Anda di halaman 1dari 3

Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat

Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individuyang terbentuk berdasarkan tatanan


sosial tertentu. Dalam kepustakaan ilmu-ilmu sosial dikenal tiga bentuk masyarakat, yaitu:
masyarakat homogen, masyarakat majemuk, dan masyarakat heterogen. Masyarakat homogen
ditandai dengan adanya ciri-ciri yang anggotanya tergolong dalam satu asal atau satu bangsa
dengan satu kebudayaan yang digunakan sebagai hidup sehari-hari. Masyarakat homogen
dapat di temukan dalam bentuk satuan-satuan masyarakat berskala besar seperti masyarakat
Jepang. Sedangkan masyarakat majemuk terdiri atas sejumlah suku bangsa yang merupakan
bagian dari bangsa itu, seperti masyarakat Indonesia dan masyarakat Amerika.
Selanjutnya masyarakat heterogen memiliki ciri-ciri bahwa pranata-pranata primer yang
bersumber dari kebudayaan suku bangsa telah diseragamkan oleh pemerintah nasional,
kekuatan-kekuatan politik suatu bangsa telah di lemahkan oleh system nasional melalui
pengorganisasian yang berlandaskan pada solidaritas, memiliki pranata alternative yang
berfungsi sebagai upaya untuk mengakomodasi perbedaan dan keagamaan, dan adanya tingkat
kemajuan yang tinggi dalam kehidupan ekonomi dan teknologi sebagai akibat dari
perkembangan pranata-pranata alternative yang beragam tersebut.
Masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, karena
agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam prakteknya
fungsi agama dalam masyarakat antara lain:
a. Berfungsi Edukatif
Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan
ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfunsi menyuruh dan
melarang. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan
bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut
ajaran agama masing-masing.
b. Berfungsi Penyelamat
Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang
di berikan oleh agama kepada penganutnya adalah yang meliputi dua alam yaitu dunia
dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya
melalui: pengenalan kepada masalah sacral, berupa keimanan kepada tuhan.
c. Berfungsi sebagai Pendamaian
Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin
melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan berslah akan segera hilang dari batinnya
apabila seorang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian ataupun
penebusan dosa.
d. Berfungsi sebagai Sosial Kontrol
Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada
tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama
oleh penganutnya dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun
kelompok.
e. Berfungsi sebagai Penumpuk Rasa Solidaritas
Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan
dalam satu kesatuan: iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan membina rasa
solidaritas dalam kelmpok maupun perorangan, bahkan dapat membina rasa
persaudaraan yang kokoh.
f. Berfungsi Tranformatif
Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian sesorang atau kelompok menjaid
kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kehidupan baru yang
diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluknya itu kadang kala mampu
mengubah kesetiaan kepada adat atau norma kehidupan yang dianutnya sebelum itu.
g. Berfungsi Kreatif
Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya produktif bukan saja untuk
kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain. Penganut agama
bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama, akan tetapi juga di
tuntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru.
h. Berfungsi Sublimatif
Ajaran agama mengkuduskan segala usaha manusia, bukan saja yang besifat agama
ukhrawi, melainkan juga yang bersifat manusiawi. Segala usaha manusia selama tidak
bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat tulus, karena dan
untuk Allah SWT merupakan ibadah.

Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Berbagai kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya baik
kekuatan alam maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang
tidak selalu baik baginya. Kecuali itu, manusia dan masyarakat memerlukan juga
kepuasan, baik di bidang spiritual maupun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat di
atas, untuk sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat
itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas, dan dengan
demikian kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga terbatas dalam
memenuhi segala kebutuhannya. 9
Dalam tindakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada
taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-
batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak dijumpai pada masyarakat-
masyarakat yang hingga kini masih rendah taraf kebudayaannya. Keadaannya berlainan
dengan masyarakat yang sudah kompleks, dimana taraf kebudayaannya sudah tinggi. Kasil
karya manusia berupa teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang lebih luas
untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. 10
Dengan demikian kebudayaan berfungsi mengatur agar manusia memahami
bagaimana manusia harus bertingkah laku, berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
di masyarakat, sehingga segala ketentuan di dalam masyarakat diharapkan dapat berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat yang bertempat tinggal pada
lingkungan tersebut. Masyarakat pun diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar, agar semua dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Kebudayaan juga berisi norma-norma sosial yakni sendi- sendi masyarakat yang berisi
sanksi-sanksi atau hukuman- hukuman yang dijatuhkan oleh golongan bilamana peraturan
yang dianggap baik untuk menjaga keutuhan dan keselamatan masyarakat dilanggar.
Norma-norma itu merupakan kebiasaan- kebiasaan hidup, adat istiadat, kebiasaan.
Kebudayaan juga memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat. Peran
penting atau fungsi kebudayaan bagi masyarakat adalah :
1. Melindungi diri terhadap lingkungan alam
2. Memberi kepuasan materil atau spiritual bagi manusia dan masyarakat
3. Memanfaatkan alam dan bila perlu menguasai alam dengan teknologi yang
diciptakannya
4. Mengatur tata tertib dalam pergaulan masyarakat dengan norma-norma dan nilai-
nilai sosial.11

9
Soerjono Soekanto, Op. Cit., h. 194.
10
Ibid, h 195
11
Sunaryo, Op. Cit., h. 104

Anda mungkin juga menyukai