Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN FIELDTRIP KE SLB N 1 BANTUL BLOK 2.

4
PENGKAJIAN DENGAN PedsQL CP MODULE

Disusun oleh :
Kelompok 6
Septiana Indang Lestari (18/423837/KU/20477)
Setiyati Widianingrum (18/423838/KU/20478)
Sri Rahayu (18/423839/KU/20479)
Triana Hanifah (18/423840/KU/20480)
Putri Aulia W (18/427123/KU/20728)
Refa Sefia Anjarwati (18/427124/KU/20729)
Rizky Amalia Oktaviany (18/427125/KU/20730)
Urmila Ayu Azzahro (18/427126/KU/20731)
Riki Wartakusumah (18/429902/KU/20879)
Shafira Pusparani (18/429903/KU/20880)
Tiara Ramadhani (18/429904/KU/20881)

Dosen Pembimbing :
Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes.,PhD

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN,
KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan karunia, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
asuhan keperawatan gangguan peran ini.
Laporan Laporan Fieldtrip ke SLB N 1 Bantul Pengkajian dengan PedsQL CP Module
merupakan laporan yang ditujukan untuk memenuhi penugasan pada Blok 2.4.Growth and
Development. Berkat dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas ini, terutama kepada :
a. Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes.,PhD sebagai dosen pembimbing
b. Kedua orang tua yang telah memfasilitasi kami
c. Serta semua pihak yang telah membantu dalam tugas diskusi yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima
segala saran dan kritik yang bersifat membangun agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat. kami berharap semoga laporan asuhan
keperawatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 9 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................1
A. Cerebral Palsy..............................................................................................................1

B. Prevalensi.....................................................................................................................2

C. Tingkat Kerusakan Cerebral Palsu...............................................................................2

D. Manifestasi Umum.......................................................................................................3

HASIL PENGKAJIAN..............................................................................................................5
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...............................................................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA

A. Cerebral Palsy
1. Definisi
Cerebral Palsy (CP) merupakan kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat
non-progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. Cerebral Palsy dapat
menyebabkan gangguan sikap (postur), kontrol gerak, gangguan kekuatan otot yang
biasanya disertai gangguan neurologis berupa kelumpuhan, spastik, gangguan basal
ganglia, cerebellum, dan kelainan mental.
2. Etiologi
Eitologi dari Cerebral palsy dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Prenatal
1) Infeksi selama masa kandungan
2) Perdarahan selama trimester tiga
3) Inkompeten serviks
4) Trauma
b. Perinatal
1) Hipoksia
Sering dijumpai pada bayi bayi dengan kesulitan persalinan. Asfiksia
menyebabkan rendahnya suplai oksigen pada otak bayi dalam periode
lama, anak tersebut akan mengalami kerusakan otak yang dikenal dengan
hipoksik iskemik ensefalopati.
2) Perdarahan otak
Perdarahan otak dan anoksia dapat terjadi bersamaan sehingga sukar
membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang otak
mengganggu pusat pernafasan sehingga terjadi anoksia.
3) Prematuritas
Bayi kurang bulan memiliki kemungkinan menderita perdarahan otak
yang lebih banyak daripada bayi cukup bulan, karena pembuluh darah,
enzim, faktor pembekuan darah dan lain-lain masih belum sempurna
c. Pascanatal
1) Trauma Kapitis
2) Infeksi
3) Kern Ikteru
B. Prevalensi Cerebal Palsy
CP bukan penyakit yang berdiri sendiri tetapi nama yang diberikan untuk variasi dari
sindrom kerusakan saraf motorik yang terjadi sekunder dan menjadi lesi dalam
perkembangan otak. Kerusakan otak bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan
tetapi dampak dari CP dapat diperkecil. Cerebral palsy merupakan gangguan
perkembangan neuromotor yang sering terjadi pada anak. Di Indonesia, Prevalensi
penderita CP 1-5 per 1000 kelahiran hidup. Dimana ada sekitar 1.000-25.000 kelahiran
dengan diagnosa cerebral palsy setiap 5 juta kelahiran hidup di Indonesia per tahunnya.
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan, seringkali terjadi pada anak pertama.
meningkat pada 30 tahun terakhir dikarenakan semakin canggihnya teknologi di bidang
kegawatdaruratan neonatologi sehingga bayi premature yang kritis bisa terselamatkan.
Namun bayi yang terselamatkan tersebut mengalami masalah perkembangan saraf dan
kerusakan neurologis. 50% kasus termasuk ringan yaitu penderita dapat mengurus
dirinya sendiri, dan 10% tergolong berat yaitu penderita membutuhkan pelayanan
khusus. 35% disertai kejang dan 50% mengalami gangguan bicara, dengan rata-rata 70%
tipe spastik, 10-20% tipe atetotik, 5-10% ataksia, dan sisanya campuran. Penanganan
cerebral palsy memerlukan berbagai disiplin ilmu dalam suatu tim kerja yang terdiri
dokter spesialis rehabilitasi, dokter anak, dokter syaraf, psikiatri, orthopedis, terapis fisik,
terapis okupasi, terapis wicara, pekerja sosial, psikolog dan guru. Penanganan cerebral
palsy biasanya berupa terapi fisik, terapi perilaku, terapi wicara, nutrisi, obat-obatan dan
intervensi bedah.

C. Tingkat Kerusakan Cerebral Palsy


Tingkat kerusakan atau berat ringannya kerusakan cerebral palsy bisa dibagi menjadi:
1. Tingkat ringan, dengan gejala:
a. Anak dapat berjalan dan berbicara
b. Anak dapat menjalankan fungsi-fungsi tubuh dalam aktivitas sehari-hari
c. Gangguan gerakan yang dialami anak tidak banyak
2. Tingkat sedang, dengan ciri-ciri:
a. Anak memerlukan pengobatan untuk gangguan bicara, memerlukan latihan
gerak motorik, dan latihan perawatan diri sendiri
b. Biasanya mempergunakan alat bantu gerak (brace atau tongkat)
3. Tingkat berat, dengan karakteristik:
a. Anak memerlukan pengobatan dan perawatan dalam alat gerak motoriknya
b. Anak kurang mampu menjalankan aktivitas sehari-hari
c. Anak tidak mampu berjalan dan berbicara (kelumpuhan)
d. Prognosanya buruk

D. Manifestasi Umum Cerebal Palsy


Karena keterlibatan sistem motorik pada cerebral palsy, hasil dari kerusakan permanen
berkembang pada otak, gejala lain dari kerusakan otak organik juga dapat terjadi. Berikut
ini adalah beberapa manifestasi umum pada cerebral palsy:
1. Keterbelakangan mental.
Sekitar 60% dari orang-orang dengan cerebral palsy menunjukkan beberapa derajat
keterbelakangan mental.
2. Gangguan kejang.
Kejang biasa menyertai cerebral palsy pada 30% sampai 50% kasus, yang terjadi
terutama selama masa bayi dan anak usia dini. Kejang dapat dikontrol dengan obat
antikonvulsan.
3. Defisit sensorik atau disfungsi.
Pendengaran yang menurun lebih umum terdapat pada cerebral palsy dari pada
populasi normal lainnya, dan gangguan mata mempengaruhi sekitar 35% dari orang
dengan cerebral palsy. Cacat visual yang paling umum adalah strabismus.
4. Gangguan bicara.
Lebih dari separuh pasien dengan cerebral palsy memiliki beberapa masalah-ucapan,
biasanya dysarthria yaitu ketidakmampuan untuk mengartikulasikan kata-kata
dengan baik karena kurangnya kontrol dari otot-otot bicara.
5. Kontraktur yang bersamaan.
Orang dengan kelenturan dan kekakuan menunjukkan postur tungkai yang abnormal
dan kontraktur selama pertumbuhan, terutama karena tidak berfungsinya otot.

E. PedsQl (Pediatric’s Quality of Life) 4.0 Generic Core Scales


PedsQl (Pediatric’s Quality of Life) 4.0 Generic Core Scales merupakan sebuah
intrumen pengkajian menggunakan kuesioner untuk mengukur kualitas hidup yang
berhubungan dengan kesehatan pada anak, baik pada anak yang sehat maupun dengan
kondisi kesehatan akut dan kronis. Pengukuran PedsQl terdiri atas modul generik dan
penyakit spesifik. Skala pengukuran generic terdiri atas 23 item yang didesain oleh
WHO. Item ini terdiri atas 4 kelompok besar yaitu fungsi fisis (8 pertanyaan), fungsi
emosi (5 pertanyaan), fungsi sekolah (5 pertanyaan), fungsi social (5 pertanyaan).
Kuesioner PedsQl ditanyakan untuk perasaan atau hal yang dialami selama 1
bulan terakhir. Populasi yang dikaji terdiri dari beberapa kelompok umur, yaitu atas
1. Laporan anak
a. Anak yang lebih kecil (5-7 tahun);
b. Anak lebih besar (8-12 tahun);
c. Remaja (13-18 tahun)
2. Laporan orang tua:
a. Balita (2-4 tahun);
b. Anak yang lebih kecil (5-7 tahun);
c. Anak yang lebih besar (8-12 tahun);
d. Remaja (13-18 tahun).

Hal yang dikaji tentang anak dengan Cerebral Palsy yaitu anak yang mengalami
masalah-masalah khusus yang dialami selama 1 bulan terakhir. Terdapat beberapa
penilaian klasifikasi yaitu tidak pernah, hampir tidak pernah, kadang-kadang, sering, dan
hampir selalu. Setiap item penilaian diberi skor tebalik dan diubah secara liner ke skala
0-100, skor yang lebih tinggi menunjukkan angka mengalami masalah-masalah khusus
lebih sedikit.
HASIL PENGKAJIAN

I. IDENTITAS DIRI KLIEN


1. Nama : Anak A
2. Umur : 12 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Yogyakarta
5. Status Perkawinan : Belum Kawin
6. Agama : Islam
7. Pendidikan : SD
8. Pekerjaan : Pelajar

II. FORMULIR PedsQL


Hampir
KEGIATAN SEHARI-HARI (masalah Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit memakai sepatunya sendiri 0 1 2 3 4
2. Sulit mengancingkan bajunya 0 1 2 3 4
3. Sulit memakai baju dari atas 0 1 2 3 4
kepala
4. Sulit memakai celananya sendiri 0 1 2 3 4
5. Sulit menyisir rambutnya 0 1 2 3 4
6. Sulit ke kamar mandi sendiri 0 1 2 3 4
7. Sulit berganti pakaian di kamar 0 1 2 3 4
mandi
8. Sulit menggunakan gayung 0 1 2 3 4
9. Sulit menggosok giginya sendiri 0 1 2 3 4

Hampir
KEGIATAN SEKOLAH (masalah Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit untuk menulis atau 4
0 1 2 3
menggambar dengan pensil dan pulpen
2. Sulit menggunakan gunting 0 1 2 3 4
3. Sulit menggunakan keyboard 2
0 1 3 4
komputer
4. Sulit menggunakan mouse komputer 0 1 2 3 4

Hampir
PERGERAKAN & KESEIMBANGAN Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
(masalah dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit menggerakkan satu atau kedua 0
1 2 3 4
kakinya
2. Sullit menggerakkan satu atau kedua 0
1 2 3 4
tangannya
3. Sulit menggerakkan anggota 0
1 2 3 4
tubuhnya
4. Sulit menjaga keseimbangan saat 0
1 2 3 4
duduk
5. Sulit menjaga keseimbangan saat 1
0 2 3 4
berdiri

Hampir
Tidak Kadang- Hampir
RASA SAKIT (masalah dengan…) tidak Sering
Pernah kadang selalu
pernah
1. Sendi dan ototnya terasa sakit 0 1 2 3 4
2. Sering merasa kesakitan 0 1 2 3 4
3. Sulit tidur karena rasa sakit pada 0
1 2 3 4
sendi dan ototnya
4. Ototnya terasa kaku 0 1 2 3 4

Hampir
Tidak Kadang- Hampir
LELAH (masalah dengan…) tidak Sering
Pernah kadang selalu
pernah
1. Merasa lelah 0 1 2 3 4
2. Merasa tubuhnya lemah 0 1 2 3 4
3. Butuh banyak istirahat 0 1 2 3 4
4. Merasa tidak memiliki tenaga untuk 0
1 2 3 4
melakukan kegiatan yang dia suka

Hampir
KEGIATAN MAKAN (masalah Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit menggunakan sendok/garpu 0
saat makan 1 2 3 4

2. Sulit mengunyah makanannya 0 1 2 3 4


3. Sulit memegang sebuah gelas 0 1 2 3 4
4. Sulit untuk minum sendiri 0 1 2 3 4
5. Sulit untuk memotong makanannya 0 1 2 3 4
Hampir
BERBICARA & KOMUNIKASI Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
(masalah dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit mengatakan pada keluarga apa 0
1 2 3 4
yang dia mau
2. Sulit mengatakan pada orang lain 0
1 2 3 4
apa yang dia mau
3. Keluarga sulit untuk mengerti kata- 0
1 2 3 4
katanya
4. Orang lain sulit untuk mengerti kata- 0
1 2 3 4
katanya
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Marsubrin, Putri Maharani Tristanita. (2014). Kualitas Hidup Anak Sindrom Nefrotik
Menggunakan Penilaian Pediatric Quality of Life InventoryTM (PedsQl). Jakarta :
Fakultas Kedokteran Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak.
Selekta, MC. 2018. Cerebral Palsy Tipe Spastik Quadriplegi Pada Anak Usia 5 Tahun.
Majority Vo.7 No.3
Saputri, Nasra. 2015. Hubungan cerebral palsu dengan tingkat kooperatif anak dalam
perawatan gigi dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai