Anda di halaman 1dari 3

Peran Mahasiswa Teknik Desain dan Manufaktur Untuk Pendidikan

Indonesia

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi (IPTEK) rupanya juga sangat menuntut kami sebagai mahasiswa untuk
senantiasa melakukan perubahan-perubahan sebagai upaya adaptasi terhadap
perubahan lingkungan. Ilmu pengetahuan membuat orang jadi pandai, teknologi
telah terbukti memberikan banyak kemudahan, inilah yang menjadi alasan para
kaum intelektual untuk berlomba-lomba dalam mengembangkan penemuan-
penemuan yang baru melalui penelitian-penetian ilmiah. banyaknya penemuan-
penemuan yang baru tersebut memberikan manfaat yang besar baik bagi peneliti
perorangan, kelompok, instansi maupun negaranya, selain mempermudah dalam
menghadapi tantangan lingkungan, juga dapat dijadikan sebagai penambah
khasanah ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi referensi bagi generasi
berikutnya serta dapat meningkatkan daya saing bangsa.

Pendidikan yang menjalankan kurikulum sesuai dengan jalurnya akan


membawa dampak pada perkembangan pola pikir manusia dan perkembangan
teknologinya pula. Manusia yang berpendidikan selalu berusaha untuk mencari
suatu penemuan terbaru yang berguna bagi manusia banyak. Tentunya dengan ilmu
yang dimiliki nya. Karena dalam pendidikan dikenal ada tiga ranah, yakni ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor (taxonomy bloom). Untuk dapat
menciptakan suatu teknologi baru ranah kognitif lah yang memberikan peranan
yang sangat banyak. Ilmu pengetahuan lah yang ada dalam ranah ini. Ilmu adalah
suatu yang sudah diuji kebenarannya. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita
dapatkan tanpa memikirkan benar atau salahnya. Karena dengan ilmu yang dimiliki
oleh manusia, mereka dapat mengembangkan pola pikir dan kreativitasnya dalam
menciptakan hak baru.

Dari data Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau Education


For All di Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat
65, tahun 2011 merosot ke peringkat 69. Gambaran singkat mengesankan bahwa
pendidikan di Indonesia sangat tertinggal jauh di bawah Malaysia apalagi Jepang.
Meski Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102),
dan Laos (109). Banyak hal yang menyebabkan kondisi pendidikan di Indonesia
terpuruk seperti ini. Sistem pendidikan di Indonesia yang tidak stabil, anggaran
pendidikan yang kurang tepat sasaran, kualitas sumber daya pengajar yang kurang
diperhatikan, serta Infrastuktur pendidikan yang belum memadai menjadi penyebab
selanjutnya.

Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, ditangan para pemuda


(mahasiswa)-lah masa depan sebuah bangsa ,mahasiswa dituntut untuk mampu
meningkatkan pemahaman dan kompetensinya, dan ikut serta dalam mengatasi
keterpurukan yang tengah dialami bangsa ini. Mahasiswa diharapkan lebih peka
dalam menanggapi masalah seputar pendidikan, karena pada hakikatnya mahasiswa
adalah jembatan intelektualisme dari pemahaman komsep pada tatanan realitas.
Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa Teknik Desain dan Manufaktur harus
memiliki kontribusi terhadap mutu pendidikan bangsa. Apa aja yang harus
dilakukan mahasiswa?

1. Pengembangan Potensi Diri

Sebagai bentuk kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar.


Mahasiswa diharapkan mengembangkan kemampuan dirinya sehingga menjadi
sebuah sumber kekayaan intelektual yang akan berguna bagi kemajuan diri dan
lingkungannya. Banyak sekali hal yang kita pelajari di kampus Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya. Akan tetapi banyak juga mahasiswa yang memiliki
potensi seperti yang kita punya. Maka dari itu, kita harus lebih mengembangkan
diri kita di bidang softskill maupun hardskill.

2. Melakukan kontrol Kebijakan Pemerintah

Khususnya kebijakan mengenai penentuan arah dan karakteristik


pendidikan bangsa. Agar tercipta peningkatan pendidikan yang berkarakter sesuai
dengan pancasila. Kita sebagai mahasiswa Teknik Desain dan Manufaktur harus
peduli dengan kebijakan Pemerintah, salah satu cara untuk mengkontrol kebijakan
Pemerintah adalah dengan memperhatikan berita yang ada di televisi, atau internet.
Dengan cara tersebut kita bias tahu dan mengkritisi kebijakan Pemerintah.
3. Memenuhi Kebutuhan Akan Perbaikan System Pendidikan Nasional

Kita sebagai mahasiswa harus mampu menjawab dan mencari solusi atas
kebutuhan-kebutuhan akan system pendidikan di Indonesia.Mahasiswa adalah agen
pengubah ( agent of change ), agen pembelajar. Kampus adalah sebuah sumber
yang menjadi muara tempat menimba ilmu membutuhkan dua bahan dasar utama;
mahasiswa dan sistem . Potensi-potensi yang dimiliki mahasiswa merupakan
'amunisi mutakhir' dalam pemberantasan problematika yang ada dalam masyarakat
terutama dalam lingkup pendidikannya. Mereka yang sudah tercerahkan dari dunia
kampus harus melakukan pencerahan kembali kepada masyarakat yang mana
dengan segala keterbatasannya. Mahasiswa dapat memberi bekal kepada
masyarakat tentang pentingnya pendidikan dan pentingnya pendidikan yang
berkarakter kepada anak-anak yang diajarkan sejak usia dini. Sehingga peran kita
sebagai mahasiswa di sini dapat mengubah tatanan pendidikan ke arah yang lebih
baik, yaitu pendidikan yang berkarakter. Sesuai dengan Hadits “ Inna Fii Yaadi
Subban Amrul Ummah “ yang artinya ditangan pemuda (mahasiswa) lah masa
depan sebuah bangsa.

Oleh karena itu mahasiswa dalam memahami peranan dirinya dalam


peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia sepatutnya memiliki kerangka
acuan dan penafsiran yang jelas atau lebih sering kita dengar kesadaran ideology.
Kesadaran ideologi itu sebagai akibat internalisasi ideologi secara menyeluruh,
artinya, mengupayakan setiap potensi yang ada untuk menjalankan dan
mempertahankan ideologinya. Setiap tingkah laku dari individu atau kelompok ini
sebagai tafsir terhadap ideologi. Pemerintah hendaklah memberikan ruang bagi
mahasiswa dengan menghargai setiap pendapat yang diutarakan mahasiswa demi
kemajuan bangsa ini. Bukan malah menjadikan kegiatan akademik sebagai
ancaman bagi mahasiswa yang frontal dan kritis dalam menyoroti kualitas system
pendidikan di negara ini. Seperti halnya melakukan intimidasi, teror sampai
DO/skorsing terhadap siswa ataupun guru yang bersikap kritis. Ini menunjukkan
bahwa dunia pendidikan kita semakin berwatak arogan.

Oleh : Aryo Junyanto


NRP : 0617040017

Anda mungkin juga menyukai