berisiko
3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
2. Skrining faktor risiko penyakit menular dan
i. Melakukan rujukan jika diperlukan
penyakit tidak menular
j. Memberikan penyuluhan kesehatan
Standar Jumlah dan Kualitas Personil /Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Tenaga kesehatan:
1.Dokter, atau
2.Bidan, atau
3.Perawat
4.Gizi
5.Tenaga kesehatan masyarakat
b. Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan

   
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
PERHITUNGAN    
  skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu  
KINERJA  
wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
 
   
Persentase warga negara usia 60   tahun (Nominator)  
tahun ke atas mendapatkan x 100 %
=
skrining kesehatan sesuai standar
   
Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada
di suatu wilayah kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama (Denominator)
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG
DAN/ATAU JASA
No Barang Jumlah Fungsi
1
Strip uji pemeriksaan : Sesuai jumlah sasaran warga negara usia - Pemeriksaan kadar gula
-Gula darah
lanjut (≥ 60 tahun) darah dan kolesterol dalam
-Kolesterol
darah
2
Instrumen Geriatric Depression Sesuai jumlah sasaran warga negara usia - Pemeriksaan kesehatan usia
Scale (GDS), Instrumen lanjut (≥ 60 tahun) lanjut (≥ 60 tahun) meliputi
Abbreviated Mental Test pemeriksaan status mental,
(AMT), dan Instrumen Activity status kognitif dan tingkat
Daily Living (ADL) dalam paket kemandirian pada usia
Pengkajian Paripurna Pasien lanjut.
Geriatri (P3G)
3
Buku Kesehatan Lansia Sesuai jumlah sasaran warga negara usia - Pencatatan hasil
lanjut (≥ 60 tahun) pemeriksaan kesehatan
usia lanjut (≥ 60 Tahun)
- Media KIE
CAPAIAN
INDIKATOR
PROGRAM GIZI
Alor 63.8
Sumba Barat 67.9
Sumba Barat Daya 69.0
Kota Kupang 72.6
Sabu Raijua 78.1
Sikka 79.1
Rote Ndao 79.2
TTS 80.0

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


Sumba Timur 81.0
Kupang 82.5
NTT 82.7
Belu 83.5
Lembata 84.0
Ende 86.5
TTU 88.0
Keadaan Agustus 2019

Nagekeo 90.0
Flotim 90.1
Persentase Balita Ditimbang (D/S)

Malaka 90.9
Manggarai Timur 91.2
Sumba Tengah 91.4
92%

Manggarai Barat 91.9


Target 2019:

Manggarai 92.2
Ngada 93.6
Sabu Raijua 27.8

Sumba Barat Daya 49.5

Alor 56.3

Kota Kupang 59.2

Kupang 62.9

Malaka 63.4

Sumba Timur 66.2

NTT 75.4

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


TTS 76.1

Rote Ndao 76.2

Manggarai Timur 78.9

Ende 81.6

Belu 81.7

Flotim 82.0

Sikka 83.8
Periode Agustus 2019

Lembata 84.8

Sumba Barat 85.1

Manggarai 86.8

TTU 89.0

Manggarai Barat 89.5


84%
Persentase Bayi 0-6 bulan yang Mendapat ASI Ekslusif

Sumba Tengah 94.7


Target 2019:

Nagekeo 94.8

Ngada 97.0
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
Kupang 12.9 80.0

Sabu Raijua 17.8

Nagekeo 20.1

Flotim 21.7

Kota Kupang 25.8

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


Ngada 28.4

Rote Ndao 34.8

Manggarai Barat 35.5

Sumba Barat 35.9

Manggarai 36.0

Ende 36.5

Lembata 37.3

NTT 39.2

Malaka 42.5

Sumba Timur 43.0

TTS 48.5

TTU 49.5
Keadaan Januari s.d Agustus 2019

Sumba Barat Daya 49.5

Alor 50.2
Persentase Ibu Hamil Mendapat TTD 90 Tablet

Sikka 52.8
2019: 64 %

Belu 55.2
Target Agustus

Sumba Tengah 59.2

Manggarai Timur 74.4


Catatan : jika pembagi yang digunakan adalah sasaran riil maka cakupan sebesar 58,3%
20.0
40.0
60.0
80.0

