Npm : 2006102020044
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah yang brjudul “hakekat pendidikan”.
Dalam penyusunan makalah ini saya telah beruaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan saya.
Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik
penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan
makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.
Kami berterima kasih kepada Bapak Bahrun Abu Bakar selaku dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan yang
telah memberikan tugas ini kepada saya. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah saya susun dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami
mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan mengacu pada prinsip penciptaan, manusia adalah makhluk yang berpotensi dan
memiliki peluang untuk dididik. Pada dasarnya pendidikan itu sendiri adalah aktivitas sadar berupa
bimbingan untuk menumbuhkembangkan potensi Ilahiyat, agar manusia dapat memerankan dirinya
selaku pengabdi Tuhan secara tepat guna dalam kadar yang optimal. Dengan demikian pendidikan
merupakan aktivitas yang bertahap, terpogram, dan berkesinambungan.
Banyak hal secara parsial yang bersangkutan dengan manusia sudah diketahui secara jelas dan pasti.
Artinya hal- hal yang fisis kuantitatif pada umumnya sudah jelas, tetapi hal-hal yang spiritual
kualitatif masih tetap tertinggal sebagai misteri.
Manusia siapapun tahu bahwa melakukan perbuatan tertentu yang mengakibatkan banyak orang
sakit dan menderita adalah merusak nilai kemanusiaan. Hal ini menunjukkah bahwa perilaku
negative seperti itu selalu mewarnai kehidupan sehari-hari.
Dan kesenjangan antara pengetahuan dan perilaku tersebut munculah upaya untuk
mempertemukannya, yaitu melalui pendidikan. Sepanjang eksistensinya manusia memiliki kekuasaan
untuk memanfaatkan potensi alam termasuk dirinya sendiri dan sesamanya. Dibawah kekuasaan
manusia kehidupan ini berlansung menjadi antroposentrik.
A. Pengertian Pendidikan
Secara umum, yang dimaksud dengan pendidikan adalah mengikuti kegiatan proses
pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Peserta didik sekaligus mengikuti
kebiasaan dari sekumpulan besar manusia dari satu generasi ke generasi yang lain dengan melalui
proses pengajaran oleh guru, pelatihan dan juga penelitian.
Adapun definisi lain dari pendidikan adalah usaha yang disengaja dan dilakukan secara sistematis
agar suasana belajar kondusif sehingga para peserta didik bisa mengembangkan bakat dan
kemampuan dirinya dengan lebih maksimal lagi. Dengan mengikuti pendidikan yang sudah
ditempuh, harapannya para peserta didik mampu memiliki akhlak yang mulia, berkepribadian luhur,
tinggi kemampuan spiritualitasnya, memiliki kecerdasan yang luar biasa dan juga mempunyai
keterampilan yang nantinya berguna bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat sekitar.
Secara etimologis, kata pendidikan di dalam bahasa inggris disebut dengan kata education. Dari segi
etimologinya, kata education berakar dari bahasa latin Eductum yang tersusun dari dua kata, yaitu E
yang berarti perkembangan “sesuatu” yang berasal dari dalam ke luar, dan Duco yang “sesuatu” yang
sedang berkembang. Sesuatu itu tentunya adalah sesuatu yang positif. Dari definisi tersebut,
pendidikan berarti kemampuan diri sendiri dan juga kekuatan individu yang dikembangkan menuju
arah yang lebih baik lagi.
Singkatnya, definisi pendidikan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan kepada peserta didik
supaya yang bersangkutan memiliki pengertian dan pemahaman yang baik mengenai sesuatu dan
nantinya tumbuh menjadi pribadi yang gemar berpikir kritis dan menjadi lebih baik lagi, baik itu dari
segi afektif, kognitif maupun psikomotoriknya. Adapun jenis – jenis pendidikan, yaitu :
Pendidikan formal, suatu kegiatan pendidikan yang sistematis, teratur, dan
berjenjang/bertingkat yang dilaksanakan di sekolah dengan mengikuti syarat yang jelas serta
ditetapkan oleh pemerintah, yaitu : PAUD, TK, SD, SMP, dan, SMA.
Pendidkan informal yang dilakukan atau didapatkan secara mandiri melalui orang tua dan
juga lingkungan sekitar. Didalamya termasuk pendidikan etika, moral, agama, sopan santun,
sosialisasi, budi pekerti, dan lain sebagainya.
Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang dilakukan
diluar pendidikan formal seperti : Taman Pentipan Anak, Lembaga Kursus, Sanggar, Les,
dan lain sebagainya..
1) Pengertian Pendidikan Menurut Ahli Dunia
18. Girex B
Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar
peserta didik dan mengatur moral mereka.
B. Pentingnya pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk melengkapi kita dengan keahlian yang diperlukan dalam
dunia kerja serta membantu kita dalam wejudkan impian atau karir. Pendidikan juga sangat
dibutuhkan karena tidak hanya memberikan kita pengetahuan akan tetapi juga mengajarkan kita pada
sopan santun dan hal- hal yang benar. Pendidikan penting karean memupuk kita menjadi individu
dewasa, individu yang mampu merencanakan masa depan dan mengambil keputusan yang tepat
dalam hidup. Oleh karena itu pendidikan memiliki fungsi untuk mewujudkan manusia yang berguna.
