Anda di halaman 1dari 27

REFER

AT
PELEMBAB
NISWATUL MAGFIRAH
N 111 21 087

Pembimbing Klinik
dr. Diany Nurdin, Sp.KK., M.Kes
PENDAHULUAN

• Kulit adalah organ kompleks yang terlibat dalam termoregulasi, pertukaran

gas, perlindungan terhadap patogen, dan memiliki fungsi barrier untuk

mempertahankan hidrasi

• kulit melindungi tubuh dari faktor eksogen seperti radiasi ultraviolet (UV),

paparan bahan kimia, trauma fisik dan mikroorganisme.


Paparan ekosgen berulang terganggunya barrier kulit dalam
mempertahankan kadar air serta disrupsi lipid pada stratum korneum sehingga
dapat memicu terjadinya Transepidermal Waterloss (TEWL)

perubahan kualitas kulit yang ditandai dengan kulit tampak bersisik, kusam, gata
dan lebih sensitif.
PENDAHULUAN
• Kulit kering atau xerosis cutis didefinisikan sebagai gambaran hilangnya atau
berkurangnya kadar kelembaban stratum corneum
• Xerosis cutis = kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan
kurang elastis dibandingkan kulit normal dan kering pada perabaan
PREVALENSI

50 %- 80 %

35 % - 70%.
PENDAHULUAN
Pelembab secara umum digunakan untuk meringankan kulit kering.
Pelembab dapat mengurangi transepidermal water loss (TEWL) dengan
meningkatkan perbaikan barrier, menciptakan barrier buatan
sementara, dan mengembalikan kelembutan kulit
TUJUAN
Penulisan referat ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dan
pentingnya penggunaan pelembab untuk menghidrasi kulit dan
menjaga kelembaban pada kulit kering.
DEFINISI

Pelembab adalah suatu bahan kompleks yang dibuat dengan tujuan


untuk mempertahankan kadar air pada lapisan korneum antara 10-
30%.
Tujuan pemakaian pelembab adalah untuk mempertahankan kadar air pada
lapisan korneum sementara sampai kerusakan sistem sawar kuit tersebut pulih
JENIS PELEMBAB
EMOLIEN
zat berminyak termasuk glyceril stearat, linolenat, linoleat, oleat, asam laurat,
pseudoceremides, glycol, soy sterols, minyak kelapa dan kolagen.

HUMEKTAN
Humektan merupakan substansi dengan berat molekul rendah yang bersifat menarik air dari
lapisan epidermis yang lebih dalam dan menahannya. Madu, sorbitol, gliserin, panthenol, urea,
propylene adalah contoh humektan

OKSLUSIF
Oklusif memiliki efek paling signifikan saat diterapkan pada kulit yang lembab dengan
menciptakan penghalang hidrofobik pada kulit. Petrolatum adalah pelembap oklusif yang
paling efektif
MEKANISME KERJA PELEMBAB

Pelembab akan meningkatkan kadar air pada stratum korneum yang disebut skin
capacitance (SC), dengan cara meningkatkan absorbs air perkutan dan
menurunkan TEWL.
Peningkatan absorbsi perkutan dapat terjadi karena adanya substansi yang dapat
mengikat air (humektan) dan atau dengan membentuk sawar lipid hidrofobik
MEKANISME KERJA PELEMBAB

EMOLIEN

Emolien membentuk sawar lipid yang mencegah penguapan air dari permukaan kulit
dan memperbanyak akumulasi air dalam lapisan tanduk yang berasal dari lapisan di
bawahnya. Efek melembabkan juga mengubah sifat biofisik stratum korneum secara
nyata
MEKANISME KERJA

HUMEKTAN

Humektan dapat membantu meningkatkan kehilangan air trans-epidermal


dengan memperbanyak penyerapan air dari dermis ke dalam epidermis.
kombinasi humektan dengan oklusif sering diperlukan untuk membantu
meningkatkan fungsi penghalang epidermal dan hidrasi
MEKANISME KERJA
Oklusif

Oklusif mengandung minyak dan wax yang akan membentuk lapisan hydrophobic
untuk menahan penguapan pada permukaan kulit dan lapisan superficial interstitium
dari stratum korneum. Oklusif bekerja dengan baik pada kulit yang lembab karena
tidak dapat bercampur dengan air.
SEDIAAN PELEMBAB

• SALEP
memiliki proporsi lipid tertinggi (misalnya, petroleum jelly adalah 100% lipid)
dan tidak mengandung pengawet.
SEDIAAN PELEMBAB

• KRIM
emulsi water in lipid (minyak>air) dan mengandung pengawet dan penstabil untuk
menjaga agar bahan-bahan ini tidak terpisah.
SEDIAAN PELEMBAB

• LOTION

lotion memiliki sifat tidak berminyak, lebih tipis, mudah menyebar untuk
menutupi area yang luas, penggunaannya sebagai pelembab pada siang hari
di wajah dan badan
SEDIAAN PELEMBAB

• GEL

Sediaan gel merupakan sediaan yang tidak mengandung minyak,


noncomedogenic dan mudah diserap sehingga sangat disarankan pada
daerah lipatan dan wajah.
PENGGUNAAN PELEMBAB

• Pelembab harus dioleskan dengan lembut setelah setelah mencuci muka atau mandi. Oleskan
lebih banyak untuk kulit kering, dan kurangi untuk kulit berminyak

• Pelembab yang berpusat pada humektan dapat menguapkan kelembapan epidermis saat terkena
udara dingin dan kering setelah dioleskan ke kulit, sehingga disarankan untuk mengaplikasikan
produk 30 menit sebelum terpapar udara dingin dan kering
PENGGUNAAN PELEMBAB

• Jika kulit akan langsung terkena udara kering setelah aplikasi, pilih produk yang mengandung
zat oklusif
PENYAKIT PADA KULIT YANG HARUS MENGGUNAKAN PELEMBAB
 Dermatitis atopik (DA)
Dermatitis atopik (DA) atau eczema merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan
inflamasi . Pasien dengan dermatitis atopik memiliki barier kulit yang tidak normal. Hal
tersebut ditandai dengan adanya peningkatan kehilangan air secara transepidermal,
sehingga menyebabkan menurunnya kadar air dalam kulit. Efek tersebut akan
menyebabkan kulit menjadi kering (xerosis )
PENYAKIT PADA KULIT YANG HARUS MENGGUNAKAN PELEMBAB

 Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah inflamasi kulit yang terjadi tanpa proses sensitisasi
karena disebabkan oleh bahan iritan. Pengobatan DKI secara topikal dapat menggunakan
kortikosteroid dimana sediaan yang tersedia berupa losion atau krim, pemberian salep
pelembap apabila pada efloresensi deitemukan likenifikasi dan hyperkeratosis.
 Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit inflamasi kulit yang dimediasi sistem imun, ditandai
oleh peradangan kulit, hiperplasia epidermis. Lesi psoriasis juga menunjukkan nilai TEW
yang lebih tinggi dibandingkan dengan situs yang tidak terlibat .
Penggunaan pelembab untuk psoriasis efektif bila ditambah dengan
perawatan lain, seperti steroid dan vitamin D. Untuk meredakan
hiperkeratosis dari psoriasis, seseorang dapat menggunakan pelembab yang
mengandung seperti AHA, asam salisilat (BHA), urea, dan asam glikolat,
yang memiliki aksi keratolitik
 Ichthyosis Vulgaris

Ichthyosis Vulgaris adalah penyakit kulit yang ditandai dengan perubahan pada kulit terutam
penebalan stratum korneum, xerosis kutis, dan bentuk kulit bersisik di seluruh tubuh
Penurunan produksi asam amino dan beberapa metabolisme ionik dapat menurunkan kada
air pada stratum korneum sehingga dapat menyebabkan kulit kering.
PENUTUP

1. Kulit merupakan organ terluar tubuh yang memiliki fungsi penting sebagai proteksi utama saat tubuh
berinteraksi secara langsung dengan lingkungan. Sebagai fungsi proteksi, kulit melindungi tubuh dari
faktor eksogen seperti radiasi ultraviolet (UV), paparan bahan kimia, trauma fisik dan mikroorganisme.
2. Paparan ekosgen secara berulang dapat menyebabkan terganggunya barrier kulit dalam
mempertahankan kadar air serta disrupsi lipid pada stratum korneum sehingga dapat memicu terjadinya
Transepidermal Waterloss (TEWL).
PENUTUP
3. Pelembab (moisturizer) merupakan sediaan yang digunakan untuk memperbaiki
kulit yang kering. Sediaan ini dapat menurunkan Trans Epidermal Water Loss
(TEWL) dengan membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit sebagai barier,
menenangkan ujung saraf dermal, dan mengembalikan kelembutan kulit.

4. Jenis bahan pelembab dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu pelembab
yang bersifat oklusif, humektan, dan emolien
5. Kelainan pada kulit yang harus menggunakan pelembab yaitu dermatitis
atopik,dermatitis kontak iritan, dan psoriasis.

Anda mungkin juga menyukai