PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Partisipan pertama yaitu Ny. Y berumur 43 tahun yang memiliki anak An.
F yang berusia 5 tahun mengatakan bahwa:
“kalau pake baju dan makan masih dibantuin soalnya kalo gak di suapin suka gak
mau makan, kayaknya lebih baik gak makan daripada makan sendiri soalnya
kalau di rumah agak manja, kalau makannyamah bagus gak pilih pilih makan
sama nasi juga dimakan tapi ya itu juga harus disuapin sama mandi juga masih
dimandiin terus kalau pake baju juga masih di pakein belom bisa pake baju
sendiri masih dibantuin sama ibu, tapi sama ibu juga suka di ajarin sama di kasih
tau kalau pas makan diajarin biar terbiasa makan sendiri tapi sambil ditemenin
makannya sama ibu kalau pake baju juga suka di ajarin kalau pake yang geblus
atau kaos kaya gitu masukin kena kepala dulu terus tangannya di masukin
meskipun emang suka pas kalau masukin tangan ke baju nyangkut tangannya
suka malah nangis da susah kali, kalau megang barang atau bawa barangmah
udah kuat a, kalau kesekolah juga Cuma di anterin aja tapi suka dikasih tau pas
pulangnya kalau ada yang ngajak pulang orang lain jangan mau sebelum ada
yang ngejemput ”.
“ akila alhamdulillah udah bisa ngitung tapi kalau pas diacak yang ditunjuknya
suka masih keliatan bingung harus sambil ditunjukin angka yang ditulisnya baru
inget lagi suka diajarin sama ibu kaya terus we di ulang-ulang kalau keluar juga
kaya sambil ditanya angka sambil di tunjukin supaya akila teh terbiasa inget
kalau disekolah juga bisa gaul sama temennya tapi kalau ditinggal suka agak
rewel ari sama ibuteh suka dikasih tau da ngk akan kemana-kemana ibu nunggu
diluar supaya si anakteh ngga rewel. dirumah juga belajar baca kalau alfabet
bisa sampe akhir tapi kalau di suruh ngehejah kata-kata masih ketuker terus kaya
kata-kata baba sama dada masih suka ketuker bacanya da kalau dirumah juga
suka sambil di ajarin a minta bantuan bibinya yang ngajarin sama akilamah kan
punya bukunya jadi nantiteh di suruh baca terus kalau udah lancer dan inget
baru ke halaman selanjutnya, kalau dirumah juga mandi masih dimandiin
meskipun emang suka ngomong “mah kila ibak nyalira” bukan ngk ngasih ibuteh
biar mandi sendiri tapi takut ngk bersih mandinya jadi di mandiin tapi emang
suka kali-kalimah dibiarin sama ibuteh tapi sambil diliatin da takut ngga bersih
tea mandinya, tapi kalau pake baju masih suka di pakein belom bisa pake baju
sendiri jadi masih dibantuin a, sama ibu suka di ajarin sambil di pakein bajunya
tapida kalau udah ngk mauteh udah we harus dipakein ku ibu meskipun emang ku
ibu suka agak dimarahin biar bisa sendiri pakenya”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan partisipan 1 dan 2 dapat diambil
kesimpulan bahwa pernyataan partisipan 1 adalah 1. Memakai baju dan makan
masih dibantu, 2. Jika tidak disuapin anak tidak mau makan, 3. Anak dirumah
manja, 4. Makan bagus tidak pilih-pilih, 5. Makan masih di suapin dan mandi
masih dimandikan, 6. Anak belum bisa memakai baju sendiri, 7. Ibu suka
mengajarkan makan sendiri, 8. Ibu menemani anak Ketika makan, 9. Ibu
mengajari memakai baju, 10. Anak menangis Ketika tidak berhasil, 11. Kekuatan
otot anak baik, 12. Anak kesekolah tidak diantar. Pernyataan dari partisipan 2
adalah 1. Anak sudah bisa berhitung, 2. Anak bmasih bingung dengan angka dan
mengejah kata, 3. Ibu berupaya untuk mengulang pembelajaran pada anak, 4.
Anak bergaul bisa baik dengan teman sebayanya, 5. Anak masih rewel Ketika
Ketika ditinggal oleh ibu, 6. Ibu masih menunggu anak di luar sekolah, 7. Ada
bibi yang ikut mengajari, 8. Mandi masih dimandikan, 9. Anak mempunyai
keinginan untuk mandi sendiri, 10. Anak belum bisa untuk menggunakan baju
sendiri 11. Ibu mengajari untuk anak menggunakan baju, 12. Respon emosi marah
ibu Ketika anak tidak menggunakan baju sendiri.
Perbedaan pada ke-2 partisipan bahwa partisipan 1. Anak sudah baik dalam
makan kekuatan otot dan tidak diantarkan saat kesekolah. Pada partisipan ke 2
yaitu 1. Anak kurang mampu dalam berbahasa 2. Anak baik dalam menghitung
dan bergaul dengan teman sebayanya 3. Ibu masih menunggu anak di luar sekolah
4. Dukungan keluarga terhadap stimulasi 5. Anak mempunyai keinginan untuk
mandi sendiri 6. Respon emosi marah ibu Ketika anak tidak menggunakan baju
sendiri.
Hasil Penelitian (Angkur et al., 2023) Tentang “Upaya orang tua dalam
menerapkan karakter mandiri pada anak usia 5-6 tahun” mengemukakan ada
orang tua yang belum berupaya untuk menstimulus anaknya.
Upaya pertama : yaitu anak didorong agar mau melakukan kegiatan sendiri
tanpa dibantu seperti mandi, menggosok gigi, makan dan berpakaian dapat
disimpulkan bahwa sebagian orang tua belum menerapkan upaya untuk
mendorong anak agar mau melakukan kegiatan sendiri seperti, mandi, menggosok
gigi, menyisir rambut, makan dan berpakaian. Hal ini dapat dilihat dari perilaku
anak usia 5-6 tahun yaitu, anak belum menunjukan karakter mandiri seperti.
Mandi, menyisir rambut, dan berpakaian harus selalu dibantu orang tua.
Sebaiknya orang tua perlu mendorong anak agar mau melakukan kegiatan sendiri
tanpa harus selalu dibantu. Kedua, memberikan kesempatan kepada anak untuk
memilih baju yang akan dipakai. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
orang tua berhasil menerapkan upaya terkait memberikan kesempatan kepada
anak usia 5-6 tahun. Hal ini ditandai dengan perubahan tingkah laku anak yang
telah menanamkan karakter mandiri yaitu, anak dapat memilih baju sesuai
keinginannya, anak dapat memakai baju sendiri tanpa harus dibantu
Anak, P., Dini, U., & Ra, D. I. (2024). Jurnal Anak Bangsa.
Sari1, S. L., Devianti, R., & SAFITRI, N. (2018). Kelekatan Orangtua untuk
Pembentukan untuk Pembentukan Karakter Anak. Educational Guidance
and Counseling Development Journal, 1(1), 16.
https://doi.org/10.24014/egcdj.v1i1.4947