Anda di halaman 1dari 3

=

1. Taubat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila memenuhi syarat.
Sebutkan syarat-syarat taubat ?
a. Ikhlas Yang dimaksud dengan ikhlas dalam bertaubat itu artinya, bahka motivasi
yang melatar-belakangi pelaku dosa itu bertaubat harus murni dari lubuk hati yang
paling dalam. Dan tidak dikotori oleh motiv-motiv yang lain seperti untuk
mendapatkan belas-kasihan, atau sekedar mendapatkan hati calon mertua, atau
sekedar untuk pencitraan diri menjelang kampanye pilkada atau pemilu.
b. Menyesal Orang yang bertaubat itu harus menyesali di dalam hati yang paling dalam
atas apa yang telah dilakukannya. Bila rasa sesal itu masih belum ada, maka itu
pertanda bahwa sebenarnya taubatnya itu merupakan bentuk taubat yang sebenar-
benarnya. Orang yang taubatnya benar, ciri-cirinya antara lain menyesal sejadi-
jadinya, sehingga walaupun punya kesempatan untuk melakukannya lagi, sama
sekali tidak akan dilakukannya.
c. Tidak Ada Ulangan Bertaubat itu hakikatnya tidak mengulangi. Artinya, seseorang
yang dikatakan telah bertaubat adalah orang yang jelas-jelas tidak pernah lagi
mengulangi perbuatan dosa tersebut. Kalau dahulu tiap hari berzina tapi sekarang
tidak setiap hari, hanya kadang-kadang saja kalau ada kesempatan, maka orang itu
tidak dikatakan telah bertaubat.
d. Berhenti Total Orang yang taubatnya benar adalah orang yang berhenti total dari
melakukan dosa yang pernah dikerjakannya. Bila masih melakukannya, meski
dengan kadar yang sudah banyak berkurang, tetap saja masih belum dikatakan
sudah bertaubat.
e. Bayar Ganti Rugi Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka
melepaskan haknya tersebut.
f. Sebelum Ajal Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum
tiba ajalnya.
g. Sebelum matahari terbit dari barat
Orang yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka
Allah akan memberinya taubat. (HR. Muslim)
h. Istighfar Beristighfar adalah berdzikir yang kontennya memohon ampun kepada
Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hak-Nya.
i. Shalat Taubat Disunnahkan bagi orang yang bertaubat untuk mengerjakan Shalat
Taubat, yaitu shalat sunnah dua rakaat seperti biasa, sebagaimaan yang disebutkan
dalam hadits di awal. Demikian pembahasan mengenai syarat taubat nasuha agar
diterima Allah SWT yang perlu diamalkan Muslim.
2. Sebutkan macam-macam akhlaq kita terhadap Rasulullah dan berilah contoh
serta bagaimana cara kita melaksanakannya dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat?
a. Selalu merasa takut pada Allah SWT (Khasyyah)
Khasyyah adalah salah satu dari beberapa sifat yang bisa menempatkanmu
pada derajat tinggi di sisi Allah SWT. Inilah salah satu syarat yang
menunjukkan kesungguhan iman seorang hamba.
b. Rendah diri di hadapan Allah SWT (Khusyu')
Seseorang yang punya sikap khusyu' akan selalu tunduk dan pasrah pada
setiap ketentuan dari Allah SWT. Sepelik apa pun persoalan hidup, akan
selalu dihadapi dengan sikap tenang dan wajah teduh.
c. Tidak sombong pada siapa pun (Tawadhu)
Muslim yang tangguh justru dialah yang menghormati semua lapisan baik
kaya atau miskin, tau atau pun muda. Gak ada rasa sombong meski banyak
kelebihan yang dia punya. Biar pun nasehat itu datangnya dari anak kecil
atau yang lebih muda, selama itu baik tetap diterima dengan rendah hati.
d. Punya akhlak yang bagus (Khusnul khuluq)
Bahkan Rasulullah SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Ketakwaan kita gak hanya diukur dari banyaknya ibadah kepada Allah
SWT, tapi juga bagaimana interaksi kita pada sesama (hablumminannas).
e. Hidupnya gak hanya berorientasi pada dunia (Zuhud)
Kenikmatan dunia jangan sampai membuat kita lalai pada kehidupan
akhirat. Caranya, kita harus meniatkan segala aktifitas positif karena Allah
semata. Jadikan lelah kita hanya Lillah, yaitu demi mengharap ridaNya.
Gak perlu deh yang namanya sanjungan atau pujian manusia bagi orang
yang zuhud.
3. Berikan 3 contoh problematika akhlak yang bersifat aktual dalam kehidupan era
digital beserta solusinya?
a. Praktek pendidikan Islam masih memelihara warisan lama, sehingga ilmu yang
dipelajari adalah ilmu klasik dan ilmu modern tidak tersentuh. Sumber-sumber
yang dijadikan rujukan hanyalah kitab kuning dan dianggap sebagai ukuran
baku dan primadona sebagai sumber inspirasi dalam menjawab semua
persoalan kontemporer, yang terkadang karena tidak ditemukan jawabannya
dalam kitab tersebut, kemudian terpaksa harus dicocokcocokkan atau tampak
dipaksakan.
b. Umat Islam masih sibuk terbuai dengan romantisme masa lalu. Kebesaran umat
Islam masa lampau sampai dengan saat ini masih mempengaruhi mindset umat
Islam. Mereka masih berbangga dengan kejayaan masa silam, tapi tidak sadar
bahwa kebanggan tersebut justru yang menyebabkan ketertinggalan. Maka dari
itu, kebanyakan mereka malas sekali melakukan upaya-upaya pembaharuan dan
kalah cepat dengan perubahan sosial, politik, dan kemajuan iptek.
c. Keempat, model pembelajaran pendidikan agama Islam masih menekankan
pada pendekatan intelektual verbalistik dan menegasi interaksi edukatif dan
komunikasi humanistik antara guru dan murid. Sehingga sistem penididkannya
masih mandul, terbelakang dan mematikan daya kritik anak, alias belum
mencerdaskan dan memerdekakan anak.
4. Bagaimana cara/metode agar kita memiliki akhlak yang baik? Jelaskan proses
pembentukan akhlak dalam diri manusia!
Beberapa berpendapat akhlak itu dibawa manusia sejak lahir atau fitrah yang sudah ada
dalam diri manusia dan dapat juga berupa kata hati atau insting yang selalu cenderung
akan kebenaran,walaupun tanpa dibentuk sehingga akhlak itu akan tumbuh dengan
sendiri. Ada pula yang mengatakan bahwa akhlak adalah hasil dari pendidikan,
latihan-latihan, pembinaan, dan perjuangan keras dengan sungguh-sungguh. Proses
yang dilakukan Al-Ghzali dalam membentuk akhlak yaitu memfokuskan pada upaya
pendekatan diri kepada Allah melalui tujuan belajar ilmu pengetahuan.

Pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa menggap diri sebagai
orang yang banyak kekurangannya dari pada kelebihannya. Cara lain yang dapat
ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasan yang dilakukan sejak kecil
dan berlangsung secara kontinyu atau terus menerus. Untuk itu al-Ghazali
menganjurkan agar akhlak diajarkan yaitu dengan cara melatih tingkah laku yang
mulia. Jika seseorang menghendaki menjadi orang pemurah maka ia harus
membiasakan dirinya untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya pemurah, sehingga
dapat menjadi orang yang murah hati dan murah tangan serta dapat mendarah daging.
5. Akhlak Islami senantiasa bersumber dari nilai-nilai Al Qur’an dan As Sunnah
yang bersifat universal dan komprehensif, Jelaskan keuniversalan nilai-nilai
Akhlak Islami
Universalisme Islam
Islam tidak membedakan warna kulit, bahasa, bangsa, pangkat, derajat. Inti ajaran
islam bukanlah terletak pada kesukuan atau leluhur, melainkan keesaan Allah SWT
(tauhid)
suatu implikasi yang sangat penting dari ajaran tauhid tersebut adalah kesatuan umat
manusia. Di segi hukum, keuniversalam Islam itu juga terlihat pada prinsip-prinsip
hukum yang dimiliknya. Berdasarkan prinsip kesatuan umat manusia tersebut, hokum
Islam memberikan jaminan dan perlindungan terhadap setiap orang, tanpa
diskriminansi. Dengan demikian, pandangan sebahagian orang yang mengatakan
bahwa Islam hanya sesuai untuk bangsa Arab saja, tidak mempunyai dasar yang kuat.
Keuniversalan Islam dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain:
a. Agama Allah. Agama Islam bersumber dari Allah, berupa wahyu
langsung (al-Quran)
b. Mencakup aspek seluruh kehidupan, baik individu, masyarakat,
bernegara, dll.
c. Berlaku untuk semua umat sampai akhir zaman.
d. Sesuai dengan fitrah manusia.
e. Menempatkan akal pada tempat yang sebaik-baiknya.
f. Menjaga rahmat bagi alam semesta.
g. Berorientasi kedepan tanpa melupakan masa kini.
h. Menjanjikan al-Jaza’.

Anda mungkin juga menyukai