0.0
100.0
Sumba Barat 76.5 120.0
Sumba Barat Daya 77.9
Kab. Kupang 81.4
Ende 86.9
Sabu Raijua 89.8
Sikka 90.4
Sumba Timur 90.6
Manggarai 91.0
TTS 91.6
NTT 91.8

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


Manggarai Barat 94.1
Rotendao 94.7
TTU 95.2
Malaka 95.4
Nagekeo 96.1
Periode Agustus 2019

Flotim 97.0
Sumba Tengah 97.6
Ngada 98.2
Manggarai Timur 98.7
Kota Kupang 99.1
Persentase Balita 6-59 bulan mendapat Vitamin A

90 %

Alor 99.1
Target 2019:

Belu 99.5
Lembata 100.0
Persentase Balita Kurus Dapat Makanan Tambahan
Keadaan Januari s.d Agustus 2019
120.0

99.2
97.8
97.2
92.1
100.0

84.9
80.5
80.0

61.4
49.1
41.7
60.0
Target 2019:
33.1
33.0

40.0 90 %
17.1

20.0
3.6

Catatan: 10 kabupaten belum mengirimkan laporan


-
ur da nde mur NTT ng ang ata ijua elu TU aya ikka TT
S or m o ai at h at o ka
im a a B T Al loti eke gar Bar nga Bar Nda ala
iT Ng E Ti p
up Ku emb u R
a
at
D S F g g i e
a ba K L r Na an ara ba T ba Rote M
ar m ta Sa
b
Ba M gg m
gg Su Ko a Su
m Su
an m
b an
M Su M

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


-
100.0
120.0

20.0
40.0
60.0
80.0
Ngada 6.3

Sumba Timur 28.8

NTT 39.2
Kupang 54.3

Sumba Barat Daya 82.3

Kota Kupang 82.9

Belu 92.7

TTU 97.7

Sikka 99.4
95 %

Sumber: Laporan dari Kabupaten/Kota Provinsi NTT


Lembata 100.0
Target 2019:

TTS

Alor

Flotim

Ende

Nagekeo

Manggarai Timur
Keadaan Januari s.d Agustus 2019

Manggarai

Manggarai Barat

Sumba Tengah

Sumba Barat
Persentase Ibu Hamil KEK Dapat Makanan Tambahan

Catatan: 13 kabupaten belum mengirimkan laporan

Rote Ndao

Sabu Raijua

Malaka
SURVEILANS GIZI
MELALUI e-PPGBM
TAHAPAN SURVEILANS GIZI MELALUI e-PPGBM
Orientasi Surveilans Gizi
Berbasis Masyarakat
Verifikasi data Koordinasi serta
(e-PPGBM) kepada sasaran dan status advokasi ke lintas
Pengelola Gizi Puskesmas gizi balita dan ibu program dan lintas
dengan melibatkan hamil oleh pengelola sektor hasil pemetaan
Pengelola Data Progaram data kabupaten/kota input e-PPGBM
Gizi dari 22 kabupaten kota

1 2 3 4 5 6
Diawali Kegiatan Pengentrian data Diseminasi Hasil
Penimbangan dan sasaran balita dan Surveilans Gizi
pengukuran balita di ibu hamil ke dalam Tingkat Provinsi NTT
22 kabupaten/kota aplikasi e-PPGBM
GAMBARAN STATUS GIZI HASIL SURVEILANS GIZI
(e-PPGBM)
TAHUN 2019
INPUT DATA E-PPGBM PROVINSI
NTT 2019
(PER TANGGAL 28 NOVEMBER 2019, JAM 16.00 WITA)
2 4

1 3

SASARAN RIIL JUMLAH SASARAN BALITA JUMLAH SASARAN JUMLAH BALITA YANG
BALITA (S) DITIMBANG & DIUKUR (D) BALITA DIUPDATE SUDAH DI INPUT
PROVINSI NTT PERIODE AGUSTUS 2019 MELALUI e-PPGBM MELALUI e-PPGBM
443.077 BALITA PROVINSI NTT PERIODE AGUSTUS PROVINSI NTT
2019 PROVINSI NTT 382.347 BALITA
371.925 BALITA (83,9%)
242.589 BALITA (86,29%)
(65,2%)
CAKUPAN JUMLAH BALITA DITIMBANG & DIUKUR (D)
YANG DIENTRY DALAM APLIKASI E-PPGBM
120.0
100

97.7

87.7
100.0

86.4

86.1

76.4

76.4

75.4

72.7

70.9

70.6

65.2
67.3

67.2

67.1
80.0

56.9

52.5

51.8
60.0

43.6

35.5
42

35.4

35.1
40.0

20.0

-
T T T E I
LU NG KA UR ARA KKA GAH ADA DAO ANG LOR KEO RA RA I NT AN UR ND IJUA ATA RA AYA UR
BE PA ALA I M T I A E A A A T I M E B A D M
B S T H U AB
S N G
E N KU
P G B I B INS SEL A T
A G TI
KA B K
U M E A
TE B N T K AB NA BA A V B K AB U R LEM NG RAT AI
B R A K KA RO OTA R H B B A A R
KA KA FLO ENG M
B
B K AB UM GA PRO GA U M SA K A B M A B GA
T U A K S G N S B G
KA
B
OR B
S K AB AN TE AB KA KA M B A N
K A K M R K SU B M
M O
TI A B M B
A B K TI KA KA
K B
KA

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi


NTT
PERSENTASE BALITA STUNTING PROVINSI NTT Target
TAHUN 2018-2019 2019:38

60.0

51.3
50.2
49.0
44.6
50.0

43.5

43.0
42.9
42.6

42.3
40.7

39.4
38.1
37.8
35.5

37.3

36.9
36.5
36.4

35.8
36.4

35.5
31.9
40.0

34.7

33.1
32.4
33.0
32.2

32.0

32.4
32.3

31.1
31.4

27.0

26.0
24.6

25.6

24.9
30.0 24.9

23.7
22.2

22.5

21.7
20.7
19.6
17.9

16.0
20.0

10.0 Terjadi penurunan Stunting sebesar 3,6 %


Periode 2018 - 2019

0.0
I .
UR RAT NDE AKA ELU ANG RAT IJUA IKKA UR NTT DAO GAH ADA KEO UR LOR RA ANG AYA ATA ARA EL..
M A E L B A RA S M I E IM A A D B T S
TI
I I B AB M
A
AB KUP A B I
B A T INS TE N TEN NG AG S T AB GG KU AT
P
M H U AH
A A K K U A V B N RE N L E
AR GAR KA
B
O TA MB SAB K B
M PRO RO M B
A KA
AB O
K
M
A
K AB BAR AB NGA ENG
G K U U B K L K TE T
NG NG B
S AB
K B
S
KA SU B
F
K AB BA R
M
A
M
A KA KA KA
B KA SU
M O R IM O
M
KA
B
KA
B B T AB T
I
KA B K
2018 2019 KA

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi


KABUPATEN/KOTA YANG MENGALAMI PENURUNAN & KENAIKAN
PERSENTASE BALITA STUNTING
DI PROVINSI NTT TAHUN 2018-2019

Kabupaten Yang Mengalami PENURUNAN Kabupaten Yang Mengalami PENINGKATAN


% Stunting % Stunting
12
25 11.1
21.3
10
20
16.1
8 7.3
15

10 9.5 9.5 8.7 6


8.2 7.7 7.4
6.7 4.3
5.7 5.2
4
5 3.6
2.2 1.9
0.7
2
0 1.1 1.1
i 0.6
a da keo Alor ara mur ikka ata ang tara mur arat NTT nde elu gah
Ng age g g a Ti S mb up U Ti B si E B en 0
N n
a b e K h
L b. ga re b ov s a i n T Sabu Malaka Manggarai Manggarai TTS Kota
o m ba
M um a n
K Te F Su P l r m Raijua Timur Barat Kupang
S Su
or
m
Ti
Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi
5 KABUPATEN DENGAN
PROSENTASE STUNTING
5 KABUPATEN DENGAN
TERTINGGI TAHUN 2018
PROSENTASE STUNTING
1. TTS : 50,2% TERTINGGI TAHUN 2019
2. TTU : 49 % 1. TTS : 51,3%
3. LEMBATA : 44,6 % 2. SABU RAIJUA : 43,5%
4. SBD: 43 % 3. TTU : 42,3 %
5. KAB.KUPANG: 42,9 % 4. SBD : 39,4 %
5. LEMBATA: 36,9 %
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR TINGGI
BADAN
MENURUT UMUR (TB/U) TAHUN 2019
JUMLAH BALITA Status Gizi Menurut TB/U
NO KABUPATEN/KOTA DITIMBANG Sangat Pendek Pendek Normal
(D) N % N % N %
1. KAB SUMBA BARAT 4.895 512 10,5 812 16,6 3.571 73,0
2. KAB SUMBA TIMUR 10.258 865 8,4 1.801 17,6 7.592 74,0
3. KAB KUPANG 25.364 3.496 13,8 5.498 21,7 16.370 64,5
4. KAB TIMOR TENGAH SELATAN 20.213 4.229 20,9 6.136 30,4 9.848 48,7
5. KAB TIMOR TENGAH UTARA 17.272 2.232 12,9 5.073 29,4 9.967 57,7
6. KAB BELU 15.265 1.187 7,8 2.434 15,9 11.644 76,3
7. KAB ALOR 10.558 1.075 10,2 2.213 21,0 7.270 68,9
8. KAB LEMBATA 3.634 541 14,9 800 22,0 2.293 63,1
9. KAB FLORES TIMUR 15.179 1.112 7,3 3.812 25,1 10.255 67,6
10. KAB SIKKA 16.398 1.000 6,1 3.082 18,8 12.316 75,1
11. KAB ENDE 8.728 489 5,6 1.474 16,9 6.765 77,5
12. KAB NGADA 8.375 277 3,3 1.067 12,7 7.031 84,0
13. KAB MANGGARAI 9.295 1.188 12,8 1.887 20,3 6.220 66,9
14. KAB ROTE NDAO 6.964 837 12,0 1.698 24,4 4.429 63,6
15. KAB MANGGARAI BARAT 13.951 911 6,5 1.981 14,2 11.059 79,3
16. KAB SUMBA TENGAH 5.139 513 10,0 1.329 25,9 3.297 64,2
17. KAB SUMBA BARAT DAYA 7.664 1.274 16,6 1.742 22,7 4.648 60,6
18. KAB NAGEKEO 6.993 470 6,7 1.050 15,0 5.473 78,3
19. KAB MANGGARAI TIMUR 8.255 354 4,3 1.482 18,0 6.419 77,8
20. KAB SABU RAIJUA 2.966 407 13,7 882 29,7 1.677 56,5
21. KAB MALAKA 13.182 1.543 11,7 2.704 20,5 8.935 67,8
22. KOTA KUPANG 12.041 1.692 14,1 2.164 18,0 8.185 68,0
PROVINSI NTT 242.589 26.204 10,8 51.121 21,1 165.264 68,1

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi NTT


GAMBARAN STATUS GIZI BALITA PENDEK (STUNTING)
BERDASARKAN INDIKATOR TINGGI BADAN MENURUT UMUR
(TB/U) TAHUN 2019
Sangat Pendek Pendek
60.0

