Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report  mata kuliah Dasar-dasar pendidikan
Penulis berterima kasih kepada doktor ibu HJ Fitriyah Mpdi selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang
sudah memberikan bimbingan kepada Penulis.Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak
terdapat kekurangan oleh karena itu kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Dan
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.Akhir kata
kami ucapkan terima kasih semoga tugas ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
pembacanya.

Cirebon 12 desember 2022

penyusun
PENDAHULUAN.

Latar Belakang

Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku denganmenitikberatkan pada
evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulandan kelemahan buku, apa yang
menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir
dan menambah pemahaman terhadap suatu bidang kajiantertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran
pengarang/penulis lewat sudut pandangnyadengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang
dimiliki.Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenaisuatu
permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampumemandang suatu
permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

B.Tujuan penulisan Critical Book Review

1.Penyelesaian tugas mata kuliah Bahasa Indonesia program studi pendidikan teknik bangunan

2. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan

3.Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas

4.Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas.

C.Manfaat critical book review

Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain:

1.Bagi penulis kiritik yang sampaikan dapat menjadi referensi dan pertimbangan dalammenulis karya-
karya yang lain.

2.Bagi mahasiswa atau masyarakat umum kritik buku menjadi sarana menambahwawasan berfikir dan
pembelajaran untuk mengemukakan pendapat secara ilmiah.

3.Bagi dosen atau pendidik, kegiatan critical book review dapat menjadi bahan penilaiansejauh mana
pemahan peserta didik terhadap materi suatu bahan bacaan.
PEMBAHASAN

Dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Pendidikan ini terdiri dari III Bab utama. Tiap babnya akan
dibahas secara ringkas sebagai berikut

Pada BAB I didalam buku ini membahas mengenai Pendahuluan buku,jadi buku ini menjelas kan
pengertian pendidikan ini selalu mengelami pengembangan. Meskipun secara essensial tidak jauh
berbeda. Berikut ini akan di kemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang di berikan oleh para ahli
(pendidikan).pendidikan adalah setiap usaha,pengaruh,perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju kepada pendewasaan anak itu,atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang di ciptakan
oleh orang dewasa seperti sekolah,buku,putaran hidup sehari-hari,dan sebagainya) dan ditunjukan kepada
orang yang belum kepada orang yang belum dewasa.

Karena itu,dengan memperhatikan batasan-batasan pendidikan tersebut, ada beberapa pengertian dasar
yang perlu di pahami sebagai berikut.

1. Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik
mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlamgsungg dalam jangka waktu tertentu. Bila anak
didik sesudah mencaapai pribadi dewasa susila, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri
bagi kesejahteraan hidup nya dan masyarakatnya.
2. Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa
dan orang yang belum dewasa dalam suatu kesatuan hidup. Tindakn mendidik yang di lakukan
oleh orang dewasa dengan sadar dan sengaja di dasari oleh nilai-nilai ke manusiaan. Tindakan
tersebut menyebabkan orang yang belum dewasa menjadi dewasa dengan memiliki nilai- nilai
kemanusiaan, dan hidup menurut nilai-nilai tersebut. Kedewasaan diri merupakan tujuan
pendidikan yang hendak di capai melalui perbuatan atau tindaka pendidikan
3. Pendidikan merupakn hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik. Dalam pergaulan terjadi
kontak atau komunikasai antara masing-masing pribadi. Hubungan ini jika meningkat ke taraf
hubungan pendidikan, maka menjadi hubungan antara pribadi pendidik dan pribadi si anak didik,
yang pada akhirnya melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan.
Pendidik bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik, dan anak didik mengakui
kewibawaan pendidik dan bergantung padanya
4. Tindakan atau perbuatan mendidik menuntut anak didik mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan hal
ini tampak pada perubahan-perubahan dalam diri anak didik . perubahan sebagai hasil pendidikan
merupakan gejala kedewasaan yang seacara terus-menerus mengalami peningkatan sampai
penentuan diri atas tanggung jawab sendiri oleh anak didik atau terbentuknya pribadi dewasa
susila.

Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat
konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi
ilmiah tentang pendidikan tersebut, sebagai pertanggung jawaban terhadap perbuatan yang dilakukan,
yaitu mendidik dan dididik

Pada Bab II dalam buku ini membahas mengenai lembaga pendidikan, pada bagian terdahulu telah
di singgung tentang lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga
pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah
lingkungan dimana pendidikan tersebut di laksanakan.

A. Lembaga Pendidikan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah
anak pertama-tama anak mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga di katakan linkungan yang utama,
karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paliang
bnayak diterima oleh anak adalah dalam keluarga

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
dan pandangan hidup ke agamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar di ambil dari kedua orang tuanya
dan dari anggota keluarga yang lain.

1. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga


a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak

Di dalam keluargalah anaka didik mulai mengenal hidupnya. Hal ini harus di sadari dan di mengerti oleh
tiap keluarga, bahwa anak di lahirkan di dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang
sampai anak melepaskan diri dari ikatan keluarga

Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan factor penting
dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab
dari sinilah keseimbangan jiwa didalam perkembangan individu selanjutnya ditentukan.

Sebagaimana dikemukakan terdahulu, bahwa pendidikan keluarga adalah yang pertama dan utama.
Pertama, maksudnya bahwa kehadiran anak di dunia ini di sebabkan hubungan kedua orang tuanya.
Mengingat orang tua adalah orang dewasa, maka merekalah yang harus bertanggung jawab terhadap
anak. Kewajiabn orang tua tidak hanya sekedar memelihara eksistensi anak untuk menjadikannya kelak
seabagai seorang pribadi, tetapi juga memberikan pendidikan anak sebagai individu yang tumbuh dan
berkembang.

Sedangkan utama, maksudnya adalah bahwa orang tua bertanggung jawab pada pedidikan anak. Hal
itu memeberikan pengertian bahwa seorang anak dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, dalam keadaan
penuh ketergantungan dengan orang lain, tidak mampu berbuat apa-apa bahkan tidak mampu menolong
dirinya sendri. ia lahir dalam keadaan suci bagaikan meja lilin berwarna putih (a sheet of white paer avoid pf all
characters) atau yang lebih dikenal denagn istilah tabularasa.

b. Menjamin kehidupan emosioanl anak


Suasana di dalam keluarga merupakan suasana yang di liputi rasa cinta dan simpatiyang
sewajarnya, suasana yang aman dan tentram, suasana percaya mempercayai.

Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa
kasih sayang dapat di penuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakn adanya
hubungan darah anarta pendidik dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak
didik dan dank arena hubungan tadi di dasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni

1. Kehidupan emosional ini merupakan salah satu faktor yang terpenting di dalam membentuk
pribadi merupakan bagian dari emosional anak.
2. Banyaknya terjadi tindak kejahatan atau criminal, dari penelitian menunjukan, bahwa tumbuhnya
kejahatan tersebut karena kurangnya rasa kasih sayang yang diperoleh anak dari orang tuanya.
Penyebabnya, kesibukan orang tua, suasana yang tidak religius, broken home dan sebagainya

c. Menanamkan dasar pendidikan moral

Didalam keluarga juaga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat dicontoh anak.
Memang biasanya tingkah laku car membuat dan berbicara akan ditiru oleh anak. Teladan ini
melahirkan gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang yang ditiru, dan hal ini
penting sekli dalam rangka pembentukan kepribadian.

d. Memberikan dasar pendidikan sosial

Di dalam kehidupan keluarga, merupakan basis yang sangat penting dalam peletakan dasar-
dasar pendidikan sosial anak. Sebab pada dasarnya keluarga merupakn lembaga social resmi yang
minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Perkembangan benih-benih kesadaran social pada anak-anak dapat di pupuk sedini mungkin,
terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royong serta
kekluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban,
kedamain, kebersihan, dan keserasian dan segala hal.

seseorang. Berdasarkan penelitian, terbukti adanya kelainan-kelainan di dalam perkembang pribadi


individ yang di sebabkan oleh kurang perkembangannya kehidupan emosional ini secara wajar, antara
lain sebagai berikut.

3. Anak-anak yang sejak kecil dipelihara di rumah yatim piatu, panti asuhan atau di rumah sakit,
banyak mengalami kelainan-kelainan jiwa seperti menjadi seorang pemalu, agresif dan lain-
lainyang pada mulanya disebabkan kurang terpenuhinya rasa kasih sayang, yang sebenarnya
Pada Bab III menjelaskan tentang Inovasi pendidikan. Inovasi di artikan pemasukan atau pengenalan
hal-hal yang baru. Penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
(gagsan,metode,atau alat)

Maksud pengertian inovasi pendidikan di sini ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif,
berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta semgaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam
rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan

Dalam konteks ini, pengertian inovasi disamakan dengan pembaruan meskipun pada esensinya antara
inovasi dengan pembaruan punya pengertian yang sedikit berbeda. Biasanya pada inovasi perubahan-
perubahan yang terjadi hanya menyangkut aspek-aspek tertentu, dalam arti lebih sempit dan terbatas.
Sementara dalam pembaruan biasanya perunahan yang terjadi adalah menyangkut berbagai aspek,bahkan
tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan secara total atau keseluruhan. Jadi,skope pembaruan pada
dasarnya lebih luas.

Tindakan mengatur kembali jenis dan pengelompokan pelajaran, waktu, ruang kelas, cara-cara
menyampaikan pelajaran sehingga dengantenaga, alat, ruang dan waktu yang sama dapat di jangkau
jumlah sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapainya kualitas yang lebih tinggi merupakan contoh
tindakan inovatif.

Masalah-masalah yang menuntut inovasi pada dasarnya banyak hal yang menuntut diadakannya inovasi
pendidikan Indonesia, di antaramya adalah sebagai berikut.

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang
memengaruhi kehidupan soaial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia.

Diakui bahwa sistem pendidikan yang kita miliki dan dilaksanakan selama ini masih belum mampu
mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat
menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang trampil, kreatif dan aktif, yang seusai tuntutan dan
keinginan masyarakat luas.

Bagamianapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang


kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus.

2. Pertambahan penduduk

Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunya menurut adanya perubahan,sekaligus
bertambahnya keinginan masyarakat untuk maendapatakan pendidikan yang secara komulatif
menurut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.
Kenyataan tersebut menyebabkan daya tampung,ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak
seimbang.Hal inilah yang menyebabkan sulitnya bagaimana revelansi pendidikan dengan dunia
kerja sebagai akibat tidak seimbannya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan
yang tersedia.
3. Meningatnya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik

Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat denagn adanya bebagai tantangan dan
persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini,yang salah satu penyebabnya adalah
kemajuan iptek.kemajuan iptek yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat.Pada
umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik,padahal di satu sisi kesempatan itu
sangat terbatas sehinga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat.Berkenaan dengan
ini pula sekarang bermuculan sekolah-sekolah favorit,plus,bahkan ungulan.

4. Menurunya kualitas pendidikan

Kualitas pendidikan yang disarankan makin menurun, yang belum mapu mengikuti perkembang
ilmu pengetahuan dan teknologi, menurut adanya sejumalh perubahan. Bila tidak demikian, jelas
akan berakibat fatal dan akan terus ketinggalan

5. Kurang adanya refelansi antara pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun

Dalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar
mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali skil yang diperlukan dalam
pemabangunan.
Umumnya,kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah di atasi
denagn menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya di Indonesia kita ketahui
telah mengalami beberapa kali perubahan kurukulum.hal ini di lakukan dalam upaya mengatasi
masalah relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadianya malalui
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai denagn masa kini dan masa yang akan datang
aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus
dan prioritas utama

6. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif serta belum tumbuhnya suasana yang suburdalam
masyarakat untuk mengandalkan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan
yang akan datang.

Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk
membangun dirinya pada kemajuan-kemajuan.

C. Faktor-faktor yang memengaruhi inovasi pendidikan


Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar,
terencana, berpoladalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan
ydang dihadapi dan tuntutan zamannya. Dalam inovasi pendidikan, gagasan baru sebagai hasil
pemikrian kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak terpecahkan oleh cara-cara
tradisionalyang bersifat komersial.
Disamping sebagai tangapan terhadap masalah pendidikan dan tuntunan zaman,inovasi
pendidikan juga merupkn usaha aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa datang yang
lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita yang di inginkan.
Kalau pada bagian terdahulu dikemukakan tentag hal –hal yang menuntut adanya inovasi
pendidikan,berikut ini akan di kemukakan lebih jauh tentangbeberapa factor yang cukup berperan
mempengaruhi inovasi pendidikan.

1. Visi terhadap pendidikan

pendidikan merupakan personalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat
dididik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang
dialaminya. sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa:

a. kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity);

b.kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan
cita-citanya (individual identity);

c. kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity);

d. adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (individual
differences);

Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam
situasi pergaulan dengan orang lain pada umumnya dan pergaulan dengan kedua orang tuanya pada
kuhsusnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya. pendidikan seperti inilah yang akan
menjadiikan anak sebagai manusia dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang tua dan
ketergantungan serta kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda merupakan dasar kokoh
yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik.dengan upaya pendidikan, potensi dasar
universal akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan
budaya, dan zamannya.

Pada Bab IV menjelaskan tentang demokrasi pendidikan. Di negara-negara yang demokratik,


diharapkan sisitem pendidikannya pun harus demokratik. Pendidikan yang demokratik adalah
pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan
pendidikan di sekolah sesuai dengan kemampuannya. Pengertian demokratik disini mencakup arti
baik secara horizontal maupun vertikal.

maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya,
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. di indonesia hal ini jelas
sekali tercermin padaUUD 1945 Pasal 31 ayat (1), yaitu:

“tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”


Sementara itu, yang dimaksud dengan demokrasi secara vertikal adalah bahwa setiap anak
mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-
tingginnya, sesuai dengan kemampuannya.

A. Pengertian dan perlunya demokrasi pendidikan

Menurut kamus besar bahasa indonesia, demokrasi diartikan sebagai::gagasan atau pandangan hidup
yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara”

Demokrasi di samping merupakan pelaksanaan dan prinsip kesamaan sosial dan tidak adannya
perbedaan yang mencolok, juga menjadi suatau cara hidu, suatu way of life yang menekankan nilai
individu dan intelegensiserta manusia percaya bahwa dalam bebuat bersama manusia menunjukan
adannya hubungan sosial yang mencerminkan adanya saling menghormati, kerja sama, toleransi, fair
play.

Dalam pendidikan, demokrasi ditunjukan dengan pemusatan perhatian serta usaha pada si anak didik
dalam keadaan sewajarnya(intelegensi, kesehatan, keadaan sosial, dan sebagainya

1. Visi terhadap pendidikan

pendidikan merupakan personalan asasi bagi manusia. Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan
harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. sejak
kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa:

a. kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity);

b.kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita-
citanya (individual identity);

c. kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity);

d. adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (individual differences);

Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi
pergaulan dengan orang lain pada umumnya dan pergaulan dengan kedua orang tuanya pada kuhsusnya
dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya. pendidikan seperti inilah yang akan menjadiikan anak
sebagai manusia dalam arti yang sesungguhnya. Cinta kasih orang tua dan ketergantungan serta
kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda merupakan dasar kokoh yang memungkinkan
timbulnya pergaulan mendidik.dengan upaya pendidikan, potensi dasar universal akan tumbuh dan
membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan pembawaan, lingkungan budaya, dan zamannya.

Pada Bab IV menjelaskan tentang demokrasi pendidikan. Di negara-negara yang demokratik, diharapkan
sisitem pendidikannya pun harus demokratik. Pendidikan yang demokratik adalah pendidikan yang
memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di sekolah sesuai
dengan kemampuannya. Pengertian demokratik disini mencakup arti baik secara horizontal maupun
vertikal.

maksud demokrasi secara horizontal adalah bahwa setiap anak, tidak ada kecualinya, mendapatkan
kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan sekolah. di indonesia hal ini jelas sekali tercermin
padaUUD 1945 Pasal 31 ayat (1), yaitu:

“tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”

Sementara itu, yang dimaksud dengan demokrasi secara vertikal adalah bahwa setiap anak mendapat
kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah yang setinggi-tingginnya, sesuai
dengan kemampuannya.

A. Pengertian dan perlunya demokrasi pendidikan

Menurut kamus besar bahasa indonesia, demokrasi diartikan sebagai::gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara”

Demokrasi di samping merupakan pelaksanaan dan prinsip kesamaan sosial dan tidak adannya perbedaan
yang mencolok, juga menjadi suatau cara hidu, suatu way of life yang menekankan nilai individu dan
intelegensiserta manusia percaya bahwa dalam bebuat bersama manusia menunjukan adannya hubungan
sosial yang mencerminkan adanya saling menghormati, kerja sama, toleransi, fair play.

Dalam pendidikan, demokrasi ditunjukan dengan pemusatan perhatian serta usaha pada si anak didik
dalam keadaan sewajarnya(intelegensi, kesehatan, keadaan sosial, dan sebagainya). Dikalanga taman
siswadianut sikap tutwuri handayani, suatu sikap demokratisyang mengakui hak si anak untuk tumbuh
dan berkembangmenurut kodratnya.

Dengan demikian, tampaknya demokrasi pendidikan merupkan pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiabn serta perlakuanyang sama dalam berlangsungnya proses pendidikan antara
pendidik dan anak didik, serta juga dengan pengelola pendidikan.

proses demokrasi pendidikan lazimnya akan berlangung antara pendidik dalam anak didik dalam
pergaulan, baik secara perorangan maupun cecara kolektif. Yang demikian tidak hannya berlangung
dalam bentuktatp muka, tapi lebih jauh dapat terjadi dengan pengunaan media cetak ataupun elektronik.
namun, tidak semua pergaulan tersebut berintikan demokrasi pendidikan, kecuali ada maksud dari
pendidik agar anak didik terpengaruh sehingga anak didik mampu mengembangkan diri untuk mencapi
kedewasaan dan mampu mengubah tingkah lakunya untuk mencapi sesuatu yang bermanfaat serta
tergalinya potensi-potensiyang dipunyai oleh anak didik

Oleh karena itulah, demokrasi pendidikan dalam pengrtian yang lebih luas, patut selalu di analisis
sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang pailing tidak mengandung
hal-hal sebagai berikut
PENUTUP

A.Kesimpulan

Critical book report merupkan kegiatan yang dilakuan pembacakeudian disajikan dalam bentuk laporan
mengenai kritikan suatu buku.Buku manajemen pendidikan ini meiliki banyak kelebihan dalam
pembahsannya kerena pembahsan yang mudah diphami dan buku ini layakdibaca oleh bebrbgai kalangan
umum baik anak-anak, remaja, dan dewasa. Namun, menginggat bahwa anak-anak memiliki pemahaman
yang belumcukup maka buku ini efektif dibaca oleh remaja dan dewasa, akan jauhlebih efektif lagi
apabila dibaca oleh penggelola menajemen pendidikan.
B.Saran

Menyadari bahwa penulis masih belajar serta minimnya sumber yang dimiliki oleh penulis, maka penulis
akan selalu menerima kritik dansaran yang membangun untuk menjadikan critical book report ini
demimenghasilkan kualitas karya yang jauh lebih baik lagi. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari pembahasan critical buku yang
telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rieneka Cipta.

Catrharina, Ani Tri.2004. Psikologi Belajar.Semarang : UPT MKK UNNES Darsono, Max,dkk.2000.Belajar
dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Pres.

Depdiknas.2004. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta : BA-PGB-07 Dimyati & Moedjiono.1991.Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996.

Srategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Ftriantoro,Suminto. Konsep Bellajar dan Pembelajaran.
http://scribd.com/doc/29859901/konsep-belajar-dan-pembelajaran/ (Diakses tanggal 12 Mei 2011
pukul 11 WIB ) Hamalik, Oemar.2000.Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Sinar Baru
Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai