Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DEFINISI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

Mutawakkil, S.Ag., M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 2:

MOH. RIZKY (A31120014)

WAHYUNI (A31118055)

FADIL (A31120036)

RIAN (A31120013)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS


TADULAKO
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah bertema " Definisi
Pendidikan" Mata kuliah pengantar Pendidikan. Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi
Baginda Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah bertema Definisi Pendidikan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
mendukung serta membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

B. Dasar Pendidikan

C. Unsur-Unsur Pendidikan

D. Tujuan Pendidikan

E. Manfaat Pendidikan

F. Fungsi Pendidikan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju. Dengan
keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang pembangunan disegala bidang. Oleh
sebab itu perlu adanya pemahaman apa itu definisi pendidikan . Apabila kita telah memamahami
definisi pendidikan secara mendalam penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara
nasional.

Apabila kita telah mengerti apa itu definisi pendidikan maka kita juga harus mengerahui Dasar
dan tujuan pendidikan karena dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental
dalam pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Untuk itu maka kita harus benar benar memahami definisi tentang pendiidkan dan apa saja dasar
pendidikan dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat di rumuskan
permasalahan yang akan di bahas dimakalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Pengertian Pendidikan

2. Dasar Pendidikan

3. Unsur-Unsur Pendidikan

4. Tujuan Pendidikan

5. Manfaat Pendidikan

6. Fungsi Pendidikan

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita dapat memahami dan mempelajari
Pendidikan secara umum dan kita juga bisa mempelajari dasar pendidikan, unsur-unsur pendidikan,
Tujuan Pendidikan, Manfaat Pendidikan, dan fungsi Pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Secara sederhana, Pendidikan adalah sarana yang dapat membebaskan seseorang dari kebodohan
dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan,
gampang ditipu, pola pikir sempit dan sebagainya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin tinggi juga pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk
mendapatkan karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya. Dalam artikel ini kita
akan membahas tentang pendidikan, mulai dari apa itu definisi pendidikan, fungsi, manfaat, jenis
jenis pendidikan serta masalah pendidikan yang ada di Indonesia.

Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan, keterampilan atau
kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau
secara otodidak (belajar sendiri).Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar
dapat mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di
kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya memimpin, menuntun
atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya dari dalam ke luar atau dari sedikit
menjadi banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang sesuatu
menjadi tahu.

Secara khusus proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal (sd-
perkuliahan). Namun, secara umum pendidikan dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran
online, home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.

a). Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Dunia


1. Prof. Dr. John Dewey. Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan
merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa
dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan
menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.

2. M.J. Langeveld. Pengertian pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang
belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk
melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan
juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.

3. Prof. Herman H. Horn. Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari
penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas
dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan
kemauan dari manusia.

4. Stella van Petten Henderson. Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan
perkembangan insani dengan warisan sosial.

5. Kohnstamm dan Gunning. Pengertian pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani
manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang
sesuai dengan hati nurani.

6. Horne. Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya.

7. Frederick J. Mc Donald. Mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang
arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.

8. Carter V. Good. Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan


seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah
sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.

9. Abdullah Ibnu Al-Muqafah. Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan
menguatkan dan mencapai peradapan yang tinggi atau kesempurnaan yang merupakan santapan
akan serta rohaninya

10. Plato. Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani
dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan

11. Mary McLeod Bethune. Pendidikan dalam arti sempit adalah suatu perbuatan atau proses untuk
memperoleh sebuah pengetahuan.

12. Edgar Dale. Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga,
masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang
berlangsung, baik dilakukan disekolah maupu diluar sekolah sepanjang hidup untuk
mempersiapkan peseta didik agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang
akan datang.

13.Thedore Brameld. Pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari pada proses
berlangsungnya dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu kegiatan sosial yang memungkinkan
masyarakat tetap ada dan terus berkembang.

14. An-Nahlawi. Pendidikan dalam bahsa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah
segala usaha dalam megurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah
ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.

15. Ibnu Sina. Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri
manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan
fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga,
meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek
moralnya saja namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan
fikiran.

16. Godfrey Thomson. Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghsilkan
perubahan tepat di dalam kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran dan perasannya.

17. Paulo Freire. Pengertian pendidikan adalah jalan menuju pembebasan yang permanen dan
terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan
pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas
tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.

18. Girex B. Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk
mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka.

b). Pengertian pendidikan menurut ahli Indonesia

1. Prof. Dr. Dedi Supriadi. Pengertian pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus dapat
dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai
institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan

2. Prof.Zaharai Indris, M.A. Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan
supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling bertatap muka atau dengan
menggunakanmedia dalam rangka ma\emberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh.

3. Ahmad D. Marimba. Pengertian pendidikan adalah pimpinan atau bimbingan secara sadar oleh
pihak pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rihani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama

4. Drs. Wasty Soemanto. M.Pd. Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan
pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun bathiniah.

5. Drs. M. Ngailim Purwanto. Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki,
merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik
6. Prof. Dr. Iman Barnadib di fakultas filsafat UGM. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis
untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik

7. Dr. Sutari Imam Bernadib. Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses
pendidikan. Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan
secara sistematis dan bertahap.

8. Prof. H. Mahmud Yunus. Pengertian pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih
untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan,
jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-
citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya
dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.

9. S.A. Bratanata dkk. Pengertian pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung
maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya
mencapai kedewasaan.

10. Driyarkara. Definisi pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia
muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.

11. Ki Hajar Dewantara. Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

12. Darmaningtyas. Pendidikan adalah pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk
mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.

c). Pengertian Pendidikan Menurut Lembaga dan Kamus

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pengertian pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran
bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai
obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada
setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang
diperolehnya.

2. UU No. 2 Tahun 1989. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang

3. GBHN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup

4. UU No. 2 tahun 2003. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
bangsa dan negara
5. UNESCO. “education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist”
atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe
masyarakat yang masih belum ada. Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value).
Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan
tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.

6. Wikipedia. Pengertian pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian

7. Ensiklopedi Pendidikan Indonesia. Menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses


membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan
pengetahuan.

8. UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.

B. Dasar Pendidikan

Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap tegaknya
suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah yang menjadi
dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah dasar
pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan
pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap masyarakat untuk dapat
melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada
lingkungan sekolah, sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang tidak
ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya tidak menjadi masyarakat
berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup.
Apabila kesempurnaan hidup tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan.

Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara lain
sebagai berikut:

1. Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2 tahun 1945,
Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan atas asas-asas yang termaktub dalam
Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan kebudayaan bangsa Indonesia.
2. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar pendidikan adalah
falsafah negara Pancasila

3. Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian pendidikan
berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.

4. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang berbunyi:
Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

5. Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila


dan Undang-Undang Dasar 1945

7. Dengan demikian jelaslah bahwa dasar pendidikan di Indonesia adalah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003.
[4]

Dasar pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi yaitu:

1. Religius : Merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai
nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang kokoh dalam pendidikan

2.Ideologis : Yaitu mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni pancasila dan berdasarkan kepada
UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupa bangsa.

3. Ekonomis : Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang
layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.

4. Politis: Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.

5. Teknologis : Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa
dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan.

5.Psikologis dan Pedagogis: Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana
cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar
terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik,
mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

6. Sosial budaya: Mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu
lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya masyarakat sangat
berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila
sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

C. Unsur-Unsur Pendidikan
Apa saja unsur unsur pendidikan ditinjau dari berbagai aspek? Secara umum terdapat 7 unsur
dalam pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, tujuan pendidikan,
materi pendidikan, alat dan metode pendidikan serta lingkungan pendidikan.. Berikut penjelasan
unsur-unsur pendidikan selengkapnya.

1. Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik dalam suatu pendidikan. Peserta didik merupakan
seseorang yang memiliki potensi fisik dan psikis, seorang individu yang berkembang serta individu
yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan manusiawi. Peserta didik juga memiliki kemampuan
untuk mandiri. Peserta didik juga tidak memandang usia.

2. Pendidik

Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran
peserta didik. Pendidik bisa berasal dari lingkungan pendidikan yang berbeda, misalnya lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, seorang pendidik bisa
berupa orang tua, guru, pemimpin masyarakat dan lain-lain. Pendidik juga harus memiliki
kewibawaan dan kedewesaan, baik rohani maupun jasmani.

3. Interaksi Edukatif

Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah
kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode serta alat-alat pendidikan. Ketika pendidik
memberi bahan ajar berupa materi pelajaran dan contoh-contoh, diharapkan adanya respon yang
baik dari para peserta didik dengan tetap menjunjung sifat saling mengharia satu sama lain.

4. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan hal yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dan tujuan ke
arah mana bimbingan ditujukan. Secara umum tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat
nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Tujuan demikian bersifat umum, ideal dan kandungannya sangat
luas sehingga sulit untuk dilaksanakan di dalam praktek.

Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik dalam kondisi
tertentu, tempat tertentu dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu. Tujuan
pendidikan juga bertujuan untuk membangkitkan, memicu, dan menyegarkan kembali materi-
materi yang telah dibahas agar peserta didik semakin mantap dalam menguasai pelajaran tersebut.

5. Materi Pendidikan

Materi pendidikan merupakan bahan ajar dalam suatu pendidikan dan merupakan pengaruh yang
diberikan dalam bimbingan. Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam
kurikulum yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Kurikulum ini menampung
materi-materi pendidikan secara terstruktur. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal.
6. Alat dan Metode Pendidikan

Alat dan metode pendidikan adalah segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan merupakan jenisnya sedangkan
metode pendidikan melihat efisiensi dan efektifitasnya. Contoh alat pendidikan adalah komputer,
sosial media, buku ajar dan alat peraga. Sedangkan metode pendidikan merupakan cara
penyampaian materi pendidikan dari pendidik pada peserta didik.

7. Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana peristiwa bimbingan atau pendidikan


berlangsung. Secara umum lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiganya sering disebut sebagai tri pusat
pendidikan.

D. tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat sangat penting di dalam pendidikan, karena
tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak di tuju oleh pendidikan. Begitu juga
dengan penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan yang hendak
dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di alami bangsa Indonesia.

pendidikan yang berlaku pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru, demikian pula sejak
Orde Baru hingga sekarang, rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan dari pelita ke
pelita sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara
Indonesia.

Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No 2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertakwa kepada tuhan
yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.

2. Tujuan Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin,
beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus
menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai
jasa para pahlawan serta berorientasi pada masa depan.

3. TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang pendidikan


didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusia
pembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung
jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan
kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai
sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.

Adapun tujuan pendidikan di Negara Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan ini merupakan tingkatan yang tertinggi. Pada tujuan ini digambarkan harapan
masyarakat atau negara tentang ciri-ciri seorang manusia yang dihasilkan proses pendidikan atau
manusia yang terdidik. Adapun yang dimaksud dengan tujuan pendidikan nasional adalah tujuan
umum yang hendak dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan kualifikasi
terbentuknya setiap warga negara yang dicita-citakan bersama.

2.Tujuan Institusional

Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuannya yang
harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugas
yang harus dipikul oleh setiap lembaga dalam rangkmenghasilkan lulusan dengan kemampuan dan
keterampilan tertentu.

3.Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang dirumuskan secara formal pada kegiatan kurikuler yang ada
pada lembaga-lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler sifatnya lebih khusus jika dibandingkan
dengan tujuan institusional, tetapi tidak boleh menyimpang dari tujuan institusional. Seperti
misalnya, tujuan kurikulum di sekolah-sekolah ada mata pelajaran kewarganegaraan yang berbeda
dibandingkan dengan SMP.

4. Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah selesai proses belajar
mengajar/program pengajaran. Tujuan tersebut merupakan penjabaran dari tujuan kurikuler, yang
merupakan perubahan sikap atau tingkah laku secara jelas. Tujuan Instruksional dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

E. Manfaat Pendidikan

Manfaat pendidikan menurut Elfachmi (2015, hlm.16) adalah sebagai berikut:

1.Mendapatkan ilmu yang akan dibutuhkan untuk masa depan.

2.Belajar di luar sekolah bisa menambah wawasan yang lebih luas.

3. Melalui ilmu dan wawasan yang lebih luas, kita dapat meraih cita-cita yang kita impikan.

4. Menjadikan manusia memiliki budi pekerti yang luhur Sesuai dengan pengertian dan tujuan
pendidikan, pendidikan sangatlah bermanfaat bagi kehidupan semuanya agar menjadi manusia
yang seutuhnya, karena sejatinya pengertian pendidikan adalah sebagai alat untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan Negara.

F. Fungsi Pendidikan

Danim (2010, hlm.45) menjelaskan fungsi pendidikan sesungguhnya adalah membangun manusia
yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat. Selain itu pendidikan mempunyai fungsi
spesifik untuk tujuan dan kebutuhan yang spesifik pula, yaitu :

1.Menyiapkan sebagai manusia yang berbudi.

2.Menyiapkan tenaga kerja.

3. Menyiapkan warga negara yang baik.

Sementara itu, dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, di kemukakan bahwa
fungsi pendidikan adalah: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan salah satu ilmu yang dalam setiap langkahnya selalu dipayungi oleh
hukum. Mengapa? Karena pendidikan adalah kebutuhan pokok yang paling penting dari segi
perkembangan manusia. Tanpa pendidikan yang berhasil akan sulit bagi masyarakat untuk
bertahan hidup. Sehingga pemerintah harus memastikan semua rakyatnya bisa mendapatkan
pendidikan dengan baik, tepat guna dan merata.

Selain itu hingga kurikulum 13 saat ini, pendidikan di Indonesia masih memiliki kecenderungan top
to bottom. Artinya, berbagai kebijakan dan regulasi masih turun dari pemerintah dan pihak
berwenang lainnya untuk kemudian diaplikasikan oleh pendidik yang berada di bawahnya.

Namun Menteri pendidikan tahun ini (2020) tampaknya akan mengubahnya. Melalui program
merdeka belajar sepertinya pendidikan Indonesia akan lebih mengacu ke grass root atau akar
rumput, yang berarti pendidikan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan (di bawah) dan
akan difasilitasi dan regulasi oleh pemerintah dan pihak berwenang lainnya (di atas).

Pendidikan menurut pandangan agama lebih dominan kepada pembentukan akhlak, akidah dan
iman. Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan pengembangan
kemapuan yang dimiliki. Apabila kedua hal ini digabungkan maka hasil dari pendidikan akan sangat
maksimal dan menghasilkan peserta didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia. Tujuan
Pendidikan adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akherat.

DAFTAR PUSTAKA

, S. (2010). Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Djumali, dkk. (2014). Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.

Elfachmi, A. K. (2016). Pengantar Pendidikan. Bandung: Erlangga.

Ilahi, M, Takdir. (2012). Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocational Skill. Yogyakarta:
Diva Press.
Kurniawan, Syamsul. (2017). Pendidikan Karakter Konsepsi dan Implementasi secara Terpadu di
Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Triwiyanto, Teguh. (2014). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tirtarahardja, Umar & Sulo, La. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

H. Fuad Ihsan, Dasar – Dasar Kependidikan, Bandung: Rineka Cipta, 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://7topranking.blogspot.co.id/2013/02/7-definisi-pendidikan-menurut-para-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai