Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
A. Latar Belakang
Hingga sekarang ini, orang-orang belum sadar utamanya perawatan luka yang
benar. Perawatan luka yang seadanya bikin luka jadi membesar sampai dapat
membahayakan, dapat mengakibatkan amputasi. Banyak yang tidak paham ada orang
yang perlu diamputasi, dimulai satu titik luka yang tidak dilakukan dengan cara benar.
Sesudah diamputasi bukanlah merampungkan permasalahan. Potensi mengembangnya
luka baru serta amputasi selanjutnya tetaplah ada bahkan juga dapat menyebabkan
kematian. Perawatan luka adalah permasalahan yang esensial, terlebih luka kronik
lantaran dapat mengakibatkan kecacatan serta depresi di kelompok pasien serta
keluarganya.
Angka kejadian luka setiap tahun semakin meningkat, baik luka akut maupun
luka kronis. Satu riset tunjukkan prevalensi pasien dengan luka yaitu 350 per 1000
populasi masyarakat. Sebagian besar luka pada masyarakat dunia yaitu luka lantaran
pembedahan, trauma (48 %), ulkus kaki (28 %) serta luka dekubitus (21 %).
Berdasarkan tingkat keparahan luka, luka di bagi atas luka akut dan luka kronik. Luka
akut dan kronik beresiko terkena infeksi. Luka akut memiliki serangan yang cepat dan
penyembuhannya dapat diprediksi (Lazarus,et al., 1994). Contoh luka akut adalah luka
jahit karena pembedahan, luka trauma dan luka lecet. Di Indonesia angka infeksi untuk
luka bedah mencapai 2.30 sampai dengan 18.30 % (Depkes RI, 2001).
Luka akut dan kronis membutuhkan perawatan. Perawatan luka adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk merawat luka agar dapat mencegah
terjadinya trauma (injuri) pada kulit membran mukosa jaringan lain yang disebabkan
oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit.
Serangkaian kegiatan tersebut meliputi pembersihan luka, memasang balutan,
mengganti balutan, pengisian (packing) luka, memfiksasi balutan, tindakan pemberian
rasa nyaman yang meliputi membersihkan kulit dan daerah drainase, irigasi,
pembuangan drainase, pemasangan perban (Bryant, 2007).
Dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan dan pemilihan produk-
produk perawatan luka kurang sesuai sangat sering ditemukan. Penggunaan dan
pemilihan produk-produk perawatan luka kurang sesuai akan menyebabkan proses
inflamasi yang memanjang dan kurangnya suplai oksigen di tempat luka. Hal-hal
tersebut akan memperpanjang waktu penyembuhan luka. Luka yang lama sembuh
disertai dengan penurunan daya tahan tubuh pasien membuat luka semakin rentan untuk
terpajan mikroorganisme yang menyebabkan infeksi (Morrison, 2004).
Berdasarkan alasan diatas maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan kepada
warga tentang perawatan luka yang benar, sehingga diharapkan tidak terjadi infeksi
yang dapat menghambat penyembuhan luka.
B. Landasan Kegiatan
Kegiatan Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II Topik: Perawatan Luka dilaksanakan berdasarkan RPS (Rencana
Pembelajaran Semester) Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II Semester 2
Tahun 2017.
D. Tujuan Kegiatan
Secara umum tujuan dari kegiatan Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah II Topik Perawatan Luka ini adalah:
1. Warga mengetahui teknik perawatan luka bersih yang benar.
2. Warga mampu mempraktikkan teknik perawatan luka bersih yang benar.
E. Target
Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah masyarakat dapat
mempraktekkan cara merawat luka bersih.
F. Strategi Pelaksanaan
Kegiatan Project Based Learning (PJBL) Mata Kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II Topik: Perawatan Luka ini diikuti oleh 50 orang di Sekolah Islam Terpadu
Attibyan, Jalan Kapas Gading Madya 1/23 Kelurahan Dukuh Setro Surabaya, Jawa
Timur. Pada kegiatan ini kami akan memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan
kepada warga tentang perawatan luka. Setelah itu kami akan membagi warga menjadi
beberapa kelompok kecil yang didampingi oleh fasilitator untuk mempraktekkan
langsung cara merawat luka.
G. Waktu dan Tempat
Kegiatan PJBL: Pendidikan Kesehatan Perawatan Luka ini akan dilaksanakan
pada:
Hari : Minggu, 21 Mei 2017
Pukul : 07.30- selesai
Tempat : Sekolah Islam Terpadu Attibyan, Jalan Kapas Gading Madya 1/23
Kelurahan Dukuh Setro Surabaya
H. Peserta Kegiatan
Peserta PJBL: Penyuluhan Kesehatan tentang Perawatan Luka ini adalah
masyarakat dewasa di Sekolah Islam Terpadu Attibyan, Jalan Kapas Gading Madya
1/23 Kelurahan Dukuh Setro Surabaya yang berjumlah 50 orang.
I. Panitia Kegiatan
Panitia pelaksanaan terdiri dari Mahasiswa Kelas AJ1 Program B19 S1
Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Susunan panitia
terlampir (lampiran 1).
J. Susunan Acara
(Lampiran 2)
K. Anggaran Dana
(Lampiran 3)
L. Penutup
Demikian Proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu dalam
membantu mensukseskan kegiatan yang kami adakan. Harapan kami, kegiatan PJBL:
Perawatan Luka ini dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana. Tentunya
kegiatan ini tidak akan tercapai tanpa adanya bantuan semua pihak. Atas bantuan dan
kerjasama bapak/ibu kami sampaikan terima kasih. Semoga apa yang menjadi niat baik
kita bersama ini, dicatat sebagai amal ibadah dan diterima disisi Allah SWT. Aamiin.
HALAMAN PENGESAHAN
4. Lokasi PJBL : Sekolah Islam Terpadu Attibyan, Jalan Kapas Gading Madya
1/23 Kelurahan Dukuh Setro Surabaya
5. Waktu PJBL : Minggu, 21 Mei 2017
Mengetahui
PJMA Keperawatan Medikal Bedah II Ketua Pelaksana
Mengetahui,
Dekan FKp Unair
SUSUNAN PANITIA
SUSUNAN ACARA
Pembawa Acara :
2. Maria Wahyu
Lampiran 3
ANGGARAN DANA
Pemasukan:
1. Kas Kelas AJ1 B19 : Rp. 200.000,-
2. Donatur : Rp. 500.000,-
3. Iuran Kelas AJ1 B19 : Rp. 930.000,-
Pengeluaran:
1. Kesekretariatan : Rp. 50.000,-
2. Banner 3 x 1 meter : Rp. 100.000,-
3. Cetak Materi : Rp. 100.000,-
4. Konsumsi
Snack Peserta @Rp. 10.000,- x 50 orang : Rp. 500.000,-
Door Prize : Rp. 150.000,-