0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan3 halaman
Fungsi agama dan kebudayaan bagi masyarakat meliputi edukasi, penyelamatan, pendamaian, kontrol sosial, solidaritas, transformasi, kreativitas, dan sublimasi. Keduanya membantu masyarakat dalam beradaptasi dengan lingkungan, memenuhi kebutuhan materiil dan spiritual, serta mengatur tata tertib melalui norma sosial.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Fungsi_agama dan kebudayan_dalam_kehidupan_masyarakat[1]
Fungsi agama dan kebudayaan bagi masyarakat meliputi edukasi, penyelamatan, pendamaian, kontrol sosial, solidaritas, transformasi, kreativitas, dan sublimasi. Keduanya membantu masyarakat dalam beradaptasi dengan lingkungan, memenuhi kebutuhan materiil dan spiritual, serta mengatur tata tertib melalui norma sosial.
Fungsi agama dan kebudayaan bagi masyarakat meliputi edukasi, penyelamatan, pendamaian, kontrol sosial, solidaritas, transformasi, kreativitas, dan sublimasi. Keduanya membantu masyarakat dalam beradaptasi dengan lingkungan, memenuhi kebutuhan materiil dan spiritual, serta mengatur tata tertib melalui norma sosial.
Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individuyang terbentuk berdasarkan tatanan
sosial tertentu. Dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial dikenal tiga bentuk masyarakat, yaitu: masyarakat homogen, masyarakat majemuk, dan masyarakat heterogen. Masyarakat homogen ditandai dengan adanya ciri-ciri yang anggotanya tergolong dalam satu asal atau satu bangsa dengan satu kebudayaan yang digunakan sebagai hidup sehari-hari. Masyarakat homogen dapat di temukan dalam bentuk satuan-satuan masyarakat berskala besar seperti masyarakat Jepang. Sedangkan masyarakat majemuk terdiri atas sejumlah suku bangsa yang merupakan bagian dari bangsa itu, seperti masyarakat Indonesia dan masyarakat Amerika. Selanjutnya masyarakat heterogen memiliki ciri-ciri bahwa pranata-pranata primer yang bersumber dari kebudayaan suku bangsa telah diseragamkan oleh pemerintah nasional, kekuatan-kekuatan politik suatu bangsa telah di lemahkan oleh system nasional melalui pengorganisasian yang berlandaskan pada solidaritas, memiliki pranata alternative yang berfungsi sebagai upaya untuk mengakomodasi perbedaan dan keagamaan, dan adanya tingkat kemajuan yang tinggi dalam kehidupan ekonomi dan teknologi sebagai akibat dari perkembangan pranata-pranata alternative yang beragam tersebut. Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain: a. Berfungsi Edukatif Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfunsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing. b. Berfungsi Penyelamat Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang di berikan oleh agama kepada penganutnya adalah yang meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya melalui: pengenalan kepada masalah sacral, berupa keimanan kepada tuhan. c. Berfungsi sebagai Pendamaian Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan berslah akan segera hilang dari batinnya apabila seorang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian ataupun penebusan dosa. d. Berfungsi sebagai Sosial Kontrol Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok. e. Berfungsi sebagai Penumpuk Rasa Solidaritas Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan dalam satu kesatuan: iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan membina rasa solidaritas dalam kelmpok maupun perorangan, bahkan dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. f. Berfungsi Tranformatif Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian sesorang atau kelompok menjaid kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru yang diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu kadang kala mampu mengubah kesetiaan kepada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu. g. Berfungsi Kreatif Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga di tuntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru. h. Berfungsi Sublimatif Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, bukan saja yang besifat agama ukhrawi, melainkan juga yang bersifat manusiawi. Segala usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat tulus, karena dan untuk Allah SWT merupakan ibadah.
Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Berbagai kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya baik kekuatan alam maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga kepuasan, baik di bidang spiritual maupun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat di atas, untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas, dan dengan demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas dalam memenuhi segala kebutuhannya. 9 Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas- batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat- masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya. Keadaannya berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, dimana taraf kebudayaannya sudah tinggi. Kasil karya manusia berupa teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. 10 Dengan demikian kebudayaan berfungsi mengatur agar manusia memahami bagaimana manusia harus bertingkah laku, berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masyarakat, sehingga segala ketentuan di dalam masyarakat diharapkan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat yang bertempat tinggal pada lingkungan tersebut. Masyarakat pun diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, agar semua dapat berjalan sesuai dengan harapan. Kebudayaan juga berisi norma-norma sosial yakni sendi- sendi masyarakat yang berisi sanksi-sanksi atau hukuman- hukuman yang dijatuhkan oleh golongan bilamana peraturan yang dianggap baik untuk menjaga keutuhan dan keselamatan masyarakat dilanggar. Norma-norma itu merupakan kebiasaan- kebiasaan hidup, adat istiadat, kebiasaan. Kebudayaan juga memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat. Peran penting atau fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah : 1. Melindungi diri terhadap lingkungan alam 2. Memberi kepuasan materil atau spiritual bagi manusia dan masyarakat 3. Memanfaatkan alam dan bila perlu menguasai alam dengan teknologi yang diciptakannya 4. Mengatur tata tertib dalam pergaulan masyarakat dengan norma-norma dan nilai- nilai sosial.11
9 Soerjono Soekanto, Op. Cit., h. 194. 10 Ibid, h 195 11 Sunaryo, Op. Cit., h. 104
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita