4
PENGKAJIAN DENGAN PedsQL CP MODULE
Disusun oleh :
Kelompok 6
Septiana Indang Lestari (18/423837/KU/20477)
Setiyati Widianingrum (18/423838/KU/20478)
Sri Rahayu (18/423839/KU/20479)
Triana Hanifah (18/423840/KU/20480)
Putri Aulia W (18/427123/KU/20728)
Refa Sefia Anjarwati (18/427124/KU/20729)
Rizky Amalia Oktaviany (18/427125/KU/20730)
Urmila Ayu Azzahro (18/427126/KU/20731)
Riki Wartakusumah (18/429902/KU/20879)
Shafira Pusparani (18/429903/KU/20880)
Tiara Ramadhani (18/429904/KU/20881)
Dosen Pembimbing :
Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes.,PhD
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................1
A. Cerebral Palsy..............................................................................................................1
B. Prevalensi.....................................................................................................................2
D. Manifestasi Umum.......................................................................................................3
HASIL PENGKAJIAN..............................................................................................................5
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...............................................................................8
KESIMPULAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA
A. Cerebral Palsy
1. Definisi
Cerebral Palsy (CP) merupakan kelainan atau kerusakan pada otak yang bersifat
non-progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. Cerebral Palsy dapat
menyebabkan gangguan sikap (postur), kontrol gerak, gangguan kekuatan otot yang
biasanya disertai gangguan neurologis berupa kelumpuhan, spastik, gangguan basal
ganglia, cerebellum, dan kelainan mental.
2. Etiologi
Eitologi dari Cerebral palsy dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Prenatal
1) Infeksi selama masa kandungan
2) Perdarahan selama trimester tiga
3) Inkompeten serviks
4) Trauma
b. Perinatal
1) Hipoksia
Sering dijumpai pada bayi bayi dengan kesulitan persalinan. Asfiksia
menyebabkan rendahnya suplai oksigen pada otak bayi dalam periode
lama, anak tersebut akan mengalami kerusakan otak yang dikenal dengan
hipoksik iskemik ensefalopati.
2) Perdarahan otak
Perdarahan otak dan anoksia dapat terjadi bersamaan sehingga sukar
membedakannya, misalnya perdarahan yang mengelilingi batang otak
mengganggu pusat pernafasan sehingga terjadi anoksia.
3) Prematuritas
Bayi kurang bulan memiliki kemungkinan menderita perdarahan otak
yang lebih banyak daripada bayi cukup bulan, karena pembuluh darah,
enzim, faktor pembekuan darah dan lain-lain masih belum sempurna
c. Pascanatal
1) Trauma Kapitis
2) Infeksi
3) Kern Ikteru
B. Prevalensi Cerebal Palsy
CP bukan penyakit yang berdiri sendiri tetapi nama yang diberikan untuk variasi dari
sindrom kerusakan saraf motorik yang terjadi sekunder dan menjadi lesi dalam
perkembangan otak. Kerusakan otak bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan
tetapi dampak dari CP dapat diperkecil. Cerebral palsy merupakan gangguan
perkembangan neuromotor yang sering terjadi pada anak. Di Indonesia, Prevalensi
penderita CP 1-5 per 1000 kelahiran hidup. Dimana ada sekitar 1.000-25.000 kelahiran
dengan diagnosa cerebral palsy setiap 5 juta kelahiran hidup di Indonesia per tahunnya.
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan, seringkali terjadi pada anak pertama.
meningkat pada 30 tahun terakhir dikarenakan semakin canggihnya teknologi di bidang
kegawatdaruratan neonatologi sehingga bayi premature yang kritis bisa terselamatkan.
Namun bayi yang terselamatkan tersebut mengalami masalah perkembangan saraf dan
kerusakan neurologis. 50% kasus termasuk ringan yaitu penderita dapat mengurus
dirinya sendiri, dan 10% tergolong berat yaitu penderita membutuhkan pelayanan
khusus. 35% disertai kejang dan 50% mengalami gangguan bicara, dengan rata-rata 70%
tipe spastik, 10-20% tipe atetotik, 5-10% ataksia, dan sisanya campuran. Penanganan
cerebral palsy memerlukan berbagai disiplin ilmu dalam suatu tim kerja yang terdiri
dokter spesialis rehabilitasi, dokter anak, dokter syaraf, psikiatri, orthopedis, terapis fisik,
terapis okupasi, terapis wicara, pekerja sosial, psikolog dan guru. Penanganan cerebral
palsy biasanya berupa terapi fisik, terapi perilaku, terapi wicara, nutrisi, obat-obatan dan
intervensi bedah.
Hal yang dikaji tentang anak dengan Cerebral Palsy yaitu anak yang mengalami
masalah-masalah khusus yang dialami selama 1 bulan terakhir. Terdapat beberapa
penilaian klasifikasi yaitu tidak pernah, hampir tidak pernah, kadang-kadang, sering, dan
hampir selalu. Setiap item penilaian diberi skor tebalik dan diubah secara liner ke skala
0-100, skor yang lebih tinggi menunjukkan angka mengalami masalah-masalah khusus
lebih sedikit.
HASIL PENGKAJIAN
Hampir
KEGIATAN SEKOLAH (masalah Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit untuk menulis atau 4
0 1 2 3
menggambar dengan pensil dan pulpen
2. Sulit menggunakan gunting 0 1 2 3 4
3. Sulit menggunakan keyboard 2
0 1 3 4
komputer
4. Sulit menggunakan mouse komputer 0 1 2 3 4
Hampir
PERGERAKAN & KESEIMBANGAN Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
(masalah dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit menggerakkan satu atau kedua 0
1 2 3 4
kakinya
2. Sullit menggerakkan satu atau kedua 0
1 2 3 4
tangannya
3. Sulit menggerakkan anggota 0
1 2 3 4
tubuhnya
4. Sulit menjaga keseimbangan saat 0
1 2 3 4
duduk
5. Sulit menjaga keseimbangan saat 1
0 2 3 4
berdiri
Hampir
Tidak Kadang- Hampir
RASA SAKIT (masalah dengan…) tidak Sering
Pernah kadang selalu
pernah
1. Sendi dan ototnya terasa sakit 0 1 2 3 4
2. Sering merasa kesakitan 0 1 2 3 4
3. Sulit tidur karena rasa sakit pada 0
1 2 3 4
sendi dan ototnya
4. Ototnya terasa kaku 0 1 2 3 4
Hampir
Tidak Kadang- Hampir
LELAH (masalah dengan…) tidak Sering
Pernah kadang selalu
pernah
1. Merasa lelah 0 1 2 3 4
2. Merasa tubuhnya lemah 0 1 2 3 4
3. Butuh banyak istirahat 0 1 2 3 4
4. Merasa tidak memiliki tenaga untuk 0
1 2 3 4
melakukan kegiatan yang dia suka
Hampir
KEGIATAN MAKAN (masalah Tidak Kadang- Hampir
tidak Sering
dengan…) Pernah kadang selalu
pernah
1. Sulit menggunakan sendok/garpu 0
saat makan 1 2 3 4
Marsubrin, Putri Maharani Tristanita. (2014). Kualitas Hidup Anak Sindrom Nefrotik
Menggunakan Penilaian Pediatric Quality of Life InventoryTM (PedsQl). Jakarta :
Fakultas Kedokteran Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak.
Selekta, MC. 2018. Cerebral Palsy Tipe Spastik Quadriplegi Pada Anak Usia 5 Tahun.
Majority Vo.7 No.3
Saputri, Nasra. 2015. Hubungan cerebral palsu dengan tingkat kooperatif anak dalam
perawatan gigi dan mulut.