DARI KORUPSI
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
2020
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 3
1.1 Rumusan Masalah...................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ........................................................................................................................ 3
BAB II. ISI....................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Menyontek dan Korupsi........................................................................... 4
2.2 Faktor Penyebab Menyontek……………………………………………………….
2.3 Indikator Menyontek.................................................................................................. 9
2.4 Ciri-ciri Perilaku Menyontek..................................................................................... 11
2.5 Bentuk-bentuk Perilaku Menyontek ………………………………………………. 12
2.6 Manfaat Menyontek...................................................................................................
2.7 Dampak Perilaku Menyontek……………………………………………………….
2.8 Cara Menanggulangi Menyontek……………………………………………………
BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Menyontek dan korupsi
2. Mengetahui Faktor Penyebab Menyontek
3. Mengetahui Indikator Menyontek
4. Mengetahui Ciri-ciri Perilaku Menyontek
5. Mengetahui Bentuk-bentuk Perilaku Menyontek
6. Mengetahui Manfaat Menyontek
7. Mengetahui Dampak Perilaku Menyontek
8. Mengetahui Cara Menanggulangi Monyontek
BAB II
ISI
Menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara sengaja
dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur atau curang untuk memalsukan hasil belajar
dengan menggunakan bantuan atau memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat
dilaksanakan tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan tertentu.
Korupsi adalah mengambil sesuatu apa yang bukan kepunyaannya untuk kepentingan
pribadi.
Kegiatan percontekan biasanya dilakukan oleh siswa yang duduknya dibelakang. Siswa
yang duduk dibelakang mempunyai kesempatan mencontek lebih besar dibandingkan
dengan siswa yang duduk didepan, ditengah atau bahkan siswa yang tidak mempunyai
tempat duduk. Tempat duduk dibelakang letaknya jauh dari meja pengawas ujian
sehingga bisa beroperasi dengan bebas.
Kalau dipandang oleh guru pengawas biasanya meraka tidak berani manatap pandangan
guru. Ketidakberanian mereka disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, takut ketahuan
nyontek, wajah dari pengawas ujian yang sangat menyeramkan, tidak berani menatap
mata pengawas (yang lagi kena penyakit belek), dan mungkin karena wajah siswa tesebut
jelek sehingga malu untuk dilihat pengawas, atau jangan-jangan dimuka mereka ada
contekanJJ.
Duduknya tidak tenang. Hal ini merupakan ciri siswa yang perlu mendapatkan perhatia
khusus. Siswa yang duduk tidak tenang ini perlu dicurigai akan melakukan kegiatan
percontekan. Misalnya saja, duduk tidak menghadap depan, tatapi kesamping. Kalau
dilihat dari bawah tempat duduk kita akan melihat pinggul siswa yang sedang melakukan
kegiatan percontekan akan selalu bergerak (mungkin ambeyen). Kadang siswa melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terduga seperti, menggaruk kepala (kemungkinan besar
belum mandi 9 hari),meletakkan alat tulis dibibir atau kadan menggigit alat tulis (prediksi
lain: siswa yang seperti ini belum sarapan dari rumah). Kadangkala sisa pura-pura
mengerjakan serius, namun setelah dilakkukan riset, ternyata mereka tidak mengerjakan
soal akan tetapi menggambar soal atau mempertebal tulisan.
Menggunakan kode rahasia. Tapi sekarang kode siswa itu terlihat jadul sekali. Kode
seperti menggunakan bagian tubuh seperti jari, atau menunjuk bagian tubuh, dan
menggunakan suara, itu sudah digunakan oleh nenek moyang kita. Sehingga diharapkan
siswa mampu membuat kode rahasia yang baru. Misalnya saja untuk jawaban A bisa
menggunakan kata simbol “saya lapar”, B “nanti kemana?”, untuk jawaban C dengan
kata simbol “saya capek” dan lain sebagainya. Kemungkinan guru tidak akan curiga, guru
pengawas menganggap itu hanya dialog biasa.
Suasana kelas berisik. Kekuatan optimal seorang siswa dalam menerima suatu pelajaran
adalah 15 menit awal. Begitu juga pada saat suatu ujian, dalam waktu 15 menit awal,
siswa akan berupaya dengan semaksimal mungkin mengerjakan soal itu secara mandiri.
Namun setalah 15 menit awal, kekuatan siswa akan mulai menepis, begitu juga kekuatan
guru pengawas. Guru pengawas biasanya aktif hanya 15-20 menit awal. Apabila dalam
jangka waktu tersebut, siswa serius mengerjakan, guru akan menjadi jenuh kemudian
membuka buku dan membacanya. Siswa mulai terlihat panik menjelanh jam ujian selasi.
Biasanya 5-10 menit akhir, segala cara akan diupayakan siswa untuk mendapatkan apa
yang diinginkannya, yaitu berupa jawaban.
Mengalihkan perhatian guru. Tipe menyontek seperti ini biasanya dilakukan oleh satu
sindikat tertentu (Kerja sama antara teman yang satu dengan teman yang lainnya). Ada
salah satu siswa yang dijadikan umpan untuk mengalihkan perhatian guru pengawas,
sehinggga guru pengawas akan hanya fokus pada siswa tersebut. Waktu yang singkat ini
dimanfaatkan siswa yang lain untuk menyontek atau berdiskusi dengan siswa yang lain.
Mengalihkan ini biasanya berupa pertanyaan terhadap soal dan kadang meminta lembar
jawab tambahan. Berpura-pura meminjam sesuatu kepada siswa yang lain merupakan trik
lain untuk menyontek.
Lembar jawaban biasanya penuh dengan coretan. Dalam kegiatan mencontek ternyata
juga ditemukan unsur dilemanitas terhadap pilihan jawaban yang berbeda antara siswa
yang satu dangan siswa yang lain. Apabila dilemanitas ini tidak segera diselesaikan, akan
terdapat jawaban ganda. Siswa harus bisa memilih pilihan yang tepat dengan
menggunakan hatinya. Jawaban yang pertama biasanya hanya didasarkan pada emosi
sesaat. Setelah berdiskusi dengan teman yang lain, dan ditemukan jawaban lain, siswa
harus mengganti jawaban yang pertama dengan jawaban yang baru ditemukan.
Khusus bagi siswi, biasanya lebih agresif dan ekspresif apabila mau, sedang dan sesudah
mencontek atau berdiskusi dengan teman. Sifat wanita yang labil, membuat kegiatan
percontekan berlangsung dengan kegaduhan tingkat tinggi. Siswi biasanya duduk
merunduk seakan membawa beban yang berat,. Terkadang siswi berpura-pura
menjatuhkan bullpen untuk mengambil contekan yang tidak tepat sasaran.
Menyontek memiliki resiko dan konsekuensi, salah satunya adalah jika Anda ketahuan
menyontek tentunya akan dimarahi/dihukum oleh Bapak atau Ibu Guru dan yang lebih parahnya
kertas ulangan bisa dicabut serta diberi nilai NOL. Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa orang-
orang yang nyontek adalah mereka yang mau mengambil resiko.
Mungkin kegiatan menyontek bukan sekedar kegiatan biasa tapi sebuah seni yang
didalamnya memerlukan kreatifitas. Dan orang-orang yang sering nyontek adalah orang dengan
kreatifitas yang tinggi. Perlu diletahui bahwa kemungkinan besar para Guru adalah orang-orang
yang dulunya pernah menyontek. Jadi, tentunya mereka sudah tahu bagaimana kebiasaan murid
dalam menyontek dan sudah punya penangkalnya. Karena itulah, diperlukan kreatifitas yang
tinggi untuk terus mengembangkan jurus-jurus nyontek yang ampuh.
Dalam kegiatan menyontek, kewaspadaan merupakan faktor yang sangat penting. Karena
Sang Guru akan seperti elang dengan matanya yang tajam, mengawasi dan siap menerkam siapa
saja yang dicurigai atau ketahuan menyontek.
Sebuah penelitian yang dilakukan entah oleh siapa, mengungkap fakta yang cukup
mengejutkan sekaligus menggembirakan bagi para contekers. Hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa 8 dari 10 conteker memiliki gerak reflek yang lebih baik dari mereka yang
tidak pernah menyontek.
Seiring dengan makin ketatnya ruang yang diberikan para guru untuk para conteker,
maka kegiatan menyontek tidak lagi dilakukan secara individual. Sekarang ini para contekers
sudah bisa melakukan kerjasama untuk tercapainya tujuan mereka. Bahkan sebelum melakukan
kegiatan menyontek, terlebih dulu diadakan ‘Briefing’. Menyusun strategi, membagi tugas, lalu
berdoa bersama-sama.
Seperti yang telah saya katakan di atas inilah keuntungan atau manfaat dari menyontek,
dengan menyontek bisa mendapatkan nilai yang bagus tapi tetap ingat bahwa hasil yang kita
dapat itu bukan dari kemampuan kita sendiri. Ini memang merupakan tujuan utama dalam
kegiatan menyontek, bahkan orang yang menyontek bisa mendapat nilai yang lebih baik dari
mereka yang belajar dan tidak menyontek.
2.7 Dampak Perilaku Menyontek
Siswa yang hanya mengandalkan menyontek ketika ujian, di dalam belajar siswa
tersebut hanya akan bermain-main saja karena bagi mereka yang penting adalah hasil
ujian dan proses belajar tidak penting.
Malas belajar, malas berpikir dan merenung, malas membaca dan tidak suka
meneliti
Karena setiap ujian sudah terbiasa tidak belajar sebelum menempuh ujian, maka
lama-kelamaan akan memunculkan perilaku malas belajar, malas berpikir, malas
membaca dan tidak suka meneliti.
Siswa yang menyontek ketika ujian biasanya tidak memiliki rasa percaya diri ketika
menjawab soal-soal ujian sehingga lebih memilih untuk menyontek. Karena terus-
menerus menyontek maka siswa tersebut semakin merasa bahwa dia tidak percaya diri di
dalam ujian maupun tes yang lainnya.
Berikut ini terdapat beberapa cara menanggulangi menyontek, yakni sebagai berikut:
1. Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan
moral.
1. Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
2. Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
3. Lakukan pengawasan yang ketat
4. Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan
mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
https://pakdosen.co.id/menyontek-adalah/