PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1) Untuk menganalisis apa yang melatarbelakangi terjalinnya
hubungan diplomasi Indonesia-Kanada?
2) Untuk menganalisis peran Indonesia dalam hubungan
diplomasi dengan Kanada?
3) Untuk menganalisis dampak yang diperoleh Indonesia dan
Kanada dari terjalinnya diplomasi?
BAB 2. PEMBAHASAN
2
pembangunan kapasitas adalah pilar lain dalam hubungan bilateral dan Indonesia
juga menjadi salah satu peserta Program Kerjasama Pelatihan Militer (MTCP)
Kanada. Sebagai mitra pembangunan, Kanada bekerja secara dekat dengan
Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka rawan
kemiskinan. Kanada dan Indonesia adalah mitra dalam beberapa organisasi
multilaterael, seperti Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Forum Regional ASEAN (ARF), G20,
dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini menunjukkan komitmen
bersama kedua negara terhadap kawasan Asia-Pasifik dan kerjasama multilateral.
Sejak tanggal 30 Juli 1997, Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Kanada Loyd
Axworthy telah menandatangani Joint Declaration by the Government of the
Republic of Indonesia and the Government of Canada on the Establishment of a
Bilateral Consultative Forum guna membahas berbagai kepentingan bersama
pada tingkat menteri maupun tingkat pejabat tinggi secara berkala guna meninjau
pelaksanaan program yang disepakati serta untuk menyusun program bersama
selanjutnya. Pelaksanaan Forum tersebut sempat terhenti, namun sesuai hasil
rekomendasi Simposium 50 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Kanada, setuju
untuk diaktifkan kembali.
3
Hingga saat ini pertemuan bilateral khusus hanya terlaksana disela-sela
pertemuan internasional, dan belum dilakukan dalam forum tersendiri.Pertemuan
bilateral terakhir antar Menlu kedua negara terlaksana di Jenewa di sela-sela
Konferensi Hak Asasi Manusia yang ke 61. Joint Statement terakhir yang disetujui
oleh kedua Menlu dihasilkan dalam pertemuan bilateral yang diadakan disela-sela
sidang ARF/ PMC/ AMM (Jakarta, 1-2 Juli 2004) yang berisi antara lain:
4
tenaga pelatih untuk melatih aparat Indonesia. Pihak Kanada
mengharapkan kerjasama ini dapat ditujukan untuk membantu program
JCLEC (Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation);
5
2.2 Peran Indonesia dalam Hubungan Diplomasi dengan Kanada
2.2.1 Aspek Ekonomi
A. Kerjasama Perdagangan
Tekstil dan produk tekstil masih merupakan mata dagangan ekspor utama
Indonesia ke Kanada. Mata dagang ekspor utama Indonesia yang memberikan
kontribusi cukup signifikan terhadap peningkatan ekspor Indonesia (Januari
6
April 2004) selain produk sepatu, peralatan dapur, biji coklat, biji tembaga, kopi,
baja dan rempah-rempah, adalah produk:
Sedangkan komoditi impor utama Indonesia yang cukup substansial dari Kanada
selain bahan kimia, plastik, kertas, adalah mencakup:
2) Gandum (naik dari US$ 162,7 ribu (Januari-April 2003) menjadi US$
38,1 juta). Dalam skala bilateral, Indonesia merupakan pasar produk
pertanian Kanada terbesar kedua di antara negara-negara ASEAN setelah
Filipina;
B. Kerjasama Investasi
7
Indonesia yaitu perusahaan tambang PT. INCO di Soroako, Sulawesi Selatan
dengan nilai investasi sekitar Can$ 3,54 milyar (US$ 2,5US$ 2,9). Menurut
data statistik Kanada, nilai akumulatif Investasi Langsung (FDI) Kanada di
Indonesia tahun 2003 sebesar Can$ 5,4 milyar (US$ 3,9 milyar). Sedangkan total
investasi Kanada di Indonesia hingga awal tahun 2004 telah mencapai lebih dari
Can$ 6,3 miliar dan perusahaan-perusahaan Kanada telah mempekerjakan ribuan
warga Indonesia.
8
12) Edmontons Klondike Days, annual (Edmonton-Desember): Perdagangan,
Investasi, Pariwisata dan seni Budaya.
8) Rempah-rempah.
9
economic opportunity, natural resources management. Adapun program CIDA
20042009, adalah:
1 Mengurangi kemiskinan dalam artian membantu usaha-usaha
pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan reducing vulnerability to
poverty;
2. Good Governance dimaksudkan untuk membantu peningkatan
capacity buildingdi daerah.
2 Pada Country Development Framework (CDPF) 2004-2009 untuk
Indonesia kali ini pulau Sulawesi ditetapkan sebagai tujuan utama bagi
bantuan Kanada. Pertimbangannya adalah karena bantuan CIDA tidak
tergolong besar, sehingga untuk mengoptimalkan manfaat bantuan
tersebut maka ditempuh cara dengan memusatkan kegiatan bantuan
pada wilayah tertentu.
CDPF berisi kebijakan kerjasama pembangunan Kanada terhadap Indonesia yang
difokuskan pada 3 sektor utama:
1 Pengentasan kemiskinan,
2 Usaha kecil-menengah (UKM), dan
3 Pengelolaan sumber alam
Bantuan Kerjasama Pembangunan Kanada kepada Indonesia setiap tahun
diberikan melalui forum CGI (Consultative Group on Indonesia).Bantuan Kanada
kepada Indonesia mempunyai tempat tersendiri bagi Indonesia karena semua
bantuannya bersifat hibah (Grant) sehingga tidak menimbulkan beban hutang dan
tekanan APBN. Pada pertemuan CGI ke 8 tahun 2004 di Bali, bantuan yang
disepakati oleh Kanada adalah US$ 19,9 juta (naik dari tahun 2003 PDB Kanada
mencapai Can$ 1,1 Trilyun, namun kontribusinya untuk Official Development
Assistant (ODA) masih berkisar 0,25% atau senilai C 2,7 milyar dari PDB.
Artinya masih jauh dari angka yang ditentukan PBB sebesar 0,7% dari PDB.
Sejak 2 tahun lalu, Pemerintah Kanada telah memberikan komitmen untuk
tingkatkan bantuan ODA dan himbau negara-negara maju lainnya untuk
memperbesar bantuan ODA mereka kepada negara-negara berkembang.
10
Sejak tanggal 4 Maret 2002 telah ditandatangani MRA (Mutual
Recoqnition Arrangement) Produk Perikanan antara Menteri Kelautan dan
Perikanan Indonesia dengan Menteri Perdagangan Internasional Kanada. Dengan
penerapan MRA tersebut frekuensi pemeriksaan bagi produk perikanan asal
Indonesia oleh CFIA jauh lebih berkurang, yaitu hanya satu kali setiap 20
pengiriman atau hanya 5% dari total pengiriman dibandingkan sebelumnya, yaitu
satu kali setiap 7 pengiriman atau 15% dari total pengiriman. Untuk memantapkan
kerjasama yang telah ditandatangani tahun lalu, pada tahun 2003 Menteri
Kelautan dan Perikanan telah berkunjung kembali Kanada.
Kerjasama bilateral Indonesia-Kanada di sektor perikanan telah berjalan
baik, yang ditandai dengan kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan dan
berbagai pejabat lain ke Kanada serta penandatanganan dokumen kerja-sama
dengan berbagai universitas Kanada. Diantara kerjasama tersebut adalah
kerjasama pemetaan satelit untuk pemantauan wilayah laut Indonesia oleh
Radarsat, yang membantu memonitor kegiatan pencurian ikan di wilayah perairan
Indonesia.
11
identifikasi untuk dikembangkan adalah: Pertukaran tenaga kerja, pengembangan
SDM, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pengembangan UKM, Pelatihan staf
dari Universitas, Pengembangan kepemimpinan untuk sektor swasta dan
hubungan industri.
12
3 Menyusul hasil pertemuan negara-negara anggota Paris Club tanggal 10
Maret 2005 di Paris, diketahui bahwa:
a Kanada menyambut baik penerimaan Indonesia atas tawaran debt
moratorium dari Kanada. Berita atas penerimaan ini kemudian
disebarkan kepada Export Development Canada (EDC) dan CIDA
dimana Indonesia berhutang kepada ke dua badan tersebut;
b Kanada tidak mensyaratkan program IMF dan tidak akan
memberlakukan Comparability of Treatment.
H. Pledge Kanada
1 Dari hasil penyelenggaraan pertemuan sidang CGI ke 14 diperoleh
informasi sebagai berikut sejalan dengan upaya rekonstruksi, Kanada telah
mengalokasikan Can$ 160 juta untuk periode 4-5 tahun yang dikhususkan
untuk membantu rekonstruksi di Sri Lanka dan Indonesia. Dana Can$ 160
juta tersebut tidak akan disalurkan langsung kepada pemerintah RI namun
melalui NGOs Kanada yang ditunjuk berdasarkan kontrak dan organisasi
internasional.
2 Sementara ini belum diketahui jumlah yang diperoleh Indonesia karena
masih menunggu hasil pertemuan kabinet yang membicarakan anggaran
(15 Februari 2005). Akan tetapi bisa dipastikan bahwa lebih dari 50% dana
yang tersedia akan diberikan untuk Indonesia, bahkan masih akan ada dana
tambahan untuk rekonstruksi yang diperoleh dari dana Matching yang
dikelola oleh NGOs Kanada. Dalam penyaluran bantuan tersebut, CIDA
akan tetap berkoordinasi dengan Indonesia (Bappenas dan Depkeu RI).
3 Pledge Kanada dalam kerangka CGI adalah sekitar CDN$ 24-25 juta
(regular pledge), sedangkan pledge untuk Acehs Aid belum diketahui
angka pastinya karena masih menunggu hasil penilaian IMF dan World
Bank.
I. Program CIDA
1 Kerjasama NGOs, CIDA, FAC, Kedubes Kanada dengan Indonesia akan
tetap dilakukan secara koordinatif. Bahkan untuk keperluan rehabilitasi
dan rekonstruksi, CIDA akan menunggu masukan dan arahan dari
13
Bappenas mengenai apa yang bisa dilakukan CIDA dalam rekonstruksi
Aceh.
2 Terdapat indikasi pengalihan fokus bantuan pembangunan CIDA yang
selama ini ditujukan di Sulawesi sekarang akan diarahkan ke Aceh.
Indonesia mengharapkan bahwa penyaluran dana bantuan pembangunan
CIDA yang selama ini dilakukan melalui mekanisme CGI, hendaknya
dipisahkan dari dana bantuan dalam kerangka bencana Tsunami. CIDA
akan memusatkan resources dan aktifitasnya di Aceh, sementara proyek-
proyek yang sedang berjalan di pulau Sulawesi akan tetap dilanjutkan.
CIDA berpandangan bahwa sesungguhnya apa yang hendak dicapai di
Sulawesi dapat juga dilakukan di Aceh.
14
pemikiran peningkatan kinerja ARF (ASEAN Regional
Forum);
Terciptanya kerjasama bilateral dan multilateral dalam
merespon terorisme serta mendukung kinerja JCLEC;
Terciptanya Komitmen kedua pemerintah untuk bersama
meningkatkan hubungan komersial dan ekonomi bilateral,
dengan menekankan pada usaha untuk peningkatan iklim
investasi serta perdagangan volume perdagangan
bilateral;
Terciptanya Kesepakatan kedua Menlu untuk
meningkatkan kerjasama bilateral untuk mendukung
tujuan bersama dalam hal pengembangan demokrasi,
pluralisme dan perlindungan HAM;
Terciptanya Kesepakatan kedua negara dalam mendukung
perluasan dialog dan pertukaran pelajar antara Indonesia
dan Kanada dalam studi Islam dan pluralisme serta
peningkatan dialog antar agama.
BAB 3. PENUTUPAN
3.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan sebagi berikut:
1) Latar belakangan hubungan diplomasi antara Indonesia dan Kanada
diantaranya sebagai berikut:
pencapaian tujuan bersama dalam menciptakan perdamaian, keamanan
regional dan internasional, dan pengakuan akan pentingnya
peningkatan kerjasama antara Indonesia-Kanada;
15
meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral dalam merespon
terorisme serta mendukung kinerja JCLEC. Kanada berjanji
membantu Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme;
meningkatkan hubungan komersial dan ekonomi bilateral, dengan
menekankan pada usaha untuk peningkatan iklim investasi serta
perdagangan;
meningkatkan kerjasama bilateral untuk mendukung tujuan bersama
dalam hal pengembangan demokrasi, pluralisme dan perlindungan
HAM;
Kesepakatan kedua negara dalam mendukung perluasan dialog dan
pertukaran pelajar antara Indonesia dan Kanada.
16
DAFTAR PUSTAKA
Canada International.
http://www.canadainternational.gc.ca/Indonesia
indonesie/bilateral_relations_bilaterales/defence-
defense.aspx?lang=ind&menu_id=44 [Di aksespada 4 Juni
2016]
http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/438964-indonesia-dan-
kanada-perkuat-kerjasama-bilateral [Di aksespada 4 Juni
2016]
https://jendelablog.wordpress.com/2009/02/20/hubugan-bilateral-
ri-kanada/
[Di aksespada 4 Juni 2016]
https://jendelablog.wordpress.com/2009/02/20/hubugan-bilateral-
ri-kanada/
[Di aksespada 4 Juni 2016]
17
18