Di Susun Oleh :
Alamat: Jln. Taman Siswa, No. 09, Pekeng, Tahunan, Jepara, 59427
2020
KATA PENGANTAR
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................iii
C. TUJUAN PENELITIAN..........................................................................................iii
BAB II..........................................................................................................................1
1. Pengertian Kewibawaan...............................................................................1
1. Macam-macam kewibawaan dalam kehidupan.........................................2
2. Tingkat pengakuan terhadap kewibawaan ada dua tingkat, yaitu :.........2
3. Adapun dalam menggunakan kewibawaan perlu memperhatikan hal-hal
berikut :..........................................................................................................3
4. Macam-macam kewibawaan ditinjau dari daya yang mempengaruhi:.......3
2. FUNGSI KEWIBAWAAN DALAM PENDIDIKAN.................................................4
3. Bagaimana Pendidik Seharusnya Menggunakan Kewibawaannya.................5
BAB III.........................................................................................................................6
PENUTUP....................................................................................................................6
A. KESIMPULAN..................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Dalam pendidikan bukan sekedar mengajarkan atau menerangkan
pengetahuan namun harus juga mengembangkan akhlak yang baik.
Kewibawaan dalam keluarga akan membawa anak menjadi pribadi yang
dewasa, bila tidak anak tidak akan mencapai kewibawaannya.
Jadi, kewibawaan dalam pendidikan untuk membawa anak agar mengetahui
dan hidup sesuai norma-norma, maka kewibawaan adalah syarat untuk
pendidik agar menjadi contoh yang baik untuk anak didik.
MASALAH
Adapun rumusalan masalah yang akan dibahas oleh makalah ini, sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud kewibawaan atau Gezag ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan masalah yang dibahas dalam makalah ini sesuai dengan
rumusan masalah yang di paparkan, sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian kewibawaan atau Gezag
2. Mengetahui fungsi kewibawaan atau Gezag dalam pendidikan
3. Mengetahui cara pendidik menggunakan kewibawaannya
iii
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kewibawaan
1
M.Yunus, Firdaus, Pendidikan Berbasis Realita. (Yogyakarta: Lagung Pustaka, 2004), hlm. 33
2
Umar, Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2015), hlm.
54
1
Seorang guru merupakan contoh perilaku bagi masyarakat dan
lingkungannya. oleh karenanya, dia harus menunjukkan sikap yang baik bagi
setiap orang. Pengenalan dan pengakuan terhadap wibawa membutuhkan
bahasa, sehingga pengenalan dan pengakuan wibawa itu berjalan sejajar
dengan tumbuhnya bahasa pada anak-anak,3 atau bahasa yang mudah
dipahami oleh murid-muridnya. Bahkan murid tersebut akan mengaplika
3
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2003), hlm. 57
2
Sesudah ada pengakuan kewibawaan dari anak terhadap pendidik, maka
kewajibanpendidik adalah menggunakan kewibawaan itu untuk membawa
anak didik kearah cita-cita pendidikan.Kewajiban selanjutnya bagi pendidik
yang mempunyai wibawa adalah menjaga atau memelihara adalah pengakuan
kewibawaan sianak didik terhadap pendidik tersebut
3. Adapun dalam menggunakan kewibawaan perlu memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Dalam menggunakan kewibawaan, hendaklah didasarkan atas
perkembangan anak didik.
b. Penerapan kewibawaan hendaknya didasarkan rasa cinta kasih sayang
kepada anak didik.
c. Hendaknya kewibawaan digunakan untuk kepentingan anak didik.
d. Hendaknya kewibawaan digunakan dalam suasana pergaulan antara
pendidik dan anak didik, karena dengan pergaulan maka proses
pendidikan bisa berjalan lancar.
4. Macam-macam kewibawaan ditinjau dari daya yang mempengaruhi:
A. Kewibawaan lahir
Kewibawaan lahir adalah kewibawaan yang timbul karena kesan-kesan
lahiriah seseorang, seperti : bentuk tubuh yang tinggi besar, pakaian
lengkap dan rapi, tulisan yang bagus, suara yang keras dan jelas, akan
menimbulkan kewibawaan lahir.
B. Kewibawaan batin
Adalah kewibawaan yang didukung oleh keadaan batin seseorang
seperti :
a) Adanya rasa cinta : Kewibawaan itu dapat dimiliki oleh seseorang,
apabila hidupnya penuh kecintaan dengan atau kepada orang lain.
b) Adanya rasa demi kamu : Demi kamu atau you attitude yaitu sikap
yang dapat dilukiskan sebagai suatu tindakan, perintah atau anjuran
bukan untuk kepentingan orang yang memerintah, tetapi untuk
kepentingan orang yang diperintah, menganjurkan demi orang yang
menerima anjuran, melarang juga demi orang yang dilarang.
c) Adanya kelebihan batin : Seorang guru yang menguasai bidang studi
yang menjadi tanggung jawabnya, bisa berlaku adil dan obyektif,
bijaksana, merupakan contoh-contoh yang dapat menimbulkan
kewibawaan batin.
d) Adanya ketaatan terhadap norma : Menunjukan bahwa dalam tingkah
lakunya dia sebagai pendukung norma yang sungguh-sungguh, selalu
menepati janji yang pernah dibuat, disiplin dalam hal-hal yang telah
digariskan
3
2. FUNGSI KEWIBAWAAN DALAM PENDIDIKAN
Berbicara tentang fungsi-fungsi kewibawaan dalam pendidikan berarti
kita akan berbicara tentang perbawa pendidikan. Selain perbawa pendidikan,
ada lagi macam perbawa yang lain seperti perbawa seorang saudara yang
lebih tua, atau perbawa perkumpulan anak-anak muda diluar kehidupan
lingkungan keluarga.4
Pergaulan antara anak-anak dan anak-anak biarpun sering seorang anak
menguasai dan dituruti oleh anak lainnya, tetapi kekuasaan atau Gezag yang
terdapat pada anak itu tidak bersifat gezag pendidikan karena kekuasaan itu
tidak tertuju pada tujuan pendidikan.5
4
1. Dalam menggunakan kewibawaan hendaklah didasarkan atas
perkembangan anak itu sendiri. sebagai pendidik. Pendidik hendaklah
mengabdi kepada pertumbuhan anak yang belum selesai
perkembangannya. Dengan kewijaksanaan pendidik, hendaklah anak
dibawa ke arah kesanggupan memakai tenaganya dan pembawaannya yang
tepat jadi wibawa pendidikan itu bukan bertugas pemerintah melainkan
mengamati serta memperhatikan dan menyesuaikannya pada
perkembangan dan kepribadian masing – masing anak.
2. Pendidik hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk
bertindak atau berinisyatif sendiri. Kesempatan dan keleluasaan itu
hendaknya makin lama makin di perluas, sesuai dengan perkembangan dan
bertambahnya umur anak. Anak harus diberi kesempatan cukup untuk
melatih diri bersifat patuh, karena anak dapat bersikap tidak patuh. Jadi
dengan wibawa itu hendaklah pendidik berangsur – angsur mengundurkan
diri sehingga akhirnya tidak di perlukan lagi. Mendidik anak berarti
mendidik untuk dapat berdiri sendiri.
3. Pendidik hendaknya menjalankan kewajibannya itu atas dasar cinta
kepada si anak. Ini berarti bermaksud hendak berbuat sesuatu untuk
kepentingan si anak. Jadi, bukannya memerintah atau melarang untuk
kepentinganya sendiri. Cinta itu perlu bagi pekerjaan mendidik. Sebab,
dari cinta atau kasih sayang itulah timbul kesanggupan selalu bersedia
berkorban untuk sang anak, selalu memperlihatkan kebahagiaan anak yang
sejati.6
6
Purwanto, M. Ngalim, Ibid. Hlm. 53
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kewibawaan (Gezag) dalam pendidikan merupakan pengakuan dan
penerimaan secara sukarela terhadap pengaruh atau anjuran yang datang dari
orang lain, jadi pengakuan dan penerimaan pengaruh atau anjuran itu adalah
atas dasar keikhlasan, atas dasar kepercayaan yang penuh, bukan didasarkan
rasa terpaksa serta rasa takut akan sesuatu
Pengakuan terhadap kewibawaan terdapat dua tingkat yakni tingkat
kewibawaan yang pasif dan aktif. Di dalam melalukan suatu kewibawaan
juga memiliki fungsi yang baik dalam pendidikan.
Faktor faktor yang harus diperhatikan pendidik untuk mengunakan
kewibawaannnya adalah:
1. Dalam menggunakan kewibawaan hendaklah didasarkan atas
perkembangan anak itu sendiri.
2. Pendidik hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk bertindak
atau berinisyatif sendiri.
3. Pendidik hendaknya menjalankan kewajibannya itu atas dasar cinta kepada
si anak.
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu bagi teman-teman yang ingin lebih memahami
tentang kewibawaan dalam pendidikan Islam kami sarankan untuk mencari
sumber-sumber lain sebagai tambahan.
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2015)
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003)
Purwanto, M. Ngalim, “Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Beasr Bahasa Indonesia. 2000
Arifin, M. 1999. Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III. Jakarta: Bumi Aksara
6
M.Yunus, Firdaus, Pendidikan Berbasis Realita. (Yogyakarta: Lagung
Pustaka, 2004)
Muslim Usa dan Aden Wijdan SZ. Pemikiran Islam dalam Peradaban
Industrial. Yogyakarta: Aditya Media, 1997.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003.