Adapun fungsi pendidikan diantaranya diungkapkan oleh pakar pendidikan Horton dan Hunt, serta
David Popenoe. Menurutnya, fungsi pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut:
Agar peserta didik yang tumbuh menjadi dewasa, mampu mandiri dan mencari nafkah sendiri.
Membangun dan sekaligus mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki seseorang agar nantinya
tercapai kepuasan diri pribadi dan juga berkontribusi terhadap masyarakat secara umum.
Melestarikan tradisi yang ada dan berlaku di masyarakat.
Tertanam skill yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam asas demokrasi.
Transfer tradisi dari generasi satu ke generasi yang lain.
Peserta didik paham dan mampu menerapkan peranan sosialnya.
Adanya integrasi sosial di dalam masyarakat adalah tujuan dari pendidikan tersebut.
Mengajarkan corak kepribadian yang berujung pada toleransi.
Selain gambaran detail fungsi pendidikan di atas, secara umum pendidikan memiliki fungsi untuk
membentuk watak, mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki, membangun kepribadian
agar nantinya peserta didik lebih bermartabat.
Selain beberapa fungsi pendidikan, secara umum pendidikan memiliki fungsi yang bisa dilihat dari
berbagai sudut pandang seperti:
1. Pengembangan potensi lahir – Pendidikan membantu anak untuk mengembangkan potensi bawaan
sejak lahir yang menyediakan ruang untuk berkembang.
2. Memodifikasi perilaku- Pendidikan membantu memodifikasi perilaku masa lalu melalui
pembelajaran dan melalui berbagai lembaga pendidikan.
3. Pengembangan menyeluruh – Pendidikan bertujuan untuk pengembangan menyeluruh fisik-anak,
mental, sosial, emosional, dan spiritual.
4. Mempersiapkan masa depan- Setelah menyelesaikan pendidikan, anak dapat memperoleh
penghidupan dengan mendapatkan pendidikan yang layak, yang memiliki produktivitas. Pendidikan
harus diberikan sesuai dengan minat anak itu sendiri.
5. Mengembangkan kepribadian – Seluruh kepribadian anak dikembangkan secara fisik, intelektual,
moral, sosial, estetis dan spiritual. Ia dikenal di masyarakat.
6. Membantu penyesuaian – Manusia berbeda dari binatang. Manusia memiliki daya nalar dan daya
pikir. Manusia mencoba yang terbaik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sendiri melalui
pendidikan.
2. Rekonstruksi pengalaman
Pendidikan adalah proses seumur hidup. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan.
Hidup ini penuh dengan pengalaman. Seseorang tidak bisa hidup dengan pengalaman masa lalunya
yang tidak dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat.
1. Penanaman tanggung jawab sipil dan sosial Pendidikan membantu membuat generasi muda
memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara negara demokratis.
2. Pelatihan untuk kepemimpinan – Kualitas kepemimpinan individu dikembangkan ketika ia
berpartisipasi dalam semua bidang kegiatan sosial, politik, agama dan pendidikan.
3. Integrasi nasional – Kita hidup di satu negara yang memiliki keanekaragaman dalam hal warna,
kasta, bahasa, makanan, pakaian, kebiasaan dan lingkungan fisik. Integrasi pendidikan mengarah
pada integrasi emosional. Pendidikan melatih orang untuk persatuan, bukan untuk lokalitas, untuk
demokrasi dan bukan untuk kediktatoran. Pendidikan merupakan tujuan paling penting dalam
mendidik pria.
4. Pembangunan nasional – Pendidikan membantu mewujudkan pembangunan nasional total dengan
mengembangkan semua aspeknya yaitu sosial, ekonomi, budaya, spiritual, moral, pendidikan, dll.
C. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan bangsa dan
mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, memiliki
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang
mantap dan bertanggung jawab. Tidak hanya itu pendidikan juga bertujuan mengembangkan
kemampuan, membentu watak agar peserta didik menjadi pribadi yang bermanfaat dan bermartabat,
dan untuk membangun minat dan bakat seseorang demi kepuasan pribadi dan kepentingan bersama.
Adapun beberapa dari tujuan pendidikan, yaitu :
Memperoleh pengetahuan
Mendapatkan keterampilan tentang subjek yang diajarkan
Menciptakan individu bijaksana
Menumbuhkan harga diri dan keyakinan
Belajar tentang “Cara Belajar”
Kebiasaan dan etos kerja
Mempelajari cara bertahan hidup
Membentuk seseorang menjadi makhluk aktif dan kreatif
Membentuk seseorang menjadi anggota masyarakat yang baik
Dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya pendidikan adalah aspek terpenting dalam hidup yang mana harus dipelajari dan
dipahami demi kepentingan diri sendiri dan bersama untuk menjalani hidup yang sesuai dengan
keinginan karena jika tidak berpendidikan kita semua akan kehilangan arah dalam hidup.
B. Saran
Seharusnya kita sebagai manusia yang telah diberi akal pikiran dan perasaan patut mendalami
pendidikan agar paham bagaimana menjalani kehidupan untuk menjaga ketentraman satu sama lain agar
terciptanya nuansa kehidupan yang rukun.