Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Kepemimpinan Perempuan di Desa Sukajadi”.
Makalah yang kami buat memang jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan
langkah awal dari hal baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu sebab waktu
yang terbatas dan kemampuan kami yang masih minim, kami akan menerima semua
kritik dan saran yang akan dilontarkan kepada kami, yang senantiasa semoga dari kritik
dan saran tersebut kami mengharapkan sebuah bahan intropeksi untuk kedepannya, dan
semoga dengan adanya makalah ini tentunya kami mengharapkan makalah ini dapat
berguna khususnya bagi saya dan teman-teman penyusun dan terlebih lagi pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Siagian (2003). Anoraga (1995) ada teori dasar yang menjadi penyebab
munculnya kepemimpinan, yaitu di golongkan menjadi tiga bagian :
1. Teori Genetik
Menurut teori genetik, seorang pemimpin muncul karena di lahirkan dan dia
ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
2. Teori Sosial
Menurut teori ini, pemimpin tidak bisa muncul begitu saja atau ditakdirkan;
melainkan harus dibangun atau dibentuk oleh masyarakat. Akibatnya, seseorang yang
akan menjadi pemimpin harus melewati tahap pelatihan serta pendidikan yang
mendukung.
3. Teori Ekologis
Teori genetik dan teori sosial digabungkan dalam teori ekologi ini. Teori tersebut
berpandangan bahwa seseorang akan berhasil sebagai pemimpin jika ia dilahirkan
dengan keterampilan kepemimpinan. Kemudian tumbuh dan beradaptasi dengan
lingkungan melalui pendidikan dan pengalaman.
4
5. Gaya Kepemimpinan kharismatik
Pemimpin yang memiliki Gaya kepemimpinan ini yaitu pemimpin dengan
kharisma atau kepercayaan dirinya membuatnya menjadi pengaruh yang kuat pada
pengikutnya. Kemampuan menawan seorang pemimpin untuk membujuk
pengikutnya adalah apa yang memunculkan kharisma ini.
6. Gaya kepemimpinan Situasional
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang pemimpin akan menyesuaikan gayanya
disaat melihat sejauh mana perkembangan bawahannya. Hal ini menunjukkan
sejauh mana kesiapan anggotanya untuk menyelesaikan setiap tugas.
5
terbuka untuk partisipasi masyarakat seluas-luasnya, transparan, dan akuntabel.
Pemimpin desa sebenarnya akan mendapatkan lebih banyak dukungan masyarakat
dengan mengikuti gaya kepemimpinan seperti itu.
Hak atas kekuasaan, kepercayaan, dan legitimasi semuanya terkait erat, menjadikan
legitimasi sebagai aspek terpenting dari kepemimpinan desa. Sikap masyarakat
terhadap otoritas terkait dengan legitimasi. Kekuasaan untuk memimpin, memerintah,
dan bertindak sebagai perwakilan atau perwakilan masyarakat.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Observasi
Metode observasi ini digunakan untuk mmendapatkan data yang dibutuhkan berupa
pengumpulan data dari sumber-sumber yang bersangkutan untuk menganalisis
kepemimpinan Perempuan di Desa Sukajadi.
2. Wawancara
Metode wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan oleh pewawancara
(interview) dan kepada yang diwawancarai (interviewer) yaitu kepada sumber-
sumber terkait yaitu narasumber dan masyarakat setempat untuk memperoleh
informasi yang lebih relevan terkait penulisan makalah mengenai kepemimpinan
perempuan yang dibutuhkan penulis.
3. Dokumentasi
Selain metode observasi dan wawancara tentunya dokumentasi juga digunakan
untuk memperoleh data dan fakta yang tersimpan berupa bentuk arsip foto, catatan,
maupun dokumen-dokumen lainnya.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
9
4.5. Cara mengatasi konflik
Dalam menjalankan sebuah desa untuk menjadikan sebuah desa yang ideal
tentunya tidak mudah dilakukan dan tentu akan selalu muncul konflik maupun
permasalahan yang terjadi pada desa itu sendiri. Konflik yang sering ditemui di Desa
Sukajadi menurut Ibu Winatul Hasanah saat menjadi kepala desa tersebut adalah
konflik yang diciptakan oleh para remaja yang ada di desa tersebut. Mereka membuat
‘huru-hara’ atau kericuhan seperti di jalan dan di tempat hiburan. Cara Ibu Winatul
Hasanah dalam mengatasi konflik tersebut yaitu melalui pembinaan dengan
pendekatan langsung kepada para pemuda tersebut serta pendekatan kepada kedua
orang tua yang bersangkutan. Dengan itu, para pemuda tersebut mendapatkan binaan
serta arahan agar tidak membuat kericuhan di Desa Sukajadi.
10
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Desa merupakan satuan pemerintah yang terkecil dalam sebuah negara yang
membutuhkan pembinaan serta peningkatan pelayanan administrasi untuk memadai
desa tersebut. Tentunya dalam menjalankan upaya pembinaan serta peningkatan
tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yaitu kepala desa untuk menjadikan lingkungan
tersebut lebih terstruktur, seperti halnya dalam kepemimpinan Desa Sukajadi.
Pemimpin desa Sukajadi yaitu Ibu Winatul Hasanah merupakan perempuan satu-
satunya yang menjabat sebagai kepala desa di Desa Sukajadi. Hal tersebut tentu tidak
menghalangi seorang perempuan untuk menjadi seorang pemimpin baik pemimpin
pemerintahan, pemimpin lembaga, maupun pemimpin dalam suatu masyarakat. Dalam
penelitian ini, analisis gaya kepemimpinan yang digunakan Ibu winatul hasanah ialah
partisipatif dimana setiap menghadapi suatu masalah, diselesaikan dengan membuat
keputusan bersama melalui bermusyawarah. Tentunya banyak kebijakan-kebijakan
yang telah dilakukan dalam membangun Desa Sukajadi menjadi lebih baik lagi.
5.2. Saran
Saran dari kami yaitu untuk menjadi seorang pemimpin tentunya tidak memandang
seseorang itu laki-laki atau perempuan. Perempuan dapat menjadi pemimpin dengan
kemampuannya sendiri. Seorang perempuan harus multitalenta dalam segala hal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fariyanto, F., Suaidah., Ulum, Faruk. 2021. Perancangan Aplikasi Pemilihan Kepala
Desa Dengan Metode UX Design Thinking (Studi Kasus: Kampung Kuripan). Jurnal
Teknologi dan sistem Informasi (JTSI). 2(2): 52-60.
Saputra, K., Azmi, A. 2021. Kepemimpinan Kepala Desa Perempuan (Studi Kasus di
Desa Maliki air, Kota Sungai Penuh, Jambi). Journal of Civic Education. 4(1): 57-65.
12
DOKUMENTASI
13