50.0

40.0

30.4

29.7
22.7
30.0

29.4

22.0
21.7

24.4

18.0
20.3

25.9

20.5

21.1
21.0

25.1
16.6

20.0
17.6

15.9

18.8

15.0
16.9

14.2

18.0
20.9

12.7

16.6
10.0

14.9

14.1
13.8

13.7
12.9

12.8

12.0

11.7

10.8
10.5

10.2

10.0
8.4

7.8

7.3

6.7
6.5
6.1

5.6

4.3
3.3
-
I
R AT UR NG TAN ARA ELU LOR ATA UR KKA NDE ADA RA AO RAT AH AYA KEO UR IJUA AKA NG NTT
A I G A
M
BA TI KUP ELA UT B B
B
A
M
B TI M
B
S
B
E
NG
GG E ND I BA EN T D GE TIM RA
A AL UP NSI
A I
BA BA AB H
S AH KA KA B LE RE S KA KA AB AN OT RA A ARA N RA BU B TA OVI
T M K
M M K
GA EN
G A LO
K M B R GA MB B KAB GA SA KA KO PR
SU SU N K F B G U A G B
B B TE O R
T B KA KA AN S B
AN K
A
KA KA R KA M KAB UM
S M
O IM
I M T KAB A B
KAB
T AB K
AB K
K
Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi NTT
PERSENTASE BALITA WASTING PROVINSI NTT Target
TAHUN 2018-2019 2019:12

18.7
Target 2019: 12

17.8
20.0
18.0

15.0
14.7

14.3

14.2
16.0

13.2
12.8

12.5
12.0

12.0
12.0
11.8
14.0

10.6
10.2

10.1
12.0

9.5
8.6
9.3
7.9

8.6
10.0

8.0
7.5

7.2
7.1

6.7
6.3

8.0

6.0
5.9
5.5

5.5
5.5
5.2
5.2
5.0
4.9

4.9
4.6
4.5
6.0 3.9

3.9
3.8
3.1
2.8

4.0
1.3
1.2

2.0
-
I
UR ADA ELU GAH KEO NDE RAT RA ARA UR UR IKKA AKA NTT AYA IJUA TAN LOR DAO ANG ATA RAT ANG
TI
M G
N AB
B E
EN AG AB E I B
A
G GA UT TIM TIM B S AL T
D RA
E LA B A E N UP MB BA UP
I T
RA KAB K N K RA AN GAH RE MB
S A KA M R A
BU H S KA OT TA K B LE BA AB K
A BA AB A AB A A A R O KA SUM K
GG M K GG B M EN FLO SU K
A
B
B
S G B K
U T N A
AN B
S AN KA R AB KAB M
B KA TE K AB
M KA M O K SU R K
B B M O
KA KA TI AB I M
B K T
KA A B
K

2018 2019
Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi NTT
5 KABUPATEN DENGAN
PROSENTASE WASTING
5 KABUPATEN DENGAN
TERTINGGI TAHUN 2018
PROSENTASE WASTING
1. KAB.KUPANG : 18,7% TERTINGGI TAHUN 2019
2. SUMBA BARAT : 17,8 % 1. KAB.KUPANG : 15%
3. LEMBATA : 13,2 % 2. SABU RAIJUA : 14,7%
4. KOTA KUPANG: 12,5 % 3. ROTE NDAO : 14,3 %
5. ROTE NDAO : 12 % 4. SUMBA BARAT : 14,2 %
5. MALAKA : 12,8 %
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDIKATOR BERAT
BADAN
MENURUT TINGGI BADAN (BB/TB)Status
TAHUN 2019
JUMLAH BALITA
Gizi Menurut BB/TB
NO KABUPATEN/KOTA DITIMBANG Sangat Kurus Kurus Normal
(D) N % N % N %
1. KAB SUMBA BARAT 4.895 315 6,4 379 9,3 4.071 83,2
2. KAB SUMBA TIMUR 10.258 155 1,5 457 4,9 9.378 91,4
3. KAB KUPANG 25.364 1.100 4,3 2.710 13,1 20.691 81,6
4. KAB TIMOR TENGAH SELATAN 20.213 557 2,8 1.477 8,4 17.576 87,0
5. KAB TIMOR TENGAH UTARA 17.272 43 0,2 850 5,3 16.118 93,3
6. KAB BELU 15.265 139 0,9 708 5,0 14.252 93,4
7. KAB ALOR 10.558 258 2,4 645 7,0 9.215 87,3
8. KAB LEMBATA 3.634 107 2,9 240 7,6 3.165 87,1
9. KAB FLORES TIMUR 15.179 220 1,4 992 7,2 13.691 90,2
10. KAB SIKKA 16.398 118 0,7 790 5,2 15.186 92,6
11. KAB ENDE 8.728 79 0,9 325 4,0 8.113 93,0
12. KAB NGADA 8.375 8 0,1 102 1,3 8.087 96,6
13. KAB MANGGARAI 9.295 247 2,7 446 5,6 8.011 86,2
14. KAB ROTE NDAO 6.964 246 3,5 750 13,0 5.773 82,9
15. KAB MANGGARAI BARAT 13.951 312 2,2 674 5,4 12.574 90,1
16. KAB SUMBA TENGAH 5.139 34 0,7 168 3,5 4.798 93,4
17. KAB SUMBA BARAT DAYA 7.664 276 3,6 535 8,2 6.492 84,7
18. KAB NAGEKEO 6.993 15 0,2 260 4,0 6.577 94,1
19. KAB MANGGARAI TIMUR 8.255 129 1,6 394 5,2 7.565 91,6
20. KAB SABU RAIJUA 2.966 140 4,7 297 12,0 2.471 83,3
21. KAB MALAKA 13.182 555 4,2 1.135 10,4 10.894 82,6
22. KOTA KUPANG 12.041 461 3,8 985 9,8 10.040 83,4
PROVINSI NTT 242.589 5.514 2,3 15.319 7,1 214.738 88,5

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi NTT


GAMBARAN STATUS GIZI BALITA KURUS (WASTING)
BERDASARKAN INDIKATOR BERAT BADAN MENURUT TINGGI
BADAN (BB/TB)
Sangat KurusTAHUN
Kurus 2019
18.0
16.0
14.0
12.0
13.1
9.3

12.0
13.0

10.4
10.0

9.8
8.2
8.0 8.4

7.6
7.0

7.1
6.0

5.6
7.2

5.4

5.2
4.9

4.0
5.0

5.2
6.4

4.0
5.3

3.5

4.7
4.0
4.3

4.2

3.8
3.6
3.5
2.0

2.9
2.8

2.7
2.4

2.3
2.2

1.6
1.5

0.11.3
1.4

0.9
0.9

0.7

0.7
0.2

0.2
-
T E I
R G N A U
RA IMU PAN ATA TAR BEL ALO BAT MU SIKK END
R A R A
ADA RA DAO RAT GAH AYA KEO UR I JUA AKA ANG NTT
A A A D E M L I
B T KU EL H U AB A B M S TI B B NG GG TE N I B T EN AT A G I TI RA MA KUP INS
A A S K L E A A B N A A U
B B B H GA
K RE K K
KA MA RO AR BA B A
R N
AR SAB KA
B TA R O
V
UM UM KA GA N KAB LO B G M K AB
G KO P
S S N TE F
KA
B KA G U BA G
KA
B
KA
B
KA
B
R
TE OR KA
B AN AB S UM AN
O M M K S M
I M TI KAB A B
KA B
T B K
B KA
KA

Sumber: Laporan e-PPGBM 22 Kabupaten/Kota Provinsi NTT


NO KABUPATEN/KOTA TB/U BB/TB MASALAH GIZI

1. KAB SUMBA BARAT 27,0 15,7 KRONIS-AKUT


2. KAB SUMBA TIMUR 26,0 6,4 KRONIS-AKUT
3. KAB KUPANG 35,5 17,4 KRONIS-AKUT
4. KAB TIMOR TENGAH SELATAN 51,3 11,2 KRONIS-AKUT
5. KAB TIMOR TENGAH UTARA 42,3 5,5 KRONIS-AKUT
6. KAB BELU 23,7 5,9 KRONIS-AKUT
7. KAB ALOR 31,1 9,4 KRONIS-AKUT
8. KAB LEMBATA 36,9 10,5 KRONIS-AKUT
9. KAB FLORES TIMUR 32,4 8,7 KRONIS-AKUT
10. KAB SIKKA 24,9 5,9 KRONIS-AKUT
11. KAB ENDE 22,5 4,9 KRONIS
12. KAB NGADA 16,0 1,4 KRONIS
13. KAB MANGGARAI 33,1 8,2 KRONIS-AKUT
14. KAB ROTE NDAO 36,4 16,5 KRONIS-AKUT
15. KAB MANGGARAI BARAT 20,7 7,6 KRONIS-AKUT
16. KAB SUMBA TENGAH 35,8 4,2 KRONIS
17. KAB SUMBA BARAT DAYA 39,4 11,8 KRONIS-AKUT
18. KAB NAGEKEO 21,7 4,2 KRONIS
19. KAB MANGGARAI TIMUR 22,2 6,8 KRONIS-AKUT
20. KAB SABU RAIJUA 43,5 16,7 KRONIS-AKUT
21. KAB MALAKA 32,2 14,6 KRONIS-AKUT
22. KOTA KUPANG 32,0 13,6 KRONIS-AKUT
PROVINSI NTT 31,9 9,4 KRONIS-AKUT
DASAR PELAKSANAAN OPERASI TIMBANG
SURAT EDARAN
No. HK.02.01/Menkes/400/2019
SURAT SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NTT, mendukung pelaksanaan Operasi Timbang
dan Entry data sasaran by name by address secara rutin melalui e-PPGBM
MASALAH YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN
KEGIATAN SURVEILANS GIZI
Melalui e-PPGBM
TAHUN 2019
Respon Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan operasi timbang
(pengukuran panjang/tinggi badan) pada bulan Februari dan Agustus
1 untuk mendapatkan data dasar sasaran by name by adress pada balita
belum dilaksanakan secara optimal , hal ini disebabkan antara lain :
Terbatasnya jumlah tenaga gizi yang melaksanakan operasi timbang berakibat pada
a. pelaksanaan operasi timbang tidak sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan
dan jumlah sasaran balita yang optimal.

b. Dukungan Tenaga (nakes lain dan kader) dalam pelaksanaan operasi timbang belum
optimal.

c. Ketersediaan Alat Antropometri KIT


Beban tugas tenaga gizi di puskesmas melebihi tupoksi gizi ( Entry Data PIS-PK,
d. bendahara BOK, kegiatan akreditasi puskesmas, dll).

e. Dukungan dari pimpinan puskesmas terhadap pelaksanaan pengumpulan data belum


optimal.

f. Masih ada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kurang memberi perhatian


terhadap pelaksanaan surveilans gizi (e-PPGBM).
Partisipasi masyarakat yang datang ke posyandu pada
2 bulan penimbangan belum optimal sehingga cakupan
yang diharapkan total coverage tidak tercapai.

3 Tenaga Gizi Puskesmas tidak rutin melakukan update


data setiap bulan.

Masih ada petugas gizi puskesmas yang tidak menguasai


penggunaan aplikasi e-PPGBM, baik karena tidak sering
4 mengoperasikan maupun karena ada pergantian tenaga
gizi puskesmas yang tidak di ikuti dengan transfer ilmu.
Apa SOLUSI Yang Dapat Ditempuh?

?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai