2
Acute versus chronic
acute chronic
coagulation
coagulation
inflammation
inflammation
remodeling
chronic
wound
proliferation
migration
proliferation
remodeling
3
Ciri-ciri luka kronis (Moore J et al, 2004):
4
• Muatan kuman & jumlah kuman yang resisten
terhadap banyak obat & terdapatnya bio-film
resistensi dapat meningkat 1000X
• Eksudat
Biofilm
Staphylococcus aureus
pada kateter indwelling
5
PREPARASI BED LUKA
1. Debridement
3. Pengelolaan Eksudat
6
Falanga V, 2000, 2001; Vowden K, 2002
Debridement :
Pembuangan bahan asing & jaringan non-vital
Pembuangan jaringan terkontaminasi
dari dasar luka
7
Pemilihan Debridement (Falanga 2000)
• Kecepatan 1 2 4 3
• Spesifisitas 2 1 3 4
• Nyeri 4 2 1 3
• Eksudat 1 4 3 2
• Infeksi 1 3 4 2
• Harga 4 2 1 3
8
HAMBATAN PEMBEDAHAN
Persyaratan pembiusan
9
10
Definisi Dressing (Pembalut Luka)
12
LUKA LUKA
BASAH MOIST KERING
• Absorbent • Hidrocolloid
dressing • Transparent
• Hidrofibre • Hidrogel
dressing
• Calcium
alginate
• Foam
Memberi
Menyerap cairan Menjaga kelembapan kelembapan
Tipe Dressing
Dressing yang memberikan
kelembapan
(Wound Hydration Dressing)
Dressing yang menjaga kelembapan
(Moisture Retentive Dressing)
Dressing yang menyerap cairan
(Exudate Management Dressing)
Dressing yang menyerap bau
(Odor Management Dressing)
14
PEMBALUT LUKA YANG
MENJAGA KELEMBABAN
Hydrocolloid
- Absorbensi: 1+ - 2+
- Pemakaian sampai 7 hari
- Kedap air, non-adheren
- Berpori; Semipermeabel
- Indikasi:
Luka akut & kronis, eksudatatif minimal-sedang :
abrasi, granulasi, epitelisasi, luka post op
15
Hydrocolloid Dressing
Terdiri dari:
Sodium carboxymethylcellulose
Stryrene-isoprene-styrene co-polymer
Semi-permeable polyurethanefilm
Dressing nonadheren
Dengan emulsi minyak
18
PENANANGANAN LUKA BASAH
• Eksudat: Cairan yang
difiltrasi dari sistem
sirkulasi ke dalam lesi
inflamasi
Komposisi bervariasi:
air, lekosit, trombosit,
eritrosit, protein plasma
Foam Dressing
- Penyerapan foam sampai 20
- Indikasi:
* Ulkus diabetik kaki tanpa infeksi &
* Ulkus dekubitus eksudatif sedang-banyak
*Digunakan di sekitar drain
20
Pinggiran silikon
menahan eksudat –
cegah maserasi
21
Spons Hidrosorb :
Membantu atasi luka
berbau.
22
Calcium/Sodium
Alginate dressing:
- Absorbensi 3+
- Pemakaian
maksimum 4 hari
24
Hydrofiber
Absorbensi sampai 6 X
Mengabsorbsi &
berinteraksi dengan
eksudat
gel yang lembut,
hidrofilik, ‘gas-permeable’
mengurung bakteri &
menyesuaikan bentuknya
dengan kondisi luka
Melekat pada dasar luka
↓ dead space ↓
infeksi
25
• Diagnosis : - “tunneling”
- Pastikan tak ada
osteomyelitis
• Cegah perburukan: nutrisi,
hidrasi, mobilisasi
• “ Pain management”
• Irigasi dan isi/”pack”
“tunnel”
26
PENANGANAN LUKA BASAH
INFEKSI
27
ANTIMICROBIAL DRESSING
Ag dilepas ke bed luka ketika kontak
dengan eksudat
Melepas ion Ag sepanjang masa
pemakaian sampai 7 hr
Indikasi: Luka infeksi eksudatif
28
Destruksi Bakteri oleh Ag
29
• Cutisorb Sorbact
Pembungkusnya terbuat dari polyprolene, lembut &
berlapis
Mengandung TACC, derivat asam lemak yang
hidrofobik membentuk ikatan kovalen dengan
mikroba yang hidrofobik 30
PENANGANAN LUKA
NEKROTIK BASAH
31
ENZYMATIC DEBRIDEMENT
Telah dipakai secara luas sejak 1975
33
Pre Terapi Post Terapi
34
Produk Debridement Enzimatik Topikal
Collagenase (Santyl ®)
Fibrinolysin (Elase®)
Protease (Panafil®)
Trypsin (Granulex®)
35
Collagenase untuk luka bakar lengan
37
Sebelum Terapi Setelah Terapi 38
Aplikasi enzim
39
Krim bromelain untuk luka bakar suprapubik
41
AUTOLYTIC DEBRIDEMENT
Gelatinase
Kolagenase
Stromelisin
42
Falanga V, 2000; 2001
Sifat hidrogel
44
“DRESSING” BIOLOGIS
• Amnion
- Amnion dari manusia dipelopori John
Staige Davis 1910
- Keuntungan: mudah diperoleh &
terjangkau
- Mengandung hormon pertumbuhan &
imunoglobulin
- Merangsang angiogenesis
- Mempercepat epitelisasi 45
46
KESIMPULAN