Anda di halaman 1dari 49

WOUND TREATMENT

dr. Ira Handriani, Sp.BP-RE

Basic Course of Plastic Surgical Skill


SMF Ilmu Bedah Plastik, FK UnAir - RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
3-4 Maret 2017 1
PENDAHULUAN
• Penanganan pasien dengan luka
 Holistik:
1. Aspek fisik:
- Kondisi umum
- Status lokal
2. Aspek psikologis
3. Aspek spiritual

2
Acute versus chronic

acute chronic
coagulation
coagulation

inflammation
inflammation

remodeling
chronic
wound
proliferation
migration
proliferation

remodeling
3
Ciri-ciri luka kronis (Moore J et al, 2004):

• Jaringan nekrotik & fibrotik dalam luka dengan


sirkulasi buruk
• Penghancuran jaringan yang rekuren, kurangnya
jaringan granulasi & epitelisasi
• Kadar sitokin
• Kadar matriks metalloproteinase (MMP) & protease
• Aktifitas faktor pertumbuhan & mitosis
• Jumlah sel-sel yang menua

4
• Muatan kuman & jumlah kuman yang resisten
terhadap banyak obat & terdapatnya bio-film 
resistensi dapat meningkat 1000X
• Eksudat

Biofilm
Staphylococcus aureus
pada kateter indwelling

5
PREPARASI BED LUKA

1. Debridement

2. Kontrol Bakteri (bacterial balance)

3. Pengelolaan Eksudat

6
Falanga V, 2000, 2001; Vowden K, 2002
Debridement :
Pembuangan bahan asing & jaringan non-vital
Pembuangan jaringan terkontaminasi
dari dasar luka

Dengan mempertahankan struktur vital


semaksimal mungkin

7
Pemilihan Debridement (Falanga 2000)

Considerations Surgical Enzymatic Autolytic Mechanical

• Kecepatan 1 2 4 3
• Spesifisitas 2 1 3 4
• Nyeri 4 2 1 3
• Eksudat 1 4 3 2
• Infeksi 1 3 4 2
• Harga 4 2 1 3

8
HAMBATAN PEMBEDAHAN

Keadaan umum penderita jelek

Persyaratan pembiusan

Tidak ada yang mengurus penderita

Antrian jadwal operasi

Tidak ada biaya

9
10
Definisi Dressing (Pembalut Luka)

Bahan yang diaplikasi pada luka


untuk penyembuhan &/mencegah
cedera tambahan.

Idealnya: steril, breathable &


kondusif untuk suasana lembab 
↓ resiko infeksi, mempercepat
penyembuhan & ↓ parut.
11
Serat melekat pada luka

12
LUKA LUKA
BASAH MOIST KERING

• Absorbent • Hidrocolloid
dressing • Transparent
• Hidrofibre • Hidrogel
dressing
• Calcium
alginate
• Foam

Memberi
Menyerap cairan Menjaga kelembapan kelembapan
Tipe Dressing
Dressing yang memberikan
kelembapan
(Wound Hydration Dressing)
Dressing yang menjaga kelembapan
(Moisture Retentive Dressing)
Dressing yang menyerap cairan
(Exudate Management Dressing)
Dressing yang menyerap bau
(Odor Management Dressing)
14
PEMBALUT LUKA YANG
MENJAGA KELEMBABAN

Hydrocolloid
- Absorbensi: 1+ - 2+
- Pemakaian sampai 7 hari
- Kedap air, non-adheren
- Berpori; Semipermeabel
- Indikasi:
Luka akut & kronis, eksudatatif minimal-sedang :
abrasi, granulasi, epitelisasi, luka post op
15
Hydrocolloid Dressing
Terdiri dari:
Sodium carboxymethylcellulose
Stryrene-isoprene-styrene co-polymer
Semi-permeable polyurethanefilm

Comfeel Plus Transparant Comfeel Plus Ulcer Dressing


Dressing
+ Calcium alginate 16
Aplikasi Hidrocolloid dressing
Dressing nonadheren
dengan paraffin putih

Dressing nonadheren
Dengan emulsi minyak

18
PENANANGANAN LUKA BASAH
• Eksudat: Cairan yang
difiltrasi dari sistem
sirkulasi ke dalam lesi
inflamasi
Komposisi bervariasi:
air, lekosit, trombosit,
eritrosit, protein plasma

Dalam jumlah >> 


menghambat
penyembuhan 19
PEMBALUT LUKA YANG MENYERAP CAIRAN

Foam Dressing
- Penyerapan foam sampai 20

- Indikasi:
* Ulkus diabetik kaki tanpa infeksi &
* Ulkus dekubitus eksudatif sedang-banyak
*Digunakan di sekitar drain

20
Pinggiran silikon
menahan eksudat –
cegah maserasi

21
Spons Hidrosorb :
Membantu atasi luka
berbau.

22
Calcium/Sodium
Alginate dressing:
- Absorbensi 3+
- Pemakaian
maksimum 4 hari

- Berubah jadi gel


waktu kontak
dengan eksudat
- Hemostatik 23
Dressing Absorbent Pad
- Absorbensi 4 +
- Pemakaian maksimum 4 hari

24
Hydrofiber
Absorbensi sampai 6 X
Mengabsorbsi &
berinteraksi dengan
eksudat 
gel yang lembut,
hidrofilik, ‘gas-permeable’
 mengurung bakteri &
menyesuaikan bentuknya
dengan kondisi luka
Melekat pada dasar luka
↓ dead space  ↓
infeksi
25
• Diagnosis : - “tunneling”
- Pastikan tak ada
osteomyelitis
• Cegah perburukan: nutrisi,
hidrasi, mobilisasi
• “ Pain management”
• Irigasi dan isi/”pack”
“tunnel”

26
PENANGANAN LUKA BASAH
INFEKSI

27
ANTIMICROBIAL DRESSING
 Ag dilepas ke bed luka ketika kontak

dengan eksudat
 Melepas ion Ag sepanjang masa
pemakaian sampai 7 hr
 Indikasi: Luka infeksi eksudatif

28
Destruksi Bakteri oleh Ag

Ion Ag mengikat & merusak


dinding luar sel kuman

29
• Cutisorb Sorbact
Pembungkusnya terbuat dari polyprolene, lembut &
berlapis
Mengandung TACC, derivat asam lemak yang
hidrofobik  membentuk ikatan kovalen dengan
mikroba yang hidrofobik 30
PENANGANAN LUKA
NEKROTIK BASAH

31
ENZYMATIC DEBRIDEMENT
Telah dipakai secara luas sejak 1975

Bila surgical debridement tidak memungkinkan

Bekerja sangat spesifik terhadap jaringan


nonvital

Bereaksi pada : protein, kolagen, fibrin, elastin


& nukleoprotein
32
Menggunakan enzim proteolitik alamiah

Merupakan enzim eksogen yg akan


bekerjasama dengan enzim endogen pada luka

Mengaktifkan autolisis melalui enzim


Elastase, Collagenase, Fibrinolysin

33
Pre Terapi Post Terapi
34
Produk Debridement Enzimatik Topikal

 Collagenase (Santyl ®)

 Fibrinolysin (Elase®)

 Protease (Panafil®)

 Papain urea (Accuzyme®)

Trypsin (Granulex®)

35
Collagenase untuk luka bakar lengan

Pre Tx Day 1 Day 2 Day 3

Day 4 Day 5 Day 6 Day 7

Day 8 Day 9 Day 10 36


Bromelain

• Proteinase yang berasal dari Ananas comosus

• Efek debridement bromelain oleh komponen non-


proteolitiknya/ enzim hidrolitik, yi escharase
mengaktifkan prokolagenase dalam jaringan hidup
melarutkan kolagen denaturasi pada eskar

37
Sebelum Terapi Setelah Terapi 38
Aplikasi enzim

39
Krim bromelain untuk luka bakar suprapubik

Pre Tx Day I Day 2 Day 3

Day 4 Day 5 Day 6 Day 7

Day 8 Day 9 Day 10 40


PENANGANAN LUKA
NEKROTIK KERING

41
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT

Invivo Enzymes melakukan debridement


terhadap jaringan nonvital :

Gelatinase
Kolagenase
Stromelisin

42
Falanga V, 2000; 2001
Sifat hidrogel

 Kandungan air tinggi


 Melunakkan jaringan
nekrotik
 Mengabsorbsi debris &
eksudat berlebih
 Nonadheren
 Perlu dressing sekunder
Aplikasi Hidrogel

44
“DRESSING” BIOLOGIS
• Amnion
- Amnion dari manusia dipelopori John
Staige Davis 1910
- Keuntungan: mudah diperoleh &
terjangkau
- Mengandung hormon pertumbuhan &
imunoglobulin
- Merangsang angiogenesis
- Mempercepat epitelisasi 45
46
KESIMPULAN

• Preparasi luka merupakan hal penting


pada pengelolaan luka
• Debridement : unsur terpenting pada
preparasi luka
• Pembedahan bukan satu2 nya cara
debridement
47
• Tersedia berbagai ragam pembalut luka
dengan kelebihannya masing-masing &
pemilihan jenis pembalut luka harus
berdasarkan kondisi luka dengan segala
permasalahannya.

• Wound bed preparation harus optimal


sebelum penutupan luka.
48
49

Anda mungkin juga menyukai