Kelompok : 46
Anggota:
1. Ignatius Evan Santosa (20009)
2. Christina Wunardi (19992)
3. Dhira Kumari (19996)
4. Tahrirul Mar’ah (19934)
5. Dessy Nurmala Sari (19947)
Instruktur Lapangan:
Rini Agus R
a. Judul
b. Lokasi
1. Kabupaten, Provinsi : Sleman, DI Yogyakarta
2. Kecamatan : Minggir
3. Desa : Sendangrejo
4. Dusun : Ngepringan II
c. Dosen Pengusul
a. Nama : dr. Siti Rokhmah Projosasmito, M.Ed(L,P&C)
b. Jabatan/Pangkat/Gol : Asisten Ahli
c. Alamat :
d. Telepon/HP : +6281230030998
e. Fax :
f. Email : rara.projosasmito@ugm.ic.id
g. Jurusan Pengusul : Departemen Kedokteran FK-KMK UGM
h. Kelompok 46
i. Anggota :
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Ketua I CFHC-IPE
Disetujui oleh,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
A. Latar Belakang
Pentingnya kesadaran pribadi mengenai kebersihan diri sendiri dan lingkungan
sekitar adalah hal yang penting untuk dilakukan. Apalagi pada masa pandemi
COVID-19 ini, berbagai kebijakan dikeluarkan baik oleh pemerintah pusat maupun
daerah agar masyarakat bisa menjaga kebersihan diri dan sekitar. Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir adalah satu langkah utama untuk mencegah infeksi penyakit,
tidak hanya virus COVID-19, tetapi juga infeksi penyakit lain karena kuman seperti
diare, muntaber, flu dan lainnya. Tetapi tidak semua masyarakat tahu, jika cuci tangan
tidak hanya sekadar membasuh tangan dengan air dan sabun.
Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai macam perubahan dalam berbagai
sektor. Salah satunya berdampak pada sektor kecil yakni rumah tangga. Aktivitas
keluarga di rumah bisa menjadi sangat berbeda dibandingkan sebelum terjadinya
pandemi. Apabila tidak disadari dengan baik, aktivitas-aktivitas ini dapat membawa
prognosis jangka panjang yang buruk kepada keluarga yang bersangkutan; konsumsi
gula dan minyak berlebih, kurangnya aktivitas fisik karena harus tetap di rumah,
kebiasaan merokok yang terbawa di dalam rumah sehingga mempengaruhi anggota
keluarga yang lain, bila dibiarkan lebih lanjut dapat membawa resiko kepada berbagai
penyakit dan berkurangnya quality of life masing-masing anggota keluarga tersebut,
apalagi untuk anggota keluarga yang masih mempunyai anak kecil.
Sesuai dengan anjuran Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola
hidup sehat melalui individu, kelompok maupun masyarakat luas dengan jalur – jalur
komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat
dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan
sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS adalah sebuah
rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat
sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari
dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Upaya ini tidak akan dapat berjalan apabila
hanya dilakukan oleh aparatur pemerintah di sektor kesehatan saja, tetapi harus
dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk
kemauan dan kesadaran masyarakat sendiri untuk bisa hidup sehat.
Ada tiga profesi kesehatan yang terdapat di Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada yaitu Kedokteran, Ilmu
Keperawatan, dan Gizi Kesehatan. Diharapkan 3 program studi yang ada dapat
mengasah keahlian yang dimilikinya dan saling memahami profesi antar mahasiswa
dengan kerja nyata atau terjun langsung ke masyarakat melalui program pengabdian
masyarakat yang dilakukan di Dusun Ngepringan II, Kecamatan Minggir, Daerah
Istimewa Yogyakarta,
BAB II
METODE
B. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan kami pilih berupa
edukasi kepada perwakilan masing-masing keluarga dasawisma melalui media sosial
berupa Whatsapp serta membuat Lomba Fotografi mengenai “Penerapan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat dalam Rumah Tangga”.
Dalam pelaksanaannya, anggota tim akan mengundang tiap-tiap perwakilan keluarga
dalam dasa wisma, instruktur lapangan, serta dosen pembimbing lapangan ke dalam
grup Whatsapp. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan terbagi dalam 4 sesi, yaitu
sesi pembukaan, penyampaian materi, sesi tanya jawab, dan penutup.
Setelah edukasi diberikan, penerimaan karya lomba akan dibuka hingga 1 (satu)
minggu setelah diberikannya edukasi. Bagi tiga keluarga pemenang akan diberikan
hadiah berupa kit untuk mempersiapkan New Normal berisi masker, hand sanitizer,
dan sebagainya.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah:
a. Umum
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Minggir, khususnya bagi keluarga
dasawisma terkait yang senantiasa mengimplementasikan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
b. Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan/pemahaman keluarga dasawisma mengenai
pengertian dan manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Memberikan pemahaman dan cara mengimplementasikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
3. Menanamkan kebiasaan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
4. Mencegah perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena
infeksi penyakit COVID-19.
5. Mempersiapkan keluarga dasa wisma dalam menjalankan kebijakan New
Normal.
D. Manfaat Kegiatan
1. Keluarga dasawisma dapat memperoleh tambahan pengetahuan/pemahaman
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga.
2. Keluarga dasawisma memperoleh wawasan baru dan lebih lanjut mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan mampu mengimplementasikannya.
F. Sasaran
Anggota keluarga dasa wisma 2 dari RT 3, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.
H. Alur Kegiatan
I. Rencana Anggaran
A. PEMASUKAN
1. Dana dari FK-KMK UGM Rp 500.000,00
TOTAL PEMASUKAN Rp 500.000,00
B. PENGELUARAN
Harga
Item Harga
No Volume Satuan Satuan
Pembiayaan Total (Rp)
(Rp)