Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan dengan panjang wilayah 1/8

katulistiwa (1/8 x 40.000 km). Jarak terjauh Utara-Selatan 1.118 km dan

jarah terjauh Timur-Barat 5.110 km, dilalui garis katulistiwa. Indonesia

berada diantara dua Benua yaitu Asia-Autralia dan diantara dua buah

Samudra yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, terditi dari 17.508

buah pulau kecil dan besar. Luas daratan kurang lebih 1,9 juta km dan luar

perairan 2/3 dari seluruh wilayah Indonesia. Indonesia bagian Barat

dominan daratan daripada perairan sedangkan Indonesia bagian Timur

lebih dominan perairan daripada daratan. Indonesia memiliki tanah yang

subur dan mengandung sumber kekayaan alam (mineral) yang potensial.

Dari 11 mineral terpenting di dunia, 7 diantaranya terdapat di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang kaya raya, potensi kekayaan alamnya

sangat luar biasa, baik sumber daya alam hayati maupun non hayati. Bisa

dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat dan

kekayaan lainnya yang terkandung didalam bumi Indonesia tercinta ini

mungkin tidak bisa dihitung. Indonesia tidak diragukan lagi adalah negara

dengan sejuta potensi sumber daya alam. Bahkan negara berlambang

Garuda ini pernah menjadi anggota OPEC yaitu negara-negara penghasil

dan pengekspor minyak bumi. Indonesia juda dikenal dengan penghasil

batu bara. Fenomena yang terjadi justru kekayaan alam Indonesia justru
tidak dinikmati oleh rakyatnya sendiri. Kebanyakan dari sumber daya alam

Indonesia di ekspor dalam bentuk mentah dan kita beli kembali dalam

bentuk barang jadi yang harganya mahal. Ketertarikan negara-negara lain

untuk berinvestasi trilyunan rupiah demi untuk membangun basis di

Indonesia. Modal yang mereka keluarkan tentu jauh dibanding dengan

keuntungan yang berlipat ganda yang merekan dapatkan. Sementara orang

asli Indonesia kebanyakkan hanya menjadi pekerja pabrik dengan upah

yang minin dan buruh-buruh di tempat tambang tersebut sehingga

kemiskinan menjadi potret di negeri Indonesia.

Kemiskinan itu sendiri mempunyai arti keadaan dimana terjadi

ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,

pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Kemiskinan

disebabkan oleh kelangkaan alat untuk memenuhi kebutuhan dasar atau

sulitnya akses untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan.

Jakarta, CNN Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat

penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2019 sebesar 25, 14 juta

penduduk. Dari jumlah tersebut persentase penduduk miskin didesa

mencapai 12,85% sementara dikota sebesar 6,89%. Sementara jika dilihat

dari sebaran provinsi, Papua menduduki propinsi di Indonesia dengan

tingkat kemiskinan 27,53% dan DKI Jakarta menjadi provinsi dengan

tingkat kemiskinan terendah yakni 3,47%.

Kemiskinan merupakan salah satu masalah di negara Indonesia

yang masih belum bisa diselesaikan. Keadaan kemiskinan pada umumnya


diukur dengan tingkat pendapatan. Kemiskinan terjadi akibat pengelolaan

sumber daya alam yang tidak optimal atau tidak sepenuhnya dilakukan

oleh rakyat Indonesia. Atas dasar inilah saya akan membahas tentang

fenomena kemiskinan dalam masyarakat dilihat dari ketersediaan sumber

daya alam dan keadaan penduduk.

B. Identifiaksi Masalah

1. Faktor apa saja yang menjadi fenomena kemiskinan dilihat dari

ketersediaan sumber daya alam ?


BAB II
PEMBAHASAN

Sumber daya alam adalah sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk

kebutuhan dan kepentingan hidup manusia sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia. Indonesia adalah negara

yang luas memiliki kekayaan alam dan sumber daya alm yang sangat

besar. Beberapa daerah di Indonesia terkenal dengan sumber daya alamnya

bauik itu berasal dari pertanian, perkebunan dn juga pertambangan.

Kekayaan alam di Indonesia berlimpah, hal tersebut ditunjukkan

dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang terkenal didunia dapat

ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17%

dari burung, 18% dari jenis temburu karang dan 25% dari hewat laut. Di

bidang agrikultur. Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman

perkebunan seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh dan bahkan

kayu yang banyak diantarannya menempati urutan atas dari segi

produksinya di dunia.

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan

hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai

penghasil berbagai jenis bahan tambang seperti petroleum, timah, gas

alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas dan perak. Di

samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik

digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai

7,9 juta km juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.


Berbagai kekayaan alam yang dianugerahkan kepada Indonesia

ternyata tidak diimbangi oleh kemampuan mengolah kekayaan tersebut

secara efektif dan efesien. Masyarakat Indonesia hanyalah sebagai buruh

di tempat-tempat tambang tersebut. Padahal kekayaan tersebut adalah

milik Indonesia, tetapi masyarakat Indonesia tidak bisa merasakan

kekayaan alam tersebut. Lebih parahnya lagi pihak tertentu yang

berkompeten lebih mempercayakan pengelolaan kekayaan alam kepada

pihak asing, bukan memberikan kesempatan dan mengajarkan kepada

rakyaknya sendiri untuk mengolah kekayaan alam Indonesia, sehingga

justru hal tersebut menjadi sumber kemiskinan bagi rakyat Indonesia.

Fenomena tersebut sering disebut dengan kutukan sumber daya alam atau

resource curse.

Resource curse atau kutukan sumber daya alam adalah negara yang

memiliki sumber daya alam melimpah, akan tetapi dari segi tingkat

pertumbuhan dan perkembangan ekonomi cenderung lebih rendah jika

dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru tidak memiliki

sumber daya alam. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah

namun kemiskinan dan kesenjangan masih terjadi di berbagai pelosok

nusantara. Bahkan di berbagai provinsi yang kaya sumber daya alam

memiliki nilai ekonomi tinggi masih banyak masyarak yang hidup di

bawah garis kemiskinan. Salah satu contoh kasus paling banyak disoroti

adalah penambangan Freeport di Timika Papua, walaupun ekploitasi

sumber daya mineral oleh PT Freeport sudah berlangsung lama, secara


umum pembangunan di provinsi Papua masih tertinggal. Contoh lain

penambangan Timah di Pulau Belitung, Ekploitasi secara intensif pada

sumber daya Timah yang ada di Belitung kurang dapat memberikan

kontribusi besar pada pembangunan daerah. Hal tersebut menjadi kantong-

kantong kemiskinan yang tinggi di Indonesia.

Kemiskinan masyarakat Indonesia membuat mereka harus

mencari-cari jalan bagaimana memperoleh pendapatan yang lebih baik.

Banyak dari masyarakat yang mulai bertani dan berkebun bahkan menjadi

nelayan namun hasil yang mereka peroleh tidak begitu menjanjikan akan

kebutuhan keluarganya.

Memanfaatkan sumber daya alam adalah tindakan yang sangat

kreatif tetapi permasalahannya tidak berhenti disini karena masyarakat

tidak tau cara mengolahnya karena kekurangan energi atau alat yang

memadai untuk bisa mewujudkan ide kreatif mereka dan kita hanya bisa

melihat dengan sedih ketika lahan untuk mencari nafkah diambil

perusahaan asing untuk dikelolanya. Hutan-hutan masyarakat dijulan

kepada perusahaan-perusahaan asing untuk dijadikan pabrik-pabrik untuk

dikelolanya sendiri dan masyarakat menjadi karyawan orang asing

tersebut.

Sumbner daya alam Indonesia juga diambil oleh orang-orang yang

tidak bertanggungjawab yang semakin hari semakin dihabiskan oleh

orang-orang demi meningkatkan level ekonomi mereka tanpa peduli akan

keadaan ekonomi masyarakat yang sangat kekurangan, yang tidak peduli


akan keadaan alamnya sendiri demi memnuhi kebutuhan pribadi mereka

tanpa memikirkan nasib masyarakatnya. Bahkan lebih parahnya orang

yang mengambil sumber daya alam tersebut orang-orang yang

berpendidikan tinggi yang mengetahui akan hukum.

Pemerintah hanya membuat peraturan peraturan akan tetapi tidak

melakukan pengawasan yang ketat di lapangan. Supaya peraturan tersebut

berjalan dengan baik dan benar dan alam Indonesia akan lestari

pemerintah harusnya lebih mengawasi pengelolaan sumber daya alam

Indonesia.

Masyarakat seharusnya meningkatkan ilmu pengetahuan dan

pendidikannya, menyadarkan masyarakat bahwa ekonomi kita akan

membaik apabila warga negaranya berpengetahuan dan berpendidikan

baik dan kemiskinan pun akan turun dengan sendirinya.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah akan tetapi

tidak biasa dimanfaatkan dengan maksimal.

2. Faktor penyebab kemiskinan adalah sifat malas, pendidikan yang

kurang serta orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap

sumber daya alam dengan mengambil keuntungan pribadi serta

pemerintah yang kurang mengawasi tentang pengolahan sumber daya

alam di Indonesia.

B. Saran-Saran

1. Sebagai mahasiswa saya menyarankan agar selalu semangat dalam

menempuh pendidikan sehingga kita tidak akan menerima barang jadi

saja dari orang asing akan tetapi dapat mengolah sendiri bahan mentah

menjadi barang yang jadi dengan harga jual yang tinggi.

2. Memanfaatkan sumber daya alam dengan optimal dan tentunya

bertanggungjawab terhadap kelestarian alam Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

1. Zainul Ittihad Amin.2009.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:


Universitas Terbuka
.
2. Worl Expo 2010 Shanghai China.2010. Diversity of its Natural Resources.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2019.

3. Sohibi.2007. 10 Rekor Kekayaan Alam Indonesia. Diakses pada tanggal 23


Oktober 2019.

4. Index Mundi.2011. Indonesia Natural Resources. Diakses pada tanggal 10


Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai