Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
HABIB ZAINURI, S.Pd.I., M.Pd
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
1. HANISHA RAHMADANI.M (180511503)
2. EKA NUR SAIPUTRIYAH (180511520)
3. ANDRE SETIAWAN (180511558)
4. HARDIANTO (180511555)

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA


FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER 2
TENGGARONG 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan

hinayah-Nya. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan kerabat beliau hingga akhir zaman.

Alhamdulillah karena berkat Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan

penulisan makalah ini yang berkaitan dengan “Kemungkinan dan Keharusan

Pendidikan”. Untuk memenuhi tugas kelompok dari Bapak Dosen Habib Zainuri,

S.Pd I., M.Pd.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih

terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya, oleh karena

itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca

yang ingin memberi saran walaupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusunan sangat mengharapkan, semoga dari makalah sederhana

ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para

pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah ini.

Tenggarong, 19 Maret 2019

Kelompok 1

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan Penulisan 2

D. Manfaat Penulisan 2

BAB II Pembahasan 3

A. Pengertian Pendidikan 3

B. Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan 4

C. Batas Batas Pendidikan 6

BAB III Penutup 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

Daftar Pustaka 10

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN | ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar yang dilakukan untuk

meningkatkan sumber daya manusia. Sejak dilahirkan kedunia, hampir setiap

manusia dikenalkan dengan pendidikan meski dalam bentuk sederhana oleh

orang tua masing-masing dan melaksanakan pendidikan hingga akhir hayat

mereka. Oleh karena itu, pendidikan dapat dikatakan sebagai khas milik dan

alat manusia, tidak ada makhluk lain yang memerlukan pendidikan selain

manusia.

Sarana pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya

manusia adalah sekolah. Guru sebagai tenaga pengajar di sekolah merupakan

komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara

terus menerus. Dalam pendidikan ada juga dasar-dasar pendidikan yang

diharapkan sebagai bahan pengetahuan bagi para pelajar dan para peminat

pendidikan pada umum.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian pendidikan?

2. Mengetahui kemungkinan pendidikan?

3. Mengetahui keharusan pendidikan?

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |1


4. Mengetahui batas-batas pengaruh pendidikan?

C. Tujuan

Senantiasa menciptakan kehidupan dan mengatasi realitasnya sendiri,

dan berusaha menanamkan rasa kepedulian bahwa pendidikan wajib untuk

setiap manusia dan biasa memahami bahwa pendidikan mempunyai pengaruh

batasan-batasan

D. Manfaat Penulisan

Hasil penyusunan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca

secara teori dan diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu keinginan untuk

mendapatkan pendidikkan

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |2


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha

manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

masyarakat dan kebudayaan.

Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang

juga mempunyai sifat konstruktif1 dalam hidup manusia. Karena itulah kita

dituntut untuk mampu mengadakan gerakan ilmiah tentang pendidikan

tersebut, sebagai pertanggung jawaban terhadap perbuatan yang dilakukan,

yaitu mendidik dan dididik.

1. Pengertian Pendidikan menurut undang-undang:

a) UU No. 20 Tahun 2003 , yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

B. Kemungkinan dan Keharusan Pendidikan


1
Konstruktif bersangkutan dengan konstruksi yaitu bersifat membina, memperbaiki, membangun.

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |3


Kemungkinan adalah keadaan yang mungkin (tidak atau belum tentu,

barangkali) akan terjadi. Keharusan adalah sesuatu yang wajib dilakukan pasti

akan terjadi.

1. Macam-macam pandangan pendidikan

a. Teori Nativisme

Teori ini dianut oleh Prof.Heymans. Menurut teori ini pendidikan itu

tidak mungkin atau tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia

atau manusia itu tidak biasa dididik, karena perkembangan manusia itu

ditentukan oleh pembawaannya, manusia lahir dengan pembawaannya

yang sama sekali tidak dapat diubah oleh pendidikan2.

b. Teori Empirisme

Teori ini dikemukakan oleh John Lock, empirisme berlawanan dengan

aliran nativisme. Menurut pendapat empirisme bahwa manusia lahir

dengan jiwa yang masih kosong, dan jiwa ini terisi oleh ide-ide atau

pengertian-pengertian karena pengaruh dari luar melalui proses

pengalaman yang ditangkap oleh indra lalu pengolahan hasil tadi ada

didalam jiwa kita. Lock berpendapat bahwa anak yang baru lahir itu

ibarat kertas yang masih putih dan pendidikan dapat membuat coretan

diatas kertas tadi menurut kehendaknya3.

c. Teori Konvergensi

2
http://riopamungkas-tktdw.blogspot.com/2014/02/batas-batas-pendidikan.
3
http://riopamungkas-tktdw.blogspot.com/2014/02/batas-batas-pendidikan.

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |4


Teori ini tidak setuju dengan pendapat netivisme dan empirisme yang

berat sebelah tadi. Kebenaran terletak ditengah-tengah antara kedua

pendapat yang ekstrim tersebut. Perkembangan manusia adalah hasil

perpaduan kerja sama antara faktor bakat dan faktor alam sekitar,

mereka tidak biasa memungkiri bakat manusia dan mereka juga tidak

biasa memungkiri kekuasaan pendidikan dan lingkungan lainnya

terhadap individu.

Jadi, pendidikan adalah cukup berkuasa untuk mempengaruhi

pembawaan anak untuk berkembang kearah kemajuan tertentu dalam batas-

batas yang sesuai dengan kodrat yang dibawa sejak lahir. Pendidikan itu tidak

maha kuasa dan tidak sama sekali tidak berkuasa.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia

a. Faktor Pembawaan Individu

Pembawaan adalah semua potensi atau kemungkinan yang dibawa

oleh individu sejak lahir. Hanya potensi tadi dalam bentuk yang

istimewa atau khusus dalam bentuk yang besar atau kemungkinan

berkembang yang dibawa oleh indindu sejak lahir.

Tetapi tidak setiap manusia mesti mempunyai bakat dalam segi-segi

tadi, ada individu yang berbakat dalam kesenian (perasaan), dan

mungkin ada pula individu yang berbakat dalam segi yang dinamakan

individu serba dapat.

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |5


b. Faktor Lingkungan Sosial

Lingkungan social adalah lingkungan yang terdiri dari individu dan

kelompok. Interaksi antara individu-individu tersebut menimbulkan

proses sosial, dan proses sosial ini mempunyai pengaruh yang penting

dalam perkembangan anak-anak.

c. Faktor Lingkungan Kebudayaan

Kebudayaan adalah suatu hasil ciptaan dari pada hidup bersama yang

berlangsung berabad-abad4. Lingkungan kebudayaan salah satu faktor

eksogen mempunyai pengaruh yang besar terhadapan perkembangan

pribadi seseorang.

C. Batas Batas Pendidikan

Pengertian pendidikan ini selalu mengalami perkembangan, meskipun

secara essensial tidak jauh berbeda. Berikut ini akan dikemukakan sejumlah

pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli (pendidikan).

1. Langeveld

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang

diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih

tepat membantu anak agar cukup sanggup melaksanakan tugas hidupnya

sendiri.

2. John Dewey

4
Drs.H.Abu Ahmad,sosiologi pendidikan,Agustus 2007 pt. rineka cipta, Jakarta hlm.61

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |6


Pendidikan adalah proses pembentukan kemampuan-kemampuan

fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesame

manusia.

3. J.J.Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa

kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

Karena itu dengan memperhatikan bartasan-batasan pendidikan

tersebut, ada beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami sebagai berikut:

1. Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus

sampai anak didik mencapai pribadai dewasa susila. Proses ini

berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai

pribadi dewasa susila, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi

kesejahteraan hidupnya dan masyarakatnya.

2. Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari

pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu

kesatuan hidup. Kedewasaan diri merupakan tujuan pendidikan yang

hendak dicapai melalui perbuatan atau tindakan penddikan.

3. Pendidikan merupakan antar pribadi pendidik dan anak didik. Dalam

pergaulan terjadi kontak/komunikasi antara masing-masing pribadi.

Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka

menjadi hubungan antara pribadi pendidik dan pribadi anak didik yang

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |7


pada akhirnya melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan

pendidikan.

4. Tindakan atau perbuatan mendidik menuntun anak didik mencapai tujuan-

tujuan tertentu, dan hal ini dampak pada perubahan-perubahan dalam diri

anak didik. Perubahan sebagai hasil pendidikan merupakan gejala

kedewasaan yang secara terus-menerus mengalami peningkatan sampai

penentuan diri diri atas tanggung jawab sendiri oleh anak didik atau

terbentuknya pribadi dewasa susila5

5
Dewasa susila disini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab dan baik pula budi bahasanya

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |8


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Semakin maju perkembanganya dunia, semakin pesat peerkembangan
peradaban manusia semakin menuntut kita untuk lebih keras lagi membicarakan
pendidikan yang semakin kompleks. Peran pendidikan yang dirasakan semakin
penting dan menjadi kebutuhan pada masyarakat umum juga peran pendidikan
yang dapat diubah taraf berpikirnya
Pendidikan merupakan fenomena manusia yang bersifat dasar, yang
juga mempunyai sifat konstruktif (membina,memperbaiki,membangun) dalam
hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan gerakan
ilmiah tentang pendidikan tersebut, sebagai pertanggung jawaban terhadap
perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan dididik

B. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan melalui makalah ini yaitu sebagai
berikut:

1. Kepada guru dan orang tua sebaiknya mulai sejak dini mulai mendidik
anak maupun peserta didik, mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi
anak.
2. Kepada pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan dan memfasilitasi
berbagai peralatan untuk sekolah-sekolah di Indonesia demi tercapainya
pendidikan yang layak.

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN |9


DAFTAR PUSTAKA

http://riopamungkas-tktdw.blogspot.com/2014/02/batas-batas-pendidikan.html?m-1

Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Hasbullah. 2011. Dasar-dasar ilmu pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Rajagrafindo persada

KEMUNGKINAN DAN KEHARUSAN PENDIDIKAN | 10

Anda mungkin juga menyukai