Ginjal adalah sepang yang berbentuk kacang berukuran 4-5 inci dibelakang
rongga perut ( antara rongga perut dan otot punggung ), tepat diatas garis
punggung dikedua sisi tulang belakang.
Pasien CKD yang mengalami gagal ginjal kronik akan menjalani hemodialisa
jangka panjang (hemodialisa (HD) suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari
tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut
dialises.
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH DENGAN CKD ON HD PADA TN.
Z DI RUANG DAHLIA 2023
Etiologi
Glomerolus rusak
Sumsum tulang produksi sel darah terhambat Fungsi absorbsi, sekresi dan elektrolit terganggu PROTEIN/ALBUMIN DAPAT MELEATI MEMBRAN GLOMEROLUS
Keterangan : Pasien
Laki – laki
Perempuan
6. Pemeriksaan fisik
Kondisi umum: lemah
TD : 200/100 mmHg
Nadi : 89 x/mnt
RR : 28 x/mnt
7. Data penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan Thorax
c. Pemeriksaan EKG
d. Therapi
8. pola eliminasi
pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 x sehari pagi dan sore dengan konsisteni lembek dan
berbau khas , bewarna kuning. Selama dirawat pasien mengatakan untuk BAB tidak
lancar dan selama diraat belum BAB. Sebelum sakit BAK normal 6 -7 x / hari., dan selama
sakit BAK tidak normall, pasien tidak terpasang chatetre urine. Intake makan 3porsi, minum 600 cc,
infus : Nacl 09 % + 1 amp Nicardipin 100 cc, inj: furosemid 3x 1 amp = 6 cc. Output urine
500 cc
Cairan masuk: Cairan Keluar:
Infus :100 cc Urine : 500 cc/ 24 jam
Minum : 600 cc Total : 500 cc
Injeksi : 16 cc
Total ; 716 CC
Lanjutan
IWL : 10 cc x 62 kg = 620 cc
CK = 500 cc + 620 = 1120 cc
Belence = 716 – 1120 cc
BC = - 404 cc/ 24 jam
Jadi belence cairain TN “ Z “selama 24 jam -404 cc
B. Analisa data
Pada tgl 04 Juni 2023 Pkl : 13:30 wib didapatkan data focus
DS : Pasien mengatakan sesak nafas, nyeri perut, nyeri saat
beraktifitas/
DO : Nafas terlihat cepat, kedua kaki bengkak, tangan kanan
bengkak, muka sembab
TD : 200/110 mmH
Nadi : 90 x/mnt
RR : 26 x/mnt
Suhu : 36,4
C. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d Upaya nafas
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
D. Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif b/d hambatan Upaya nafas ditandai dengan dyspnue
Tujuan : setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil dyspnue menurun,
penggunaan otot bantu nafas menurun, dan frekuensi nafas membaik dari 26 x/mnt menjadi 18 x/mnt. Intervensi:
Monitor pola nafa
Posisikan semi fowler
Berikan oksigen
Kolaborasi pemeberian bronkodilator ekspektoran dan mukolitik
2. Nyeri akut b/d agen pencederaan fisiologis ditandai dengan mengeluh nyeri
Tujuan : setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil keluhan nyeri menurun
dari skala 5 menjadi 2, meringis menurun, kesulitan tidur menurun, tekanan darah sedang dari 2000/110 mmHg
menjadi 150/87 mmHg.
Intervensi :
Identifikasi lokasi nyeri
Karakteristik nyeri
Durasi nyeri
Frekuensi nyeri
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan ditandai dengan mengeluh lemah
Tujuan : setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3 x24 jam dengan kriteria hasil kemudahan dalam melakukan
aktivitas sehari meningkat, keluhan Lelah menurun, dan tekanan darah sedang 200/110 mmHg menjadi 150/90 mmHg .
Intervensi :
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelemahan
Fasilitas duduk ditempat disisi tempat tidur
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelemahan
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
E. Implementasi
1. Pola nafas tidak efektif b/d Upaya nafas
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
Evaluasi
1. Pola nafas tidak efektif b/d Upaya nafas
S : Pasien mengatakan sesak tidak lagi
O : Pasien tampak nafas stabil
TD 150/90 mmHg, Nadi : 87, RR 20 x/mnt,
A : Masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : pasien tampak tenang
A : maslah nyeri teratasi Sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
S : Pasien mengatakan aktivitas ringan bisa dilakukan secara mandiri
O : aktivitas seperti makan dan minum, memakai baju dilakukan mandiri
A : masalah aktivitas teratasi sabagian
P : lanjutkan intervensi
Terimakasih