Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

BAHASA INDONESIA
(MKDU4110)

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU

DISUSUN OLEH :
ISTANTIA PUTRI APRILLY WIDYANINGRUM - 050178415
SEMESTER 1 (SATU) PROGRAM STUDI S1
MANAJEMEN

------------ FAKULTAS EKONOMI BISNIS -----------


UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA
SURAKARTA

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Indonesia Maju”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umunya.

Wonogiri, 11 November 2023


Tertanda,

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................................................ 2


Daftar Isi ................................................................................................................................................. 3
Pendahuluan ............................................................................................................................................ 4
Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
Pembahasan............................................................................................................................................. 5
Inovasi Pendidikan .............................................................................................................................. 5
Peran Mahasiswa ................................................................................................................................ 6
Pembangunan di Indonesia ................................................................................................................. 8
Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Indonesia.............................................................................. 8
Penutup ................................................................................................................................................. 10
Kesimpulan ....................................................................................................................................... 10
Saran ................................................................................................................................................. 10
Daftar Rujukan .................................................................................................................................. 11

3
Pendahuluan

Latar Belakang
Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki kedudukan yang strategis baik itu dalam
masyarakat, bangsa, dan negara khususnya dalam aspek pembangunan nasional. Hal tersebut
disebabkan karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat suatu bangsa yang
menuntut ilmu pada jenjang pendidikan tinggi. Tidak bisa dipungkiri, mahasiswa sebagai
kaum intelektual menjadi tonggak peradaban bangsa yang diharapkan mampu menjadi pionir
terdepan dalam menyelesaikan msetiap permasalahan yang dihadapi suatu bangsa. Oleh
sebab itu, keberadaan mahasiswa sangat memiliki peran penting dan strategis dalam
perguruan tinggi maupun pada suatu bangsa.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pratama (dalam Fadhly, 1999, hlm. 138) menyebutkan
bahwa „sesungguhnya ada dua peran sejarah yang bisa dilakukan mahasiswa dalam konstelasi
sosial-politik seperti sekarangini, yaitu sebagai agent of change dan director of change‟.
Mahasiswa sebagai agent of change artinya mahasiswa berfungsi sebagai pendobrak atau
agen perubahan. Istilah ini menitikberatkan pada mahasiswa yang memiliki banyak tanggung
jawab selain akademik, diharapkan juga mampu menjadi penggerak untuk mengikutsertakan
mahasiswa lainnya dalam melakukan perubahan di berbagai bidang khususnya mampu
mempengaruhi kebijakan-kebijakan dalam suatu perguruan tinggi.
Selanjutnya, mahasiswa sebagai director of change berarti mahasiswa sebagai
seseorang yang mampu mengaahkan perubahan. Hal ini dimaksudkan bahwa
setelahmahasiswa mapu menjadi agen perubahan, mahasiswa mampu mengubah kebijakan-
kebijakan yang ada, setelah itu mahasiswa diharapkan mempu mengarahkan perubahan
tersebut sehingga perubahan yang terjadi bersifat positif serta memberikan manfaat bagi
banyak pihak. Dengan demikian, tanggung jawab mahasiswa tidak cukup hanya mengubah
keadaan tapi juga menentukan bagaimana arah perubahan tersebut.
Berdasarkan pada uraian di atas, jelas bahwa dipundak mahasiswa terdapat banyak
harapan serta tanggung jawab yang melekat pada diri meraka. Namun demikian, berbicara
mengenai peran dan fungsi mahasiwa saat ini, sangat tidak mudah melaksanakan peran
teersebut. Bahkan paradigma yang muncul dewasa ini, bahwa mahasiswa sebagai insan
akademis lebih memilih ngin segera lulus dan bekerja tanpa memiliki keinginan lebih untuk
mengaktualisasikan kemampuan diri dan berkarya dalam sebuah organisasi. Selain itu,
budaya individualistik, gaya hidup beberapa mahasiswa yang semakin tinggi sehingga pada
akhirnya melahirkan sifat hedonisme, sikap apatis mahasiswa di dalam lingkungan sekitar
atau perguruan tinggi. Oleh sebab itu, kontribusi dan partisipasi mahasiswa terhadap
persoalan-persoalan yang terjadi dalam sebuah organisasi dan perguruan tinggi umumnya
masih rendah.
Tidak dapat dipungkiri, mahasiswa merupakan calon-calon pemimpin di masa depan
sebagai insan intelektual dan dianggap banyak memiliki kemampuan ini diharapkan banyak
oleh masyarakat setelah ia lulus dari bangku perkuliahan. Namun, bisa dibayangkan kalu
sejak masa perkuliahan saja mahasiwa tidak memiliki sikap partisipatif, tanggung jawab,
kemauan terlibat dalam suatu organisasi, apatis maka setelah keluar dari masa perkuliahan
mahasiswa tersebut akan minim pengalaman serta kepedulian terhadap sesama.

4
Pembahasan

Inovasi Pendidikan
Indonesia maju tanpa pergerakan apapun sehingga tidak mengherankan jika suatu saat
nanti Indonesia menjadi negara yang jauh lebih berkembang dibanding negara sebelumnya.
Kerap kali Nusantara disandingkan dengan Indonesia. Keduanya menjadi kesatuan yang tidak
terlepas. Indonesia makmur gemar ripah loh jinawi harus dikembangkan segala lini
kehidupan yang mendukung banyak sektoral. Dilain sisi, kita sama-sama menyaksikan kurva
terbalik yang bergerak saling berlawanan. Satu sisi bergerak naik dan bergerak turun.
Kualitas nilai yang telah tertanam harus dipurifikasi supaya tak lekat dengan kemerosotan
suatu nilai. Maka dari itu gerakan inovasi diperlukan untuk membentuk tatanan global
kehidupan yang baru dan mewujudkan manifestasi kehidupan sudah mulai terbaikan dengan
kepentingan semata.

Soroti saja pada lini pendidikan. Dilain sisi genrasi yang belum siap menerima
perubahan, tak henti-hentinya dijejali dengan nilai akulturasi yang berbeda. Pada akhirnya,
mereka hanya mengenyam pendidikan sebatas duduk dibangku sekolah setelah itu essensi
nilainya hilang danmengembang begitu saja. Bandingkan dengan pendidikan orang tua kita
pada jaman dahulu, dimana peralatan belum begitu canggih seperti saat ini. Tetapi, ketika
ilmu itu sudah tertanam didalam jiwa akan mudah untuk memanggilnya kembali dalam
ingatan. Maka tidak pernah ada yang terlepas meski sudah tidak dicatat. Metode yang
digunkan sesederhana alam semesta menyampaikan kepada kehidupan manusia yang ada.
Tak ayal, segala akses kemudahan membuat semuanya menjad terlena. Generasi X, Y, Z
seakan dininabobokan dengan kemewahan yang ada saat ini.

Efek domino yang ditimbulkan adalah kurangnya daya juang untuk menyerap
pengetahuan secara lebih. Dorongan kekuatan semakin menurun dengan fokus yang teralih
oleh kesenangan teknologi semata. Lain sisi, perkembangan teknologi dalam dunia
pendidikan seharusnya mampu dimanfaatkan secara maksimal. Inovasi teknologi, informasi
dan komunikasi harus didorong dengan keinginan dari keinginan personal untuk berkembang.
Keluarga menjadi media kontol bagi tumbuh kembang generasi penerus. Dongkrak utama
yang harus dibangkitkan terlebih dahulu adalah peran serta orang tua untuk menjadi media
konseling.

Adapun untuk inovasi dunia pendidikan saat ini adalah benahi dulu bejananya, baru
isinya. Generasi penerus bak bejana, sedangkan pengetahuan adalah isi materinya. Immateri

5
pengetahuan pendidikan dapat menjadi manifestasi nyata untuk mengembangkan kehidupan
generasi penerus yang bukan kaleng-kaleng. Bejana kotor perlu adanya pembersihan dan
toksisk untuk membuang racun-racun itu melalui celah-celah celoteh yang didengar oleh
semesta. Berbasis program aplikasi melalui gawai yang serba canggih, manusia mampu
menciptakan sebuah sistem untuk menata tatanan baru yang lebih sistematis. Dengan kata
lain, mereka yang merasakan kecanggihan teknologi akan merasakan manfaat yang
menyentuh aspek lebih dalam manusia seperti halnya psikologis dan pendidikan manusia.

Peran Mahasiswa
Anwar lebih lanjut memaparkan peran mahasiswa dalam mewujudkan Indonesia yang
maju dan berkeadilan di era 5.0. Hal ini menurut Anwar dapat dipetakan ke dalam berbagai
bidang. Dalam dunia pendidikan misalnya, mahasiswa dapat berperan dalam membantu
mengembangkan kurikulum yang up to date dan relevan dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat digital. Mahasiswa dapat memberikan kontribusinya dalam
mengajarkan keterampilan digital, etika teknologi, serta literasi data yang sudah semakin
dibutuhkan masyarakat.

“Dalam dunia penelitian dan inovasi (Research and Innovation), mahasiswa sebagai
agen inovasi dapat mendorong penelitian yang berkaitan dengan pentingnya pemanfaatan
teknologi untuk menjadi solusi bagi berbagai permasalahan sosial. Inovasi ini bisa dilakukan
di berbagai bidang, seperti bidang kesehatan, pertanian, energi terbarukan, dan lain-lain yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” terang Anwar.

Selain itu, sambung Anwar, mahasiswa juga dapat menjadi penggerak dunia
kewirausahaan yang berorientasi sosial (non profit). Sebagai kelompok masyarakat yang
sudah akrab dengan dunia digital (digital native), mahasiswa era digital kini dapat menjadi
penggerak kewirausahaan sosial yang mengatasi permasalahan sosial dengan solusi berbasis
teknologi. Pada gilirannya, pemanfaatan teknologi ini diyakini dapat membantu
mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan dampak positif
dalam kehidupan masyarakat.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah di bidang advokasi politik, hukum dan hak-hak
konstitusional warga negara. Dengan semakin matangnya kehidupan demokrasi kita,
mahasiswa sebagai kelompok intelektual dapat menjadi suara yang mengadvokasi aspirasi

6
masyarakat dengan cara-cara yang lebih canggih, inovatif dan efektif. Dengan bantuan
teknologi, begitu banyak persoalan politik yang dapat dicarikan jalan keluarnya. “Dengan
begitu, mahasiswa dapat menggerakkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk sama-
sama menyadari hak politik, hukum dan hak-hak konstitusionalnya yang dijamin oleh
negara,” tegas Anwar.

Menurut Anwar, segala potensi yang ada di depan mata tentu merupakan anugerah
bagi kita semua. Meskipun begitu, dunia kampus tentu tidak bisa melupakan fondasi karakter
mahasiswa yang beradab dari keseluruhan rancang bangun proses pendidikan. Potensi untuk
menjadi manusia unggul dan teladan membutuhkan karakter yang kuat, visioner dan
berintegritas, sehingga mampu berkontribusi dengan positif di tengah-tengah masyarakat.
Dengan mengamalkan nilai-nilai integritas, keberanian, dan kejujuran, mahasiswa bisa
menginspirasi lahirnya generasi muda yang mampu membawa perubahan ke arah yang
positif.

Hal lain yang juga patut ditanamkan dalam sanubari mahasiswa adalah untuk
senantiasa menjadi intelektual yang setia dengan nilai-nilai keadilan. Dengan kondisi saat ini,
mahasiswa dapat menjadi pembawa nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Dengan kecerdasan
dan kritisisme yang dimiliki, merupakan modal untuk terus memperjuangkan keadilan dan
berperan dalam menyuarakan hak-hak mereka yang terpinggirkan.

Dalam kaitannya dengan tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia, majunya
kehidupan di era digital seyogyanya tetap dapat mempertahankan budaya, nilai-nilai, dan jati
diri bangsa. Disinilah para mahasiswa sebagai generasi muda dapat berperan lebih dalam
menghubungkan antara pentingnya adaptasi teknologi dengan penyesuaian budaya yang ada
di masyarakat. Hal ini sebagai cara untuk membantu memastikan bahwa nilai-nilai tradisional
tidak lenyap begitu saja dan tetep lestari dalam belantara era digital.

Di akhir sambutannya, Anwar menegaskan, mahasiswa memiliki tanggung jawab


besar dalam membangun Indonesia yang maju, berkeadilan, serta berkarakter unggul dalam
era Society 5.0. Melalui peran mereka dalam pendidikan, penelitian, inovasi, dan advokasi,
mereka dapat membantu membentuk kehidupan masyarakat yang lebih maju, mulia, dan
beradab. Untuk itu, marilah bersama-sama kita berkolaborasi untuk mewujudkan visi luhur
ini demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

7
Pembangunan di Indonesia
Pembangunan menurut Siagian (1994), dapat diartikan sebagai suatu usaha atau
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation building). Pembangunan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
direncanakan. Adapun tujuan dari pembangunan nasional tercantum dalam pembukaan UUD
NKRI tahun 1945 alinea 4 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

Agar bangsa ini terus berkembang, pembangunan terus dilakukan oleh pemerintah
disemua sektor, baik politik, ekonomi, sosial, budaya dll. Dalam hal ini tentunya pemerintah
tidak bisa melakukannya sendirian. Pelaku-pelaku pembangunan tersebut di Indonesia adalah
pemerintah, rakyat, dan pengusaha. Pemerintah sebagai penyedia dana dan pemegang
regulasi mengenai pembangunan yang akan dilakukan, rakyat sebagai indikator keberhasilan
suatu pembangunan yang telah dilakukan sedangkan pengusaha sebagai investor atau
penyedia dana selain dari pemerintah. Sebagai bagian dari masyarakat, mahasiswa bisa
berperan sebagai pengawas pembangunan, bukan hanya sebagai indikator keberhasilan dari
suatu pembangunan saja.

Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Indonesia


Menurut Siswoyo (2007: 121) mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang
sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta atau lembaga lain yang
setingkat dengan perguruan tinggi. Peran mahasiswa sebagai pengawas dari suatu
pembangunan yang dilakukan harus bisa menonjol karena mahasiswa dianggap oleh
masyarakat sebagai orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi dibandingkan yang lain,
sehingga mereka yakin bahwa mahasiswa mampu menyampaikan aspirasi sebagai bentuk
suara hatinya (Arsad Ismail, 2013).

Mahasiswa sebagai kaum intelek dengan pemikirannya yang kritis dan analitis harus
berani untuk mengeluarkan pendapatnya secara langsung kepada pemerintah apabila
pembangunan yang dilakukan pemerintah merugikan rakyat atau tidak sesuai dengan tujuan
pembangunan tersebut. Dengan begitu, akan terjadi perubahan dan pembaruan dalam

8
pembangunan sebagai hasil dari pemikiran mahasiswa.Mahasiswa mempunyai kedudukan
sebagai generasi muda penerus bangsa ini di masa yang akan datang kelak. Mahasiswa harus
bisa menjadi pelopor masyarakat, memberikan perubahan- perubahan yang berdampak positif
dan membangun kehidupan masyarakat serta menanamkan nilai-nilai positif dalam
masyarakat. Dengan kata lain, mahasiswa dapat disebut sebagai agent of change.

Mahasiswa sebagai generasi muda, mempunyai pemikiran- pemikiran dan ide-ide


baru yang baru dan kreatif, untuk menyalurkan pemikiran-pemikiran dan ide- ide tersebut
banyak hal yang dilakukan mahasiswa seperti mengikuti organisasi di dalam / luar kampus
dan mengikuti lomba seperti PKM (Pekan Kreatifitas Mahasiswa) yang diadakan oleh
pemerintah. Mahasiswa megikuti organisasi untuk melatih softskill mereka karena selain
Indeks Prestasi, kualitas penting yang dibutuhkan setelah lulus adalah softskill dan ini bisa
didapatkan dari mengikuti organisasi ataupun lembaga- lembaga kemahasiswaan (Holil,
2009).

Peran mahasiswa sebagai agent of change bagi pembangunan bangsa ini dapat
dimulai dari organisasi ataupun lembaga- lembaga di kampus yang diikuti. Di dalam
organisasi atau lembaga tersebut mahasiswa dapat berkarya sesuai dengan kreatifitas mereka
dan melakukan sesuatu bagi bangsa ini.

9
Penutup

Kesimpulan
Mahasiswa memiliki peran yang snagat penting dalam mewujudkan Indonesia maju.
Sebagai agen perubahan, pilar iltelektual, dan penggerak perubahan sosial, mereka memiliki
potensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek embangunan
bangsa. Dengan tanggung jawab dan kesadaran yang kuat, serta dukungan dari masyarakat,
mahasiswa dapat memainkan peran yang efektif dalam menciptakan perubahan positif dalam
masyarakat dan membantu mewujudkan Indonesia yang lebih maju

Saran
Mahasiswa memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia maju. Mahasiswa
dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan Indonesia di berbagai aspek, seperti
pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki pikiran
dan hati nurani untuk memajukan bangsa.

Mahasiswa juga dapat menjadi agen pemberdayaan setelah perubahan yang berperan
dalam pembangunan fisik dan non-fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan
prestasi akademik dan non-akademik yang akan lebih bermakna bagi masyarakat Indonesia.

10
Daftar Rujukan

FIKSI SPEDUCATION . (n.d.). Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Inklusivitas sebagai Salah Satu
Upaya Menuju Indonesia Emas 2045. GUEPEDIA.

Martadinata, A. M. (2019). Peran Mahasiswa dalam Pembangunan di Indonesia. 6.

Patmi, S. (2021). Mewujudkan Indonesia Maju Bersama Gagasan Inovatif Generasi Muda. Fianosa
Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai