Anda di halaman 1dari 14

KEWIBAWAAN DALAM PENDIDIKAN

MATA KULIAH : ILMU PENDIIDKAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU : YASIR ARAFAT S.Pd.I.,M.Pd.I

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

PUTRI MAHARANI (211020001)

AMANDA (211020017)

RANI PURNAMASARI (211020030)

M. IFDHAL (211020029)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Kewibawaan dalam pendidikan” tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam, senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi


Besar Muhammad Saw, yang mana atas perjuangan beliaulah kita dapat merasakan
manisnya Iman dan Islam hingga saat ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan


tugas yang diberikan oleh Dosen pada mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam . Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

Kami mengucapkan terimakasih kepads Yasir Arafat S.Pd.I.,M.Pd.I selaku


dosen bidang studi telah memberikan tugas ini kepada kami, sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan untuk kami kedepannya.

Kami menyadari bahwa makalah yang tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang saya harapkan dari Bapak untuk
kesempurnaan makalah ini.

Palu, 9 November 2022

KELOMPOK 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ..................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ................................................................ 1

C.Tujuan ................................................................................... 1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewibawaan dalam Pendidikan ....................... 2

B. Jenis- jenis kewibawaan dalam pendidikan ........................ 4

C. Unsur- unsur kewibawaan dalam pendidikan ................... 5

B. Kewibawaan Guru/Pendidik ............................................... 6

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan ....................................................................... 8

B.Saran ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan mengemukakan bahwa
high touch (kewibawaan) merupakan “alat pendidikan” yang diaplikasikan oleh
guru untuk menjangkau (to touch) kemandirian siswa dalam hubungan pendidikan.
Kewibawaan ini mengarah kepada kondisi hightouch, dalam arti perlakuan guru
menyentuh secara positif, konstruktif, dan komprehensif aspek-aspek
kemandirian/kemanusiaan siswa. Guru sebagai pelaksana proses pembelajaran
seharusnya memiliki kualifikasi profesional, intelektual dan memiliki integritas
moral yang tinggi sehingga guru memiliki modal yang cukup pada dirinya berupa
penerapan kewibawaan tersebut,untuk mengembangkan kemampuan dan potensi
yang ada pada siswa.1
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kewibawaan dalam Pendidikan ?
2. Apa saja Jenis- jenis kewibwaan dalam pendidikan ?
3. Apa Unsur-unsur kewibawaan dalam Pendidikan ?
4. Bagaimana kewibawaan seorang guru/pendidik?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kewibawaan dalam Pendidikan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis kewibawaan dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui unsur-unsur kewibawaan dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui kewibawaan guru/pendidik

1
Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan, Peta Keilmuan Pendidikan, Jakarta: Depdiknas
Dirjen Dikti, 2005. h 45

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewibawaan dalam Pendidikan


Kewibawaan atau “Gezag” berasal dari kata zeggen yang berarti“berkata”.
Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan terhadap orang lain, berarti
mempunyai kewibawaan atau gezag terhadap orang lain. Kewibawaan berasal dari
kata wibawa yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pembawaan untuk
dapat menguasai dan mempengaruhi dihormati orang lain melalui sikap dan tingkah
laku yang mengandung kepemimpinan dan penuh daya tarik seperti seseorang yang
memiliki kesabaran dalam menghadapi suatu masalah.2
Selanjutnya kewibawaan menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan yang
dikutip oleh Ngainun Naim dalam bukunya yaitu kewibawaan harus dimiliki oleh
guru, sebab dengan kewibawaan proses belajar-mengajar akan terlaksana dengan
baik, berdisiplin, dan tertib. Dengan demikian kewibawaan bukan taat dan patuh
pada peraturan yang berlaku sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh guru.3
Amir Daen Indrakusuma mengemukakan kewibawaan dalam bidang
pendidikan (opvoedings-gezag) ialah penerimaan dan pengakuan secara sukarela
terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari orang lain. Jadi pengakuan dan
penerimaan pengaruh atau anjuran itu adalah atas dasar keikhlasan, atas dasar
kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan atas rasa terpaksa, rasa takut akan
sesuatu dan sebagainya4.5Kekuasaan didefinisikan secara perilaku sebagai interaksi
antara pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok dimana pada saat tertentu seorang
pelaku (yang memengaruhi) untuk mengubah perilaku pelaku kedua (yang
dipengaruhi).

2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002, h. 1272
3
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 44.
4
Amir Daein Indrakusuma, loc.,cit
5
Karl D. Jackson, Kewibawaan tradisional,islam,dan pemberontakan, Jakarta: PT Pustaka Utama
Grafiti,1990) h 201.

2
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kewibawaan guru adalah suatu
kelebihan totalitas kekuatan yang dimiliki oleh seorang pendidik sehingga semua
perintah dan anjurannya harus ditaati oleh siswa dengan penuh kesadaran dan
sukarela tanpa adanya paksaan.Pelaksanaan kewibawaan dalam Pendidikan itu
harus berdasarkan perwujudan norma-norma dalam diri pendidik sendiri. Justru
karena wibawa itu mempunyai tujuan untuk membawa anak ke tingkat
kedewasaannya, yaitu mengenal dan hidup yang sesuai dengan norma-norma, maka
menjadi syaratlah bahwa pendidik memberi dengan contoh jalan menyesuaikan
dirinya dengan norma-norma itu sendiri.
Kewibawaan guru dalam ajaran islam bahwa guru sangat dihargai
kedudukannya. Kedudukan guru telah dijelaskan oleh firman Allah SWT dalam
Q.S AlMujadilah (58):11

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu:
”berlapanglapanglah dalam majelis”,maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatan ;”berdirilah kamu” maka
berdirilah,niscaya Allah akan meningkatkan orang-orang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.dan Allah maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.6

6
Kementrian Agama Republik Indonesia. Al-qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Cordoba, 2012),
h.543

3
B. Jenis- Jenis Kewibawaan dalam Pendidikan
Ditinjau dari mana daya mempengaruhi yang ada pada seseorang ditimbulkan,
maka kewibawaan dapat dibedakan menjadi:7
a) Kewibawaan Lahir
Kewibawaan lahir yaitu kewibawaan yang timbul karena kesan-kesan lahiriah
seseorang, seperti: bentuk tubuh yang besar, pakaian lengkap dan rapi, tulisan yang
bagus, suara yang keras dan jelas, akan menimbulkan kewibawaan lahir.
b) Kewibawaan Batin
Kewibawaan batin yaitu kewibawaan yang didukung oleh keadaan bathin seseorang
seperti :
1. Adanya rasa cinta, kewibawaan itu dapat dimiliki oleh seseorang, apabila
hidupnya penuh kecintaan dengan atau kepada orang lain.
2. Adanya rasa demi kamu atau you attitude, adalah sikap yang dapat dilukiskan
sebagai suatu tindakan, perintah atau anjuran bukan untuk kepentingan orang
yang memerintah, tetapi untuk kepentingan orang yang diperintah,
menganjurkan demi orang yang menerima anjuran, melarang juga demi orang
dilarang. Misalnya seorang guru yang dapat memerintahkan agar anak didik
belajar keras dalam menghadapi ujian, bukan agar dirinya mendapat nama
karena anak didiknya banyak yang lulus, melainkan agar anak didik
mendapatkan nilai yang bagus dan mudah untuk meneruskan sekolahnya.
3. Adanya kelebihan bathin, seorang guru dari tiap bidang studi harus bias berlaku
adil dan objektif, bijaksana, merupakan contoh-contoh yang dapat
menimbulkan kewibawaan bathin.

7
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op., cit. h. 57

4
4. Adanya ketaatan pada norma, menunjukkan bahwa dalam tingkah lakunya
seorang guru yaitu sebagai pendukung norma yang sungguhsungguh, dan harus
selalu tepat janji, disiplin dalam hal-hal yang digariskan.

Dalam pendidikan, dari dua macam kewibawaan yang ada itu, yang tua
maupun guru muda harus memiliki kewibawaan bathin. Walaupun ini tidak berarti
bahwa kewibawaan lahir atau penampilan luar dari pendidik boleh diabaikan,
seperti; tulisan dipapan tulis yang baik, berpakaian yang rapi berbicara yang baik,
sikap yang sopan, yang semuanya ini merupakan kesankesan luar, yang sangat
membantu terlaksananya pendidikan, meskipun semua ini saja belum mencukupi.

Pada umumnya disepakati bahwa kewibawaan bathin lebih dibutuhkan


oleh para pendidik dalam menjalankan tugasnya. Kewibawaan merupakan syarat
mutlak dalam pendidikan, artinya jika tidak ada kewibawaan, maka pendidikan itu
tidak mungkin terjadi. Sebab dengan adanya kewibawaan ini, segala bimbingan
yang diberikan oleh pendidikan akan diikuti secara suka rela oleh anak didik.
Sebaliknya jika kewibawaan tidak ada, segala bentuk bimbingan dari pendidik tidak
mungkin dituruti oleh anak didik, sehingga tanpa kewibawaan pendidik akan
kehilangan predikatnya sebagai pendidik.8

C. Unsur- unsur Kewibawaan dalam Pendidikan


Secara umum unsur-unsur kewibawaan seorang guru ada 4sebagaimana
yang dijelaskan oleh Muhammad Surya yang telah dikutip oleh Ngainun Naim,
antara lain unsur-unsur kewibawaan sebagai berikut :
a. Keunggulan
Maksudnya kewibawaan seseorang banyak ditentukan oleh keunggulan
tertentu yang ada dalam dirinya. Keunggulan berupakelebihan yang dimiliki dalam
berbagai hal, tergantung, kepada situasi kewibawaannya. Dalam bidang akademik,
kewibawaan akan banyak ditentukan oleh keunggulan penguasaan akademik

8
Ibid h. 60

5
tertentu. Keunggulan yang berkaitan dengan kewibawaan guru mencakup
keunggulan dalam kompetensi yang dituntut oleh jabatan profesi guru. Seorang
guru akan diakui kewibawaannya karena memiliki kompetensi sebagai sumber
keunggulannya yang mencakup kompetensi profesional, personal, sosial, fisik,
moral dan spiritual. Keunggulan atau kelebihan ini dapat diperoleh seorang guru
melalui pendidikan formal dan informal, pengalaman, dan pembinaan yang
diperoleh, baik didalam maupun diluar pelaksanaan tugasnya.

b. Rasa Percaya Diri


Dalam hal ini rasa percaya diri sangat berperan penting bagi seorang guru.
Yang mana jika seorang guru memiliki rasa percaya diri yang tinggi, disini guru
akan lebih meyakinkan dengan wibawa yang mantap sehingga dapat mempengaruhi
orang lain. Rasa percaya diri lebih banyak menggambarkan kualitas kepribadian
seseorang yang bersumber dari konsep dirinya.

c. Ketepatan dalam pengambilan keputusan


Seorang guru dalam mengambil keputusan harus yang bijaksana dan
tepat. Sehingga dengan hasil keputusan yang diperoleh akan banyak menentukan
kewibawaan. Makin tepat seorang guru mengambil keputusan, terutama dalam
situasi kritis dan mendesak, makin besar kemungkinan untuk mendapat pengakuan
terhadap kewibawaannya.
d. Tanggung jawab
Seorang guru harus memiliki tanggung jawab atas keputusan yang telah
diambil. Yang mana setiap keputusan yang telah diambil akan menimbulkan
berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Jika seorang guru menghindari
tanggung jawab akan mengurangi kewibawaannya sebagai pendidik.9
Dari keempat unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan akan
bermuara pada penampilan seseorang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Jika dari keempat faktor tersebut kurang seimbang maka akan mempengaruhi

9
Naim, Menjadi Guru, h. 52-54.

6
kualitas kewibawaan. Kewibawaan yang sejati, bukan kewibawaan yang semu,
akan mampu menjamin efektivitas proses interaksi pembelajaran, sehingga dalam
proses pembelajaran akan dapat lebih bermakna.

D. Kewibawaan Guru / Pendidik

Kewibawaan guru atau pendidik (yang bukan orang tua) menerima jabatannya
sebagai pendidik bukan dari kodrat (dari Tuhan), melainkan ia menerima jabatan
itu dari pemerintah. Ia ditunjuk, ditetapkan, dan diberi kekuasaan sebagai pendidik
oleh negara atau masyarakat. Maka dari itu kewibawaan yang ada padanya pun
berlainan dengan kewibawaan orang tua.

Kewibawaan guru atau pendidik ada 2 sifat :


1) Kewibawaan pendidikan
Sama halnya dengan kewibawaan pendidikan yang ada pada orang tua,
guru atau pendidik karena jabatan berkenaan dengan jabatannya sebagai pendidik,
telah diserahi sebagian dari tugas orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Selain
itu, guru atau pendidik karena jabatan menerima kewibawaannya sebagian lagi dari
pemerintah yang mengangkat mereka. Kewibawaan pendidikan yang ada pada guru
ini terbatas oleh banyaknya anak-anak yang diserahkan kepadanya, dan setiap tahun
berganti murid.
2) Kewibawaan memerintah
Selain memiliki kewibawaan pendidikan, guru atau pendidik karena
jabatannya juga mempunyai kewibawaan memerintah. Mereka telah diberi
kekuasaan oleh pemerintah atau instansi yang mengangkat mereka. Kekuasaan
tersebut meliputi pimpinan kelas; di sanalah anak-anak telah diserahkan kepadanya.
Bagi kepala sekolah kewibawaan ini lebih luas, meliputi pimpinan sekolahnya.10

10
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Karya, Bandung, 2000. h 49

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kewibawaan berasal dari kata wibawa yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi dihormati
orang lain melalui sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan dan
penuh daya tarik seperti seseorang yang memiliki kesabaran dalam menghadapi
suatu masalah

Jenis-jenis kewibawaan dalam Pendidikan terbagi 2 yaitu:

• Kewibawaan lahir
• Kewibawaan Batin
Unsur-unsur kewibawaan dalam Pendidikan :
• Keunggulan
• Rasa percaya diri
• Ketepatan dalam pengambilan keputusan
• Tanggung jawab

Kewibawaan pendidik terbagi 2 yaitu:


1. Kewibawaan Pendidikan
2. Kewibawaan memerintah

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat dengan harapan pembaca dapat memahami
seperti apa Kewibawaan dalam Pendidikan. Dan kami sebagai penulis menyadari
bahwasanya makalah kami masih banyak kesalahan, oleh karena itu kami sangat
mengharapakan kritik dan saran dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah kami
selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Pokja Pengembangan Peta Keilmuan Pendidikan, Peta Keilmuan Pendidikan, Jakarta:
Depdiknas Dirjen Dikti, 2005
Kementrian Agama Republik Indonesia. Al-qur’an dan Terjemahnya, Bandung:
Cordoba, 2012).
Ahmadi Abu dan Nur Uhbiyati, op., cit.
Naim Ngainun, Menjadi Guru Inspiratif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011),

Purwanto Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Karya, Bandung,
2000.
Jackson Karl D, Kewibawaan tradisional,islam,dan pemberontakan, Jakarta: PT
Pustaka Utama Grafiti,1990) h 201.

9
Salah Satu Referansi Buku :

10
Referensi dari Skripsi :

11

Anda mungkin juga menyukai